PANTUN PEMBAURAN
Kiri
kanan, pembeli motor,
Sesuai
harga, langsung jadi.
Warga
keturunan, menjadi koruptor,
Karena terbiasa, dengan judi.
Ketika
purnama, di Desa Kulim,
Banyak
keladi, direbus nyonya.
Ketika
Cina, menjadi muslim,
Gundik
dan judi, ditinggalkannya.
Jemuran hilang, di Tebing Tinggi,
Dapat
diduga, ulah pereman.
Pembauran
menghilangkan, iri dan dengki,
Apalagi
jika, sudah seiman.
Sudah
umum terjadi di masyarakat waktu zaman orde baru dahulu, Koruptor itu indentik
dengan warga Cina keturunan. Penindasan
yang dialami keturunan China mungkin disebabkan sikap orang China yang tidak
berpihak kepada kaum pribumi pada zaman penjajahan (mungkin juga sikap tidak
berpihak ini dilembagakan oleh Belanda bukan karena kehendak orang China itu
sendiri). sehingga ketika kemerdekaan telah tercapai dan kaum pribumi menjadi
penguasa direpublik ini, nasionalisme dan sikap mendukungnya keturunan China
terhadap pemerintah Indonesia masih diragukan. apalagi ditambah ada semacam
kepercayaan yang menyebar dilingkungan masyarakat China di Indonesia bahwa pada
suatu hari negeri Tiongkok akan menguasai negeri - negeri diselatannya termasuk
Indonesia.
Tidak diragukan banyak sekali orang
China yang ikut berjuang demi kemerdekaan Indonesia, tidak diragukan juga
banyak sekali orang China yang memiliki nasionalisme yang tinggi melebihi orang
- orang yang disebut pribumi. Di sisi lain. Tidak terhitung juga jasa - jasa
orang China terhadap negeri ini dari masalah keagamaan, budaya, olah raga
bahkan ilmu pengetahuan.Saya percaya manusia Indonesia yang yang plural ini
bisa hidup berdampingan dengan baik. tanpa salah satu pihak kehilangan
identitasnya. Masing - masing pihak bisa hidup merdeka tanpa sedikitpun rasa
takut terhadap pihak yang lain.
Tidak ada dominasi mayoritas maupun
tirani minoritas. dominasi mayoritas jelek, tirani minoritaspun buruk. semuanya
harus merasakan keadilan. Dan saya kira semua pihak bisa bekerja sama tanpa
perlu saling mengambil keuntungan dengan dzolim. penderitaan orang China,
juga dirasakan orang Jawa yang leluhurnya PKI, juga dirasakan orang Sunda yang
leluhurnya DI TII. Saya kira penindasan di Aceh juga sistematis dan terlembaga.
dari sejak sebelum merdeka sampai setelah reformasi Aceh tidak berhenti dari
penindasan dan kesengsaraan. Pemerkosaan, pembunuhan dan perampokan terus
berlangsung disana walaupun sepi pemberitaan.
Wah,
rekan sutrisna tidak bisa begitu saja memukul rata semua pe -nindasan di zaman
orba itu. Penindasan yang
terjadi di Aceh, Riau, Papua dll. itu bersifat lokal dan kasus per kasus,
sementara penindasan yang menimpa keturunan Chinese di Indonesia itu bersifat
sistematis, institutional /me lem -baga dan seragam di seluruh Indonesia. Sama
sekali tidak sama dan tidak bisa disamakan. Sekarang sih sudah era reformasi, yang dulu biarlah
berlalu, ke depanlah yang harus kita lihat, janganlah melihat ke masa lalu,
apalagi sampai mengulangi kesalahan di masa lalu, misalnya dengan program
pembauran, agama, kawin campur dsb.
Memang kisah pantun adakalanya
bergeser dari awalnya, dikarenakan adanya kelemahan dari tradisi lisan, serta
terlalu bebasnya para prepantun mengisahkan ceritanya, sehingga kisah yang
dituangkan dan diingat masyarakat dan penerusnya menjadi ikut bergeser. Kesenian
Pantun yang bercirikan budaya Melayu
Jawa dan Sunda dengan berbagai aspeknya, terutama aspek kepercayaan kuno. Hal
ini memberi dampak terhadap nilai kedudukan seni Pantun di masyarakat sehingga
berbeda dengan kesenian-kesenian lain. Seni Pantun bagi masyarakat merupakan medium untuk mera sakan masa
keemasan sejarah dan kebudayaan masa lampau penduduk tatar Sunda.
Pantun merupakan seni yang sudah
cukup tua usianya. Pan tun dituliskan didalam naskah lama, diperkira kan
ditulis pada tahun 1518 Masehi, bahkan keberadaan pantun sudah ada sejak tahun
1400-an. Naskah Siksa Kandang Karesyan di tanah Sunda, mencantumkan pantun
dalam masalah ketepatan kepada siapa ha rus bertanya. Jika ingin mengetahui
cerita Pantun maka perlu ber tanya kepada jurupantun.
Ceritanya pantun berkisar tentang
Anggalarang, Banyakca tra, Siliwangi, Haturwangi dan lain-lain yang banyak
disajikan oleh prepantun (tukang pantun). Sering pula membahas masalah yang
terkait dengan Uga atau totonden mangsa, seperti pantun yang di tuturkan oleh
Ki Buyut Rambeng dari Bogor. Kisah yang terkenal adalah Dadap Malang Sisi
Cimandiri. Biasanya dijelaskan tentang alasan runtuhnya kerajaan Pajajaran,
serta meramalkan tanda-tan da akan lahirnya Pajajaran baru.
Pantun Bogor dibagi menjadi dua
bagian yakni Pantun Bogor Leutik dan Pantun Bogor Gede. Pantun Bogor Leutik
berkisah sekitar kehidupan sehari-hari masyarakat Kerajaan Pajajaran atau
tentang para putri raja dan kesatria. Sedangkan Pantun Gede berkisah tentang
ajaran agama Sunda, silsilah Raja Sunda, Uga, dan pola pemerintahan Kerajaan
Sunda.
Dalam perkembangannya, cerita pantun
yang di anggap bernilai tinggi itu terus bertambah. Sampai saat ini diperkirakan
tidak kurang dari 75 judul kisah pantun. Masyarakat Kanekes yang hidup dalam
budaya Sunda Kuna sangat akrab dengan seni Pantun. Seni ini melekat sebagai
bagian dari ritual mereka. Adapun lakon-lakon suci Pantun Kanekes yang di
sajikan secara ritual se perti Langgasari Kolot, Langgasari Ngora dan Lutung
Kasarung. Pantun Bogor biasanya berjudul Kalang Sunda Makalangan, Paku jajar
Beukah Kembang, Pakujajar di Lawanggintung, Kujang di Hanjuang Siang, Dadap
Malan Sisi Cimandiri, Pajajaran Seren Pa pak, Curug Sipadaweruh, Tunggul Kawung
Bijil Sirung, Lawang Saketeng ka Lebak Cawene, dan Ronggeng Tujuh Kalasima.
PEMBAURAN
DAN POLITIK DEMOGRAFI
Dalam acara merayakan Tahun Baru
Tionghoa (Cun Cié), media massa menyiarkan laporan-laporan kegiatan
etnik Tionghoa, salah satu etnik yang terdapat di negeri ini, dalam
merayakannya. TV One mewawancarai salah seorang warga etnik Tionghoa di
Surabaya yang sedang berkumpul: “Apakah Anda bisa berbahasa Mandarin (Phutong
Hoa)? Dijawab “Tidak”. “Lalu dalam bahasa apa kalian berkomunikasi?”
lanjut wartawan “Bahasa Surabayanan”, jawab warga tersebut. Sedangkan di
Jawa Tengah, smpai di keluarga-keluarga, warga etnis Tionghoa ini
menggunakan bahasa Jawa. Dalam bidang kesenian, di samping memelihara wayang
Potehi, juga aktif memelihara dan mengembangkan seni wayang. Yang ingin saya
garis bawahi dengan sekelumit kecil contoh ini adalah pentingnya masalah
pembauran alami antar etnik. Dan pembauran alami begini berlangsung tanpa
peraturan tetapi terjadi oleh keniscayaan hidup bersama. Melalui pembauran
alami, rasa kebersamaan tumbuh secara alami pula.
Kebudayaan baru yang menjadi perekat
kebersamaan itu, tanpa menggunakan dasar teori apa pun, mungkin
lahir dan berkembang. Praktek pembauran alami demikian akan melahirkan teorinya
sendiri. Pihak pengelola kekuasaan, barangkali patut mengenal budaya
kelompok-kelompok warganya untuk mendorong lebih lanjut pembauran alami
tersebut. Sehingga keragaman benar-benar merupakan rahmat dan suatu kekayaan
bagi upaya membentuk kehidupan manusia yang manusiawi. Dengan pengenalan akan
keadaan dan budaya kemompok-kelompok etnik di suatu daerah, pengelola kekuasaan
bisa merumuskan suatu politik kependudukan yang republikan dan
berkeindonesiaan, tidak membiarkan, apalagi melakukan politik kependudukan yang
memojokkan kelompok etnik lokal. Gejala pemojokan kelompok etnik lokal ini
terdapat hari ini dalam bentuk politik keluarga berencana yang disamaratakan,
politik transmigrasi, kemudian pilkada lngsung ketika terjadi perobahan
komposisi demografis. Sehingga keragaman bukan menjadi rahmat dan kekayaan
bangsa dan daerah tapi menjadi ancaman.
Apabila politik demografi seperti sekarang
tidak menjadi perhatian, ia akan menebar bara ke tengah tumpukan sekam.
Bermula dari politik kependudukan beginilah maka ghettoisme budaya dan
budaya politik ghetoistik berkembang, dipelihara dan pada saat-saat tertentu,
terutama pada saatpilkada, ghettoisme politik dan budaya ini menjadi sangat
agresif. Ghettoisme budaya dan politik (sekarang ditambah dengan politik
membangun dinasti) inilah yang membuat “pendatang” tak pernah berbaur
baik, sehingga 30 tahun lebih pun mereka di Kalteng, berbahasa Dayak pun mereka
tak bisa. Saya melihat politik kependudukan sekarang menyimpan bom waktu. Dan
agaknya pengelola kekuasaan asyik dengan kekuasaan di tangan tanpa sadar akan
dampak-dampak negatifnya. Yang sering dikatakan adalah “budaya huma betang”
yang kosong makna dan berbahaya, serta “di mana bumi dipijak di situ langit
dijunjung’’, konsep yang kadaluwarsa dan tak tanggap zaman. “Di mana bumi
dipijak di situ langit dijunjung’’ sebagai konsep kebudayaan dan politik
demografis, tidak mendorong pembauran alami yang sangat lemah di Kalteng, tidak
menanamkan perasaan memiliki Kalteng sebagai kampung halamannya, tapi
sebatas tempat berusaha, jika mungkin dikuasai, ditaklukkan. Semestinya yang
ditanam dan ditumbuhkembangkan adalah wacana “di mana bumi dipijak di situ
langit dibangun’’ karena Kalteng adalah kampunghalaman Uluh Kalteng.
Politik kependudukan patut ditinjau ulang , dari transmigrasi murni menjadi
transmigrasi sisipan. Politik transmigrasi patut memperhatikan penduduk lokal
seperti halnya Perda Kependudukan di Papua. Sedangkan politik keluarga
berencana sama rata diganti dengan politik keluarga berencana selektif. Jika
tidak politik kependudukan ini tidak dirobah maka saya khawatir yag berlangsung
adalah penjajahan model baru oleh bangsa sendiri. Masihkah Indonesia bisa
bertahan jika demikian? Pembauran dan politik demografi yang tanggap keadaan,
yang republikan dan berkeindonesiaan patut ditegakkan. Tingkat pembauran dan
politik demografi yang berlangsung sampai sekarang agaknya indikator tentang
rendahnya tingkat kesadaran berwarganegara, berepublik dan berkeindonesiaan di
daerah yang diberi nama baru “Bumi Pancasila”. ***
Oleh
Drs.Muhammad Rakib Jamari, S.H., M.A.
Pembaauran itu, sangat cantik,
Lambang kesempurnaan, yang
baik.
Semua
mata, akan melirik,
Berbeda etnis, saling tertarik.
Mengapa “cantik”? sebab cantik adalah
lambang kesempurnaan dan kesempurnaan itu indentik dengan kesucian , seperti
lazimnya bila mata melihat wajah perempuan yang elok dan rupawan , berjuta-juta
keinginan pasti dengan segera muncul membungkus berbagai harapan . Sayangnya
kita kerap terkecoh , bahwa setan juga berujud dan berkedok serupa . Hukum yang
bisa dikendalikan akan diperlakukan sesuka hati sesuai kebutuhan dan selera .
Hukum disetir dibalik meja , diatas kursi atas nama kursi-kursi konstitusional
yang sah .
Mungkin terdengar basi atau pemikiran
yang setback atau yang kuno , pada pokoknya sesuatu yang tidak menarik untuk
dibicarakan . Namun saya coba melirik dari sisi yang berbeda , yakni sisi
dimana sebuah proses kebersamaan harus dijaga serta dicermati perjalanannya ,
seperti nasehat para orang-orang tua agar kita bisa memetik hasil sesuai dengan
semangat dan rencana yang telah dicanangkan sejak semula . Seperti alkisah
terbitnya sang Bhineka Tunggal Eka
Belum suksesnya cara berpolitik dengan
baik dilevel nasional , hingga kegagalan demi kegagalan strategi geopolitik
Indonesia dipelataran dunia , hal tersebut berakibat belum berhasil duduk dan
berdirinya kita untuk bersanding secara setara dengan bangsa-bangsa lain
di-planet bumi ini . Kita masih saja terus dijerat oleh dilemasi pragmatik
persoalan-persoalan ekonomi , persoalan sosial , persoalan hukum serta lainnya
didalam tubuh kita sendiri .
Deretan
persoalan-persoalan diatas tersebut kerap ditanggapi sebagai persoalan yang
independen berdiri sendiri-sendiri , tak ada kaitan / korelasi langsung antar
satu dengan yang lainnya . Hal itu jugalah yang mungkin memicu tumbuh suburnya
nya paham eksklusifisme disekitar kehidupan kita . Kondisi tersebut jugalah
yang menyapa hidup sehari-hari kita , memojokkan kita dengan bahasa arogansinya
, lewat difinisi-difinisi masing-masing domain yang mewakilinya.
Misalkan
orang melakukan kompromi dagang atau bisnis , tidak ada urusannya dengan tata
hukum sejauh pendekatan bagi hasil terpenuhi (baca:KKN) . Demikian juga bila
orang duduk disinggasana kekuasaan , maka secara praktis hukum cenderung mudah
ditundukkan atau bisa dikendalikan , asalkan bisa ‘cantik’ merancang design
skenario dan memainkan peranan . Nggak ada hubungannya dengan moralitas ataupun
ancaman-ancaman dosa dalam agama .
Yang
akan merasa susah dan sungguh menderita adalah orang yang ngga bisa
kesana-kemari sebab tak memiliki sarana untuk memobilisasi cita-citanya sendiri
, alias miskin . Yang pasti juga suatu saat dia akan mengamuk membabi-buta seperti
banteng liar kepanasan karena kelaparan dan sebab dia dihinakan terus-terusan .
*’dengerin deh lagu kesaksian‘.. , numpang promosi ah..*
Tak mengherankan bila masyarakat
yang ada , terkondisi untuk diwakili oleh pribadi-pribadi yang berwatak
individualisTIK , sebab kita dihadapkan pada permasalahan hidup yang juga
dipahami harus dengan pendekatan materialistik , kita terpaksa menyikapinya
secara parsialisTIK karena memang dipaksa oleh sistem bermasyarakat untuk hidup
dengan keadaan yang seperti itik . Pokoknya yang akhiran katanya terdengar
‘tik..tik’..lah…
Perut
buncit melentik ..tik ..tik
Gemercik gerimis hujan
bersuara ..tik..tik
Bertukar pasangan mengadu
..tik..tik ,
Disekap malaikat kelak, tidak
berkutik.
Kesejahteraan ekonomi adalah urutan
yang paling pertama dari berbagai
bentuk keinginan dan harapan setiap manusia , wajar sebab memang tubuh makhluk purba kita perlu diberi makan , minum , bernafas , sehat dan sebagainya . Kita belum menjadi robot yang tidak perlu nasi , kentang , sayur mayur sampai singkong rebus .
bentuk keinginan dan harapan setiap manusia , wajar sebab memang tubuh makhluk purba kita perlu diberi makan , minum , bernafas , sehat dan sebagainya . Kita belum menjadi robot yang tidak perlu nasi , kentang , sayur mayur sampai singkong rebus .
Disaat kondisi serta tatanan yang
carut marut seperti sekarang ini terjadi , maka setiap orang berlomba-lomba ,
setiap golongan berlomba , setiap kelompok berlomba untuk bisa tampil layaknya
di-sirkuit atau balapan dipacuan kuda .
Bedanya bila disirkuit atau
dilapangan kuda aturannya lebih jelas dan harus ditaati oleh setiap peserta .
Sementara dialam yang lebih nyata ini aturannya cenderung bersandar pada hukum
rimba . Bukan hukum rimba seperti jaman abad 18 , dimana senjatanya adalah
pedang / golok atau birunya darah yang dianggap mengalir ditubuh manusia
sehingga kita bisa dipatuhi /disegani karena dianggap turunan raja atau titisan
dewa-dewa
Lalu apa senjatanya … masak sih
harus dijelaskan , semua sudah tau tentunya .
*sini saya bisikin :…hepeng tuluull..*
Ooo…., dia manggut-manggut sepertinya paham
Ngerti ndak , sergah saya ..
tauk..ah..egepe katanya sambil melambai gemulai .
ih..jijay deh lo.., balasku tak kalah gemulai…..^_^
*sini saya bisikin :…hepeng tuluull..*
Ooo…., dia manggut-manggut sepertinya paham
Ngerti ndak , sergah saya ..
tauk..ah..egepe katanya sambil melambai gemulai .
ih..jijay deh lo.., balasku tak kalah gemulai…..^_^
Melanjutkan maksud dari judul artikel
diatas saya sadar betul , bahwa bila keliru cara saya menyampaikan isi pikiran
saya tersebut , maka saya akan terjebak diruang dialog yang berbau sinistik dan
rasialistik. Oleh karena itupula saya mencoba menggambarkan diatas , dasar
situasi yang terjadi sesuai dengan batas-batas kemampuan saya menganalisa dan
menyusun kata-kata . Sebab saya bukan pakar sosiologisTIK yang memiliki gudang
rumusan ilmiah akademisTIK atau bukan juga jurnalisTIK yang terlatih menyusun
kalimat dengan benar dan baik (paling tidak menurut selera masyarakat
pembacanyastik..*lho maksa*
Saya lanjutkan ,
Saat saya berdialog dengan kaum
ekonomi lemah perihal sulitnya mencari lowongan berbagai macam pekerjaan ,
selalu saya temukan jawaban yang menyudutkan kelompok minoritas cina sebagai
penyebabnya . Ketika saya bertanya-jawab pada kelompok menengah juga sama
hasilnya , hanya saja karena mereka menyandang predikat lebih intelektualistik
, maka bicaranya selalu berbisik-bisik’tik . Mungkin takut ngga kebagian kalau
ketahuan orang lain bahwa dia anti dominasi kelompok minoritas keturunan cina
tersebut . Bertanya pada kelompok yang tinggi yang sedang melihat-lihat
pemandangan dari menara gading ? ah..saya sama aja bo’ong sebab jawabannya
sudah terdengar sebelum mereka sempat ngomong , sudah pasti retorikaistik dan
…..byasa-byasi-istik.
Sebelum kepanjangan dan akhirnya
malahan anti klimaks karena saya yang bertanya , menjelaskan dan seolah
menjawab sendiri , maka saya ciptakan ruang dalam benak anda sebuah ruang
pencerahan untuk bisa anda cerna dan renungkan dengan baik , tidak usah
grasa-grusu mas , mbak , encik , engkoh apa engkongistik ..Setelah itu bila
anda merasa memiliki pendapat untuk disampaikan , silahkan anda tulis dan
sampaikan .
Bila anda merasa cukup hanya dengan
membacanya saja , ya tak apa-apa terimakasih dan kamsia sudah membaca . Yang
penting anda tahu bahwa saya bukan kelompok rasisTIK atau apalagi disebut tidak
demokratisTIK .
Demokrasi itu makanan apa sih..
ugh…saya harus minum air putih dan
berhenti , sebab saya keselek biji democrazy..isTIK
Bukan jurnalis bukan pejabat bukan
juga politikus apalagi tentara....wong cuman seniman. Ibarat cermin bagi elok
rupa maupun cermin bagi buruk rupa. Jangan membaca tulisan saya bila tampilan
buruk rupa anda enggan dibaca.
Izinkan Saya Mbah Agus Darma Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Agus Darma memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei,Dll maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Agus Darma Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 500.000 Paket 3D Sebesar Rp. 700.000 Paket 4D Sebesar Rp. 1.000.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0823-8738-4409 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0823-8738-4409
ReplyDelete