Saturday, May 25, 2013

Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api." (QS: At-Thur: 1-6).


API DI DALAM BUMI

        Bumi yang ditempati manusia ini,  sejak zaman dinosaurus sampai sekarang kenapa tidak mendingin ?
Apakah di  dalam ada sumber panas ataukah hanya meneruskan panas dari zaman purba (dekay) ?

Jawaban
       Ada sumber api di dalam bumi adalah magma (batuan leleh). Panas di dalam perut bumi terus mendingin seiring dengan bertambahnya waktu.  Bumi berdasarkan pengetahuan terbaru dibentuk pada 4560 Ma (miliar tahun yang lalu) berupa bola api (permukaan bumi masih berupa magma) dan sekarang permukaan bumi sudah dapat ditempati manusia.
Saat ini masih terdapat beberapa titik sumber panas yang menyebabkan magma bergerak membentuk arus konveksi pada magma (mantel) yang mengakibatkan lempeng-lempeng kulit bumi bergerak.
materi referensi:
.
"Demi bukit. Dan Kitab yang ditulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan Demi Baitul Makmur (Ka'bah). Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api." (QS: At-Thur: 1-6).



          Sejarah mencatat bahwa letusan gunung berapi di Indonesia tergolong paling mematikan. Dari 10 daftar teratas, 4 di antaranya dari Indonesia. Korban-korban yang tewas akibat bencana tersebut tergolong yang terbesar dalam sejarah bencana gunung berapi dunia yang terekam. Anda akan menemukan fakta tersebut dengan melihat daftar berikut.
1. Gunung Tambora (1815)
Gunung berapi aktif ini terletak di Pulau Sumbawa. Ledakan terhebatnya terjadi pada tahun 1815, ledakan yang menewaskan 92.000 orang. Saking dahsyatnya letusan Tambora, abu vulkanik yang dilepaskan terlempar hingga lapisan stratosfer udara. selain itu, akibat dari letusan juga masih dirasakan sepanjang tahun 1816, seperti perubahan iklim, tsunami kecil dan hujan abu vulkanik.
2. Gunung Krakatau (1883)
Terletak di Selat sunda yang memissahkan Jawa dan Sumatra. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1883. Dikabarkan, suara letusan gunung terdengar hinggaAustralia dan abu vulkaniknya tersebar hingga wilayah yang sangat jauh. Letusan gunung ini juga mengakibatkan tsunami di wilayah Selat Sunda dan menghancurkan kota-kota di sekitarnya. Sejumlah 36.417 jiwa tewas.
3. Gunung Pelee (1902)
Lokasi gunung ini adalah di sebelah utara Martinique, Perancis. Letusannya terjadi mulai tanggal 25 April hingga 3 Mei 1902. aktivitas vulkanik yang terjadi dalam jangka waktu tersebut menyebabkan kerusakan parah di kota Saint Pierre, menutup jalanan kota dengan abu vulkanik serta menewaskan 30.000 jiwa. Dikabarkan, hanya 2 orang dari penduduk kota yang secara ajaib selamat dari bencana itu.
4. Gunung Ruiz (1985)
Gunung ini berlokasi di Caldas, Colombia. Telah aktif selama ribuan tahun, gunung ini belum pernah meletus sehebat pada tahun 1985. Letusan pada tahun tersebut sangat dahsyat sehingga menelan 25.000 korban jiwa. Letusan itu juga sekaligus sangat mengejutkan sebab sebelumnya gunung itu telah "rehat" selama 150 tahun.
5. Gunung Unzen (1792)
Unzen terletak di kota Shimabara, Pulau Kyushu, Jepang. Beberapa letusan gunung ini pernah tercatat, seperti letusan terakhirnya pada tahun 1991. Letusan terdahsyat terjadi pada tahun 1972 yang mengeluarkan lava dari salah satu puncaknya yang disebut puncak Fugendake. Letusannya juga mengakibatkan gempa dan tsunami. Sebanyak 14.300 orang tewas dalam bencana itu.
6. Gunung Laki (1783)
Gunung ini terletak di Islandia. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 8 Juni 1783. Sejumlah 14 kilometer kubik lava dikeluarkan oleh gunung tersebut dan membanjiri wilayah sekitarnya. Desa, ternak dan warga yang tinggal di sekitar gunung tersebut menjadi korban. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 9350 orang.
7. Gunung Kelud (1919)
Kelud merupakan salah satu gunung teraktif di Jawa Timur. Gunung ini telah beberapa kali meletus di abad 20, di antaranya tahun 1951, 1966 dan 1990.
Letusan yang terhebat terjadi pada tahun 1919. Sebanyak 5110 orang terenggut nyawanya dalam bencana tersebut. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 2007 namun pemerintah berhasil mengevakuasi warga untuk mengungsi menghindari bencana. Letusan juga tidak terlalu besar.
8. Gunung Galunggung (1822)
Galunggung terletak di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Letusan terbesarnya adalah pada tahun 1822. Dalam letusan itu, setidaknya 4.011 nyawa manusia melayang.
9. Gunung Vesuvius (1631)
Gunung ini terletak kawasan dekat pesisir Naples, Italia. Salah satu gunung berapi teraktif di Italia ini memberikan dua pemandangan yang kontradiktif, kekaguman akan keindahan lansekapnya sekaligus duka akibat letusannya yang mematikan ribuan jiwa. Letusannya terbesarnya menelan 3500 korban jiwa dan merusak desa-desa di sekitarnya.
10. Gunung Vesuvius (79 AD)
Letusan terbesar Vesuvius ini terjadi pada tanggal 24 agustus 79 AD. Sebanyak 3360 jiwa tewas dalam bencana tersebut. Letusannya diperkirakan berlangsung selama 19 jam dengan volume debu vulkanik yang mencapai 1 kubik mil. Letusan ini juga mengubur dua kota di Italia,Herculaneum dan Pompeii. Sejumlah 1150 tengkorak korban letusan gunung itu ditemukan lewat proses ekskavasi baru-baru ini.

Krakatoa / Krakatau (Aug. 26-27, 1883)







         Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
“Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua, ” kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam, BPPT, Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis.



       Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini. “Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” katanya.
Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGG Veritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.
Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50km) yang meliputi Palung Sunda, Prisma Akresi, Tinggian Busur Luar (Outer Arc High) dan Cekungan Busur Muka (Fore Arc Basin) perairan Sumatera.
Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing.
Tim ahli dari Indonesia, AS dan Perancis kemudian bekerjasama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).ant/kemREPUBLIKA

Sebagai perbandingan, Gunung Berapi terbesar saat ini adalah Gunung Berapi Mauna Loa yang berada di kePulauan Hawaii, AS dengan diameter “hanya” 17 Km dengan tinggi 4000M setara dengan 85% dari pulau Hawaii itu sendiri atau Gunung Berapi Krakatau yang meledak tahun 1883 dengan diameter 11 Km dan tinggi 2000 m , yang ledakannya terdengar sampai Pulau Rodrigues, Afrika,setara dengan 30.000 kali Bom Atom.


        Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini. “Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” katanya.

       Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGG Veritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.
Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50km) yang meliputi Palung Sunda, Prisma Akresi, Tinggian Busur Luar (Outer Arc High) dan Cekungan Busur Muka (Fore Arc Basin) perairan Sumatera.
Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing.
Tim ahli dari Indonesia, AS dan Perancis kemudian bekerjasama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).ant/kemREPUBLIKA

Sebagai perbandingan, Gunung Berapi terbesar saat ini adalah Gunung Berapi Mauna Loa yang berada di kePulauan Hawaii, AS dengan diameter “hanya” 17 Km dengan tinggi 4000M setara dengan 85% dari pulau Hawaii itu sendiri atau Gunung Berapi Krakatau yang meledak tahun 1883 dengan diameter 11 Km dan tinggi 2000 m , yang ledakannya terdengar sampai Pulau Rodrigues, Afrika,setara dengan 30.000 kali Bom Atom.

SUMBER :
INFO : http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/05/29/ditemukan-gunung-berapi-terbesar-bawah-laut-sumatera/
FOTO : http://innerpower.wordpress.com/2009/05/28/di-sinilah-letak-gunung-berapi-raksasa-bengkulu-itu/

Gunung Berapi Bawah Laut di Bengkulu


Kabar mengenai adanya gunung berapi bawah laut di Provinsi Bengkulu menuai banyak opini yang berbeda-beda. Sekilas kabar ini saya dapati dari salah satu program news televisi swasta, karena penasaran langsung saja saya browsing mencari info kebenarannya, alhasil terdapat penjelasanyang berbeda-beda. Terkait adanya penemuangunung api bawah laut berukuran besar yang berada di Palung Sunda, di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, kata Surono, penemuan tersebut kemungkinan bisa saja terjadi. Meskipun demikian, pihaknya belum tahu tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini karena butuh penelitian lagi, tapi gunung tersebut tidak masuk dari 129 gunung api Indonesia."Gunung api yang terletak di barat Pulau Sumatera itu belum membahayakan. Para peneliti masih meriset tingkat keaktifan gunung api ini," kata Surono *kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono. (ANTARA)
Tri Wahono | Kamis, 28 Mei 2009 | 18:08 WIB  menjelaskan bahwa Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
"Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).
Namun menurut Bapak Irsan yang merpakan Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko melalui Media Indonesia Sabtu, 04 September 2010 09:16 WIB Provinsi Bengkulu, beliau meragukan keberadaan gunung api di bawah laut karena belum ada data yang akurat tentang itu.  
Ia mengatakan bila melihat peta belum dapat memberikan kepastiaan keberadaan gunung api di bawah laut. "Jika benar gunung api itu ada di daerah ini, logikanya pada saat terjadi gempa bumi pada 2007 dengan kekuatan 7,8 skala richter, mungkin gunung api tersebut sudah meletus," jelasnya. Perihal ini diperjelas pada Media Online Antara News Juli 2009. Informasi perihal ditemukannya gunung api bawah laut Bengkulu, ternyata tidak benar, setelah dikorfirmasikan kepada pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Kami telah menugaskan seorang kepala bidang untuk mencari informasi pasti ke BPPT Bandung,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bengkulu, Haji Yohanes M Nur ketika menghadiri HUT ke-47 PWRI Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Sabtu.
Dikatakan, pasca bencana gempa dan tsunami Aceh, telah ditemukan di dasar laut semacam gunung yang tingginya 4000 meter (4 Km), lebar 50 Km kedalaman 5000 meter. Letaknya sekitar 3300 Km sebelah barat Bengkulu. Dari BPPT didapat keterangan autentik, itu bukan gunung berapi bawah laut. Diperkirakan itu merupakan bagian lempengan yang berada di wilayah samudera Indonesia.
Warga kota Bengkulu termasuk saya masih trauma atas kejadian gempa yang sering melanda wilayah ini, apalagi ada isu-isu gunung berapi bawah laut ini. Semoga isu-isu ini dapat menjadikan kita lebih dekat dan bersyukur atas semua keagungan yang diberikan oleh Allah yang maha esa. Percayalah semua bencana yang melanda dilandasi oleh perbuatan kita sendiri dan Allah tidak akan memberikan ujian pada umatnya yang tidak mampu ^_^
sumber : http://lounge.kucoba.com/2011/09/gunung-bawah-laut-terbesar-di-dunia.html


Pasukan yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berjaya menemui gunung berapi raksasa di dasar laut perairan barat Sumatera. Gunung berapi tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
"Gunung berapi ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).
Gunung berapi didasar laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung berapi, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.
"Bagaimanapun gunung berapi didasar laut sangat berbahaya jika meletus," katanya. Tinjauan yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal peninjau seismik.
Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50 km) yang meliputi Palung Sunda, prisma akresi, tinggian busur luar (outer arc high), dan cekungan busur muka (fore arc basin) perairan Sumatera.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook