Saturday, January 2, 2016

Mahasiswa yang lambat tamat, Bisa akibat, zalimnyapembimbing.

A.   ZALIMNYA PEMBIMBING


Di tepi, lebat tomat,
Juga lebat, buah belimbing.
Mahasiswa yang lambat tamat,
Bisa akibat, zalimnyapembimbing.

Tangkai gergaji, diatas dahan,
Jatuh menimpa, seekor kambing.
Dosen penguji, yang keterlaluan,
Mengambil alih, tugas pembimbing.

Bilah dikali, dibuat konsen,
Tampaklah retak, bagai pelangi.
Dua puluh kali, menemui dosen,
Teganya tidak, menandatangani.

Ubi dikulim, rapuh kulitnya,
Tapailah hancur, bisa dijual.
Dosen yang zalim, menuduh temannya,
Sebagai pelacur, intelektual.

Konsen dipahat, kayu kulim,
Keras kulitnya, seperti baja.
Dosen yang jahat, tidak merasa zalim,
Menurut dirinya, baik-baik saja.

Kalau ketupat, sudah basi,
Jangan dipaksa, memakannya.
Kalau sudah ditingkat, disertasi,
Yang diperiksa hanya pola pikirnya saja..


Diluar angkasa, bulan purnama,
Tupai melompat, dipohon kasai.
Kalau diperiksa, titik dan koma,
Samai kiamat, tak akan selesai.

Tudung saji, hadiah raja,
Untuk dihidang, kaki bukit.
Penguji mencari, salah saja,
Lupa mengembangkan hal positif.

Kalau berkedip, makan terasi,
Tandanya sarapan, paling lahap.
Sisi negative, disertasi,
Alat pemerasan, semua tahap.

Kalau mengintip, disangkar besi,
Tampaklah hewan, sedang berenang.
Sisi positif, disertasi,
Melakukan penelitian, terasa senang.

Si Aisyah, pergi ke pekan,
Tampaklah asap, dipohon jati.
Disertasi bisa, membosankan,
Mahasiswa dianggap bodoh sekali

Didalam kolam, anak berudu,
Persiapan makanan, ikan lele.
Ombussman, tempat mengadu,
Jika dosen, bertele-tele.

Ubur-ubur, kawin berpilin,
Membuat bingung, para turis.
Diopor-opor ke dosen lain,
Disertasi tergantung, mahasiswa stress.

Indahnya kopor, pesawat lion,
Dibawa nyonya, ke Minahasa.
Mahasiswa diopor, ke dosen lain,
Selalu alasannya, perbaikan bahasa.

Kambing hitam, masuk perangkap,
Ya tanduknya, sekaligus besar.
Pembimbing itu harus lengkap,
Ya methodenya, sekaligus bahasanya.

Batu besar menggelinding,
Dibuat berdiri, ditepi telaga.
Guru besar, tak becus membimbing,
Mengapa diberi, tugas juga.

Dari Pekanbaru, ke Bangkinang,
Naik mobil, dua jam.
Kisah pahit, jika dikenang,
Tubuh menggigil, mata terpejam.

Rokan Hulu, di seberang,
Rokan Hilir, airnya sulit.
Dari dahulu dipesankan orang,
Jangan dipilih, dosen yang pelit.

Sudah kuelakkan, jalan sempit,
Karena enggan, masuk telaga.
Sudah ku elakkan, dosen yang pelit,
Entah mengapa, tersandung juga.

Kamaren sakit, sekarang sehat,
Datuk penghulu, susah tidur.
Dosen pelit, dendam berlipat,
Dirinya dahulu, sulit tulus.

Ikan todak, disungai musi,
Tida duri, dapat menyegat.
Dosen yang tidak stabil emosi,
Jauh dari akal sehat.

Buat kopiah, kain semester,
Ditambah dasi, sungguuh anggun.
Jika kuliah, tengah semester,
Mengapa disertasi tujuh tahun.

Terasi di rumah, diberi es,
Dapat dimasak, setiap masa.
Disertasi Cuma, sepuluh SKS,
Tetapi mengapa,  sangat menyiksa.

Tiga purnama, penantian Aisyah,
Gara-gara kekasih, selalu sakit.
Tiga puluh lima SKS, jadi sia-sia,
Gara-gara disertasi, dipersulit.

Masaknya manga, dahanya roboh,
Ranting yang lama, tetap terjaga.
Massa’ sudah S3, dianggap bodoh,
Titik dan koma, diperiksa juga.

Es coklat, masih beku,
Makanan kecil, ditengah hari.
Stress melihat, pembimbing kaku,
Kesalahan yang kecil, dicari-cari.

Umpan besar, makan ikan,
Pancingan kuat, pegang hansip.
Kesalahan besar, dia biarkan,
Kita terjerat, yang tidak prinsip.

Ikan todak, panjang hidungnya,
Mengapa petani, selalu gusar.
Orang yang tidak stabil jiwanya,
Mengapa menjadi, guru besar.

Tampaklah duku, ditengah pulau,
Dap[at sebiji, semanis gula.
Bagaimana otakku, tidak galau,
Menghadapai penguji, setengah gila.

Surau tuanku, pulau sialang,
Banyak motor, bawa mentimun.
Risau hatiku, bukan kepalang,
Diprogram doktor, Sembilan tahun.

Semenjak gubuk, dijangkau motor,
Mudah memakan, buah salak.
Semenjak masuk, program doktor,
Semua pengajian, terpaksa ditolak.

Dahan belimbing, pada musimnya,
Tidak dipenggal, ditepi sawah.
Kelemahan pembimbing, pada umumnya,
Tidak mengenal, prestasi mahasiswa.

Setelah serai, dekat keladi,
Aku menanam, bibit melon.
Kuliah selesai, disertasi jadi,
Aku memang, penulis tulen.

Walaupun kayu jati, bahan baku,
Konsen yang tegap, tidak dibawa.
Walaupun penulis sejati diriku,
Dosen mengganggap, tiada istimewa.

Ubi rambat, dipohon roboh,
Dikerat-kerat, tumbuh sesaat.
Aku lambat, dianggap bodoh,
Aku cepat, dituduh plagiat.

Kalaulah belimbing, dekat duku,
Tidaklah tumbang, di hari pekan.
Kalaulah pebimbing, tahu siapa aku,

Tidak akan sembarang, menyalahkan.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook