AKSIOLOGI TERBAGI TIGA
BY M.RAKIB JAMARI SH.,M.Ag
AKSIOLOGI TERBAGI TIGA BAGIAN
1)
MORAL
CONDUCT, YAITU TINDAKAN MORAL, BIDANG
INI MELAHIRKAN DISIPLIN KHUSUS YAITU ETIKA.
2)
ESTETIC
EXPRESSION, YAITU EKSPRESI KEINDAHAN,
BIDANG INI MELAHIRKAN KEINDAHAN.
3)
SOCIO-POLITICAL
LIFE, YAITU KEHIDUPAN SOCIAL POLITIK,
YANG AKAN MELAHIRKAN FILSAFAT SOCIAL POLITIK.
AKSIOLOGI adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi
kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika. Dalam
Encyclopedia of Philosophy (dalam Amsal:164) dijelaskan aksiologi disamakan
dengan value and valuation
Nilai digunakan
sebagai kata benda abstrak, Dalam pengertian yang lebih sempit seperti baik,
menarik dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas mencakup sebagai
tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran dan kesucian
Nilai sebagai
kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai atau
nilai-nilai. Ia sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai,
seperti nilainya atau nilai dia
Nilai juga
dipakai sebagai kata kerja dalam ekspresi menilai, memberi nilai atau dinilai.
Aksiologi merupakan cabang filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manusia
menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani
yaitu; axios yang berarti sesuai atau wajar.
Sedangkan logos
yang berarti ilmu. Menurut John Sinclair, dalam lingkup kajian filsafat nilai
merujuk pada pemikiran atau suatu sistem seperti politik, sosial dan agama.
sedangkan nilai itu sendiri adalah sesuatu yang berharga, yang diidamkan oleh
setiap insan.
Dari definisi
aksiologi di atas, terlihat dengan jelas bahwa permasalahan utama adalah
mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk
melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Teori tentang
nilai yang dalam filsafat mengacu pada masalah etika dan estetika. Aksiologi
ilmu terdiri dari nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberian makna
terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana dijumpai dalam kehidupan, yang
menjelajahi berbagai kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan simbolik atau pun
fisik material. (Koento, 2003: 13). Jadi, aksiologi adalah teori tentang nilai.
Berikut ini dijelaskan beberapa definisi aksiologi :
a.
Menurut
Suriasumantri aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari
pengetahuan yang di peroleh.
b.
Menurut
Wibisono dalam Surajiyo (2009), aksiologi adalah nilai-nilai sebagai tolak ukur
kebenaran, etika dan moral sebagai dasar normative penelitian dan penggalian,
serta penerapan ilmu.
c.
Scheleer dan
Langeveld memberikan definisi tentang aksiologi sebagai berikut. Scheleer
mengontraskan aksiologi dengan praxeology, yaitu suatu teori dasar tentang
tindakan tetapi lebih sering dikontraskan dengan deontology, yaitu suatu teori
mengenai tindakan baik secara moral.
d.
Langeveld
memberikan pendapat bahwa aksiologi terdiri atas dua hal utama, yaitu etika dan
estetika. Etika merupakan bagian filsafat nilai dan penilaian yang membicarakan
perilaku orang, sedangkan estetika adalah bagian filsafat tentang nilai dan
penilaian yang memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek.
e.
Kattsoff
mendefinisikan aksiologi sebagai ilmu pengetahuan yang menyelediki hakekat
nilai yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan.
Menurut Bramel
dalam Amsal (2009), Aksiologi terbagi tiga bagian
1)
Moral Conduct,
yaitu tindakan moral, Bidang ini melahirkan disiplin khusus yaitu etika.
2)
Estetic
expression, yaitu ekspresi keindahan, bidang ini melahirkan keindahan.
3)
Socio-political
life, yaitu kehidupan social politik, yang akan melahirkan filsafat social
politik.
Aksiologi Nilai Kegunaan Ilmu
Teori tentang
nilai dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika dimana makna
etika memiliki dua arti yaitu merupakan suatu kumpulan pengetahuan mengenai
penilaian terhadap perbuatan manusia dan suatu predikat yang dipakai untuk
membedakan perbuatan, tingkah laku, atau yang lainnya. Nilai itu bersifat
objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika
nilai-nilai tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai
No comments:
Post a Comment