Monday, September 14, 2015

AYAT YANG DISANGKA SALAH CETAK Matius 7 : 21-23




AYAT YANG DISANGKA SALAH CETAK
Matius 7 : 21-23

21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Silahkan duduk!

Pagi hari ini saya hanya akan memusatkan perhatian pada tiga ayat terakhir dari bacaan ini yaitu ayat 21, 22, dan 23, yang menerangkan bahwa Jesus (Isa Alaihissalam) tidak senang dipanggil dirinya sebagai Tuan, karena yang Tuhan itu hanya Baapa. Saya membaca seluruh ayat terkait karena saya ingin menekankan bahwa nubuat Kristus tentang penghakiman terakhir (Muhammad)  diutarakan dalam konteks peringatan terhadap nabi palsu, sedangkan Muhammad bukan Nabi palsu. Itu adalah konteks nubuat tentang penghakiman terakhir untuk menanti kedatangan Muhammad. Dalam ayat 21 Dia memulai dengan berkata:

       Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Dan pasal ini, khususnya ketiga ayat ini adalah pasal yang paling banyak disalah mengerti di dalam Alkitab. Kesan pertama adalah bahwa Kristus tampaknya mengajarkan ”keselamatan karena perbuatan baik”.

       Dia membandingkan mereka yang berkata ”Tuhan! Tuhan!” namun tidak bekerja, atau yang sudah jelas tidak bekerja dengan mereka yang kataNya ”melakukan kehendak Bapa Ku yang di sorga”. Itu tampaknya yang dikatakan oleh pasal ini kalau kita membacanya secara superfisial. Itulah yang tampaknya dikatakan oleh ayat ini! Katekismus gereja Roma Katolik tahun 1994, mengutip ayat ini untuk mendukung pandangannya; seperti yang saya kutip berikut dari Katekismus Gereja Roma Katolik, sesuai dengan ayat Al-Qur’an, Surah Al-Maidah : 117 berikut:


117. Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (Yaitu), "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu," dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu[17].

Batu Penjuru” di Injil

 46
 479 11 4 1
Batu Penjuru“Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” (Injil, Rasul Besar Matius 21:42)
Batu Penjuru dalam ayat ini sama sekali tidak berhubungan dengan Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) yang ada di salah satu pojok Ka'bah!

Ka'bah Dalam Al-Quran

Tidak diketahui dengan pasti dari mana asal-usul Batu Hitam yang kini terdapat di bangunan Ka'bah. Menurut tradisi Islam, batu tersebut jatuh dari Surga. Ketika air bah di zaman Nuh melanda, batu itu hilang. Tetapi dikemudian hari ditemukan oleh Ibrahim. Sebagian umat Muslim juga percaya batu itu adalah meteorit.
Sebuah Hadits mengatakan, saat batu hitam itu jatuh dari Firdaus, warnanya lebih putih dari susu. Tetapi kemudian hitam karena dosa keturunan Adam.  Menurut sejarah, Batu Hitam pernah dihancurkan oleh tentara-tentara pemberontak Islam hingga berkeping-keping.
Mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) adalah kerinduan semua Muslim. Nyata jelas kerinduan itu ketika mereka menunaikan ibadah haji.  Mereka berlomba bahkan rela saling dorong agar dapat mencium, atau paling tidak menyentuhnya. Sementara di sisi lain, Islam sangat melarang pemujaan berhala.

Apakah Batu Hitam atau Isa Al-Masih Merupakan “Batu Penjuru”?

Injil, Rasul Besar Matius 21:42 bicara tentang “Batu Penjuru”. Seorang teman Muslim yang mengunjungi situs ini, memberi komentar mengenai “Batu Penjuru”. Menurutnya, “Batu Penjuru” adalah Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad), sehingga ayat ini menjadi bukti bahwa Injil-pun bicara tentang Ka'bah.
Jelas “Batu Penjuru” yang disebut pada ayat di atas tidak sama dengan Batu Hitam yang terdapat di Ka'bah. Batu Penjuru yang terdapat dalam Injil merujuk pada Isa Al-Masih. Dia telah menjadi Batu Penjuru yang dibuang (ditolak) dan dihancurkan (disiksa) oleh orang-orang yang menolak-Nya. “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--, namun ia telah menjadi batu penjuru” (Injil, Surat Para Rasul 4:11)
Melalui kehancuran-Nya (penyaliban-Nya) disediakan jalan untuk menghilangkan dosa manusia.  “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).

Keselamatan oleh Batu Penjuru (Isa Al-Masih)

Jutaan umat manusia berlomba mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Sayangnya, batu hitam itu tidak dapat memberi keselamatan dan hidup kekal bagi mereka. Hanya Sang Batu Penjuru, yaitu Isa Al-Masih, yang dapat memberi pelepasan dari dosa.
Apakah saudara seorang Muslim yang benar-benar rindu untuk mencium batu hitam?  Saudara  tidak perlu pergi ke Mekah dan menghabiskan banyak dana untuk menghilangkan dosa. Datanglah pada Isa Al-Masih. Mintalah supaya darah-Nya yang kudus dapat memutihkan kembali hati saudara yang hitam karena dosa. Mujizat pembersihan hati ini tidak dapat dihasilkan dengan mencium Batu Hitam.
“. . . .firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Kitab Nabi Besar Yesaya 1:18).
[Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara dibersihkan dari dosa? Artikel tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih dapat membantu saudara mendapatkannya.]

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook