PEPERANGAN
ANTARA KHAWARIJ DAN KHALIFAH ‘ALI BIN ABU THALIB
KHAWARIJ, SELALU, MENUDUH BID’AH
KEPADA ALIRAN LAIN, DIANGGAP SALAH
YANG BENAR, CUMA DIRINYA SAJA.
YANG LAIN KAFIR, DIKUTUK ALLAH
KHAWARIJ, BERPIKIRAN SANGAT SEMPIT,
WALAUPUN TAAT, DAN TIDAK PELIT
Setelah Khalifah ‘Utsman bin ‘Affan terbunuh,
maka orang-orang Khawarij ini bergabung dengan pasukan Khalifah ‘Ali bin Abu
Thalib. Dalam setiap pertempuran pun mereka selalu bersamanya. Ketika terjadi
pertempuran Shiffin (tahun 38 H) antara pasukan Khalifah ‘Ali bin Abu Thalib
dengan pasukan shahabat Mu’awiyah bin Abi Sufyan dari penduduk Syam yang
terjadi selama berbulan-bulan -dikarenakan ijtihad mereka masing-masing-,
ditempuhlah proses tahkim (pengiriman seorang utusan dari kedua pihak guna
membicarakan solusi terbaik bagi masalah yang sedang mereka alami).
Orang-orang Khawarij
tidak menyetujuinya, dengan alasan bahwa hukum itu hanya milik Allah dan tidak
boleh berhukum kepada manusia. Demikian pula tatkala dalam naskah ajakan tahkim
dari ‘Ali bin Abu Thalib termaktub: “Inilah yang diputuskan oleh Amirul
Mukminin ‘Ali atas Mu’awiyah…” lalu penduduk Syam tidak setuju dengan
mengatakan, “Tulislah namanya dan nama ayahnya,” (tanpa ada penyebutan Amirul
Mukminin). ‘Ali pun menyetujuinya, namun orang-orang Khawarij pun mengingkari
persetujuan itu. Setelah disepakati utusan masing-masing pihak yaitu Abu Musa
Al-Asy’ari dari pihak ‘Ali dan ‘Amr bin Al-‘Ash dari pihak Mu’awiyah, dan
disepakati pula waktu dan tempatnya (Dumatul Jandal), maka berpisahlah dua
pasukan tersebut.
Mu’awiyah kembali ke Syam
dan ‘Ali kembali ke Kufah, sedangkan kelompok Khawarij dengan jumlah 8.000
orang atau lebih dari 10.000 orang, atau 6.000 orang, memisahkan diri dari ‘Ali
dan bermarkas di daerah Harura yang tidak jauh dari Kufah. Pimpinan mereka saat
itu adalah Abdullah bin Kawwa’ Al-Yasykuri dan Syabats At-Tamimi. Maka ‘Ali
radhiyallahu ‘anhu mengutus shahabat Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma
untuk berdialog dengan mereka dan banyak dari mereka yang rujuk. Lalu ‘Ali
radhiyallahu ‘anhu keluar menemui mereka, maka mereka pun akhirnya menaati ‘Ali
radhiyallahu ‘anhu, dan ikut bersamanya ke Kufah, bersama dua orang pimpinan
mereka. Kemudian mereka membuat isu bahwa ‘Ali radhiyallahu ‘anhu telah
bertaubat dari masalah tahkim, karena itulah mereka kembali bersamanya.
Sampailah isu ini kepada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu, lalu ia berkhutbah dan
mengingkarinya. Maka mereka pun saling berteriak dari bagian samping masjid
(dengan mengatakan): “Tiada hukum kecuali untuk Allah.” ‘Ali radhiyallahu ‘anhu
pun menjawab: “Kalimat yang haq (benar) namun yang dimaukan dengannya adalah
kebatilan!” Kemudian ‘Ali radhiyallahu ‘anhu berkata kepada mereka: “Hak kalian
yang harus kami penuhi ada tiga: Kami tidak akan melarang kalian masuk masjid,
tidak akan melarang kalian dari rizki fai’, dan tidak akan pula memulai
penyerangan selama kalian tidak berbuat kerusakan.” Secara berangsur-angsur
pengikut Khawarij akhirnya keluar dari Kufah dan berkumpul di daerah Al-Madain.
‘Ali radhiyallahu ‘anhu senantiasa mengirim utusan agar mereka rujuk.
Namun mereka tetap bersikeras menolaknya hingga ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mau bersaksi atas kekafiran dirinya
dikarenakan masalah tahkim atau bertaubat. Lalu ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengirim utusan
lagi (untuk mengingatkan mereka) namun justru utusan tersebut hendak mereka
bunuh dan mereka bersepakat bahwa yang tidak berkeyakinan dengan aqidah mereka
maka dia kafir, halal darah dan keluarganya. Aksi mereka kemudian berlanjut
dalam bentuk fisik, yaitu menghadang dan membunuh siapa saja dari kaum muslimin
yang melewati daerah mereka. Ketika Abdullah bin Khabbab bin Al-Art -yang saat
itu menjabat sebagai salah seorang gubernur ‘Ali bin Abu Thalib radhiyallahu
‘anhu - berjalan melewati daerah kekuasaan Khawarij bersama budak wanitanya
yang tengah hamil, maka mereka membunuhnya dan merobek perut budak wanitanya
untuk mengeluarkan anak dari perutnya.
Saya sangat bersyukur telah menemukan blok MBAH RAWA GUMPALA dan ternyata apa yang tertulis di dalam blok MBAH,semua itu meman benar-benar terbukti dan salah satunya saya sudah telah membuktikannya sendiri,saya sangat berterimah kasih banyak kepada MBAH RAWA GUMPALA atas bantuan pesugihan dana ghaibnya,atas bantuan ini kini aku sudah bankit lagi dan usaha yang dulunya bankrut kini bisa berjalan kembali,berkat bantuan MBAH RAWA GUMPALA kini kehidupan kami sudah jauh lebih baik dari pada sebelumnya dan kami sekeluarga tidak akan pernah melupakan budibaik mbah,pesugihan ini adalah pesugihan resmih dan pesugihan ini banyak pilihan misalnya ;
ReplyDelete1.pesugihan dana ghaib
2.pesugihan tuyul
3.pesugihan putih
4.pesugihan minyak penarik
5.pesugihan uang balik
6.pesugihan togel sgp hk toto magnum
pesugihan ini tanpa resiko apapun dan untuk lebih jelasnya buka saja blo mbah
BUKA DISINI PESUGIHAN PENARIKAN DANA GHAIB