Saturday, May 11, 2013

BATU KA’BAH, TIDAKLAH DISEMBAH, HANYA TEMPAT, PENYATUAN ARAH



SYAIR DAN PANTUN TENTANG BATU KA’BAH
DN BATU HAJARAL ASWAD

        HAJARAL ASWAD, BATU HITAM
      MENCIUMNYA, TIDAK HARAM
TIDAK PULA, DIWAJIBKAN
        HANYA SUNNAT, MENURUT TUNTUNAN


BATU HITAM ITU, LAMBANG PERSATUAN
LIDAK LAPUK, KENA HUJAN
KENA PANASPUN, TETAP BERTAHAN
SEPERTI ITULAH, TUNTUNAN TUHAN


                         BATU KA’BAH, TIDAKLAH DISEMBAH
                         HANYA TEMPAT, PENYATUAN ARAH
                         MUDAH DALAM, BERIBADAH
                         UMAT TIDAK, TERPECAH BELAH

Kata Nabi  Isa kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.”
(Injil Matius 21:42)


        Batu Penjuru dalam ayat ini sama sekali tidak berhubungan dengan Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) yang ada di salah satu pojok Ka'bah!  Ka'bah Dalam Al-Quran

        Tidak diketahui dengan pasti dari mana asal-usul Batu Hitam yang kini terdapat di bangunan Ka'bah. Menurut tradisi Islam, batu tersebut jatuh dari Surga. Ketika air bah di zaman Nuh melanda, batu itu hilang. Tetapi dikemudian hari ditemukan oleh Ibrahim. Sebagian umat Muslim juga percaya batu itu adalah meteorit.
Sebuah Hadits mengatakan, saat batu hitam itu jatuh dari Firdaus, warnanya lebih putih dari susu. Tetapi kemudian hitam karena dosa keturunan Adam.  Menurut sejarah, Batu Hitam pernah dihancurkan oleh tentara-tentara pemberontak Islam hingga berkeping-keping.

        Mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) adalah kerinduan semua Muslim. Nyata jelas kerinduan itu ketika mereka menunaikan ibadah haji.  Mereka berlomba bahkan rela saling dorong agar dapat mencium, atau paling tidak menyentuhnya. Sementara di sisi lain, Islam sangat melarang pemujaan berhala.
Apakah Batu Hitam atau Isa Al-Masih Merupakan “Batu Penjuru”?

        Injil, Rasul Besar Matius 21:42 bicara tentang “Batu Penjuru”. Seorang  Muslim yang mengunjungi situs ini, memberi komentar mengenai “Batu Penjuru”. Menurutnya, “Batu Penjuru” adalah Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad), sehingga ayat ini menjadi bukti bahwa Injil-pun bicara tentang Ka'bah.

         Jelas “Batu Penjuru” yang disebut pada ayat di atas  sama dengan Batu Hitam yang terdapat di Ka'bah. Batu Penjuru yang terdapat dalam Injil merujuk JUGA pada Isa Al-Masih. Dia telah menjadi  DIIBARATKAN Batu Penjuru KAKBAH HAJARAL ASWAD yang dibuang (ditolak) dan dihancurkan (disiksa) oleh orang-orang yang menolak-Nya. “Yesus adalah batu HITAM ITU yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--, namun ia telah menjadi batu penjuru” (Injil, Surat Para Rasul 4:11)
Melalui kehancuran-Nya (penyaliban-Nya) disediakan jalan untuk menghilangkan dosa manusia.  “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Keselamatan oleh Batu Penjuru (Isa Al-Masih)

           Jutaan umat manusia berlomba mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Sayangnya, batu hitam itu tidak dapat memberi keselamatan  DIA HANYA LAMBANG PERSARUAN,  WAKTU DULU BAGI ORANG ARAB, PERSATUAN ITU SANGAT MAHAL.  Hanya Sang Batu Penjuru, yaitu Isa Al-Masih, yang dapat memberi pelepasan dari dosa, YANG DILANJUTKAN MUHAMMAD SAW, AJARAN YESUS ITU. ALLAH MENARUH FIRMAN DI DALAM MULUTNYA.(Yohnes 16: 16-20).
Apakah saudara seorang Muslim yang benar-benar rindu untuk mencium batu hitam?  Saudara  tidak perlu pergi ke Mekah dan menghabiskan banyak dana untuk menghilangkan dosa. Datanglah pada Isa Al-Masih. Mintalah supaya darah-Nya yang kudus dapat memutihkan kembali hati saudara yang hitam karena dosa. Mujizat pembersihan hati ini tidak dapat dihasilkan dengan mencium Batu Hitam.
“. . . .firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Kitab Nabi Besar Yesaya 1:18).Muhammad akan dibangkitkan di antara orang yang besaudara dengan Israel, serupa dengan Musa.(Ulangan 18:18)
[Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara dibersihkan dari dosa? Artikel tentang Keselamatan dalam ajaran Muhammad dan  Isa Al-Masih dapat membantu saudara mendapatkannya.]


BAB        II
MENCIUM  BATU HAJARAL  ASWAD
1.Karena Dicontohkan Oleh Rasulullah Saw.
2.Karena Segala Sesuatu Yang Dicintai Boleh Dicium, jika tidak berbahaya
Al Hafizh Ibnu Hajar al Asqalani berkata: “Sebagian ulama dalam mengambil kesimpulan/intisari (istinbath) tentang mengapa disyari’atkan mencium hajar aswad adalah dengan dengan dasar kebolehan mencium segala sesuatu yang berhak untuk dimuliakan; baik manusia atau lainya. Adapun tentang anjuran mencium tangan manusia (yang mulia) penjelasannnya telah lalu bahwa termasuk bentuk adab. Sementara anjuran terhadap selain manusia adalah dengan dasar (di antaranya) riwayat bahwa Imam Ahmad ditanya tentang mencium mimbar Rasulullah dan makamnya; beliau memandang itu bukan masalah (artinya boleh)”.

Sementara kaum Wahabi berkata bahwa orang yang ziarah ke makam para wali Allah adalah orang-orang musyrik (dalam istilah buruk mereka "Quburiyyun").. terlebih lagi yang mencium makam mereka... !!!

DARAH  DAN  PENEBUSAN
FAKTA:  BERHALA KUNO
Catatan  Drs.M.Rakib Jamari, SH.,M.A.

  1. PENDAHULUAN
Akhir-akhir ini, gerakan pemurtadan  pendangkalan  agama, kian gencar dilakukan oleh misonaris asing dan lokal yang membahayaakan aqidah umat Islam yang awam. Ada beberapa hal kecil yang nampaknya sepele, akan tetapi mampu mendangkalkan aqidah, Islam hanya sekedar formalitas, tercatat pada lembaran sensus atau KTP saja. Jangan aktif melaksanakan keseluruhan perintah Allah, sedangkan sisi luar dari Islam itu sendiri tidak pernah dinampakkan. Misalnya saja, masihkah terucap kalimat ”Astaghfirullah” dikala kita terkejut, atau ”Subhanallah” saat keindahan dan kekaguman menyeruak di kalbu. Masihkah terukir ucapan sanjungan ”Alhamdulillah” dikala kita menerima dan mereguk nikmat Allah ? Masih dapat dikatakan baik bila hanya diam daripada keluar ucapan yang mengandung dosa.

Ketika berjanji mampukah kita mengatakan, ”Insya Allah” [semoga Allah memperkenankan] atas keterbatasan dan ketidakmampuan manusia. Lebih baik tidak berjanji daripada hanya untuk mengingkari. Dalam situasi dan kondisi bagaimanapun relakah kita dengan lidah tanpa kendali mengucapkan ”Allah” atau akan kita alihkan dengan kalimat ”Tuhan Yang Maha Esa”. Tatkala mendengar kabar orang meninggal dunia, masihkah dengan kerendahan kita mengakui kebesaran Allah dengan mengucapkan, ”Inna lillahi wainna ilaihi raji’un”.


B.  DONGENG DAN LEGENDA
Berikut ini disalinkan apa adanya dari buku Darah dan Penebusan Dosa karangan M. Hasem hal. 31 – 41.
Edward Carpenter berkata:
Alangkah menakjubkan persamaan dan perserupaan, akibat ,penjiplakan  dalam segala hal–hal ini dengan riwayat Yesus dalam kitab–kitab Injil.
Sering orang bertanya, mengapa Yesus dipandang sebagai tuhan Juru Selamat Penebus Dosa. Pertanyaan serupa ini diajukan oleh orang awam yang tidak mengetahui latar belakang sejarahnya.
Dr. Davies telah mengatakan dengan tepat:
Yang tidak diketahui si Awam, tetapi diketahui si Sarjana ialah bahwa banyak tuhan–tuhan kafir pada zaman Yesus dan sesudahnya mana terdapat tuntutan–tuntutan yang sama dan dalam nama–nama siapa dikhotbahkan doktrin–doktrin yang sangat serupa. Mithra adalah Juru Selamat umat manusia; demikian pula Tammuz, Adonis dan Osiris[1].
Tuhan–tuhan kafir yang ada di sekitar wilayah penyebaran agama Kristen pada awal pertumbuhannya, banyak sekali persamaan–persamaannya dengan riwayat hidup Yesus yang digambarkan dalam Bibel. Banyaknya persamaan–persamaan ini sangat menarik perhatian para sarjana untuk mempelajari riwayat dan ajaran–ajaran agama itu serta memperbandingkannya dengan riwayat dan ajaran–ajaran Yesus.
Sehubungan  dengan ini Edward Carpenter berkata:
Ketika Yesus dari Nazaret hidup, atau dianggap hidup, dan selama berabad–abad sebelum itu, daerah–daerah di sekitar laut tengah merupakan panggung sejumlah kepercayaan–kepercayaan kafir dan ritus–ritus (upacara keagamaan/ upacara suci; peny.) agama kafir. Kuil–kuil yang tak terhitung jumlahnya dipersembahkan kepada tuhan–tuhan seperti Apollo dan Dionysos bagi bangsa Yunani, Adonis dan Attis di Frigia dan Suriah; Osiris, Isis dan Horus di Mesir; Baal dan Astarte di Babilonia dan Kartago, dan sebagainya. Kelompok–kelompok besar dan kecil mengumpulkan kepercayaan–kepercayaan itu dan pengabdian serta kebaktian atau upacara–upacara agama, yang termasuk kepada tuhan mereka masing–masing dan dalam kepercayaan mereka terhadap tuhan–tuhan mereka itu. Dan bagi kita adalah suatu kenyataan yang luar biasa pentingnya, bahwa kepercayaan–kepercayaan mereka dan upacara–upacara agama mereka dalam garis–garis besarnya; walaupun tidak identik namun sangat menyolok persamaan–persamaannya …[2]
Sekedar gambaran singkat, berikut ini kami sajikan riwayat sekilas dari tuhan–tuhan atau dewa–dewa itu.
Osiris
Menurut Esayis dan biografis Plutarchus (46 – 120 M) yang mencatat riwayat hidup tuhan–tuhan itu, Osiris lahir dalam gua pada hari ke 361 dihitung dari permulaan tahun, yakni 27 Desember. Osiris ini adalah tuhan Bapa Mesir, salah satu oknum ketuhanan Tritunggal Mesir kuno. Ia mengajarkan kepada manusia tentang kelemah–lembutan dan kehalusan. Tetapi ia dikalahkan oleh Typhon, dicincang–cincang dan mati dengan mencurahkan darah untuk Penebusan dosa. Kata Plutarchus, “Hal ini terjadi pada tanggal 17 bulan Atyr, ketika Matahari membentuk Scorpion. Jasadnya dimasukkan ke dalam peti dan dikuburkan, tetapi kemudian, pada tanggal 19 bulan Atyr itu juga ia bangkit lagi dari kubur. Dengan kata–kata lain, ia mati sebagai Juru Selamat Penebus dosa, dengan mencurahkan darahnya dan bangkit lagi pada hari ketiga.
Osoris ini sebenarnya tuhan bangsa Mesir, tetapi kepercayaan orang kepadanya tersebar sangat luas ke wilayah–wilayah disekitar Laut Tengah.
Isis
Ia juga salah satu oknum Tritunggal Mesir kuno, lahir dalam gua. Seperti tuhan–tuhan Juru Selamat Penebus dosa lainnya, ia juga mati menebus dosa, dikuburkan lalu bangkit lagi dari kuburnya. Pemujaan kepada tuhan Isis ini meluas sampai ke Eropa. Bahkan tempat yang sekarang dikenal dengan Notre Dame di Paris dengan katedralnya yang sangat mahsyur itu dahulu asalnya dari rumah penyembahan kepada Isis. Isis ini adalah tuhan perempuan atau dewi dan pemujaan kepadanya sangat mirip dengan pemujaan kepada Maria dengan segala macam patung–patungnya.
Horus
Horus adalah putra tunggal dari Osiris dan Isis. Ia lahir dalam gua. Ia mati dibunuh dan mencurahkan  darah sebagai Juru Selamat untuk menebus dosa dengan darahnya, dikuburkan, tetapi kemudian  ia bangkit lagi dari kuburnya. Gambar–gambar tentang Horus dalam pangkuan Isis sebagai ibu tuhan ialah, menurut para ahli, yang masuk ke dalam gereja dalam bentuk Yesus dengan sang dara Maria.
Attis
Attis ini anak Cybele, ibu tuhan yang dipuja di Frigia, wilayah di Turki sekarang, yang dahulunya menjadi wilayah penyebaran agama Kristen awal, oleh Paulus dan kawan–kawannya. Attis terbunuh dengan disalibkan pada sebatang pohon dan mati menebus dosa dengan darahnya, kemudian bangkit lagi dari kubur. Setiap tahun kematian dan kebangkitannya diperingati secara besar–besaran dengan menyalib seorang pendeta yang dianggap seperti penjelmaan Attis. Pengaruh langsung kepercayaan ini kepada Paulus tidak dapat disangkal. Kisah–kisah Attis sangat menyerupai kisah Yesus.
Dalam kata–kata Arthur Weigall:
Attis adalah sang Gembala yang baik, putra Cybele. … Tetapi ketika menjelang dewasa ia mengorbankan dirinya sendiri dan berdarah hingga mati di bawah pohon jarum–jarum suci. Di Roma upacara perayaan kematian dan kebangkitan diperingati pada setiap tahun dari tanggal 22 sampai 25 Maret. … Pada perayaan itu sebatang pohon jarum–jarum ditebang pada tanggal 22 Maret dan pada batang pohon dikaitkan satu boneka dari tuhan itu. Dengan demikian maka Attis ‘mati tergantung pada sebatang pohon’ menurut uangkapan Bibel. Boneka ini kemudian dikuburkan pada suatu pekuburan. Tanggal 24 Maret adalah Hari Darah, dimana Imam Besar, yang tidak lain dari inkarnasi Attis sendiri, meraih darah dari lengannya dan mempersembahkan darah itu sebagai darah korban manusia, dan dengan demikian mengorbankan darahnya sendiri. Hal ini mengingatkan kita kepada kata–kata dalam Surat kepada Orang Ibrani: “Yesus telah datang sebagai Imam Besar … bukan dengan membawa darah domba dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darahnya sendiri … mendapatkan penebusan yang kekal bagi kita.” Pada malam itu pendeta–pendeta pergi ke kuburan dan mendapatkan kuburan itu bercahaya dari dalam dan pada saat itu ditemukan bahwa kuburan itu kosong, karena tuhan  itu telah bangkit lagi pada hari ketiga sesudah matinya dan pada tanggal 25 hari kebangkitan itu dirayakan dengan sangat gembira ria, dengan semacam jamuan makan suci dan calon–calon mereka disucikan dan mereka dianggap telah dilahirkan kembali[3].
Adonis
Ia dibunuh oleh Typhoon sang Babi Hutan, tetapi bangkit hidup lagi pada musim semi. Pada waktu itu sungai Orantes pasang dan warna airnya kelihatan berwarna merah. Disana orang–orang mengadakan upacara pada tepi sungai dengan kepercayaan bahwa warna merah dari sungai itu adalah darah Adonis yang tercurah dan mengalir untuk menebus dosa manusia.
Pemujaan kepada Adonis ini sangat diperhatikan oleh penduduk Antiochia dan Siprus serta wilayah–wilayah sekitar Mediterania lainnya (sedangkan Antiokia merupakan basis awal penyebaran Kristen; peny.). Frazer menceritakan tentang pesta–pesta upacara yang diadakan di Asia dan di negeri–negeri di bawah kekuasaan Yunani, yang dilakukan setiap tahun.
Kata Frazer:
Patung–patung yang diberi pakaian, yang menyerupai mayatnya dibawa untuk dikuburkan dan kemudian dilemparkan ke laut atau sumber–sumber air. Pada beberapa tempat kebangkitannya dirayakan pada esok harinya … Ia dianggap telah hidup lagi dan naik ke langit, disaksikan oleh pemuja–pemujanya[4].
Arthur Weigal menulis:
Salah satu tempat kedudukan yang pertama–tama dari agama Kristen ialah Antiochia, tetapi di kota ini setiap tahunnya diperingati kematian dan kebangkitan tuhan Tammuz atau Adonis, nama yang disebut terakhir ini semata–mata berarti ‘Tuhan’ saja. Tempat di Betleham yang dipilih oleh orang–orang Kristen zaman dahulu sebagai tempat kelahiran Yesus (karena tidak mengetahui dimana sebenarnya tempat kejadian itu) tidak lain dari pada tempat suci tuhan kafir ini dahulunya, sebagaimana Santo Jerome, Bapa Gereja (340 – 420 M) terkejut mendapatkan kenyataan yang menunjukkan bahwa Tammuz atau Adonis sangat dikacaukan dalam pikiran orang dengan Yesus Kristus. Menurut kepercayaan mereka, tuhan itu menderita maut secara kejam, turun ke neraka Hades, kemudian naik kelangit; dan perayaan peringatan terhadap tuhan itu, seperti yang dilakukan pada berbagai negeri, matinya diratapi, boneka tubuhnya yang telah mati dipersiapkan untuk dikuburkan setelah dibaptiskan dengan air dan diurapi, dan pada hari berikutnya kebangkitannya diperingati dengan penuh ria, kata–kata ‘Tuhan telah bangkit’ itu sendiri boleh jadi dipergunakan. Perayaan tentang kenaikan ke langit yang disaksikan oleh pemuja–pemujanya merupakan babak terakhir pesta itu[5].
Mithra
Mithra lahir dalam gua pada tanggal 25 Desember. hari lahir Mithralah yang dipinjam oleh gereja sebagai Hari Natal atau hari kelahiran Yesus. Hal ini tidak tersangkal oleh siapapun. Bahkan Santo Agustinus, dalam pedebatannya dengan si Yahudi yang bernama Trypho, tidak menyangkal kenyataan ini ketika ia berkata:

Kami merayakan hari ini sebagai hari suci; bukan sebagai kelahiran orang–orang kafir merayakan hari Matahari, tetapi kelahiran Dia yang menciptakan Matahari itu.
Hari Minggu yang dijadikan hari suci Kristen, sebagai ganti hari Sabat yang Sabtu itu, tidaklah lain dari hari suci bagi agama Mithra, agama pemujaan Matahari. Bekas–bekasnya masih kita lihat dengan myata pada istilah nama hari itu sendiri: Sunday (Inggris), Sonntag (Jerman), Zondag (Belanda) – Sun = Sonn = Zon, yang berarti Hari Matahari.
Mithra adalah tuhan Matahari yang banyak dipuja pada berbagai nama. Segala keterangan yang bersangkutan dengan kepercayaan yang bertalian dengan ilmu falak, seperti pertandaan bintang pada saat kelahiran Yesus, tanggal–tanggal kelahiran Maria dan Yahya pembabtis, tanggal kenaikan Yesus ke surga, kenaikan Maria kelangit, perlambangan Yesus sebagai anak domba, pengkudusan dengan darah lembu dan domba, serta ratusan macam keprcayaan lainnya, berasal dari agama Mithra.
Mithra adalah tuhan Juru Selamat Penebus dosa. Mithra mengorbankan lembu suci yang darahnya menyucikan dan menebus segala dosa manusia. Namun lembu itu tidak lain dari penjelmaan atau inkarnasi Mithra sendiri. Upacara pohon terang yang sangat terkenal itu dahulunya adalah upacara Mithra.
Anak–anak dewa atau putra–putra lainnya yang dipuja di wilayah Mediterania adalah Dionysos, Hercules, Apollo, Helios, Hyacinth, Zagreus, Marduk dan Zandan. Mereka semua adalah Juru Selamat Penebus dosa dengan darah; semuanya mati dengan mencucurkan darah korban, kemudian bangkit lagi dan naik ke langit. Riwayat dewa–dewa, anak–anak tuhan ini, tidak jauh berbeda dari tuhan–tuhan yang disebut sebelumnya, yang berarti pula erat persamaannya dengan riwayat Yesus. Bahkan pusat pemujaan Zandan adalah kota Tarsus, kota kelahiran Paulus, orang yang mula–mula menyiarkan bahwa Yesus itu tuhan dan Juru Selamat penebus dosa dengan darah.
Krisna
Putra dewa ini pun dilahirkan dalam kandang sapi. Kelahirannyapun diperlihatkan oleh tanda–tanda perbintangan. Ia anak manusia, tetapi berbapa Brahma, tuhan Bapa dalam Hinduisme.
Ketika lahir, Krisna hendak dibunuh oleh Kansa; Yesus hendak dibunuh oleh Herodes. Dalam perhitungan belum lama berselang ternyata bahwa Herodes, yang menjadi wakil raja roma di Palestina itu, telah meninggal sekurang–kurangnya empat tahun sebelum tahun pertama Masehi, tahun kelahiran Yesus, sehingga beralasanlah orang yang mengira bahwa cerita tentang pembunuhan kanak–kanak oleh Herodes ini hanyalah suatu paksaan untuk penyesuaian dengan dongeng–dongeng Mithra dan Krisna tentang ancaman pembunuhan anak itu.
Demikian banyaknya persamaan riwayat Yesus dengan Krisna, sehingga Swami Abhedananda, seorang Hindu yang mempelajari agama Kristen berkata:
Pada inkarnasi tuhan yang terkenal dikalangan orang Hindu, termasuk Krisna, Buddha, Rama dan lain–lain. Apabila seorang Hindu membaca riwayat dan ajaran–ajaran Yesus Kristus yang dinyatakan dalam Injil–Injil Sinoptik dan membandingkannya dengan riwayat dan ajaran–ajaran Krisna dan Buddha, maka persamaa–persamaan kedua penulisan itu sangat menakjubkan hingga pada bagian–bagian yang terkecil, dari naiknya bintang–bintang (pertanda kelahiran Yesus) hingga kebangkitannya dan kenaikannya ke langit. Krisna hidup 1.400 tahun sebelum Kristus, dan Buddha lahir 547 tahun sebelum Yesus Kristus[6].
Persamaan–persamaan riwayat dan ajaran Yesus Kristus dan Krisna tidak tersangkal. Seorang misioner berkebangsaan Jerman, setelah melihat persamaan–persamaan antara keduanya, menulis sebuah buku di mana ia menuduh bahwa para penganut agama Hindu telah meniru riwayat dan ajaran Yesus.
Misioner W. Dilger itu berkata:
Er ist uber allen zweifel erhanben, dasz die Gemeinsamen Einzelzuge aus dem neuen Testamen entlehnet sind (sama sekali tidak dapat diragukan bahwa persamaan itu berasal dari peminjam dari Injil Perjanjian Baru[7].
tuduhan Dilger yang menggelikan ini tidak dibiarkan begitu saja.
Plange berkata:
Namun bagaimana mungkin dikatakan demikian, sementara tidak terdapat keraguan bahwa legenda–legenda Krisna berasal dari jaman Buddha, dan tiada pula keraguan bahwa Buddha hidup sekitar 500 tahun sebelum Yesus?[8]
Plange kemudian mengingatkan akan kata–kata Hopkins:
Apabila orang memikirkan betapa tua asal–usul legenda–legenda ini, maka tidak akan ada keraguan bahwa cerita–cerita ini telah dipinjam dari Hindu[9].
Tentulah sejarah tidak dapat berkata lain dari yang telah ditegaskan Abhedananda, Plange, dan Hopkins itu.
Dari Bhagawad Gita, kita kutipkan pernyataan Krisna:
Ritus–ritus yang diperintahkan kitab–kitab Weda serta upacara–upacara yang dilakukan untuk roh nenek moyang, ramuan penyembuhan dan makanan, mantra, mentega suci: Akulah korban itu dan akulah api ke mana korban itu dipersembahkan[10].
Matinya Krisna sama pula dengan matinya Yesus. Krisna mati digantungkan atau disalibkan pada pohon dan ditombak hingga mati. Krisna bermahkota ketika dipakukan pada pohon itu. Sehubungan dengan itu, Plange mengatakan:
Keduanya mati sebagai korban. … Keduanya naik kelangit sesudah matinya, setelah tugas selesai. keduanya dijadikan tuhan oleh para penganut agamanya[11].
Syiwa
Syiwa adalah oknum ketiga Tritunggal atau Trimurti dalam kepercayaan Hindu. Kepadanya sering dikorbankan darah berratus–ratus manusia bersama nyawanya. Tetapi manusia yang dikorbankan untuk Syiwa itu tidaklah lain dari inkarnasi Syiwa sendiri. Terhadap ratusan nyawa manusia yang disembelih dalam pemujaan kepada Syiwa, dewa itu berkata kepada Brahma (dewa Bapa):
Akulah korban itu sebenarnya; Akulah yang kamu sembelih di atas altar–altarku[12].
Odin
Odin adalah tuhan dikalangan bangsa–bangsas Skandinavia. Ia termasuk salah satu oknum Tritunggal menurut kepercayaan Skandinavia purba. Agama ini banyak pula pengaruhnya di bagian lain wilayah Eropa Utara. Kepada Odin sering dikorbankan manusia yang digantung dan disalibkan. Tetapi Odin tidak puas dengan korban–korban manusia itu saja, sehingga ia sendiri mengorbankan dirinya.
Dalam Havanal tuhan itu berkata:
Aku tahu bahwa aku digantungkan pada pohon yang dihembus angin selama sembilan malam penuh; dilukai dengan tombak, dipersembahkan kepada Odin, dari aku kepada aku sendiri[13].
C. HARAMNYA DAGING BABI MENURUT INJIL
Umat Islam, sebaiknya membaca kitab  Imamat 11: 3 – 8, 10 – 13, 23, 26 – 27, 33 – 35.

  1. Demikian juga babi, karena memang berkuku–belah, yaitu kukunya bersela panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu.
  2. Daging binatang–binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu.
  1. Tetapi segala yang tidak bersirip atau bersisik di dalam lautan dan di dalam sungai, dari segala yang berkeriapan di dalam air dan dari segala mahluk hidup yang ada di dalam air, semuanya itu kejijikan bagimu.
  2. Sesungguhnya haruslah semuanya itu kejijikan bagimu; dagingnya janganlah kamu makan, dan bangkainya haruslah kamu jijikkan.
  3. Segala yang tidak bersisik di dalam air, adalah kejijikan bagimu.
  4. Inilah yang harus kamu jijikkan dari burung–burung, janganlah dimakan, karena semuanya itu adalah kejijikan...
  1. Selainnya segala binatang yang merayap dan bersayap dan yang berkaki empat adalah kejijikan bagimu.
  1. ...haram semuanya itu bagimu dan setiap orang yang kena kepadanya, menjadi najis.
  2. ...menjadi najis hingga matahari terbenam.
  1. Kalau seekor dari binatang–binatang itu jatuh ke dalam sesuatu belanga tanah, maka segala yang ada di dalamnya menjadi najis dan belanga itu harus kamu pecahkan.
  2. Dalam hal itu segala makanan yang boleh dimakan, kalau kena air dari belanga itu, menjadi najis, dan segala minuman yang boleh diminum dalam belanga seperti itu, menjadi najis.
  3. Kalau bangkai seekor dari binatang–binatang itu jatuh ke atas sesuatu benda, itu menjadi najis; pembakaran roti dan anglo haruslah diremukkan,...
Matius 5: 17 – 20.
  1. “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi (Injil Perjanjian Lama; peny.). Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.
  2. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat (Injil Perjanjian Lama; peny.), sebelum semuanya terjadi.
  3. Karen itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat (Injil Perjanjian Lama; peny.) sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkan demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah–perintah hukum Taurat (Injil Perjanjian Lama; peny.), ia akan menduduk tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.
  4. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli–ahli Taurat (Injil Perjanjian Lama; peny.) dan orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

Markus 5 : 13

Markus pasal 5, ayat 13, menyatakan bahwa, Nabi Isa mengobati orang kesurupan, dengan memindahkan 2000 makhluk halus, ke dalam tubuh 2000 ekor babi, atas permintaan makhluk halusm itu sendiri.
D. NABI  ISA  DIANGKAT  MENJADI  TUHAN TAHUN 325 M.
Pada tahun 325 ketika konvensi di Necea, Nabi Isa diangkat menjadi Tuhan, karena mirip dengan Tuhan-tuhan agama kuno sebelumnya, yang memakai darah penebusan dosa.
Sebuah tulisan dan ulasan dari seorang Muallaf Alexius Handoko ex. murid Pdt Jusuf Roni STT Apostolos , Jakarta yang sekarang menjadi Da’i. Subhanallah !!. Laa Tandza.. Janganlah Ragu saudara saudaruku !!
Cara Yesus mendakwahkan Injil berbeda dengan Paulus.
Paulus menghalalkan segala cara dalam menyebarkan misinya.
Tidak banyak yg paham, bahkan yg mengaku Kristen , bahwa antara nasrani dan Kristen memiliki makna yg berbeda. Nasrani menunjuk pada ajaran yg dibawa oleh orang yg berasal dari Nasareth yaitu Isa as atau Yesus (Mathius 2:23, 21:11; Markus 10:47). Pengikutnya disebut Nashara/Nashoro (Hawariyun) bukan Kristen seperti yg kita kenal.
Orang Nasrani masih mengikuti mengikuti ajaran tauhid yg diajarkan Yesus (Yohanes 17:3) dan masih menjalankan hukum taurat (Matius 5:17), serta menjalankan ajaran Abraham/Ibrahim yaitu khitan/sunat (Kejadian 17:9), TIDAK MAKAN BABI (Imamat 11:7) dan Tidak minum-minuman keras (Imamat 10:9).
Setelah Nabi Muhammad SAW datang, mereka meleburkan diri / masuk kedalam Islam (Sejarah Gereja, Dr. Berkhof. Dr . I. Engklaar, BPK, hal 75)
Sedangkan Kristen adalah keyakinan yg mempercayai Isa as / Yesus adalah Tuhan dan Juru selamat (Mesias). Keyakinan Ini berasal dari ucapan PAULUS di Antiokia, kira-kira tahuun 40 M setelah Yesus tiada. Pengikutnya lazim disebut orang Kristen. “Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen”(Kisah Rasul 11:26).
Buku materi Pokok Agam Katolik karangan Dra.Damascena Ari Suarso C.B (Karunika, Jakarta 1985, hal 42) menyebutkan , nama Kristen tidak berasal dari Kristen itu sendiri, melainkan diberikan oleh penguasa Romawi saat itu. Nama Kristen oleh Romawi dipakai untuk mengejek orang yg dipandang budak. Sebutan Kristen juga mengandungarti politik sebagai gerakan mesias(ala Ratu Adil atau Juru Selamat ).
Akidah maupun akhlak diantara keduanya berbeda . Nasrani berakhidah tauhid (meng Esa-kan Tuhan, Tidak ada Tuhan melaikan Allah ) sedangkan Kristen tidak. Dengan meleburnya kaum Nasrani kedalam Islam setelah kedatangan Nabi Muhammad SAW —-seperti yg dikatakan Dr Berkhof diatas ——- maka setelah itu tidak ada lagi kaum Nasrani dimuka bumi. Yang tinggal hanyalah kaum Kristen, pengikut Pulus. Oleh Paulus, yg juga seorang YAHUDI, ajaran Yesus yang awalnya mengakui ketauhidan(meng Esa-kan Tuhan, Tidak ada Tuhan melaikan Allah ) di RUSAK sedemikian rupa hingga banyak banyak sekali hal-hal yg bertentangan dengan PIKIRAN SEHAT. Ayat-ayat Injil dipalsu sedemikian rupa, disisipi kalimat-kalimat yg saling bertentangan, dan ironisnya itu semua diikuti tanpa reserve oleh para pengikutnya.
Dalam hal beribadah misalnya. Orang- orang Kristen sekarang ini melakukan dengan berlutut. Padahal nabi Isa as atau Yesus beribadah dengan bersujud (Mathius 26:39) . Yang berlutut dan berdoa adalah cara Paulus (Kis 21:5, Kis 9:40, Kis 20:36 )
Dalam berdoa,
umat Kristen tidak menengadahkan tangannya, padahal Yesus melakukan hal itu (Matius 14:19; Timotius 2:8).
Saat melaksanakan ritual ibadah, Yesus melakukanya seperti umat terdahulu, yakni membersihkan diri dulu atau berwudhu(Keluaran 40:31), melepaskan alas kaki (Keluaran 3:5), dan menghadap kiblat (1 Raja 8:44;48:2 Taw) 6:34-38 ; Mazmur 5:7; Mat 5:17 ). Kini , hal-hal tersebut tidak mereka lakukan lagi.
Dalam hal kematian,
Mayat orang kristen mengenakan jas lengkap dan dimasukan kedalam peti mati. Tata cara ini sama sekali tidak ada dalilnya dalam Injil —bid’ah. Nabi Isa atau Yesus ketika wafat dikafani (Lukas 24;12; Yohanes 11:44; Yohanes 20:5)
Kenaifan dan “lucu ” dalam injil , Diantaranya :
- Tuhan kalah ketika bergulat melawan Nabi Yacub as. (Kejadian 32:22-27)
- Anak-anak Tuhan tertarik kepada kecantikan anak-anak manusia, lalu Tuhan Menyesal dan pilu hatinya melihat kejahatan manusia (Kejadian 6:1-8), Malaikat makan roti (Kejadian 19:3)
- Tuhan punya banyak anak (anak-anak) , mailaikatnya bule ?? (karena makan Roti……)
Kemudian ,para nabi yang seharusnya dihormati pun dilecehkan dlm injil .
- Nabi Nuh as. Mabuk-mabukan dan telanjang dalm kemahnya (Kejadian 9:18-27 )
- Nabi Ismail as , berperangai seperti keledai liar (Kejadian 16: 11-12),
- Nabi Luth menghamili kedua putri kandungnya (Kejadian 19:30-38),
- Nai Yakub as. Menipu ayahnya sendiri (Kejadian 27 : 1-46),
- Yahuda menghamili menantunya sendiri (Kejadian 38:1-30),
- Nabi Daud as. Menghamili istri orang yang akhirnya menurunkan Nabi Isa as atau Yesus (II samuel 11:1- 27; Mathius 1;6),
- Nabi Isa atau Yesus adalah nabi bodoh, idiot, emosional dan berakhlak bejad (Markus 11: 12-14; Yohanes 7 : 8-10; Yohanes 2:4), dan banyak lagi ayat – ayat lain … yg membuat aku selalu bertanya – tanya tentang kebenaran Injil hatiku selalu kecewa dan malu bila membacanya ………
Lebih gila lagi , Paulus berkata :
“Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin berlimpah kemuliaaNya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa ? “ (Roma 3:7)
Paulus juga berkata :
“Tetapi hukum Taurat ditambahkan supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan dimana dosa bertambah banyak, disana kasi karunia menjadi berlimpah –limpah ” (Roma 5:20)
Itulah sebabnya,dalam menjalankan misinya, umat Kristiani (penyembah Yesus ditiang salib ) mereka sama sekali tidak mengindahkan norma-norma atau hukum yg ada. Semuanya adalah sah . Bahkan dengan semakin banyaknya dosa yg dibuat maka akan kian banyak pula kasih karunia Tuhan berlimpah-limpah.
POKOK ajaran Paulus intisarinya ada 6;
- doktrin Trinitas,
- kepercayaan yg menyebut kan Yesus Juruselamat
- kepercayaan Yesus mati ditiang salib untuk menebus dosa warisan dari Adam as
- keyakinan Yesus telah bangkit dari antara orang mati lalu naik kelangit
- dan kepercayaan Yesus akan datang lagi pada akhir zaman.
Lantas, siapa sebenarnya Paulus itu yang menjadi “penerus” Yesus ?
Injil menyebutkan Paulus adalah musuh Yesus yang telah menyiksa para murid Yesus (Kisah Para Rasul 8:1-29; 26:8-11).
Untuk itu pada saudaraku sebangsa umat Kristiani / Nasrani / Katolik pelajarilah kembali dan renungkanlah Injil yang ada ditanganmu ……dan beranikanlah membaca buku-buku Islam walaupun ada perasaan benci , kesal, jiji, takut, malu, hina,tiada guna, buang-buang waktu ……..seperi yg pernah ku alami .
Jangalah kau mendengarkan Islam / versi Islam dari lingkungan kalian sendiri …. Memang mungkin banyak umat muslim juga tidak beraklahk Islami (Al-quran dan Al Hadist ) , tapi apakah itu yg menjadi penghalang untuk mengetahui kebenaran Allah dan kehidupan akhirat yang kekal ?….
Renungkanlah sekali lagi ….semoga anda mendapat petunjuk dari Allah Subhanahuwata’ala .
Tiada maksud aku menjelek-jelekan Umat Kristen..
apalagi untuk mempermalukan ……sekali lagi Tidak,
Tulisan ini adalah sekedar membagi pengalaman dan penegetahuan yang aku miliki
E.WANITA WAJIB MEMAKAI JILBAB MENURUT INJIL
I.Korintus 11: 5-6
( 5 ) Tetapi tiap -tiap Perempuan yang berdoa dengan kepala yang tidak bertudung menghina kepalanya , Sebab ia sama dengan Perempuan yang di cukur Rambutnya - - - - -

- - - - - ( 6 ) Sebab jika Perempuan tidak mau menudungi kepalanya , Maka haruslah ia juga menggunting Rambutnya Tetapi jika bagi Perempuan, itu adalah Penghinaan Maka haruslah ia menudungi Kepalanya - - - - -


( Inilah Ajaran TUHAN dalam INJIL tentang Kebenaran ISLAM......)
Dikutip dari seseorang yang dulunya, Kristen taat yg kini masuk Islam dan Dai’
(ex murid Pdt Jusuf Roni STT Apostolos , Jakarta )
Alexius Handoko (Koko) – WNI Keturunan / Ustadz Abu Daud Muslim
mailto:
array64@qmx.net


[1] Edward Carpenter, Heiden en Christendom, hal. 122.
[2] Edward Carpenter, Heiden en Christendom.
[3] Arthur Weigall, Paganism in Our Christianity.
[4] Sir James G. Frazer, Adonis, Attis, Ossiris, hal. 183 – 184.
[5] Arthur Weigall, Paganism in Our Christianity.
[6] Svami Abhedanada, Warum …? Hal. 16.
[7] W. Dilger, Chrischna oder Christus?
[8] Th. J. Plange, Jesus ein Inder?, Hal 180.
[9] Hopkins, The Religion of India
[10] Bagavad Gita, edisi Inggris.
[11] Th. J. Plange, Jesus ein Inder?, Hal. 231.
[12] Edward Carpenter, Heidendom en Christendom
[13] Kitab suci agama Vicking.
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
Top of Form
http://cdn1.searchcompletion.com/images/spacer.gif 
Bottom of Form


No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook