RISAU YANG BUKAN GALAU
Mr. M.Rakib Ciptakarya Pekanbaru Riau Indonesia.2014
Saudaraku..
Dalam hidup pasti kita pernah risau. Ada yang bernuansa positif dan tidak sedikit yang bermuatan negatif. Dan justru risau itu menandakan bahwa detak jatung kehidupan kita masih ada.
Apa yang dirasakan Khalid dari rasa sepi ditinggal pergi oleh orang-orang dekat; istri dan anak-anaknya merupakan bentuk risau yang positif. Terlebih detik-detik di ambang kematian, adalah satu keadaan yang sangat mendambakan kehadiran mereka. Juga terbayang di benak sahabat ini, setelah kepergiannya maka para kekasihnya tak dapat memandikan, menyalatkan jenazahnya dan memakamkannya.
Dan yang paling merisaukannya adalah bahwa cita-cita hidupnya meraih mati syahid di medan perang tak terwujud di alam realita.
Saudaraku..INDONESIA jangan sampai jadi milik asing.
Dalam hidup pasti kita pernah risau. Ada yang bernuansa positif dan tidak sedikit yang bermuatan negatif. Dan justru risau itu menandakan bahwa detak jatung kehidupan kita masih ada.
Apa yang dirasakan Khalid dari rasa sepi ditinggal pergi oleh orang-orang dekat; istri dan anak-anaknya merupakan bentuk risau yang positif. Terlebih detik-detik di ambang kematian, adalah satu keadaan yang sangat mendambakan kehadiran mereka. Juga terbayang di benak sahabat ini, setelah kepergiannya maka para kekasihnya tak dapat memandikan, menyalatkan jenazahnya dan memakamkannya.
Dan yang paling merisaukannya adalah bahwa cita-cita hidupnya meraih mati syahid di medan perang tak terwujud di alam realita.
Saudaraku..INDONESIA jangan sampai jadi milik asing.
Malaysia dan Singapura, sudah memilki banyak hal di Negara kita
Indonesia…Sementara pendidikan kiata memakai dana penataran yang tidak sedikit,
berutang lagi ke Auistralia..Duh,,risau aku..Pulau Bidadari, sebuah gugusan
kepulauan di ujung barat Pulau Flores, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara
Timur (NTT), sudah dibeli dan dikuasi oleh Lewan Dosky bersama isterinya asal
Inggris sejak tiga tahun lalu.
Pulau tersebut dibeli Lewan Dosky dari Haji Mahmud, seorang penduduk Labuanbajo, Kabupaten Manggarai Barat, seharga sekitar Rp495 juta, kata Komandan Korem 161/Wirasakti, Kol Inf APJ Noch Bola kepada para wartawan usai perayaan ulang tahun Korem 161/Wirasakti ke-45 di Kupang, Jumat.
Menurut Danrem, setelah dibeli dan dikuasai oleh warga negara asing itu, penduduk Labuanbajo bersama para nelayan setempat dilarang masuk atau menyinggahi pulau tersebut setelah dikelolanya menjadi objek wisata untuk kepentingan turis asing.
"Tahun lalu, lebih dari 2.000 orang turis asal Inggris dan negara Eropa lainnya mengunjungi Pulau Bidadari untuk menikmati keindahan alam di sekitarnya," kata Danrem Bola dan menambahkan, aparat keamanan sempat dilarang masuk ke pulau itu oleh Lewan Dosky bersama isterinya.
Buah pelajaran yang dapat kita petik dari kisah ini adalah:
• Risau yang memotivasi kita untuk selalu mengukir prestasi mulia di hadapan-Nya adalah warna risau yang terpuji. Kita risau dengan status belum terdaftar di KUA pada usia lebih dari 25 tahun, adalah risau yang positif. Karena hal itu akan memupuk semangat kita untuk menyempurnakan agama sesegera mungkin. Risau karena belum mampu menyelesaikan hafalan al Qur’an di usia 38 tahun. Itu juga merupakan warna risau yang mulia. Sebab ia dapat menjaga semangat agar tak luntur untuk menghafal kalamullah. Tapi jika kita risau lantaran gagal membangun menara bisnis, atau terjatuh dari puncak popularitas, atau cinta terhadap lawan jenis yang tak bersambut dan seterusnya yang menyebabkan kita meratap dan terpuruk dalam kesedihan yang berkepanjangan. Maka hal itu sudah barang tentu masuk dalam bab putus asa dari rahmat Allah Swt, yang merupakan bibit dari kekufuran.
Pulau tersebut dibeli Lewan Dosky dari Haji Mahmud, seorang penduduk Labuanbajo, Kabupaten Manggarai Barat, seharga sekitar Rp495 juta, kata Komandan Korem 161/Wirasakti, Kol Inf APJ Noch Bola kepada para wartawan usai perayaan ulang tahun Korem 161/Wirasakti ke-45 di Kupang, Jumat.
Menurut Danrem, setelah dibeli dan dikuasai oleh warga negara asing itu, penduduk Labuanbajo bersama para nelayan setempat dilarang masuk atau menyinggahi pulau tersebut setelah dikelolanya menjadi objek wisata untuk kepentingan turis asing.
"Tahun lalu, lebih dari 2.000 orang turis asal Inggris dan negara Eropa lainnya mengunjungi Pulau Bidadari untuk menikmati keindahan alam di sekitarnya," kata Danrem Bola dan menambahkan, aparat keamanan sempat dilarang masuk ke pulau itu oleh Lewan Dosky bersama isterinya.
Buah pelajaran yang dapat kita petik dari kisah ini adalah:
• Risau yang memotivasi kita untuk selalu mengukir prestasi mulia di hadapan-Nya adalah warna risau yang terpuji. Kita risau dengan status belum terdaftar di KUA pada usia lebih dari 25 tahun, adalah risau yang positif. Karena hal itu akan memupuk semangat kita untuk menyempurnakan agama sesegera mungkin. Risau karena belum mampu menyelesaikan hafalan al Qur’an di usia 38 tahun. Itu juga merupakan warna risau yang mulia. Sebab ia dapat menjaga semangat agar tak luntur untuk menghafal kalamullah. Tapi jika kita risau lantaran gagal membangun menara bisnis, atau terjatuh dari puncak popularitas, atau cinta terhadap lawan jenis yang tak bersambut dan seterusnya yang menyebabkan kita meratap dan terpuruk dalam kesedihan yang berkepanjangan. Maka hal itu sudah barang tentu masuk dalam bab putus asa dari rahmat Allah Swt, yang merupakan bibit dari kekufuran.
Saudaraku,,,remaja hari ini lebih senang dengan filem dan
budya asing.
Kini keurunan kita tidak punya idola sepertim Kalid bin walid, yang negarawan dan pahlawan.
• Dahulu para sahabat Nabi SAW,, rata-rata memiliki banyak keturunan. Jika Khalid bin Walid ra memiliki 40 anak, maka Anas bin Malik lebih banyak dari itu. Disebutkan bahwa anak cucunya yang berkumpul saat khataman al Qur’an di rumahnya lebih dari 100 orang.
• Anak adalah investasi bagi orang tua. Baik di dunia maupun di akherat. Itu artinya semakin banyak kita memiliki keturunan, semakin banyak pula investasi kita. Terlebih Nabi saw pernah memberikan garansi, bahwa siapa yang memiliki tiga orang puteri. Ia berikan sandang, pangan dan mendidiknya dengan baik, maka ia akan terhalang dari sengatan api neraka, sebagaimana yang tersebut dalam riwayat Ibnu Majah. Maka sungguh ironi jika ada orang yang cukup dan bahkan bangga dapat membatasi anak keturunannya dengan dua anak saja.
• Membiasakan diri untuk memberikan penghargaan, pujian, kesaksian yang baik terhadap orang yang shalih, menularkan keshalihan kepada orang lain, berjuang di jalan Allah dan berkiprah untuk melayani umat. Baik di masa hidupnya atau sepeninggalnya. Seperti perkataan Umar ra perihal Khalid bin Walid ra.
• Memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh agar tak terjangkit penyakit menular dan berbahaya semisal kolera dan seterusnya.
• Bersilaturahim kepada orang-orang shalih, terutama generasi terbaik umat ini yakni para sahabat. Hal ini terwujud dengan menelusuri sirah mereka. Karena dengan membaca sirah mereka seolah-olah kita telah berkunjung dan bertatap muka dengan mereka.
Kini keurunan kita tidak punya idola sepertim Kalid bin walid, yang negarawan dan pahlawan.
• Dahulu para sahabat Nabi SAW,, rata-rata memiliki banyak keturunan. Jika Khalid bin Walid ra memiliki 40 anak, maka Anas bin Malik lebih banyak dari itu. Disebutkan bahwa anak cucunya yang berkumpul saat khataman al Qur’an di rumahnya lebih dari 100 orang.
• Anak adalah investasi bagi orang tua. Baik di dunia maupun di akherat. Itu artinya semakin banyak kita memiliki keturunan, semakin banyak pula investasi kita. Terlebih Nabi saw pernah memberikan garansi, bahwa siapa yang memiliki tiga orang puteri. Ia berikan sandang, pangan dan mendidiknya dengan baik, maka ia akan terhalang dari sengatan api neraka, sebagaimana yang tersebut dalam riwayat Ibnu Majah. Maka sungguh ironi jika ada orang yang cukup dan bahkan bangga dapat membatasi anak keturunannya dengan dua anak saja.
• Membiasakan diri untuk memberikan penghargaan, pujian, kesaksian yang baik terhadap orang yang shalih, menularkan keshalihan kepada orang lain, berjuang di jalan Allah dan berkiprah untuk melayani umat. Baik di masa hidupnya atau sepeninggalnya. Seperti perkataan Umar ra perihal Khalid bin Walid ra.
• Memelihara kesehatan dan kebugaran tubuh agar tak terjangkit penyakit menular dan berbahaya semisal kolera dan seterusnya.
• Bersilaturahim kepada orang-orang shalih, terutama generasi terbaik umat ini yakni para sahabat. Hal ini terwujud dengan menelusuri sirah mereka. Karena dengan membaca sirah mereka seolah-olah kita telah berkunjung dan bertatap muka dengan mereka.
No comments:
Post a Comment