TERUS TERANG AKU TERKEJUT
RUPANYA GARAM DAPUR ITU RACUN
TAPI BAGI MANUSIA JUSTRU MENYEHATKAN
JIKA SESUAI DENGAN TAKARAN
Catatan kecil, M.Rakib Jamari, S.H. Pekanbaru
Indonesia 2016
Berikut ini, aku mendapatkan sebauh catatan bahwa yang paling unik adalah garam dapur. Setiap hari anda
mengkonsumsi garam dapur, bukan? Bagaimana rasanya jika anda makan sayur tanpa
garam? Apa yang unik dari penciptaan garam dapur ini? Coba simak baik-baik
tentang cipataan Allah yang satu ini:
Garam dapur, ternyata terbentuk dari
unsur-unsur yang sangat berbahaya! Inilah salah satu keajaiban dunia yang patut
kita renungkan. Garam dapur (NaCl) adalah sebuah senyawa yang terbentuk dari
unsur Natrium (Na) dan unsur Chlorida (Cl). Kalau kita lihat satu per
satu, Natrium adalah suatu unsur yang berbahaya. Sangat eksplosif, kena air
sedikit saja bisa meledak dan mengeluarkan api. Sedangkan Chlor (Cl) dalam
bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun.
Ringkasnya, Natrium adalah zat yang
sangat berbahaya. Chlor juga zat yang sangat berbahaya. Tapi setelah keduanya
bersatu membentuk Natrium Chlorida, maka kedua sifat buruknya (membakar
dan beracun) musnah! Bahkan Natrium Chlorida (garam) adalah zat yang
sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai penyedap rasa.
Jika garam dapur adalah zat berguna
yang dibentuk oleh dua zat yang berbahaya, maka sebaliknya terjadi pada
Sianida. Sianida (CN) adalah racun yang terbentuk dari Carbon (C) dan Nitrogen
(N). Carbon (arang) adalah zat yang berguna untuk proses pemurnian dalam dunia
industri, dan digunakan untukmbakar sate di Warung Sate Tegal.
Nitrogen juga merupakan zat yang
sangat berguna dalam dunia medis, bahkan sekarang digunakan untuk mengisi ban
mobil anda agar lebih stabil. Anehnya, Carbon (C) dan Nitrogen (N) yang
keduanya adalah zat yang berguna, tapi ketika keduanya bersatu membentuk
Sianida (CN) maka daya gunanya mendadak sirna, dan muncul sifat baru yang
berbahaya. Sianida (CN) adalah racun.
Inilah keajaiban dunia yang Allah
ciptakan. Sebuah misteri Kimia yang menakjubkan. Lalu apa hikmah di balik
misteri Kimia yang unik ini?
Hikmah Kimia Racun Sianida
Sianida adalah zat buruk yang terbentuk
oleh dua zat yang baik. Ini adalahtamsil bagi kita bahwa seorang penjahat dapat
lahir dari pasangan orang tua yang baik-baik. Karena itu, sekalipun suasana
rumah tangga kita sudah baik, jangan pernah merasa aman terhadap nasib
anak-anak kita! Waspada selalu terhadap anak-anak kita. Berilah perhatian yang
cukup pada mereka. Berikan bimbingan dan kontrol yang memadai agar anak-anak
kita tidak menjadi “Sianida”.
Hikmah Kimia Garam Dapur
Garam dapur (Natrium Chlorida)
adalah zat berguna yang terbentuk oleh dua zat yang berbahaya. Inilah i’tibar
luar biasa yang diberikan Allah untuk kita tiru. Kita harus mampu bersatu
(berjamaah) untuk membentuk sebuah kekuatan baru yang positif, walaupun secara
individual kita memiliki kekurangan.
Kata
“sianida” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “biru” yang mengacu pada
hidrogen sianida yang disebut Blausäure ("blue acid") di Jerman.
Hidrogen sianida merupakan gas yang tidak berasa dan memiliki bau pahit yang seperti bau almond. Kebanyakan orang dapat mencium baunya, tetapi ada beberapa orang yang karena masalah genetiknya tidak dapat mencium bau HCN. Hidrogen sianida disebut juga formonitrile, sedang dalam bentuk cairan dikenal sebagai asam prussit dan asam hidrosianik. Dalam bentuk cairan, HCN tidak berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar. HCN bersifat volatile dan mudah terbakar serta dapat berdifusi baik dengan udara dan bahan peledak juga sangat mudah bercampur dengan air sehingga sering digunakan.
Natrium sianida dan kalium sianida berbentuk bubuk putih dengan bau yang menyerupai almond. Adanya hidrolisis dari KCN dan NaCN, HCN dapat terbentuk dengan reaksi sebagai berikut:
Hidrogen sianida merupakan gas yang tidak berasa dan memiliki bau pahit yang seperti bau almond. Kebanyakan orang dapat mencium baunya, tetapi ada beberapa orang yang karena masalah genetiknya tidak dapat mencium bau HCN. Hidrogen sianida disebut juga formonitrile, sedang dalam bentuk cairan dikenal sebagai asam prussit dan asam hidrosianik. Dalam bentuk cairan, HCN tidak berwarna atau dapat juga berwarna biru pucat pada suhu kamar. HCN bersifat volatile dan mudah terbakar serta dapat berdifusi baik dengan udara dan bahan peledak juga sangat mudah bercampur dengan air sehingga sering digunakan.
Natrium sianida dan kalium sianida berbentuk bubuk putih dengan bau yang menyerupai almond. Adanya hidrolisis dari KCN dan NaCN, HCN dapat terbentuk dengan reaksi sebagai berikut:
NaCN + H2O -----> HCN + NaOH
KCN + H2O ----> HCN + KOH
Bakteri, jamur, dan algae tertentu dapat menghasilkan sianida. Dapat pula ditemukan di beberapa makanan dan tumbuhan. Meskipun dalam jumlah yang sedikit, sianida dapat ditemukan di dalam almond, bayam, kecap, bambu, dan akar cassava. Sianida tersebut terdapat sebagai bagian dari gula atau senyawa alami lainnya. Sianida juga ditemukan pada rokok, asap kendaraan bermotor dan pada beberapa produk sintetik.
Banyak sianida di tanah atau air berasal dari proses industri. Sumber terbesarnya yaitu aliran buangan dari proses pertambangan logam, industri kimia organik, pabrik besi dan baja, serta fasilitas pengolahan air limbah publik. Sebagian kecil sianida dapat ditemukan pada runoff hujan yang membawa garam-garam sianida yang terdapat di jalan. Sianida yang terdapat di landfill dapat mencemari air tanah.
Garam sianida dan HCN digunakan dalam proses metalurgi, electroplating, proses produksi kimia organik, pabrik plastik, pengasapan kapal, dan proses pertambangan. HCN digunakan pula dalam ruangan gas yang dipakai untuk proses eksekusi (hukuman mati) dan banyak juga digunakan dalam peperangan. Sianida yang digunakan oleh militer NATO (North American Treaty Organization) adalah yang jenis cair yaitu asam hidrosianik. Selain itu, banyak bahan-bahan yang mengandung sianida digunakan dalam proses medic, seperti penggunaan sebagai vasodilator dalam pemeriksaan pembuluh darah dan digunakan pula untuk menurunkan tekanan darah manusia secara cepat dalam kondisi kritis.
Sianida memasuki udara, air, dan tanah baik dengan proses alami maupun karena proses industri. Keberadaan sianida di udara jauh di bawah ambang batas yang dapat berbahaya. Sianida di udara berbentuk partikel kecil yang halus. Adanya hujan atau salju mengurangi jumlah partikel sianida di dalam udara, namun tidak begitu dengan gas HCN. Waktu paruhnya untuh menghilang dari udara adalah 1-3 tahun. Kebanyakan sianida di air permukaan akan membentuk HCN dan kemudian akan terevaporasi. Meskipun demikian, jumlahnya tetap tidak mencukupi untuk memberikan pengaruh negative terhadap manusia.
Beberapa dari sianida di air tersebut akan
diuraikan menjadi bahan yang tidak berbahaya oleh mikroorganisme atau akan membentuk
senyawa kompleks dengan berbagai logam, seperti besi. Seperti halnya di air
permukaan, sianida yang berada di tanah juga dapat mengalami proses evaporasi
dan penguraian oleh mikroorganisme. Sekarang ini, bahkan telah dideteksi
sianida di air tanah di bawah beberapa landfill dan tempat pembuangan limbah
industri. Ditemukan pula sianida dalam konsentrasi tinggi di dalam lindi di
landfill atau di dalam buangan limbah industri, konsentrasi tinggi ini menjadi
racun bagi mikroorganisme tanah. Dikarenakan tidak ada lagi mikroorganisme
tanah yang dapat menguraikannya, sianida dapat memasuki air tanah di bawahnya.
Kita dapat terpapar sianida saat bernapas, minum air, menyentuh tanah atau air yang terkontaminasi, dan makan makanan yang sudah mengandung sianida. Konsentrasi HCN di udara yang tidak tercemar adalah kurang dari 0,2 ppm. Di USA dan Kanada, konsentrasi sianida di dalam air minum berkisar antara 0,001-0,011 ppm. Sisa pembakaran produk sintesis yang mengandung karbon dan nitrogen seperti plastik juga akan melepaskan sianida, begitu pula dengan rokok. Pada perokok pasif dapat ditemukan sekitar 0.06µg/mL sianida dalam darahnya, sementara pada perokok aktif ditemukan sekitar 0.17 µg/mL sianida dalam darahnya.
Hidrogen sianida sangat mudah diabsorbsi oleh paru,
gejala keracunan dapat timbul dalam hitungan detik sampai menit. Ambang batas
minimal hydrogen sianida di udara adalah 2-10 ppm, tetapi angka ini belum dapat
memastikan konsentrasi sianida yang berbahaya bagi orang disekitarnya. Selain
itu, saraf-saraf sensoris pernafasan juga sangat terganggu. Berat jenis
hidrogen sianida lebih ringan dari udara sehingga lebih cepat terbang ke
angkasa. Anak-anak yang terpapar hidrogen sianida dengan tingkat yang sama pada
orang dewasa akan terpapar hidrogen sianida yang jauh lebih tinggi. Selain itu,
orang yang tinggal di dekat pembuangan limbah berbahaya akan terpapar lebih
banyak dibanding dengan orang umum lainnya.
Paparan hidrogen sianida dapat menimbulkan iritasi pada mata dan kulit. Muncul segera setelah paparan atau paling lambat 30 sampai 60 menit. Kebanyakan kasus disebabkan kecelakaan pada saat bekerja sehingga cairan sianida kontak dengan kulit dan meninggalkan luka bakar. sianida sangat mudah masuk ke dalam saluran pencernaan. Tidak perlu melakukan atau merangsang korban untuk muntah, karena sianida sangat cepat berdifusi dengan jaringan dalam saluran pencernaan. Sianida juga dapat dengan mudah masuk ke dalam aliran darah. Walaupun sianida dapat mengikat dan menginaktifkan beberapa enzim, tetapi yang mengakibatkan timbulnya kematian atau timbulnya histotoxic anoxia adalah karena sianida mengikat bagian aktif dari enzim sitokrom oksidase sehingga akan mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara aerobik. Sebagai akibatnya hanya dalam waktu beberapa menit akan mengganggu transmisi neuronal. Sianida dapat di buang melalui beberapa proses tertentu sebelum sianida berhasil masuk kedalam sel. Proses yang paling berperan disini adalah pembentukan dari cyanomethemoglobin (CNMetHb), sebagai hasil dari reaksi antara ion sianida (CN–) dan MetHb.
Sianida dapat dibuang dengan adanya:
Paparan hidrogen sianida dapat menimbulkan iritasi pada mata dan kulit. Muncul segera setelah paparan atau paling lambat 30 sampai 60 menit. Kebanyakan kasus disebabkan kecelakaan pada saat bekerja sehingga cairan sianida kontak dengan kulit dan meninggalkan luka bakar. sianida sangat mudah masuk ke dalam saluran pencernaan. Tidak perlu melakukan atau merangsang korban untuk muntah, karena sianida sangat cepat berdifusi dengan jaringan dalam saluran pencernaan. Sianida juga dapat dengan mudah masuk ke dalam aliran darah. Walaupun sianida dapat mengikat dan menginaktifkan beberapa enzim, tetapi yang mengakibatkan timbulnya kematian atau timbulnya histotoxic anoxia adalah karena sianida mengikat bagian aktif dari enzim sitokrom oksidase sehingga akan mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara aerobik. Sebagai akibatnya hanya dalam waktu beberapa menit akan mengganggu transmisi neuronal. Sianida dapat di buang melalui beberapa proses tertentu sebelum sianida berhasil masuk kedalam sel. Proses yang paling berperan disini adalah pembentukan dari cyanomethemoglobin (CNMetHb), sebagai hasil dari reaksi antara ion sianida (CN–) dan MetHb.
Sianida dapat dibuang dengan adanya:
a. Ikatan dengan endothelial-derived relaxing factor (EDRF) dalam hal ini adalah asam nitirit.
b. Bahan-bahan metal seperti emas, molibdenum atau komponen organik seperti hidrokobalamin sangat efektif mengeliminasi sianida dari dalam sel.
c. Albumin dapat merangsang kerja enzim dan menggunakan sulfur untuk mengikat sianida.
Tidak perlu paparan sianida dalam jumlah banyak untuk mengakibatkan gangguan kesehatan yang merugikan. Kehebatan efek yang ditimbulkan sianida bergantung pada bentuknya, apakah itu HCN atau dalam bentuk garam dan lainnya. Paparan sianida dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak, hati, bahkan koma dan kematian dalam jangka waktu yang pendek. apabila terpapar dalam konsentrasi yang sangat tinggi, hanya dalam jangka waktu 15 detik tubuh akan merespon dengan hiperpnea, 15 detik setelah itu sesorang akan kehilangan kesadarannya. 3 menit kemudian akan mengalami apnea yang dalam jangka waktu 5-8 menit akan mengakibatkan aktifitas otot jantung terhambat karena hipoksia dan berakhir dengan kematian. Pekerja yang terpapar dalam konsentrasi rendah akan tetapi terpapar beberapa tahun dapat mengalami kesulitan dalam pernapasan, muntah-muntah, sakit dada, dan kepala. Indikasi pertama keracunan sianida adalah napas cepat dan pendek, sakit kepala, hiperpnea sementara, gelisah dan lainnya.
No comments:
Post a Comment