KUTANG
BARENDO, DARI KAMPAR
BEHA
HITAM, SELAMATKAN MEDEIROS
KURANG
RASIO, ILMUWAN GEMPAR
KURANG
PERASAAN, SENIMAN PUPUS
M.Rakib Kuala Kampar
Riau Indonesia. 2015
Di Kampar Riau Indonesia, Sout est
Asia, ada satu nyanyian daerah yang populer sejak tahun 1970-an. Bait lagu
tersebut berbunyi:
Ek lola, nak kutang
barendo,
Tampuruong, sayak babulu.
Kodang-kodang, hati den ibo,
Takonang, maso
daulu.
Di Jambi, plat kendaraannya diawali dengan huruf
“BH”, padahal berbicra tentang BH
dan kutang, sebenarnya kurang sopan, tidak berakhlak. Tapi lain halnya
dengan seorang yang bernama “IVETE Medeiros”
yang selamat gara-gara kutang barendo yang
berwarna hitam. Nah beruntung masih bisa hidup usai terkena peluru nyasar dalam
sebuah aksi perampokan bersenjata yang dilakukan kawanan perampok di Belem,
Brasil.
Seperti dilansir dari Reuters, Jumat
(6/2), saat aksi berlangsung, Medeiros baru saja keluar dari toko di pusat
keramaian kota Belem di wilayah Amazon, Brasil.
Tiba-tiba dia mendengar bunyi
tembakan. Terjangan timah panas pun menyasar ke dada Medeiros. “Saya berkata,
tidak ada darah, namun beberapa menit kemudian saya mulai merasa sesuatu yang
menyengat,” kenangnya.
Medeiros mengatakan, dadanya terasa
panas menyengat seperti terbakar. “Ada sensasi panas di dada ini,” ujarnya.
Ternyata, peluru itu rupanya,
mengenai kawat penyangga beha hitam yang dikenakan Medeiros. “Bukan hanya kawat
beha yang menyelamatkan saya, tetapi Tuhan yang telah menyelamatkan saya,”
katanya. (adk/jpnn)
No comments:
Post a Comment