KESALAHAN
FATAL PARA ISTRI
m.rakib sh m.ag lpmp riau indonesia
MEMESAN
BANTAL, KE KAMPAR KIRI
DIKEJAR
BERUANG, BERBURU PATIN
KESALAHAN
FATAL, PARA ISTRI
MEMINJAMKAN
UANG, TANPA IZIN
INDRAGIRI,
TANAH PUSAKA,
BIDUK
BERLALU, MEMBAWA IKAN
KESALAHAN
ISTRI, PEMBAWA PETAKA
ANAKNYA
TERLALU, DIMANJAKAN
POHON
BERINGIN, AKAR BERPILIN
BURING
NURI, MENINGGALKANNYA
SUAMI
INGIN, MENEGAKKAN DISIPLIN,
TAPI
ISTRI, MENGGAGALKANNYA.
DI SELAT MELAKA, LEWATLAH KAMI
INGIN KE PEKAN, MENJUAL KENTANG
PERILAKU
DURHAKA, TERHADAP SUAMI
YANG DIPERINTAHKAN, SELALU DITANTANG.
GANG
PRIBADI DAN GANG PATIN
LETAKNYA
SALING, BERHADAPAN
RUSAKLAH
HATI, SAKITLAH BATIN
ISTRI
MENYIMPANG, DARI HARAPAN
Ada beberapa faktor yang dapat
menjadi penyebab perilaku durhaka istri terhadap suami, antara lain :
Budaya adat istiadat yang memberi hak terlalu besar kepada anak perempuan,seperti yang terjadi di kalangan Suku tertentu di kalangan Yahudi dan suku tertentu di Pariaman Sumbar dan suku tertentu di Jawa Barat dan Tikor timur, sehingga suami sifatnya menumpang di rumah istri. Bisa pula karena kedudukan sosial istri lebih lebih tinggi daripada kedudukan suami,
Istri lebih kaya dari suami,
Istri lebih pandai dari suami,
Watak istri lebih keras dari suami,
Istri berasal dari lingkungan budaya yang menempatkan perempuan lebiih berkuasa daripada suami,
Istri tidak mengerti tuntunan agama yang menempatkan istri dan suami pada ketentuan yang sebenarnya.
Adapun 20 perilaku durhaka istri terhadap suami adalah sebagai berikut :
1. Mengabaikan Wewenang Suami.
Di dalam rumah tangga, istri adalah
orang yang berada di bawah perintah suami. Istri bertugas melaksanakan
perintah-perintah suami yang berlaku dalam rumah tangganya. Rasulullah
menggambarkan seandainya seorang suami memerintahkan suatu pekerjaan berupa
memindahkan bukit merah ke bukit putih atau sebaliknya, maka tiada pilihan bagi
istrinya selain melaksanakan perintah suaminya.
2. Menentang Perintah Suami.
Di dalam rumah tangga, perintah
yang harus dilaksanakan istri adalah perintah suami. Begitu juga larangan yang
harus dilaksanakan istri adalah larangan suaminya.
Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut tidak serta merta menempatkan kedudukan suami sederaja dengan Tuhan, tetapi hanya menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati isstrinya yang sesuai dengan ketentuan Allah itu dilanggar oleh istrinya, ini berarti sama dengan istri melanggar perintah Allah SWT.
Sabda Rasulullah : " Tidaklah seorang perempuan menunaikan hak Tuhannya sehingga ia menunaikan hak suaminya". (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Hadits tersebut tidak serta merta menempatkan kedudukan suami sederaja dengan Tuhan, tetapi hanya menerangkan bahwa jika hak suami untuk ditaati isstrinya yang sesuai dengan ketentuan Allah itu dilanggar oleh istrinya, ini berarti sama dengan istri melanggar perintah Allah SWT.
3. Enggan Memenuhi Kebutuhan
Seksual Suami.
Perkawinan diatur oleh syari'at
Islam untuk memberikan jalan yang halal bagi suami dan istri untuk melakukan
hubungan seksual atau penyaluran dorongan biologis. Dengan demikian manusia
dapat melakukan regenerasi keturunan dengan cara yang diridlai Allah SWT.
Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri yang menolak ajakan suaminya berarti membuka pintu laknat terhadap dirinya.
Karena itu, Islam menegaskan bahwasanya istri yang menolak ajakan suaminya berarti membuka pintu laknat terhadap dirinya.
4. Tidak Mau menemani Suami Tidur.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah
bersabda : " ... Bila seorang istri semalaman tidur terpisah dari ranjang
suaminya, maka malaikat melaknatnya sampai Shubuh."
Bila istri ingin tidur sendiri,
sedang suaminya berada di rumah pada malam harinya, maka ia harus meminta ijin
terlebih dahulu pada suaminya.
5. Memberatkan Beban Belanja Suami.
Allah SWT telah menegaskan bahwa
setiap suami bertanggung jawab memberi nafkah istrinya sesuai dengan kemampuan.
Istri yang menyadari bahwa suaminya miskin tidak dibenarkan menuntut belanja
dari suaminya hanya mempertimbangkan kebutuhannya sendiri sehingga memberatkan
suaminya.
6. Tidak Mau Bersolek Untuk
Suaminya.
Para istri diperintahkan untuk berkhidmat pada suaminya, termasuk mengurus dirinya sendiri dengan berhias dan berdandan sehingga dapat menyenangkan hati suaminya dan menimbulkan gairah dalam hidup bersama dirinya.
Para istri diperintahkan untuk berkhidmat pada suaminya, termasuk mengurus dirinya sendiri dengan berhias dan berdandan sehingga dapat menyenangkan hati suaminya dan menimbulkan gairah dalam hidup bersama dirinya.
7. Merusak kehidupan Agama Suami.
Istri diperintahkan untuk membantu suaminya dalam menegakkan kehidupan beragama, sedangkan suami diperintahkan untuk membimbing istri menjalankan agamanya dengan baik. Karena itu, kalau istri tidak mau membatu suami menegakkan agama, apalagi merusak iman dan akhlak agama suami, sudah tentu ia menjerumuskan suaminya ke dalam neraka.
Istri diperintahkan untuk membantu suaminya dalam menegakkan kehidupan beragama, sedangkan suami diperintahkan untuk membimbing istri menjalankan agamanya dengan baik. Karena itu, kalau istri tidak mau membatu suami menegakkan agama, apalagi merusak iman dan akhlak agama suami, sudah tentu ia menjerumuskan suaminya ke dalam neraka.
8. Mengenyampingkan Kepentingan
Suami
Dari Aisyah ra, ujarnya : saya
bertanya kepada Rasulullah SAW . : " Siapakah orang yang mempunyai hak
paling besar terhadap seorang wanita?" Sabdanya : " Suaminya".
Saya bertanya : " Siapakah orang yang paling besar haknya terhadap seorang
lelaki. " Jawabnya : "Ibunya". (HR.Bazaar dan Hakim; Hadits
hasan)
Jelaslah Hadits di atas bahwa
kepentingan suami harus lebih didahulukan oleh seorang istri daripada
kepentingan ibu kandungnya sesndiri.
9. Keluar Rumah Tanpa Izin Suami.
Istri ditetapkan oleh Islam menjadi
wakil suami dalam mengurus rumah tangga. Karena itu bilamana ia keluar
meninggalkan rumah, maka dengan sendirinya ia harus lebih dulu mendapatkan izin
suaminya. Bila ia tidak minta izin dan keluar rumah dengan kemauannya sendiri,
maka ia telah melanggar kewajibannya terhadap suami, sedangkan melanggar
kewajiban berarti durhaka terhadap suaminya.
10. Melarikan Diri Dari Rumah Suami
Rasulullah saw bersabda : "Dua
golongan yang sholatnya tidak bermanfaat bagi dirinya yaitu hamba yang melarikan
diri dari rumah tuannya sampai ia pulang; dan istri yang melarikan diri dari
rumah suaminya sampai ia kembali." (HR. Hakim, dari Ibnu 'Umar)
11. Menerima Tamu Laki-laki Yang
Tidak Disukai Suami.
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah
telah menegaskan bahwa seorang istri diwajibkan memenuhi hak-hak suaminya.
Diantaranya yaitu :
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)
a. Tidak mempersilakan siapapun yang tidak disenangi suaminya untuk menjamah tempat tidurnya.
b. Tidak mengizinkan tamu masuk bila yang bersangkutan tidak disukai oleh suaminya.
(HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi, Hadits hasan shahih)
12. Tidak Menolak Jamahan Lelaki
Lain.
".... maka wanita-wanita yang
shalih itu ialah yang taat lagi memelihara (dirinya dan harta suaminya) dikala
suaminya tidak ada sebagaimana Allah telah memeliharanya..." (QS.
An-Nisaa' (4) ayat 34)
Rasulullah menjelaskan bahwa
seorang istri yang membiarkan dirinya dijamah lelaki lain boleh diceraikan. Hal
itu menunjukan bahwa perbuatan istri tersebut adalah durhaka terhadap suaminya.
13. Tidak Mau merawat Ketika Suami
Sakit.
Bila seorang istri menolak merawat
suami yang sakit dengan alasan sibuk kerja atau tidak ada waktu karena merawat
anak, maka ia telah melakukan tindakan yang tidak benar.
14. Puasa Sunnah Tanpa Izin Saat
Suami Di Rumah.
Dari Abu Harairah, bahwa Rasulullah
saw. bersabda: " Seorang istri tidak halal berpuasa ketika suami ada di
rumah tanpa izinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
15. Menceritakan Seluk Beluk Fisik
Wanita Lain Kepada Suami.
Dari Ibnu Mas'ud, ujarnya :
Rasulullah saw. bersabda: "Seorang wanita tidak boleh bergaul dengan
wanita lain, kemudian menceritakan kepada suaminya keadaan wanita itu, sehingga
suaminya seolah-olah melihat keadaan wanita tersebut." (HR. Bukhari dan
Muslim)
16. Menolak Kedatangan Suami
Bergilir Kepadanya.
Seorang istri yang dimadu, tetap
mempunyai kewajiban untuk mentaati perintahnya, menyenangkan hatinya, berbhakti
dan selalu berperilaku baik kepada suaminya ketika ia datang bergilir.
17. Mentaati Perintah Orang Lain Di
Rumah Suaminya.
18. Menyuruh Suami Menceraikan Madunya
18. Menyuruh Suami Menceraikan Madunya
19. Minta Cerai Tanpa Alasan Yang
Sah.
20. Mengambil Harta Suami Tanpa
Izinnya.
No comments:
Post a Comment