(Matius
21:42-46)
|
Misteri Hajar Aswad dan
Rahasia yang Menyelubunginya
Peletakkan Hajar Aswad oleh
Rasulullah ==
Pada masa [[Rasulullah]]
berusia 30 tahun, pada saat itu beliau belum diangkat menjadi rasul, bangunan
ini direnovasi kembali akibat [[banjir]] yang melanda kota [[mekkah]] pada saat
itu. Ketika sampai pada peletakkan Hajar Aswad, [[Suku Quraisy]] berselisih,
siapa yang akan menaruhnya. Perselisihan ini nyaris menimbulkan pertumpahan
darah, akan tetapi dapat diselesaikan dengan kesepakatan menunjuk seorang
pengadil [[hakim]] yang memutuskan. Pilihan tersebut, ternyata jatuh pada Nabi
Muhammad Saw.
Rasulullah Saw dengan bijak berkata pada
mereka : “Berikan padaku sebuah kain”. Lalu didatangkanlah kain kepada beliau,
kemudian beliau mengambil hajar Aswad dan menaruhnya dalam kain itu dengan
tangannya. Lalu beliau berkata : ” Hendaklah setiap qabilah memegang sisi-sisi
kain ini, kemudian angkatlah bersama-sama!”. Mereka lalu melakukannya dan
ketika telah sampai ditempatnya, Rasulullah menaruhnya sendiri dengan tangannya
kemudian dibangunlah.
Misteri Injil Kuno Pengungkap
Kerasulan Muhammad SAW
39 Votes
Perhatian dunia tertuju ke Turki. Beberapa hari ini, publik dihebohkan dengan
terungkapnya sebuah misteri yang terkandung dalam Injil berusia 1500 tahun yang tersimpan di
Turki.
Yang membuat heboh, Injil kuno
itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang keimanan, terutama bagi umat
Kristiani. Betapa tidak. Injil Barnabas itu mengajarkan ajaran yang berbeda
dibanding doktrin Kristen dunia.
Ya, Injil Barnabas itu
meyakini Yesus (Isa) sebagai utusan, bukan Tuhan. Menurut Huffingtonpost, Injil
Barnabas pun meyakini adanya utusan
(nabi) penerus risalah Isa, yang berasal keturunan Nabi Ismail, yakni Nabi
Muhammad SAW.
Barnabas dipercayai sebagai
salah seorang murid Isa di Yerussalem. Barnabas yang bernama asli Yusuf,
bersama para murid lainnya menyebarkan ajaran Isa. Barnabas adalah seorang
Yahudi suku Lewi yang berasal dari Siprus. Dalam Wikipedia, Hajj Sayed
berpendapat. terdapat pertikaian antara Paulus dan Barnabas dalam surat Galatia
ketika keduanya menjalani misi dakwah menuju Syprus (45-49 M).
Ini yang mendukung perbedaan
injil Barnabas dengan ajaran Paulus. Injil Barnabas ini berbeda dengan Kodeks
Sinaiticus, karena menggunakan bahasa Aramik bukan Yunani kuno. Bahasa Aramik
diyakini sebagai bahasa yang digunakan Nabi Isa atau Yesus. Berbeda dengan
berbagai Injil lainnya, kitab Barnabas diyakini ditulis Barnabas selama berada
di Siprus, setelah berpisah dari Paulus.
Di Siprus inilah pengikut
Barnabas berkembang hingga lebih dari seribu tahun. Bila ditelusuri ada benang
merah pengungkapan Injil Barnabas di Turki dengan tempat ajaran Barnabas yang
berkembang di Siprus.
Sebuah Injil berusia 1.500
tahun yang menceritakan kedatangan Nabi Muhammad SAW ditemukan di Turki
Ada sebuah biara di utara
Siprus Turki yang disebut sebagai Biara Rasul St Barnabas, yang didirikan oleh
pengikut setia sekte Barnabas. Dan di dalam biara inilah diyakini Barnabas
dikuburkan hingga ia meninggal dunia. Pengikut sekte Barnabas inilah yang
diyakini menulis ulang Injil Barnabas pada abad ke-5 masehi.
Sekitar 1980-an, biara ini
telah dirampok oleh sekelompok orang. Mereka menggali lantai dan dinding biara
selama malam hari. Tidak diketahui apa yang mereka incar. Diduga sekelompok
orang itu telah mencuri sesuatu terkubur di dalam dinding.
Seorang wartawan Siprus
mengklaim telah menemukan salinan Alkitab yang sangat kontroversial dari St
Barnabas. Ia kemudian mencoba menyelidiki fakta itu. Tak lama kemudian, ia
temukan tewas tertembak.
Sekitar 12 tahun lalu, polisi
Turki dalam sebuah operasi menemukan sebuah Alkitab tua dari seorang warga
siprus yang hijrah ke Turki. Ada beberapa rumor tentang kabar itu. Pihak polisi
tak membenarkan dan menolak kabar itu.
Puncaknya, tiga hari lalu,
sebuah Alkitab tersebut telah dipublikasikan untuk pertama kalinya setelah 12
tahun disimpan pemerintah Turki. Saat ini Alkitab ini disimpan di museum negara
Turki dan telah menjadi perhatian dunia termasuk dari Vatikan.republika
Diterbitkan Pada November 14, 2012
Misteri Hajar Aswad – Hajar Aswad adalah batu hitam
yang terletak di sudut sebelah Tenggara Ka’bah, yaitu sudut dari mana Tawaf
dimulai. Hajar Aswad merupakan jenis batu ‘RUBY’ yang diturunkan Allah dari
surga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang
terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Batu hitam itu sudah licin karena
terus menerus di kecup, dicium dan diusap-usap oleh jutaan bahkan milyaran
manusia sejak Nabi Adam, yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk haji
maupun untuk tujuan Umrah.
Hadist Sahih riwayat Imam Bathaqie dan Ibnu ‘Abas RA,
bahwa Rasul SAW bersabda:
“Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.
“Allah akan membangkitkan Al-Hajar (Hajar Aswad) pada hari kiamat. Ia dapat melihat dan dapat berkata. Ia akan menjadi saksi terhadap orang yang pernah memegangnya dengan ikhlas dan benar”.
Hadis tersebut mengatakan bahwa disunatkan membaca
do’a ketika hendak istilam (mengusap) atau melambainya pada permulaan thawaf
atau pada setiap putaran, sebagai mana, diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.
Artinya:
“Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.
“Bahwa Nabi Muhammad SAW datang ke Ka’bah lalu diusapnya Hajar Aswad sambil membaca Bismillah Wallahu Akbar”.
ASAL – USUL HAJAR ASWAD
Ketika Nabi Ibrahim a.s bersama anaknya membangun
Ka’bah banyak kekurangan yang dialaminya. Pada mulanya Ka’bah itu tidak ada
bumbung dan pintu masuk. Nabi Ibrahim a.s bersama Nabi Ismail mau membangunnya
dengan meninggikan bangunannya dan mengangkut batu dari berbagai gunung.
setelah bangunan Ka’bah itu hampir selesai, ternyata Nabi Ibrahim masih merasa
kekurangan sebuah batu lagi untuk diletakkan di Kaabah.
Nabi Ibrahim berkata pada Nabi Ismail, “Pergilah
engkau mencari sebuah batu yang akan aku letakkan sebagai penanda bagi
manusia.”
Kemudian Nabi Ismail a.s pun pergi dari satu bukit ke
satu bukit untuk mencari batu yang baik dan sesuai. Ketika Nabi Ismail a.s
sedang mencari batu di sebuah bukit, tiba-tiba datang malaikat Jibril a.s memberikan
sebuah batu yang cantik. Nabi Ismail dengan segera membawa batu itu kepada Nabi
Ibrahim a.s. Nabi Ibrahim a.s. merasa gembira melihat batu yang sungguh cantik
itu, beliau menciumnya beberapa kali. Kemudian Nabi Ibrahim a.s bertanya, “Dari
mana kamu dapat batu ini?”
Nabi Ismail berkata, “Batu ini kuterima dari yang
tidak memberatkan cucuku dan cucumu (Jibril).”
Nabi Ibrahim mencium lagi batu itu dan diikuti oleh
Nabi Ismail a.s. Sehingga sekarang Hajar Aswad itu dicium oleh orang-orang yang
pergi ke Baitullah. Siapa saja yang bertawaf di Ka’bah disunnahkan mencium
Hajar Aswad.
Perhatikan Rahasia Besar Yang Tidak Pernah Kita
Bayangkan Sebelumnya
1. Satu riwayat Sahih dinyatakan: “HajarAswad dan
Makam Ibrahim berasal dari batu-batu ruby surga yang kalaulah tidak karena
sentuhan dosa-dosa manusia akan dapat menyinari antara timur dan barat. Setiap
orang sakit yang memegangnya akan sembuh dari sakitnya”
Dulunya batu Hajar Aswad itu putih bersih, tetapi
akibat dicium oleh setiap orang yang datang menziarahi Ka’bah, ia menjadi hitam
seperti terdapat sekarang. Wallahu a’alam.
2. “‘Barangsiapa menunaikan ibadah haji, dan ia tak
berbuat rafats dan fasik, maka ia kembali (suci dan bersih) seperti anak
manusia yang baru lahir dari perut ibunya.” (Muttafaqun alaihi).
3. Mencium hajar aswad pada saat Haji Di Baitullah
tidak dapat diwakilkan, Ia menjadi penyedot Dosa tanpa kita sadari, alangkah
beruntungnya orang yang bisa menyentuh, mengusap dan memegangnya.
Hadis Siti Aisyah RA mengatakan bahwa Rasul SAW
bersabda:
“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”.
“Nikmatilah (peganglah) Hajar Aswad ini sebelum diangkat (dari bumi). Ia berasal dari surga dan setiap sesuatu yang keluar dari surga akan kembali ke surga sebelum kiamat”.
Akhir kata, Kita semua tahu jika Hajar Aswad hanyalah
batu yang tidak memberikan mudorat atau manfaat, begitu juga dengan Ka’bah, ia
hanyalah bangunan yang terbuat dari batu. Akan tetapi apa yang kita lakukan
dalam prosesi ibadah haji tersebut lebih baik kita niatkan sekedar mengikuti
ajaran dan sunnah Nabi SAW.
Umar bin Khatabpun juga pernah mengatakan “Aku tahu
bahwa kau hanyalah batu, kalaulah bukan karena aku melihat kekasihku Nabi SAW
menciummu dan menyentuhmu, maka aku tidak akan menyentuhmu atau menciummu”
Jadi apa yang dikerjakan berjuta juta
umat islam, scientis muslim, dan orang -orang yang pandai bukanlah menyembah
Batu seperti yang banyak dituduhkan kaum yang picik sekali akalnya. Karena ada rahasia besar dibalik setiap perilaku Nabi
Muhammad saw dan sebab tentu saja apa yang dilakukan oleh beliau pastilah
berasal dari Allah, sebagaimana yang terdapat dalam firmanNya : “Dan tiadalah
yang diucapkannya itu menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan (QS. An-Najm : 53 ) “
Allaaahu Akbar, Tiada Ilah lagi Yang Berhak DiSembah
Selain Allah dan Saya (Penulis) Bersaksi bahwa Muhammad Saw adalah Utusan
Allah. Muhammad hanyalah seorang Rosul, Sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang Rosul.
Mulai Detik Ini mari kita mencoba berperilaku
sebagaimana Nabi Muhammad, mencontohnya dalam segala tindak tanduk, makan,
minum, berpakaian, hingga tidurnya, sekalipun kita tidak mengerti rahasia besar
di sebaliknya.sumber
No comments:
Post a Comment