GEMPA DAN GUNUNG BERAPI
KATA PENGANTAR
Nabi Musa membelah laut, terus menyeberang laut merah. Terus berjaalan, sampailah ke "JabalMusa, "adalah nama sebuah puncak gunung
tertinggi, dari sederetan gugusan pegunungan yang ada di semenanjung Sinai,
Mesir. Karakteristik dari pegunungan di wilayai Sinai adalah tandus. Hampir
seluruh bukit-bukit yang ada disekitar pengunungan itu terdiri dari karang
gunung. Hanya sebagian kecil saja ditumbuni pohon palem dan cemara.
Jarak Jabal Musa, atau lebih terkenal dengan sebutan
Bukit Tursina, dari kota Cairo sekitar 450 km. Dapat ditempuh dengan kendaraan
pribadi atau bis wisata, dalam waktu 5 jam perjalanan. Dengan menyusuri padang
pasir dan bukit-bukit terjal serta tandus sepanjang perjalanan. Sehingga
menambah nuansa pertualangan perjalanan itu sendiri.
St. Catherine di kaki
Jabal Musa, dipercaya sebagai gereja tertua ortodox di muka bumi ini.
Dinamakan Jabal Musa (Gunung Musa), karena di puncak
gunung itulah nabi Musa a.s. menerima wahyu dan berjumpa dengan Tuhannya,
sebagaimana yang dikisahkan oleh Al Qur’an. Dalam agama Nasrani peristiwa ini
terkenal dengan isitilah ” Ten Commandments atau Decalogue “.
Nabi Musa a.s. bersama kaumnya bani Israil, sedang
berusaha keluar dari negeri Mesir menuju ke negeri harapan Kanaan (Palestina),
karena dikejar oleh pasukan Fir’aun. Setibanya di kaki bukit Tursina
semenanjung Sinai, ia mendapat perintah dari Allah naik ke atas gunung tersebut
untuk menerima wahyu. Lalu, nabi Musa a.s. memerintahkan kepada saudaranya
Harun a.s. untuk mengurus kaumnya, selama ia masih berada di atas bukit.
Sekembalinya Musa a.s. dari atas bukit Tursina, ia
dikagetkan oleh kelakuan kaumnya yang kembali menyembah berhala. Ia pun murka
kepada Harun a.s. karena tidak menjalankan amanahnya. Nabi Harun a.s.
menjelaskan bahwa bani Israil telah difitnah oleh Samiri untuk kembali
menyembah patung anak sapi yang terbuat dari emas itu. Demikian sedikit
penggalan kisah Musa a.s.
Onta yang berfungsi
sebagai ojek, dioperasikan oleh suku Badui setempat. Siap mengantarkan
wisatawan mendaki ke puncak pertama.
Mendaki puncak Jabal Musa, sudah menjadi obsesi setiap
orang yang datang ke lokasi tersebut. Berbagai ras dan suku bangsa, sudah
berkumpul setiap harinya di kaki Jabal Musa. Mereka semua bermaksud untuk
mendaki gunung itu. Namun, akibat medan yang terjal serta sangat berbahaya,
karena sudah banyak memakan korban jiwa dari para wisatawan. Pihak keamanan
setempat, mewajibkan setiap pendaki harus ditemani oleh seorang guide khusus
dari suku baduwi Sinai. Yang sudah sangat memahami seluk beluk lokasi di
pegunungan itu.
Perjalanan menuju puncak Jabal Musa, memakan waktu
sekitar lima sampai dengan tujuh jam. Yaitu tergantung kekuatan fisik dari si
pendaki itu sendiri. Akibat berbahanya medan yang dilalui, tidak jarang terjadi,
si pendaki mendadak pingsan di celah-celah gunung batu itu karena kekurangan
oksigen. Sehingga harus diberikan pertolongan pertama oleh kelompoknya. Bahkan
ada juga yang mendadak merasakan seluruh ototnya keram, atau yang
terjatuh dan tersangkut di ujung jurang yang terjal, akibat kelelahan atau
kelalaian dalam mendaki tebing terjal gunung itu.
Sunrise atau matahari
terbit, merupakan peristiwa unik yang menjadi buruan para pendaki.
Sebagian besar pendaki, memilih waktu mendaki pada
pertengahan malam. Disamping lebih nyaman dan adem dari terik panas matahari,
juga akan tiba di puncak tepat beberapa saat lagi terjadinya sunrise (proses
matahari terbit), yang merupakan pemandangan luar biasa, sehingga menjadi
buruan setiap pendaki untuk mendapatkan event istimewa itu.
Dipuncak Jabal Musa, terdapat bangunan mesjid dan
gereja ukuran mini. Sehingga masing-masing pemeluk agama, dapat melakukan
ritual khusus agamanya, di saat berada di paling puncak gunung itu. Tentu saja
akan merasakan kekhusukan serta nuansa yang sangat berbeda melakukan ritual
pada ketinggian 2850m diatas permukaan laut. Sambil membayangkan kisah Musa
a.s. pada detik-detik terakhir akan bertemu dengan Tuhannya.
Bangunan Mesjid dan
Gereja mini di puncak Jabal Musa, tampat pemeluknya melakukan ritual di saat
berada di sana .
Anda tertantang? Rasakan gejolak adrenalin yang
meletup-letup disaat menelusuri tebing curam gunung tersebut. Tentu saja,
petualangan ini tidak disarankan bagi yang mengidap penyakit jantung, atau
seseorang yang lagi kondisi fisiknya tidak fit.
Mengenai Gempa bumi , Allah
menyampaikan firmanNYA di dalam Al Qur’an yang berbunyi ;
Kami jadikan di bumi
ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka,
dan telah Kami jadikan (pula) di bumi itu jalan-jalan yang luas, agar mereka
mendapat petunjuk.(qs Al Anbiyaa’ 21:31).
Dan Dia menancapkan gunung-gunung
di bumi supaya bumi itu tidak guncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan)
sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk, (qd An Nahl 16:15)
Dia menciptakan langit tanpa
tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi
supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya
segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami
tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.(QS. Lukman 31: 10)
Pertanyaannya ; Apakah benar
bahwa gunung Berapi dapat mencegah dan menghentikan gempa Bumi? Menurut hasil
surver geologi , justru di daerah pegununganlah yang terbanyak terjadi gempa
bumi , baik gempa bumi vulkanik maupun gempa bumi tektonik. Bahkan beberapa
pakar geologi menyimpulkan bahwa penyebab gempa bumi adalah karena banyaknya
gunung-gunung berapi yang masih aktif seperti di pulau sumatera dan jawa.
apakah keterangan ayat-ayat Al
Qur’an itu kontradiksi dengan pendapat ahli geologi? Atau pakar Geologi
tersebut yang salah dalam menyimpulkan hipotesanya? Metode apakah yang dapat
membuktikan bahwa keterangan ayat diatas tidak bertentangan dengan penemuan
sain? Bagaimana seorang muslim menjelaskan kebenaran ayat tersebut?
Mungkin kita masih teringat kejadian
gempa tektonik di Sumatera Barat yang meluluh lantakkan ranah minang yang
mengorbankan banyak jiwa dan harta. Berdasarkan survey ahli Geologi, daerah
Sumatera Barat termasuk jalur tektonik yang aktif menghasilkan gempa bumi.
Jalur tektonik aktif ini, disebut juga Jalur Busur Dalam dari Sirkum
Mediterania yang memanjang mulai dari pergunungan Alpen di Eropa terus ke
pegunungan Himalaya dan masuk ke Indonesia melalui Pulau Sumatera, jawa, Bali,
Nusatenggara Barat dan berakhir di Maluku. Pulau Sumatera juga merupakan
pertemuan dari jalur pergunungan Hymalaya dengan jalur pergunungan Pasifik yang
merupakan sistim pegunungan muda yang masih labil dan akif. Itulah sebabnya
Indonesia khususnya pulau sumatera merupakan daerah yang sering mengalami gempa
Bumi. Setiap hari tercatat ratusan kali getaran tektonik dan vulkanik dalam
skala Richter yang rendah , dan hanya beberapa kali diatas skala 7 Richter
seperti yang menyebabkan bencana alam baru-baru ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa
bumi berbentuk bola dengan radius sekitar 6500 Km. Permukaan bumi tidak datar,
ini disebabkan oleh tekanan dan desakan dari dalam bumi dan juga karena
perubahan dari berbagai tekanan di atas permukaannya.
Dari bukti-bukti sain, menunjukkan bahwa
lapisan bumi hanya mengadung 20% padatan, yaitu lapisan Litosfir (kedalam
sekitar 100 km), lapisan kerak dan selubung (ketebalan 500 – 1000 km), dan 80%
sisanya adalah air dan magma yang sangat panas. Lapisan paling dalam (inti
bumi) berdiameter sekitar 5500 –6500 Km berupa magma dengan suhu mencapai 5000
dejarat celcius, diikuti oleh lapisan diatasnya berupa lapisan yang disebut
degan Mantel (ketebalannya 2500 –3000 Km) yang juga berupa magma panas bersuhu
2200 derjat celcius.
Lapisan padat yang merupakan
selubung bagian atas bumi bagaikan lempengan tipis yang sedang terapung diatas
lapisan magma yang panas sehingga lempeng ini akan selalu bergerak dan
mengalami berbagai tekanan menghasilkan tabrakkan, patahan, getaran dan
guncangan.
Pada lapisan yang tebalnya hingga
1000 Km inilah yang merupakan tempat terjadinya sumber getaran yang
menghasilkan gempa bumi. Bumi ini menyimpan energy panas yang sangat besar yang
sewaktu-waktu bisa meledak apabila bumi tidak dirancang memiliki sitem
pendingin dan sistim peredam getaran/tekanan yang hebat. Kalau tubuh manusia
mempunyai pori-pori sebagai sistem ventilasi dan pembuangan , maka
gunung-gunung juga merupakan posi-porinya bumi yang dirancang untuk system
ventilasi dan meredam goncangan akibat tekanan yang tidak stabil dari dalamnya.
Sekiranya permukaan bumi ini tertutup rapat dan tidak ada satupun gunung
berapi, apakah yang akan terjadi ? mungkin bumi ini akan retak, pecah dan
meledak.
Bagaimana hubungan antara gunung
berapi dengan gempa? Dari hasil penemuan sain, menunjukan bahwa lapisan atas
bumi ( litosfir dan selubung bumi) akan selalu mengalami pergesaran dan
pergerakan. Pernyebabnya adalah adanya sumber panas yang sangat hebat yang
berasal dari lapisan dalam bumi. Panas ini menyebabkan bebatuan dan unsur-unsur
mineral menjadi cair dan berbagai macam gas terperangkap di dalam magma
tersebut. Artinya terdapat sekitar 40 – 50% dari volume bumi, mengandung magma
panas yang tersimpan di bagian dalam bumi. Magma yang panas tersebut akan
memuai lalu naik keatas mendesak lempeng dan kerak bumi , sehingga menyebabkan
lempeng-lempeng itu saling menjauh. Ketika magma mencapai bagian atas yang
lebih dingin,maka magma tersebut akan menyusut dan memadat karena proses
pendinginan. Akibatnya lempeng-lempeng tersebut akan bergerak kembali mengisi
ruang magma yang menyusut tersebut.
Pada saat lempeng-lempeng itu bergerak
kembali, maka akan terbentuk lagi retakan-retakan yang menyebabkan magma
dibagian bawah terdorong keatas diantara retakan tersebut. Apabila magma cair
mempunyai kekuatan yang cukup besar, maka lapisan magma yang sudah memadat
tersebut akan terus didesak keatas secara bertahap hingga akhirnya mencapai
permukaan bumi dan terbentuklah gunung berapi. Konsistensi magma dapat berubah
dari cair menjadi semisolid lalu menjadi padat selama proses pendinginan. Magma
yang bersifat semisolid atau setengah cair ini bersifat lentur sehingga dapat
berfungsi menahan setiap getaran atau goncangan yang terjadi akibat
benturan-benturan dari lempeng-lempeng yang bergerakan dan bertabrakan
tersebut.
Tedapat hubungan sebab akibat dan
hubungan saling menstabilkan antara terbentuknya gunung berapi dengan benturan
lempeng yang saling bergerak dan berbenturan. Hal ini dapat dibuktikan dimana
di daerah yang banyak terdapat gunung berapi, maka banyak pula terjadi
pergeseran dan pergerakan lempeng , sehingga di daerah tersebut sering terjadi
gempa baik yang yang bersakala kecil maupun yang besar. Walaupun patahan
tersebut hanya beberapa centimeter saja, akan dapat menghasilkan getaran hebat
dipermukaan bumi. Terdapat dua jenis gempa bumi, yaitu Gempa Tektonik yang
disebabkan oleh perbenturan atau patahan lempeng-lempeng dan Gempa Vulkanik
yang disebabkan gejolak gunung berapi akibat tekanan dan desakan panas yang
belum stabil dari bawah.
Bisa saja sebuah gunung berapi
kelihatan kecil di permukaan, tetapi di dalamnya bagaikan akar pohon yang
bercabang kemana-mana. Gunung berapi bagaikan tiang yang dipancangkan dengan
dasar atau akar yang sangat kokoh menjulang ke dasar bumi. Sedemikian kokohnya
kedudukan gunung-gunung diatas permukaan bumi sehingga sebesar apapun sungai
yang ada tidak mungkin sanggup menggesar Gunung bergeser ke laut. Seperti yang
disampaikan pada surat An Naml ayat 61 yang berbunyi ;
Atau siapakah yang telah
menjadikan bumi sebagai tempat berdiam, dan yang menjadikan sungai-sungai di
celah-celahnya, dan yang menjadikan gunung-gunung untuk (mengokohkan) nya dan
menjadikan suatu pemisah antara dua laut? Apakah di samping Allah ada tuhan
(yang lain)? Bahkan (sebenarnya) kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.( qs
An Naml 27:61)
Kembali ke ayat-ayat di dalam Al
Qur’an yang menerangkan mengenai hubungan Gunung berapi dan guncangan yang
ditimbulkannya. Allah dalam AL Qur’an menyampaikan tentang Gempa bumi dengan
gaya bahasa yang sangat bijak dan penuh perhitungan untuk dipikirkan dan
dianalisa. Secara spesifik, Allah tidak mengatakan hubungan antara gempa bumi
dengan keberadaan gunung berapi. Tidak satupun ayat di dalam AL Qur’an yang
mengatakan bahwa gunung berapi dapat mencegah gempa bumi dan tidak juga
menghilangkan gempa bumi. Gunung hanya melindungi bumi dari goncangan yang
disebabkan oleh gempa atau menstabilkan goncangan yang diakibatkan oleh
gesekan, patahan dan tekanan dari lempeng-lempeng tektonik. Fenomena ini
menjelaskan bahwa gempa tidak dapat dihentikan oleh gunung berapi dan tidak
bisa juga mencegahnya. Gempa akan terjadi terus selama adanya pergerakan dari
lempeng-lempeng tersebut akibat adanya gejolak dari cairan magma yang sangat
panas di lapisan dalam bumi.
Dan Demi laut,
yang di dalam tanahnya ada api."
(QS: At-Thur:
1-6).
API
DI DALAM BUMI
Bumi yang ditempati manusia ini, sejak zaman dinosaurus sampai sekarang kenapa
tidak mendingin ?
Apakah di dalam ada sumber panas ataukah hanya meneruskan panas dari zaman purba (dekay) ?
Apakah di dalam ada sumber panas ataukah hanya meneruskan panas dari zaman purba (dekay) ?
Jawaban
Ada sumber api di dalam bumi adalah
magma (batuan leleh). Panas di dalam perut bumi terus mendingin seiring dengan
bertambahnya waktu. Bumi berdasarkan pengetahuan terbaru dibentuk pada
4560 Ma (miliar tahun yang lalu) berupa bola api (permukaan bumi masih berupa
magma) dan sekarang permukaan bumi sudah dapat ditempati manusia.
Saat ini masih terdapat beberapa titik sumber panas yang menyebabkan magma bergerak membentuk arus konveksi pada magma (mantel) yang mengakibatkan lempeng-lempeng kulit bumi bergerak.
Saat ini masih terdapat beberapa titik sumber panas yang menyebabkan magma bergerak membentuk arus konveksi pada magma (mantel) yang mengakibatkan lempeng-lempeng kulit bumi bergerak.
materi referensi:
.
"Demi bukit. Dan Kitab yang ditulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan Demi Baitul Makmur (Ka'bah). Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api." (QS: At-Thur: 1-6).
"Demi bukit. Dan Kitab yang ditulis. Pada lembaran yang terbuka. Dan Demi Baitul Makmur (Ka'bah). Dan demi surga langit yang ditinggikan. Dan Demi laut, yang di dalam tanahnya ada api." (QS: At-Thur: 1-6).
Sejarah mencatat bahwa
letusan gunung berapi di Indonesia tergolong
paling mematikan. Dari 10 daftar teratas, 4 di antaranya dari Indonesia. Korban-korban yang tewas akibat bencana
tersebut tergolong yang terbesar dalam sejarah bencana gunung berapi dunia yang
terekam. Anda akan menemukan fakta tersebut dengan melihat daftar berikut.
1. Gunung Tambora (1815)
Gunung berapi aktif ini terletak di Pulau Sumbawa.
Ledakan terhebatnya terjadi pada tahun 1815, ledakan yang menewaskan 92.000
orang. Saking dahsyatnya letusan Tambora, abu vulkanik yang dilepaskan
terlempar hingga lapisan stratosfer udara. selain itu, akibat dari letusan juga
masih dirasakan sepanjang tahun 1816, seperti perubahan iklim, tsunami kecil
dan hujan abu vulkanik.
2. Gunung Krakatau (1883)
Terletak di Selat sunda yang memissahkan Jawa dan Sumatra. Letusan terbesarnya terjadi pada tanggal 26
dan 27 Agustus 1883. Dikabarkan, suara letusan gunung terdengar hinggaAustralia dan abu vulkaniknya tersebar hingga wilayah yang
sangat jauh. Letusan gunung ini juga mengakibatkan tsunami di wilayah Selat
Sunda dan menghancurkan kota-kota di sekitarnya. Sejumlah 36.417 jiwa tewas.
3. Gunung Pelee (1902)
Lokasi gunung ini adalah di sebelah utara Martinique, Perancis. Letusannya terjadi mulai tanggal
25 April hingga 3 Mei 1902. aktivitas vulkanik yang terjadi dalam jangka waktu
tersebut menyebabkan kerusakan parah di kota Saint Pierre, menutup
jalanan kota dengan abu vulkanik serta menewaskan 30.000 jiwa.
Dikabarkan, hanya 2 orang dari penduduk kota yang secara ajaib
selamat dari bencana itu.
4. Gunung Ruiz (1985)
Gunung ini berlokasi di
Caldas, Colombia. Telah aktif selama
ribuan tahun, gunung ini belum pernah meletus sehebat pada tahun 1985. Letusan
pada tahun tersebut sangat dahsyat sehingga menelan 25.000 korban jiwa. Letusan
itu juga sekaligus sangat mengejutkan sebab sebelumnya gunung itu telah
"rehat" selama 150 tahun.
5. Gunung Unzen (1792)
Unzen terletak di kota Shimabara, Pulau Kyushu, Jepang. Beberapa letusan
gunung ini pernah tercatat, seperti letusan terakhirnya pada tahun 1991.
Letusan terdahsyat terjadi pada tahun 1972 yang mengeluarkan lava dari salah
satu puncaknya yang disebut puncak Fugendake. Letusannya juga mengakibatkan
gempa dan tsunami. Sebanyak 14.300 orang tewas dalam bencana itu.
6. Gunung Laki (1783)
Gunung ini terletak di Islandia. Letusan terbesarnya
terjadi pada tanggal 8 Juni 1783. Sejumlah 14 kilometer kubik lava dikeluarkan
oleh gunung tersebut dan membanjiri wilayah sekitarnya. Desa, ternak dan warga
yang tinggal di sekitar gunung tersebut menjadi korban. Jumlah korban meninggal
dunia mencapai 9350 orang.
7. Gunung Kelud (1919)
Kelud merupakan salah satu gunung teraktif di Jawa
Timur. Gunung ini telah beberapa kali meletus di abad 20, di antaranya tahun
1951, 1966 dan 1990.
Letusan yang terhebat terjadi pada tahun 1919.
Sebanyak 5110 orang terenggut nyawanya dalam bencana tersebut. Terakhir, gunung
ini meletus pada tahun 2007 namun pemerintah berhasil mengevakuasi warga untuk
mengungsi menghindari bencana. Letusan juga tidak terlalu besar.
8. Gunung Galunggung (1822)
Galunggung terletak di wilayah Tasikmalaya, Jawa
Barat. Letusan terbesarnya adalah pada tahun 1822. Dalam letusan itu,
setidaknya 4.011 nyawa manusia melayang.
9. Gunung Vesuvius (1631)
Gunung ini terletak kawasan dekat pesisir Naples, Italia. Salah satu gunung berapi teraktif di
Italia ini memberikan dua pemandangan yang kontradiktif, kekaguman akan
keindahan lansekapnya sekaligus duka akibat letusannya yang mematikan ribuan
jiwa. Letusannya terbesarnya menelan 3500 korban jiwa dan merusak desa-desa di
sekitarnya.
10. Gunung Vesuvius (79 AD)
Letusan terbesar Vesuvius ini terjadi pada tanggal 24
agustus 79 AD. Sebanyak 3360 jiwa tewas dalam bencana tersebut. Letusannya
diperkirakan berlangsung selama 19 jam dengan volume debu vulkanik yang
mencapai 1 kubik mil. Letusan ini juga mengubur dua kota di
Italia,Herculaneum dan Pompeii. Sejumlah 1150 tengkorak korban letusan gunung
itu ditemukan lewat proses ekskavasi baru-baru ini.
Krakatoa / Krakatau (Aug. 26-27, 1883)
Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi
dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe)
Paris.
“Gunung
api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia tak ada gunung setinggi
ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua, ” kata Direktur Pusat Teknologi
Inventarisasi Sumber Daya Alam, BPPT, Yusuf Surachman kepada wartawan di
Jakarta, Kamis.
Gunung api bawah laut berada di Palung
Sunda di barat daya Sumatera, 330km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan
puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Meskipun
gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para
pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.
“Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” katanya.
Survei
yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGG Veritas itu
adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km,
dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.
Tujuan
dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi
sampai 50km) yang meliputi Palung Sunda, Prisma Akresi, Tinggian Busur Luar
(Outer Arc High) dan Cekungan Busur Muka (Fore Arc Basin) perairan Sumatera.
Sejak
gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi
banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat
banyak peneliti asing.
Tim
ahli dari Indonesia, AS dan Perancis kemudian bekerjasama memetakan struktur
geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa
pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic
image).ant/kemREPUBLIKA
Sebagai
perbandingan, Gunung Berapi terbesar saat ini adalah Gunung Berapi Mauna Loa
yang berada di kePulauan Hawaii, AS dengan diameter “hanya” 17 Km dengan tinggi
4000M setara dengan 85% dari pulau Hawaii itu sendiri atau Gunung Berapi
Krakatau yang meledak tahun 1883 dengan diameter 11 Km dan tinggi 2000 m , yang
ledakannya terdengar sampai Pulau Rodrigues, Afrika,setara dengan 30.000 kali
Bom Atom.
Gunung api bawah laut berada di Palung
Sunda di barat daya Sumatera, 330km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan
puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.
Meskipun
gunung ini diketahui memiliki kaldera yang menandainya sebagai gunung api, para
pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.
“Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” katanya.
Survei yang menggunakan kapal seismik
Geowave Champion canggih milik CGG Veritas itu adalah yang pertama di dunia
karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh
kapal survei seismik.
Tujuan
dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi
sampai 50km) yang meliputi Palung Sunda, Prisma Akresi, Tinggian Busur Luar
(Outer Arc High) dan Cekungan Busur Muka (Fore Arc Basin) perairan Sumatera.
Sejak
gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi
banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak
peneliti asing.
Tim
ahli dari Indonesia, AS dan Perancis kemudian bekerjasama memetakan struktur
geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa
pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).ant/kemREPUBLIKA
Sebagai
perbandingan, Gunung Berapi terbesar saat ini adalah Gunung Berapi Mauna Loa
yang berada di kePulauan Hawaii, AS dengan diameter “hanya” 17 Km dengan tinggi
4000M setara dengan 85% dari pulau Hawaii itu sendiri atau Gunung Berapi
Krakatau yang meledak tahun 1883 dengan diameter 11 Km dan tinggi 2000 m , yang
ledakannya terdengar sampai Pulau Rodrigues, Afrika,setara dengan 30.000 kali
Bom Atom.
SUMBER
:
INFO
:
http://tidakmenarik.wordpress.com/2009/05/29/ditemukan-gunung-berapi-terbesar-bawah-laut-sumatera/
FOTO
:
http://innerpower.wordpress.com/2009/05/28/di-sinilah-letak-gunung-berapi-raksasa-bengkulu-itu/
Gunung
Berapi Bawah Laut di Bengkulu
Kabar
mengenai adanya gunung berapi bawah laut di Provinsi Bengkulu menuai banyak
opini yang berbeda-beda. Sekilas kabar ini saya dapati dari salah satu program
news televisi swasta, karena penasaran langsung saja saya browsing mencari info
kebenarannya, alhasil terdapat penjelasanyang berbeda-beda. Terkait adanya
penemuangunung api bawah laut berukuran besar yang berada di Palung Sunda, di
barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, kata Surono, penemuan tersebut
kemungkinan bisa saja terjadi. Meskipun demikian, pihaknya belum tahu tingkat
keaktifan gunung api bawah laut ini karena butuh penelitian lagi, tapi gunung
tersebut tidak masuk dari 129 gunung api Indonesia."Gunung api yang
terletak di barat Pulau Sumatera itu belum membahayakan. Para peneliti masih
meriset tingkat keaktifan gunung api ini," kata Surono *kepala Pusat
Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono. (ANTARA)
Tri
Wahono | Kamis, 28 Mei 2009 | 18:08 WIB
menjelaskan bahwa Tim yang terdiri dari gabungan para pakar geologi
Indonesia, AS, dan Perancis berhasil menemukan gunung api raksasa di bawah
perairan barat Sumatera. Gunung api tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600
meter dan berada 330 km arah barat Kota Bengkulu.
Para
ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
"Gunung
api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung setinggi
ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat Teknologi
Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta,
Kamis (28/5).
Namun
menurut Bapak Irsan yang merpakan Kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah
Kabupaten Mukomuko melalui Media Indonesia Sabtu, 04 September 2010 09:16 WIB
Provinsi Bengkulu, beliau meragukan keberadaan gunung api di bawah laut karena
belum ada data yang akurat tentang itu.
Ia
mengatakan bila melihat peta belum dapat memberikan kepastiaan keberadaan
gunung api di bawah laut. "Jika benar gunung api itu ada di daerah ini,
logikanya pada saat terjadi gempa bumi pada 2007 dengan kekuatan 7,8 skala
richter, mungkin gunung api tersebut sudah meletus," jelasnya. Perihal ini
diperjelas pada Media Online Antara News Juli 2009. Informasi perihal
ditemukannya gunung api bawah laut Bengkulu, ternyata tidak benar, setelah
dikorfirmasikan kepada pihak Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
“Kami
telah menugaskan seorang kepala bidang untuk mencari informasi pasti ke BPPT
Bandung,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bengkulu, Haji
Yohanes M Nur ketika menghadiri HUT ke-47 PWRI Provinsi Bengkulu di Bengkulu,
Sabtu.
Dikatakan,
pasca bencana gempa dan tsunami Aceh, telah ditemukan di dasar laut semacam
gunung yang tingginya 4000 meter (4 Km), lebar 50 Km kedalaman 5000 meter.
Letaknya sekitar 3300 Km sebelah barat Bengkulu. Dari BPPT didapat keterangan
autentik, itu bukan gunung berapi bawah laut. Diperkirakan itu merupakan bagian
lempengan yang berada di wilayah samudera Indonesia.
Warga
kota Bengkulu termasuk saya masih trauma atas kejadian gempa yang sering
melanda wilayah ini, apalagi ada isu-isu gunung berapi bawah laut ini. Semoga
isu-isu ini dapat menjadikan kita lebih dekat dan bersyukur atas semua
keagungan yang diberikan oleh Allah yang maha esa. Percayalah semua bencana
yang melanda dilandasi oleh perbuatan kita sendiri dan Allah tidak akan
memberikan ujian pada umatnya yang tidak mampu ^_^
sumber
: http://lounge.kucoba.com/2011/09/gunung-bawah-laut-terbesar-di-dunia.html
Pasukan
yang terdiri dari gabungan para pakar geologi Indonesia, AS, dan Perancis
berjaya menemui gunung berapi raksasa di dasar laut perairan barat Sumatera.
Gunung berapi tersebut berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter dan berada 330
km arah barat Kota Bengkulu.
Para
ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya
Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institut de Physique du Globe) Paris.
"Gunung
berapi ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia, tak ada gunung
setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua," kata Direktur Pusat
Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam BPPT Yusuf Surachman kepada wartawan
di Jakarta, Kamis (28/5).
Gunung
berapi didasar laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari
Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter
dari permukaan laut. Meskipun gunung ini diketahui memiliki kaldera yang
menandainya sebagai gunung berapi, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat
keaktifan gunung api bawah laut ini.
"Bagaimanapun
gunung berapi didasar laut sangat berbahaya jika meletus," katanya.
Tinjauan yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik
CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer
terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal peninjau seismik.
Tujuan
dari peninjauan ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi
sampai 50 km) yang meliputi Palung Sunda, prisma akresi, tinggian busur luar
(outer arc high), dan cekungan busur muka (fore arc basin) perairan Sumatera.
Allah SWT, karena sifatNYa yang
maha bijaksana, menyampaikan Firmannya dengan tatabahasa yang santun sesuai
dengan tanda-tanda alam agar manusia dapat mengambil pelajaran. Al Qur’an
bukanlah buku pelajaran tentang Sain, tetapi Allah dengan sifatnya yang maha
Bijaksana dan penuh Kasih Sayang memberikan tanda-tanda dan penuntun yang benar
agar manusia berusaha untuk mempelajari dan mengambil mamfaatnya.
Semoga keterangan ini akan
menjadi renungan , menyadarkan dan mensyukuri segala Karunia Allah yang tidak
pernah habis-habisnya. Maha Benar Allah dengan segala FirmanNYA.
diposkan oleh rahman hadiq bin
abbas di 18.32
Fenomena Bono Kuala Kampar – Riau. DI waktu kecil, penulis dibawa oleh ayahnda Janib, dan abangnda Sirajuddin, berladang di Tanjung Pebilah dan kemudian di Pulau Mudo, tepatnya tahun 1969 s/d 1974. Pada pertengahan tahun 1974, penulis pindah ke Airtiris, untuk sekolah di MTI. Ranah. Dari Penyalai, penulis naik kapal kecil yang disebut pompong. Perjalanannya 2 sampai tiga hari, melalui Desa Teratak Buluh. Penulis menaiki pompong atau kapal motor, kemudian berlabuh di salah satu pelabuhan Kuala Kampar (Panduk, Pulau Muda dll.) menjelang air pasang tiba (pasang besar) akan terdengarlah bunyi gemuruh, semakin dekat semakin jelas derunya. Tapi jangan menduga deru itu bunyi angin ribut, badai atau hujan tapi hal itu adalah deru air sungai Kampar yang berbentuk gelombang besar, bergunung memudiki sungai Kampar dengan kecepatan yang dahsyat.
Di musim pasang besar, tinggi gelombang tersebut bisa mencapai empat sampai enam meter, merentang dari seberang ke seberang memenuhi sungai. Memang, suatu panorama mengerikan namun juga mengasyikan, itulah yang disebut BONO. Penduduk sungai Kampar bagian hilir, atau orang-orang yang pernah melewati daerah ini pastilah pernah melihat Bono, karena Bono datang bersama air pasang, baik siang maupun malam, terutama pada musim bulan penuh dan antara tanggal 10 sampai dengan 20 bulan Melayu (Arab).Ketika pasang mati (bulan kecil) Bono bisa dikatan tidak ada, kalaupun ada hanya berupa riak kecil di tempat yang sangat dangkal.
BAB I
ANALISIS TENTANG MISTERI BONO
A. Mitos dan Cerita Tentang Bono
Bagi penduduk daerah Kuala Kampar, Bono sudah mereka kenal sejak kecil. Sebab itulah tidak aneh, apabila anak-anak, remaja dan juga orang dewasa menganggap Bono sebagai sahabatnya,tempat mereka bermain ketangkasan menunggangi Bono menggunakanperahu-perahu (sampan) kecil.
Biasanya tempat bermain Bono adalah di tempat-tempat dimana Bono tidak terlalu besar atau dalam anak-anak sungai Kampar yang memudiki Bono seperti : sungai Sangar, Turip, Serkap, Kutub dan Kerumutan. Permainan ini memang besar resikonya, sebab jika salah perhitungan perahu dapat dilemparkan Bono ke tebing sehingga hancur luluh. Tetapi dari pengalaman sejak kecil, mereka, para pemain Bono ini sudah mengetahui betul dimana tempat yang aman bermain bono.
Dahulu, permainan Bono sering di lakukan dengan upacara tertentu, tetapi kemudian menjadi permainan biasa dan dapat di laksanakan sesuka hati. Tetapi permainan ini hanya di lakukan pada siang hari, sedangkan malam hari betapapun beraninya mereka, belumlah ada yang mencobanya.
Kalau takut atau ngeri untuk turut bersama perahu bermain Bono, anda dapat menyaksikan Bono dari darat saja. Tetapi Jika berani silahkan bermain Bono dengan perahu-perahu kecil yang banyak terdapat disana. Yang penting anda harus pandai berenang,serta menunggangi Bono itu. Permainan ini mirip dengan selancar pada ombak-ombak di pantai, karena tempatnya luas dan tantangannya cukup besar.
Find out how to reduce your carbon footprint
attayaya support to : The Banyumas Residence Beranda | Link Teman | 2011-11-24
jam 09:25 Attayaya » Dunia Hijau , Indonesia Tanah Airku , Jalan-jalan Pelesir
, Pekanbaru , Wisata Riau » TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA OMBAK BONO KAMPAR
TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA OMBAK BONO KAMPAR Di dalam kajian Lingkungan
Mekanika Cairan (Environmental Fluid Mechanics), Bono disebut TIDAL BORE atau
bore/aegir/eagre/eygre. TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA OMBAK BONO KAMPAR tak banyak
referensinya. Artikel ini untuk menyambung artikel sebelumnya yang berjudul
"Gelombang Ombak Bono Kampar Riau". Gelombang Bono atau Ombak Bono
atau Bono Wave yang merupakan suatu fenomena alam, secara sederhana dapat
disampaikan bahwa terjadinya Ombak Bono adalah pertemuan arus pasang air laut
dengan arus sungai dari hulu menuju muara (hilir). Selain itu, di daerah lain
disebut dengan berbagai nama dan istilah yang secara umum disebut TIDAL BORE.
Di Malaysia di sebut BENAK yaitu Benak Muara Sungai Batang Lupar Sri Aman Sarawak. Di
Sungai Kent Inggris disebut The Arnside Bore, dan ada juga menyebutnya sebagai
Aegir. Di Sungai Severn Inggris disebut dengan The Severn Bore. Di Sungai
Amazon dan sungai-sungai disekitarnya disebut dengan Pororoca. Sedangkan Benak adalah sebutan Bono di Sungai Batang Lupar Serawak Malaysia. Mengenai Lokasi
Bono lainnya di dunia, dapat dibaca pada artikel : Lokasi Bono / Tidal Bore di
Dunia PENYEBAB DAN WAKTU TERJADINYA OMBAK BONO .
Ombak Bono atau kadang biasa
juga disebut Gelombang Bono (Bono Wave) terjadi ketika saat terjadinya pasang
(pasang naik) yang terjadi di laut memasuki Sungai Kampar. Kecepatan air Sungai
Kampar menuju arah laut berbenturan dengan arus air laut yang memasuki Sungai
Kampar. Benturan kedua arus itulah yang menyebabkan gelombang atau ombak
tersebut. Bono akan terjadi hanya ketika air laut pasang.
TINJAUAN ILMIAH TERJADINYA OMBAK
BONO
Bono biasanya terjadi pada muara
sungai yang lebar dan dangkal kemudian menyempit atau menguncup setelah berada
di dalam sungai. Bentuk muara sungai yang menguncup mirip dengan huruf
"V" atau corong didukung dengan kondisi sungai yang mendangkal akibat
erosi alami menyebabkan pertemuan air laut pasang dengan air sungai akhirnya
membentuk Bono atau Tidal Bore. Tetapi tidak semua muara berbentuk V yang
dangkal dapat terjadi Tidal Bore. Karena dipengaruhi salah satunya oleh faktor
tinggi pasang-surut air laut. Tidal Bore adalah dianggap sebagai suatu fenomena
alam di bidang hidrodinamika yang erat hubungannya dengan pergerakan massa air.
Semakin besar Bono atau Tidal Bore tersebut,
maka semakin besar pula daya rusaknya. Dikutip dari Wikipedia : A tidal bore
(or simply bore in context, or also aegir, eagre, or eygre) is a tidal phenomenon
in which the leading edge of the incoming tide forms a wave (or waves) of water
that travel up a river or narrow bay against the direction of the river or
bay's current. Dikutip dari Bambang Yulistiyanto : Pasang surut yang ada di
Muara Sungai Kampar mempunyai tinggi gelombang sekitar 4 m (Deshidros, 2006).
Pasang surut tersebut berupa pasang surut tipe Campuran Condong ke Harian
Ganda, dimana dalam 1 hari terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan
tinggi pasang surut yang pertama dan kedua berbeda. Periode gelombang pasang
surut sekitar 12 jam 25 menit. Di Sungai Kampar, muara sungai berbentuk seperti
huruf "V", massa air masuk melalui mulut teluk yang lebar kemudian
tertahan, hingga air laut pasang memenuhi kawasan muara.
Massa air yang terkumpul kemudian
terdorong kearah hulu yang menyebabkan semacam efek tekanan kuat ketika
melewati areal yang menyempit dan dangkal secara konstan di mulut teluk.
Keadaan ini memunculkan gelombang yang bervariasi di hulu teluk, dari hanya
berupa gelombang-gelombang kecil hingga beberapa meter ketinggiannya. Di muara
Sungai Kampar, kecepatan gelombang dapat lebih rendah dibandingkan kecepatan
arus sungai yang berasal dari hulu sungai. Hal ini berakibat pada terhambatnya
gerakan gelombang pasang dari laut, yang berakibat pada naiknya muka air dari
muara, sehingga terbentuk Tidal Bore ‘Bono’. Gelombang Bono bergerak ke hulu
sampai ke Tanjung Pungai yang berjarak sekitar 60 km dari muara. Bono yang
menjalar menuju ke hulu melewati alur sungai yang semakin menyempit. Saat
melewati Pulau Muda, gelombang pasang ini terpisah menjadi dua, sebagian lewat
alur di sebelah kiri, dan sebagian lagi lewat alur sebelah kanan Pulau Muda.
Di Tanjung Perbilahan Bono yang terpisah
tersebut saling bertemu, menghasilkan momentum yang mengakibatkan Gelombang
Bono semakin besar. Penduduk setempat menyebut peristiwa ini sebagai ‘Bono yang
bertepuk’. Di Tanjung Perbilahan, Gelombang Bono terjadi paling besar. Lokasi
ombak Bono kampar / Tidal Bore di Dunia Lokasi Bono Kampar gambar dari http://eprints.ums.ac.id
Video Ombak Bono Lainnya Video of Pororoca at Amazon River Brazil Video of
Severn Bore at Severn River England Video of Qiantang Bore at Qiantang River
HangZhou China Baca artikel lainnya : Gelombang Ombak Bono Kampar Riau
Indonesia Lokasi Bono Kampar Bahan bacaan dan sumber gambar : FENOMENA
GELOMBANG PASANG BONO DI MUARA SUNGAI KAMPAR.
Wisata Riau Ombak Bono Sungai Kampar- muara Sungai Bono yang disebut penduduk sebagai KUALA
KAMPAR memiliki ombak Bono yang dapat mencapai ketinggian 6-10 meter terkandung
keadaan pada saat kejadian. Menurut cerita Melayu lama berjudul Sentadu Gunung
Laut), setiap pendekar Melayu pesisir harus dapat menaklukkan ombak Bono untuk
meningkatkan keahlian bertarung mereka. Hal ini dapat masuk akal karena
"mengendarai" Bono intinya adalah menjaga keseimbangan badan, diluar
masalah mistis.
ombak Bono terjadi karena perwujudan
7 (tujuh) hantu yang sering menghancurkan sampan maupun kapal yang melintasi
Kuala Kampar. Ombak besar ini sangat menakutkan bagi masyarakat sehingga untuk
melewatinya harus diadakan upacara semah seperti yang telah disebutkan di atas.
Ombak ini sangat mematikan ketika sampan atau kapal berhadapan dengannya. Tak
jarang sampan hancur berkeping-keping di hantam ombak tersebut atau hancur
karena menghantam tebing sungai.
Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu. Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
Tak sedikit kapal yang diputar balik dan tenggelam akibanya. Menurut cerita masyarakat, dahulunya gulungan ombak ini berjumlah 7 (tujuh) ombak besar dari 7 hantu. Ketika pada masa penjajahan Belanda, kapal-kapal transportasi Belanda sangat mengalami kesulitan untuk memasuki Kuala Kampar akibat ombak ini. Salah seorang komandan pasukan Belanda memerintahkan untuk menembak dengan meriam ombak besar tersebut. Entah karena kebetulan atau karena hal lain, salah satu ombak besar yang kena tembak meriam Belanda tidak pernah muncul lagi sampai sekarang. Maka sekarang ini hanya terdapat 6 (enam) gulungan besar gelombang ombak Bono.
Bono ini sebenarnya terdapat di dua
lokasi yaitu di Muara (Kuala) Sungai Kampar dan di Muara (Kuala) Sungai Rokan.
Masyarakat setempat menyebut Bono di Kuala Kampar sebagai BONO JANTAN karena
lebih besar, sedangkan Bono di Kuala Rokan sebagai BONO BETINA karena lebih
kecil.
Cara menuju lokasi ombak Bono umumnya
dilakukan dari Kota Pekanbaru menuju Pangkalan Kerinci (ibukota Kabupaten
Pelalawan) dan menuju Desa Teluk Meranti. Perjalanan dilakukan dengan
menggunakan transportasi darat (mobil, bus, motor). Lama perjalanan memakan
waktu antara 5 s/d 6 jam tergantung kondisi jalan dan kepadatan arus lalu
lintas. Perjalanan antara Pekanbaru ke Pangkalan Kerinci adalah melalui Jalan
Lintas Timur Sumatera sekitar 1-2 jam.
Dari Pangkalan Kerinci menuju Simpang
Bunut sekitar 30 menit dan akan memasuki Jalan Lintas Bono menuju Desa Teluk
Meranti yang memakan waktu sekitar 4-5 jam. Lewat transportasi air dapat
dilalui melalui Pelabuhan Pangkalan Kerinci yang berada di bawah Jembatan
Pangkalan Kerinci. Dari pelabuhan tersebut, dapat dilanjutkan perjalanan dengan
menaiki speedboat menuju Pelabuhan Pulau Muda dengan waktu tempuh 4,5 jam.
Dapat juga menaiki kapal yang menuju Tanjung Batu yang berangkat jam 11 setiap
hari dan turun di Pelabuhan Desa Teluk Meranti. Penginapan biasanya masih di
rumah masyarakat karena untuk melihat ombak Bono harus menyewa speed boat kecil
menuju Kuala Kampar. Ombak Bono tidak begitu terlihat bagus di Desa Teluk
Meranti. Penduduk setempat dapat menunjukkan lokasi ombak Bono terbaik,
terbesar dan terpanjang.
gunung tursina adalah sejarah nabi
ReplyDelete