MENCIUMNYA,
TIDAK HARAM
TIDAK PULA, DIWAJIBKAN
HANYA SUNNAT, MENURUT
TUNTUNAN
BATU
HITAM ITU, LAMBANG PERSATUAN
LIDAK
LAPUK, KENA HUJAN
KENA
PANASPUN, TETAP BERTAHAN
SEPERTI
ITULAH, TUNTUNAN TUHAN
BATU KA’BAH, TIDAKLAH
DISEMBAH
HANYA TEMPAT,
PENYATUAN ARAH
MUDAH DALAM, BERIBADAH
UMAT TIDAK, TERPECAH
BELAH
“Encyclopedia Americana
menulis : “…Sekiranya orang2 Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat
di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena
rotasi dari super konduktor yg berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memancarkan
gelombang elektromagnetik.
Menurut hasil penelitian
dari 15 Universitas : menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yg mempunyai kadar logam
yg sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yg ada.“
Bagi orang kafir, ini berita kesedihan.
Bagi umat muslim khusus nya, hal ini sangat menggembirakan seraya bagi pembaca
nya pastilah akan mengucap kalimat “Subhanallah, Allahuakbar, Masyaallah” tidak
ada salah nya memang ketika kita menemukan sesuatu yang “amazing” dan membuat
diri kita merasa heran akan kebesaranNya. Namun sekarang pertanyaan nya,
benarkah pemberitaan itu bahwa hajar aswad terbuat dari batumeteor?
Hajar Aswad merupakan batu suci yang terletak pada
pojok timur sebuah bangunan berbentuk kubus dengan ukuran tinggi 13,10m, sisi
11,03m kali 12,62m atau yang kita kenal sebagai ka’bah. Hajar Aswad
diriwayatkan sebagai batu yang berasal dari luar bumi dimana umat muslim
meyakini nya hajar aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Disisi lain dalam
sebuah katalog meteorit yang disusun oleh geolog Prior-Hey (1953) hajar aswad
dikategorikan sebagai sebuah meteorit yang memiliki jenis aerolit/siderolit.
Meteorit yang memiliki jenis aerolit/siderolit memiliki kandungan kaya akan
besi dan silikat.
Meteor Siderolite. Credit : opalauctions.com
Merujuk pada sebuah riwayat yang
mengatakan bahwa Hajar Aswad dapat terapung di dalam air, hal ini seolah
mendobrak pernyataan yang tertulis pada katalog meteorit yang di buat oleh
geolog Prior-Hey (1953) dimana meteorit jenis siderolit memiliki ciri lain yang
senantiasa tenggelam jika di masukkan kedalam air mengingat massa jenis nya
antara 5 hingga 7 gram/cc. Oleh karena itu hajar aswad kemudian dianggap
sebagai sisa material yang berasal dari produk tumbukan atau disebut sebagai
impaktit yakni padatan rapuh berongga-rongga yang menyerupai batu apung. Di
daratan saudi arabia, produk hasil tumbukan atau yang lebih akrab disebut
dengan impakti dapat dijumpai dilokasi kawah meteor Wabar sekitar 550km sebelah
tenggara kota Riyadh. Namun pendapat ini akhirnya terbantahkan dengan
sendirinya mengingat kawah Wabar yang ditemukan pada tahun 1932 ternyata
terbentuk pada 9 januari 1704 melalui jatuh nya sebuah meteor yang cukup besar berukuran 10 meter yang sangat kaya
dengan besi. Mengingat tumbukan meteor yang terjadi pada tahun
1704 atau dengan kata lain tumbukan terjadi lebih dari 3.500 setelah renovasi
Ka’bah oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS sehingga mustahil Hajar Aswad berasal
dari proses tumbukan ini.
Mencari hubungan antara Hajar Aswad
dengan meteorit salah satunya bisa dilakukan dengan mencari dan memetakan kawah
tumbukan meteor di sekujur Jazirah
Arabia dan Nubia (Mesir-Sudan). Asumsinya, jika Hajar Aswad adalah meteorit,
maka ia tiba di muka Bumi lewat proses tumbukan benda langit nan khas sehingga
masih menyisakan bongkah-bongkah meteoritnya tanpa sempat lebur menjadi
butir-butir mikrometeorit akibat tingginya tekanan dan besarnya energi
tumbukan.
Hingga tahun 2011 di
kawasan tersebut telah dijumpai 13 kawah/sisa kawah mirip kawah meteor, namun hanya 3
diantaranya yang bisa dipastikan dibentuk oleh tumbukan meteor karena menyisakan meteorit/menampakkan jejak
mineral/batuan kunci, yakni kawah Wabar (Saudi Arabia), Jebel Waq as-Suwwan
(Yordania) dan Kamil (Mesir). Dari ketiganya hanya kawah Wabar dan Kamil yang
berpotensi menyisakan bongkah meteorit besar karena meteornya berupa meteor besi (siderit), titik tumbukan di padang pasir
(sehingga tekanannya lebih rendah karena redamannya lebih besar) dan berusia
sangat muda secara geologis karena terjadi di era Holosen (kurang dari 10.000
tahun terakhir).
Dengan
berbagai teknik pertanggalan radioaktif diketahui kawah Wabar terbentuk +/- 300
tahun silam, sementara kawah Kamil +/- 5.000 tahun silam. Di sisi lain renovasi
Ka’bah era Nabi Ibrahim AS terjadi sekitar 4.000 tahun silam, sehingga
pembangunan Ka’bah di era Nabi Adam AS mungkin terjadi sekitar 8.000-9.000
tahun silam mengingat antara kedua nabi tersebut hidup sejumlah nabi dan rosul
lainnya yang masing-masing berusia amat panjang (misalnya Nabi Nuh AS, yang
berusia 1.000 tahun). Maka secara temporal (waktu) waktu amat sulit guna
mengaitkan meteorit kedua kawah itu dengan Hajar Aswad, mengingat Hajar Aswad
telah ada terlebih dahulu dibanding kedua kawah.
Hajar
Aswad pernah diasumsikan sebagai batuan beku hasil aktivitas gunung berapi.
Gunung berapi secara umum menghasilkan batuan beku asam (kaya silika/SiO2)
serta batuan beku basa (kaya oksida logam-logam kalium, natrium, magnesium dan
kalsium). Batuan beku asam secara umum berwarna terang/cerah, berkebalikan
dengan batuan beku basa yang gelap. Salah satu bakuan beku asam itu memiliki
ciri khas mampu terapung di air, yakni batu apung (pumice) yang 90 % bagiannya
adalah pori-pori sehingga bermassa jenis lebih kecil dari 1 gram/cc. Banyak
batuapung yang memiliki warna putih. Kekhasan ini cukup menarik mengingat Hajar
Aswad diriwayatkan juga berwarna putih dan dapat terapung di air.
Batuapung
umumnya terbentuk dalam letusan eksplosif dahsyat dengan skala letusan
setara/lebih dari 5 VEI, yang salah satu ciri khasnya menghasilkan kaldera.
Gunung-gunung berapi yang mampu membentuk batuapung umumnya adalah gunung
berapi andesitik (gunung berapi bermagma asam), yakni yang terletak di dekat
zona subduksi lempeng tektonik. Gunung-gunung berapi demikian banyak dijumpai
di Indonesia, sehingga tak heran bila batuapung muncul dalam letusan Krakatau
1883 maupun Tambora 1815.
Jazirah
Arabia bagian barat juga merupakan wilayah yang aktif secara vulkanik. Tetapi
vulkanisme di sini tidak membentuk gunung berapi andesitik, melainkan basaltik
(gunung berapi bermagma basa). Musababnya sumber magma di sini bukanlah
subduksi antar lempeng melainkan titik panas (hotspot) di tengah-tengah lempeng.
Salah satu jalur vulkanik Arabia membentang dari kota Mekkah ke utara melintasi
kota Madinah dan berujung di daratan Nufud (panjang +/- 600 km), yang
menumbuhkan dua gunung api raksasa: Harrat Rahat dan Harrat Khaybar. Selain
menghasilkan batuan beku basa yang gelap, magma basaltik yang dimuntahkan
gunung-gunung berapi Arabia pun cukup encer sehingga tidak terbentuk gunung
berbentuk kerucut tinggi seperti di Indonesia, melainkan berbentuk amat lebar
dengan puncak-puncak kerucut yang jauh lebih rendah.
Dengan
demikian, apakah Hajar Aswad analog dengan batuapung? Dalam konteks geologi
Jazirah Arabia, amat sulit untuk menghubungkannya. Mengingat vulkanisme Arabia
lebih dominan menghasilkan batuan beku basa dan tidak dijumpai jejak-jejak
letusan eksplosif. memang ada kaldera di Jabal Salma (Nufud), namun kaldera ini
terbentuk sekitar 580 juta tahun silam dan terlalu tua untuk bisa menghasilkan
batuapung.
Jadi, jika Hajar Aswad amat sulit dikaitkan dengan
batu meteorit dan juga batu vulkanik, lantas batu ini analog dengan apa?
Wallahua’lam.
Dikutip dari M Ma’rufin Sudibyo
1. Sudibyo. 2012. Ensiklopedia Fenomena Alam dalam
al-Qur’an, Menguak Rahasia Ayat-Ayat Kauniyah. Surakarta: Tinta Medina, dalam
Bab 5: Gunung Berapi
2. Kellogg. 1985. The Salma Caldera Complex,
Northeastern Arabian Shield, Kingdom of Saudi Arabia. USGS Open File Report
85-370.
(Chabou. 2011. Abstract, Arab Impact Cratering and Astrogeology Connference II, Morocco)
(Chabou. 2011. Abstract, Arab Impact Cratering and Astrogeology Connference II, Morocco)
(Sudibyo. 2012. Sang Nabi pun Berputar, Arah Kiblat
dan Tata Cara Pengukurannya. Surakarta: Tinta Medina, dalam Bab 1: Ka’bah)
Batu
Meteor Berlafadz Allah dijual 100juta
Diposkan
oleh:didin abidin Dalam unik 0 komentar
SEP
17
Batu meteor berlafadz allah dijual
100juta?? wow mahal sekali yah..batu yang ditemukan di daerah belitung ini
memang mahal karena ada tulisan Allah, ini adalah keajaiban. Batu berukuran
sekitar 5 cm ini dijual di pameran ragam budaya Bangka-Belitung di bibir Pantai
Tanjung Kelayang, Belitung
“Kata Yesus kepada mereka: "Belum
pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang
bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu
perbuatan ajaib di mata kita.” (Injil
Matius 21:42)
Batu Penjuru dalam ayat ini sama sekali
tidak berhubungan dengan Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) yang ada di salah satu
pojok Ka'bah!
Ka'bah Dalam Al-Quran
Tidak diketahui dengan pasti dari mana
asal-usul Batu Hitam yang kini terdapat di bangunan Ka'bah. Menurut tradisi Islam,
batu tersebut jatuh dari Surga. Ketika air bah di zaman Nuh melanda, batu itu
hilang. Tetapi dikemudian hari ditemukan oleh Ibrahim. Sebagian umat Muslim
juga percaya batu itu adalah meteorit.
Sebuah Hadits mengatakan, saat batu
hitam itu jatuh dari Firdaus, warnanya lebih putih dari susu. Tetapi kemudian
hitam karena dosa keturunan Adam.
Menurut sejarah, Batu Hitam pernah dihancurkan oleh tentara-tentara
pemberontak Islam hingga berkeping-keping.
Mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad)
adalah kerinduan semua Muslim. Nyata jelas kerinduan itu ketika mereka
menunaikan ibadah haji. Mereka berlomba
bahkan rela saling dorong agar dapat mencium, atau paling tidak menyentuhnya.
Sementara di sisi lain, Islam sangat melarang pemujaan berhala.
Apakah Batu Hitam atau Isa Al-Masih
Merupakan “Batu Penjuru”?
Injil, Rasul Besar Matius 21:42 bicara
tentang “Batu Penjuru”. Seorang teman Muslim yang mengunjungi situs ini,
memberi komentar mengenai “Batu Penjuru”. Menurutnya, “Batu Penjuru” adalah
Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad), sehingga ayat ini menjadi bukti bahwa Injil-pun
bicara tentang Ka'bah.
Jelas “Batu Penjuru” yang disebut pada
ayat di atas tidak sama dengan Batu Hitam yang terdapat di Ka'bah. Batu Penjuru
yang terdapat dalam Injil merujuk pada Isa Al-Masih. Dia telah menjadi Batu
Penjuru yang dibuang (ditolak) dan dihancurkan (disiksa) oleh orang-orang yang
menolak-Nya. “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu
kamu sendiri--, namun ia telah menjadi batu penjuru” (Injil, Surat Para Rasul 4:11)
Melalui kehancuran-Nya (penyaliban-Nya)
disediakan jalan untuk menghilangkan dosa manusia. “Dia yang tidak mengenal dosa telah
dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan Allah”
(Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Keselamatan oleh Batu Penjuru (Isa
Al-Masih)
Jutaan umat manusia berlomba mencium
Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Sayangnya, batu hitam itu tidak dapat memberi
keselamatan dan hidup kekal bagi mereka. Hanya Sang Batu Penjuru, yaitu Isa
Al-Masih, yang dapat memberi pelepasan dari dosa.
Apakah saudara seorang Muslim yang
benar-benar rindu untuk mencium batu hitam?
Saudara tidak perlu pergi ke
Mekah dan menghabiskan banyak dana untuk menghilangkan dosa. Datanglah pada Isa
Al-Masih. Mintalah supaya darah-Nya yang kudus dapat memutihkan kembali hati
saudara yang hitam karena dosa. Mujizat pembersihan hati ini tidak dapat
dihasilkan dengan mencium Batu Hitam.
“. . . .firman TUHAN -- Sekalipun dosamu
merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah
seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Kitab Nabi Besar
Yesaya 1:18).
[Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara
dibersihkan dari dosa? Artikel tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih dapat
membantu saudara mendapatkannya.]
Apabila Anda memiliki tanggapan atau
pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link
ini.
Add comment
Tolong memberi komentar yang tidak
melanggar norma-norma. Kami berhak menghapus komentar yang kasar, mengejek,
bersifat menyerang, dan tidak berhubungan dengan artikel di atas. Oleh sebab
itu, kiranya dapat menggunakan bahasa yang jelas!
Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1. Tidak
boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2. Pertanyaan/masukan
harus berhubungan dengan uraian diatas.
3. Sebaiknya
satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4. Hanya
menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5. Tidak
memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6. Tidak
diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan
hyperlink dari situs lain.
Bocah 5 Tahun
Temukan Fosil Dinosaurus Terbang March 20, 2013 in
Unik CiriCara.com – Penemuan terhadap fosil-fosil dinosaurus semakin sering
terjadi, seperti belum lama ini sempat diberitakan kalau ada fosil telur
dinosaurus yang ditemukan di Spanyol. Ada fosil-fosil yang ditemukan oleh para
arkeolog ataupun ilmuwan, tapi ada pula fosil-fosil bersejarah ditemukan tanpa
sengaja oleh anak-anak. Hal serupa dialami oleh Daisy Morris. Ketika menemukan
fosil dinosaurus terbang jenis Pterosaur, Daisy masih berusia 5 tahun.
Saat itu, tepatnya tahun 2009, Daisy sedang
bermain di pantai Atherfield, kepulauan Wight, Inggris. Tiba-tiba saja dia
menemukan fosil hewan yang belum pernah dilihatnya. Oleh karena itu,
orangtuanya memutuskan membawa fosil yang diyakini memiliki nilai sejarah yang
sangat penting itu, ke ahli dinosaurus setempat, yakni Martin Simpson. Martin
mengatakan bahwa ketika menerima fosil Pterosaur dari keluarga Morris, dirinya
tahu betul bahwa fosil tersebut adalah sesuatu yang istimewa. Setelah melewati
berbagai penelitian yang dilakukannya bersama dengan para rekannya dari
Universitas Southampton, mereka mengetahui bahwa ternyata itu adalah fosil genus
baru dari spesies pterosaur kecil, yakni reptil terbang yang hidup 115 juta
tahun lalu di Zaman Lower Creataceous. Fosil spesies reptil terbang seukuran
burung gagak itu akhirnya dinamakan dengan memakai nama Daisy di belakangnya.
Jadi nama fosil itu ialah Vectidraco daisymorrisae. Vectidraco sendiri artinya
adalah Naga dari Kepulauan Wight (Dragon from the Isle of Wight). Jika fosil
tersebut tidak ditemukan oleh Daisy 4 tahun lalu, mungkin saja tidak ada yang
dapat menemukannya lagi karena daratan pantai itu terkikis oleh air laut
sehingga fosil tersebut dapat hanyut ataupun rusak. Martin juga menekankan
bahwa tradisi di dunia palaeontologi, yakni sebagian besar penemuan dilakukan
oleh para amatiran yang secara tidak sengaja berada di tempat yang tepat dan
pada waktu yang tepat pula, kembali terulang dengan temuan fosil yang dilakukan
oleh Daisy. Kini fosil yang sudah diberi nama dengan nama Daisy itu, telah
disumbangkan ke Museum Natural History, Kensington selatan, London, Inggris.
(yk)
Coba Anda bayangkan
bagaimana posisi dinosaurus yang memiliki duri di punggung saat bercinta? Sebuah
studi baru menunjukkan bahwa dinosaurus berduri jantan sangat berhati-hati
ketika akan bercinta dengan dinosaurus berduri betina. Para peneliti sangat percaya bahwa jenis
binatang prasejarah ini memiliki posisi tertentu saat bercinta untuk
menghindari cedera.
"Beberapa spesies memiliki duri tajam di punggungnya, sehingga tidak mungkin melakukan hubungan seks dengan menindih sang betina," ujar Brian Switek, Peneliti Dinosaurus, dilansir Huffington Post, 26 Maret 2013.
"Beberapa spesies memiliki duri tajam di punggungnya, sehingga tidak mungkin melakukan hubungan seks dengan menindih sang betina," ujar Brian Switek, Peneliti Dinosaurus, dilansir Huffington Post, 26 Maret 2013.
Sementara Heinrich Mallison, seorang ilmuwan di Museum of Natural History di Berlin mencoba merancang model komputer dari spesies kentrosaurus, kerabat dari stegosaurus. Ia menggunakan program komputer untuk mengetahui bagaimana dinosaurus berduri bercinta."Tidak mungkin jika pejantan berada di posisi atas. Ia bisa kehilangan alat vitalnya jika memaksa menyawini betinanya dari belakang," kata Mallison.
Ia menjelaskan, dinosaurus berduri harus memiliki cara lain saat bercinta. "Mungkin saja perempuan berbaring di sisinya dan jantan akan menempatkan tubuhnya di atasnya," jelasnya. Sementara penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa sebagian besar dinosaurus bercinta dari belakang. "Tidak mungkin dinosaurus bercinta yang selazimnya, yaitu melakukan aktivitas seks dari belakang," kata Mallison.
No comments:
Post a Comment