Saturday, January 16, 2016

APAKAH PENYAKIT HOMO LESBI ITU BAGIAN DARI HAK ASASI? CACATAN M.RAKIB JAMARI.

APAKAH PENYAKIT HOMO LESBI ITU BAGIAN DARI HAK ASASI?

CACATAN M.RAKIB JAMARI. LPMP PEKANBARU RIAU INDONESIA. MUBALIGH IKMI PEKANBARU NIM 0430. TAHUN  2016

"Lelaki tidak boleh melihat Aurat lelaki, Perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. lelaki tidak boleh berkumpul dengan lelaki dalam dalam satu kain. perempuan juga tidak boleh berkumpul dengan perempuan lain dalam satu kain"

Salah satu azab Allah swt paling dahsyat yang dikisahkan dalam Al-Quran tentang perilaku menyimpang yakni Homoseksual, yang terjadi pada negeri Sodom dimana umat nabi Luth yang dzalim dan melakuan perbuatan Keji maka di hancurkan dan ditenggelamkan lah kotanya hingga ke Dasar Lautan.

Perbuatan dzalim dan Keji yakni Homeseksual baik itu lesbian maupun Gay dikisahkan dalam beberapa surah dalam Alquran  diantaranya Surah Al 'Ankabuut ayat : 28 - 31 : (surah yang lain Adz Dzaariyat, Al Ankabuut, Al Hijr, Asy syu'araa, huud, al Qamar dan surah yang lain)

Firman Allah Swt :
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ (٢٨)أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنْكَرَ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلا أَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ (٢٩)قَالَ رَبِّ انْصُرْنِي عَلَى الْقَوْمِ الْمُفْسِدِينَ (٣٠)وَلَمَّا جَاءَتْ رُسُلُنَا إِبْرَاهِيمَ بِالْبُشْرَى قَالُوا إِنَّا مُهْلِكُو أَهْلِ هَذِهِ الْقَرْيَةِ إِنَّ أَهْلَهَا كَانُوا ظَالِمِينَ (٣١)قَالَ إِنَّ فِيهَا لُوطًا قَالُوا نَحْنُ أَعْلَمُ بِمَنْ فِيهَا لَنُنَجِّيَنَّهُ وَأَهْلَهُ إِلا امْرَأَتَهُ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (٣٢)وَلَمَّا أَنْ جَاءَتْ رُسُلُنَا لُوطًا سِيءَ بِهِمْ وَضَاقَ بِهِمْ ذَرْعًا وَقَالُوا لا تَخَفْ وَلا تَحْزَنْ إِنَّا مُنَجُّوكَ وَأَهْلَكَ إِلا امْرَأَتَكَ كَانَتْ مِنَ الْغَابِرِينَ (٣٣)إِنَّا مُنْزِلُونَ عَلَى أَهْلِ هَذِهِ الْقَرْيَةِ رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ (٣٤)وَلَقَدْ تَرَكْنَا مِنْهَا آيَةً بَيِّنَةً لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ (٣٥

28. dan (ingatlah) ketika Luth berkata pepada kaumnya: "Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan yang Amat keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun dari umat-umat sebelum kamu".

29. Apakah Sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki, menyamun dan mengerjakan kemungkaran di tempat-tempat pertemuanmu? Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Datangkanlah kepada Kami azab Allah, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar".

30. Luth berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas kaum yang berbuat kerusakan itu".

31. dan tatkala utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim membawa kabar gembira, mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami akan menghancurkan penduduk negeri (Sodom) ini; Sesungguhnya penduduknya adalah orang-orang yang zalim".

32. berkata Ibrahim: "Sesungguhnya di kota itu ada Luth". Para Malaikat berkata: "Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami sungguh-sungguh akan menyelamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya kecuali isterinya. Dia adalah Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

33. dan tatkala datang utusan-utusan Kami (para malaikat) itu kepada Luth, Dia merasa susah karena (kedatangan) mereka, dan (merasa) tidak punya kekuatan untuk melindungi mereka dan mereka berkata: "Janganlah kamu takut dan jangan (pula) susah. Sesungguhnya Kami akan menyelamatkan kamu dan pengikut-pengikutmu, kecuali isterimu, Dia adalah Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan)".

Dalam pembahasan ini (Hak Asasi Mansia Dalam Piagam Madinah), dapat disimpulkan akan konsep Hak Asasi Manusia yang diusung Piagam Madinah dan asas Hak Asasi Manusia dalam Piagam Madinah.
            Jadi konsep Hak Asasi Manusia dalam Piagam Madinah adalah,
1.      Manusia adalah sama, dalam segala kehidupan bermasyarakat.
2.      Adanya hak hidup bagi setiap individu manusia.
3.      Kebebasan beragama bagi setiap pemeluk agama.
4.      Adanya persamaan hak bagi setiap orang dimuka hukum dan diranah politik.
            Keempatnya itu sesuai dengan konsep Hak Asasi Manusia yang dirumuskan oleh barat, namun apa yang telah dirumuskan Piagam Madinah (Islam) ini telah terlebih dahulu dirimuskan 14 abad sebelum barat merumuskannya. Yaitu dengan adanya hak hidup, yang dapat kita lihat dengan adanya diyat sebagai pengganti qishas. Dan juga adanya persamaan diantara setiap manusia, ini karena manusia itu berasal dari satu ayah yaitu Adam AS, dan persamaan disini berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Dan dalam kebebasan beragama, dan hormat-menghormati antar pemeluk agama terwujud dalam kebebasan berkeyakinan dan kebebasan dalam menjalankan ibadah. Dan dalam persamaan hak dalam lingkup politik, atas semua warga masyarakat hak untuk mendaaptkan rasa aman, terbebas dari penganiayaan.
            Dan Asas Hak Asasi Manusia dalam Piagam Madinah adalah;
Semua umat islam adalah umat yang satu, tidak ada perbedaan antara mereka.
a.       Kekeluargaan (ukhuwah islamiyah).
b.      Persamaan.
c.       Kebasan.
d.      Kehidupan bertetangga.
e.       Keadilan.
f.        Musyawarah.
g.       Penegakkan hukum dan keadilan.
h.       Kebebasan beragama dan menjalankan ibadah.
i.         Membela tanah air.
j.        Amar ma’ruf nahy munkar.
k.      Kepemimpinan.
l.         Dan asas takwa dan ketaatan.
            Dan asas Hak Asasi Manusia yang di usung Piagam Madinah yang sesuai dengan asas Hak Asasi Manusia terkini adalah Kebebasan, Kekeluargaan, dan Persamaan diantara semua manusia.

Daftar Pustaka

Elviandri. Hak Asasi Manusia Dalam Perspektif Islam; Kajian Konsep dan Historis. http://www.Hukumonline.com.
 George Clack. Hak Asasi Manusia Sebuah Pengantar. (Jakarta: Sinar Harapan. 1998).
Musthafa Kamal Pasha. Pendidikan Kewarganegaraan (Civic Education). (Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri. 2002).
 Suyuthi Pulungan. Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah, dan Pemikiran. (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 1994).
 Slamet Warto Wardoyo, dalam Muladi. Hak Asasi Manusia – Hakekat, Konsep dan Implikasinya dalam Perspektif Hukum dan Masyarakat. (Bandung: Refika Aditama, 2005).

Tim ICCE Universitas Islam Indonesia Jakarta. Pendidikan Kewargaan (Civic Education): Demoktasi, Hak Asasi Manusia, dalam Masyarakat Madani. (Jakarta: Kencana 2005).

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook