HUKUMAN MATI ANDREW CHAN
DAN MYURAN SUKUMARAN
Oleh M.Rakib
Riau, Muballigh IKMI Riau Indonesia 2014
Pemerintah Menegaskan
Akan Menghukum Mati Dua Terpidana Asal Australia,
Andrew Chan Dan
Myuran Sukumaran.
Rencana Ini
Menuai Protes,
Termasuk Dari
Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Krobokan, Bali.
Para napi berusaha agar keduanya batal
dieksekusi
Tapi akhirnya diundurkan
waktunya. Ketepan hukuman mati itu menjadi goyang.
Ternyata apa yang terpegang hari
ini, bisa luput besok pagi.
Ketidakpastian merajalel di dunia.
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki.
Dapat merebak bak virus yang akan menjadi marabahaya
Beberapa manusia hewan, pantanya hanya menjadi isi kebun binatang
Kritik Malaikat tak pernah terdengar, walaupun sudah memberi siyarat nyata.
Tapi yang namanaya kritik hanya
boleh lewat saluran resmi,Ketidakpastian merajalel di dunia.
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki.
Dapat merebak bak virus yang akan menjadi marabahaya
Beberapa manusia hewan, pantanya hanya menjadi isi kebun binatang
Kritik Malaikat tak pernah terdengar, walaupun sudah memberi siyarat nyata.
Maka hidunya calon eksekusi mati adalah takdir, bukani sayur tanpa garam
Lembaga adat, serta Ninik Mamak, tidak mengandung pertanyaan.
Datuk Temenggung dan Laksmana raja di laut, tidak mengundang perdebatan
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan
Sajaku ini adalah sajak yang tabu bagi penyair
Aku inginkan tulisanku terbang bagaikan merpati pos.
Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku
Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.
Aku tidak melihat alasan
kenapa harus diam tertekan dan termangu.
Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar.
Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.
Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran ?
Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan.
Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.
Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api.
Rembulan memberi mimpi pada dendam.
Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah
Andrew Chan yang teronggokannya bagai sampah
Menghadapi hukuman mati, penuh kegamangan, kecurigaan.
Bersama peta ketakutan.
Galau diiringi jutaan kelesuan.
No comments:
Post a Comment