Wednesday, February 18, 2015

HUKUMAN MATI ANDREW CHAN DAN MYURAN SUKUMARAN



HUKUMAN  MATI ANDREW CHAN
DAN MYURAN SUKUMARAN


Oleh   M.Rakib   Riau, Muballigh  IKMI  Riau Indonesia  2014

 Pemerintah Menegaskan Akan Menghukum Mati Dua Terpidana Asal Australia,
 Andrew Chan Dan Myuran Sukumaran.
 Rencana Ini Menuai Protes,
 Termasuk Dari Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Krobokan, Bali.
 Para napi berusaha agar keduanya batal dieksekusi
Tapi akhirnya  diundurkan  waktunya. Ketepan hukuman mati itu menjadi goyang.
Ternyata apa yang terpegang hari ini, bisa luput besok pagi.
Ketidakpastian merajalel   di dunia.
Di luar kekuasaan kehidupan menjadi teka-teki.
Dapat merebak  bak  virus  yang akan menjadi marabahaya
Beberapa manusia hewan, pantanya hanya menjadi isi kebun binatang

Kritik Malaikat tak pernah terdengar, walaupun sudah memberi siyarat nyata.
Tapi yang namanaya  kritik hanya boleh lewat saluran resmi,
Maka hidunya calon eksekusi mati adalah takdir, bukani sayur tanpa garam
Lembaga adat, serta Ninik Mamak, tidak mengandung pertanyaan.
Datuk Temenggung dan Laksmana raja di laut, tidak mengundang perdebatan
Dan akhirnya menjadi monopoli kekuasaan

Sajaku   ini  adalah sajak  yang tabu bagi penyair
Aku inginkan tulisanku  terbang bagaikan merpati pos.
Aku ingin memainkan bendera-bendera semaphore di tanganku
Aku ingin membuat isyarat asap kaum Indian.

Aku tidak melihat alasan
kenapa harus diam tertekan dan termangu.
Aku ingin secara wajar kita bertukar kabar.
Duduk berdebat menyatakan setuju dan tidak setuju.

Kenapa ketakutan menjadi tabir pikiran ?
Kekhawatiran telah mencemarkan kehidupan.
Ketegangan telah mengganti pergaulan pikiran yang merdeka.

Matahari menyinari airmata yang berderai menjadi api.
Rembulan memberi mimpi pada dendam.
Gelombang angin menyingkapkan keluh kesah

Andrew Chan
yang teronggokannya bagai sampah
Menghadapi  hukuman mati, penuh kegamangan, kecurigaan.
Bersama  peta ketakutan.
Galau diiringi jutaan kelesuan.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook