DAHSYATNYA KEKUATAN
SEBUAH HAYALAN
Jangan salah mengartikan istilah "kalangkang". Di Sumbar sangat terlarang
M.Rakib Jamari mencatat.....Di Kampar Riau daratan ada pula lagu
KUTANG BARENDO, AGAK menusik rasa malu. Karena artnya BH yang berasesoris. Di
Jawa baarat lain lagi. KALANGKANG , ternyata artinya hayalan yang tinggi dan
dahsyat……Bukan karena “Roro Jonggrang” ataupun bacang kalau saya teringat
“Kalangkang”. Saya memang penyuka lagu pop Sunda. Kalangkang dalam bahasa
Indonesia artinya bayangan, khayalan, atau sejenisnya.. ini.. Biasanya setiap
mendengar lagu ini saya selalu teringat pada kekasih saya. Mendengar lagu yang
diciptakan oleh Nano S ini, saya terbawa pada sebuah lamunan. Tapi, tadi pas
saya mendengar lagu yang dinyanyikan oleh pencipta yang berduit dengan Nini Meida
ini saya malah teringat pada Prabowo Subianto. Mungguhing dina impenan Geuning
sakitu deudeuhna Kanyaaah nu wening bersih Satia jadi kakasi Itu adalah empat
baris pertama lirik lagu “Kalangkang” yang artinya lebih kurang, “Tinggi dalam
lamunan.
Ternyata begitu cintanya. Rasa sayang yang
bening bersih. Setia sebagai kekasih”. Pas banget kan? Prabowo ingin sekali
menjadi presiden. Sejak 2004 ia sudah berupaya menggapai cita-citanya dengan
mengikuti konvensi Partai Golkar. Begitu kuatnya harapannya itu sampai ia tidak
bosan mengikuti pemilu presiden. Dan, saking berharapnya ia tidak mau
melepaskan kesempatan menjadi presiden di tahun 2014 ini. Bisa jadi ini karena
kuatnya kecintaannya pada cita-citanya yang setinggi langit itu. Boleh saja
orang melamun. Mau melamun jadi Batman, Superman tidak ada yang melarang.
Jangankan melamun menjadi presiden, melamun menjadi titisan Allah pun sah-sah
saja. Jangankan melamun mendesak Allah untuk menuruti segala kemauannya,
melamun membunuh Allah pun tidak aka ada yang memidanakannya. Itulah kekuatan
sebuah lamunan yang memiliki kebebasan tanpa ujung. Tapi, begitu diwujudkan
maka lamunan bisa mendatangkan masalah. Boleh saja kalau Prabowo membayangkan
pendukungnya rela berjuang mati-matian sampai-sampai membayangkan akan ada
puputan di negeri ini. Tapi, begitu ia mengatakan kepada ibu-ibu untuk
mempersiapkan dapur-dapur umum tentunya menjadi pertanyaan. Untuk keperluan apa
dapur-dapur umum itu? Boleh-boleh saja Prabowo membayangkan kalau dirinya kalah
karena dicurangi secara TSM. Sama dengan bolehnya ia membayagkan kalau memiliki
puluhan ribu saksi dan 10 truk barang bukti. Faktany? Hanya ada 10 kotak barang
bukti dan jangankan puluhan ribu saksi, 50 saksi saja yang dihadirkan Tim
PraHara malah jadi bahan tertawan. Jangankan menguatkan dalil adanya
kecurangan, soal C1 saja tidak paham. Kalau saja Prabowo bisa membuktikan
kecurangan yang dituduhkannya. MK pastinya akan mengabulkan gugatannya. Dan,
kalau itu berhasil besar kemungkinan dalam PSU nanti ia yang akan memenangkan pemilu.
Tapi, sayang karena kemungkinan gagal, cita-cita Prabowo itu sebelas dua belas
dengan lagu “Kalangkang” Hanjakal ….hanjakal teuing Endah ngan ukur kalangkang…
Harepan ... harepan …. diri Sing nyanding jeung kanyataan Yang artinya kurang
lebihnya seperti ini, “Sayang sungguh sayang. Indah hanya bayangan. Harapan...
harapan diri. Semoga sesuai dengan kenyataan. Kabagjaan nu duaan…..nu duaan
Kebahagiaan milik berdua... milik berdua. Biarkan Prabowo dan pendukungnya
dengan lamunannya. Saya pun akan kembali melamunkan sang kekasih. Rambut
panjang nu ngarumbay Disangkeh panangan nyampay Lalaunan raray tanggah
Rangkulan karaos pageuh Luhur pasir tepung geten Perlambang asih nu mekar
Kabagjaan nu duaan…..nu duaan
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gatotswandito/dengar-kalangkang-malah-ingat-prabowo_54f5fcdda3331184118b46a3
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gatotswandito/dengar-kalangkang-malah-ingat-prabowo_54f5fcdda3331184118b46a3
Di Kampar Riau daratan, ada nyanyian “Kutang
Barendo”, rasanya agak sensirif juga,
agak mengusik rasa kesopanan, karena kutang barendo, artinya BH, yang pakai
asesoris..Rasa malu yang positif memang harus dipelihara.
Hayalan itu dalan bahasa Sunda
disebut ,, KALANGKANG’, tapi disebut
sebat di Sumatra,. “Kalangkang” artinya kemaluan, qubul dan dubur. Penulis
orang Sumatera jadi agak berat , malu rasanya mengucapkan kata “Kalangkang ni.
Lain halnya di negeri Pasundan. Bukan karena “Roro Jonggrang” ataupun bacang
kalau saya teringat “Kalangkang”. Saya memang penyuka lagu pop Sunda.
Kalangkang dalam bahasa Indonesia artinya bayangan, khayalan, atau sejenisnya..
ini.. Biasanya setiap mendengar lagu ini saya selalu teringat pada kekasih
saya. Mendengar lagu yang diciptakan oleh Nano S ini, saya terbawa pada sebuah
lamunan.
Tapi, tadi pas saya mendengar lagu yang
dinyanyikan oleh pencipta yang berduit dengan Nini Meida ini saya malah
teringat pada Prabowo Subianto. Mungguhing dina impenan Geuning sakitu
deudeuhna Kanyaaah nu wening bersih Satia jadi kakasi Itu adalah empat baris
pertama lirik lagu “Kalangkang” yang artinya lebih kurang, “Tinggi dalam
lamunan. Ternyata begitu cintanya. Rasa sayang yang bening bersih. Setia sebagai
kekasih”. Pas banget kan? Prabowo ingin sekali menjadi presiden.
Sejak 2004 ia sudah berupaya
menggapai cita-citanya dengan mengikuti konvensi Partai Golkar. Begitu kuatnya
harapannya itu sampai ia tidak bosan mengikuti pemilu presiden. Dan, saking berharapnya
ia tidak mau melepaskan kesempatan menjadi presiden di tahun 2014 ini. Bisa
jadi ini karena kuatnya kecintaannya pada cita-citanya yang setinggi langit
itu. Boleh saja orang melamun. Mau melamun jadi Batman, Superman tidak ada yang
melarang. Jangankan melamun menjadi presiden, melamun menjadi titisan Allah pun
sah-sah saja. Jangankan melamun mendesak Allah untuk menuruti segala
kemauannya, melamun membunuh Allah pun tidak aka ada yang memidanakannya.
Itulah kekuatan sebuah lamunan yang memiliki kebebasan tanpa ujung. Tapi,
begitu diwujudkan maka lamunan bisa mendatangkan masalah. Boleh saja kalau
Prabowo membayangkan pendukungnya rela berjuang mati-matian sampai-sampai
membayangkan akan ada puputan di negeri ini. Tapi, begitu ia mengatakan kepada ibu-ibu
untuk mempersiapkan dapur-dapur umum tentunya menjadi pertanyaan. Untuk
keperluan apa dapur-dapur umum itu? Boleh-boleh saja Prabowo membayangkan kalau
dirinya kalah karena dicurangi secara TSM. Sama dengan bolehnya ia membayagkan
kalau memiliki puluhan ribu saksi dan 10 truk barang bukti. Faktany? Hanya ada
10 kotak barang bukti dan jangankan puluhan ribu saksi, 50 saksi saja yang
dihadirkan Tim PraHara malah jadi bahan tertawan. Jangankan menguatkan dalil
adanya kecurangan, soal C1 saja tidak paham. Kalau saja Prabowo bisa
membuktikan kecurangan yang dituduhkannya.
MK pastinya akan mengabulkan
gugatannya. Dan, kalau itu berhasil besar kemungkinan dalam PSU nanti ia yang
akan memenangkan pemilu. Tapi, sayang karena kemungkinan gagal, cita-cita
Prabowo itu sebelas dua belas dengan lagu “Kalangkang” Hanjakal ….hanjakal
teuing Endah ngan ukur kalangkang… Harepan ... harepan …. diri Sing nyanding
jeung kanyataan Yang artinya kurang lebihnya seperti ini, “Sayang sungguh
sayang. Indah hanya bayangan. Harapan... harapan diri. Semoga sesuai dengan
kenyataan. Kabagjaan nu duaan…..nu duaan Kebahagiaan milik berdua... milik
berdua. Biarkan Prabowo dan pendukungnya dengan lamunannya. Saya pun akan
kembali melamunkan sang kekasih. Rambut panjang nu ngarumbay Disangkeh panangan
nyampay Lalaunan raray tanggah Rangkulan karaos pageuh Luhur pasir tepung geten
Perlambang asih nu mekar Kabagjaan nu duaan…..nu duaan
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gatotswandito/dengar-kalangkang-malah-ingat-prabowo_54f5fcdda3331184118b46a3
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/gatotswandito/dengar-kalangkang-malah-ingat-prabowo_54f5fcdda3331184118b46a3
No comments:
Post a Comment