Antara
Siasat Sun Tzu
Dan Siasat
Licik Bangsa Yahudi
Selesai pemilihan koordinator widyaiswara LPMP
Riau, penulis membuka Google, menemukan adanya 11 siasat licik Sun Tzu.
Nah ini dia strategi licik, catatan M.Rakib Jamari,S.H.,M.Ag. Pekanbaru Riau Indonesia.
1.
Kenalilah Musuh dan Kenalilah diri sendiri. Maka anda bisa berjuang dalam 100
pertempuran tanpa resiko kalah.
Kunci keberhasilan selalu berawal dari pemahaman diri.
Mengetahui siapa diri kita, apa tujuan hidup, apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan. Musuh dalam hal ini tak selalu berasal dari luar diri. Musuh yang
berasal dari dalam diri sendiri biasanya jauh lebih berbahaya dan lebih sulit
dikalahkan. Misalnya sikap sombong, malas, kebiasaan menunda-nunda, dan
kebiasaan buruk lainnya.
2.
Gunakanlah kekuatan normal untuk bertempur. Gunakan kekuatan luar biasa untuk
meraih kemenangan.
Bila anda ingin dilihat, tampillah menonjol. Jangan hanya
menjadi orang kebanyakan. Cari tahu Patokan standar yang berlaku, dan
berusahalah melebihinya. Lihat saja disekitar anda. Orang yang terpilih untuk
menduduki sebuah posisi biasanya karena dianggap memilliki kelebihan. Misal lebih
rajin, lebih cerdas, lebih cepat, lebih kuat.
3. Kemungkinan meraih
kemenangan terletak pada serangan. Umumnya ia yang menduduki medan
pertempurannya lebih dulu dan menantikan musuhnya.
Jadilah pribadi yang aktif, jangan duduk dan menunggu. Sementara
anda menunggu, “musuh” diluar sana bergerak, tamatlah anda. Tak ada salahnya
bersikap agresif atau menunjukan sikap ambisius sekalipun (selagi tidak
merugikan orang lain, kenapa tidak?). Jadilah pribadi yang penuh inisiatif.
Lemparkan ide-ide kreatif dalam rapat, terlibatlah dalam kegiatan kantor.
Jadilah bintang lapangan, jangan mau hanya duduk dibangku cadangan.
4. Kecepatan adalah inti
perang. Yang dihargai dalam perang adalah kemenangan yang cepat diraih, bukan
operasi berkepanjangan.
Bahkan 2500 tahun lalu ketika Sun Tzu mwngajarkan teorinya,
pentingnya menghargai waktu sudah ditekankan. Apalagi di masa ketika setiap
detik dinilai dengan rupiah. Untuk meraih keberhasilan, anda perlu bergerak
cepat. Gampangnya, bila atasan anda memerintahkan anda berjalan, usahakan untuk
berlari.
5. Tujuan mereka hendaknya
mengambil segala yang dikolong langit dalam kondisi utuh lewat keunggulan
strategi.
Untuk mencapai target apapun itu anda perlu strategi. Buatlah
perencanaan yang baik. Jangan hanya bergantung pada kebetulan atau
keberuntungan. Betul, tak selamanya rencana yang baik berakhir dengan bahagia,
tapi setidaknya itu membantu anda untuk berjalan di jalur yang tepat, lebih
fokus dan bersikap antisipatif. Untuk bisa merancang strategi yang tepat anda
perlu memiliki visi atau kemampuan untuk melihat inti persoalan dan memiliki
pandangan jauh ke depan. Ibarat kendaraan, visi ini akan mengantar anda menuju
harapan-harapan yang mungkin saja pada hari ini kedengaran mustahil.
6. Kejarlah rancangan-rancangan
strategis anda untuk membuat musuh takjub, maka anda bisa merebut kota-kota
musuh dan menggulingkan Negara.
Sun Tsu mengisyaratkan pentingnya untuk bersikap konsisten. Bila
anda sudah menetapkan target dan menentukan strategi untuk mencapainya,
berusahalah konsisten. Jangan mudah dibelokkan. Fokuslah pada apa yang menjadi
target dan berupayalah terus sampai tercapai.
7. Memenangkan pertempuran dan
merebut lahan dan kota, tetapi gagal mengonsolidasikan prestasi-prestasi. Ini
sama saja dengan buang-buang waktu dan sumber daya.
Sikap mudah puas seringkali menjadi pengganjal keberhasilan.
Baru mendapat sedikit pujian dari atasan, langsung terbang ke langit ke tujuh
dan lupa menapak bumi. Pernah dengar pepatah klasik yang bilang mempertahankan
lebih sulit ketimbang merebut? Atau doktrin militer yang berbunyi “penyebab
terbesar kekalahan adalah kemenangan“.
8. Ketika serangan elang
meremukkan tubuh mangsanya, itu adalah berkat waktunya. Waktu adalah serupa
dengan ditariknya pelatuk.
Pentingnya kepandaian membaca waktu dan situasi kondisi. Peluang
bisa datang kapan saja, maka jadilah orang yang mampu membaca bahkan
menciptakan peluang dan mengkoversikannya menjadi kemenangan.
9. Komandan yang andal dalam
perang meningkatkan pengaruh moral dan patuh kepada hukum serta peraturan.
Demikianlah ia berkuasa mengendalikan sukses.
Pengaruh moral di sini sering diasosiasikan dengan integritas.
Kesungguhan kerja seseorang bisa dilihat dari integritas pribadi yang
ditunjukkan dalam sikap bisa diandalkan, bisa dipercaya dan motivasi untuk
berprestasi. Entah sebagai atasan, maupun bawahan.
10. Adalah urusan seorang
jenderal untuk tidak banyak bicara, sehingga lebih dapat menyimak.
Intinya, belajarlah menjadi pendengar yang baik. Kalau jenderal
saja yang merupakan pimpinan tertinggi perang disarankan untuk lebih banyak
mendengar ketimbang bicara, apalagi prajurit. Artinya, di posisi atasan atau
bawahan, anda memang purlu banyak menyimak. Semakin banyak mendengar, makin
banyak informasi yang bisa diserap.
11. Meraih 100 kemenangan dalam
100 pertempuran bukanlah puncak keterampilan. Menaklukkan musuh tanpa
bertempurlah kesempurnaan tertinggi.
Pertempuran apapun yang anda hadapi, bersaing dengan rekan
sekerja untuk sebuah posisi, menghadapi persoalan dengan atasan, apapun,
cobalah bermain cantik. Hadapi musuh dengan cara elegan. Hindari perbuatan
curang, sikut – sikutan. Meminjam pepatah lama, tak perlu membakar lumbung padi
bila hendak mengusir tikus. Beli saja lem tikus di supermarket.
Gimana? Ada yang mau nyoba untuk diterapkan?
1.
Pertama Kali Kafir Kepada Muhammad Sallalahu ‘Alaihi wa Sallam 2. Suka
Memutarbalikkan Kebenaran 3. Diingatkan Allah Karena Keingkarannya Terhadap
Nikmat Allah 4. Diuji dalam Perbudakan Raja-raja Mesir 5. Menyembah Berhala di
Tengah Bimbingan Nabinya 6. Diperintahkan Untuk Melakukan Bunuh Diri Massal 7.
Mengingkari Sifat Ghaib dan Berpaham Materialisme 8. Berbuat Aniaya di Tengah
Nikmat Allah 9. Paling cerewet Terhadap Nabinya 10. Cepat Melanggar Janji Allah
11.
Paling Suka Mempermainkan Perintah Nabinya 12. Paling Keras Menolak Kebenaran
Ilahi 13. Tidak Dapat Diharapkan Beriman Kepada Nabi 14. Paling Suka Mengatur
Tipu Daya 15. Suka Memperjualbelikan Agama Allah 16. Beranggapan Tidak Disentuh
Neraka Kecuali Sebentar 17. Paling Sedikit Orang-orang Baiknya 18. Paling
Senang Bermusuhan Sesamanya 19 Paling Sombong dan Membanggakan Etnisnya 20.
Paling Rakus Terhadap Kesenangan Dunia dan Takut Mati 21. Benci Terhadap
Malaikat Jibril 22. Paling Suka Mengingkari Perjanjian 23. Paling Suka
Mengikuti Khurafat 24. Paling Dengki Terhadap Nabi Muhammad dan Ummatnya 25.
Paling Keras Berupaya Mengkafirkan Ummat Islam 26. Tidak mengakui Agama
Nashrani 27. Menyatakan Allah Berputra 28. Membenci Kebebasan Beragama 29.
Membenci Agama Ibrahim 30. Rasialis dan Apologetik
31. Tidak
Malu Bersikap Sok Tahu 32. Menganggap Dirinya Paling Pintar 33. Hanya Menuruti
Kemauannya Sendiri 34. Paling Mengenal Ciri Nabi Muhammad Tapi Mengingkarinya
35. Dikutuk Allah karena Merahasiakan Kebenaran 36. Paling Fanatik Terhadap
Tradisi dan Leluhurnya 37. Menganggap Dagang dan Riba Sama Saja 38. Menjadikan
Agama Sebagai Alat Kebohongan 39. Terlarang Kaum Mukminin Untuk Bersetia Kawan
40. Pertama-tama Merencanakan Pembunuhan Isa As.
41. Paling Senang Membuat Siasat Keragu-raguan 42. Suka
Mengingkari Amanah Allah 43. Mengada-ada Urusan Agama 44. Menjadikan Agama
Sebagai Alat Memperbudak Bangsa Lain 45. Ingin Membuat Agama Lain Sebagai
Tandingan Islam 46. Kedzalimannya Mempersulit Hatinya Melihat Kebenaran 47.
Suka Menghalangi Orang Berjalan Pada Kebenaran. 48. Suka Berpecahbelah dan Meruusak
Paham Agama 49. Tidak Suka Melihat Kebaikan Ummat Islam 50. Suka Mencela Allah
Sebagai Fakir 51. Senang Membuat Ukuran Kebenaran Menurut Seleranya Sendiri .
52. Suka Mencari Pujian Palsu 53. Menganggap Dirinya Paling Bersih 54. Memeras
Orang Lain Apabila Berkuasa 55. Selalu Dengki Kepada Keberuntungan Orang Lain
56. Senang Membuat Kelaliman Dalam Hukum 57. Berusaha Mempengaruhi Ke Arah
Kesesatan Apabila Dijadikan Teman 58. Senang Mempermainkan Para Nabi 59.
Mengaku Membunuh Isa As. 60. Diharamkan Allah Memakan Makanan Yang Baik
61. Mengaku Menjadi Anak
Tuhan dan Kekasih-Nya 62. Paling Pengecut 63. Dibebani Hukum Yang Berat Karena
Mentalnya Bobrok 64. Paling Cepat Bersikap Menolak Kebenaran dan Menyukai
Kebohongan 65. Menyuruh Rakyat Berkonfrontasi dengan Orang-orang Yang Benar 66.
Gemar melakukan Usaha-usaha kotor 67. Lebih Takut Kepada Manusia Daripada
Kepada Allah 68. Senang Mengejek dan Mempermainkan Agama Islam 69. Menyatakan
Allah itu Bakhil 70. Gemar Membangkitkan Peperangan 71. Suka Mendustakan Kebenaran
Yang Tidak Disenanginya 72. Berani Membunuh Nabi-nabinya 73. Dilaknat Oleh
Nabi-nabinya . 74. Ulamanya Tidak Perduli Terhadap Kemungkaran di Masyarakat .
75. Mau Bekerjasama dengan musuh-musuh Agama Demi Menghancurkan Islam 76.
Paling Keras Permusuhannya Terhadap Islam.
No comments:
Post a Comment