BERBISIK SAMBIL
MEMANDANGKU
Karya M.Rakib Sastra Candra Darma
Jl.Ciptakarya Gg.Waduk Panam Tampan Pekaanbaru Riau Indonesia. 2016
Kutatap di tepian Sungai Kampar, ketika air dan pasir
berbisik,
Mungkin mereka bercanda, dalam terpaan bayu yang mengusik
Tepian sungai memang lirih tapi begitu perih
Di sanalah kekasihku memandang hampa…
Jeruk yang ditanam, sayangku sia-sia
Mesin jahit yang yang berputar, dalam pengertianku pun seolah tak ada
Kekasihku pergi, merajuk, biarlah…kalau itu kau pinta
meski luka aku tetap bahagia
Bukannya aku saalhkan takdir,
Mungkin mereka bercanda, dalam terpaan bayu yang mengusik
Tepian sungai memang lirih tapi begitu perih
Di sanalah kekasihku memandang hampa…
Jeruk yang ditanam, sayangku sia-sia
Mesin jahit yang yang berputar, dalam pengertianku pun seolah tak ada
Kekasihku pergi, merajuk, biarlah…kalau itu kau pinta
meski luka aku tetap bahagia
Bukannya aku saalhkan takdir,
walaupun pahit pernah kurasa cinta yang sulit
ketika pasir dan tebing sungai berbisik
”cintamu takkan pernah terusik”
”cintamu takkan pernah terusik”
Berbisik
sambil memandangku, apa peduliku?
Rupanya
lewat bisikan dan pandangan mata, semua bisa di adu dombakan
Tega
mengadu domba teman kamu
sendiri?
Kata
para nabi, hati hati dalam berbisik..
Karena
dengan berbisik, kita bisa mendengar isi
hati seseorang
ENgkau
dan aku bisa dapat pahala, dengan perkataan.
Kerlingan
mata kita bisa menyimpulkan semuanya.
Kalau
tidak terbiasa, aku bisa sedih mendengar nya
Aneh
kenapa harus teman teman yang sudah tua-tua yang kamu adu??
tak
punyakah kau seorang pun teman yang remaja ceria,
hingga
kamu menjadi teman selamanya..
Mungkin
dia hanyalah orang yang iri,
Si
iri,tidak suka melihat siapapun yang sangat akrab
Tak
ingin, melihat kita begitu bahagia bersama
melihat
kita begitu kompak..
Kutawarkan,
sudahilah perbincangan ini..
aku
tak mau lihat keributan.
aku
masih mau liat senyum di antara semua manusia..
biarkan
lah, kafilah itu damai dan terus berlalu..
No comments:
Post a Comment