Sunday, May 19, 2013

Galie, Licik, Cadiak (Perbaikan Karakter bangsa).


Galie, Licik, Cadiak dan Pandai

        Menurut Amri M.S.,dalam buku Adat Minangkabau. Beberapa tahun yang lalu, seorang peneliti dari Universitas Indonesia menyatakan bahwa salah satu sifat dari orang Minang adalah “galie” yang diberinya arti negatif sama dengan “licik”. Banyak orang Minang waktu itu, termasuk tokoh-tokoh Minang, sangat berang karena merasa tersinggung “per”-nya. Serentak mereka menantang sang peneliti untuk berdisksi secara terbuka mengenai hasil penelitiannya itu

Pertanyaan dasar dalam hal ini apakah benar orang Minang itu “galie”, dan apakah “galie itu identik dengan “licik” ataukah identik dengan “licin”, dan bukan “licik”.

Di Minangkabau, kita mengenal orang “nan ampek jinih”, sebagai tokoh dan pemuka masyarakat yaitu niniek mamak, alim ulama, cadiak-pandai, dan bundo kanduang.

Cadiak pandai di samping sebagai “urang nan ampek jinih”, juga dianggap sebagai sifat orang Minang yaitu “cadiak dan pandai”.

Apakah sifat cadiak sama pengertiannya dengan pandai. Kalau tidak sama di mana letak bedanya?

Penajaman pemahaman kita tentang sifat-sifat yang selalu dihubungkan dengan watak ke-Minangkabauan ini, agaknya sangat penting kita dalami, supaya kita dapat memahami “jati diri” kita sendiri. Dengan penajaman pemahaman itu kita akan mengetahui apakah benar kita orang Minang ini, orang galie, licik di saatu pihak serta di sisi lain kita juga bersifat cadiak dan pandai. Apakah masing-masing sifat itu seiring sejalan dalam diri kita, ataukah saling bertentangan satu sama lain. Pertanyaan yang pokok dalam menghadapi era globalisasi ,sifat dan watak Minang mana yang harus kita kembangkan. Bila kita bicara tentang pengembangan sumber daya manusia, sifat-sifat yang mana akan kita berikan prioritas dalam pendidikan generasi muda Minang khususnya. Apakah perlu kita “malu” bila dikatakan sifat umum kita itu “galie, licik, cadiak dan pandai”. Marilah kita renungkan.

Galie
galie berarti seseorang yang bertindak untuk mempertahankan keuntungan yang sudah diperolehnya, dan sekaligus tidak lagi memberi kesempatan kepada pihak lawan untuk menebus kekalahannyaDulu di kampung, anak laki-laki suka bermain “ukak”, main “panda”, atau “main simbang”. Main simbang biasanya oleh anak-anak padusi. Main ukak adalah main dengan menggunakan damar (kemiri). Pemainnya terdiri dari dua orang, masing-masing mempertaruhkan tiga butir buah kemirinya. Cara permainan dilakukan dengan melemparkan keenam buah kemiri ke arah sebuah lubang, yang biasanya dibuat di pangkal sebuah pohon yang agak besar. Kemiri yang masuk ke lubang dianggap miliknya si pemain, sisanya yang empat masih di luar. Pihak lawan menentukan salah satu dari keempat kemiri yang di luar untuk dilempar dengan kemiri jantan yang dipunyai oleh pemain. Bila kemiri yang ditunjuk kena lemparan secara tepat, maka pihak pemain dianggap memenangkan seluruh kemiri tapi kalau yag dilempar masuk ke dalam lubang setelah dilempar, maka pemain dianggap gagal dan tidak berhak atas kemiri yang di lubang, maupun yang di luar. Kini giliran main ditukar dengan pemain yang kedua dengan cara yang sama. Pelemparan kemiri dilakukan dengan jarak sekitar tiga meter dari lubang.

Kalau seorang anak sudah menang cukup banyak, misalnya dia sudah mengantongi 20 kemiri, makan dia mulai berpikir. Akan terus main ataukah akan berhenti. Kalau main terus bisa kalah, kalau berhenti, maka pihak lawan yang sedang kalah langsung marah dan menggerutu serta menuduh lawannya dengan kata-kata “galie ang” atau “galie wa ang”. Jadi di sini kata galie berarti seseorang yang bertindak untuk mempertahankan keuntungan yang sudah diperolehnya, dan sekaligus tidak lagi memberi kesempatan kepada pihak lawan untuk menebus kekalahannya, atau meneruskan kekalahannya sampai landeh (habis-habisan). Apakah sifat galie seperti ini baik atau tidak baik, perlu atau tidak perlu kita kembangkan sebagai sifat orang Minang? Marilah kita renungkan.

Licik
Di lapau, empat orang muda asyik bermain remi. Bermain remi adalah memainkan 2 lembar kartu remi. Caranya tiap orang mula-mula diberi kartu sebanyak tujuh lembar. Jadi kartu yang dibagi sebanyak 4 x 7 lembar = 28 lembar. Sisanya ditaruh di tengah sebagai cadangan, yang dapat diambil sebagai tukaran dari kartu yang kita buang karena tak dibutuhkan oleh lawan di sebelah, atau pun kawan kita yang berhadapan dengan kita. Tujuan remi adalah mengumpulkan sebanyak 3 buah kertas remi yang sejenis. Misalnya kertas bergambar King (Raja) sesama King lainnya, kertas berangka 10, dihimpun sebanyak tiga buah dengan kertas berangka 10 juga dari jenis gambar yang berbeda misalnya 10 Spade dihimpun bersama 10 Heart dan 10 Diamond, atau 10 Clover. Atau bisa juga dihimpun gambar atau angka yang berurutan. Misalnya, kertas bergambar King Heart dihimpun dengan kertas bergambar Queen dan Joker bergambar Heart yang sama. Atau bisa juga angka berurutan dari jenis kertas yang sama misalnya kertas berangka 10, 9, dan 8 dari jenis kertas bergambar Clover. Pemain yang lebih dulu dapat mengumpulkan jenis seperti di atas, maka dialah pemenang dan dialah yang diberi bonus.

Bila dalam permainan ini misalnya seseorang mempunyai empat lembar kertas di tangan yang terdiri dari tiga lembar kertas yang memenuhi salah satu kriteria di atas, sedangkan yang satu lembar lagi merupakan kertas berlebih yang tidak memungkinkan pemenangnya remi (menang), maka dengan muka tenang dia bilang dia remi dan menunjukkan tiga kertas yang sejenis, dan pada saat yang sama atau sebelumnya dia telah menyembunyikan lembar ke-4 yang berlebihan. Pemain itu dianggap pemenang selama tidak ketahuan bahwa ada kertas yang disembunyikan. Tapi bila akhirnya ketahuan ada kertas yang disembunyikan,maka pihak lawan akan berteriak “wa-ang licik”. Jadi di sini yang dimaksudkan licik adalah perbuatan seseorang menghalalkan cara utnk mencapai tujuan memperoleh kemenangan. Jadi licik adalah identik dengan tujuan menghalalkan cara. Atau juga dapat dirumuskan mencapai tujuan dengan menipu atau curang. Apakah mayoritas orang Minang mempunyai sifat sedemikian ini. Kalau memang benar, mari sama-sama kita ubah dan tidak perlu dikembangbiakkan lagi.

Cadiak
Saya tidak begitu berminat dengan televisi, karena kebanyakan acaranya “konyol”. Namun ada satu film yang saya suka dari televisi yaitu film berjudul McGyver. McGyver saya anggap tokoh yang luar biasa “cadiaknyo”. Dia merupakan seorang tokoh yang selalu dapat mengatasi kesulitan dengan cara yang sangat kreatif. Dia selalu bisa lolos dari lubang jarum. Dia mempunyai seribu akal dalam mengatasi kesulitan. Dia senantiasa mengandalkan otaknya dan jarang mengandalkan ototnya. Baginya, otak yang utama, sedangkan otot hanya sekedar penunjang. Apa ada orang yang seperti in di Minangkabau, yang menomorsatukan otaknya dan menomorduakan ototnya.

         Konon nama Minangkabau berasal dari adu kerbaunya orang Jawa denga anak kerbaunya Datuk Perpatih nan Sebatang dari Minang. Tatkala pasukan Majapahit memasuki wilayah yang kini kita kenal dengan nama Minangkabau, maka pemuka masyarakat Minang seperti Dt. Perpatih nan Sebatang berpikir dan maagak-agak. Apakah mungkin laskar Minang mengalahkan pasukan besar Majapahit ini? Beliau mulai memutar otak dan mengambil kesimpulan “tidak akan mungkin menang melawan pasukan bsar yang sudah berpengalaman banyak itu”.

        Oleh karena itu, beliau mencari akal, maka diajukan tawaran untuk mengadu kerbau. Kerbau siapa yang menang, maka dialah yang berhak menguasai Ranah Minang. Pemilik kerbau yang kalah harus mengundurkan diri. Akhir cerita adalah kerbau besar dari Jawa diadu dengan anak kerbau yang kuat menyusu, namun diberi tanduk dari besi yang tajam. Ringkasnya, kerbau yang itu terbuai perutnya dan mati. Menanglah si anak kerbau Dt. Perpatih nan Sebatang sehingga sejak itu daerah seedaran Gunung Merapi dan salingkung Gunung Singgalang sampai ker Ranah Lima Puluah di sebut ranah Menangkerbau, atau kini dikenal sebagai Ranah Minang. Jadi, “cadiak” berarti di sini bahwa dalam menghadapi masalah sulit dan rumit, orang itu masih mampu mencari jalan keluar untuk mengatasinya. Jadi, yang dikatakan “cadiak” dalam pengertian orang Minang adalah kemampuan menggunakan akal mengatasi keadaan yang rumit. Oleh karena itu, dalam pengertian adat Minang yang dikatakan cadiak pandai adalah orang yang cadiak biopari, tahu diereng jo gendeng, tah dicakah jo kaik, pandai manarah manalakang, pandai marapek dalamm aie. Mambuhue indak mambuku, mauleh indak mangasan. Itulah nan cadiak. Sifat seperti itu kiranya perlu dilestarikan dan dikembangkan di kalangan muda Minangkabau.

Pandai
       Kalau cadiak berhubungan dengan akal pikiran atau kecerdasan otak, maka “pandai” berhubungan erat dengan keahlian profesional atau keterampilan seseorang. Oleh karena itu, orang cerdik belum tentu pandai. Sebaliknya orang “pandai” belum tentu juga cerdik. Jadi, orang cerdik pandai adalah orang yang mempunyai kemampuan mengatasi masalah yang rumit, dan mempunyai keterampilan profesional untk menunjang kehidupan ekonominya. Pepatah Minang menyebutkan “tukang nan pandai takkan membuang kayu”. Kayu nan kuek ka tunggak tuo, nan luruih ka rasuak paran, nan lantiang ka bubungan, nan bungkuak katangkai bajak, nan ketek katangkai sapu, nan satampok ka papan tuai, nan rantiang ka pasak suntiang, nan pangka ka kayu api, abunyo ka pupuak padi. Jadi, “pandai”berarti memiliki suatu keterampilan yang berguna untk hidup dan kehidupan kita sendiri.

Contohnya adalah “pandai besi”, tukang batu, tukang kayu, tukang ameh, tukang uruik, dan sagalo macam dan banamo “tukang”, termasuk petani, pengrajin, termasuk tukang ota, tukang copet.

Sifat “pandai” dalam pengertian profesional ini kiranya sangat perlu dikembangkan sebagai sifat yang harus dimiliki orang Minang.

Memperdalam sifat-sifat seperti berani, rajin, adil, setia, tenggang rasa, hemat (bukan sampilik) akan memperkuat watak pribadi orang Minang, karena dengan cara itu mereka akan lebih mengenal jati dirinya dan akan bangga dengan sifat dan watak ke-Minangkabauannya.

Penulis: Amri M.S.,dalam buku Adat Minangkabau, Pola dan Tujuan Hidup Orang Minang.
Mencuri mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga kita, dan terlintas dalam pikiran kita bahwa mencuri itu ada tindakan yang kriminal & dilarang. Berbagai macam cara dalamm mencuri telah kita ketahui tekniknya sebagian seperti mengutil, merampok, menjambret, mencopet dll. Mungkin itu hanya sekedar teknik dasar dalam pencurian. Namun masih banyak cara si pencuri melakukan hal tersebut

Spain, Barcelona

       Barcelona adalah urutan pertama wisatawan di Spanyol. Disamping sejumlah pemandangan juga mempunyai banyak pencopet untuk setiap atraksi. Jika pencopetan dipertandingkan Olympiade, Barcelona akan mendapat medali emas.
Jika anda mengabaikan pencopetan, Barcelona adalah tempat yang relatif aman. Orang Spanyol tidak begitu menyukai minuman keras, mereka lebih suka merokok ganja, dan itu membuat orang mengantuk dan bersahabat.
Kalau berjalan di jalan yang terkenal La Rambla, sebaiknya anda memakai ransel di depan. Pencopet bekerja beregu , 1 orang mengalihkan perhatian anda dan satu lagi membuka tas atau merogoh lewat saku anda. Mereka tidak ragu-ragu untuk mempergunakan gunting atau silet untuk bisa mengambil barang anda.

Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

        Seorang penduduk setempat yang bersahabat menyadari bahwa pakaian anda kotor dan menawarkan diri untuk memberi anda sehelai handuk agar anda bisa membersihkan diri. Yang sebenernya terjadi adalah teman dari orang yang menawarakan handuk tersebut yang menumpahkan sesuatu pada anda untuk mendapat perhatian anda. Sesudah menerima handuk dan mulai membersihkan diri, pikiran anda sibuk dan memudahkannya untuk memeriksa tas atau saku anda.



Italy, Rome

        Pencopet adalah masalah yang terus meningkat di Itali. Disamping Florence (urutan ke 6), Roma adalah negara paling ramai oleh turis. Tetapi itu tidak hanya itu. Roma juga surga bagi pencopet. Pencopetnya bukan orang lokal, mereka adalah pendatang miskin yang mencari cara untuk bertahan hidup.
Masalah pencopetan khususnya di transportasi umum. Bus dalam kota nomor 64 disebut juga sebagai the wallet express, cara paling baik untuk membuang uang anda.

Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

         Seorang gadis gipsi muda atau seorang wanita mendekati anda kemudian berlagak tersandung dan dengan tidak sengaja menjatuhkan bayinya, hampir terlihat dia melemparkan bayi ke tangan anda. Anda akan menangkapnya untuk mencegah agar tidak jatuh dan saat itu barang yang anda pegang akan terjatuh dari tangan anda. Temannya dengan cepat mengambil apapun yang jatuh dari tangan anda, dan segera lari. Setelah itu anda sadar kalau bayi yang anda tolong tersebut adalah boneka.



Czech Republic, Prague

Republik Ceko, rumah bir murah dan all night party. Ibu kota Praha diketahui dengan kepopulerannya di antara lelaki Inggris yang ingin menikmati akhir pekan tetapi juga bukan tempat tujuan kalau anda mabuk dan terpisah dari teman teman anda.

Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

Wanita muda menatap anda di jalan, ketika anda balas melihat, anda sudah dicopet oleh teman wantita itu.

Spain, Madrid

Spanyol adalah tujuan wisatawan Eropa lain yang selalu dipenuhi dengan wisatawan. Selain Barcelona yang menempati posisi tertinggi di daftar kami, ibu kota Madrid dibanjiri dengan pencopet. Kalau anda sedang berjalan ke adu banteng anda lebih baik berhati hati, apa yang kelihatannya seperti orang kebanyakan bisa menjadi kerumunan penuh orang lapar akan dompet anda.
Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

Seseorang dengan kamera mendekati anda dan meminta tolong memotret mereka. Anda akan menaruh tas anda anda sebentar untuk mengambil gambar, di saat yang sama seseorang dari belakang merampas tas dan lari.



France, Paris

Perancis dan Paris dengan Eiffel Tower anggunnya adalah salah satu tempat wisatawan terbaik di dunia. Orang dari di seluruh dunia datang dan mencoba masakan terkenal Perancis dan menemui penduduk setempat yang bersahabat. Sewaktu membelok keluar, kadang kadang terlalu bersahabat.

Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

Pemuda tampan berjalan berkeliling mencoba menemukan wisatawan wanita untuk memberi mereka mawar merah sebagai hadiah. Ini akan membuat wanita bahagia dan tak mencurigai dan dia akan menjadi sasaran empuk bagi pencopet yang bersekutu dengan pemuda tampan yang menyerahkan bunga. Jika pencuri tidak menemukan benda berharga mereka mungkin meminta uang sebagai bayaran untuk bunga itu.

Italy, Florence

Negara ini menghadapi kesusahan utama dengan pencopet. Sewaktu orang orang kehilangan pekerjaan pada saat krisis ekonomi semakin banyak orang yang menjadikan pecopetan sebagai mata pencarian mereka.
Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

Ketika anda sedang melihat lihat di toko lokal, anda akan memusatkan seluruh perhatian anda ke arah barang barang di toko. Seorang pencopet melihat itu dan dengan lembut membuka tas atau dompet anda untuk memeriksa isinya.

Argentina, Buones Aires

Buenos Aires adalah salah satu tujuan wisata popular di Amerika Latin, tetapi juga surge bagi pencopet. Hati hati dengan gerombolan anak anak yang mengikuti turis dan juga dengan gaya klasik, Hit and Run.
Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

Segerombolan anak mendekati anda dengan sebuah kertas atau kartu yang ada tulisannya. Pemimpinnya akan membuat anda membaca di bawah dagu dan selagi focus baca, anak anak yang lain mencopet barang barang anda.

The Netherlands, Amsterdam

Kehidupan malam hari di Amsterdam, ganja legal dan daerah pelacuran dengan wanitanya yang tak terbilang semuanya hebat tetapi hanya sepanjang sewaktu anda masih mempunyai uang anda untuk membayar semua itu! Pencopet mengambil keuntungan di daerah pelacuran Amsterdams No Camera policy. Tak seorang pun boleh mengambil gambar di daerah ini. ini berarti tidak ada kamera pengawas yang bisa menolong anda melawan kejahatan.
Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

Seseorang mendorong anda dari belakang atau dari sebelah dan tgerlihat seperti dia hanya mau lewati anda di jalan ramai. Sebenarnya ada orang lain di arah berlawanan yang mencopet dompet dan barang barang anda.

Greece, Athens

Yunani dan dengan ibu kota Athena adalah salah satu tujuan wisatawan yang paling populer di dunia. Disamping sektor wisatawan yang berkembang, penopetnya juga semakin bertambah. Jika anda sedang mengunjungi Parthenon atau Acropolis, pastikan anda tidak pernah mengabaikan tas anda ketika anda sedang mengagumi monumen kuno. Seseorang yang kelihatannya seperti wisatawan bisa jadi pencopet yang mengincar tas anda.
Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

          Sejumlah anak Gypsy mengerumuni anda dan tanpa ragu mulai merampok barang barang anda. Keberanian ini akan membuat anda terkejut, saat yang bersamaan anak anak akan saling mengoper barang barang anda dan berlari berbagai arah. Dompet, ponsel dan kamera anda sangat mungkin berpencar ke jurusan berbeda. Kadang-kadang anak anak akan memberikan barang milik anda kepada wanita tua dan menyembunyikan di bawah rok mereka. Polisi tidak akan melihat ke bawah rok.

Vietnam, Hanoi

        Untuk kebanyakan orang Vietnam diketahui dengan Perang Vietnam yang terjadi 40 tahun yang lalu tetapi sekarang juga menjadi atraksi wisatawan yang populer. Sebagai salah satu negara yang paling miskin di dunia Vietnam dengan ibu kota Hanoi, menjadi rumah pencopet yang semakin meningkat. Kebanyakan atraksi wisatawan di Hanoi terletak di tempat terbuka dan penuh sesak oleh sebab itu sangat mudah menjadi sasaran untuk pencopet.
Spoilerfor Teknik yang digunakan:
Teknik yang digunakan

Cara paksa. Seorang pencuri bisa menggunakan sepeda motor untuk mencuri tas tangan anda. Pastikan bahwa tas tangan anda tidak terlalu mudah untuk dirampas. Sebaiknya jinjing tas anda di sisi yang lebih sedikit orang dan kendaraan.


Waspada Modus Pencopetan Kreatif di London
HL | 29 March 2013 | 07:15 Dibaca: 1073    Komentar: 0    4 bermanfaat

Ilustrasi/Admin (Shutterstock)
“Kota di Indonesia ini enggak ada yang aman deh! Rasa-rasanya mau ke mana-mana perasaan was-was melulu”

Mungkin itu yang sering kita pikirkan atau kita renungkan tentang kondisi keamanan di Indonesia. Khususnya di permasalahan kriminalitas, di Indonesia ini banyak sekali modusnya mulai dari mama minta pulsa, penipuan berhadiah, hingga penipuan calon jamaah haji dan umroh! Ckckck… yang pertama turut prihatin untuk para korban, tapi di satu sisi salut juga sama penipunya. Kok bisa ya kepikiran menipu dengan cara-cara unik dan ujung-ujungnya cenderung berhasil loh!

Indonesia boleh diremehkan banyak kriminalitas karena kita negara berkembang yang tingkat kemiskinannya masih cukup tinggi atau berbagai macam spekulasi penyebab lainnya. Namun, ternyata kriminalitas-kriminalitas kreatif juga terjadi di London, Ibukota Britania Raya alias Inggris itu. Eh, negara semaju Inggris khususnya di London juga ada kriminalitas? London gitu, kan udah maju, masa sih kriminalitas masih tinggi? Eiiits… jangan salah, awalnya saya juga berpikiran begitu, tapi sialnya (atau beruntung karena jadi punya pengalaman?) saya pernah menjadi saksi 3 teman saya yang menjadi korban kriminalitas di London dengan modus yang berbeda.

“Setiap 4,5 menit, ada seorang korban pencopetan di London”

Pernyataan di atas seringkali dibahas di media internet yang menggambarkan bahwa tingginya tingkat kriminalitas di London. Keadaan itu juga diiyakan oleh petugas di Kedubes RI di London bahwa memang sering terjadi tindakan pencopetan di London khususnya di Oxford Street, semacam koridor pusat komersial paling tersohor di London. Katanya lagi sering banyak ditemukan dompet-dompet berisi dokumen tapi tidak berisi uang di tong-tong sampah di London.


Oxford Street yang Berdesakan Pejalan Kaki, Waspada Barang Bawaan!
Kejadian tidak mengenakkan pertama yang terjadi di London saat itu adalah saat saya dan teman-teman saya berjalan-jalan di koridor Oxford Street. Di sana terkenal menjual berbagai barang mulai dari baju, sepatu, jaket, elektronik, souvenir hingga fastfood semacam KFC dan McD. Sayangnya di sana juga ada beberapa tunawisma yang meminta-minta. Biasanya mereka memakai baju hitam dari atas sampai bawah. Nah, ini ada kaitannya dengan kasus pertama. Saat kami di tengah keramaian, temen saya sebut saja si A didempet oleh peminta-minta tersebut sambil berjalan mengikuti kami. Sebagai mahasiswa yang pas-pasan melanglang ke negeri orang, sayangnya kami tidak ada uang lebih untuk bersedekah saat itu sehingga kami tolak. Eh tapi ndelalah, tas temen saya ko ikutan hilang saat itu juga! Dan saat kami sadar, peminta itu juga ikutan hilang! Yah jujur, bagaimana pun juga tidak ada bukti resmi siapa pelakunya. Kami menduga karena momennya memang tepat sekali: ramai berdesak-desakan - ada pengemis yang minta-mintanya sampai dempet-dempet mengikuti kami berjalan. Tidak bermaksud memfitnah, but who knows? Di tengah kepanikan dan kebingungan, kami cuma bisa menduga-duga.


Ilustrasi Polisi London
Kasus kedua, ini yang paling unik kalau boleh saya bilang. Jadi ceritanya dua teman saya sebut saja X & Y begitu keluar dari stasiun kereta bawah tanah (di London disebut Tube Station atau Underground) tiba-tiba dicegat oleh 2 orang berseragam polisi lengkap. Mereka ditanya-tanya ada keperluan apa di London, mungkin karena berwajah Asia. Teman saya yang merasa tidak tahu apa-apa, dicegat polisi tentu nurut saja. Mereka disuruh menyerahkan dompet mereka untuk dicek kartu identitas dan passport. Sial oh sial, begitu dompet dikembalikan ternyata uang di dalam dompet raib! Kedua orang berseragam polisi tadi pun juga ngacir. Kami pun menyadari bahwa kedua polisi tadi ternyata adalah polisi gadungan. Hebatnya, ko bisa ya mereka berseragam polisi lengkap dan berhasil mengelabui turis seperti itu. Pasti mereka sudah riset dahulu siapa calon korban-korbannya. Plus niatnya membuat seragam polisi seperti itu.

Di balik 2 kejadian kriminal tersebut, ada “kebaikan” yang terjadi setelahnya. Untuk kasus yang pertama, begitu kecopetan teman saya langsung lapor ke information centre di pusat perbelanjaan depan TKP terjadi. Alhamdulillah besoknya, information centre tersebut menelepon dan mengabari bahwa tas dan dompet teman saya ditemukan orang dan dititpkan di sana. Isinya lengkap semua, dokumen ada, bahkan uang rupiah juga masih utuh. Yang hilang “hanya” uang Poundsterling dan US Dollar. Pencopetnya pintar ternyata.

Kalau di kejadian kedua, akibat dari penipuan polisi itu 2 teman saya jadi ditolong oleh Kedubes RI. Orang-orang Kedubes RI alhamdulillah baik-baik, menolong sekali, dan sangat peduli dengan orang-orang Indonesia di London. Saya kurang tahu apakah teman saya dibantu secara material, tapi secara moral & psikologi teman saya sangat dibantu sekali. Tentu kehilangan uang berjuta-juta rupiah sebagai bekal di negeri orang akan menjadi shock luar biasa.

Dua pengalaman teman saya tersebut menjadi pembelajaran berharga. Pertama, majunya negara tidak menjamin keamaannya. Jadi kalau Indonesia masih tidak aman dan tinggi kriminalitas ya bukan karena semata-mata kita negara berkembang. Negara maju juga berpeluang tinggi terjadi kriminalitas. Mungkin bisa karena perilaku dan pendidikan moral yang masih kurang, tingkat kemiskinan yang tinggi, atau karena memang ada kesempatan? Pelajaran kedua, di mana pun berada harus ekstra hati-hati membawa barang. Apalagi di keramaian, jangan terlihat mencolok  dan kalau bisa tas/dompet selalu dipegang atau dimasukan ke posisi aman. Ketiga, jangan mudah percaya siapapun yang tak dikenal. Meskipun itu polisi, kalau merasa tidak melakukan kesalahan, berani saja tantangin dalam artian jangan langsung “menyerahkan segalanya” begitu saja. Walaupun ini terjadi di London, tidak menutup kemungkinan kasus serupa ini terjadi juga di Indonesia. Tidak berharap, hanya waspadalah!

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook