Tuesday, April 2, 2013

PANTUN DAN SYAIR PENTINGNYA PEMBAURAN

PANTUN PEMBAURAN


  Kiri kanan, pembeli motor,
      Sesuai harga, langsung jadi.
                   Warga keturunan, menjadi koruptor,
        Karena terbiasa, dengan judi.

Ketika purnama, di Desa Kulim,
Banyak keladi, direbus nyonya.
Ketika Cina, menjadi muslim,
Gundik dan judi, ditinggalkannya.
         Jemuran hilang, di Tebing Tinggi,
Dapat diduga, ulah pereman.
                          Pembauran menghilangkan, iri dan dengki,
Apalagi jika,  sudah seiman.

Sudah umum terjadi di masyarakat waktu zaman orde baru dahulu, Koruptor itu indentik dengan warga Cina keturunan. Penindasan yang dialami keturunan China mungkin disebabkan sikap orang China yang tidak berpihak kepada kaum pribumi pada zaman penjajahan (mungkin juga sikap tidak berpihak ini dilembagakan oleh Belanda bukan karena kehendak orang China itu sendiri). sehingga ketika kemerdekaan telah tercapai dan kaum pribumi menjadi penguasa direpublik ini, nasionalisme dan sikap mendukungnya keturunan China terhadap pemerintah Indonesia masih diragukan. apalagi ditambah ada semacam kepercayaan yang menyebar dilingkungan masyarakat China di Indonesia bahwa pada suatu hari negeri Tiongkok akan menguasai negeri - negeri diselatannya termasuk Indonesia.

        Tidak diragukan banyak sekali orang China yang ikut berjuang demi kemerdekaan Indonesia, tidak diragukan juga banyak sekali orang China yang memiliki nasionalisme yang tinggi melebihi orang - orang yang disebut pribumi. Di sisi lain. Tidak terhitung juga jasa - jasa orang China terhadap negeri ini dari masalah keagamaan, budaya, olah raga bahkan ilmu pengetahuan.Saya percaya manusia Indonesia yang yang plural ini bisa hidup berdampingan dengan baik. tanpa salah satu pihak kehilangan identitasnya. Masing - masing pihak bisa hidup merdeka tanpa sedikitpun rasa takut terhadap pihak yang lain.

         Tidak ada dominasi mayoritas maupun tirani minoritas. dominasi mayoritas jelek, tirani minoritaspun buruk. semuanya harus merasakan keadilan. Dan saya kira semua pihak bisa bekerja sama tanpa perlu saling mengambil keuntungan dengan dzolim. penderitaan orang China, juga dirasakan orang Jawa yang leluhurnya PKI, juga dirasakan orang Sunda yang leluhurnya DI TII. Saya kira penindasan di Aceh juga sistematis dan terlembaga. dari sejak sebelum merdeka sampai setelah reformasi Aceh tidak berhenti dari penindasan dan kesengsaraan. Pemerkosaan, pembunuhan dan perampokan terus berlangsung disana walaupun sepi pemberitaan.

Wah, rekan sutrisna tidak bisa begitu saja memukul rata semua pe -nindasan di zaman orba itu. Penindasan yang terjadi di Aceh, Riau, Papua dll. itu bersifat lokal dan kasus per kasus, sementara penindasan yang menimpa keturunan Chinese di Indonesia itu bersifat sistematis, institutional /me lem -baga dan seragam di seluruh Indonesia. Sama sekali tidak sama dan tidak bisa disamakan. Sekarang sih sudah era reformasi, yang dulu biarlah berlalu, ke depanlah yang harus kita lihat, janganlah melihat ke masa lalu, apalagi sampai mengulangi kesalahan di masa lalu, misalnya dengan program pembauran, agama, kawin campur dsb.

Memang kisah pantun adakalanya bergeser dari awalnya, dikarenakan adanya kelemahan dari tradisi lisan, serta terlalu bebasnya para prepantun mengisahkan ceritanya, sehingga kisah yang dituangkan dan diingat masyarakat dan penerusnya menjadi ikut bergeser. Kesenian Pantun  yang bercirikan budaya Melayu Jawa dan Sunda dengan berbagai aspeknya, terutama aspek kepercayaan kuno. Hal ini memberi dampak terhadap nilai kedudukan seni Pantun di masyarakat sehingga berbeda dengan kesenian-kesenian lain. Seni Pantun bagi masyarakat  merupakan medium untuk mera sakan masa keemasan sejarah dan kebudayaan masa lampau penduduk tatar Sunda.
Pantun merupakan seni yang sudah cukup tua usianya. Pan tun dituliskan didalam naskah lama, diperkira kan ditulis pada tahun 1518 Masehi, bahkan keberadaan pantun sudah ada sejak tahun 1400-an. Naskah Siksa Kandang Karesyan di tanah Sunda, mencantumkan pantun dalam masalah ketepatan kepada siapa ha rus bertanya. Jika ingin mengetahui cerita Pantun maka perlu ber tanya kepada jurupantun.
Ceritanya pantun berkisar tentang Anggalarang, Banyakca tra, Siliwangi, Haturwangi dan lain-lain yang banyak disajikan oleh prepantun (tukang pantun). Sering pula membahas masalah yang terkait dengan Uga atau totonden mangsa, seperti pantun yang di tuturkan oleh Ki Buyut Rambeng dari Bogor. Kisah yang terkenal adalah Dadap Malang Sisi Cimandiri. Biasanya dijelaskan tentang alasan runtuhnya kerajaan Pajajaran, serta meramalkan tanda-tan da akan lahirnya Pajajaran baru.
Pantun Bogor dibagi menjadi dua bagian yakni Pantun Bogor Leutik dan Pantun Bogor Gede. Pantun Bogor Leutik berkisah sekitar kehidupan sehari-hari masyarakat Kerajaan Pajajaran atau tentang para putri raja dan kesatria. Sedangkan Pantun Gede berkisah tentang ajaran agama Sunda, silsilah Raja Sunda, Uga, dan pola pemerintahan Kerajaan Sunda.
Dalam perkembangannya, cerita pantun yang di anggap bernilai tinggi itu terus bertambah. Sampai saat ini diperkirakan tidak kurang dari 75 judul kisah pantun. Masyarakat Kanekes yang hidup dalam budaya Sunda Kuna sangat akrab dengan seni Pantun. Seni ini melekat sebagai bagian dari ritual mereka. Adapun lakon-lakon suci Pantun Kanekes yang di sajikan secara ritual se perti Langgasari Kolot, Langgasari Ngora dan Lutung Kasarung. Pantun Bogor biasanya berjudul Kalang Sunda Makalangan, Paku jajar Beukah Kembang, Pakujajar di Lawanggintung, Kujang di Hanjuang Siang, Dadap Malan Sisi Cimandiri, Pajajaran Seren Pa pak, Curug Sipadaweruh, Tunggul Kawung Bijil Sirung, Lawang Saketeng ka Lebak Cawene, dan Ronggeng Tujuh Kalasima.

PEMBAURAN DAN POLITIK DEMOGRAFI

        Dalam acara merayakan Tahun Baru Tionghoa (Cun Cié), media massa menyiarkan laporan-laporan kegiatan etnik Tionghoa, salah satu etnik yang terdapat di negeri ini,  dalam  merayakannya. TV One mewawancarai salah seorang warga etnik Tionghoa di Surabaya yang sedang berkumpul: “Apakah Anda bisa berbahasa Mandarin (Phutong Hoa)? Dijawab “Tidak”. “Lalu dalam bahasa apa kalian berkomunikasi?”  lanjut wartawan “Bahasa Surabayanan”, jawab warga tersebut. Sedangkan di Jawa Tengah,  smpai di keluarga-keluarga, warga etnis Tionghoa ini menggunakan bahasa Jawa. Dalam bidang kesenian, di samping memelihara wayang Potehi, juga aktif memelihara dan mengembangkan seni wayang. Yang ingin saya garis bawahi dengan sekelumit kecil contoh ini adalah pentingnya masalah pembauran alami antar etnik. Dan pembauran alami begini berlangsung tanpa peraturan tetapi terjadi oleh keniscayaan hidup bersama. Melalui pembauran alami, rasa kebersamaan  tumbuh secara alami pula.

          Kebudayaan baru yang menjadi perekat kebersamaan itu, tanpa menggunakan dasar teori apa pun,   mungkin lahir dan berkembang. Praktek pembauran alami demikian akan melahirkan teorinya sendiri. Pihak pengelola kekuasaan, barangkali patut mengenal budaya kelompok-kelompok warganya untuk mendorong lebih lanjut pembauran alami tersebut. Sehingga keragaman benar-benar merupakan rahmat dan suatu kekayaan bagi upaya membentuk kehidupan manusia yang manusiawi. Dengan pengenalan akan keadaan dan budaya kemompok-kelompok etnik di suatu daerah, pengelola kekuasaan bisa merumuskan suatu politik kependudukan yang republikan dan berkeindonesiaan, tidak membiarkan, apalagi melakukan politik kependudukan yang memojokkan kelompok etnik lokal. Gejala pemojokan kelompok etnik lokal ini terdapat hari ini dalam bentuk politik keluarga berencana yang disamaratakan, politik transmigrasi, kemudian pilkada lngsung ketika terjadi  perobahan komposisi demografis. Sehingga keragaman bukan menjadi rahmat dan kekayaan bangsa dan daerah tapi menjadi ancaman.

         Apabila politik demografi seperti sekarang tidak menjadi perhatian, ia akan menebar bara ke tengah  tumpukan sekam. Bermula dari politik kependudukan beginilah maka ghettoisme budaya  dan budaya politik ghetoistik berkembang, dipelihara dan pada saat-saat tertentu, terutama pada saatpilkada, ghettoisme politik dan budaya ini menjadi sangat agresif. Ghettoisme budaya dan politik (sekarang ditambah dengan politik membangun dinasti)  inilah yang membuat “pendatang” tak pernah berbaur baik, sehingga 30 tahun lebih pun mereka di Kalteng, berbahasa Dayak pun mereka tak bisa. Saya melihat politik kependudukan sekarang menyimpan bom waktu. Dan agaknya pengelola kekuasaan asyik dengan kekuasaan di tangan tanpa sadar akan dampak-dampak negatifnya. Yang sering dikatakan adalah “budaya huma betang” yang kosong makna dan berbahaya, serta “di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung’’, konsep yang kadaluwarsa dan tak tanggap zaman. “Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung’’ sebagai konsep  kebudayaan dan politik demografis, tidak mendorong pembauran alami yang sangat lemah di Kalteng, tidak menanamkan perasaan memiliki Kalteng sebagai kampung halamannya, tapi  sebatas tempat berusaha, jika mungkin dikuasai, ditaklukkan. Semestinya yang ditanam dan ditumbuhkembangkan adalah wacana “di mana bumi dipijak di situ langit dibangun’’ karena Kalteng adalah kampunghalaman Uluh Kalteng. Politik kependudukan patut ditinjau ulang , dari transmigrasi murni menjadi transmigrasi sisipan. Politik transmigrasi patut memperhatikan penduduk lokal seperti halnya Perda Kependudukan di Papua. Sedangkan politik keluarga berencana sama rata diganti dengan politik keluarga berencana selektif. Jika tidak politik kependudukan ini tidak dirobah maka saya khawatir yag berlangsung adalah penjajahan model baru oleh bangsa sendiri. Masihkah Indonesia bisa bertahan jika demikian? Pembauran dan politik demografi yang tanggap keadaan, yang republikan dan berkeindonesiaan patut ditegakkan. Tingkat pembauran dan politik demografi yang berlangsung sampai sekarang agaknya indikator tentang rendahnya tingkat kesadaran berwarganegara, berepublik dan berkeindonesiaan di daerah yang diberi nama baru “Bumi Pancasila”. ***

Pembauran Itu Cantik
Oleh Drs.Muhammad Rakib Jamari, S.H., M.A.     

      Pembaauran itu, sangat cantik,
                Lambang kesempurnaan, yang baik.
Semua mata, akan melirik,
     Berbeda etnis, saling tertarik.

         Mengapa “cantik”? sebab cantik adalah lambang kesempurnaan dan kesempurnaan itu indentik dengan kesucian , seperti lazimnya bila mata melihat wajah perempuan yang elok dan rupawan , berjuta-juta keinginan pasti dengan segera muncul membungkus berbagai harapan . Sayangnya kita kerap terkecoh , bahwa setan juga berujud dan berkedok serupa . Hukum yang bisa dikendalikan akan diperlakukan sesuka hati sesuai kebutuhan dan selera . Hukum disetir dibalik meja , diatas kursi atas nama kursi-kursi konstitusional yang sah .

        Mungkin terdengar basi atau pemikiran yang setback atau yang kuno , pada pokoknya sesuatu yang tidak menarik untuk dibicarakan . Namun saya coba melirik dari sisi yang berbeda , yakni sisi dimana sebuah proses kebersamaan harus dijaga serta dicermati perjalanannya , seperti nasehat para orang-orang tua agar kita bisa memetik hasil sesuai dengan semangat dan rencana yang telah dicanangkan sejak semula . Seperti alkisah terbitnya sang Bhineka Tunggal Eka
        Belum suksesnya cara berpolitik dengan baik dilevel nasional , hingga kegagalan demi kegagalan strategi geopolitik Indonesia dipelataran dunia , hal tersebut berakibat belum berhasil duduk dan berdirinya kita untuk bersanding secara setara dengan bangsa-bangsa lain di-planet bumi ini . Kita masih saja terus dijerat oleh dilemasi pragmatik persoalan-persoalan ekonomi , persoalan sosial , persoalan hukum serta lainnya didalam tubuh kita sendiri .
Deretan persoalan-persoalan diatas tersebut kerap ditanggapi sebagai persoalan yang independen berdiri sendiri-sendiri , tak ada kaitan / korelasi langsung antar satu dengan yang lainnya . Hal itu jugalah yang mungkin memicu tumbuh suburnya nya paham eksklusifisme disekitar kehidupan kita . Kondisi tersebut jugalah yang menyapa hidup sehari-hari kita , memojokkan kita dengan bahasa arogansinya , lewat difinisi-difinisi masing-masing domain yang mewakilinya.
Misalkan orang melakukan kompromi dagang atau bisnis , tidak ada urusannya dengan tata hukum sejauh pendekatan bagi hasil terpenuhi (baca:KKN) . Demikian juga bila orang duduk disinggasana kekuasaan , maka secara praktis hukum cenderung mudah ditundukkan atau bisa dikendalikan , asalkan bisa ‘cantik’ merancang design skenario dan memainkan peranan . Nggak ada hubungannya dengan moralitas ataupun ancaman-ancaman dosa dalam agama .
Yang akan merasa susah dan sungguh menderita adalah orang yang ngga bisa kesana-kemari sebab tak memiliki sarana untuk memobilisasi cita-citanya sendiri , alias miskin . Yang pasti juga suatu saat dia akan mengamuk membabi-buta seperti banteng liar kepanasan karena kelaparan dan sebab dia dihinakan terus-terusan . *’dengerin deh lagu kesaksian‘.. , numpang promosi ah..*
Tak mengherankan bila masyarakat yang ada , terkondisi untuk diwakili oleh pribadi-pribadi yang berwatak individualisTIK , sebab kita dihadapkan pada permasalahan hidup yang juga dipahami harus dengan pendekatan materialistik , kita terpaksa menyikapinya secara parsialisTIK karena memang dipaksa oleh sistem bermasyarakat untuk hidup dengan keadaan yang seperti itik . Pokoknya yang akhiran katanya terdengar ‘tik..tik’..lah…
Perut buncit melentik ..tik ..tik
                   Gemercik gerimis hujan bersuara ..tik..tik
             Bertukar pasangan mengadu ..tik..tik ,
              Disekap malaikat kelak, tidak berkutik.

         Kesejahteraan ekonomi adalah urutan yang paling pertama dari berbagai
bentuk keinginan dan harapan setiap manusia , wajar sebab memang tubuh makhluk purba kita perlu diberi makan , minum , bernafas , sehat dan sebagainya . Kita belum menjadi robot yang tidak perlu nasi , kentang , sayur mayur sampai singkong rebus .
Disaat kondisi serta tatanan yang carut marut seperti sekarang ini terjadi , maka setiap orang berlomba-lomba , setiap golongan berlomba , setiap kelompok berlomba untuk bisa tampil layaknya di-sirkuit atau balapan dipacuan kuda .
Bedanya bila disirkuit atau dilapangan kuda aturannya lebih jelas dan harus ditaati oleh setiap peserta . Sementara dialam yang lebih nyata ini aturannya cenderung bersandar pada hukum rimba . Bukan hukum rimba seperti jaman abad 18 , dimana senjatanya adalah pedang / golok atau birunya darah yang dianggap mengalir ditubuh manusia sehingga kita bisa dipatuhi /disegani karena dianggap turunan raja atau titisan dewa-dewa
Lalu apa senjatanya … masak sih harus dijelaskan , semua sudah tau tentunya .
*sini saya bisikin :…hepeng tuluull..*
Ooo…., dia manggut-manggut sepertinya paham
Ngerti ndak , sergah saya ..
tauk..ah..egepe katanya sambil melambai gemulai .
ih..jijay deh lo.., balasku tak kalah gemulai…..^_^
          Melanjutkan maksud dari judul artikel diatas saya sadar betul , bahwa bila keliru cara saya menyampaikan isi pikiran saya tersebut , maka saya akan terjebak diruang dialog yang berbau sinistik dan rasialistik. Oleh karena itupula saya mencoba menggambarkan diatas , dasar situasi yang terjadi sesuai dengan batas-batas kemampuan saya menganalisa dan menyusun kata-kata . Sebab saya bukan pakar sosiologisTIK yang memiliki gudang rumusan ilmiah akademisTIK atau bukan juga jurnalisTIK yang terlatih menyusun kalimat dengan benar dan baik (paling tidak menurut selera masyarakat pembacanyastik..*lho maksa*
Saya lanjutkan ,
          Saat saya berdialog dengan kaum ekonomi lemah perihal sulitnya mencari lowongan berbagai macam pekerjaan , selalu saya temukan jawaban yang menyudutkan kelompok minoritas cina sebagai penyebabnya . Ketika saya bertanya-jawab pada kelompok menengah juga sama hasilnya , hanya saja karena mereka menyandang predikat lebih intelektualistik , maka bicaranya selalu berbisik-bisik’tik . Mungkin takut ngga kebagian kalau ketahuan orang lain bahwa dia anti dominasi kelompok minoritas keturunan cina tersebut . Bertanya pada kelompok yang tinggi yang sedang melihat-lihat pemandangan dari menara gading ? ah..saya sama aja bo’ong sebab jawabannya sudah terdengar sebelum mereka sempat ngomong , sudah pasti retorikaistik dan …..byasa-byasi-istik.
Sebelum kepanjangan dan akhirnya malahan anti klimaks karena saya yang bertanya , menjelaskan dan seolah menjawab sendiri , maka saya ciptakan ruang dalam benak anda sebuah ruang pencerahan untuk bisa anda cerna dan renungkan dengan baik , tidak usah grasa-grusu mas , mbak , encik , engkoh apa engkongistik ..Setelah itu bila anda merasa memiliki pendapat untuk disampaikan , silahkan anda tulis dan sampaikan .
Bila anda merasa cukup hanya dengan membacanya saja , ya tak apa-apa terimakasih dan kamsia sudah membaca . Yang penting anda tahu bahwa saya bukan kelompok rasisTIK atau apalagi disebut tidak demokratisTIK .
Demokrasi itu makanan apa sih..
ugh…saya harus minum air putih dan berhenti , sebab saya keselek biji democrazy..isTIK
Bukan jurnalis bukan pejabat bukan juga politikus apalagi tentara....wong cuman seniman. Ibarat cermin bagi elok rupa maupun cermin bagi buruk rupa. Jangan membaca tulisan saya bila tampilan buruk rupa anda enggan dibaca.

1 comment:

  1. Izinkan Saya Mbah Agus Darma Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Agus Darma memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei,Dll maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Agus Darma Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 500.000 Paket 3D Sebesar Rp. 700.000 Paket 4D Sebesar Rp. 1.000.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0823-8738-4409 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0823-8738-4409

    ReplyDelete

Komentar Facebook