Matahari Akan Padam?
"Wa izas syamsu kuwwirats"(Apabila matahari telah digulung). QS al-Takwir : 1-4. Ayat ini ditafsir orang, dengan teori Black Holes, Sthaphen Hawking. Mahari akan bergulung-gulung, terkena tarikan Black Hole yang terdapat pada bintang Neotron yang memiliki lubang hitam. Bilakah matahari akan padam? adalah suatu pertanyaan yang sulit dijawab dengan pasti, apalagi kalau harus membuktikan kebenarannya. Namun sama halnya dengan keingintahuan manusia untuk mengetahui berapa umur bumi atau kapan terbentuknya bumi ini, maka para ahlipun berusaha dengan akalnya untuk memperkirakan kapan matahari akan padam.Seperti penulis telah diterangkan di muka,sebelumnya bahwa matahari akan padam, digulung, manakala reaksi thermonuklir di matahari telah berhenti. Apabila matahari padam, maka kehidupan di muka bumi akan berhenti. Secara empiris telah dapat dibuktikan bahwa ada bintang yang pada mulanya bersinar terang, akan tetapi kemudian sinarnya makin redup dan akhirnya padam.
Keadaan ini telah direkam oleh teleskop angkasa luar Hubble. Atas dasar ini maka dapat saja matahari pada suatu saat akan padam. Seorang fisikawan Jerman, Hermann von Helmholtz, pada tahun 1825 mengamati perkembangan matahari yang ternyata diameter matahari setiap tahunnya menyusut 85 m. Kalau pengamatan Helmholtz benar, maka berdasarkan perhitungan penyusutan diameter matahari, umur matahari hanya akan bertahan untuk waktu 20.000.000 sampai dengan 25.000.000 tahun sejak matahari mengalami penyusutan. Untuk kurun waktu itu, teori Helmholtz ini cukup memuaskan para ilmuwan, sebelum akhirnya digugurkan oleh teori reaksi thermonuklir yang masih bertahan sampai saat ini. Atas dasar teori thermonuklir sudah barang tentu teori Helmholtz menjadi tidak benar, karena dalam kenyataannya matahari telah bersinar sejak orde 5.000.000.000 tahun yang lalu atau bahkan lebih dari itu, suatu umur yang melebihi perkiraan Helmholtz. Reaksi thermonuklir yang dikemukakan oleh Hans Bethe seperti yang telah diuraikan di muka, sebenarnya mirip dengan reaksi kimia konvensional dalam arti bahwa reaksi masih dapat berlangsung selama masih tersedia unsur atau reaktan yang menyebabkan terjadinya proses reaksi thermonuklir tersebut.
Pada reaksi thermonuklir yang terjadi di matahari, sebagai reaktan utama adalah gas Hidrogen. Para ahli astronomi dan astrofisika berpendapat bahwa dengan bertambahnya umur matahari, maka pemakaian Hidrogen untuk reaksi thermonuklir dalam rangka mendapatkan energi yang amat sangat panas makin bertambah. Pada peristiwa ini energi yang dihasilkan oleh reaksi thermonuklir juga bertambah, sehingga energi radiasi yang dipancarkan matahari juga bertambah. Hal ini berarti pula suhu atmosfir bumi akan naik dan bumi akan terasa makin panas.
Apabila pendapat para ahli astronomi dan astrofisika tersebut benar, yaitu dengan bertambahnya umur matahari akan membuat persediaan gas Hidrogen pada permukaan matahari berkurang, maka jelas bahwa cepat atau lambat matahari pada akhirnya akan padam. Berdasarkan teori ini energi radiasi matahari diperkirakan masih dapat bertahan untuk jangka waktu kurang lebih 10.000.000.000 tahun lagi, setelah itu matahari padam. Contohnya adanya bintang yang pada saat ini sedang dalam proses menuju ke keadaan padam, telah dapat direkam gambarnya oleh teleskop ruang angkasa Hublle. Hal ini secara empiris menunjukkan kemungkinan yang sama dapat terjadi pada matahari kita. Namu apa yang terjadi akan terjadi sebelum waku 10.000.000.000. tahun tersebut terjadi? Secara teori dalam perjalanan menuju waktu 10.000.000.000. tersebut, suhu atmosfir bumi akan naik terus karena energi radiasi yang datang dari matahari bertambah panas.
Keadaan ini akan menyebabkan es yang ada di kutub utara dan selatan akan mencair yang mengakibatkan tenggelammnya beberapa daratan atau garis pantai akan bergeser ke arah daratan. Kota-kota yang berada di pantai akan tenggelam. Ini baru merupakan bencana awal bagi kehidupan manusia di muka bumi ini. Bencana berikutnya adalah menguapnya semua air yang ada di bumi ini, karena suhu atmosfir bumi makin panas yang pada akhirnya.
Zhoharol fasadu fil barri wal bahri bima kasabat aidinnas(Terjadi kerusakan di bumi, karena perbuatan tangan jahil manusia.) Lihat QS Al-Rum :41. Junto QS Al-A'rof ayat 69, bahwa seandainya penduduk pada suatu negara, beriman dan bertaqwa, niscaya Allah akan limpahkan barokah, tapi jika mereka mendustakan ayat-ayat Allah, mereka akan menerima balasan sesuai dengan apa yang mereka kerjakan."
HAI ORANG YANG MAU PERCAYA, INGATLAH KETIKA TUHANMU BERFIRMAN, AKU AKAN MENCIPTAKAN MANUSIA DIBUMI, MENJADIM KHLAIFAH. (QS AL-BAQARAH: 30)
PENULIS berpendapat memang asal usul manusia, dari luar bumi, SETELAH manusia mati rohnya juga akan keluar dari bumi, disebut dengan istilah "naik ke langit". BEGITULAH YANG diyakini oleh milyaran orang beriman di bumi. Hal ini sesuai baik menurut ayat, maupun menurut Penulis pernah yang tujuh tahun sekolah
madrasah semi pesantren, di Airtiris, Kampar, Kabupaten Kampar, Riau daratan.
Tempat sekolah penulis itu bernama MTI.Desa Ranah Aitrtiris. Setiap hari
penulis membaca kitab kuning, bahasa Arab lama. Bagi penulis ilmu kitab kuning
ini sangat diperlukan dunia. Nah setelah penulis kuliah di IAIN Suska, 1980
yang kini bernama UIN Suska sejak 2004. Penulis menemukan buku di pustaka IAIN, buku
yang berjudul : Bibel Qur’an Dan Sains
Modreren, karya Maurice Buchaile.seorang Non-muslim asal francis, yang akhirnya memeluk Islam. Buku inilah yang telah mengubah pola fikir
penulis dan muncul rasa ingin tahu tenang asal usul kehidupan di bumi menurut
Agama Dan Sains.
Di samping itu, sangat menarik ungkapan Profesor Chandra Wickramasinghe dan rekan-rekannya di University Centre for Astrobiology, telah lama berpendapat pada kasus Panspermia, sebuah teori yang menyatakan bahwa kehidupan dimulai di dalam komet dan kemudian menyebar ke planet-planet didalam galaksi. Sebuah film dokumenter BBC berjudul Horizon telah menelusuri perkembangan dari teori tersebut. Tim mengatakan bahwa dari temuan ruang angkasa telah dikirimkan roket penjelajah untuk menyelidiki komet yang lewat, untuk mengungkap bagaimana organisme pertama dapat terbentuk.
Dalam misi Deep Impact tahun 2005 untuk Komet Tempel 1, ditemukan campuran partikel organik
dan tanah liat di dalam komet. Salah satu teori asal usul kehidupan mengusulkan bahwa partikel tanah liat bertindak sebagai katalisator, mengubah molekul organik
sederhana menjadi struktur yang lebih kompleks.
Pada tahun 2004 Stardust Mission untuk komet Wild 2, menemukan berbagai molekul hidrokarbon kompleks, unsur potensial bagian pembentuk kehidupan.
Tim Cardiff berpendapat bahwa unsur-unsur radioaktif dapat menyimpan air dalam bentuk cair di dalam interior komet selama jutaan tahun, membuat mereka berpotensi ideal bagi kehidupan awal. Mereka juga mencatat bahwa miliaran komet dalam tata surya kita dan diseluruh galaksi mengandung tanah liat jauh lebih awal dari bumi. Para peneliti menghitung kemungkinan awal kehidupan di Bumi dimulai daripada di dalam sebuah komet.
Profesor Wickramasinghe mengatakan,"Temuan dari misi komet, banyak yang mengejutkan, memperkuat
argumen bagi Panspermia. Sekarang kami memiliki mekanisme untuk mengatakan bagaimana ini bisa terjadi. Semua elemen yang diperlukan, tanah liat, molekul organik dan air, ada disana. Untuk skala waktu lebih lama dan massa lebih besar dari komet dapat membuatnya sangat lebih mungkin bahwa kehidupan dimulai di ruang
angkasa daripada di bumi.''
Banyak yang menyatakan “Saya Percaya pada Panspermia
dan Alien, Anda?”
Apa Panspermia? Berhubungan dengan
penggorengan (pan)? Tidak! Sperma? Tidak secara langsung tapi ya!
Panspermia berasal dari bahasa Yunani
pas/pan ’semua’, dan sperma ‘benih’. Panspermia adalah teori yang mengatakan
kalau kehidupan ada di seluruh alam semesta yang disebarkan oleh meteoroid,
asteroid, dan planetoid. Dalam kata lain, kemungkinan sebagian (atau mungkin
semua) kehidupan di bumi juga berasal dari sebaran dari luar bumi.
Teori ini menerangkan kalau pada planet
yang telah memiliki kehidupan, ia lalu bertubrukan dengan benda angkasa
lainnya, lalu bakteri yang terdapat pada puing tubrukan yang melayang di
angkasa itu ‘tertidur’ hingga akhirnya ia mendarat di planet baru atau planet
lain yang tak berkehidupan hingga kemudian karena kondisi ideal pada planet
baru tadi ia ‘terbangun’ kembali dan memulai proses evolusinya. Yah, mungkin
juga Bumi sudah memiliki kehidupan sendiri setelah proses pembentukannya dari
debu dan gas dan hujan yang turun terus-menerus bertahun-tahun tanpa adanya
penguapan karena atmosfer masih tertutup gumpalan tebal debu dan gas tadi
hingga menciptakan laut (seperti yang saya baca dalam buku-buku dan komik
Doraemon tentunya), kemudian, kehidupan ‘asing’ itu datang melengkapi.
Kalau begitu apakah saya percaya
kalau ada kehidupan lain di alam semesta ini kecuali di Bumi? Dan jawabnya, Ya!
Saya percaya! Mengapa?
Begini alasan saya,
Jagad raya kita diperkirakan berumur
sekitar 15 miliar tahun. Isi jagad raya yang sudah berhasil diamati, berupa :
1. Materi nampak,
Terdiri dari benda-benda angkasa
yang menghasilkan cahaya atau memantulkan cahaya sehingga keberadaaanya dapat
kita amati. Struktur benda angkasa mulai dari yang kecil hingga yang terbesar
adalah:
- Asteroid, komet, meteor, bulan,
planet, bintang, matahari
- Tata surya
- Galaksi
- Cluster/Super-cluster galaksi
- Tata surya
- Galaksi
- Cluster/Super-cluster galaksi
2. Materi gelap (dark mater)
Terdiri dari benda-benda angkasa
yang supermasif, yang meledak (supernovae) dan runtuh akibat gravitasinya
menjadi sedemikian masifnya, tetapi gaya gravitasinya begitu besarnya sehingga
semua materi tertelan bahkan cahaya pun tak dapat keluar dari tarikannya.
Akibatnya materi itu tidak bisa dilihat keberadaanya, kecuali dari akibat
gravitasinya. Benda itu dinamakan lobang hitam (black holes)
Kita telah mengetahui bahwa benda
angkasa itu melayang (tentunya) di angkasa. Ada yang hanya melayang tanpa arah
dan yang lainnya mengikuti orbit yang tertentukan dari sebuah benda langit
lainnya yang lebih besar, seperti halnya bulan pada bumi, dan bumi pada
matahari. Matahari adalah sebuah bintang yang menjadi pusat dari tata surya
kita. Ia menjadi poros dari planet-planet yang mengelilinginya. Saat ini di
tata surya kita ada delapan planet yang paling kita kenal, Merkurius, Venus,
Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Sejak tanggal 24 Agustus
2006 Pluto terdepak dari sistem tata surya kita karena ia dianggap sebagai
planet kecil yang tidak masuk hitungan. Bintang lain yang terdekat dengan tata
surya kita adalah Proxima Centauri berjarak 4 tahun cahaya.
Kumpulan dari bintang-bintang yang
besar dan kecil itu disebut galaksi. Bumi kita berada di galaksi Bima Sakti
(Milky Way). Besaran galaksi kita ini diperkirakan 100 juta tahun cahaya dari
satu ujung ke ujung lainnya (Tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh
cahaya selama satu tahun. Jadi jika 1 detik jarak yang ditempuh 300.000 km,
maka 1 tahun cahaya sekitar 10 triliun km). Dan dalam satu galaksi diperkirakan
ada sekitar 100 milliar bintang yang kemungkinan besar akan berjumlah lebih
banyak. Sementara di alam semesta ini diperkirakan sedikitnya terdapat 100
milliar galaksi.
Jadi bayangkan ini, jika dalam satu
bintang besar seperti Matahari di sebuah galaksi memiliki katakanlah cuma 3
planet saja yang mengitarinya, maka berapa banyak planet yang ada di ribuan
bintang pada galaksi? Dan berapa banyak planet yang terdapat dalam sebuah
cluster galaksi, berapa banyak yang ada di super-cluster galaksi? Berapa banyak
planet yang terdapat di semesta? Di antara sekian banyak planet itu apakah
tidak ada yang memiliki keadaan (paling tidak sedikit) mirip seperti di bumi
dengan kehidupan di dalamnya. Jika tidak, maka sia-sialah semesta ini dengan
banyak planet yang dimilikinya. Padahal Tuhan tidak menciptakan segala
sesuatunya dengan sia-sia kan? Apalagi kalau mengingat teori astronom dan pencipta
teleskop, Edwin Hubble, bahwa jagad ini tidaklah statis atau steady-state,
melainkan memuai semakin besar dan besar. Yang mengingatkan saya pada konsep
surga yang luasnya ampun-ampunan. Ayolah, ada alien di luar sana!
Pada tulisanku sebelumnya, sekali lagi, teori Panspermia bukanlah
teori yang menegaskan asal mula kehidupan, karena itu masuk ke teori genesis.
Saya suka sekali kalau berbicara mengenai alam semesta. Adrenalin saya akan
terpacu dan saya sanggup semalaman penuh berhadapan membahas ini dan masih
bersemangat. Namun sudahlah?
Kadang saya berpikir kalau, lucu
juga kiranya dapat bertemu dengan makhluk asing yang berwujud kecil, hijau,
berbulu (atau tidak), berantena seperti mata keong, berjari tiga, dan berwajah
imut lucu. Benarkan?? Yah, asalkan dia tidak membawa senjata yang dapat
mengecilkan atau menghanguskan benda-benda.
catatan fosil jauh dari penelitian lengkap dan masih banyak di daerah ini.
Para zaman Kambrium berakhir sekitar 540 Ma berisi ledakan Kambrium
yang disebut di mana kehidupan mulai diversifikasi pada tingkat yang luar
biasa. Dalam waktu yang relatif singkat geologi, lebih dari sekitar 5 sampai 10 juta tahun seluruh tubuh rencana dari hewan yang kita kenal sekarang berevolusi. Kita tahu ini karena kami memiliki bukti dari Burgess Shale menemukan fosil. Deposit ini pertama kali ditemukan oleh Walcott dan menemukan termasuk binatang seperti Anomalocaris, Marella spledens dan berbagai trilobita. Kambrium adalah juga era di mana binatang dikupas pertama kali muncul dalam laut sehingga sangat signifikan.
Karakteristik vertebrata.
Vertebrata terdiri dari delapan kelas hewan dan berbagi banyak fitur unik seperti kabel saraf tulang punggung Jointed berongga berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang Spesialisasi Relatif besar ukuran bagian. Misalnya pembentukan kepala (cephalisation) yang memungkinkan sebagian besar organ tubuh akal untuk ditempatkan di daerah yang datang ke dalam kontak dengan lingkungan pertama kerangka Bilateral simetri internal dari tulang / tulang rawan. Rusuk membantu untuk mendukung dan melindungi organ-organ. Pelengkap sistem tertutup peredaran darah yang telah dimodifikasi menjadi anggota badan, sirip dan sayap Diperkirakan bahwa vertebrata berkembang sebagai ukuran hewan meningkat secara umum dan lebih banyak dukungan.
Pandora
terlihat melintasi orbitnya, berevolusi
terhadap Polypheus |
Pandora adalah salah satu satelit
alami (dari ketiga belas lainnya), yang berevolusi terhadap planet Gas Raksasa,
yaitu Polyphemus. Ukuran Pandora kurang lebih sama dengan Bumi, namun gravitasi
di Pandora lebih ringan dibanding di bumi. Berbeda dengan planet pusat
orbitalnya yang tak berkehidupan, Pandora berada pada posisi yang tepat sebagai
tempat berkehidupan. Selain berevolusi pada Polyphemus, Pandora ini juga ikut
berputar (bersama Polypheus) pada orbit Alpha Centauri A (Pusat Tata Surya
orbital Polyphemus)
Ilmuwan VS Agamawan
Para ilmuwan dunia berspekulasi,
bahwa alam semesta kita, sampai saat ini terus berkembang. Mengembangkan
dirinya, memperluas dimensi, dan melakukan pembentukan embrio-embrio baru, bagi
kelahiran galaksi-galaksi baru, konstalasi bintang-bintang baru, dan juga
segenap benda-benda angkasa yang melengkapinya. Kemungkinan besar, alam semesta
juga melahirkan kehidupan-kehidupan baru, sebagai pengelola habitat-habitat
baru yang telah terbentuk, dengan sitem yang berkesinambungan.
Namun tak pelak, teori baru
kontoversial ini di sanggah oleh para agamawan konservatif yang notabene
menganggap diri mereka berdiri di dasar yang kuat dan "paling" benar.
Kaum agamawan ini membantah keras pernyataan para ilmuwan tersebut. mereka
bersikukuh pada ajaran agama, yang mengatakan bahwa semesta adalah konsisten
dan tetap pada posisinya, apa adanya dan tidak ada yang berubah, sesuai
ketentuan kalimat-kalimat suci, yang tertuang dalam dokumen-dokumen suci.
Paradigma lama ini, membuat agamawan menjadi kaum yang kolot, dan ortodok yang
tidak mau menerima kemungkinan-kemungkinan baru.
Nampaknya, dewasa ini, sikap
"bersikukuh" tersebut, lama-kelamaan terkikis, dengan ditemukannya
bukti-bukti otentik, berdasarkan kajian riset dan observasi siang-dan malam,
mengenai kenyataan bahwa semesta tetap berkembang. Bukti-bukti yang dipaparkan
para ilmuwan tersebut, tidaklah sesuatu yang ditapsirkan, atau sesuatu akibat
ilham yang tidaklah jelas dasarnya. Bukti yang sanggup untuk dikaji dan diuji,
dan tidak akan gentar menghadapi ujian-ujian oleh karena keotentikan dasar-nya.
"Katak mulai keluar dari tempurungnya"
Zaman ini, banyak manusia yang mencoba keluar dari "keterkungkungan" paradigma lama |
Bukti-bukti inilah, yang kemudian
menjadi suatu aliran deras, yang mengalir kesetiap lini kehidupan umat manusia,
tanpa terkecuali. Hal ini membentuk suatu "gebrakan" yang terulang
kembali, bahwa ilmu pengetahuan datang dengan segala bukti untuk dapat
mendobrak paradigma lama, dan membentuk suatu paradigma baru berdasar, yang
disebut ilmu pengetahuan.
Orang-orang yang dahulu skeptis,
dan bertahan pada posisi lamanya. Semakin lama, menjadi tertarik dan melangkah
keluar dari zona kenyamanan pemikiran mereka. Seakan tergelitik dengan arus
yang deras, yang mengalir kesetiap pemikiran, setiap produk zaman baru, tanpa
terkecuali. Bahkan ada suatu gerakan baru, yang seolah-olah membenarkan secara
"mentah-mentah" (tanpa diuji), menggabungkan setiap ide, menghasilkan
inovasi pemikiran baru, suatu sistem paradigma baru, yang diberi judul SCIENTOLOGY. Ide yang dianggap cukup gila
dengan menggabungkan kepercayaan dan ilmu pengetahuan.
Mentuhankan pengetahuan, ya...
aliran deras itu, merambahi setiap kalangan, dengan tujuan, memberikan
pencerahan baru. Hal itu tampak dalam dunia perfileman Hollywood, dalam Talk
Show interaktif, ataupun buku-buku terbitan para pengarang-pengarang amatiran.
Seperti air bah yang melanda generasi zaman baru, yang haus akan terungkapnya
suatu misteri.
Pengertian yang demikian,
tentunya "melenceng" dari aras tujuan sebenarnya, bukan berarti
salah, namun kurang tepat. Ilmu pengetahuan hanyalah suatu sarana, sama halnya
suatu sistem kepercayaan, keduanya adalah suatu sarana yang sengaja dibuat
untuk suatu tujuan yang sama, yaitu Pengungkapan.
Manusia bumi, dewasa ini,
mengalami suatu krisis yang disebut sebagai krisis "kepercayaan". Hal
itu membuat manusia berusaha memuaskan hasrat keingintahuan mereka, dengan
melakukan segala hal, demi tercapainya kepuasan mereka. Tak pelak,
praktik-praktik yang menamakan diri "Spiritualitas hidup" menjadi
trend baru, untuk mengungkapkan misteri-misteri hidup manusia.
Yang lebih berbahaya adalah,
tidak semua jalan menuju ke satu tempat. Ada juga jalan yang berujung pada
kebuntuan, atau malah kesesatan. Pemikiran manusia ibarat pedang bermata dua,
jika hal itu tidak diatur dengan baik, maka dapat melukai diri kita
sendiri.
"Tidak semua katak yang
keluar dari tempurung, adalah katak yang berhasil. Bisa jadi mereka adalah
katak-katak yang sial, adalah katak yang tidak tahu kemana dia harus
melangkahkan kakinya"
Memang kita harus pandai dan
bijaksana, menyikapi derasnya perkembangan zaman ini. Salah memilih jalan, maka
akan berakibat fatal juga, untuk pemikiran kita. Bukan yang suci, ataupun yang
paling cendikia, yang akan mendapatkan kepuasan nanti, melainkan mereka yang
bijaksana dalam mengatur kehidupan yang akan beroleh kepuasan.
Baik itu kaum Ilmuwan ataupun
Agamawan, mereka bertujuan untuk mengungkapkan (menyingkap), selubung misteri
yang menyelimuti kehidupan manusia, selama berabad-abad. Memang benar, keduanya
berhak atas jalan yang mereka tempuh, dan keduanya sama-sama meyakini, bahwa
apa yang mereka jalani, adalah benar, dan berujung pada suatu kebenaran, yaitu
menguak kebenaran "SANG PENCIPTA"
Pada akhirnya nanti, semua
manusia akan berujung pada ujung yang sama, baik itu ilmuwan, agamawan, dan
kita semua. Akan merasakan hal yang sama, akan menjupai sesuatu yang sama,
tanpa terkecuali. Oleh karena apa?
oleh karena misi kita sudah
berakhir, tugas yang diembankan pada kita sudah tuntas. Saatnya berganti
kepuasan yang akan kita dapatkan.
"Katak
kecil yang dahulu berenang keras mengelilingi luasnya danau, kini bisa
beritirahat santai, penuh kepuasan , dan tidak ada lagi misteri"
Perdebatan yang panjang itupun, kian
lama kian pudar. Berganti menjadi suatu diskusi yang saling melengkapi. Ketika
Ilmuwan dan Agamawan merasa diri belum benar, merasa diri kurang dan masih
banyak yang perlu dikaji dan diuji, sehingga mengambil tindakan saling
melengkapi satu dengan yang lain, saling mengisi dan menguji, sehingga
diperoleh satu titik temu guna mengungkapkan misteri kehidupan.
Semesta tidak menunggu kita,
untuk berpikir.
Semesta tidak pernah memaksakan
kehendak pada kita, apakah kita sedang mencari tahu kebenaran tentang dia, atau
tidak. Yang Semesta ketahui adalah, bagaimana cara dia, tetap setia menjalankan
tugas dan kewajibannya untuk memberikan kehidupan bagi setiap makhluk (termasuk
kita) yang tinggal dan hidup di dalamnya.
Sama halnya dengan semesta, hidup
kita adalah perjalanan, perjalanan yang panjang.
Oleh karena itu, sangatlah baik
jika kita hidup penuh kebijaksanaan.
____ salam keseimbangan antar
ciptaan
Menurut perhitungan ilmiah, Bumi terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu dari piringan debu dan gas yang mengelilingi Matahari. Namun sisa-sisa dari bongkahan batu Bumi yang asli amat sulit ditemukan karena sebagian besar materinya terdaur ulang oleh perut Bumi akibat gerakan lempeng tektonik yang terus-menerus mengubah permukaan Bumi.
Si Hitam, Batu
Satam. Armagedon Baru (Indosiar.com)
Satam, Batu Alam
Berusia Jutaan Tahun (Liputan 6 SCTV)
Satam, Batu Alam Berusia Jutaan Tahun
Pendahuluan
Apa itu umur bumi? Berapa umur bumi?
Pertanyaan: Apa itu umur bumi? Berapa umur bumi?
Para ilmuwan telah menemukan batuan yang hingga saat ini diyakini
sebagai batu tertua di Bumi. Usianya yang mencapai 4,28 miliar tahun
membuat batu itu lebih tua 250 juta tahun dibanding batu-batu tua yang
ditemukan sebelumnya.
Menurut perhitungan ilmiah, Bumi terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu dari piringan debu dan gas yang mengelilingi Matahari. Namun sisa-sisa dari bongkahan batu Bumi yang asli amat sulit ditemukan karena sebagian besar materinya terdaur ulang oleh perut Bumi akibat gerakan lempeng tektonik yang terus-menerus mengubah permukaan Bumi.
Jawaban: Mempertimbangkan apa yang yang dikatakan Alkitab bahwa Adam
diciptakan pada hari ke enam dari keberadaan planet kita, kita dapat menentukan
berapa kira-kira umur bumi berdasarkan Alkitab dengan memperhatikan detil
kronologi umat manusia. Tentunya ini mengasumsikan bahwa catatan kitab Kejadian
adalah akurat, dan ke enam hari penciptaan yang disebutkan dalam Alkitab adalah
secara harfiah masing-masing 24 jam,
dan bahwa tidak ada kekosongan kronologi yang tidak dapat dijelaskan.
Silsilah-silsilah yang dicantumkan dalam Kejadian pasal 5 dan 11 memberitahukan pada umur berapa?
Adam dan keturunannya
melahirkan generasi-generasi berikutnya secara berurutan mulai dari Adam sampai
Abraham. Dengan menentukan di mana secara kronologis Abraham berada dalam
sejarah. dan dengan menambahkan umur-umur yang disebut dalam Kejadian 5 dan 11,
nyatalah bahwa Alkitab mengajarkan bahwa umur bumi berkisar sekitar 6.000
tahun, lebih atau kurang beberapa ratus tahun.
Bagaimana dengan angka 4,6 milyar tahun yang diterima oleh kebanyakan
ilmuwan sekarang dan yang diajarkan di kebanyakan institusi akademis sebagai
umur bumi? Umur ini secara utama didasarkan pada dua tehnik penanggalan:
penanggalan secara radiometrik dan penanggalan secara geologis. Para ilmuwan
yang mendukung umur bumi-muda (sekitar 6.000 tahun) bersiteguh bahwa
penanggalan secara radiometrik memiliki kelemahan karena didasarkan pada
sejumlah asumsi yang salah, sementara penanggalan secara geologis cacat karena
mempergunakan logika yang berputar. Lebih dari itu, mereka menunjuk pada
pembuktian ketidakbenaran dari mitos tuanya umur bumi seperti salah pengertian
bahwa stratifikasi, proses pembentukan fosil, dan permata, batu bara, minyak,
stalaktit, stalagmit, dll memakan waktu yang panjang untuk terjadi. Dan
akhirnya para pendukung umur bumi-muda menunjukkan bukti-bukti positif untuk
umur bumi-muda sebagai ganti umur bumi-tua yang mereka buktikan
ketidakbenarannya. Para ilmuwan pendukung umur bumi-muda mengakui bahwa saat
ini mereka masih minoritas secara jumlah namun bersikeras bahwa jumlah mereka
akan makin bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah ilmuwan yang
menganalisa ulang bukti-bukti yang ada dan lebih mencermati paradigma umur
bumi-tua yang sekarang ini diterima.
Pada akhirnya umur bumi tidak dapat dibuktikan. Apakah 6.000 tahun atau 4,6
milyar tahun –kedua pandangan ini (dan pandangan-pandangan lain) bergantung
pada iman dan asumsi-asumsi. Mereka yang berpegang pada 4,6 milyar tahun
percaya bahwa metode-metode seperti penanggalan radiometrik dapat diandalkan, dan
tidak ada sesuatupun yang terjadi dalam sejarah yang dapat mengganggu runtuhnya
radioisotop secara normal. Mereka yang berpegang pada 6.000 tahun percaya bahwa
Alkitab itu benar adanya, dan faktor-faktor lain bertanggung jawab untuk
menjelaskan apa yang “kelihatannya” sebagai umur bumi, seperti misalnya banjir
global, atau Allah menciptakan alam semesta dalam keadaan yang “kelihatannya”
berumur sangat tua. Sebagai contoh, Allah menciptakan Adam dan Hawa sebagai
manusia dewasa. Kalau dokter memeriksa Adam dan Hawa pada hari penciptaan
mereka, dokter akan memperkirakan bahwa mereka berumur 20 tahun (atau berapapun
kelihatannya umur mereka) – padahal faktanya Adam dan Hawa berumur kurang dari
satu hari. Apapun alasannya selalu ada alasan yang baik untuk percaya pada
Firman Tuhan dibandingkan dengan kata-kata dari para ilmuwan ateis dengan
agenda evolusi.
Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia
Apa itu umur bumi? Berapa umur bumi?
Matahari yang setiap hari memancarkan sinarnya ke bumi dan juga ke
planet-planet lain yang ada pada tatasurya kita, adalah sumber kehidupan bagi
semua makhluk hidup yang ada di bumi ini. Pemancaran energi matahari yang
sampai ke bumi telah berlangsung terus menerus sejak kurang lebih 5.000.000.000
tahun yang lalu dan akan terus berlangsung sampai waktu yang belum diketahui.
Energi matahari yang
seakan-akan tak akan habis tersebut, menarik untuk diamati karena sumber energi
matahari tersebut ternyata berasal dari reaksi thermonuklir yang sangat dahsyat
dan menghasilkan panas dalam orde jutaan derajat celcius. Oleh karena sumber
energi matahari berasal dari reaksi thermonuklir, berarti energinya bisa
berkurang dan pada akhirnya akan habis manakala reaktan yang terlibat dalam
reaksi thermonuklir telah habis bereaksi.
Apabila reaktan yang bereaksi
telah habis, maka matahari akan padam dan ini berarti kematian bagi semua makhluk
hidup yang ada di bumi ini. Tulisan ini akan membahas bagaimana reaksi
thermonuklir bisa terjadi di matahari, berapa panas yang dihasilkannya dan
kapan reaksi thermonuklir akan berhenti atau kapan matahari akan padam.
Suhu Matahari
Menurut para ahli astronomi modern yang mempelajari keberadaan
bintang-bintang di jagat raya ini, matahari kita adalah salah satu bintang di antara
100.000.000 bintang yang ada pada suatu kelompok atau galaksi yang disebut
dengan kelompok bintang "Milky Way". Matahari sebenarnya adalah suatu
bintang yang besarnya termasuk rata-rata dibandingkan dengan ukuran
bintang-bintang lainnya. Banyak bintang lainnya yang ukurannya jauh lebih besar
dari pada ukuran matahari kita. Diameter matahari 1.400.000 kilometer yang
berarti 100 kali diameter bumi. Gravitasi matahari lebih kuat dari pada
gravitasi di bumi, yaitu 28 kali lebih kuat dari pada gravitasi bumi. Cahaya
bintangpun ada yang jauh lebih terang yang berarti suhunya juga jauh lebih
panas dari pada suhu matahari kita. Matahari tampak sangat besar dibandingkan
dengan bintang-bintang yang tersebar di jagat raya ini karena letaknya yang
relatif sangat dekat dengan bumi, yaitu sekitar 150.000.000 kilometer. Bintang
yang paling dekat dengan bumi adalah bintang Alpha Centauri yang jaraknya
40.000.000.000.000 kilometer dari bumi. Bagaimana kedudukan matahari terhadap
bumi dan planet-planet lainnya dalam tata surya kita dapat dilihat pada Gambar
1. Matahari sebagai dapur nuklir menghasilkan panas yang sangat amat tinggi
hasil dari reaksi thermonuklir yang terjadi di matahari. Suhu pada pusat
matahari (pada inti) diperkirakan mencapai lebih dari 14.000.000 ºC, sedangkan
suhu permukaannya relatif dingin, yaitu sekitar 5.000 - 6.000 ºC. Struktur
matahari terdiri atas beberapa bagian, yaitu yang ada di pusat disebut
"inti matahari", kemudian bagian antara inti matahari sampai dengan
permukaan matahari disebut "photosphere". Pada permukaan terdapat
bagian yang disebut dengan "sunspots" yang tampak lebih gelap, karena
suhunya memang relatif lebih dingin dibandingkan dengan bagian lain. Sunspots
bersuhu sekitar 4000 ºC, lebih dingin bila dibandingkan dengan suhu pada
permukaan matahari, sehingga wajar bila tampak lebih gelap kalau dilihat dengan
"coronagraph".
Atmosfer Matahari
Atmosfir matahari terletak di atas permukaan matahari yang sebagian besar
berupa gas Hidrogen. Atmosfir matahari terdiri atas 2 bagian utama, yaitu
"chromospher" dan "corona". Bagian chromosphere dapat
mencapai ketebalan 12.000 kilometer dari permukaan matahari, sedangkan bagian
corona tampak bagaikan mahkota berwarna putih yang melingkari matahari. Corona
dapat mencapai ketinggian ratusan ribu bahkan dapat sampai jutaan kilometer
dari permukaan matahari.
Hajar Aswad batu meteor?
Marak nya
pemberitaan yang oleh orang kafir dianggap kebohongan publik di dunia maya atau
yang lebih akrab disapa dengan HOAX membuat pembaca khusus nya masyarakat awam
merasa diresahkan. Namun ada pula kebohongan publik yang menyatakan sebuah
kebanggaan. Adakah, seperti apa? Berikut saya kutipkan sebuah kebohongan publik
yang di rilis dari salah satu situs yang saya temukan lewat mesin pencari
google
“Encyclopedia Americana
menulis : “…Sekiranya orang2 Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat
di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena
rotasi dari super konduktor yg berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memancarkan
gelombang elektromagnetik.
Menurut hasil penelitian
dari 15 Universitas : menunjukkan Hajar Aswad adalah batumeteor yg mempunyai kadar logam
yg sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yg ada.“
Bagi orang kafir, ini berita kesedihan.
Bagi umat muslim khusus nya, hal ini sangat menggembirakan seraya bagi pembaca
nya pastilah akan mengucap kalimat “Subhanallah, Allahuakbar, Masyaallah” tidak
ada salah nya memang ketika kita menemukan sesuatu yang “amazing” dan membuat
diri kita merasa heran akan kebesaranNya. Namun sekarang pertanyaan nya,
benarkah pemberitaan itu bahwa hajar aswad terbuat dari batumeteor?
Hajar Aswad merupakan batu suci yang terletak pada
pojok timur sebuah bangunan berbentuk kubus dengan ukuran tinggi 13,10m, sisi
11,03m kali 12,62m atau yang kita kenal sebagai ka’bah. Hajar Aswad
diriwayatkan sebagai batu yang berasal dari luar bumi dimana umat muslim
meyakini nya hajar aswad merupakan batu yang berasal dari surga. Disisi lain dalam
sebuah katalog meteorit yang disusun oleh geolog Prior-Hey (1953) hajar aswad
dikategorikan sebagai sebuah meteorit yang memiliki jenis aerolit/siderolit.
Meteorit yang memiliki jenis aerolit/siderolit memiliki kandungan kaya akan
besi dan silikat.
Meteor Siderolite. Credit : opalauctions.com
Merujuk pada sebuah riwayat yang
mengatakan bahwa Hajar Aswad dapat terapung di dalam air, hal ini seolah
mendobrak pernyataan yang tertulis pada katalog meteorit yang di buat oleh
geolog Prior-Hey (1953) dimana meteorit jenis siderolit memiliki ciri lain yang
senantiasa tenggelam jika di masukkan kedalam air mengingat massa jenis nya
antara 5 hingga 7 gram/cc. Oleh karena itu hajar aswad kemudian dianggap
sebagai sisa material yang berasal dari produk tumbukan atau disebut sebagai
impaktit yakni padatan rapuh berongga-rongga yang menyerupai batu apung. Di
daratan saudi arabia, produk hasil tumbukan atau yang lebih akrab disebut
dengan impakti dapat dijumpai dilokasi kawah meteor Wabar sekitar 550km sebelah
tenggara kota Riyadh. Namun pendapat ini akhirnya terbantahkan dengan
sendirinya mengingat kawah Wabar yang ditemukan pada tahun 1932 ternyata
terbentuk pada 9 januari 1704 melalui jatuh nya sebuah meteor yang cukup besar berukuran 10 meter yang sangat kaya
dengan besi. Mengingat tumbukan meteor yang terjadi pada tahun
1704 atau dengan kata lain tumbukan terjadi lebih dari
Reaksi Termonuklir
sebagai Sumber Energi Matahari
Matahari yang setiap
hari memancarkan sinarnya ke bumi dan juga ke planet-planet lain yang ada pada
tatasurya kita, adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup yang ada di
bumi ini. Pemancaran energi matahari yang sampai ke bumi telah berlangsung
terus menerus sejak kurang lebih 5.000.000.000 tahun yang lalu dan akan terus
berlangsung sampai waktu yang belum diketahui. Energi matahari yang seakan-akan
tak akan habis tersebut, menarik untuk diamati karena sumber energi matahari
tersebut ternyata berasal dari reaksi thermonuklir yang sangat dahsyat dan
menghasilkan panas dalam orde jutaan derajat celcius. Oleh karena sumber energi
matahari berasal dari reaksi thermonuklir, berarti energinya bisa berkurang dan
pada akhirnya akan habis manakala reaktan yang terlibat dalam reaksi
thermonuklir telah habis bereaksi. Apabila reaktan yang bereaksi telah habis,
maka matahari akan padam dan ini berarti kematian bagi semua makhluk hidup yang
ada di bumi ini. Tulisan ini akan membahas bagaimana reaksi thermonuklir bisa
terjadi di matahari, berapa panas yang dihasilkannya dan kapan reaksi
thermonuklir akan berhenti atau kapan matahari akan padam.
Suhu Matahari
Menurut para ahli
astronomi modern yang mempelajari keberadaan bintang-bintang di jagat raya ini,
matahari kita adalah salah satu bintang diantara 100.000.000 bintang yang ada
pada suatu kelompok atau galaksi yang disebut dengan kelompok bintang
"Milky Way". Matahari sebenarnya adalah suatu bintang yang besarnya
termasuk rata-rata dibandingkan dengan ukuran bintang-bintang lainnya. Banyak
bintang lainnya yang ukurannya jauh lebih besar dari pada ukuran matahari kita.
Diameter matahari 1.400.000 kilometer yang berarti 100 kali diameter bumi.
Gravitasi matahari lebih kuat dari pada gravitasi di bumi, yaitu 28 kali lebih
kuat dari pada gravitasi bumi. Cahaya bintangpun ada yang jauh lebih terang
yang berarti suhunya juga jauh lebih panas dari pada suhu matahari kita.
Matahari tampak sangat besar dibandingkan dengan bintang-bintang yang tersebar
di jagat raya ini karena letaknya yang relatif sangat dekat dengan bumi, yaitu
sekitar 150.000.000 kilometer. Bintang yang paling dekat dengan bumi adalah
bintang Alpha Centauri yang jaraknya 40.000.000.000.000 kilometer dari bumi.
Bagaimana kedudukan matahari terhadap bumi dan planet-planet lainnya dalam tata
surya kita dapat dilihat pada Gambar 1. Matahari sebagai dapur nuklir
menghasilkan panas yang sangat amat tinggi hasil dari reaksi thermonuklir yang
terjadi di matahari. Suhu pada pusat matahari (pada inti) diperkirakan mencapai
lebih dari 14.000.000 ºC, sedangkan suhu permukaannya relatif dingin, yaitu
sekitar 5.000 - 6.000 ºC. Struktur matahari terdiri atas beberapa bagian, yaitu
yang ada di pusat disebut "inti matahari", kemudian bagian antara
inti matahari sampai dengan permukaan matahari disebut "photosphere".
Pada permukaan terdapat bagian yang disebut dengan "sunspots" yang
tampak lebih gelap, karena suhunya memang relatif lebih dingin dibandingkan
dengan bagian lain. Sunspots bersuhu sekitar 4000 ºC, lebih dingin bila
dibandingkan dengan suhu pada permukaan matahari, sehingga wajar bila tampak
lebih gelap kalau dilihat dengan "coronagraph".
Atmosfer Matahari
Atmosfir matahari terletak
di atas permukaan matahari yang sebagian besar berupa gas Hidrogen. Atmosfir
matahari terdiri atas 2 bagian utama, yaitu "chromospher" dan
"corona". Bagian chromosphere dapat mencapai ketebalan 12.000
kilometer dari permukaan matahari, sedangkan bagian corona tampak bagaikan
mahkota berwarna putih yang melingkari matahari. Corona dapat mencapai
ketinggian ratusan ribu bahkan dapat sampai jutaan kilometer dari permukaan
matahari.
3.500 setelah renovasi
Ka’bah oleh Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS sehingga mustahil Hajar Aswad berasal
dari proses tumbukan ini.
Mencari hubungan antara Hajar Aswad
dengan meteorit salah satunya bisa dilakukan dengan mencari dan memetakan kawah
tumbukan meteor di sekujur Jazirah
Arabia dan Nubia (Mesir-Sudan). Asumsinya, jika Hajar Aswad adalah meteorit,
maka ia tiba di muka Bumi lewat proses tumbukan benda langit nan khas sehingga
masih menyisakan bongkah-bongkah meteoritnya tanpa sempat lebur menjadi
butir-butir mikrometeorit akibat tingginya tekanan dan besarnya energi
tumbukan.
Hingga tahun 2011 di
kawasan tersebut telah dijumpai 13 kawah/sisa kawah mirip kawah meteor, namun hanya 3
diantaranya yang bisa dipastikan dibentuk oleh tumbukan meteor karena menyisakan meteorit/menampakkan jejak
mineral/batuan kunci, yakni kawah Wabar (Saudi Arabia), Jebel Waq as-Suwwan
(Yordania) dan Kamil (Mesir). Dari ketiganya hanya kawah Wabar dan Kamil yang
berpotensi menyisakan bongkah meteorit besar karena meteornya berupa meteor besi (siderit), titik tumbukan di padang pasir
(sehingga tekanannya lebih rendah karena redamannya lebih besar) dan berusia
sangat muda secara geologis karena terjadi di era Holosen (kurang dari 10.000
tahun terakhir).
Dengan
berbagai teknik pertanggalan radioaktif diketahui kawah Wabar terbentuk +/- 300
tahun silam, sementara kawah Kamil +/- 5.000 tahun silam. Di sisi lain renovasi
Ka’bah era Nabi Ibrahim AS terjadi sekitar 4.000 tahun silam, sehingga
pembangunan Ka’bah di era Nabi Adam AS mungkin terjadi sekitar 8.000-9.000
tahun silam mengingat antara kedua nabi tersebut hidup sejumlah nabi dan rosul
lainnya yang masing-masing berusia amat panjang (misalnya Nabi Nuh AS, yang
berusia 1.000 tahun). Maka secara temporal (waktu) waktu amat sulit guna
mengaitkan meteorit kedua kawah itu dengan Hajar Aswad, mengingat Hajar Aswad
telah ada terlebih dahulu dibanding kedua kawah.
Hajar
Aswad pernah diasumsikan sebagai batuan beku hasil aktivitas gunung berapi.
Gunung berapi secara umum menghasilkan batuan beku asam (kaya silika/SiO2)
serta batuan beku basa (kaya oksida logam-logam kalium, natrium, magnesium dan
kalsium). Batuan beku asam secara umum berwarna terang/cerah, berkebalikan
dengan batuan beku basa yang gelap. Salah satu bakuan beku asam itu memiliki
ciri khas mampu terapung di air, yakni batu apung (pumice) yang 90 % bagiannya
adalah pori-pori sehingga bermassa jenis lebih kecil dari 1 gram/cc. Banyak
batuapung yang memiliki warna putih. Kekhasan ini cukup menarik mengingat Hajar
Aswad diriwayatkan juga berwarna putih dan dapat terapung di air.
Batuapung
umumnya terbentuk dalam letusan eksplosif dahsyat dengan skala letusan
setara/lebih dari 5 VEI, yang salah satu ciri khasnya menghasilkan kaldera.
Gunung-gunung berapi yang mampu membentuk batuapung umumnya adalah gunung
berapi andesitik (gunung berapi bermagma asam), yakni yang terletak di dekat
zona subduksi lempeng tektonik. Gunung-gunung berapi demikian banyak dijumpai
di Indonesia, sehingga tak heran bila batuapung muncul dalam letusan Krakatau
1883 maupun Tambora 1815.
Jazirah
Arabia bagian barat juga merupakan wilayah yang aktif secara vulkanik. Tetapi
vulkanisme di sini tidak membentuk gunung berapi andesitik, melainkan basaltik
(gunung berapi bermagma basa). Musababnya sumber magma di sini bukanlah
subduksi antar lempeng melainkan titik panas (hotspot) di tengah-tengah lempeng.
Salah satu jalur vulkanik Arabia membentang dari kota Mekkah ke utara melintasi
kota Madinah dan berujung di daratan Nufud (panjang +/- 600 km), yang
menumbuhkan dua gunung api raksasa: Harrat Rahat dan Harrat Khaybar. Selain
menghasilkan batuan beku basa yang gelap, magma basaltik yang dimuntahkan
gunung-gunung berapi Arabia pun cukup encer sehingga tidak terbentuk gunung
berbentuk kerucut tinggi seperti di Indonesia, melainkan berbentuk amat lebar
dengan puncak-puncak kerucut yang jauh lebih rendah.
Dengan
demikian, apakah Hajar Aswad analog dengan batuapung? Dalam konteks geologi
Jazirah Arabia, amat sulit untuk menghubungkannya. Mengingat vulkanisme Arabia
lebih dominan menghasilkan batuan beku basa dan tidak dijumpai jejak-jejak
letusan eksplosif. memang ada kaldera di Jabal Salma (Nufud), namun kaldera ini
terbentuk sekitar 580 juta tahun silam dan terlalu tua untuk bisa menghasilkan
batuapung.
Jadi, jika Hajar Aswad amat sulit dikaitkan dengan
batu meteorit dan juga batu vulkanik, lantas batu ini analog dengan apa?
Wallahua’lam.
Dikutip dari M Ma’rufin Sudibyo
1. Sudibyo. 2012. Ensiklopedia Fenomena Alam dalam
al-Qur’an, Menguak Rahasia Ayat-Ayat Kauniyah. Surakarta: Tinta Medina, dalam
Bab 5: Gunung Berapi
2. Kellogg. 1985. The Salma Caldera Complex,
Northeastern Arabian Shield, Kingdom of Saudi Arabia. USGS Open File Report
85-370.
(Chabou. 2011. Abstract, Arab Impact Cratering and Astrogeology Connference II, Morocco)
(Chabou. 2011. Abstract, Arab Impact Cratering and Astrogeology Connference II, Morocco)
(Sudibyo. 2012. Sang Nabi pun Berputar, Arah Kiblat
dan Tata Cara Pengukurannya. Surakarta: Tinta Medina, dalam Bab 1: Ka’bah)
Batu
Meteor Berlafadz Allah dijual 100juta
Diposkan
oleh:didin abidin Dalam unik 0 komentar
SEP
17
Batu meteor berlafadz allah dijual
100juta?? wow mahal sekali yah..batu yang ditemukan di daerah belitung ini
memang mahal karena ada tulisan Allah, ini adalah keajaiban. Batu berukuran
sekitar 5 cm ini dijual di pameran ragam budaya Bangka-Belitung di bibir Pantai
Tanjung Kelayang, Belitung
Lafadz
Allah pada batu berbentuk lonjong ini jelas sekali terlihat memanjang. Batu ini
diyakini mampu menarik minat para kolektor batu alam. "Ini mahal karena
ada tulisan Allah. Ini keajaiban mas, ini untuk koleksi," ujar penjual
batu dari Stan Pemerintah Kabupaten Belitung, Rustam, kepada detikcom.
Batu
satam atau batu meteor adalah batu langka yang kerap ditemukan penambang timah
tradisional di Belitung. Batu satam diyakini berasal dari meteor yang jatuh ke
bumi. Masyarakat semakin yakin karena tekstur batu yang tak biasanya. Batu
bertekstur keras dan bergelombang seperti permukaan bulan dari teleskop.
Selain
itu dua batu satam punya kekuatan magnet saling menolak. Jadi apabila dua
genggaman tangan memegang dua batu satam, maka akan menimbulkan efek
bertolakan. Batu ini juga diyakini dapat digunakan sebagai media penyembuhan.
"Ini
bisa jadi alat kesehatan. Jadi lebih baik daripada gelang power balance,"
ujarnya.
Sebongkah
kecil batu meteor ini bisa dihargai Rp 300 ribu sampai jutaan hingga ratusan
juta rupiah. Harga batu satam tergantung pada banyaknya guratan pada batu.
"Semakin
banyak guratannya semakin mahal harganya," ujar seorang penggemar batu
Satam, Raymond.
nah
gimana? para kolektor batu tertarik ga ya beli batu meteor berlafadz Allah ini?
Si Hitam, Batu
Satam. Armagedon Baru (Indosiar.com)
***
Indosiar.com Nah, hasil tabrakan meteor dengan bumi
itu, rupanya menjadi serpihan-serpihan yang berkilauan bagaikan batu kaca, yang
menyebar ke segala penjuru permukaan bumi seperti di Indonesia di Pulau
Belitung, didekat Solo dan negara-negara lain seperti Australia, Cekoslavia,
dan Arab. Salah satu batu berkilauan itu dikenal dengan nama Batu Satam, yang
hanya dapat ditemui di Pulau Belitung. Batu langka berwarna hitam dengan
urat-uratnya yang khas, menjadi daya tarik tersendiri jika kita berkunjung ke
pulau penghasil timah itu.
Batu satam ini mungkin
hanya satu-satunya yang ada didunia. Di Pulau Belitung sendiri, tidak mudah
untuk mendapatkan batu satam, apalagi untuk dijadikan kerajinan. Biasanya para
perajin mendapatkan batu satam dari para penambang timah darat, yang menemukan
satam ini secara kebetulan dari perut bumi dengan kedalaman 50 meter.
Mereka pun menemukannya
secara tak sengaja, terbawa oleh pipa pompa penghisap air yang diarahkan ke
sakan yaitu tempat untuk memisahkan pasir dan timah.
Istilah satam diambil dari
bahasa warga keturunan Cina yang berada di Pulau Belitung.
SA yang artinya pasir, sedangkan TAM artinya empedu. Jadi satam berarti empedu pasir.
Sementara warga pribumi Belitung sendiri mengartikan satam adalah Batu hitam.
SA yang artinya pasir, sedangkan TAM artinya empedu. Jadi satam berarti empedu pasir.
Sementara warga pribumi Belitung sendiri mengartikan satam adalah Batu hitam.
Namun berdasarkan
keterangan dari buku De Ontwikkling Van Het Eiland Billiton-Maatschappij
karangan Door J.C. Mollema yang diterbitkan S. Gravenhage, Martinus Nijhoff
1992, menuliskan seorang berkebangsaan Belanda yang bernama Ir. N Wing Easton
dari Akademi Amesterdam di Belanda menamakan bebatuan meteor ini dengan istilah
Billitonite yang artinya batu dari Pulau Belitung.
Di kalangan masyarakat
Belitung sendiri, batu satam ini dipercaya mempunyai kekuatan magis sebagai
penangkal penolak racun dan unsur makhluk-gaib. Namun bagi wisatawan yang
berkunjung ke Pulau Timah ini, selalu menyempatkan diri membeli batu satam ini
sebagai cendramata khas Pulau Belitung, yang dijadikan kalung, giwang, bros,
cincin, tasbih, tongkat komando dan sebagainya, yang dikenal dengan istilah
Kerajinan Satam.
Salah seorang perajinan
batu satam itu adalah Firman Zulkarnain, yang biasa dipanggil Firman Satam.
Pria kelahiran Pulau Belitung yang tinggal di Desa Pangkalalang Tanjungpandan
ini, telah menekuni usaha kerajinan batu satam selama 19 tahun.
Bahkan dengan kerajinan
batu satamnya, Firman berhasil membawa nama Pulau Belitung ke ajang
pameran-pamera nasional maupun internasional. Berbagai penghargaan juga telah
diterimanya. Salah satunya adalah Asean Development Citra Award 2007-2008, yang
dianugerahi oleh Asean programme Consultant Indonesia Consortium.
Meski tanpa dukungan dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung, Firman tetap mempromosikan souvenir khas
dari kelahirannya itu, seperti di Jakarta Fair 2008. Menurut Firman, para
pengunjung sangat antusias untuk membeli ataupun sekedar melihat-lihat
kerajinan satam yang dijual mulai dari harga 100 ribu sampai satu juta rupiah (harga
promo tersebut hanya saat pameran).
Sayangnya, oleh orang-orang
tak bertanggung jawab, banyak banyak dijual batu satam yang palsu, demi
mendapatkan keuntungan semata. Untuk mengetahui satam yang asli, letakkan
telapak tangan Anda diatas satam, jika terasa ada medan energi, itulah Satam
yang asli.(Arizal Wahyudi/Ijs)
Satam, Batu Alam
Berusia Jutaan Tahun (Liputan 6 SCTV)
Satam, Batu Alam Berusia Jutaan Tahun
Liputan6.com,
Bangka Belitung: Ada oleh-oleh khas berupa bebatuan
yang dapat diboyong jika bertandang ke Belitung Timur, Provinsi Bangka
Belitung.Batu Satam namanya.
Batu unik berwarna hitam dengan urat-uratnya yang khas itu konon adalah hasil
proses alam atas reaksi tabrakan meteor dengan lapisan bumi yang mengandung
timah tinggi jutaan tahun silam.
Seorang
kolektor batu satam Burhan menuturkan batu tersebut tak bisa dicari. Batu satam
hanya bisa ditemukan secara tak sengaja ketika menambang timah. “Cara
mendapatkannya agak misterius,” jelas Burhan saat ditemui SCTV, belum lama ini.
Batu
satam bisa dibeli di sejumlah toko emas di Tanjung Pandan dengan harga sekitar
Rp 75 ribu (red : Harga ini
pada April 2007 dan saat ini telah melonjak tajam karena sangat langka)
untuk batu seukuran kuku ibu jari. Selain untuk perhiasan, batu ini diyakini
“berkhasiat” sebagai obat dan mampu menjaga pemakainya dari hal-hal gaib.
Terlepas
dari hal-hal itu, batu satam menjadi komoditas pasar yang menggiurkan. Banyak
orang luar Belitung berburu batu ini. Keunikan dan mitos batu ini kian menarik
dengan kelangkaannya. Bahkan konon batu satam atau billitonite stone hanya
terdapat di lima wilayah di dunia.(TOZ)
Batu Satam, Empedu Pasir dari
Belitung nan Unik
|
Hobbies Fri, 30
Dec 2005 09:59:00 WIB Batu
hitam dari langit. Itu lah penjelasan singkat tentang batu satam. Memiliki
kekuatan magis, batu ini bisa dibentuk menjadi berbagai macam aksesoris nan
unik dan indah.
|
Di
sebuah rumah sederhana disalah satu sudut kota Tanjung Pandan, Belitung, Firman
Zulkarnaen (50), pengrajin batu Satam, terlihat sedang bekerja seorang diri.
Dengan ketekunan dan ketelitiannya, batu yang dikenal dengan nama ilmiah Billitonites itu dibentuknya menjadi berbagai
aksesoris seperti cincin, giwang, kalung, batu tasbih hingga mata untuk
tongkat komando.
|
Batu
satam yang berasal dari bahasa Cina yang berarti empedu pasir memang berasal
dari meteor. Walaupun telah bergesekan dengan atmosfir bumi, batu-batu ini
kemudian jatuh ke beberapa belahan bumi, seperti Arab, Australia, daerah
sekitar Solo (Jawa Tengah), dan Pulau Belitung.
|
Berdasarkan
penelitian dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Batu Bara, Departmen Sumber
Daya Mineral, dalam batu Satam ditemukan kandungan unsur kimia seperti SiO2,
A12O3, unsur kimia tak terdeteksi seperti MgO dan K2O. Batu berwarna hitam
ini memiliki ukiran-ukiran indah akibat proses alam, tergesek oleh air tanah
di kedalaman 50 m dan ditemukan secara tidak sengaja dalam kegiatan
penambangan timah.
|
Batu
yang dirasakan punya kekuatan “magis” ini memang memancarkan suatu energi.
Saat bersama rombongan press
tour mengunjungi Belitung, Travel Club menyaksikan sendiri Pak Firman
mendemonstrasikan kemampuan batu tersebut. Batu ini dapat memberi info,
meramal, mencari sendiri jenis batu dengan bantuan tabel batu 4 khalifah
peninggalan orang tua Pak Firman.
|
Dengan
digantungkan pada sebuah palang kayu yang kemudian ditahan menggunakan tangan
Pak Firman, maka batu tersebut akan bergerak sendiri sesuai pertanyaan yang
diajukan seperti yang mana Bapak A…atau berputar ke arah sebaliknya jika
diminta. Bahkan batu Satam itu juga bisa mengetahui dari jenis batu apa
cincin yang sedang dipakai oleh seseorang. “Tapi ingat, apa yang Anda
sekalian lihat itu, semuanya adalah atas kehendak Yang Maha Kuasa,” pesan Pak
Firman.
|
Selain
sebagai pengrajin, Pak Firman sekaligus juga memasarkan hasil kreasinya
dibantu istrinya Rodiana (46). Penjualan batu ini dilakukan secara
berkeliling, dari even, expo atau pameran, serta sudah menjadi peserta
tahunan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Bahkan Pak Firman mengaku bahwa dirinya
sudah pernah berpameran di luar negeri seperti Jepang pada tahun 2004.
|
Namun
dia menolak bila dianggap menjual kemampuan magis batu ini. Ia lebih senang
bila dianggap sebagai pengrajin dan penjual aksesoris saja. “Saya tidak
menjual khasiat batu, nanti orang menjadi musyrik dan membawa syirik,” tegas
Pak Firman.
|
Dari
hasil kerajinannya, dia tidak saja mampu meningkatkan taraf hidup
keluarganya, tetapi juga mengangkat nama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
hingga ke dunia internasional. TC Ferry
|
No comments:
Post a Comment