KATA
PENGANTAR
Pernah
kucoba berladang padi,
Lima
tahun mengorbankan diri.
Sambil
sekolah, mencari rezeki.
Ke
Airtiris, pergi mengaji.
Ketika berladang padi di Kampar
Riau daratan, penulis pernah berfikir bahwa padi itu makanannya adlah tanah
sawah, mengapa tidak tanah sawah saja yang diolah langsung dijadikan
makanan. Kemudian penulis melihat kerbau
makan rumput, dari rumput itulah terciptanya daging kerbau. Mengapa tidak
rumput itu saja yang diolah saripatinya menjadi makanan manusia?
Menjijikkan? Rumput Ubah Kotoran Manusia & Hewan Jadi Makanan
Ternak via media Belatung
Daur Ulang Ekstrem, Ubah Kotoran Jadi Makanan
EDINBURGH, KOMPAS.com - Howard Bell, peneliti dari Food and Environmental Research Agency di Inggris punya solusi ekstrem untuk mengatasi masalah pakan hewan. Ia mengusulkan daur ulang kotoran menjadi makanan hewan dengan bantuan belatung. "Cerita sebenarnya adalah kita menambang sumber daya yang tak tereksplorasi. Dan, sumber daya besar apa yang tak tereksplorasi? Itu adalah kotoran kita," kata Bell seperti dikutip New Scientst, Rabu (21/11/2012).
Dalam konferensi InnovateUK yang diadakan di Edinburgh, Bell menguraikan idenya. Pertama, kotoran dipakai sebagai media tumbuh belatung. Setelah tumbuh dan gemuk, belatung dikeringkan dan diolah menjadi pakan hewan yang disebutnya "kue belatung". Lewat proyek ujicoba selama 3 tahun, Bell telah mengukur keefektifan caranya dalam memproduksi pakan hewan. Dari sebanyak 1 ton kotoran dan 100 kg belatung, ia bisa memproduksi 12,5 hingga 35 kilogram pakan.
Bell mengatakan, kandungan nutrisi dalam kue belatung yang dihasilkannya tak kalah dengan pakan hewan yang diolah dari kedelai atau ikan. Kandungan protein dan lemak yang dibutuhkan ternak seperti sapi, babi atau ayam tetap bersaing. Kalangan industri tertarik dengan ide Bell. Allan Finney dari perusahaan Amerika Serikat, OVRSol telah mengujicoba memproduksi pakan dengan menumbuhkan belatung di media limbah industri makanan dan selanjutnya pada kotoran.
Tes yang dilakukan perusahaan tersebut menyatakan bahwa belatung bisa mengurangi kotoran hingga setengahnya. Belatung juga tahan dengan bakteri coli dan Salmonella sehingga kotoran tak perlu disterilkan. Perusahaan lain yang berbasis di Cape Town, Afrika Selatan, AgriProtein, tertarik memproduksi kue belatung dengan media limbah darah pemotongan hewan dan dedak. Jason Drew pendiri AgriProtein, mengatakan, pihaknya bisa menghasilkan 100 ton kue belatung per hari.
Soal keamanan daging hewan ternak yang kemudian dimakan manusia, Drew mengatakan bahwa hal itu bukan masalah. "Kita semua memakan dari siklus itu kan, coba tebak apa yang mereka makan," cetusnya. Sementara Finney mengatakan, dalam proses rantai makanan, jarak antara daging hewan yang dimakan dengan kotoran adalah dua. Dari kotoran ke belatung, lalu ke ternak baru ke manusia. Sementara jika dibandingkan dengan sayuran organik, jaraknya satu, kotoran ke sayuran dan ke manusia. Cara Bell adalah solusi memproduksi pakan ternak dengan harga murah. Ini sesuai dengan kondisi dimana bahan baku kian mahal. Micheal Rust dari divisi perikanan, National Oceanic and Atmospheric Administration mengatakan, "Kami membayangkan ini sebagai perubahan besar dalam sistem suplai makanan."
Idea ilmuan Inggris diatas sesungguhnya cukup bagus dan briliant, memberi makanan ternak hidup dengan bahan pakan yang telah di proses terlebih dahulu secara alami, melalui media belatung itu. Cara ini jauh lebih baik, ketimbang metode 'kaninbalisme' yang diterapkan saat ini untuk pakan ternak di berbagai negara, teriutama di Eropa, AS dan Australia. Metode 'kanibalisme' ini maksudnya adalah memberikan hewan ternak seperti sapi, kambing, domba atau babi dengan pakan yang terbuat dari hasil olahan sampah atau bangkai hewan sejenis sebelumnya. Jadi, hewan sapi diberi makan sapi pula, yaitu hanya bentuknya saja sudah diolah dalam bentuk kering, tapi bahannya tetap diambilkan dari sisa-sisa sampah sapi yang disembelih sebelumnya (tulang, kulit, jeroan), atau bahkan dari bangkai sapi.
Padahal sapi dan kambing itu hewan mammalia yang hanya
mengkonsumsi jenis makanan dari rumput-rumputan dan dedaunan saja, bukan jenis
hean herbivora pemakan daging atau pemangsa protein dari sumber hewan lainnya.
Memberi mereka makanan protein jadi jenis hewan, jelas mempengaruhi struktur
genetika dan sifat sapi itu. Bedalah kalau itu adalah hewan babi, tak masalah,
sebab babi itu adalah hewan pemakan segalanya. Metode kanibalisme ini yang
diyakini sebagai penyebab munculnya penyakit 'sapi gila' dan tentu akan
mempenagruhi pula genetika manusia yang akan memakan daging-daging sapi yang
telah mengkanibalisme spesiesnya sendiri lewat bantuan teknologi dan tangan
manusia. Makanya, jangan suka-suka beli daging import, berbahaya kalau pakannya
dicampur daging sodaranya sendiri. Bedalah dengan sapi lokal, pakannya adalah
rumput hijau.
PENDAHULUAN
Jangan terlalu percaya, kan ilmu terus
berkembang. Sudah
Diteliti Ampo, Tanah Liat Panggang Penguat Sistem Pencernaan.Tinjauan ilmu
kesehatan Ampo cukup digemari masyarakat Tuban. Ampo adalah makanan ringan yang
terbuat dari tanah liat. Tanah liat yang sudah dibersihkan dari batu, pasir,
dan kotoran lainnya kemudian dibentuk balok padat. Tanah liat tersebut diserut
menggunakan bambu sehingga terbentuk stik-stik ampo mentah. Setelah itu stik
ampo dipanggang dengan pangasapan. Masyarakat Tuban percaya makanan dari tanah
liat yang disebut ‘ampo’ ini dapat menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan
tanah liat juga dipercaya sebagai obat beberapa macam penyakit.
Keinginan untuk memakan tanah atau
batuan disebut geophagy. Salah satu teori menyebutkan bahwa keinginan untuk
memakan tanah adalah tanggapan atas kekurangan zat besi dan kalsium.Namun
ketika sudah ada diberi suplemen zat besi atau mineral, budaya makan tanah itu
tetap ada. Hasil percobaan pada kelinci dan tikus yang dilakukan para peneliti,
menemukan bahwa tanah liat akan bertindak seperti pelindung yang mencegah
masuknya virus dan bakteri di usus. Tanah liat juga dapat meningkatkan
penyerapan nutrisi yang sangat diperlukan di masa kehamilan dan anak-anak.
Bahkan sebuah perusahaan farmasi pernah memproduksi obat antidiare yang terbuat
dari tanah liat. Namun perusahaan itu berhenti memproduksi obat tersebut karena
ada isu tanah liat terkontaminasi logam berat.
Selain
kemungkinan terkontaminasi logam berat, infeksi Toxxocara canis biasanya didapatkan pada
pemakan tanah yang terkontaminasi tinja anjing. Telur T. canis yang keluar dari tinja anjing
tidak langsung bersifat infektif, tetapi telur ini akan berkembang menjadi
telur infektif yang mengandung larva stadium kedua di tanah. Karena itu,
infeksi ini tidak didapat secara kontak langsung dengan binatang tetapi hanya kontak
dengan tanah terinfeksi, biasanya terjadi akibat geophagy.
Ampo
merupakan makanan khas yang memperkaya ragam budaya Indonesia. Supaya kebuyaan
ini tidak membahayakan kesehatan, maka kebersihan selama pengolahan ampo harus
sangat diperhatikan. Penelitian lebih lanjut mungkin perlu dilakukan untuk
meminimalisir bahaya yang dapat terjadi dan memaksimalkan budaya ini untuk
meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Referensi
Feldman, David. 2007. Apa gajah bisa lompat? Dan
apa-mengapa lainnya. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Lorin, Martin I. 1997. Kumpulan soal-soal pediatri. Jakarta: EGC.
Makfoeld, Djarir, dkk. 2006. Kamus istilah pangan dan nutrisi. Yogyakarta: Kanisius.
Hmm... bagaimana ya rasanya memakan tanah liat yang
dipanggang..
BAB I
TANAH LIAT DI SAWAH DAPAT DIOLAH
MENJADI MAKANAN
BIASANYA yang memakan tanah sawah tertentu
adalah tikus, landak, kelinci dan ikan emas yang memakan tanah di pinggir
kolam. Ternyata mausia bisa mengolah tanah menjadi makanan juga. Makanan dari
tanah liat yang diberi nama "Ampo" ini sudah menjadi makanan
tradisional yang dipercaya masyarakat Tuban dapat menguatkan sistem pencernaan.
Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai obat yang dapat mengobati
beberapa macam penyakit.
Seorang wanita penjual Ampo ini, mengatakan bahwa tidak ada resep untuk memasak tanah tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat.
Kemudian, mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan.
Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia bisa mempunyai penghasilan sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya.
Tuban merupakan satu-satunya tempat di dunia yang memakan tanah panggang. Memang ada orang-orang lain di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya, tapi tidak ada yang memakan tanah panggang.
Salah seorang warga Tuban mengatakan bahwa dia sudah memakan ampo sejak dia masih kecil dan ampo mendinginkan perutnya.
Berikut ini cara membuatnya :
1. Pisahkan Tanah Liat Dengan Kerikil dan Pasir
Pada tahap ini tanah dipilah-pilah antara yang lembut dan yang kasar. Seperti halnya membuat adonan jajanan, maka keseragaman tanah menentukan kenikmatan dan kepulenan cemilan yang dihasilkan nantinya.
2. Bentuk Tanah Menjadi Kotak-Kotak
alau kita membuat kue ada istilah kalis, ya disini juga demikian, membuat adonan tanh liat menajdi bentuk kotak menunjukan bahwa adonan sudah kalis.
Kalis sendiri berarti komposisi tanah dan air sudah merata pada setiap bagian adonan. Ciri adonan tanah liat yang kalis dilihat dari sudah tidak lengket pada telapak tangan.
3. Bentuk Stick/batangan
Tanah liat dibentuk menjadi stik, jika anda lihat sepintas pembuatannya mirip dengan pembuatan wafer stick atau astor.
4. Bakar Tanah Liat
Setelah tanah liat dibentuk menjadi stick, kemudian dipanggang diatas tungku tradisional sampai mengeras dan kering. Seperti terlihat pada gambar, tanah liat diletakkan diatas wajan dengan pemanasan tungku dan kayu.
5. Disajikan
setelah semua proses dilalui maka tanah liat siap disajikan di meja untuk jadi teman ngobrol.
Bagaimana gan, apa agan tertarik untuk memakan Ampo ini, yah lumayanlah sebagai pengganti lauk..
Seorang wanita penjual Ampo ini, mengatakan bahwa tidak ada resep untuk memasak tanah tersebut. Dia hanya mencari tanah yang bersih yang bebas dari kerikil, kemudian ditumbuk dan dipadatkan sehingga berbentuk segi empat.
Kemudian, mengikisnya dengan stik dan membentuknya seperti gulungan. Tanah yang sudah menggulung itu kemudian dibakar dan diasapi selama 1 jam, lalu jadilah sebagai snack atau makanan ringan yang siap dimakan.
Rasima biasanya menjualnya dipasar dan sehari dia bisa mempunyai penghasilan sekitar Rp 20 ribu untuk menghidupi keluarganya.
Tuban merupakan satu-satunya tempat di dunia yang memakan tanah panggang. Memang ada orang-orang lain di dunia yang suka makan pasir, dan benda aneh lainnya, tapi tidak ada yang memakan tanah panggang.
Salah seorang warga Tuban mengatakan bahwa dia sudah memakan ampo sejak dia masih kecil dan ampo mendinginkan perutnya.
Berikut ini cara membuatnya :
1. Pisahkan Tanah Liat Dengan Kerikil dan Pasir
Pada tahap ini tanah dipilah-pilah antara yang lembut dan yang kasar. Seperti halnya membuat adonan jajanan, maka keseragaman tanah menentukan kenikmatan dan kepulenan cemilan yang dihasilkan nantinya.
2. Bentuk Tanah Menjadi Kotak-Kotak
alau kita membuat kue ada istilah kalis, ya disini juga demikian, membuat adonan tanh liat menajdi bentuk kotak menunjukan bahwa adonan sudah kalis.
Kalis sendiri berarti komposisi tanah dan air sudah merata pada setiap bagian adonan. Ciri adonan tanah liat yang kalis dilihat dari sudah tidak lengket pada telapak tangan.
3. Bentuk Stick/batangan
Tanah liat dibentuk menjadi stik, jika anda lihat sepintas pembuatannya mirip dengan pembuatan wafer stick atau astor.
4. Bakar Tanah Liat
Setelah tanah liat dibentuk menjadi stick, kemudian dipanggang diatas tungku tradisional sampai mengeras dan kering. Seperti terlihat pada gambar, tanah liat diletakkan diatas wajan dengan pemanasan tungku dan kayu.
5. Disajikan
setelah semua proses dilalui maka tanah liat siap disajikan di meja untuk jadi teman ngobrol.
Bagaimana gan, apa agan tertarik untuk memakan Ampo ini, yah lumayanlah sebagai pengganti lauk..
Indosiar.com,
Brebes - Tanah liat ternyata tidak hanya dibuat menjadi bata, namun bisa diolah
menjadi camilan. Seperti yang dilakukan oleh warga di Brebes, Jawa Tengah yang
mengolah tanah liat menjadi camilan yang renyah yang disebut ampo. Camilan dari
tanah liat ini digemari warga terutama para wanita hamil.
Sebagian
besar orang pasti akan berpikir tanah liat hanya bisa diolah menjadi batu bata,
genteng atau gerabah. Namun tanah liat bisa diolah menjadi makanan. Warga
Brebes menyebut makanan dari tanah liat ini dengan sebutan ampo. Bahan dasar
ampo murni berasal dari tanah liat tanpa campuran apapun.
Proses
pembuatan ampo ternyata cukup sederhana. Pertama, tanah liat dibentuk persegi
panjang kemudian dipadatkan menggunakan kayu palu berukuran besar. Tanah
berbentuk persegi panjang lalu dijemur sampai kering. Selanjutnya tanah diiris
tipis - tipis kemudian langsung dimasak menggunakan tungku berukuran besar.
Proses
memasak memakan waktu kurang lebih 4 jam, sampai warnanya berubah menjadi
hitam. Ampo cukup digemari warga Brebes, terutama wanita yang sedang hamil
karena rasanya gurih dan pedas. Meski dibuat dari bahan dasar tanah, namun ampo
tidak berpengaruh terhadap kesehatan. Harga ampo buatan Sobirin, relatif murah
yakni 150 rupiah perbungkus. Dalam sehari Sobirin mengaku mampu memproduksi 500
bungkus ampo. Ampo buatannya biasanya dipesan para pedagang di pasar. (Kuncoro
Wijayanto/Dv).
PALING
GILA
Selamat
datang di situs Paling Gila dimana dalam situs ini terdapat berita yang GILA
yang dapat membuat anda Percaya Atau Tidak! Yang Ditulis bedasarkan Koran,
Majalah, Berita dan Kejadian di seluruh dunia!
Makanan
Dari Tanah Liat
Tanah
liat ternyata tidak hanya dibuat menjadi bata, namun bisa diolah menjadi
camilan. Seperti yang dilakukan oleh warga di Brebes, Jawa Tengah yang mengolah
tanah liat menjadi camilan yang renyah yang disebut ampo. Camilan dari tanah
liat ini digemari warga terutama para wanita hamil.
Sebagian
besar orang pasti akan berpikir tanah liat hanya bisa diolah menjadi batu bata,
genteng atau gerabah. Namun tanah liat bisa diolah menjadi makanan. Warga
Brebes menyebut makanan dari tanah liat ini dengan sebutan ampo. Bahan dasar
ampo murni berasal dari tanah liat tanpa campuran apapun.
Proses
pembuatan ampo ternyata cukup sederhana. Pertama, tanah liat dibentuk persegi
panjang kemudian dipadatkan menggunakan kayu palu berukuran besar. Tanah
berbentuk persegi panjang lalu dijemur sampai kering. Selanjutnya tanah diiris
tipis - tipis kemudian langsung dimasak menggunakan tungku berukuran besar.
Proses
memasak memakan waktu kurang lebih 4 jam, sampai warnanya berubah menjadi
hitam. Ampo cukup digemari warga Brebes, terutama wanita yang sedang hamil
karena rasanya gurih dan pedas. Meski dibuat dari bahan dasar tanah, namun ampo
tidak berpengaruh terhadap kesehatan. Harga ampo buatan Sobirin, relatif murah
yakni 150 rupiah perbungkus. Dalam sehari Sobirin mengaku mampu memproduksi 500
bungkus ampo. Ampo buatannya biasanya dipesan para pedagang di pasar.
Klo di
Di Dusun Traulan, Desa Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Ampo
juga dikenal dan terbuat dari tanah yang juga sebagai bahan baku pembuatan
gerabah atau barang lain yang bahan bakunya berasal dari tanah.
Ampo
bahan bakunya hanya tanah dan tidak dicampur bahan lainnya. Pembuat ampo
mengambil tanah dari tanah sawah. Tanah yang dipilih harus yang bersih, liat,
dan tak berbatu. Proses pembuatannya sederhana sekali.
Tanah
yang masih gembur tersebut kemudain dipadatkan, Setelah padat, tanah dikeruk
dengan sebilah bamboo yang salah satu sisinya dipertajam. Agar bisa dikeruk,
kelembapan tanah tersebut harus dijaga. Kerukan tadi berupa lempengan
tipisberbentuk gulungan yang kemusian ditempatkan di para – para bamboo. Para –
para itulah yang kemusian dipanaskan.
Untuk
menghasilkan ampo yang enak, gurih, dan tidak pahit, pemanasannya harus memakai
asap. Karena itu, selama memasak ampo, pembuat ampo menjaga perapian agar tidak
menyala, melainkan terus berasap.
Ada
khasiatnya juga loh, katanya seh Ampo bisa untuk obat. Diantaranya Beberapa
penyakit yang bisa disembuhkan ampo, seperti gatal – gatal dan panas. Kalu ampo
digunakan sebagai obat tidak dimakan layaknya camilan, melainkan direndam dalam
air dan air tersebut yang diminum sebagai obatnya.(Kaskus.com)
Ampo, Tanah Liat
Panggang Penguat Sistem Pencernaan
Ampo cukup digemari masyarakat Tuban.
Ampo adalah makanan ringan yang terbuat dari tanah liat. Tanah liat yang sudah
dibersihkan dari batu, pasir, dan kotoran lainnya kemudian dibentuk balok
padat. Tanah liat tersebut diserut menggunakan bambu sehingga terbentuk
stik-stik ampo mentah. Setelah itu stik ampo dipanggang dengan pangasapan.
Masyarakat Tuban percaya makanan dari tanah liat yang disebut ‘ampo’ ini dapat
menguatkan sistem pencernaan. Bahkan memakan tanah liat juga dipercaya sebagai
obat beberapa macam penyakit.
Keinginan
untuk memakan tanah atau batuan disebut geophagy. Salah satu teori menyebutkan
bahwa keinginan untuk memakan tanah adalah tanggapan atas kekurangan zat besi
dan kalsium.Namun ketika sudah ada diberi suplemen zat besi atau mineral, budaya
makan tanah itu tetap ada. Hasil percobaan pada kelinci dan tikus yang
dilakukan para peneliti, menemukan bahwa tanah liat akan bertindak seperti
pelindung yang mencegah masuknya virus dan bakteri di usus. Tanah liat juga
dapat meningkatkan penyerapan nutrisi yang sangat diperlukan di masa kehamilan
dan anak-anak. Bahkan sebuah perusahaan farmasi pernah memproduksi obat
antidiare yang terbuat dari tanah liat. Namun perusahaan itu berhenti
memproduksi obat tersebut karena ada isu tanah liat terkontaminasi logam berat.
Selain kemungkinan terkontaminasi logam berat,
infeksi Toxxocara canis biasanya didapatkan pada
pemakan tanah yang terkontaminasi tinja anjing. Telur T. canis yang keluar dari tinja anjing
tidak langsung bersifat infektif, tetapi telur ini akan berkembang menjadi
telur infektif yang mengandung larva stadium kedua di tanah. Karena itu,
infeksi ini tidak didapat secara kontak langsung dengan binatang tetapi hanya
kontak dengan tanah terinfeksi, biasanya terjadi akibat geophagy.
Ampo merupakan makanan khas yang memperkaya ragam
budaya Indonesia. Supaya kebuyaan ini tidak membahayakan kesehatan, maka
kebersihan selama pengolahan ampo harus sangat diperhatikan. Penelitian lebih
lanjut mungkin perlu dilakukan untuk meminimalisir bahaya yang dapat terjadi
dan memaksimalkan budaya ini untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.
Referensi
Feldman, David. 2007. Apa gajah bisa lompat? Dan
apa-mengapa lainnya. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Lorin, Martin I. 1997. Kumpulan soal-soal pediatri. Jakarta: EGC.
Makfoeld,
Djarir, dkk. 2006. Kamus istilah pangan dan nutrisi. Yogyakarta: Kanisius.
http://jadiberita.com/27530/geophagy-manusia-pemakan-tanah/
boleh tau gimana sejarah atau awal mula tentang ampo ?
ReplyDelete