Thursday, May 16, 2013

BATU METEOR JATUH SEBELUM KEDATANGAN NABI ADAM

         HAJARAL ASWAD, BATU HITAM
      MENCIUMNYA, TIDAK HARAM
TIDAK PULA, DIWAJIBKAN
                        HANYA SUNNAT, MENURUT TUNTUNAN


BATU HITAM ITU, LAMBANG PERSATUAN
LIDAK LAPUK, KENA HUJAN
KENA PANASPUN, TETAP BERTAHAN
SEPERTI ITULAH, TUNTUNAN TUHAN

                         BATU KA’BAH, TIDAKLAH DISEMBAH
                         HANYA TEMPAT, PENYATUAN ARAH
                         MUDAH DALAM, BERIBADAH
                         UMAT TIDAK, TERPECAH BELAH

Encyclopedia Americana menulis : “…Sekiranya orang2 Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yg berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memancarkan gelombang elektromagnetik.
Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas : menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yg mempunyai kadar logam yg sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yg ada.
        Bagi orang kafir, ini berita kesedihan. Bagi umat muslim khusus nya, hal ini sangat menggembirakan seraya bagi pembaca nya pastilah akan mengucap kalimat “Subhanallah, Allahuakbar, Masyaallah” tidak ada salah nya memang ketika kita menemukan sesuatu yang “amazing” dan membuat diri kita merasa heran akan kebesaranNya. Namun sekarang pertanyaan nya, benarkah pemberitaan itu bahwa hajar aswad terbuat dari batumeteor?
Hajar Aswad merupakan batu suci yang terletak pada pojok timur sebuah bangunan berbentuk kubus dengan ukuran tinggi 13,10m, sisi 11,03m kali 12,62m atau yang kita kenal sebagai ka’bah. Hajar Aswad diriwayatkan sebagai batu yang berasal dari luar bumi dimana umat muslim meyakini nya hajar aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Disisi lain dalam sebuah katalog meteorit yang disusun oleh geolog Prior-Hey (1953) hajar aswad dikategorikan sebagai sebuah meteorit yang memiliki jenis aerolit/siderolit. Meteorit yang memiliki jenis aerolit/siderolit memiliki kandungan kaya akan besi dan silikat.

Meteor Siderolite. Credit : opalauctions.com


          Merujuk pada sebuah riwayat yang mengatakan bahwa Hajar Aswad dapat terapung di dalam air, hal ini seolah mendobrak pernyataan yang tertulis pada katalog meteorit yang di buat oleh geolog Prior-Hey (1953) dimana meteorit jenis siderolit memiliki ciri lain yang senantiasa tenggelam jika di masukkan kedalam air mengingat massa jenis nya antara 5 hingga 7 gram/cc. Oleh karena itu hajar aswad kemudian dianggap sebagai sisa material yang berasal dari produk tumbukan atau disebut sebagai impaktit yakni padatan rapuh berongga-rongga yang menyerupai batu apung. Di daratan saudi arabia, produk hasil tumbukan atau yang lebih akrab disebut dengan impakti dapat dijumpai dilokasi kawah meteor Wabar sekitar 550km sebelah tenggara kota Riyadh. Namun pendapat ini akhirnya terbantahkan dengan sendirinya mengingat kawah Wabar yang ditemukan pada tahun 1932 ternyata terbentuk pada 9 januari 1704 melalui jatuh nya sebuah meteor yang cukup besar berukuran 10 meter yang sangat kaya dengan besi. Mengingat tumbukan meteor yang terjadi pada tahun 1704 atau dengan kata lain tumbukan terjadi lebih dari 3.500 setelah renovasi Ka’bah oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS sehingga mustahil Hajar Aswad berasal dari proses tumbukan ini.

           Mencari hubungan antara Hajar Aswad dengan meteorit salah satunya bisa dilakukan dengan mencari dan memetakan kawah tumbukan meteor di sekujur Jazirah Arabia dan Nubia (Mesir-Sudan). Asumsinya, jika Hajar Aswad adalah meteorit, maka ia tiba di muka Bumi lewat proses tumbukan benda langit nan khas sehingga masih menyisakan bongkah-bongkah meteoritnya tanpa sempat lebur menjadi butir-butir mikrometeorit akibat tingginya tekanan dan besarnya energi tumbukan.

      Hingga tahun 2011 di kawasan tersebut telah dijumpai 13 kawah/sisa kawah mirip kawah meteor, namun hanya 3 diantaranya yang bisa dipastikan dibentuk oleh tumbukan meteor karena menyisakan meteorit/menampakkan jejak mineral/batuan kunci, yakni kawah Wabar (Saudi Arabia), Jebel Waq as-Suwwan (Yordania) dan Kamil (Mesir). Dari ketiganya hanya kawah Wabar dan Kamil yang berpotensi menyisakan bongkah meteorit besar karena meteornya berupa meteor besi (siderit), titik tumbukan di padang pasir (sehingga tekanannya lebih rendah karena redamannya lebih besar) dan berusia sangat muda secara geologis karena terjadi di era Holosen (kurang dari 10.000 tahun terakhir).
          Dengan berbagai teknik pertanggalan radioaktif diketahui kawah Wabar terbentuk +/- 300 tahun silam, sementara kawah Kamil +/- 5.000 tahun silam. Di sisi lain renovasi Ka’bah era Nabi Ibrahim AS terjadi sekitar 4.000 tahun silam, sehingga pembangunan Ka’bah di era Nabi Adam AS mungkin terjadi sekitar 8.000-9.000 tahun silam mengingat antara kedua nabi tersebut hidup sejumlah nabi dan rosul lainnya yang masing-masing berusia amat panjang (misalnya Nabi Nuh AS, yang berusia 1.000 tahun). Maka secara temporal (waktu) waktu amat sulit guna mengaitkan meteorit kedua kawah itu dengan Hajar Aswad, mengingat Hajar Aswad telah ada terlebih dahulu dibanding kedua kawah.
         Hajar Aswad pernah diasumsikan sebagai batuan beku hasil aktivitas gunung berapi. Gunung berapi secara umum menghasilkan batuan beku asam (kaya silika/SiO2) serta batuan beku basa (kaya oksida logam-logam kalium, natrium, magnesium dan kalsium). Batuan beku asam secara umum berwarna terang/cerah, berkebalikan dengan batuan beku basa yang gelap. Salah satu bakuan beku asam itu memiliki ciri khas mampu terapung di air, yakni batu apung (pumice) yang 90 % bagiannya adalah pori-pori sehingga bermassa jenis lebih kecil dari 1 gram/cc. Banyak batuapung yang memiliki warna putih. Kekhasan ini cukup menarik mengingat Hajar Aswad diriwayatkan juga berwarna putih dan dapat terapung di air.
        Batuapung umumnya terbentuk dalam letusan eksplosif dahsyat dengan skala letusan setara/lebih dari 5 VEI, yang salah satu ciri khasnya menghasilkan kaldera. Gunung-gunung berapi yang mampu membentuk batuapung umumnya adalah gunung berapi andesitik (gunung berapi bermagma asam), yakni yang terletak di dekat zona subduksi lempeng tektonik. Gunung-gunung berapi demikian banyak dijumpai di Indonesia, sehingga tak heran bila batuapung muncul dalam letusan Krakatau 1883 maupun Tambora 1815.
        Jazirah Arabia bagian barat juga merupakan wilayah yang aktif secara vulkanik. Tetapi vulkanisme di sini tidak membentuk gunung berapi andesitik, melainkan basaltik (gunung berapi bermagma basa). Musababnya sumber magma di sini bukanlah subduksi antar lempeng melainkan titik panas (hotspot) di tengah-tengah lempeng. Salah satu jalur vulkanik Arabia membentang dari kota Mekkah ke utara melintasi kota Madinah dan berujung di daratan Nufud (panjang +/- 600 km), yang menumbuhkan dua gunung api raksasa: Harrat Rahat dan Harrat Khaybar. Selain menghasilkan batuan beku basa yang gelap, magma basaltik yang dimuntahkan gunung-gunung berapi Arabia pun cukup encer sehingga tidak terbentuk gunung berbentuk kerucut tinggi seperti di Indonesia, melainkan berbentuk amat lebar dengan puncak-puncak kerucut yang jauh lebih rendah.
        Dengan demikian, apakah Hajar Aswad analog dengan batuapung? Dalam konteks geologi Jazirah Arabia, amat sulit untuk menghubungkannya. Mengingat vulkanisme Arabia lebih dominan menghasilkan batuan beku basa dan tidak dijumpai jejak-jejak letusan eksplosif. memang ada kaldera di Jabal Salma (Nufud), namun kaldera ini terbentuk sekitar 580 juta tahun silam dan terlalu tua untuk bisa menghasilkan batuapung.
Jadi, jika Hajar Aswad amat sulit dikaitkan dengan batu meteorit dan juga batu vulkanik, lantas batu ini analog dengan apa? Wallahua’lam.

Dikutip dari M Ma’rufin Sudibyo
1. Sudibyo. 2012. Ensiklopedia Fenomena Alam dalam al-Qur’an, Menguak Rahasia Ayat-Ayat Kauniyah. Surakarta: Tinta Medina, dalam Bab 5: Gunung Berapi
2. Kellogg. 1985. The Salma Caldera Complex, Northeastern Arabian Shield, Kingdom of Saudi Arabia. USGS Open File Report 85-370.
(Chabou. 2011. Abstract, Arab Impact Cratering and Astrogeology Connference II, Morocco)
(Sudibyo. 2012. Sang Nabi pun Berputar, Arah Kiblat dan Tata Cara Pengukurannya. Surakarta: Tinta Medina, dalam Bab 1: Ka’bah)
Batu Meteor Berlafadz Allah dijual 100juta
Diposkan oleh:didin abidin Dalam unik  0 komentar SEP
17
Batu meteor berlafadz allah dijual 100juta?? wow mahal sekali yah..batu yang ditemukan di daerah belitung ini memang mahal karena ada tulisan Allah, ini adalah keajaiban. Batu berukuran sekitar 5 cm ini dijual di pameran ragam budaya Bangka-Belitung di bibir Pantai Tanjung Kelayang, Belitung


Kata Yesus kepada mereka: "Belum pernahkah kamu baca dalam Kitab Suci: Batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan telah menjadi batu penjuru: hal itu terjadi dari pihak Tuhan, suatu perbuatan ajaib di mata kita.” (Injil Matius 21:42)


Batu Penjuru dalam ayat ini sama sekali tidak berhubungan dengan Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) yang ada di salah satu pojok Ka'bah!
Ka'bah Dalam Al-Quran

Tidak diketahui dengan pasti dari mana asal-usul Batu Hitam yang kini terdapat di bangunan Ka'bah. Menurut tradisi Islam, batu tersebut jatuh dari Surga. Ketika air bah di zaman Nuh melanda, batu itu hilang. Tetapi dikemudian hari ditemukan oleh Ibrahim. Sebagian umat Muslim juga percaya batu itu adalah meteorit.
Sebuah Hadits mengatakan, saat batu hitam itu jatuh dari Firdaus, warnanya lebih putih dari susu. Tetapi kemudian hitam karena dosa keturunan Adam.  Menurut sejarah, Batu Hitam pernah dihancurkan oleh tentara-tentara pemberontak Islam hingga berkeping-keping.
Mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad) adalah kerinduan semua Muslim. Nyata jelas kerinduan itu ketika mereka menunaikan ibadah haji.  Mereka berlomba bahkan rela saling dorong agar dapat mencium, atau paling tidak menyentuhnya. Sementara di sisi lain, Islam sangat melarang pemujaan berhala.
Apakah Batu Hitam atau Isa Al-Masih Merupakan “Batu Penjuru”?

Injil, Rasul Besar Matius 21:42 bicara tentang “Batu Penjuru”. Seorang teman Muslim yang mengunjungi situs ini, memberi komentar mengenai “Batu Penjuru”. Menurutnya, “Batu Penjuru” adalah Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad), sehingga ayat ini menjadi bukti bahwa Injil-pun bicara tentang Ka'bah.
Jelas “Batu Penjuru” yang disebut pada ayat di atas tidak sama dengan Batu Hitam yang terdapat di Ka'bah. Batu Penjuru yang terdapat dalam Injil merujuk pada Isa Al-Masih. Dia telah menjadi Batu Penjuru yang dibuang (ditolak) dan dihancurkan (disiksa) oleh orang-orang yang menolak-Nya. “Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan--yaitu kamu sendiri--, namun ia telah menjadi batu penjuru” (Injil, Surat Para Rasul 4:11)
Melalui kehancuran-Nya (penyaliban-Nya) disediakan jalan untuk menghilangkan dosa manusia.  “Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan Allah” (Injil, Surat 2 Korintus 5:21).
Keselamatan oleh Batu Penjuru (Isa Al-Masih)

Jutaan umat manusia berlomba mencium Batu Hitam (al-Hajr al-Aswad). Sayangnya, batu hitam itu tidak dapat memberi keselamatan dan hidup kekal bagi mereka. Hanya Sang Batu Penjuru, yaitu Isa Al-Masih, yang dapat memberi pelepasan dari dosa.
Apakah saudara seorang Muslim yang benar-benar rindu untuk mencium batu hitam?  Saudara  tidak perlu pergi ke Mekah dan menghabiskan banyak dana untuk menghilangkan dosa. Datanglah pada Isa Al-Masih. Mintalah supaya darah-Nya yang kudus dapat memutihkan kembali hati saudara yang hitam karena dosa. Mujizat pembersihan hati ini tidak dapat dihasilkan dengan mencium Batu Hitam.
“. . . .firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba” (Kitab Nabi Besar Yesaya 1:18).
[Staff Isa dan Islam – Rindukah saudara dibersihkan dari dosa? Artikel tentang Keselamatan dalam Isa Al-Masih dapat membantu saudara mendapatkannya.]

Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini.
Add comment

Tolong memberi komentar yang tidak melanggar norma-norma. Kami berhak menghapus komentar yang kasar, mengejek, bersifat menyerang, dan tidak berhubungan dengan artikel di atas. Oleh sebab itu, kiranya dapat menggunakan bahasa yang jelas!

Pedoman wajib untuk memasukkan komentar:
1.         Tidak boleh memakai lebih dari satu kolom komentar.
2.         Pertanyaan/masukan harus berhubungan dengan uraian diatas.
3.         Sebaiknya satu atau dua pertanyaan dalam satu kolom komentar.
4.         Hanya menggunakan bahasa Indonesia yang umum dan dimengerti semua orang.
5.         Tidak memakai singkatan-singkatan, misalnya yg, dlm, sdh, tdk, dlsbgnya.
6.         Tidak diperbolehkan menggunakan huruf besar untuk menekankan sesuatu.
7. Tidak diijinkan mencantumkan hyperlink dari situs lain.
          Bocah 5 Tahun Temukan Fosil Dinosaurus Terbang March 20, 2013 in Unik CiriCara.com – Penemuan terhadap fosil-fosil dinosaurus semakin sering terjadi, seperti belum lama ini sempat diberitakan kalau ada fosil telur dinosaurus yang ditemukan di Spanyol. Ada fosil-fosil yang ditemukan oleh para arkeolog ataupun ilmuwan, tapi ada pula fosil-fosil bersejarah ditemukan tanpa sengaja oleh anak-anak. Hal serupa dialami oleh Daisy Morris. Ketika menemukan fosil dinosaurus terbang jenis Pterosaur, Daisy masih berusia 5 tahun.

             Saat itu, tepatnya tahun 2009, Daisy sedang bermain di pantai Atherfield, kepulauan Wight, Inggris. Tiba-tiba saja dia menemukan fosil hewan yang belum pernah dilihatnya. Oleh karena itu, orangtuanya memutuskan membawa fosil yang diyakini memiliki nilai sejarah yang sangat penting itu, ke ahli dinosaurus setempat, yakni Martin Simpson. Martin mengatakan bahwa ketika menerima fosil Pterosaur dari keluarga Morris, dirinya tahu betul bahwa fosil tersebut adalah sesuatu yang istimewa. Setelah melewati berbagai penelitian yang dilakukannya bersama dengan para rekannya dari Universitas Southampton, mereka mengetahui bahwa ternyata itu adalah fosil genus baru dari spesies pterosaur kecil, yakni reptil terbang yang hidup 115 juta tahun lalu di Zaman Lower Creataceous. Fosil spesies reptil terbang seukuran burung gagak itu akhirnya dinamakan dengan memakai nama Daisy di belakangnya. Jadi nama fosil itu ialah Vectidraco daisymorrisae. Vectidraco sendiri artinya adalah Naga dari Kepulauan Wight (Dragon from the Isle of Wight). Jika fosil tersebut tidak ditemukan oleh Daisy 4 tahun lalu, mungkin saja tidak ada yang dapat menemukannya lagi karena daratan pantai itu terkikis oleh air laut sehingga fosil tersebut dapat hanyut ataupun rusak. Martin juga menekankan bahwa tradisi di dunia palaeontologi, yakni sebagian besar penemuan dilakukan oleh para amatiran yang secara tidak sengaja berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat pula, kembali terulang dengan temuan fosil yang dilakukan oleh Daisy. Kini fosil yang sudah diberi nama dengan nama Daisy itu, telah disumbangkan ke Museum Natural History, Kensington selatan, London, Inggris. (yk)
          Coba Anda bayangkan bagaimana posisi dinosaurus yang memiliki duri di punggung saat bercinta? Sebuah studi baru menunjukkan bahwa dinosaurus berduri jantan sangat berhati-hati ketika akan bercinta dengan dinosaurus berduri betina.  Para peneliti sangat percaya bahwa jenis binatang prasejarah ini memiliki posisi tertentu saat bercinta untuk menghindari cedera.
"Beberapa spesies memiliki duri tajam di punggungnya, sehingga tidak mungkin melakukan hubungan seks dengan menindih sang betina," ujar Brian Switek, Peneliti Dinosaurus, dilansir Huffington Post, 26 Maret 2013.


          Sementara Heinrich Mallison, seorang ilmuwan di Museum of Natural History di Berlin mencoba merancang model komputer dari spesies kentrosaurus, kerabat dari stegosaurus. Ia menggunakan program komputer untuk mengetahui bagaimana dinosaurus berduri bercinta."Tidak mungkin jika pejantan berada di posisi atas. Ia bisa kehilangan alat vitalnya jika memaksa menyawini betinanya dari belakang," kata Mallison.

          Ia menjelaskan, dinosaurus berduri harus memiliki cara lain saat bercinta. "Mungkin saja perempuan berbaring di sisinya dan jantan akan menempatkan tubuhnya di atasnya," jelasnya. Sementara penelitian sebelumnya telah menyatakan bahwa sebagian besar dinosaurus bercinta dari belakang. "Tidak mungkin dinosaurus bercinta yang selazimnya, yaitu melakukan aktivitas seks dari belakang," kata Mallison.

        Panspermia adalah teori yang menyatakan bahwa kehidupan berkembang dengan didistribusikan melewati jagat raya dalam bentuk benih. Benih disini bisa diartikan sebagai mikroorganisme ataupun komponen biokemikal yang dibawa oleh meteoroid, asteroid dan planetoid. Teori ini pertama kali disebutkan.






No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook