PANTUN KEMAMPUAN
BERSAING
MENGHADAPI
ORANG-ORANG CURANG
(M.Rakib,Drs.S.H.,M.Ag
Widyaiswara LPMP. Riau, sejak th 2000)
Sirih berlipat, sirih pinang
Sirih dari , Betawi Jakarta.
Pemanis
kata, selamat datang.
Awal
Bismillah, pembuka bicara.
Teratakbuluh,
di waktu subuh,
Banyak
perahu, sedang ditambat
Angkat
doa, jari sepuluh
Doa
meminta, agar selamat.
Tuailah
padi, antara masak,
Esok jangan, layu-layuan.
Persaingan kini, semakin tampak,
Diiringi dengan, berbagai tipuan.
Murid diberi kemampuan
Bersaing melalui kurikulum baru atau
Keunggulan bersaing diawali dari pendidikan dasar adalah kemampuan meraih
perhatian yang lebih besar dibandingkan dengan pihak lain yang mengelola
kegiatan sejenis. Pengertian ini juga harus disesuaikan dengan fungsi-fungsi
yang ada dalam perusahaan, mengingat setiap fungsi-fungsi yang dalam perusahaan
akan berhadapan dengan kata persaingan atau tidak satupun di antara fungsi
tersebut yang tidak ingin memperoleh keunggulan dalam persaingan. Fungsi-fungsi
yang ada dalam perusahaan seperti fungsi produksi, fungsi pemasaran, fungsi
manufaktur serta fungsi sumberdaya manusia harus dapat bekerjasama secara
terpadu dan terintegrasi satu sama lain dan menopang tujuan perusahaan untuk
memenangkan persaingan.
Bertitik tolak dari pemikiran di atas, maka
kalangan yang berpendapat bahwa keunggulan bersaing adalah kemampuan dalam
menggunakan sumberdaya informasi idealnya pengembangan strategi perusahaan yang
efektif dan efisien tidak cukup hanya melalui pendekatan yang terpilah-pilah,
tetapi harus menyeluruh sebagai satu kesatuan system yang utuh dalam konteks
yang relevan. Pendekatan sistem membuat pemahaman keseluruhan interaksi antara
berbagai elemen penting dan dinamis karena daur ulang formulasi dan strategi
perusahaan, serta evaluasi harus memperhatikan berbagai elemen penting
interaksinya.
Hal ini juga berarti bahwa dimensi waktu
merupakan factor penting yang secara eksplisit harus dipertimbangkan dalam
persaingan bisnis modern. Wajar bagi sebuah perusahaan memiliki begitu banyak
pesaing yang tidak henti-hentinya berusaha untuk meningkatkan kualitas produk
dan pelayanannya. Dalam teori-teori manajemen klasik, yang sebagai pesaing adalah
perusahaan-perusahaan yang menawarkan produk dengan tipe dan karakteristik yang
relatif sama. Perusahaan-perusahaan biasanya berada dalam sebuah industri yang
berbeda sehingga mudah untuk diidentifikasikan mana yang memiliki potensi
sebagai kompetitor dan mana yang bukan. Berdasarkan penelitian tehadap 80
perusahaan pemimpin pasar, Treacy dan Wiersema mengidentifikasi tiga kelompok
disiplin yang dapat dijadikan tumpuan untuk memenangkan persaingan, yaitu : 1.
Keunggulan Operasional ( operational excellence )
Tujuan dari
penyampaian keunggulan operasional adalah untuk menjadi pemimpin industri dalam
aspek kualitas, harga, dan kemudahan. Strategi ini cocok untuk segmen pasar
yang memprioritaskan biaya total terbaik (best total cost), tetapi tetap mempertimbangkan
pula faktor kualitas dan kemudahan mendapatkan produk atau jasa tersebut. 2.
Kepemimpinan Produk ( product leadership ) Untuk mencapai kepemimpinan produk,
suatu perusahaan perlu secara terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi
produk dan jasa yang dihasilkan. Dengan demikian diharapkan perusahaan selalu
dapat memimpin dalam penciptaan state of the art product or service.
Strategi ini sangat tepat ditujukan kepada
pelanggan yang mengutamakan kinerja atau keunikan produk. Ada tiga tantangan
yang dihadapi perusahaan seperti ini. Pertama, perusahaan dituntut untuk selalu
kreatif. Kedua, ide-ide yang muncul harus dapat dikomersilkan secepat mungkin.
Ketiga dan yang paling penting, perusahaan juga dituntut untuk berani
menciptakan tandingan bagi produk/jasa terbarunya sendiri. Misalnya, dengan
cara menghasilkan produk sejenis yang lebih baik. 3. Keakraban dengan pelanggan
( customer intimacy ) Keakraban dengan pelanggan mengandung arti perusahaan
selalu berusaha menyesuaikan produk maupun jasanya dengan kebutuhan spesifik
dan special setiap pelanggan. Jadi perusahaan tidak sekedar menjual
barang/jasa, tetapi menjual solusi total dengan memberikan pelayanan dan advis
yang bersifat personal.
Hendak
dulang, diberi dulang
Dulang
berisi, sagu mentah
Persaingan
kini, terlalu curang,
Semakin
lama, semakin parah.
Lancang
kuning, kapal pusaka,
Nampak dari, Tanjung Kiandan.
Belajar
tentang, yang positif saja.
Lupa dengan, jahatnya persaingan.
Asam
kandis, mari dihiris.
Manis
sekali, rasa isinya.
Persaingan
jahat, dipandang manis
Tipu
daya, memakai beribu cara.
Ayam
hutan, terbang ke hutan.
Tali
tersangkut, pagar berduri
Adik bukan,
saudara bukan.
Teman yang jujur, sukar dicari.
Ayam
rintik, di pinggir hutan
Nampak
dari, tepi telaga
Teman
yang licik, jadi ingatan.
Seribu
tahun terkenang juga.
Bila
memandang, ke muka laut
Nampak
sampan, mudik ke hulu
Kejamnya
ersaingan, sulit disebut,
Budi yang baik ingat selalu
Burung Serindit terbang melayang
Mari hinggap di ranting mati
Bukan ringgit dipandang orang
Budi bahasa rangkaian hati
Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang di pohon kayu
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah adat pusaka Melayu
Bukan lebah sebarang lebah
Lebah bersarang di rumpun buluh
Bukan sembah sebarang sembah
Sembah menyusun jari sepuluh
Laksamana berempat di atas pentas
Cukup berlima dengan gurunya
Bagaikan dakwat dengan kertas
Sudah berjumpa dengan jodohnya
Membeli papan di tengah pekan
Papan kecil dibuat tangkal
Mengapa umpan ikan tak makan
Adakah kail panjang sejengkal
Rumah limas anjung Selatan
Bunga kemuning tumbuh di laman
Tangkainya emas bunganya intan
Bolehkah ranting hamba patahkan
Tumbuh betik di tepi laman
Pokok berangan pokok teruntum
Sungguh cantik bunga di taman
Bolehkah gerangan petik sekuntum
Asam kandis asam gelugur
Ketiga asam si riang-riang
Menangis mayat di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang
Baik-baik menanam selasih
Jangan menimpa sipohon sena
Baik-baik memilih kekasih
Jangan sampai badan merana
Baik-baik mengail tenggiri
Takut terkena siikan parang
Baik-baik merendah diri
Jangan menjadi hamba orang
Bintang tujuh sinar berseri
Bulan purnama datang menerpa
Ajaran guru hendak dicari
Mana yang dapat janganlah lupa
Buah mangga melendur tinggi
Buah kuini berangkai tiga
Hidup kita tidur dan mati
Sudah mati baru terjaga
Buat bangsal di Pulau Daik
Menahan taut sambil mengilau
Kalau asal benih yang baik
Jatuh ke laut menjadi pulau
Budak-budak bermain tombak
Tombak diikat dengan rantai
Kalau takut dilambung ombak
Jangan berumah di tepi pantai
Halia ini tanam-tanaman
Ke barat juga akan condongnya
Dunia ini pinjam-pinjaman
Akhirat juga akan sungguhnya
Hari panas mencucuk benang
Benang menjahit baju kebaya
Air jernih lubuknya tenang
Jangan disangka tiada buaya
Kalau tahu peria tu pahit
Tidak ku gulai dengan petola
Kalau tahu bercinta tu sakit
Tidak ku mulai dari semula
Kalau tuan pergi ke Kelang
Belikan saya semangkuk rojak
Jangan diturut resmi kiambang
Sungguhpun hijau akar tak jejak
Pisang kelat digonggong helang
Jatuh ke lubuk di Indragiri
Jika berdagang di rantau orang
Baik-baik menjaga diri
Asap api embun berderai
Patah galah haluan perahu
Niat hati tak mahu bercerai
Kehendak Allah siapa yang tahu
Air dalam bertambah dalam
Hujan di hulu belumlah teduh
Hati dendam bertambah dendam
Dendam dahulu belumlah sembuh
**********
Anak punai anak merbah
Hinggap ditonggak mencari sarang
Anak sungai lagikan berubah
Inikan pula hati orang
Apa guna pasang pelita
Jika tidak dengan sumbunya
Apa guna bermain kata
Kalau tidak dengan sungguhnya
Buah kuini jatuh tercampak
Jatuh menimpa bunga selasih
Biar bertahun dilambung ombak
Tidak ku lupa pada yang kasih
Kajang tuan kajang berlipat
Kajang hamba mengkuang layu
Dagang tuan dagang bertempat
Dagang hamba terbuang lalu
Buah jambu disangka kandis
Kandis ada di dalam cawan
Gula madu disangka manis
manis lagi senyuman tuan
Dari Arab turun ke Aceh
Naik ke Jawa berkebun serai
Apa diharap pada yang kasih
Badan dan nyawa lagi bercerai
Bunga Melati terapung-apung
Bunga rampai di dalam puan
Rindu hati tidak tertanggung
Bilakah dapat berjumpa tuan
Burung Merak terbang ke laut
Sampai ke laut mengangkut sarang
Sedangkan bah kapal tak hanyut
Inikan pula kemarau panjang
Bunga Melur kembang sekaki
Mari dibungkus dengan kertas
Di dalam telur lagi dinanti
Inikan pula sudah menetas
Dalam perlak ada kebun
Dalam kebun ada tanaman
Dalam gelak ada pantun
Dalam pantun ada mainan
Dari Jawa ke Bengkahulu
Membeli keris di Inderagiri
Kawan ketawa ramai selalu
Kawan menangis seorang diri
Dari teluk pergi pangkalan
Bermain di bawah pohon kepayang
Saya umpama habuk di papan
Ditiup angin terbang melayang
Daun selalsih di Teluk Dalam
Batang kapas Lubuk Tempurung
Saya umpama si burung balam
Mata terlepas badan terkurung
Orang Melayu naik perahu
Sedang berdayung hujan gerimis
Hancur hatiku abang tak tahu
Mulut tertawa hati menangis
Orang tani mengambil nipah
Hendak dibawa ke Indragiri
Seluruh alam ku cari sudah
Belum bersua pilihan hati
Pasir putih di pinggir kali
Pekan menyabung ayam berlaga
Kasih tak boleh dijual beli
Bukannya benda buat berniaga
Ribu-ribu pokok mengkudu
Cincin permata jatuh ke ruang
Kalau rindu sebut namaku
Airmata mu jangan dibuang
Kalau roboh kota Melaka
Sayang selasih di dalam puan
Kalau sungguh bagai dikata
Rasa nak mati di pangkuan tuan
Limau purut lebat di pangkal
Batang mengkudu condong uratnya
Hujan ribut dapat ditangkal
Hati yang rindu apa ubatnya
Kalau menyanyi perlahan-lahan
Dibawa angin terdengar jauh
Rindu di hati tidak tertahan
Di dalam air badan berpeluh
Ku sangka nanas atas permatang
Rupanya durian tajam berduri
Ku sangka panas hingga ke petang
Rupanya hujan di tengahari
Kayuh perahu sampai seberang
Singgah bermalam di kampung hulu
Bukan tak tahu dunia sekarang
Gaharu dibakar kemenyan berbau
lembing atas tangga
perisai atas busut
kening atas mata
misai atas mulut
anak ikan dipanggang sahaja
hendak dipindang tidak berkunyit
anak orang dipandang sahaja
hendak dipinang tiada berduit
saya tak hendak berlesung pauh
lesung pauh membuang padi
saya tak hendak bersahabat jauh
sahabat jauh merisau hati
burung serindit terbang melayang
singgah dihinggap di ranting mati
duit ringgit dipandang orang
jarang dipandang bahasa budi
batu sangkar batu berpahat
terpahat nama raja bestari
makanan arif, kias ibarat
pantun seloka, ulam jauhari
daun durian jatuh tercampak
lopak-lopak isi selasih
tujuh tahun dilambung ombak
tiada kulupa hati yang kasih
Anak Cik Siti mencari tuba
Tuba dicari di Tanjung Jati
Di dalam hati tidakkan lupa
Bagai rambut tersimpul mati
Limau purut di luar pagar
Rimbun putik dengan bunganya
Hujan ribut padang terbakar
Embun setitik padam apinya
Puas saya bertanam ubi
Nanas jugak dipandang orang
Puas saya menabur budi
Emas juga dipandang orang
Tenang-tenang air di laut
Sampan kolek mudik ke tanjung
Hati terkenang mulut menyebut
rindu kini tiada penghujung
Tinggi-tinggi pohon jati
Tempat bermain simanja sayang
Sungguh tinggi harga budi
Budi dibalas kasih dan sayang
Bunga Tanjung kembang semalam
Pohon tinggi tidak berduri
Gelombang besar di laut dalam
Kerana Tuan saya kemari
**********
Burung merpati terbang seribu
Hinggap seekor di tengah laman
Hendak mati di hujung kuku
Hendak berkubur di tapak tangan
**********
Dari mana hendak ke mana
Tinggi rumput dari padi
Hari mana bulan mana
Dapat kita berjumpa lagi
**********
Padi ini semumba-mumba
Daun kurma daun cempedak
Macam mana hati tak hiba
Entah bertemu entah tidak
**********
Permata jatuh ke rumput
Jatuh ke rumput berbilang-bilang
Dari mata tidakkan luput
Dalam hati tidakkan hilang
**********
Akar keladi melilit selasih
Selasih tumbuh di hujung taman
Kalungan budi jujungan kasih
Mesra kenangan sepanjang zaman
**********
Ayam rintik di pinggir hutan
Nampak dari tepi telaga
Nama yang baik jadi ingatan
Seribu tahun terkenang juga
**********
Anak beruk di tepi pantai
Pandai melompat pandai berlari
Biar buruk kain dipakai
Asal hidup pandai berbudi
**********
Kiri jalan kanan pun jalan
Tengah-tengah pohon mengkudu
Kirim jangan pesan pun jangan
Sama-sama menanggung rindu
**********
Mendung si mega mendung
Mendung datang dari utara
Jangan selalu duduk termenung
Kalau termenung badan merana
**********
Pohon mengkudu tumbuhnya rapat
Rapat lagi pohon jati
Kawan beribu mudah didapat
Sahabat setia payah dicari
**********
Pokok terap tumbuh di bukit
Belat berbanjar panjang ke hulu
Jangan diharap guruh di langit
Kilat memancar hujan tak lalu
**********
Sampan kotak hilir mudik
Dayung patah galah sebatang
Ikhtiar tidak datang menggolek
Akal tidak datang melayang
**********
Siti Wan Kembang perintah Kelantan
Nama termasyhur zaman dahulu
Baik-baik memilih intan
Takut terkena kaca dan batu
**********
Buah langsat kuning mencelah
Senduduk tidak berbunga lagi
Sudah dapat gading bertuah
Tanduk tidak berguna lagi
**********
Dua paya satu perigi
Seekor bujuk anak haruan
Tuan di sana saya di sini
Bagai pungguk rindukan bulan
**********
Gesek rebab petik kecapi
Burung tempua membuat sarang
Apa sebab jadi begini
Karam berdua basah seorang ?
**********
Hendak gugur gugurlah nangka
Jangan menimpa putik pauh
Hendak tidur tidurlah mata
Jangan mengenang si dia yang jauh
**********
Kain batik negeri seberang
Dipakai anak Tanah Melayu
Apa ertinya kasih dan sayang
Kalaulah abang berjanji palsu
**********
Pantai Cendering pasirnya putih
Anak dagang berulang mandi
Apa disesal orang tak kasih
Sudah suratan diri sendiri
**********
Disana pauh di sini pun pauh
Daun mengkudu ditandungkan
Adinda jauh kekanda jauh
Kalau rindu sama tanggungkan
**********
Pulau Tinggi terendak Cina
Nampak dari Pulau Sibu
Abang pergi janganlah lama
Tidak kuasa menanggung rindu
**********
Putik pauh delima batu
Anak sembilang di tapak tangan
Tuan jauh di negri satu
Hilang di mata di hati jangan
**********
Kami memiliki pinjaman kepada publik. (Personal Loan) dan bekerja sama badan dengan bunga 3% per annul.This untuk membantu Anda mengikuti kewajiban keuangan Anda, terutama dengan krisis keuangan dunia. Anda dapat meminjam antara 1000-50000000 (Pounds Euro atau dolar) Untuk lebih jelasnya silahkan hubungi kami melalui email. (cliffordrichardservice@gmail.com) untuk pemrosesan pinjaman Anda mengisi formulir di bawah ini
ReplyDeleteNama lengkap Anda:
Negara Anda:
Jumlah Dibutuhkan:
durasi:
Jenis Kelamin:
Umur:
pekerjaan:
nomor telepon:
Kami menawarkan pinjaman pada tingkat rendah berlaku sekarang