Monday, May 27, 2013

GEMPA DAN GUNUNG DALAM KISAH NABI MUSA A.S



GEMPA DAN GUNUNG BERAPI 

KATA PENGANTAR



   Nabi Musa membelah laut, terus menyeberang laut merah. Terus berjaalan, sampailah ke "JabalMusa, "adalah nama sebuah puncak gunung tertinggi, dari sederetan gugusan pegunungan yang ada di semenanjung Sinai, Mesir. Karakteristik dari pegunungan di wilayai Sinai adalah tandus. Hampir seluruh bukit-bukit yang ada disekitar pengunungan itu terdiri dari karang gunung. Hanya sebagian kecil saja ditumbuni  pohon palem  dan cemara.
Jarak Jabal Musa, atau lebih terkenal dengan sebutan Bukit Tursina, dari kota Cairo sekitar 450 km. Dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi atau bis wisata, dalam waktu 5 jam perjalanan. Dengan menyusuri padang pasir dan bukit-bukit terjal serta tandus sepanjang perjalanan. Sehingga menambah nuansa pertualangan perjalanan itu sendiri.

St. Catherine di kaki Jabal Musa, dipercaya sebagai gereja tertua ortodox di muka bumi ini.
Dinamakan Jabal Musa (Gunung Musa), karena di puncak gunung itulah nabi Musa a.s. menerima wahyu dan berjumpa dengan Tuhannya, sebagaimana yang dikisahkan oleh Al Qur’an. Dalam agama Nasrani peristiwa ini terkenal dengan isitilah ” Ten Commandments atau Decalogue “.
Nabi Musa a.s. bersama kaumnya bani Israil, sedang berusaha keluar dari negeri Mesir menuju ke negeri harapan Kanaan (Palestina), karena dikejar oleh pasukan Fir’aun. Setibanya di kaki bukit Tursina semenanjung Sinai, ia mendapat perintah dari Allah naik ke atas gunung tersebut untuk menerima wahyu. Lalu, nabi Musa a.s. memerintahkan kepada saudaranya Harun a.s. untuk mengurus kaumnya, selama ia masih berada di atas bukit.
Sekembalinya Musa a.s. dari atas bukit Tursina, ia dikagetkan oleh kelakuan kaumnya yang kembali menyembah berhala. Ia pun murka kepada Harun a.s. karena tidak menjalankan amanahnya. Nabi Harun a.s. menjelaskan bahwa bani Israil telah difitnah oleh Samiri untuk kembali menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas itu. Demikian sedikit penggalan kisah Musa a.s.

Onta yang berfungsi sebagai ojek, dioperasikan oleh suku Badui setempat. Siap mengantarkan wisatawan mendaki ke puncak pertama.
        Mendaki puncak Jabal Musa, sudah menjadi obsesi setiap orang yang datang ke lokasi tersebut. Berbagai ras dan suku bangsa, sudah berkumpul setiap harinya di kaki Jabal Musa. Mereka semua bermaksud untuk mendaki gunung itu. Namun, akibat medan yang terjal serta sangat berbahaya, karena sudah banyak memakan korban jiwa dari para wisatawan. Pihak keamanan setempat, mewajibkan setiap pendaki harus ditemani oleh seorang guide khusus dari suku baduwi Sinai. Yang sudah sangat memahami seluk beluk lokasi di pegunungan itu.
Perjalanan menuju puncak Jabal Musa, memakan waktu sekitar lima sampai dengan tujuh jam. Yaitu tergantung kekuatan fisik dari si pendaki itu sendiri. Akibat berbahanya medan yang dilalui, tidak jarang terjadi, si pendaki mendadak pingsan di celah-celah gunung batu itu karena kekurangan oksigen. Sehingga harus diberikan pertolongan pertama oleh kelompoknya. Bahkan ada  juga yang mendadak merasakan seluruh ototnya keram, atau yang terjatuh dan tersangkut di ujung jurang yang terjal, akibat kelelahan atau kelalaian dalam mendaki tebing terjal gunung itu.
Sunrise atau matahari terbit, merupakan peristiwa unik yang menjadi buruan para pendaki.
Sebagian besar pendaki, memilih waktu mendaki pada pertengahan malam. Disamping lebih nyaman dan adem dari terik panas matahari, juga akan tiba di puncak tepat beberapa saat lagi terjadinya sunrise (proses matahari terbit), yang merupakan pemandangan luar biasa, sehingga menjadi buruan setiap pendaki untuk mendapatkan event istimewa itu.
Dipuncak Jabal Musa, terdapat bangunan mesjid dan gereja ukuran mini. Sehingga masing-masing pemeluk agama, dapat melakukan ritual khusus agamanya, di saat berada di paling puncak gunung itu. Tentu saja akan merasakan kekhusukan serta nuansa yang sangat berbeda melakukan ritual pada ketinggian 2850m diatas permukaan laut. Sambil membayangkan kisah Musa a.s. pada detik-detik terakhir akan bertemu dengan Tuhannya.
Bangunan Mesjid dan Gereja mini di puncak Jabal Musa, tampat pemeluknya melakukan ritual di saat berada di sana .
Anda tertantang? Rasakan gejolak adrenalin yang meletup-letup disaat menelusuri tebing curam gunung tersebut. Tentu saja, petualangan ini tidak disarankan bagi yang mengidap penyakit jantung, atau seseorang yang lagi  kondisi fisiknya tidak fit.
      Mengenai Gempa bumi , Allah menyampaikan firmanNYA di dalam Al Qur’an yang berbunyi ;

       Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka, dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka mendapat petunjuk.(qs Al Anbiyaa’ 21:31).
Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, (qd An Nahl 16:15)
Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.(QS. Lukman 31: 10)

      Pertanyaannya ; Apakah benar bahwa gunung Berapi dapat mencegah dan menghentikan gempa Bumi? Menurut hasil surver geologi , justru di daerah pegununganlah yang terbanyak terjadi gempa bumi , baik gempa bumi vulkanik maupun gempa bumi tektonik. Bahkan beberapa pakar geologi menyimpulkan bahwa penyebab gempa bumi adalah karena banyaknya gunung-gunung berapi yang masih aktif seperti di pulau sumatera dan jawa.
apakah keterangan ayat-ayat Al Qur’an itu kontradiksi dengan pendapat ahli geologi? Atau pakar Geologi tersebut yang salah dalam menyimpulkan hipotesanya? Metode apakah yang dapat membuktikan bahwa keterangan ayat diatas tidak bertentangan dengan penemuan sain? Bagaimana seorang muslim menjelaskan kebenaran ayat tersebut?

         Mungkin kita masih teringat kejadian gempa tektonik di Sumatera Barat yang meluluh lantakkan ranah minang yang mengorbankan banyak jiwa dan harta. Berdasarkan survey ahli Geologi, daerah Sumatera Barat termasuk jalur tektonik yang aktif menghasilkan gempa bumi. Jalur tektonik aktif ini, disebut juga Jalur Busur Dalam dari Sirkum Mediterania yang memanjang mulai dari pergunungan Alpen di Eropa terus ke pegunungan Himalaya dan masuk ke Indonesia melalui Pulau Sumatera, jawa, Bali, Nusatenggara Barat dan berakhir di Maluku. Pulau Sumatera juga merupakan pertemuan dari jalur pergunungan Hymalaya dengan jalur pergunungan Pasifik yang merupakan sistim pegunungan muda yang masih labil dan akif. Itulah sebabnya Indonesia khususnya pulau sumatera merupakan daerah yang sering mengalami gempa Bumi. Setiap hari tercatat ratusan kali getaran tektonik dan vulkanik dalam skala Richter yang rendah , dan hanya beberapa kali diatas skala 7 Richter seperti yang menyebabkan bencana alam baru-baru ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa bumi berbentuk bola dengan radius sekitar 6500 Km. Permukaan bumi tidak datar, ini disebabkan oleh tekanan dan desakan dari dalam bumi dan juga karena perubahan dari berbagai tekanan di atas permukaannya.

      Dari bukti-bukti sain, menunjukkan bahwa lapisan bumi hanya mengadung 20% padatan, yaitu lapisan Litosfir (kedalam sekitar 100 km), lapisan kerak dan selubung (ketebalan 500 – 1000 km), dan 80% sisanya adalah air dan magma yang sangat panas. Lapisan paling dalam (inti bumi) berdiameter sekitar 5500 –6500 Km berupa magma dengan suhu mencapai 5000 dejarat celcius, diikuti oleh lapisan diatasnya berupa lapisan yang disebut degan Mantel (ketebalannya 2500 –3000 Km) yang juga berupa magma panas bersuhu 2200 derjat celcius.

     Lapisan padat yang merupakan selubung bagian atas bumi bagaikan lempengan tipis yang sedang terapung diatas lapisan magma yang panas sehingga lempeng ini akan selalu bergerak dan mengalami berbagai tekanan menghasilkan tabrakkan, patahan, getaran dan guncangan.
Pada lapisan yang tebalnya hingga 1000 Km inilah yang merupakan tempat terjadinya sumber getaran yang menghasilkan gempa bumi. Bumi ini menyimpan energy panas yang sangat besar yang sewaktu-waktu bisa meledak apabila bumi tidak dirancang memiliki sitem pendingin dan sistim peredam getaran/tekanan yang hebat. Kalau tubuh manusia mempunyai pori-pori sebagai sistem ventilasi dan pembuangan , maka gunung-gunung juga merupakan posi-porinya bumi yang dirancang untuk system ventilasi dan meredam goncangan akibat tekanan yang tidak stabil dari dalamnya. Sekiranya permukaan bumi ini tertutup rapat dan tidak ada satupun gunung berapi, apakah yang akan terjadi ? mungkin bumi ini akan retak, pecah dan meledak.
         Bagaimana hubungan antara gunung berapi dengan gempa? Dari hasil penemuan sain, menunjukan bahwa lapisan atas bumi ( litosfir dan selubung bumi) akan selalu mengalami pergesaran dan pergerakan. Pernyebabnya adalah adanya sumber panas yang sangat hebat yang berasal dari lapisan dalam bumi. Panas ini menyebabkan bebatuan dan unsur-unsur mineral menjadi cair dan berbagai macam gas terperangkap di dalam magma tersebut. Artinya terdapat sekitar 40 – 50% dari volume bumi, mengandung magma panas yang tersimpan di bagian dalam bumi. Magma yang panas tersebut akan memuai lalu naik keatas mendesak lempeng dan kerak bumi , sehingga menyebabkan lempeng-lempeng itu saling menjauh. Ketika magma mencapai bagian atas yang lebih dingin,maka magma tersebut akan menyusut dan memadat karena proses pendinginan. Akibatnya lempeng-lempeng tersebut akan bergerak kembali mengisi ruang magma yang menyusut tersebut.

        Pada saat lempeng-lempeng itu bergerak kembali, maka akan terbentuk lagi retakan-retakan yang menyebabkan magma dibagian bawah terdorong keatas diantara retakan tersebut. Apabila magma cair mempunyai kekuatan yang cukup besar, maka lapisan magma yang sudah memadat tersebut akan terus didesak keatas secara bertahap hingga akhirnya mencapai permukaan bumi dan terbentuklah gunung berapi. Konsistensi magma dapat berubah dari cair menjadi semisolid lalu menjadi padat selama proses pendinginan. Magma yang bersifat semisolid atau setengah cair ini bersifat lentur sehingga dapat berfungsi menahan setiap getaran atau goncangan yang terjadi akibat benturan-benturan dari lempeng-lempeng yang bergerakan dan bertabrakan tersebut.
        Tedapat hubungan sebab akibat dan hubungan saling menstabilkan antara terbentuknya gunung berapi dengan benturan lempeng yang saling bergerak dan berbenturan. Hal ini dapat dibuktikan dimana di daerah yang banyak terdapat gunung berapi, maka banyak pula terjadi pergeseran dan pergerakan lempeng , sehingga di daerah tersebut sering terjadi gempa baik yang yang bersakala kecil maupun yang besar. Walaupun patahan tersebut hanya beberapa centimeter saja, akan dapat menghasilkan getaran hebat dipermukaan bumi. Terdapat dua jenis gempa bumi, yaitu Gempa Tektonik yang disebabkan oleh perbenturan atau patahan lempeng-lempeng dan Gempa Vulkanik yang disebabkan gejolak gunung berapi akibat tekanan dan desakan panas yang belum stabil dari bawah.
Bisa saja sebuah gunung berapi kelihatan kecil di permukaan, tetapi di dalamnya bagaikan akar pohon yang bercabang kemana-mana. Gunung berapi bagaikan tiang yang dipancangkan dengan dasar atau akar yang sangat kokoh menjulang ke dasar bumi. Sedemikian kokohnya kedudukan gunung-gunung diatas permukaan bumi sehingga sebesar apapun sungai yang ada tidak mungkin sanggup menggesar Gunung bergeser ke laut. Seperti yang disampaikan pada surat An Naml ayat 61 yang berbunyi ;
Atau siapakah yang telah menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan) nya dan menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.( qs An Naml 27:61)
Kembali ke ayat-ayat di dalam Al Qur’an yang menerangkan mengenai hubungan Gunung berapi dan guncangan yang ditimbulkannya. Allah dalam AL Qur’an menyampaikan tentang Gempa bumi dengan gaya bahasa yang sangat bijak dan penuh perhitungan untuk dipikirkan dan dianalisa. Secara spesifik, Allah tidak mengatakan hubungan antara gempa bumi dengan keberadaan gunung berapi. Tidak satupun ayat di dalam AL Qur’an yang mengatakan bahwa gunung berapi dapat mencegah gempa bumi dan tidak juga menghilangkan gempa bumi. Gunung hanya melindungi bumi dari goncangan yang disebabkan oleh gempa atau menstabilkan goncangan yang diakibatkan oleh gesekan, patahan dan tekanan dari lempeng-lempeng tektonik. Fenomena ini menjelaskan bahwa gempa tidak dapat dihentikan oleh gunung berapi dan tidak bisa juga mencegahnya. Gempa akan terjadi terus selama adanya pergerakan dari lempeng-lempeng tersebut akibat adanya gejolak dari cairan magma yang sangat panas di lapisan dalam bumi.


 GUNUNG API BAWAH LAUT
Dan Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api."
(QS: At-Thur: 1-6).

API DI DALAM BUMI

        Bumi yang ditempati manusia ini,  sejak zaman dinosaurus sampai sekarang kenapa tidak mendingin ?
Apakah di  dalam ada sumber panas ataukah hanya meneruskan panas dari zaman purba (dekay) ?

Jawaban
       Ada sumber api di dalam bumi adalah magma (batuan leleh). Panas di dalam perut bumi terus mendingin seiring dengan bertambahnya waktu.  Bumi berdasarkan pengetahuan terbaru dibentuk pada 4560 Ma (miliar tahun yang lalu) berupa bola api (permukaan bumi masih berupa magma) dan sekarang permukaan bumi sudah dapat ditempati manusia.
Saat ini masih terdapat beberapa titik sumber panas yang menyebabkan magma bergerak membentuk arus konveksi pada magma (mantel) yang mengakibatkan lempeng-lempeng kulit bumi bergerak.
materi referensi:
.
"Demi bukit. Dan Kitab yang ditulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan Demi Baitul Makmur (Ka'bah). Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api." (QS: At-Thur: 1-6).



          Sejarah mencatat bahwa letusan gunung berapi di Indonesia tergolong paling mematikan. Dari 10 daftar teratas, 4 di antaranya dari Indonesia. Korban-korban yang tewas akibat bencana tersebut tergolong yang terbesar dalam sejarah bencana gunung berapi dunia yang terekam. Anda akan menemukan fakta tersebut dengan melihat daftar berikut.
1. Gunung Tambora (1815)
Gunung berapi aktif ini terletak di Pulau Sumbawa. Ledakan terhebatnya terjadi pada tahun 1815, ledakan yang menewaskan 92.000 orang. Saking dahsyatnya letusan Tambora, abu vulkanik yang dilepaskan terlempar hingga lapisan stratosfer udara. selain itu, akibat dari letusan juga masih dirasakan sepanjang tahun 1816, seperti perubahan iklim, tsunami kecil dan hujan abu vulkanik.
2. Gunung Krakatau (1883)
Terletak di Selat sunda yang memissahkan Jawa dan Sumatra. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 26 dan 27 Agustus 1883. Dikabarkan, suara letusan gunung terdengar hinggaAustralia dan abu vulkaniknya tersebar hingga wilayah yang sangat jauh. Letusan gunung ini juga mengakibatkan tsunami di wilayah Selat Sunda dan menghancurkan kota-kota di sekitarnya. Sejumlah 36.417 jiwa tewas.
3. Gunung Pelee (1902)
Lokasi gunung ini adalah di sebelah utara Martinique, Perancis. Letusannya terjadi mulai tanggal 25 April hingga 3 Mei 1902. aktivitas vulkanik yang terjadi dalam jangka waktu tersebut menyebabkan kerusakan parah di kota Saint Pierre, menutup jalanan kota dengan abu vulkanik serta menewaskan 30.000 jiwa. Dikabarkan, hanya 2 orang dari penduduk kota yang secara ajaib selamat dari bencana itu.
4. Gunung Ruiz (1985)
Gunung ini berlokasi di Caldas, Colombia. Telah aktif selama ribuan tahun, gunung ini belum pernah meletus sehebat pada tahun 1985. Letusan pada tahun tersebut sangat dahsyat sehingga menelan 25.000 korban jiwa. Letusan itu juga sekaligus sangat mengejutkan sebab sebelumnya gunung itu telah "rehat" selama 150 tahun.
5. Gunung Unzen (1792)
Unzen terletak di kota Shimabara, Pulau Kyushu, Jepang. Beberapa letusan gunung ini pernah tercatat, seperti letusan terakhirnya pada tahun 1991. Letusan terdahsyat terjadi pada tahun 1972 yang mengeluarkan lava dari salah satu puncaknya yang disebut puncak Fugendake. Letusannya juga mengakibatkan gempa dan tsunami. Sebanyak 14.300 orang tewas dalam bencana itu.
6. Gunung Laki (1783)
Gunung ini terletak di Islandia. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 8 Juni 1783. Sejumlah 14 kilometer kubik lava dikeluarkan oleh gunung tersebut dan membanjiri wilayah sekitarnya. Desa, ternak dan warga yang tinggal di sekitar gunung tersebut menjadi korban. Jumlah korban meninggal dunia mencapai 9350 orang.
7. Gunung Kelud (1919)
Kelud merupakan salah satu gunung teraktif di Jawa Timur. Gunung ini telah beberapa kali meletus di abad 20, di antaranya tahun 1951, 1966 dan 1990.
Letusan yang terhebat terjadi pada tahun 1919. Sebanyak 5110 orang terenggut nyawanya dalam bencana tersebut. Terakhir, gunung ini meletus pada tahun 2007 namun pemerintah berhasil mengevakuasi warga untuk mengungsi menghindari bencana. Letusan juga tidak terlalu besar.
8. Gunung Galunggung (1822)
Galunggung terletak di wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat. Letusan terbesarnya adalah pada tahun 1822. Dalam letusan itu, setidaknya 4.011 nyawa manusia melayang.
9. Gunung Vesuvius (1631)
Gunung ini terletak kawasan dekat pesisir Naples, Italia. Salah satu gunung berapi teraktif di Italia ini memberikan dua pemandangan yang kontradiktif, kekaguman akan keindahan lansekapnya sekaligus duka akibat letusannya yang mematikan ribuan jiwa. Letusannya terbesarnya menelan 3500 korban jiwa dan merusak desa-desa di sekitarnya.
10. Gunung Vesuvius (79 AD)
Letusan terbesar Vesuvius ini terjadi pada tanggal 24 agustus 79 AD. Sebanyak 3360 jiwa tewas dalam bencana tersebut. Letusannya diperkirakan berlangsung selama 19 jam dengan volume debu vulkanik yang mencapai 1 kubik mil. Letusan ini juga mengubur dua kota di Italia,Herculaneum dan Pompeii. Sejumlah 1150 tengkorak korban letusan gunung itu ditemukan lewat proses ekskavasi baru-baru ini.

Krakatoa / Krakatau (Aug. 26-27, 1883)







         Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
“Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua, ” kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam, BPPT, Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis.



       Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini. “Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” katanya.
Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGG Veritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.
Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50km) yang meliputi Palung Sunda, Prisma Akresi, Tinggian Busur Luar (Outer Arc High) dan Cekungan Busur Muka (Fore Arc Basin) perairan Sumatera.
Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing.
Tim ahli dari Indonesia, AS dan Perancis kemudian bekerjasama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).ant/kemREPUBLIKA

Sebagai perbandingan, Gunung Berapi terbesar saat ini adalah Gunung Berapi Mauna Loa yang berada di kePulauan Hawaii, AS dengan diameter “hanya” 17 Km dengan tinggi 4000M setara dengan 85% dari pulau Hawaii itu sendiri atau Gunung Berapi Krakatau yang meledak tahun 1883 dengan diameter 11 Km dan tinggi 2000 m , yang ledakannya terdengar sampai Pulau Rodrigues, Afrika,setara dengan 30.000 kali Bom Atom.


        Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini. “Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” katanya.

       Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGG Veritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.
Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50km) yang meliputi Palung Sunda, Prisma Akresi, Tinggian Busur Luar (Outer Arc High) dan Cekungan Busur Muka (Fore Arc Basin) perairan Sumatera.
Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing.
Tim ahli dari Indonesia, AS dan Perancis kemudian bekerjasama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).ant/kemREPUBLIKA

Sebagai perbandingan, Gunung Berapi terbesar saat ini adalah Gunung Berapi Mauna Loa yang berada di kePulauan Hawaii, AS dengan diameter “hanya” 17 Km dengan tinggi 4000M setara dengan 85% dari pulau Hawaii itu sendiri atau Gunung Berapi Krakatau yang meledak tahun 1883 dengan diameter 11 Km dan tinggi 2000 m , yang ledakannya terdengar sampai Pulau Rodrigues, Afrika,setara dengan 30.000 kali Bom Atom.

SUMBER :
INFO : http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/05/29/ditemukan-gunung-berapi-terbesar-bawah-laut-sumatera/
FOTO : http://innerpower.wordpress.com/2009/05/28/di-sinilah-letak-gunung-berapi-raksasa-bengkulu-itu/

Gunung Berapi Bawah Laut di Bengkulu


Kabar mengenai adanya gunung berapi bawah laut di Provinsi Bengkulu menuai banyak opini yang berbeda-beda. Sekilas kabar ini saya dapati dari salah satu program news televisi swasta, karena penasaran langsung saja saya browsing mencari info kebenarannya, alhasil terdapat penjelasanyang berbeda-beda. Terkait adanya penemuangunung api bawah laut berukuran besar yang berada di Palung Sunda, di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, kata Surono, penemuan tersebut kemungkinan bisa saja terjadi. Meskipun demikian, pihaknya belum tahu tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini karena butuh penelitian lagi, tapi gunung tersebut tidak masuk dari 129 gunung api Indonesia."Gunung api yang terletak di barat Pulau Sumatera itu belum membahayakan. Para peneliti masih meriset tingkat keaktifan gunung api ini," kata Surono *kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono. (ANTARA)
Tri Wahono | Kamis, 28 Mei 2009 | 18:08 WIB  menjelaskan bahwa Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
"Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).
Namun menurut Bapak Irsan yang merpakan Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko melalui Media Indonesia Sabtu, 04 September 2010 09:16 WIB Provinsi Bengkulu, beliau meragukan keberadaan gunung api di bawah laut karena belum ada data yang akurat tentang itu.  
Ia mengatakan bila melihat peta belum dapat memberikan kepastiaan keberadaan gunung api di bawah laut. "Jika benar gunung api itu ada di daerah ini, logikanya pada saat terjadi gempa bumi pada 2007 dengan kekuatan 7,8 skala richter, mungkin gunung api tersebut sudah meletus," jelasnya. Perihal ini diperjelas pada Media Online Antara News Juli 2009. Informasi perihal ditemukannya gunung api bawah laut Bengkulu, ternyata tidak benar, setelah dikorfirmasikan kepada pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Kami telah menugaskan seorang kepala bidang untuk mencari informasi pasti ke BPPT Bandung,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bengkulu, Haji Yohanes M Nur ketika menghadiri HUT ke-47 PWRI Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Sabtu.
Dikatakan, pasca bencana gempa dan tsunami Aceh, telah ditemukan di dasar laut semacam gunung yang tingginya 4000 meter (4 Km), lebar 50 Km kedalaman 5000 meter. Letaknya sekitar 3300 Km sebelah barat Bengkulu. Dari BPPT didapat keterangan autentik, itu bukan gunung berapi bawah laut. Diperkirakan itu merupakan bagian lempengan yang berada di wilayah samudera Indonesia.
Warga kota Bengkulu termasuk saya masih trauma atas kejadian gempa yang sering melanda wilayah ini, apalagi ada isu-isu gunung berapi bawah laut ini. Semoga isu-isu ini dapat menjadikan kita lebih dekat dan bersyukur atas semua keagungan yang diberikan oleh Allah yang maha esa. Percayalah semua bencana yang melanda dilandasi oleh perbuatan kita sendiri dan Allah tidak akan memberikan ujian pada umatnya yang tidak mampu ^_^
sumber : http://lounge.kucoba.com/2011/09/gunung-bawah-laut-terbesar-di-dunia.html


Pasukan yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis berjaya menemui gunung berapi raksasa di dasar laut perairan barat Sumatera. Gunung berapi tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
"Gunung berapi ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (28/5).
Gunung berapi didasar laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut. Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung berapi, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.
"Bagaimanapun gunung berapi didasar laut sangat berbahaya jika meletus," katanya. Tinjauan yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal peninjau seismik.
Tujuan dari peninjauan ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50 km) yang meliputi Palung Sunda, prisma akresi, tinggian busur luar (outer arc high), dan cekungan busur muka (fore arc basin) perairan Sumatera.
Allah SWT, karena sifatNYa yang maha bijaksana, menyampaikan Firmannya dengan tatabahasa yang santun sesuai dengan tanda-tanda alam agar manusia dapat mengambil pelajaran. Al Qur’an bukanlah buku pelajaran tentang Sain, tetapi Allah dengan sifatnya yang maha Bijaksana dan penuh Kasih Sayang memberikan tanda-tanda dan penuntun yang benar agar manusia berusaha untuk mempelajari dan mengambil mamfaatnya.

Semoga keterangan ini akan menjadi renungan , menyadarkan dan mensyukuri segala Karunia Allah yang tidak pernah habis-habisnya. Maha Benar Allah dengan segala FirmanNYA.

diposkan oleh rahman hadiq bin abbas di 18.32

     Fenomena Bono Kuala Kampar – Riau. DI waktu kecil, penulis dibawa oleh ayahnda Janib, dan abangnda Sirajuddin, berladang di Tanjung Pebilah dan kemudian di Pulau Mudo, tepatnya tahun 1969 s/d 1974. Pada pertengahan tahun 1974, penulis pindah ke Airtiris, untuk sekolah di MTI. Ranah. Dari Penyalai, penulis naik kapal kecil yang disebut pompong. Perjalanannya 2 sampai tiga hari, melalui Desa Teratak Buluh.  Penulis  menaiki pompong atau kapal motor, kemudian berlabuh di salah satu pelabuhan Kuala Kampar (Panduk, Pulau Muda dll.) menjelang air pasang tiba (pasang besar) akan terdengarlah bunyi gemuruh, semakin dekat semakin jelas derunya. Tapi jangan menduga deru itu bunyi angin ribut, badai atau hujan tapi hal itu adalah deru air sungai Kampar yang berbentuk gelombang besar, bergunung memudiki sungai Kampar dengan kecepatan yang dahsyat.

         Di musim pasang besar, tinggi gelombang tersebut bisa mencapai empat sampai enam meter, merentang dari seberang ke seberang memenuhi sungai. Memang, suatu panorama mengerikan namun juga mengasyikan, itulah yang disebut BONO. Penduduk sungai Kampar bagian hilir, atau orang-orang yang pernah melewati daerah ini pastilah pernah melihat Bono, karena Bono datang bersama air pasang, baik siang maupun malam, terutama pada musim bulan penuh dan antara tanggal 10 sampai dengan 20 bulan Melayu (Arab).
Ketika pasang mati (bulan kecil) Bono bisa dikatan tidak ada, kalaupun ada hanya berupa riak kecil di tempat yang sangat dangkal.

BAB     I   ANALISIS TENTANG MISTERI BONO


A.    Mitos dan Cerita Tentang Bono

Konon, Bono di sungai kampar adalah Bono jantan dan Bono betinanya berada di sungai Rokan dekat Bagansiapi-api. Bono di kuala kampar ini berjumlah tujuh ekor, bentuknya serupa kuda disebut induk Bono. Di musim pasang mati, Bono ini pergi ke sungai Rokan menemui Bono betina,kemudian bersantai menuju ke selat Malaka. Itulah sebabnya ketika bulan kecil dan pasang mati, Bono tidak ditemukan kedua sungai tersebut. Jika bulan mulai besar, kembalilah Bono ketempat masing-masing, lalu main memudiki sungai Kampar dan sungai Rokan. Semakin penuh bulan di langit, semakin gembira Bono berpacu memudiki kedua sungai itu.
Bagi penduduk daerah Kuala Kampar, Bono sudah mereka kenal sejak kecil. Sebab itulah tidak aneh, apabila anak-anak, remaja dan juga orang dewasa menganggap Bono sebagai sahabatnya,tempat mereka bermain ketangkasan menunggangi Bono menggunakanperahu-perahu (sampan) kecil.
Biasanya tempat bermain Bono adalah di tempat-tempat dimana Bono tidak terlalu besar atau dalam anak-anak sungai Kampar yang memudiki Bono seperti : sungai Sangar, Turip, Serkap, Kutub dan Kerumutan. Permainan ini memang besar resikonya, sebab jika salah perhitungan perahu dapat dilemparkan Bono ke tebing sehingga hancur luluh. Tetapi dari pengalaman sejak kecil, mereka, para pemain Bono ini sudah mengetahui betul dimana tempat yang aman bermain bono.
Dahulu, permainan Bono sering di lakukan dengan upacara tertentu, tetapi kemudian menjadi permainan biasa dan dapat di laksanakan sesuka hati. Tetapi permainan ini hanya di lakukan pada siang hari, sedangkan malam hari betapapun beraninya mereka, belumlah ada yang mencobanya.
Kalau takut atau ngeri untuk turut bersama perahu bermain Bono, anda dapat menyaksikan Bono dari darat saja. Tetapi Jika berani silahkan bermain Bono dengan perahu-perahu kecil yang banyak terdapat disana. Yang penting anda harus pandai berenang,serta menunggangi Bono itu. Permainan ini mirip dengan selancar pada ombak-ombak di pantai, karena tempatnya luas dan tantangannya cukup besar.

          Find out how to reduce your carbon footprint attayaya support to : The Banyumas Residence Beranda | Link Teman | 2011-11-24 jam 09:25 Attayaya » Dunia Hijau , Indonesia Tanah Airku , Jalan-jalan Pelesir , Pekanbaru , Wisata Riau » TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA OMBAK BONO KAMPAR TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA OMBAK BONO KAMPAR Di dalam kajian Lingkungan Mekanika Cairan (Environmental Fluid Mechanics), Bono disebut TIDAL BORE atau bore/aegir/eagre/eygre. TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA OMBAK BONO KAMPAR tak banyak referensinya. Artikel ini untuk menyambung artikel sebelumnya yang berjudul "Gelombang Ombak Bono Kampar Riau". Gelombang Bono atau Ombak Bono atau Bono Wave yang merupakan suatu fenomena alam, secara sederhana dapat disampaikan bahwa terjadinya Ombak Bono adalah pertemuan arus pasang air laut dengan arus sungai dari hulu menuju muara (hilir). Selain itu, di daerah lain disebut dengan berbagai nama dan istilah yang secara umum disebut TIDAL BORE.

       Di Malaysia di sebut BENAK yaitu Benak Muara Sungai Batang Lupar Sri Aman Sarawak. Di Sungai Kent Inggris disebut The Arnside Bore, dan ada juga menyebutnya sebagai Aegir. Di Sungai Severn Inggris disebut dengan The Severn Bore. Di Sungai Amazon dan sungai-sungai disekitarnya disebut dengan       Pororoca. Sedangkan Benak adalah sebutan Bono di Sungai Batang Lupar Serawak Malaysia. Mengenai Lokasi Bono lainnya di dunia, dapat dibaca pada artikel : Lokasi Bono / Tidal Bore di Dunia PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA OMBAK BONO .

       Ombak Bono atau kadang biasa juga disebut Gelombang Bono (Bono Wave) terjadi ketika saat terjadinya pasang (pasang naik) yang terjadi di laut memasuki Sungai Kampar. Kecepatan air Sungai Kampar menuju arah laut berbenturan dengan arus air laut yang memasuki Sungai Kampar. Benturan kedua arus itulah yang menyebabkan gelombang atau ombak tersebut. Bono akan terjadi hanya ketika air laut pasang.

      


TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA OMBAK BONO

          Bono biasanya terjadi pada muara sungai yang lebar dan dangkal kemudian menyempit atau menguncup setelah berada di dalam sungai. Bentuk muara sungai yang menguncup mirip dengan huruf "V" atau corong didukung dengan kondisi sungai yang mendangkal akibat erosi alami menyebabkan pertemuan air laut pasang dengan air sungai akhirnya membentuk Bono atau Tidal Bore. Tetapi tidak semua muara berbentuk V yang dangkal dapat terjadi Tidal Bore. Karena dipengaruhi salah satunya oleh faktor tinggi pasang-surut air laut. Tidal Bore adalah dianggap sebagai suatu fenomena alam di bidang hidrodinamika yang erat hubungannya dengan pergerakan massa air.

        Semakin besar Bono atau Tidal Bore tersebut, maka semakin besar pula daya rusaknya. Dikutip dari Wikipedia : A tidal bore (or simply bore in context, or also aegir, eagre, or eygre) is a tidal phenomenon in which the leading edge of the incoming tide forms a wave (or waves) of water that travel up a river or narrow bay against the direction of the river or bay's current. Dikutip dari Bambang Yulistiyanto : Pasang surut yang ada di Muara Sungai Kampar mempunyai tinggi gelombang sekitar 4 m (Deshidros, 2006). Pasang surut tersebut berupa pasang surut tipe Campuran Condong ke Harian Ganda, dimana dalam 1 hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi pasang surut yang pertama dan kedua berbeda. Periode gelombang pasang surut sekitar 12 jam 25 menit. Di Sungai Kampar, muara sungai berbentuk seperti huruf "V", massa air masuk melalui mulut teluk yang lebar kemudian tertahan, hingga air laut pasang memenuhi kawasan muara.

        Massa air yang terkumpul kemudian terdorong kearah hulu yang menyebabkan semacam efek tekanan kuat ketika melewati areal yang menyempit dan dangkal secara konstan di mulut teluk. Keadaan ini memunculkan gelombang yang bervariasi di hulu teluk, dari hanya berupa gelombang-gelombang kecil hingga beberapa meter ketinggiannya. Di muara Sungai Kampar, kecepatan gelombang dapat lebih rendah dibandingkan kecepatan arus sungai yang berasal dari hulu sungai. Hal ini berakibat pada terhambatnya gerakan gelombang pasang dari laut, yang berakibat pada naiknya muka air dari muara, sehingga terbentuk Tidal Bore ‘Bono’. Gelombang Bono bergerak ke hulu sampai ke Tanjung Pungai yang berjarak sekitar 60 km dari muara. Bono yang menjalar menuju ke hulu melewati alur sungai yang semakin menyempit. Saat melewati Pulau Muda, gelombang pasang ini terpisah menjadi dua, sebagian lewat alur di sebelah kiri, dan sebagian lagi lewat alur sebelah kanan Pulau Muda.

         Di Tanjung Perbilahan Bono yang terpisah tersebut saling bertemu, menghasilkan momentum yang mengakibatkan Gelombang Bono semakin besar. Penduduk setempat menyebut peristiwa ini sebagai ‘Bono yang bertepuk’. Di Tanjung Perbilahan, Gelombang Bono terjadi paling besar. Lokasi ombak Bono kampar / Tidal Bore di Dunia Lokasi Bono Kampar gambar dari http://eprints.ums.ac.id Video Ombak Bono Lainnya Video of Pororoca at Amazon River Brazil Video of Severn Bore at Severn River England Video of Qiantang Bore at Qiantang River HangZhou China Baca artikel lainnya : Gelombang Ombak Bono Kampar Riau Indonesia Lokasi Bono Kampar Bahan bacaan dan sumber gambar : FENOMENA GELOMBANG PASANG BONO DI MUARA SUNGAI KAMPAR.



Wisata Riau Ombak Bono Sungai Kampar- muara Sungai Bono yang disebut penduduk sebagai KUALA KAMPAR memiliki ombak Bono yang dapat mencapai ketinggian 6-10 meter terkandung keadaan pada saat kejadian. Menurut cerita Melayu lama berjudul Sentadu Gunung Laut), setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat menaklukkan ombak Bono untuk meningkatkan keahlian bertarung mereka. Hal ini dapat masuk akal karena "mengendarai" Bono intinya adalah menjaga keseimbangan badan, diluar masalah mistis.

          ombak Bono terjadi karena perwujudan 7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk melewatinya harus diadakan upacara semah seperti yang telah disebutkan di atas. Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur karena menghantam tebing sungai.
         Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu. Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.

Bono ini sebenarnya terdapat di dua lokasi yaitu di Muara (Kuala) Sungai Kampar dan di Muara (Kuala) Sungai Rokan. Masyarakat setempat menyebut Bono di Kuala Kampar sebagai BONO JANTAN karena lebih besar, sedangkan Bono di Kuala Rokan sebagai BONO BETINA karena lebih kecil.


        Cara menuju lokasi ombak Bono umumnya dilakukan dari Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (ibukota Kabupaten Pelalawan) dan menuju Desa Teluk Meranti. Perjalanan dilakukan dengan menggunakan transportasi darat (mobil, bus, motor). Lama perjalanan memakan waktu antara 5 s/d 6 jam tergantung kondisi jalan dan kepadatan arus lalu lintas. Perjalanan antara Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci adalah melalui Jalan Lintas Timur Sumatera sekitar 1-2 jam.

        Dari Pangkalan Kerinci menuju Simpang Bunut sekitar 30 menit dan akan memasuki Jalan Lintas Bono menuju Desa Teluk Meranti yang memakan waktu sekitar 4-5 jam. Lewat transportasi air dapat dilalui melalui Pelabuhan Pangkalan Kerinci yang berada di bawah Jembatan Pangkalan Kerinci. Dari pelabuhan tersebut, dapat dilanjutkan perjalanan dengan menaiki speedboat menuju Pelabuhan Pulau Muda dengan waktu tempuh 4,5 jam. Dapat juga menaiki kapal yang menuju Tanjung Batu yang berangkat jam 11 setiap hari dan turun di Pelabuhan Desa Teluk Meranti. Penginapan biasanya masih di rumah masyarakat karena untuk melihat ombak Bono harus menyewa speed boat kecil menuju Kuala Kampar. Ombak Bono tidak begitu terlihat bagus di Desa Teluk Meranti. Penduduk setempat dapat menunjukkan lokasi ombak Bono terbaik, terbesar dan terpanjang.




1 comment:

Komentar Facebook