Wednesday, May 1, 2013

asal usul kehidupan di bu






































http://langitselatan.com/wp-content/uploads/2008/03/chondritesthumbnail.jpg






            Manakah Asal Kehidupan di Bumi?


SIAPA MAKHLUK HIDUP YANG PALING AWAL MELIHAT?

       MOYANG MAMALIA TAK SEKECIL PERKIRAAN

ASAL MULA KEHIDUPAN MENURUT PANDANGAN AGAMA ISLAM

ALAM TUMBUH-TUMBUHAN DAN BINATANG


Dalam fasal ini kita kumpulkan beberapa ayat Qur-an yang menyebutkan asal kehidupan aspek-aspek tertentu dalam alam tumbuh-turnbuhan serta persoalan-persoalan umum atau khusus tentang alam binatang. Dengan mengumpulkan ayat-ayat yang tersebar di bagian-bagian Qur-an dalam satu pengelompokan yang rasionil, kita mengharap dapat memberikan ide yang menyeluruh tentang apa yang disebutkan oleh Qur-an dalam bermacam-macam soal. 






Untuk masalah-masalah dalam fasal ini dan juga dalam fasal berikutnya, kita harus sangat teliti dalam menyelidiki teks Qur-an, karena memang terdapat kesulitan yang inheren dalam mengartikan kalimat (vocabulary). Kesulitan-kesulitan seperti itu hanya dapat diatasi setelah kita menyelidiki hasil-hasil penyelidikan ilmiah mengenai persoalan yang kita hadapi. Konfrontasi dengan Sains modern dalam hal-hal yang mengenai makhluk hidup yakni tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia adalah sangat diperlukan untuk mengetahui arti beberapa ayat Qur-an yang mengenai soal-soal tersebut.

Terdapat beberapa terjemahan beberapa ayat Qur-an yang dilakukan oleh ahli-ahli sastra ternyata dianggap tidak tepat oleh ahli Sains. Keadaan yang serupa dirasakan juga terhadap beberapa buku tafsir yang pengarangnya tidak memiliki pengetahuan Sains yang sangat perlu untuk memahami teks Qur-an

A. ASAL MULA KEHIDUPAN

Soal ini selalu menjadi perhatian manusia, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk makhluk-makhluk hidup sekelilingnya. Kasus manusia yang munculnya di atas bumi serta caranya mempunyai keturunan merupakan bahan perkembangan yang sangat penting, akan dibicarakan dalam fasal yang akan datang. Dalam membicarakan asal mula kehidupan secara umum, Qur-an mengambil sikap yang sangat ringkas dan menyebutkannya dalam ayat yang mengenai proses pembentukan kosmos yang sudah kita
sajikan dan kita jelaskan. Surat 21 ayat 30: 

[Tulisan Arab] Artinya: "Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya, dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.

"Soal asal kehidupan tidak menimbulkan keragu-raguan. Ayat tersebut dapat berarti bahwa tiap-tiap benda hidup, diciptakan dari air sebagai bahan baku, atau tiap-tiap benda hidup berasal dari air. Kedua arti tersebut di atas adalah sesuai dengan Sains modern yang mengatakan bahwa kehidupan
itu berasal dari air, atau air itu adalah bahan pertama untuk membentuk sel hidup. Tanpa air tak akan ada kehidupan. Jika seseorang berbicara tentang adanya kehidupan dalam suatu planet, lebih dahulu ia bertanya apakah planet itu mengandung air cukup. Hasil-hasil penyelidikan modern memungkinkan kita berfikir bahwa benda-benda hidup yang paling kuno adalah termasuk dalam alam tumbuh-tumbuhan. Telah diketemukan lumut-lumut yang berasal daripada tanah-tanah yang tertua yang diketahui manusia. Unsur-unsur alam binatang muncul kemudian; binatang juga datang dari lautan. 
Yang kita terjemahkan dengan "air" adalah kata bahasa Arab Maa', yang berarti air hujan, air laut atau benda yang encer. Dalam arti pertama (air hujan) air merupakan unsur yang sangat perlu untuk kehidupan tumbuh-tumbuhan.
Surat 20 ayat 53:
[Tulisan Arab]
Artinya: "Dan menurunkan dari langit air hujan, maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dan tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam." 
Ayat tersebut merupakan ayat yang untuk pertama kali menyebutkan adanya: pasangan-pasangan dalam alam tumbuh-tumbuhan; kita akan kembali membicarakan hal ini nanti.
Dalam arti kedua, yakni Maa' sebagai barang cair tanpa perincian, kata tersebut dipakai secara tidak diterangkan lebih lanjut untuk menunjukkan dasar adanya semua binatang.
Surat 24 ayat 45:
[Tulisan Arab] Artinya: "Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan
dari air."
Nanti akan kita ketahui bahwa kata "Maa'" jika dapat berarti sperma. Dengan begitu maka baik mengenai asal kehidupan pada umunya, atau unsur yang menyebabkan munculnya tumbuh-tumbuhan diatas bumi atau asal bibit binatang, semua ayat-ayat Qur-an yang mengenai asal kehidupan adalah sesuai dengan Sains modern. Tak ada suatupun yang mendapat tempat dalam Qur-an, diantara mitos-mitos yang banyak tersiar pada waktu Qur-an diwahyukan.

ilustrasi evolusi mamalia. gambar memperlihatkan evolusi kuda.

DINOSAURUS BARU DITEMUKAN, BERHIDUNG BESAR DAN TAK PUNYA JEMPOL

7:34 PM  SIGIT PRIHATIN  Arkeolog menyebut Temple of the Night Sun yang dihiasi ukiran wajah raksasa sebagai penemuan paling populer pada 2012.
Buaya raksasa yang ditemukan di Filipina pada September 2011. Pada Juli 2012, Guinness World Records menobatkannya sebagai buaya air asin terbesar yang pernah ditangkap. (AP/National Geographic News).


1. Kuil "Dramatis" Suku Maya
Kuil Matahari (Temple of the Night Sun) begitulah nama kuil yang ditemukan di Guatemala. Kuil dengan sembulan pancaran sinar merah dihiasi ukiran khas yang menggambarkan wajah raksasa dan dipercaya sebagai Dewa Matahari suku Maya. Kuil ini memberikan titik terang bagi para arkeolog untuk mengungkap perkembangan suku Maya dan praktek ritual yang mereka lakukan. 

2. Lukisan Dinding Suku Maya
 
Arkeolog menemukan mural atau lukisan dinding yang menghiasi rumah Maya kuno. Lukisan pada dinding ini selain menggambarkan adegan dari para raja beserta pengiringnya. Juga penuh kalkulasi perhitungan yang membantu para ahli taurat kuno untuk menghitung waktu.
Hal ini bertentangan dengan pendapat yang menyatakan bahwa Maya memperkirakan dunia berakhir pada akhir 2012. Sementara tanda-tanda pada dinding mengungkapan tanggal-tanggal selama ribuan tahun ke depan.


Amfibi spesies baru yang ditemukan Februari 2012. Spesies ini menjadi misteri karena tak memiliki anggota tubuh selayaknya amphibi pada umumnya. (S.D. Biju/National Geographic News).

3. Amfibi Misterius
Hewan ini tak memiliki kaki, namun bukan ular ataupun cacing. Meski hewan ini menggali tanah seperti cacing, termasuk dalam spesies amfibi. Hewan ini merupakan satu dari enam spesies misterius yang biasa disebut caecilians.

4. Monyet Malam
Merupakan salah satu dari delapan mamalia baru yang ditemukan selama ekspedisi di Tabaconas Namballe National Sanctuary. Jenis monyet ini sangat jarang terlihat dan diteliti. Bahkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkannya dalam kategori spesies terancam punah. Monyet malam ditemukan di dekat perbatasan Ekuador.

5. Sembilan Sistem Planet
HD 10180 merupakan bintang seperti Matahari di konstalasi selatan Hydrus. Di mana mungkin terdapat sembilan planet yang mengorbit.



Spesies baru kepiting Yeti yang ditemukan bergerombol di ventilasi kaya mineral hidrotermal di dasar laut Antartika. (NERC CHESSO Consortium/National Geographic News).

6. Kawanan Kepiting di Antartika
Spesies baru yang belum memiliiki nama dari kawanan kepiting Yeti ditemukan di dekat lokasi yang panas kaya akan mineral hidrotermal di lautan Antratika. Ilmuwan menyatakan bahwa ini merupakan penemuan baru dari "dunia yang hilang" di kawasan laut dalam.

7. Partikel Tuhan
Tim yang bekerja di Large Hadron Collider (LHC) melaporkan bahwa lebih dari 99 persen yakin mereka yakin telah menemukan Higgs Boson, atau partikel Tuhan. Partikel yang telah lama dicari ini mampu menyelesaikan model standar fisika dengan menjelaskan mengapa benda-benda di alam semesta memiliki massa. 

8. Planet Baru dalam Tata Surya
Sebuah planet yang belum ditemukan mungkin mengorbit di pinggiran gelap tata surya menurut penelitian yang dilakukan pada bulan Mei 2012. "Namun planet ini tak terlalu terlihat sehingga kehadirannya mengganggu orbit," kata Rodney Gomes, seorang astronom di Observatorium Nasional Brasil di Rio de Janeiro.

9. Gula Ditemukan di Ruang Angkasa
Molekul gula sederhana ditemukan mengambang di sekitar bintang. Ini menunjukkan kemungkinan adanya kehidupan di planet lain. Penemuan bulan Agustus 2012 ini menyiratkan bahwa kehidupan dapat dikembangkan di tempat lain.
Ini juga menunjukkan bahwa karbon yang kaya akan molekul membangun blok kehidupan yang mampu hadir sebelum planet mulai terbentuk.

10. Buaya Raksasa Pecahkan Rekor Dunia
Lolong, buaya air asin terbesar di dunia dengan panjang 6,17 meter dan berat 1.075 kilogram. Buaya raksasa ini mematahkan rekor Guinness World of Records sebelumnya yang "hanya" memiliki panjang 5,48 meter. Buaya ini kemudian dinobatkan sebagai buaya air asin terbesar yang pernah ditemukan.

Latirhinus

Spesies dinosaurus baru ditemukan di wilayah utara Meksiko. Dinamai Latirhinus uitstlani, dinosaurus itu ditemukan di wilayah Coahuila dan diperkirakan hidup di masa Cretaceus Akhir, sekitar 73 juta tahun lalu.

Publikasi ilmiah penemuan dinosaurus tersebut dimuat di jurnal Historical Biology, jurnal internasional bidang palaebiologi, kehidupan masa lampau.  L uitstlani, seperti namanya, memiliki karakteristik unik berupa hidung yang lebar. 

"Juga, hidung dinosaurus itu memiliki ruang tambahan bagi struktur jaringan lunak, serupa kantong yang elastis, untuk tujuan penampilan, pengenalan diri dan komunikasi secara umum," kata Albert Prieto-Márquez, pemimpin tim peneliti, seperti dikutipDiscovery, Rabu (6/12/2012).

Dalam penelitian, Prieto-Márquez yang merupakan peneliti post-doktoral dari Bayerische Staatssammlung für Paläontologie und Geologie di Munich, Jerman, menganalisis fosil dinosaurus bersama rekannya, Claudia Inés Serrano Brañas. 

Ia menemukan, selain memiliki hidung besar, dinosaurus ini juga punya kaki belakang yang kekar dengan tiga jari. Sementara itu, kaki depannya kecil dan memiliki empat jari. Dengan kata lain, Prieto-Márquez menemukan bahwa dinosaurus ini tak memiliki jempol.

"Ketika berjalan dan makan, L. uitstlani akan berjalan normal dengan empat kaki walaupun ketika kecepatan dan lari dibutuhkan, dinosaurus ini menggunakan dua kaki. Ekor yang panjang memanjang ke belakang untuk memberi keseimbangan bagian depan tubuh," tutur Prieto-Márquez.

Penemuan dinosaurus ini penting karena beberapa hal. Pertama, penemuan ini menambah wawasan tentang dinosaurus jenis hadrosaurid secara anatomi dan evolusi. Kedua, temuan ini mengisi gap pengetahuan tentang dinosaurus di wilayah selatan Amerika Utara.

Ketiga, dinosaurus ini menyuguhkan hubungan antara dinosaurus di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Terakhir, temuan ini menegaskan spekulasi sebelumnya bahwa dinosaurus jenis ini mendominasi wilayahnya. Penelitian selanjutnya penting untuk mengungkap ukuran dan bentuk dinosaurus ini.

Studi genetik mengungkap bahwa moyang mamalia modern tak sekecil yang diperkirakan. Ukuran moyang mamalia mungkin seukuran kera kecil.

Data fosil menunjukkan adanya fosil mamalia besar. Namun, mamalia besar itu diperkirakan punah bersama dinosaurus. Dengan demikian, ilmuwan berpandangan bahwa mamalia modern berevolusi dari mamalia kecil yang survive. 

Nicolas Galtier dari Institute of Evolutionary Sciences di Montpellier, Perancis, menganalisis genom 36 mamalia modern dan berupaya memperkirakan genom moyangnya.

Rekonstruksi genom secara detail memang sulit dilakukan, tetapi Galtier mengungkap dua karakteristik penting, ukuran tubuh dan umur. Terungkap, moyang mamalia modern punya berat setidaknya 1 kilogram dan bisa berumur lebih dari 25 tahun. Nenek moyang mamalia modern tak sekecil yang diperkirakan.

Michael Novacek dari American Museum of Natural History di New York meragukan riset Galtier. Menurutnya, fosil menunjukkan bahwa hewan pengerat yang muncul setelah kepunahan dinosaurus berukuran kecil. "Tak ada keraguan soal itu," kata Novacek.

Namun seperti diberitakan New Scientist, Minggu (7/10/2012), Galtier mengatakan bahwa data fosil tidak lengkap. Mamalia besar yang kemudian berevolusi menjadi mamalia modern, termasuk hewan pengerat, mungkin gagal menjadi fosil.
  

Ilustrasi
Sebuah tim ilmuwan dari Sekolah Ilmu Alam Bristol, Inggris, berhasil menelusuri makhluk hidup pertama yang dapat melihat. Riset mengindikasikan bahwa indra penglihatan  baru berkembang sejak 700 juta tahun lalu.

"Ubur-ubur adalah makhluk hidup pertama yang mengembangkan kemampuan mendeteksi cahaya," ujar Davide Pisani, yang memimpin penelitian itu pada  Senin 5 November 2012. Kemampuan mendeteksi cahaya adalah cikal bakal indra penglihatan modern.

Para ilmuwan telah lama memperdebatkan kapan persisnya spesies purba pertama kali mampu mengenali cahaya. Pendapat terbelah menjadi dua kubu, antara spesies spons atau ubur-ubur yang menjadi hewan pertama pemilik opsin, semacam reseptor protein ganda yang peka cahaya di sel-sel fotoreseptor retina.

Pisani dan timnya lantas mengamati kelompok spesies spons baru bernama Oscarella carmeladan dan dibandingkan dengan ubur-ubur Cnidaria. Keduanya adalah sekelompok hewan yang diduga memiliki mata primitif.

Model komputer digunakan untuk memberikan gambaran rinci tentang kapan dan bagaimana opsin berevolusi. Pisani menyempurnakan kerjanya dengan melakukan analisis komputasi untuk menguji setiap hipotesis pembentukan awal opsin.

Analisis melibatkan informasi genom semua hewan dari garis keturunan yang dianggap relevan dengan nenek moyang yang pertama kali mengembangkan opsin. Hasilnya, opsin diperkirakan muncul pertama kali pada 700 tahun lalu.

"Opsin ini dianggap ''buta'' dan belum mengalami perubahan genetik utama selama rentang 11 juta tahun sampai akhirnya dapat mendeteksi cahaya," ujar Pisani.

Ia mengatakan, penelitian ini berperan besar untuk menelusuri asal-usul penglihatan makhluk hidup. "Ini adalah penemuan yang mengejutkan. Penelitian kami menyiratkan petunjuk tentang kapan dan bagaimana penglihatan pada manusia berevolusi," kata dia.

            Bagaimana kehidupan di Bumi bisa muncul? Apakah sup organik di Bumi saja yang menjadi benih kehidupan itu? Ataukah bahan lainnya seperti asam amino dihantarkan ke Bumi oleh tabrakan meteorit besar-besaran di masa lalu?

Hujan Meteor di masa awal Tata Surya. Ilustrasi artis. Kredit gambar : NASA
           Sup organik yang menjadi benih kehidupan di Bumi sepertinya tidak sendirian tapi mendapat bantuan dari luar angkasa. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti diCarniege Institution menunjukan adanya konsentrasi tinggi dari asam amino pada dua meteorit yakni 10 kali lebih tinggi dari penelitian sebelumnya untuk meteorit sejenis. Hasil ini menunjukan Tata Surya dini jauh lebih kaya akan materi organik yang bisa membentuk kehidupan dan bisa jadi batuan dari luar angkasa yang jatuh ke Bumi inilah yang menjadi kaldu bagi tumbuhnya kehidupan di Bumi.

            Penelitian yang dilakukan oleh Marilyn Fogel dari Carnegie’s Geophysical Laboratory dan Conel Alexander dariDepartment of Terrestrial Magnetism with Zita Martins of Imperial College London beserta dua koleganya ini akan dipublikasikan di Meteoritics and Planetary Science.
Asam amino merupakan molekul organik yang membentuk tulang belakang protein yang kemudian membentuk berbagai macam struktur dan mengendalikan berbagai reaksi kimia didalamnya termasuk sel kehidupan. Produksi dari protein dipercaya sebagai salah satu langkah awal yang menyusun komponen-komponen penting dalam kehidupan. Para peneliti juga memperkirakan asam amino bisa terbentuk pada beberapa kondisi di awal Bumi, namun keberadaan senyawa-senyawa tersebut pada meteorit -meteorit tertentu justru membawa kita pada kemungkinan lain, yakni ruang angkasa sebagai sumber dari asam amino tersebut. Meteorit yang digunakan dalam penelitian ini diambil di Antartika pada tahun 1992 dan 1995.

           Dalam studi asam amino ini, diambil contoh dari 3 meteorit untuk tipe yang jarang yakni CR chondrite, yang diperkirakan mengandung materi organik tertua dan juga paling primitif di meteorit. CR chondrites merupakan meteorit yang memang sudah ada semenjak awal pembentukan Tata Surya. Nah, pada fasa awal sejarah, meteorit ini merupakan bagian dari sebuah objek yang besar yang menjadi induknya, mungkin asteroid yang kemudian terserak akibat tabrakan.
Analisis pada ketiga meteorit ini, satu diantaranya menunjukan kelimpahan asam amino yang rendah sementara 2 meteorit lainnya justru memiliki kandungan asam amino yang sangat tinggi yang pernah ditemukan pada meteorit purba yakni sekitar 180 – 249 ppm (parts per million).

             Penelitian yang pernah dilakukan pada meteorit primitif lainnya menunjukan secara umum konsentrasi asam amino hanyalah 15 ppm atau kurnag dari itu. Di sisi lain. molekul organik dari sumber exra-terrestrial biasanya memiliki perbandingan isotop karbon yang berbeda dari sumber biologi di Bumi. Dengan demikian para ilmuwan akan bisa memisahkan faktor kontaminasi dari hasil yang mereka dapatkan. Asam amino pada kedua meteorit yang diteliti tersebut diperkirakan terbentuk dalam objek induknya sebelum terpecah akibat tabrakan. Sebagai contoh, amonia dan bahan kimia perintis dari nebula Matahari atau juga medium antar bintang bisa saja telah tercampur dengan air sehingga membentuk asam amino. Setelah terpecah, sebagian pecahannya sepertinya menghujani Bumi dan planet kebumian lainnya. Komponen-komponen perintis ini juga diperkirakan ada pada objek primitif lainnya seperti komet, yang juga menghujani material-nya ke Bumi di masa lalu.
Sumber : Carnegie Institution for Science

 Planet seukuran bumi ditemukan mengorbit bintang induk pada zona layak huni. Permukaan planet diperkirakan tertutup air beku. Bagi ahli astronomi, bintang Kepler-62 tampak sebagai titik cahaya berwarna merah kekuningan. Suhu bintang ini mencapai 5.200 derajat Celsius dan telah bersinar sejak 7 miliar tahun lalu.


Bintang ini lebih kecil ketimbang matahari: berukuran 40 persen lebih kecil dan 30 persen lebih ringan.

Ahli dari National Aeronautics and Space Administration (NASA) yang menggunakan teleskop Kepler melihat bintang ini mengasuh  lima planet kecil seukuran bumi. Kelima planet tersebut dinamakan sesuai bintang induknya ditambah huruf, yaitu Kepler-62b, c, d, e, dan f. Secara berurutan, planet-planet ini berukuran 1,31, 0,54, 1,95, 1,61, dan 1,41 kali radius bumi. (baca: NASA temukan 5 Planet Mirip Bumi)
Bagaimana kehidupan di Bumi bisa muncul? Apakah sup organik di Bumi saja yang menjadi benih kehidupan itu? Ataukah bahan lainnya seperti asam amino dihantarkan ke Bumi oleh tabrakan meteorit besar-besaran di masa lalu?


Hujan Meteor di masa awal Tata Surya. Ilustrasi artis. Kredit gambar : NASA
Sup organik yang menjadi benih kehidupan di Bumi sepertinya tidak sendirian tapi mendapat bantuan dari luar angkasa. Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti diCarniege Institution menunjukan adanya konsentrasi tinggi dari asam amino pada dua meteorit yakni 10 kali lebih tinggi dari penelitian sebelumnya untuk meteorit sejenis. Hasil ini menunjukan Tata Surya dini jauh lebih kaya akan materi organik yang bisa membentuk kehidupan dan bisa jadi batuan dari luar angkasa yang jatuh ke Bumi inilah yang menjadi kaldu bagi tumbuhnya kehidupan di Bumi.
Penelitian yang dilakukan oleh Marilyn Fogel dari Carnegie’s Geophysical Laboratory dan Conel Alexander dariDepartment of Terrestrial Magnetism with Zita Martins of Imperial College London beserta dua koleganya ini akan dipublikasikan di Meteoritics and Planetary Science.


Dari jumlah tersebut, Kepler-62e dan Kepler-26f merupakan yang paling menarik perhatian. Kedua planet ini memutari bintang induk pada orbit yang sejuk. Jika dibandingkan dengan tata surya yang dipimpin matahari, orbit planet ini berada pada orbit Venus dan Mars. "Sejauh pengetahuan astronom, inilah planet paling mirip bumi," ujar Justin R. Crepp dari Departemen Astronomi, California Institute of Technology.

Menurut dia, kedua planet berbentuk batuan, seperti bumi. Permukaan planet diperkirakan tertutup air dalam fasa padat.

Tahun lalu, ahli astronomi yang menggunakan Kepler menemukan planet berukuran 2,4 kali massa bumi sedang mengorbit bintang Kepler-22. Dinamakan Kepler-22b, planet menorbit sejauh 120 juta kilometer. Planet membutuhkan 290 hari untuk memutari bintang induknya.

Planet-planet kecil di bintang jauh ditemukan menggunakan metode transit. Observatorium mengamati perubahan cahaya bintang setiap saat dan menunggu planet melintas di depan bintang tersebut. Ketika dilintasi planet, terang bintang berubah drastis. Dari perubahan terang ini, ilmuwan bisa mengetahui radius, jarak orbit, dan periode orbit planet.

Pencarian planet ekstrasolar terbantu oleh keberadaan teleskop Kepler ke orbit pada 2009. Sejak itu, teleskop ini melacak 3.000 kandidat planet baru. Dari ribuan kandidat ini, astronom bertugas mencari karakteristik planet sampai akhirnya bisa disahkan sebagai planet ekstrasolar baru.

TEMPO.CO, Jakarta - Observatorium antariksa milik NASA, Kepler, menemukan planet yang berada pada lokasi yang cukup nyaman bagi munculnya kehidupan. Temuan ini menjadi temuan planet layak huni pertama oleh wahana yang beroperasi sejak tahun 2009 ini.

Planet baru tersebut bernama Kepler-22b, berukuran sekitar 2,4 kali radius Bumi. Orbit planet ini berukuran 0,85 kali jarak Bumi-matahari. Diperlukan waktu sekitar 290 hari bagi planet ini untuk memutari bintang induknya.

"Temuan ini menjadi tonggak penting dalam pencarian kembaran Bumi," ujar ilmuwan dari misi Kepler, Douglas Hudgins.

Bintang induk Kepler-22b berada sejauh 600 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini tergolong sebagai bintang kelas G yang sangat mirip dengan matahari.

Zona layak huni bintang ini berukuran 0,7-1,2 kali jarak Bumi-matahari. Dengan demikian, Kepler-22b berada di sisi terdalam dari kawasan yang sanggup menopang kehidupan ini. Air dalam fasa cair, serta oksigen dalam jumlah melimpah sangat mungkin ada di permukaan planet ini.

Proses penemuan planet ini dilakukan menggunakan metode transit. Observatorium mengamati perubahan cahaya bintang setiap saat dan menunggu planet melintas di depan bintang tersebut. Saat dilintasi planet, terang bintang berubah drastis. Dari perubahan terang ini, ilmuwan bisa mengetahui radius, jarak orbit, dan periode orbit planet.

Bersamaan dengan temuan planet layak huni ini, misi Kepler juga mencatat 1.000 kandidat planet baru. Dugaan sementara, 10 planet yang berada di dalam daftar juga berukuran setara dengan Bumi dan berada di dalam zona. Namun, dibutuhkan observasi lanjutan untuk mengkonfirmasi dugaan ini.

NASA | ANTON WILLIAM


Bumi super' baru ditemukan


http://www.bbc.co.uk/f/t.gif
Planet temuan baru berukuran tidak jauh berbeda dari Bumi
Para ahli astronomi menemukan planet yang paling mirip dengan Bumi di luar tata surya kita sampai saat ini, yang permukaannya kemungkinan tertutup oleh air.
Planet itu mengorbit bintang Gliese 581, yang terletak 20,5 tahun cahaya di gugus bintang Libra.
Para ilmuwan menemukan planet itu dengan menggunakan teleskop khusus di Cili.
Mereka mengatakan suhu yang hangat dan nyaman di planet itu berarti permukaan planet diisi oleh air, yang secara teoritis dapat mempertahankan kehidupan.
"Kami memperkirakan suhu di 'Bumi super' ini adalah antara 0 dan 40 derajat Celsius, dan air mungkin menutupi permukaan," kata Stephane Udry dari Observatorium Jenewa, peneliti utama studi ilmiah ini.
"Lebih lanjut, radius planet hanya 1,5 kali radius Bumi, dan simulasi memprediksi planet ini akan memiliki permukaan berbukit - seperti Bumi - dan akan diselimuti lautan."
http://www.bbc.co.uk/f/t.gif

on
Xavier Delfosse, anggota tim dari Universitas Grenoble, menambahkan: "Air seperti kita ketahui penting bagi kehidupan."
Dia yakin planet itu sekarang menjadi sasaran yang amat penting bagi masa depan misi ke angkasa luar yang dipusatkan untuk mencari kehidupan di luar angkasa.
Misi-misi tersebut akan menempatkan teleskop di luar angkasa yang bisa menangkap sinar "khas" yang kemungkinan terkait dengan proses-proses pembentukan makhluk hidup biologis.
Observatorium ini akan berusaha mengenali sisa-sisa gas di atmosfir seperti methana, dan bahkan marka bagi klorofil, zat di tetumbuhan di Bumi yang berperan penting dalam proses fotosintesa.
Deteksi 'tak langsung'
Planet yang mengelilingi bintang lain selain matahari ini adalah yang terkecil yang pernah ditemukan, dan merampungkan orbit penuh hanya dalam waktu 13 hari.
http://www.bbc.co.uk/f/t.gif
PLANET DI GLIESE 581

Massa: Lima kali massa Bumi
Orbit: 13 hari
Suhu: 0 - 40 derajat Celcius
Jarak: 20,5 tahun cahaya
Gugus bintang: Libra
Planet ini 14 kali lebih dekat ke bintang utamanya dari jarak Bumi ke matahari.
Namun, mengingat bintang di tata surya itu lebih kecil dan lebih dingin dari matahari - dan karena itu cahayanya lebih redup - planet tersebut tetap berada pada "zona yang bisa dihuni", yaitu planet di sekitar sebuah bintang yang memiliki air.
Gliese 581 ditemukan oleh kompleks Observatorium Eropa Selatan di La Silla di Gurun Atacama.
Untuk membuat penemuan ini, para peneliti menggunakan peralatan yang sangat sensitif yang bisa mengukur perubahan kecil pada kecepatan sebuah bintang ketika terjadi tarik-menarik gravitasi dengan sebuah planet yang berdekatan.
Para astronom terpaksa menggunakan metoda tak langsung dalam mendeteksi planet tersebut karena teknologi teleskop yang dimiliki saat ini kesulitan merekam gambar obyek angkasa yang sangat jauh atau yang bercahaya redup -apalagi ketika obyek tersebut mengorbit dekat dengan bintang bercahaya.
Tata surya Gliese 581 dikelilingi oleh tiga planet. Penemuan terbaru ini sangat menggembirakan bagi para ilmuwan.
http://www.bbc.co.uk/f/t.gif
Gliese 581 jauh lebih dingin dan lebih redup dari matahari
Dari lebih 200 planet yang ditemukan saat ini, banyak yang seukuran dengan planet gas raksasa Jupiter dengan suhu sangat tinggi karena mengorbit dekat dengan bintang yang panas.
Planet Bumi super di Gliese 581 berada di tempat yang oleh ilmuwan dinamakan "Zona Emas" yang memiliki suhu yang tepat bagi makhluk hidup untuk tumbuh dan berkembang.
Berbicara tentang penemuan ini, Alison Boyle, kurator bidang astronomi di Musium Sains London mengatakan: "Dari semua planet yang kami temukan mengelilingi bintang lain, planet ini tampaknya memiliki syarat paling tepat bagi kehidupan."
"Planet ini berjarak lebih dari 20 tahun cahaya, jadi kita tidak akan mendatanginya segera, namun dengan teknologi propulsi baru semua ini bisa berubah di masa depan. Dan jelas kami akan melatih diri dengan teleskop baru yang lebih canggih untuk melihat apa yang bisa kita saksikan," kata Boyle kepada BBC.
"'Apakah di luar sana ada kehidupan?' adalah pertanyaan mendasar yang kami tanyakan."

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook