REVOLUSI MENTAL
DALAM SUMPAH
HIPPOKRATES
M.RAKIB LPMP RIAU 2014
Etika adalah landasan hukum bagi
kegiatan..Tapi kini etika sudah terpinggirkan, karena itu perlu diadakan revolusi mental..“Hippocratic
Oath” merupakan dokumen paling penting dari Hippocrates. Hippocrates adalah
dokter Yunani dan dikenal sebagai “the father of medicine” (Bapak Ilmu
Kedokteran). Hippocrates lahir di pulau Cos di Aegean Sea (Laut Aegean) tahun
460 BC. Ayahnya Heraclides juga seorang dokter dan menjadi gurunya yang
pertama. Ibunya adalah ibu rumah tangga dan kakeknya juga seorang dokter dengan
nama sama yaitu Hippocrates. Setelah kematian orang tuanya Hippocrates pergi ke
Athena.
Plato mengatakan bahwa di Athena, Hippocrates mengajar mahasiswa kedokteran dengan memungut biaya. Setelah melanglang ke seluruh Yunani dan Macedonia, Hippocrates meninggal tahun 377 BC dan dimakamkan di Larissa di Thessaly. Aristoteles mengatakan bahwa beberapa tahun setelah kematiaanya, Hippocrates mendapat julukan “the Great Hippocrates” (Hippocrates Agung ).
“Hippocratic Oath” telah digunakan sebagai pedoman ideal bagi perilaku professional dan etika dokter sampai sekarang. “Hippocratic Oath” (Deklarasi janji Hippocrates) terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah kesepakatan yang dihormati mengenai hubungan murid dan guru dan peraturan yang mengikat para murid. Bagian yang kedua adalah kode etik.
Bunyi selengkapnya dari deklarasi Hippocrates adalah sebagai berikut :
“Saya berjanji demi Appolo Dewa para dokter dan Aesculapius dan kesehatan dan semua dukun dan para dewa dan dewi yang menurut kebiasaan dan penilaian saya, saya akan memegang teguh janji ini dan menganggap orang yang mengajarkan ilmu kedokteran ini sama dengan orang tua saya, berbagi materi dengan beliau dan memenuhi keperluannya, dan anak keturunannya akan saya anggap sebagai saudara kandung saya dan akan mengajari mereka ilmu kedokteran ini bila mereka menginginkannya tanpa bayaran atau upah dan bahwa dengan pelajaran, pengajaran, dan atau setiap jenis perintah saya akan memberikan ilmu pengetahuan tentang kedokteran sepeti saya mengajarkannya kepada anak saya sendiri seperti halnya saya mendapatkannya dari para guru saya semua disiplin ilmu dengan tanpa bayaran dan berjanji mengikuti aturan (etika) kedokteran dan bukan aturan yang lain. Saya akan mengikuti system yang beraturan yang menurut kebiasaan dan penilaian saya, saya selalu mempertimbangkan untuk kemanfaatan (benefit) pasien saya dan mendapatkan apa saja baik yang buruk dan kurang baik.
Saya akan tidak memberikan obat yang mematikan kepada siapapun walau atas permintaan atau nasihat orang lain, dan selalu dengan cara yang benar. Saya tidak akan memberikan persetujuan kepada wanita untuk menggugurkan kandungannya. Dengan jujur dan hormat saya akan melalui hidup saya dan menjalankan praktek dokter saya. Saya tidak akan membebaskan seseorang yang sedang kesakitan karena tertindih batu tetapi saya akan membiarkannya sampai ada orang yang biasa mengerjakan pekerjaan mengangkat batu.
Ke dalam rumah siapa saja yang saya masuki, saya akan menemui mereka untuk kemanfaatan (benefit) dari yang sakit dan akan menghindari setiap kegiatan yang tercela atau korupsi, dan lebih lanjut akan menghindari rayuan wanita atau pria, dari pembantu dan budak. Apapun yang berkaitan dengan pekerjaan professional saya, atau sekalipun tidak berhubungan dengannya, saya melihat dan mendengar, kehidupan seseorang tidak boleh dibicarakan keluar, saya tidak akan menceritakannya dan semuanya harus tetap dirahasiakan. Bila saya memegang teguh janji ini dan tidak mengingkarinya, semoga saya mendapatkan pahala dan dapat menikmati hidup bahagia dan menjalankan praktek kedokteran saya, dihormati semua orang, sepanjang waktu, dan sebaliknya apabila saya melalaikan dan mengingkari janji ini semoga sebaliknya yang saya peroleh.
Plato mengatakan bahwa di Athena, Hippocrates mengajar mahasiswa kedokteran dengan memungut biaya. Setelah melanglang ke seluruh Yunani dan Macedonia, Hippocrates meninggal tahun 377 BC dan dimakamkan di Larissa di Thessaly. Aristoteles mengatakan bahwa beberapa tahun setelah kematiaanya, Hippocrates mendapat julukan “the Great Hippocrates” (Hippocrates Agung ).
“Hippocratic Oath” telah digunakan sebagai pedoman ideal bagi perilaku professional dan etika dokter sampai sekarang. “Hippocratic Oath” (Deklarasi janji Hippocrates) terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah kesepakatan yang dihormati mengenai hubungan murid dan guru dan peraturan yang mengikat para murid. Bagian yang kedua adalah kode etik.
Bunyi selengkapnya dari deklarasi Hippocrates adalah sebagai berikut :
“Saya berjanji demi Appolo Dewa para dokter dan Aesculapius dan kesehatan dan semua dukun dan para dewa dan dewi yang menurut kebiasaan dan penilaian saya, saya akan memegang teguh janji ini dan menganggap orang yang mengajarkan ilmu kedokteran ini sama dengan orang tua saya, berbagi materi dengan beliau dan memenuhi keperluannya, dan anak keturunannya akan saya anggap sebagai saudara kandung saya dan akan mengajari mereka ilmu kedokteran ini bila mereka menginginkannya tanpa bayaran atau upah dan bahwa dengan pelajaran, pengajaran, dan atau setiap jenis perintah saya akan memberikan ilmu pengetahuan tentang kedokteran sepeti saya mengajarkannya kepada anak saya sendiri seperti halnya saya mendapatkannya dari para guru saya semua disiplin ilmu dengan tanpa bayaran dan berjanji mengikuti aturan (etika) kedokteran dan bukan aturan yang lain. Saya akan mengikuti system yang beraturan yang menurut kebiasaan dan penilaian saya, saya selalu mempertimbangkan untuk kemanfaatan (benefit) pasien saya dan mendapatkan apa saja baik yang buruk dan kurang baik.
Saya akan tidak memberikan obat yang mematikan kepada siapapun walau atas permintaan atau nasihat orang lain, dan selalu dengan cara yang benar. Saya tidak akan memberikan persetujuan kepada wanita untuk menggugurkan kandungannya. Dengan jujur dan hormat saya akan melalui hidup saya dan menjalankan praktek dokter saya. Saya tidak akan membebaskan seseorang yang sedang kesakitan karena tertindih batu tetapi saya akan membiarkannya sampai ada orang yang biasa mengerjakan pekerjaan mengangkat batu.
Ke dalam rumah siapa saja yang saya masuki, saya akan menemui mereka untuk kemanfaatan (benefit) dari yang sakit dan akan menghindari setiap kegiatan yang tercela atau korupsi, dan lebih lanjut akan menghindari rayuan wanita atau pria, dari pembantu dan budak. Apapun yang berkaitan dengan pekerjaan professional saya, atau sekalipun tidak berhubungan dengannya, saya melihat dan mendengar, kehidupan seseorang tidak boleh dibicarakan keluar, saya tidak akan menceritakannya dan semuanya harus tetap dirahasiakan. Bila saya memegang teguh janji ini dan tidak mengingkarinya, semoga saya mendapatkan pahala dan dapat menikmati hidup bahagia dan menjalankan praktek kedokteran saya, dihormati semua orang, sepanjang waktu, dan sebaliknya apabila saya melalaikan dan mengingkari janji ini semoga sebaliknya yang saya peroleh.
Sumpah Dokter Indonesia adalah sumpah yang
dibacakan oleh seseorang yang akan menjalani profesi dokter Indonesia secara
resmi. Sumpah Dokter Indonesia didasarkan atas Deklarasi Jenewa (1948) yang isinya
menyempurnakan Sumpah Hippokrates. Lafal Sumpah Dokter Indonesia pertama kali
digunakan pada 1959 dan diberikan kedudukan hukum dengan Peraturan Pemerintah
No.69 Tahun 1960. Sumpah mengalami perbaikan pada 1983 dan 1993.Sumpah
Hippokrates adalah sumpah yang secara tradisional
dilakukan oleh para dokter tentang etika yang harus mereka lakukan dalam
melakukan praktik profesinya. Sebagian besar orang menganggap bahwa sumpah ini
ditulis sendiri Hippocrates pada 400 tahun
sebelum masehi atau oleh salah seorang muridnya. Seorang peneliti, Ludwig
Edelstein mengajukan pendapat lain bahwa sumpah tersebut ditulis oleh Pythagorean. Akan tetapi teori ini masih diragukan karena
sedikitnya bukti yang mendukungnya.
Beberapa bagian terhadap sumpah tersebut telah
dihilangkan atau diubah sejalan dengan berjalannya waktu. Setiap negara,
sekolah ataupun organisasi memiliki variasi yang berbeda-beda terhadap sumpah
ini. Banyak sekolah membuat versi sumpahnya masing-masing, tetapi sebagian
besar tidak menggunakan versi aslinya, yang mengagung-agungkan dewa, memberi
pelajaran pada laki-laki tetapi tidak pada perempuan, melarang dokter umum
untuk melakukan operasi, aborsi, euthanasia, atau melakukan perubahan pada resep. Juga
yang tidak tercantum dalam versi aslinya dan kemudian dikembangkan di versi
modernnya adalah mengenai asuransi, surat wasiat serta pil kontrasepsi
yang dapat dikatakan mendekati praktik aborsi.
HARI GURU INDONESIA
BY Drs. M.RAKIB, S.H., M.Ag. Penulis guru SMA 4, SMA 2 SMA 12 terakhir SMA Plus
Pekanbaru Riau Indonesia, sejak
1986- 2000. Setelah itu menjadi WI di BPG, Kini LPMP
Riau
Widyaiswara LPMP Riau Indonesia. 2014
ASSALAMU ALAIKUM WW
Mengawali peringatan hari guru, ada baiknya kita kali terlebih
dahulu
Bapak pendidikan Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara.
Ada ungkapan yang Indah dari orang kampung saya yaitu Dr.Tenas Effendy
TENTANG
MENGHORMATI GURU
Wahai ananda
dengarlah amanat Terhadap gurumu hendaklah hormat
Ilmunya banyak memberi manfaat
Menyelamatkan hidup dunia akhirat
Kepada guru hendaklah sopan
Tunjuk ajarnya ananda dengarkan
Penat letihnya jangan dilupakan
Supaya hidupmu dirahmati Tuhan
Kepada gurumu janganlah durhaka
Jangalah pula berburuk sangka
Tunjuk ajarnya ananda jaga
Supaya manfaatnya dapat dirasa
Kepada gurumu eloklah perangai
Apabila disuruhnya janganlah lalai
Tunjuk ajarnya selalu dipakai
Supaya hasratmu cepat tercapai
Apabila gurumu selalu kau tantang
Ditujuk diajar engkau membangkang
Akibatnya buruk bukan kepalang
Ilmu dituntut berkahnya hilang
Kepada guru jangan menista
Bercakap kasar bermasam muka
Orang benci Allah pun murka
Hidupmu akan terlunta-lunta
Kepada gurumu nampakkan minat
Petuah didengar petunjuk diingat
Supaya belajar beroleh manfaat
Membawa berkah dunia akhirat
Kepada gurumu hendaklah patuh
Ditunjuk diajar jangan mengeluh
Belajarlah dengan bersungguh-sungguh
Supaya hidupmu menjadi senonoh
Anggaplah guru sebagai ibu bapa
Tempat merunjuk tempat bertanya
Memudahkan ananda memahami ilmunya
Supaya pelajaranmu tak sia-sia
Jadikan gurumu contoh teladan
Minta nasihat untuk pegangan
Apa masalahmu boleh disampaikan
Supaya bebanmu menjadi ringan
Kepada gurumu berterus terang
Jangan bercakap main belakang
Supaya belajar hatimu lapang
Guru mengajar hatnya senang
Kepada gurumu berterima kasih
Kerana mengajarmu berpenat letih
Sampaikan dengan hati yang bersih
Semoga menjadi amalan soleh
Wahai ananda permata bunda
Gurumu itu juga manusia
Tentulah ada lebih kurangnya
Maafkan olehmu bila ada salahnya
Kepada guru jangan mendendam
Orang pendendam imannya padam
Budi yang baik jadi tenggelam
Hari depanmu menjadi suram
Budi gurumu janganlah dilupakan
Penat letihnya jangan diabaikan
Ilmu diterima engkau amalkan
Semoga pahalanya sama dirasakan
Mengawali peringatan
hari guru, ada baiknya kita kali terlebih dahulu
Bapak pendidikan
Indonesia yaitu Ki Hadjar Dewantara.Taman Siswa adalah nama sekolah yang didirikan oleh Ki Hadjar Dewantara
pada tanggal 3 Juli tahun 1922 di Yogyakarta (Taman berarti tempat
bermain atau tempat belajar, dan Siswa berarti murid).Pada waktu pertama
kali didirikan, sekolah Taman Siswa ini diberi nama "National Onderwijs
Institut Taman Siswa", yang merupakan realisasi gagasan beliau
bersama-sama dengan teman di paguyuban Sloso
Kliwon. Sekolah Taman Siswa ini sekarang berpusat di balai Ibu
Pawiyatan (Majelis
Luhur) di Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, dan mempunyai 129 sekolah cabang
di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Prinsip dasar dalam
sekolah/pendidikan Taman Siswa yang menjadi pedoman bagi seorang guru
dikenal sebagai Patrap
Triloka. Konsep ini dikembangkan oleh Suwardi setelah ia mempelajari
sistem pendidikan progresif yang diperkenalkan oleh Maria Montessori (Italia) dan Rabindranath Tagore
(India/Benggala). Patrap Triloka memiliki unsur-unsur
(dalam bahasa Jawa)
- ING NGARSO SUNG TULODO , "(yang) di depan memberi teladan"),
- ING MADYO MANGUN KARSO , "(yang) di tengah membangun kemauan/inisiatif"),
- TUT WURI HANDAYANI "dari belakang mendukung").
Patrap Triloka dipakai
sebagai panduan dan pedoman dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Peran guru dalam perjalanan sejarah
bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menetukan. Sejak masa penjajahan,
guru selalalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan
menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada
tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pemuda
pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.
Guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati oleh semua guru di Kabupaten Jombang dengan berbagai bentuk kegiatan.
Adapun Tema Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2013 dan Hari Ulang Tahun ke-68 PGRI pada tahun 2013 adalah “Mewujudkan Guru Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Implementasi Kurikulum 2013”. (Iva)
Guru merupakan salah satu faktor yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk masa depan bangsa. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional yang diperingati oleh semua guru di Kabupaten Jombang dengan berbagai bentuk kegiatan.
Adapun Tema Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2013 dan Hari Ulang Tahun ke-68 PGRI pada tahun 2013 adalah “Mewujudkan Guru Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Implementasi Kurikulum 2013”. (Iva)
No comments:
Post a Comment