5
Orang Yang Mengaku Pernah ke Surga
Bertemu Nabi Isa dan Nabi lainnya
Indah dan harum, tiada mampu diungkapkan kata
Menakjubkan, tiada habisnya .
BUKAN WALI, BUKAN NABI
KUNJUNGI SURGA, HEBAT SEKALI
BISA DIBENARKAN OLEH NALURI
DUNIA SAINS, TIDAK MENGERTI
29 Januari 2015
Orang yang mengaku beragama tentu
percaya ada kehidupan setelah mati. Di ujung kehidupan sana orang beragama
meyakini pada akhirnya manusia akan berakhir jika tidak di surga tentu di
neraka.
Dari sekian banyak manusia yang
sudah mati ternyata ada yang bisa hidup lagi dan menceritakan pengalamannya
kehidupan setelah mati.
Sebagian dari mereka mengatakan
mampu melihat atau bahkan mengunjungi surga.Tidak semua orang pernah mendapat
pengalaman melihat atau mengunjungi surga. Dari yang kita tahu selama ini,
manusia yang pernah melihat surga dan neraka hanyalah manusia sekelas nabi atau
orang suci. Tapi ternyata orang biasa pun ada yang mengaku pernah melihat
surga.
Siapa saja mereka? Ikuti kisahnya
seperti dilansir dari theblaze.com dan Merdeka berikut ini:
1. Colton Burpo
Remaja sebelas tahun ini mengaku
pernah ke surga setelah mendapat pengalaman hampir meninggal. Dia mengalami
usus pecah dan sakit parah sehingga harus dioperasi sebanyak dua kali.
Dia mengaku melihat kakak
perempuannya yang sudah meninggal padahal kedua orang tuanya tidak pernah
menceritakan soal itu.
Setelah pulih Burpo memberitahu ibu
bapaknya, Todd dan Sonya, bahwa dia baru saja bertemu dengan kakak perempuannya
yang belum pernah dia temui. Rupanya sebelum melahirkan Burpo, Sonya keguguran
janin perempuan. Kedua orang tua Burpo tidak pernah menceritakan kisah sedih
itu.
Dia juga mengaku melihat surga
ketika itu. Ketika ditanya bagaimana keadaan di surga, Colton menjelaskan
dengan sangat spesifik. Ada banyak warna pelangi. Itu adalah sebuah tempat yang
indah dengan banyak benda menakjubkan.
2. Crystal McVea
McVea mengatakan dia pernah mendapat
suntikan bius dengan dosis berlebihan saat harus menjalani operasi. Ketika itulah
dia mendapat pengalaman mengunjungi surga bahkan melihat Tuhan.
“Saya tidak punya kata-kata dalam
bahasa manusia untuk menjelaskannya,” kata dia saat diwawancara sebuah stasiun
televisi di Amerika Serikat.
Ketika ditanya bagaimana rupa Tuhan,
dia menjawab, “Saya melihat cahaya terang luar biasa. Cahaya yang bisa saya
sentuh, rasakan, cium. Rasanya saya seperti punya 500 indera untuk merasakan
sensasi itu.”
3. Sibusiso Mthembu
Pria 64 tahun ini mengaku sebagai
nabi. Dia menyebut ada sebelas surga dan pernah mengunjungi semuanya. Dia
mengaku pengalaman pertamanya ke surga terjadi pada Desember 1998.
Dia bahkan menggambar peta menuju
surga di rumahnya. Mendengar kabar itu kontan warga di sekitar rumah Mthembu
berebut ingin melihat peta itu.
Seorang warga yang sudah kenal dia
sejak lama mengatakan, “Saya tidak tahu harus percaya ini atau tidak. Ini
persoalan keyakinan. Sebagian boleh percaya peta ini, yang lainnya boleh
tidak.”
Mthembu kemudian mengatakan tiga
kunjungannya ke surga terjadi pada 2004, 2006, dan 2008. Ketika kembali ke alam
dunia dia menggambar peta surga dan penghuninya.
Dia mengaku pada Desember 1993
seorang pria kulit putih mengunjungi rumahnya dan mengatakan dia dipanggil ke
surga.
“Seorang malaikat yang saya sadari
kemudian adalah Jibril. Usianya sekitar 20-an tahun. Dia membaptis saya di
Sungai Mandeni dan mengajak saya ke surga.”
“Saya dibawa ke surga kelima bernama
Crista. Di sana saya bertemu Yesus di kota bernama Sharomy.”
Tak hanya itu Mthembu juga mengaku
bertemu nabi-nabi lain.
4. Eben Alexander
Eben Alexander adalah seorang dokter
di Sekolah Medis Harvard. Dia dikenal sebagai ahli bedah syaraf.
Ketika mengalami koma pada musim
gugur 2008 Alex mengaku mengalami perubahan pandangan hidup setelah mendapat
pengalaman setelah mati, yaitu mengunjungi surga.
Seperti apa wujud surga itu? Alex
mengaku dia merasa seperti terapung melayang di awan kemudian melihat sesuatu
yang transparan berkilau terang melintasi langit, seperti garis panjang.
Dia mengatakan dikawal oleh seorang
teman perempuan dan berkomunikasi dengan bahasa isyarat.
“Kau dicintai selamanya. Tak perlu
takut,” kata Alex mengartikan percakapan itu.
5. Kat Kerr
Perempuan ini mengaku pergi ke surga
pada 1996.
Dia mengaku pengalamannya itu tidak
seperti mimpi, penglihatan atau pengalaman hidup setelah mati.
“Saya menyebutnya seperti pengalaman
berjalan dari satu ruangan ke ruangan lain. Anda terjaga selama mengalaminya.”
“Saya merasakan berjalan di surga.
Saya mencium aroma bunga. Itu bukan seperti mimpi. Saya tahu bedanya antara
mimpi dan penglihatan.”
Dia menyebut bunga-bungaan di surga
itu mengeluarkan bunyi musik ketika dia berjalan melewatinya. Mereka bahkan
berganti warna.
Di surga itu Kat juga bahkan
mengatakan melihat restoran.
Beri
peringkat:
JAKARTA - Perilaku
anak menjurus kriminal sudah mengkhawatirkan, Komnas Perlindungan Anak
mencatat, tahun 2013 ada sekitar 5.000 anak mendekam di penjara.
"Di tahun 2013, sekitar 5.000 anak mendekam di penjara dan ada yang sudah divonis melakukan tindak pidana," kata Samsul Ridwan Sekjen Komnas PA ketika dihubungi Sindonews, Jumat (10/10/2014).
Jumlah yang tidak sedikit tersebut harus menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah. Karena faktor lingkungan dan keluarga berperan dalam perilaku anak tersebut. (Baca juga: Ingin Kuasai Motor, 3 Pelajar Gorok Temannya)
"Jika dilihat dari UU Perlindungan anak, tanggung jawab anak ada di orang tua. Jika kewajiban menjaga anak ada di pemerintah," katanya.
Disini, lanjut Samsul, negara harus bisa menjaga agar warganya tercukupi kebutuhannya. Termasuk melindungi anak agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungannya.
"Di tahun 2013, sekitar 5.000 anak mendekam di penjara dan ada yang sudah divonis melakukan tindak pidana," kata Samsul Ridwan Sekjen Komnas PA ketika dihubungi Sindonews, Jumat (10/10/2014).
Jumlah yang tidak sedikit tersebut harus menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah. Karena faktor lingkungan dan keluarga berperan dalam perilaku anak tersebut. (Baca juga: Ingin Kuasai Motor, 3 Pelajar Gorok Temannya)
"Jika dilihat dari UU Perlindungan anak, tanggung jawab anak ada di orang tua. Jika kewajiban menjaga anak ada di pemerintah," katanya.
Disini, lanjut Samsul, negara harus bisa menjaga agar warganya tercukupi kebutuhannya. Termasuk melindungi anak agar terhindar dari pengaruh negatif lingkungannya.
JAKARTA - Sampai
kapanpun kasus kenakalan anak diperkirakan terus terjadi. Pasalnya belum ada
efek jera dalam penanganan kasus kenakalan anak.
Pakar Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, selama ini kasus kejahatan anak bisa berlindung pada Undang-Undang 23 tahun 2002.
"Kebanyakan UU (Undang-undang) perlindungan anak dijadikan sebagai tameng dan memanfaatkan sanksi berupa dikembalikan ke orang tua," kata Reza di Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Karena setelah dikembalikan ke orang tua, anak tersebut merasa menang, dan tidak dihukum. Alhasil, kenakalan anak masih terus terjadi.
Reza berharap, ada sanksi tegas untuk mereka yang terlibat dalam kenakalan remaja.
"Sanksinya tentu disesuaikan dengan usia mereka," tukasnya.
Pakar Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan, selama ini kasus kejahatan anak bisa berlindung pada Undang-Undang 23 tahun 2002.
"Kebanyakan UU (Undang-undang) perlindungan anak dijadikan sebagai tameng dan memanfaatkan sanksi berupa dikembalikan ke orang tua," kata Reza di Jakarta, Selasa (2/9/2014).
Karena setelah dikembalikan ke orang tua, anak tersebut merasa menang, dan tidak dihukum. Alhasil, kenakalan anak masih terus terjadi.
Reza berharap, ada sanksi tegas untuk mereka yang terlibat dalam kenakalan remaja.
"Sanksinya tentu disesuaikan dengan usia mereka," tukasnya.
No comments:
Post a Comment