PENDAHULUAN
Karena sudah sudah bacara soal bid’ah, bid’ah, syrik, bid’ah lagi. Kini sudah
saatnya bicara tentang kandungan surat Yasin, bagian astronomi. Di program S 3
UIN Suska, saat ini, penulis mengambil hukum Islam, dengan disertasi
tentang memukul anak yang tidak disiplin
di sekolah dan anak yang tidak shalat. Tapi di program S 2, judul tesis penulis
tahun 2003 adalah “MEMBONGKAR MITOS KEILMUAN BARAT TENTANG ILMU PENGETAHUAN
BUMI DAN ANTARIKSA”.
Manusia
adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Manusia dibekali Tuhan akal untuk
berfikir dan rasa ingin tahu sebagai dasar dan motivasi untuk menjalankan
fungsi akal secara maksimal. Seiring dengan pertambahnya waktu, kesadaran
manusia tentang kebutuhanya terhadap ilmu pengetahuan semakin kuat. Mereka
mencoba menafsirkan dan membuktikan kebenaran apa yang mereka lihat sehingga menghasilkan
apa yang disebut teori. Pada masa selanjutnya teori-teori ini dikodifikasi dan
kembangkan oleh orang-orang selanjutnya sampai pada masa tidak bergunanya
pikiran manusia (kiamat).
Pengertian
dan sejarah perkembangan astronomi dalam islam
Secara
leksikal kata falak berasal dari bahasa Arab yang berarti orbiy atau garis
edar, sedangkan ilmu falak berarti ilmu astronomi yaitu ilmu yang mempelajari
tata matahari, bulan, bintang, dan planet-planet lain yang bertujuan untuk
mengetahui posisi benda langit agar waktu-waktu dipermukaan bumi dapat
diketahui.
Masa Nabi Muhammad dan Sahabat
Pada
zaman Rasulullah saw. masih hidup, kemunculan ilmu falak memang belum masyhur
dikalangan umat islam. Hal ini terekam dalam hadist Nabi saw. yang berbunyi:
حدثنا آدم:
حدثنا شعبة: حدثنا الأسود بن قيس: حدثنا سعيد بن عمرو: أنه سمع ابن عمر رضي الله
عنهما،
عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: (إنا أمة أمية، لا نكتب ولا نحسب، الشهر هكذا وهكذا)
عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: (إنا أمة أمية، لا نكتب ولا نحسب، الشهر هكذا وهكذا)
Artinya:
Adam menceritakan pada kami, sya’bah menceritakan pada kami, Al-Aswad bin Qais
menceritakan pada kami, sa’id bin Umar menceritakan pada kami bin Umar r.a.
dari Nabi saw. besabda:”kami adalah umat yang Ummi, tidak bisa menulis dan
tidak bisa berhitung, bulan itu seperti ini, seperti ini.
Walaupun
ada sebagian dari mereka yang pandai berhitung. Sebenarnya perhitungan Hijriyah
pernah dilakukan oleh Nabi saw. Ketika beliau mengirim surat kepada kaum
Nasrani Bani Najran yang dalam suratnya tertulis ke-5 Hijriyah. Namun
perhitungan kalender secara formal baru dilakukan oleh sahabat Umar bin Khattab
pada tahun ke-17 Hijriyah dengan bulan Muharram sebagai awal bulannya
Perkembangan ilmu pengetahuan didunia islam baru terlihat
sangat jelas ketika bani Abbasiyah berkuasa. Pada masa ini, menurut Nicholson
dalam bukunya Literatur History of the Arabs, luaanya Daulah Abbasiyah
dengan kekayaanya yang melimpah dan perdagannya yang maju, telah membuat
kerajaan ini mencapai masa keemasan dalam menciptakan sebuah kebudayaan yang
belum pernah ada sebelumnya. Semua orang pada masa ini dari kholifah sampai
rakyat jelata mendadak menjadi pelajar/ mahasiswa yang gila ilmu pengetahuan.
Orang yang keluar negri ibarat lebah yang keluar dari sangkarnya dan kembali
dengan membawa sari madu. Kemudian mereka mengarang berbagai kitab yang sangat
berperan penting dalam mengantarkan ilmu pengetahuan pada masa-masa sesudahnya.
Hal ini tebukti dengan dibangunya berbagai ma’ahid dan maktabah diberbagai
daerah seperti Kuttab(tempat pendidikan dasar), Masjid(ilmu tiingkat
tinggi/tahkasus), Majlis munaadharah( tempat mambahas masalah-masalah ilmiyah),
darul hikma(perpustakaan terbesar Harun Ar-Rasyid) dan Madrasah, dan adanya
gerakan menerjemah berbagai kitab di seluruh pusat ilmu dunia.
Pada
saat itu astronomi adalah salah satu ilmu yang berkembang sangat pesat karena
kaum muslim mempunyai modal cukup besar untuk mengembangkannya. Umat muslim
pada waktu itu telah menyatukan ilmu bintang yang dianut bangsa Yunani, Hindia,
Persia, Kaldan, dan Arab Jahiliyah
Ilmu
bintang memegang peranan penting dalam menentukan garis politik oleh para
Kholifah dan para Amir yang mendasarkan kerjanya pada peredaran bintang.
Diantara para sarjana ilmu astronomi yang terkenal adalah:
- Abu Ma’syar al-Falaky/Albumasyar (wafat 272 H). Nama lengkapnya adalah abu Abdullah Muhammad bin Jabir al-Balakhy. Albumasyar adalah orang yang menemuakan adanya pasang surut air laut sebagai akibat dari posisi bulan terhadap bumi. Dua bukunya yang terkenal adalah “al-Madkhal al-Kabir” dan “Ahkam al-Sinni wa al-Mawalid” .
2. al-battani(244-317
H)
Nama lengkapknya adalah abu Abdullah Muhammad bin Jabir
Sinan Al-Battani al-Harrni al-Sabi.Al-battani dan Qurrah merupakan generasi
penerus al-fargani dalam melakukan observasi-observasi astronomi pada sebuah
observatium yang dibangun oleh al-Ma’mun seorang yang terkenal telah membangun
sebuah ‘bait al-Hikmah”. Ada empat buku penting karangan al-battani yang sangat
penting bagi perkembangan ilmu astronomi, yakni:
a. Kitab
Ma’rifat Marali al-Buruj fi ma baina Arba’ al-falak” sebuah buku yang ilmu
pengetahuan kenaikan-kenaikan tanda-tanda zodiak dalam suatu ruang diantara
kuadran-kuadran sfera langit, yaitu kenaikan-kenaikan titik ekliptik yang pada
saat tertentu bukan bukan salah satuu diantara empat awtad/poros. Buku tersebut
memberikan suatu penyelesaian secara matematis terhadap soal-soal astrologi.
b. Risalah
fi tahkik akdar al-ittisalat , sebuah uraian mengenai penentuan secara tepat
kuantitas dari penerapan-penerapan astrologis berupa suatu penyelesaian
trigonometris yang teliti dan tepat terhadap soal-soal astrologis dari
”Proiectic Radioum” ketika bintang-bintang mempunyai ruang gerak(terletak
diluar ekliptik).
c. Syarah
al-makalat al-arba’ li Batlamius, sebuah uraian dan komentar tajam terhadap
tetrabilon-nya Ptolomeus.
d. Al-Ziz(astronomical
Treatese and Tables), berisi uraian-uraian astronomis dan dilengkapi dengan
tabel-tabel. Buku itu juga memuat hasil observasi-observasi yang pernah ia
lakukan yang ternyata berengaruh besar bukan hanya terhadap astronomi arab tapi
juga terhadap perkembangan astronomi dan trigonometri sferis Eropa pada
abad-abad pertengahan dan pada permulaan renaissance (zaman pencerahan).
Sumbangan
lain dari al-battani adalah keberhasilanya menemukan secara amat teliti garis
lengkung atau kemiringan ekliptik (orbit dimana matahari kelihatan bergerak),
panjangya tahun tropis (the length of the tropic year), lamanya suatu musim,
dan tepatnya orbi matahari serta orbit utama plenet tersebut.
Ia
dengan tegas tidak menyetujui dogma ptolomaus tentang sifat immobilitas apogee
tata surya (ptolomaic dogma of the immobility of the solar apogee) dengan
menunjukan bahwa yang demikian merupakan subjek bagi perubahan siang-malam
yangterjadi lebih awal pada tiap tahun berturut-turut (subjec to the equanoxes)
dan bahwa dengan berpegang pada persamaan waktu merupakan subjek bagi variasi
sekuler yang lambat. Kebalikan dari Ptolomeus, al-Battani membuktikan adanya
variasi diameter angular yang tampak darii matahari serta kemungkina terjadinya
gerhana-gerhana yang berbentuk seperti cincin. Al-Battani juga meralat kesalah
beberapa orbit bulan dan planet-planet lain. Disamping itu, ia juga
mengemukakan suatu teori baru serta mengoreksi dan membetulkan nilai presesi
ekinok yang didapatkan ptolomeus. Ia mencatat presesi 54,5” untuk satu tahun,
dan inklinasi ekliptika 23035”. Jadi poros bumi berputar dalam suatu
lingkaran berpusat pada kutub ekliptika, dengan jari-jari 23035”,
sedangkan periode yang diperlukan adalah 54,5” busur tiap malam
- Abu al-Rayhan Muhammad bin Ahmad al-Biruni.(973-1048 M)
Al-biruni bersama Ibnu Hubal, al-Maqrizi, Istkhri,
al-Idrisi, dan Abu al-Fida telah berhasil mengembangkan segi matematika dan
geografi. Al-birunilah yang memperkenalkan pengukuran-pengukkuran geodetik serta
serta menentukan dengan teliti dan cermat koordinat-koordinat dari banyak
tempat. Dia juga berjasa menentukan arah kiblat dengan bantuan astronomi dan
matematika. Dalam kitab al-Atsar al-Bakiyya al-Qurun al-Khaliyah,salah
satu buku karangannya, Albiruni membahas sejarah India yang telah ia tulis
dalam pengembaraannya keseluruh pelosok negeri India dalam rangka mencari ilmu.
Dari buku ini Al-Biruni diketahui telah mengembangkan
gagasan para ilmuwan Baghdad yang menggantikan pengetahuan-pengetahuan orang-orang
hindu yang masih primitif dan memiliki ahli-ahli astronomi sendiri. Pengaruh
astronomi Yunani ternyata melekat kuat pada mereka yang pengetahuan
astronominya masih terikat pada dogma. Mereka justru menjadikanya sebagai bahan
penelitian yang tidak terpengaruh oleh faham-faham dogmatis. Selain yang telah
disebutkan diatas, masih banyak lagi karyanya yang mencapai 180 buah, 42
diantaranya ditulis bersama orang lain. Adapun penemuan ilmiyahnya yang sangat
populer adalah teori Heliosentris dan penentuan arah qiblat dengan perhitungan
yang cukup rumit.
BAB I
WIRID YASIN BAGIAN
ILMU FALAK DAN ASTRONOMI
A.
Mukjizat ilmiah quran dalam ilmu falak (astronomi)
Al-Qur’an sumber rujukan abadi ilmu
pengetahuan modern
1.Kumpulan benda langit yang
mengelilingi matahari
”Matahari berjalan di tempat
peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.
Telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai
ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin :
38-40)
Þ Firman Allah ini menjelaskan bahwa
matahari bergerak ke arah yang telah ditentukan. Pengetahuan ini baru terungkap
oleh para ilmuwan modern pada permulaan abad ke 20, dimana muncul penemuan
ilmuwan astronomi yang menyatakan bahwa matahari memiliki gerakan hakiki di
ruang angkasa dengan ukuran dan arah yang tertentu.
1.Matahari
”Dialah yang menjadikan matahari
bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkanNya manzilah-manzilah
(tempat-tempat) bagi perjalanan bulan supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan
perhitungan waktu.” (QS. Yunus : 5)
”Allah menciptakan padanya bulan
sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita.” (QS. Nuh : 16)
”Kami jadikan pelita yang amat
terang (matahari). Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah supaya kami
tumbuhkan dengan air-air itu biji-bijian dan tumbuh-tumbuhan.” (QS. Naba :
13-15)
Penelitian-penelitian ilmiah telah
menghasilkan penemuan bahwa matahari memiliki bagian yang disebut dengan
”sumber panas” yang merupakan zona paling inti dari matahari yang panasnya
selalu menyembur. Inilah matahari yang menjadi sumber pancaran cahaya dan panas
yang telah diungkapkan Al Qur’an sejak 14 abad yang lalu.
3.Matahari dan batasan waktu shalat
”Dirikanlah shalat dari sesudah
matahari tergelincir sampai gelap malam hari dan dirikanlah pula shalat Subuh,
sesungguhnya shalat Subuh disaksikan oleh malaikat.” (QS. Al Isra : 78)
4.Fenomena gerhana matahari
“Apakah kamu tidak memperhatikan
penciptaan Tuhanmu bagaimana Dia memanjangkan dan (memendekkan bayang-bayang)
dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia jadikan tetap bayang-bayang itu. Kemudian
kami jadikan matahari sebagai penunjuk atas bayang-bayang itu. Kemudian kami
menarik bayang-bayang itu kepada Kami dengan tarikan yang perlahan-lahan.” (QS.
Al Furqan : 45-46)
“Apabila matahari digulung.” (QS. At
Takwir : 1)
“Saat (hari kiamat) semakin dekat,
bulan pun terbelah.” (QS. Al Qamar : 1)
5.Bulan
“Dan suatu tanda (kebesaran Allah)
bagi mereka adalah malam. Kami tinggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika
itu mereka (berada dalam) kegelapan.” (QS. Yasin : 37)
“Dan telah Kami tetapkan tempat
peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaranyang
terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi
matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang.
Masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin : 39-40)
“Matahari dan bulan beredar menurut
perhitungan.” (QS. Ar Rahman : 5)
“Allah yang meninggikan langit tanpa
tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Dia
menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang telah
ditentukan. Dia mengatur urusan (makhlukNya) dan menjelaskan tanda-tanda
(kebesaranNya), agar kamu yakin akan pertemuan dengan Tuhanmu.” (QS. Ar Rad :
2)
”Sungguh, Tuhanmu (adalah) Allah
yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas
‘Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat. (Dia
ciptakan) matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintahNya.
Ingatlah! Segala penciptaan dan urusan menjadi hakNya. Mahasuci Allah, Tuhan
seluruh alam.” (QS. Al A’raf : 54)
”Dia menciptakan langit dan bumi
dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan
siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan
menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Mahamulia, Maha
Pengampun.” (QS. Az Zumar : 5)
6.Komet
”Aku bersumpah demi bintang-bintang,
yang beredar dan terbenam.” (QS. At Takwir : 15-16)
7.Meteor
”Kecuali (setan) yang mencuri
(pembicaraan), maka ia dikejar oleh bintang yang menyala.” QS. Ash Shaffat :
10)
8.Pemuaian alam semesta
Terciptanya
alam semesta masih menjadi teka-teki. Namun, setelah Edwin Hubble (1929)
mengembangkan penemuannya berupa teleskop Hubble, dunia mulai bisa memahami
proses terciptanya alam semesta. “Teori Big Bang”-nya menjelaskan tentang
dentuman besar yang melahirkan planet, matahari, satelit, asteroid, dan
benda-benda langit lainnya. Dari ledakan itu, barulah tercipta unsur-unsur
kimia, termasuk unsur hidrogen dan helium. Hidrogen adalah unsur pembentukan
air.
Radiasi akibat ledakan besar itu
baru dapat dideteksi ketika NASA menerbangkan satelitnya untuk meneliti alam
semesta pada 1989. Stephen Hawking, fisikawan Inggris menyebutnya sebagai
penemuan meghebohkan abad ini dan membuktikan bahwa alam semesta ini mengembang
(expanding universe).
”Dan langit Kami bangun dengan
kekuasaan (Kami), dan Kami benar-benar meluaskannya.” (QS. Adz Dzariyat : 47)
Langit dalam kajian ilmiah (QS. Al Baqarah : 22, 29)
Þ Pengetahuan modern menyebutkan
bahwa lapisan langit pada Bumi ada tujuh. Setiap lapisan memiliki fungsi
masing-masing. Misalnya, ionosfer yang berfungsi memantulkan gelombang radio
dan elektromagnetik.
“Dia-lah Allah, yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak menuju langit, lalu
dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. Al
Baqarah : 29)
9.Langit berasal dari gas
“Kemudian Dia menuju ke langit dan
(langit) itu masih berupa asap, lalu Dia berfirman kepadanya dan kepada bumi,
“Datanglah kamu berdua menurut perintahKu dengan patuh atau terpaksa.” Keduanya
menjawab, “Kami datang denga patuh.” Lalu diciptakanNya tujuh langit dalam dua
masa dan pada setiap langit Dia mewahyukan urusan masing-masing. Kemudian
langit yang dekat (dengan bumi), Kami hiasi dengan bintang-bintang, dan (Kami
ciptakan itu) untuk memelihara. Demikianlah ketentuan (Allah) Yang Mahaperkasa,
Maha Mengetahui.” (QS. Fushilat : 11-12)
10.Langit dengan hiasan
bintang-bintang
”Seungguhnya Kami telah menghias
langit dunia (yang terdekat) dengan hiasan bintang-bintang.” (QS. Ash Shaffat :
6)
”Dan sesungguhnya kami (jin) telah
mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan
penjagaan yang kuat dan panah-panah api.” (QS. Al Jin :
”Dan Kami menjadikan langit sebagai
atap yang terpelihara, namun mereka tetap berpaling dari tanda-tanda (kebesaran
Allah) itu (matahari, bulan, awan, angin, dll).” (QS. Al Anbiya’ : 32)
”Saat (hari kiamat) semakin dekat,
bulan pun terbelah.” (QS. Al Qamar : 1)
11.Perang bintang
”Wahai golongan jin dan manusia!
Jika kamu dapat menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka tembuslah.
Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan (dari Allah). Maka
nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada kamu (jin dan manusia),
akan dikirim nyala api dan cairan tembaga (panas) sehingga kamu tidak dapat
menyelamatkan diri (darinya).” (QS. Ar Rahman : 33-35)
12.Garis edar planet
”Dialah (Allah) yang menciptakan
segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia
menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala
sesuatu.” (QS. Al Baqarah : 29)
13.Tekanan udara
”Barang siapa dikehendaki Allah
mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima)
Islam. Dan barang siapa dikehendakiNya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya
sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah
menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” (QS. Al An’am : 125)
14.Metode induktif dalam Al-Qur’an
”Sungguh telah berlalu sebelum kamu
sunnah-sunnah (Allah), karena itu berjalanlah kamu ke (segenap penjuru) bumi
dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul).”
(QS. Ali Imran : 137)
15.Selubung udara dan air di planet
lain
Allah telah menurunkan air (hujan)
dari langit, mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu
membawa buih yang mengembang. Dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api
untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus
itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang batil.
Adapun buih itu akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya. Adapun yang
memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah
membuat perumpamaan-perumpamaan.” (QS. Al Qamar : 49)
Teori relatifitas
“… Dan sesungguhnya sehari di sisi
Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj : 47)
“Dia mengatur urusan dari langit ke
bumi, kemudian (urusan) itu naik padaNya dalam suatu hari yang kadarnya
(lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. As Sajdah : 5)
16.Bidang kosmologi fisika
“ Dan apakah orang-orang kafir tidak
mengetahui bahwa langit dan bumi keduanya dahulu menyatu, kemudian Kami
pisahkan antara keduanya, dan Kami jadikan segala sesuatu yang hidup berasal
dari air, maka mengapa mereka tidak beriman?” (QS. Al Anbiya : 30)
17.Teori atom
“…. Tidak lengah sedikitpun dari
pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah, baik yang di bumi maupun di langit.
Tidak ada sesuatu yang lebih kecil dan yang lebih besar daripada itu, melainkan
semua tercatat dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (QS. Yunus : 61)
Audi Yudhasmara
THE TRUTH ISLAMIC RELIGION : Islam
is Peace and Love, Yudhasmara Publisher
No comments:
Post a Comment