AKU
TIDAK BERGUNA
Karya
Rakib Jamari
Nah inilah aku doktor kehilangan rasa bangga, dalam mimpi-mimpi yang tidak berguna.karena memang
tiada layak dibanggakan di sisi manusia, lebih-lebih di sisi Ilahi rabbi, lebih
tiada berati.
Ribuan
makalah dan tumpukan kertas terbakar dalam angan-angan
Teman-teman
di sekelilingku tidak tahu tentang
derita batin ini.
Inikah
derita..batin... paling baru
Mencinta
tapi tiada dicinta
Merindu
tapi tak dirindu
Hanya
menatap kosong sang rembulan
Berharap
diri adalah sang bintang
Yang
selalu di nantikan di ujung senja
Hanya
berharap aku bisa sedikit saja, ada dihati
Tapi
ketika kupijaki bumi
Aku
hanyalah satu di antara bintanghayalan itu
Ada
banyak hati yang lain yang mereka nanti
Ada
banyak rindu yang bertabur
Tapi
bukan untukku
Itu
untuk yang lain
Dan
aku hanyalah doktor butiran debu
Tak
berarti dan takkan memberi arti
Selamanya.
Aku
hanya dapat menahan air mata
Atas
kasih yang tak pernah sampai
Kurangkai
kala di hati remuk redam rontak sendiri dalam gelap
penantian
tiada akhir
melamun
membunuh hati
Lenyaplah
rasa bangga tiada saat tiba cinta indah
kala
bunga mulai mekar
musim
yang tiba muram
mengganti
dengan layunya
air
mata berbaris
hati
tertunduk
melihatmu
pergi
Sang
doktoryang tidak bermutu, harus berjalan menjauh
Tingalkan
suasana tanpa makna.
Teringat
pada bidadari tepian sungai Kampar
Yang
kuabadikan leawt novel tiga tahun lau, ah..,
aku
yang terlalu.
Ketika
mandi di sungai Kampar, berteman kerikil dan pasir Airtiris
Kini
jadi kenangan yang telah terukir indah,
lenyap semua,,
Segala
impian yg belum terwujud kandas di tengah jalan,,
menjadi
tabu, menjadi semu, menjadi tak berarti semuanya,,
Jeky,
Ide, Rai dan jejik, sejak lama , 30 tahun lalu sudah nyatakan,
Doktor
dalam hayalan hina sama sekali tiada berguna, mereka benar.
Segalanya
yg tidak pernah disangka dan diduga, terbuka dengan sebuah kisah dan jawaban.
Ketika harus menelan kisah nyata yg begitu menyiksa diri dan batin. Berharap
itu hanyalah sebuah mimpi.
Merenung
serta meratapinya dari detik demi detik hingga hari demi hari.
Maharani
satu-satunya gadis kecil memebri senyaum harapan untukku.
Tetap
berharap itu hanyalah sebuah mimpi. Entah apa yang terjadi ketika itu, dan
entah apa yg telah diperbuatnya dulu.
Seperti
seribu pukulan keras yg mememarkan sekujur tubuh, membuat luka yg begitu dalam
dan sulit terobati.
Tak
ada cara lain untuk menyembuhkannya,
kecuali dengan mesin pemutar waktu yg tidak
mungkin bisa didapatkannya. Hanya kesemuan dan ketabuan yg kini dapa
menemaninya.
Entah
apa rencana Tuhan di balik semua ini.
Entah
derita apa lagi memutar nasibku.
No comments:
Post a Comment