PENDAHULUAN
Apa pentingnya membahas tentang
dunia ini pernah kiamat?. Perlunya membahas hal ini, karena begitu banyaknya
generasi muda yang berlomba-lomba mengejar dunia, melupakan bahwa secara tak
terduga, dunia ini mendadak dunia ini akan hancur, kanena itu dalam mengejar
dunia ini janganlah menghalalkan segala cara. Penulis sebagai guru dan dosen,
serta khatib jumat, merasa perlu mengungkapkan penemuan ilmiah tentang fenomena
alam ini. Generasi muda harus disadarkan secara agamis dan spiritual.
"Apabila bumi digoncangkan dengan sekeras-kerasnya, dan gunung-gunung dihancurkan selumat-lumatnya, maka jadilah ia debu yang beterbangan." (QS. 56:4-6)
"Ketika bumi digoncangkan sekeras-kerasnya, dan bumi mengeluarkan semua isinya, manusia bertanya : 'Mengapa menjadi begini ?', dihari itu bumi akan menceritakan beritanya bahwa Tuhanmu telah memerintahkan seperti itu." (QS. 99:1-5)
"Wahai manusia, insyaflah pada Tuhanmu, bahwa goncangan Sa'ah itu adalah sesuatu yang amat dahsyat." (QS. 22:1)
Sungguh luar biasa sekali kejadian hari itu, hari dimana Allah menepati janji-Nya kepada semua makhluk-makhluk ciptaan-Nya, hari dimana tidak ada satupun yang dapat memberikan pertolongan dan hari yang tiada satu juga tempat bersembunyi. Bahkan meskipun makhluk itu pergi keplanet Saturnus sekalipun, begitu kata Qur'an.
Pergilah kamu kepada planet [zhillu] yang mempunyai 3 lingkaran, yang tiada lindungan karena dia tetap tidak akan menyelamatkan dari bencana [Sa'ah] bahwa dia [Sa'ah] melontarkan percikan api laksana balok seolah dia iringan [cahaya] yang kuning. Kecelakaan pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan [kebenaran].
(QS. 77:30-34)
Saturnus adalah planet nomor 2 besarnya dalam tata surya bumi kita ini dengan diameter 120,536 km (equatorial) dengan berat massa 5.68e26 kg dan mengorbit dengan jarak 1,429,400,000 km [atau sekitar 9.54 AU] dari matahari. Misi tak berawak yang pertama kali menyelidiki planet Saturnus ini oleh Pioneer 11 dalam tahun 1979 yang disusul oleh Voyager 1 dan Voyager 2. Saat ini sebuah pesawat tak berawak yang lain dan dilengkapi peralatan yang lebih canggih bernama Cassini tengah dalam perjalanan menuju planet Saturnus dan diperkirakan akan tiba pada tahun 2004.
Planet Saturnus memiliki angkasa yang kaya akan Hidrogen dengan sabuk-sabuk awan yang memantulkan sinar matahari dengan baik. Dan 3 lapis jaringan cincin [lingkaran] seputar Equator Saturnus yang indah itu memperhebat kecemerlangan planet tersebut. Lingkaran cincin itu sendiri diduga terdiri dari debu halus, kerikil kecil atau bulir-bulir es yang tak terhingga banyaknya. Planet ini memiliki 10 buah bulan dan satu diantaranya baru ditemukan pada tahun 1966.
Itulah dia hari kiamat, hari Sa'ah /waktu kehancuran total yang ditentukan/, Yaumul Hasrah /hari penyesalan/, Yaumul Muhasabah /hari perhitungan/, Yaumul Wazn /hari pertimbangan/ dan sejumlah nama lain yang kesemuanya menunjukkan mengenai kiamat yang akan terjadi dalam satu hitungan yang mengagetkan.
BAB I
KIAMAT DEMI KIAMAT TERUS TERJADI
Mereka menanyakan kepadamu tentang
kiamat: "Kapankah datangnya ?". Katakanlah:"Hanya disisi
Tuhankulah pengetahuan /ilmu/ tentangnya; tidak seorangpun yang dapat
menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. ia /Kiamat/ itu amat dahsyat untuk
langit dan bumi. Dia tidak akan datang kepadamu melainkan dengan
tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar
mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya ilmu /pengetahuan/ tentangnya ada
di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS. 7:187)
Bagaimanakah sebenarnya peristiwa pada hari tersebut jika kita menganalisanya dengan penganalisaan Qur'an dan Science ? Adakah kiamat itu diberlakukan oleh Allah secara begitu saja dan tanpa melalui proses alamiah ? Marilah kita telaah terlebih dahulu ayat-ayat Allah yang bersangkutan tentangnya didalam AlQur'an dan menghubungkannya dengan kajian Science.
Demi yang terbang dalam keadaan bebas, yang membawa beban berat yang bergerak dengan mudahnya dan membagi-bagi urusan; bahwasanya yang dijanjikan itu adalah benar. (QS. 51:1-5)
Demi yang meluncur dengan cepatnya dan memercikkan api yang merubah waktu subuh dan menimbulkan debu yang berpusat padanya sebagai satu kesatuan. Sungguh, manusia itu tidak tahu berterima kasih kepada Tuhannya. (QS. 100:1-6)
Pada hari meledaknya tata surya ini dengan bencana besar serta diturunkannya para malaikat secara bersungguh-sungguh. (QS. 25:25)
Pada hari tata surya ini digoncang dengan sebenar-benar goncangan dan orbit akan terlepas dengan luar biasa. (QS. 52:9-10)
Ketika matahari digulung (olehnya) dan bintang-bintang meluluh, tenaga alamiah pun terlepaskan [dari posisi orbitnya], relasi (hubungan molekul pada benda) ditinggalkan dan semua unsur dikumpulkan serta lautan mendidih. (QS. 81:1-6)
Tata surya akan pecah karenanya sebagai bukti janji-Nya ditunaikan; Sungguh, ini satu peringatan, barang siapa yang mau mengikuti niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (QS. 73:18-19)
Maha Besar Allah yang telah membukakan sedikit tabir rahasia-Nya kepada manusia mengenai hari perjanjian dengan segala kelogisannya yang sudah sepantasnya menjadi bahan pemikiran bagi kaum yang mau memikirkan serta bagi mereka yang benar-benar mengharapkan ridho dari Tuhannya.
Melalui AlQur'an, wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw sang utusan mulia sekitar 14 abad yang lalu ditanah Arabia telah menyajikan secara gamblang proses kehancuran tersebut berdasarkan data-data ilmiah yang mampu dicapai oleh pemikiran manusia diabad 20 ini.
AlQur'an memberitakan bahwa kehidupan dalam tata surya ini akan ditutup sekaligus secara mendadak dengan alasan dan pembuktian yang logis dan komplit. Hidup didunia ini adalah selaku ujian terhadap manusia yang akan menentukan nilai bagi setiap diri untuk ditempatkan pada golongan yang baik atau jahat diakhirat nanti yang berpokok pangkal pada ayat 51:56.
Dengan alasan ini teranglah bahwa hidup kini bukan terwujud dengan sendirinya tanpa ujung pangkal, bukan pula menjalani reinkarnasi dengan mati dan hidup berulang kali dengan jalan penitisan kepada makhluk/zat lainnya , malah sesuai dengan pemikiran wajar berdasarkan hukum kausalita yang berlaku.
Hari kehancuran total itu oleh AlQur'an dinamakan Sa'ah, yaitu waktu penutupan kehidupan massal yang ditentukan Allah, tak seorangpun yang dapat mengetahui kapan waktu pastinya sebagai satu pengujian kepada setiap diri mengenai Iman dan Ilmunya.
Tiada kejadian Sa'ah itu melainkan dalam sekejapan mata atau lebih cepat lagi.
Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 16:77)
Pada ayat 16:77 diatas telah disebutkan bahwa kedatangan Sa'ah itu terjadi dalam tempo yang sangat singkat, dan digambarkan kecepatannya melebihi kejapan mata. Sekarang mari sejenak kita melihat ramalan James Scotti dari Universitas Arizona yang mengamati sebuah Asteroid yang diberi nama XF 11 melalui teleskop 36 inci pada 6 Desember 1997 dan menyatakan bahwa kemungkinan XF 11 itu bakal menghantam bumi pada tahun 2028.
Menurut perhitungan yang dilakukan pada 23 Maret 1998 lalu, posisi terdekat Asteroid XF 11 pada 26 Oktober 2028 adalah 600.000 mil atau 954.340 kilometer. Kecepatan obyek angkasa ini saat itu diperkirakan mendekati 13.914 km/detik, tulis sebuah laporan ilmiah yang dikeluarkan Donald K. Yeomans dan Paul W. Chodas, astronom NASA yang khusus melakukan prediksi garis orbit komet, asteroid, planet, dan benda angkasa lain di bawah sistem tata surya matahari, dengan bantuan komputer.
Perhitungan terakhir posisi XF 11 dilakukan berdasarkan pantauan astronom Eleanor Helin, Brian Roman, dan Ken Lawrence yang bersama Donald dan Paul tergabung dalam tim NEAT (Near Earth Asteroid Tracking) di Jet Propulsion Laboratory (JPL NASA), Pasadena AS. Perhitungan ini berarti mengandaskan ramalan bumi bakal kiamat 30 tahun lagi dan kembali ke zaman batu setelah sebuah asteroid selebar satu mil (1,6 kilometer) menghantam bumi.
Kedua pengamatan terhadap PHA 108 (potentially hazardous asteroid), yaitu kode yang diberikan terhadap XF 11 ini menyimpulkan, pada 2028, garis edarnya paling dekat dengan bumi, sekitar 50.000 mil saja. Jarak itu cukup dekat dengan daratan dan merupakan alamat buruk bagi penghuni bumi.
Peter Schelus, peneliti lain dari Mc Donald Observatory di Texas lalu memasuki percaturan. Awal Maret lalu, ia menggambarkan akan terjadi 88 hari ketika angkasa dipenuhi jalur asteroid yang berpijar. Garis pijar yang menggemparkan ini bisa disaksikan dengan mata telanjang di Eropa.
Jadwal kedatangan Asteroid XF 11, kata Peter, adalah pada 26 Oktober 2028 sore pukul 13.30 waktu pantai timur AS (atau 01.30 dini hari WIB). Saat itu, NEO (Near Earth Object), yaitu XF 11 sudah berada pada jarak 26.000 mil atau bisa lebih dekat lagi!
Kalau benar-benar terjadi, ya tadi itu, kehancuran total bagi segala peradaban di muka bumi. Berbagai analisis lalu bermunculan dalam bentuk terbitan terbatas, media cetak, tayangan film dokumenter, sampai mini seri televisi yang sanggup menyedot perhatian seluruh dunia, khususnya di AS.
Seperti artikel New Yorker edisi awal tahun yang menyebutkan, akibat tabrakan hebat dengan asteroid, separoh populasi bumi akan sirna. Kemudian sebuah film dokumenter yang ditayangkan Discovery selama dua jam sanggup membangkitkan kekhawatiran. Begitu juga film serupa arahan National Geographic.
Keberadaan XF 11 dan lintas orbitnya makin ramai diperbincangkan. Stasiun televisi NBC tak mau kalah dengan menyajikan miniseri Asteroid, memanfaatkan histeria massa.
Asteroid (kelas) XF 11 saat memasuki atmosfir bumi diperkirakan memiliki kecepatan 45.000 mil per jam atau sebanding dengan 100 kali kecepatan peluru yang ditembakkan. Ketika menghantam bumi, ledakan yang ditimbulkan setara dengan 500.000 megaton TNT (ukuran ledakan). Sebagai perbandingan, bom atom yang membumihanguskan Hiroshima diperkirakan sebesar 0,015 megaton. Kekuatan ini sanggup membentuk terowongan di atmosfir sepanjang lima mil. Hujan api dan perubahan cuaca pun terjadi secara drastis lantaran iklim global berubah. Sinar matahari terhalang oleh debu yang tersebar dalam jumlah besar di lapisan stratosfir.
Bumi memang berada pada daerah terpaan asteroid dan komet. Namun, atmosfir bumi melindungi penghuninya dari bebatuan ruang angkasa kecil seukuran butiran pasir atau kelereng yang setiap hari menghujani bumi. Kebanyakan asteroid mengikuti jalur edar antara dua planet, yaitu Mars dan Jupiter, tapi asteroid itu saling mempengaruhi dan bahkan terpengaruh oleh Jupiter. Akibatnya, sebagian asteroid keluar dari jalur dan kemudian memasuki orbit Mars atau Bumi.
Bintang berekor di malam hari adalah bukti benda ruang angkasa yang terbakar ketika memasuki atmosfir. Kebanyakan asteroid berdiameter 10 meter akan hancur sebelum menumbuk bumi. Walau demikian, masih ada beberapa pecahan yang sempat tiba di permukaan bumi.
Bagaimana kalau asteroid jatuh di laut? Jika jatuh di Laut Jawa misalnya, akan menimbulkan tsunami setinggi 130 meter. Dan mengakibatkan gelombang hebat yang menyapu kota-kota sejauh 10 mil dari garis pantai. Bukankah menurut para ilmuwan, punahnya dinosaurus akibat serangan meteor yang terjadi 65 juta tahun lalu?
Perhitungan orbit yang akurat adalah modal utama. Soalnya, menurut penelitian Spaceguard Survey yang menghabiskan US$50 juta selama 10 tahun -yaitu lembaga yang mampu menaksir populasi dan melakukan identifikasi besarnya obyek NEAR (Near Earth Asteroid Rendezvous) yang berpotensi menabrak bumi melalui penjejak sistematik yang terdapat pada monitor efektif- memperkirakan, sekitar 4.000 asteroid dengan ukuran satu kilometer ke atas, melintas di sekitar bumi. Dari jumlah itu, cuma 150 yang dapat dikenali. Sementara ukuran lebih kecil seperti yang jatuh di Tunguska, jumlahnya lebih banyak, yaitu 300.000.
Tim NEAT menghapus kekhawatiran itu melalui perhitungan mereka. Tapi Brian Marsden dari Smithsonian Astrosphysical Observatory, yang ikut mendorong penemuan kalkulasi garis orbit terakhir, masih penasaran. Marsden menyebutkan bahwa dasar perhitungan itu menurut gambar XF 11 yang ditangkap pada 1990. Bahwa perhitungan yang sangat akurat dapat dilakukan lagi saat XF 11 berdekatan dengan bumi pada 31 Oktober 2002. Melalui radar optik, garis edar XF 11 yang tepat bisa disimpulkan.
Benarkah kiamat akan terjadi pada tahun 2028 yang diakibatkan oleh XF 11 ?
Masih terlalu dini untuk menyimpulkan demikian, Asteroid XF 11 meskipun menghantam bumi dia tidak akan mengakibatkan hancurnya tata surya sebagaimana yang di jelaskan oleh Qur'an.
Menurut hukum Fisika, kecepatan pandangan mata sama besar dengan kecepatan gerak sinar atau gelombang radio. Sinar bergerak sekitar 186.282 mil sedetik. Dalam satu tahun atau selama 365 hari ada 31.536.000 detik. Jadi sinar bergerak dalam satu tahun sejauh 5.874.589.152.000 mil, dan ini dinyatakan 1 tahun sinar, biasanya angka ini dibulatkan menjadi 6 billion mil.
Sementara itu sinar dari matahari untuk mencapai bumi dibutuhkan waktu 8.3 menit [juga biasanya dibulatkan menjadi 8 menit sinar saja]. Jadi jika misalnya matahari itu mendadak hilang dari angkasa maka keadaan itu baru dapat kita lihat 8 menit kemudiannya, karena memang sekianlah kecepatan kejapan mata atau pandangan mata [menurut hukum Fisika].
Kini dikatakan Sa'ah itu lebih cepat lagi, maka kecepatan yang melebihi gerakan sinar untuk saat ini yang dikenal adalah komet. Dan komet itu melayang diantara bintang-bintang angkasa hanya dalam waktu beberapa saat saja, padahal seperti diketahui orang, jarak bintang terdekat adalah 4 tahun gerak sinar.
Jadi Sa'ah itu berlaku cepat sekali seperti kecepatan gerak komet [atau memang justru komet itu sendirilah yang dijadikan Allah selaku penyebab terjadinya Sa'ah nantinya ?].
Bagaimanakah sebenarnya peristiwa pada hari tersebut jika kita menganalisanya dengan penganalisaan Qur'an dan Science ? Adakah kiamat itu diberlakukan oleh Allah secara begitu saja dan tanpa melalui proses alamiah ? Marilah kita telaah terlebih dahulu ayat-ayat Allah yang bersangkutan tentangnya didalam AlQur'an dan menghubungkannya dengan kajian Science.
Demi yang terbang dalam keadaan bebas, yang membawa beban berat yang bergerak dengan mudahnya dan membagi-bagi urusan; bahwasanya yang dijanjikan itu adalah benar. (QS. 51:1-5)
Demi yang meluncur dengan cepatnya dan memercikkan api yang merubah waktu subuh dan menimbulkan debu yang berpusat padanya sebagai satu kesatuan. Sungguh, manusia itu tidak tahu berterima kasih kepada Tuhannya. (QS. 100:1-6)
Pada hari meledaknya tata surya ini dengan bencana besar serta diturunkannya para malaikat secara bersungguh-sungguh. (QS. 25:25)
Pada hari tata surya ini digoncang dengan sebenar-benar goncangan dan orbit akan terlepas dengan luar biasa. (QS. 52:9-10)
Ketika matahari digulung (olehnya) dan bintang-bintang meluluh, tenaga alamiah pun terlepaskan [dari posisi orbitnya], relasi (hubungan molekul pada benda) ditinggalkan dan semua unsur dikumpulkan serta lautan mendidih. (QS. 81:1-6)
Tata surya akan pecah karenanya sebagai bukti janji-Nya ditunaikan; Sungguh, ini satu peringatan, barang siapa yang mau mengikuti niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya. (QS. 73:18-19)
Maha Besar Allah yang telah membukakan sedikit tabir rahasia-Nya kepada manusia mengenai hari perjanjian dengan segala kelogisannya yang sudah sepantasnya menjadi bahan pemikiran bagi kaum yang mau memikirkan serta bagi mereka yang benar-benar mengharapkan ridho dari Tuhannya.
Melalui AlQur'an, wahyu yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw sang utusan mulia sekitar 14 abad yang lalu ditanah Arabia telah menyajikan secara gamblang proses kehancuran tersebut berdasarkan data-data ilmiah yang mampu dicapai oleh pemikiran manusia diabad 20 ini.
AlQur'an memberitakan bahwa kehidupan dalam tata surya ini akan ditutup sekaligus secara mendadak dengan alasan dan pembuktian yang logis dan komplit. Hidup didunia ini adalah selaku ujian terhadap manusia yang akan menentukan nilai bagi setiap diri untuk ditempatkan pada golongan yang baik atau jahat diakhirat nanti yang berpokok pangkal pada ayat 51:56.
Dengan alasan ini teranglah bahwa hidup kini bukan terwujud dengan sendirinya tanpa ujung pangkal, bukan pula menjalani reinkarnasi dengan mati dan hidup berulang kali dengan jalan penitisan kepada makhluk/zat lainnya , malah sesuai dengan pemikiran wajar berdasarkan hukum kausalita yang berlaku.
Hari kehancuran total itu oleh AlQur'an dinamakan Sa'ah, yaitu waktu penutupan kehidupan massal yang ditentukan Allah, tak seorangpun yang dapat mengetahui kapan waktu pastinya sebagai satu pengujian kepada setiap diri mengenai Iman dan Ilmunya.
Tiada kejadian Sa'ah itu melainkan dalam sekejapan mata atau lebih cepat lagi.
Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 16:77)
Pada ayat 16:77 diatas telah disebutkan bahwa kedatangan Sa'ah itu terjadi dalam tempo yang sangat singkat, dan digambarkan kecepatannya melebihi kejapan mata. Sekarang mari sejenak kita melihat ramalan James Scotti dari Universitas Arizona yang mengamati sebuah Asteroid yang diberi nama XF 11 melalui teleskop 36 inci pada 6 Desember 1997 dan menyatakan bahwa kemungkinan XF 11 itu bakal menghantam bumi pada tahun 2028.
Menurut perhitungan yang dilakukan pada 23 Maret 1998 lalu, posisi terdekat Asteroid XF 11 pada 26 Oktober 2028 adalah 600.000 mil atau 954.340 kilometer. Kecepatan obyek angkasa ini saat itu diperkirakan mendekati 13.914 km/detik, tulis sebuah laporan ilmiah yang dikeluarkan Donald K. Yeomans dan Paul W. Chodas, astronom NASA yang khusus melakukan prediksi garis orbit komet, asteroid, planet, dan benda angkasa lain di bawah sistem tata surya matahari, dengan bantuan komputer.
Perhitungan terakhir posisi XF 11 dilakukan berdasarkan pantauan astronom Eleanor Helin, Brian Roman, dan Ken Lawrence yang bersama Donald dan Paul tergabung dalam tim NEAT (Near Earth Asteroid Tracking) di Jet Propulsion Laboratory (JPL NASA), Pasadena AS. Perhitungan ini berarti mengandaskan ramalan bumi bakal kiamat 30 tahun lagi dan kembali ke zaman batu setelah sebuah asteroid selebar satu mil (1,6 kilometer) menghantam bumi.
Kedua pengamatan terhadap PHA 108 (potentially hazardous asteroid), yaitu kode yang diberikan terhadap XF 11 ini menyimpulkan, pada 2028, garis edarnya paling dekat dengan bumi, sekitar 50.000 mil saja. Jarak itu cukup dekat dengan daratan dan merupakan alamat buruk bagi penghuni bumi.
Peter Schelus, peneliti lain dari Mc Donald Observatory di Texas lalu memasuki percaturan. Awal Maret lalu, ia menggambarkan akan terjadi 88 hari ketika angkasa dipenuhi jalur asteroid yang berpijar. Garis pijar yang menggemparkan ini bisa disaksikan dengan mata telanjang di Eropa.
Jadwal kedatangan Asteroid XF 11, kata Peter, adalah pada 26 Oktober 2028 sore pukul 13.30 waktu pantai timur AS (atau 01.30 dini hari WIB). Saat itu, NEO (Near Earth Object), yaitu XF 11 sudah berada pada jarak 26.000 mil atau bisa lebih dekat lagi!
Kalau benar-benar terjadi, ya tadi itu, kehancuran total bagi segala peradaban di muka bumi. Berbagai analisis lalu bermunculan dalam bentuk terbitan terbatas, media cetak, tayangan film dokumenter, sampai mini seri televisi yang sanggup menyedot perhatian seluruh dunia, khususnya di AS.
Seperti artikel New Yorker edisi awal tahun yang menyebutkan, akibat tabrakan hebat dengan asteroid, separoh populasi bumi akan sirna. Kemudian sebuah film dokumenter yang ditayangkan Discovery selama dua jam sanggup membangkitkan kekhawatiran. Begitu juga film serupa arahan National Geographic.
Keberadaan XF 11 dan lintas orbitnya makin ramai diperbincangkan. Stasiun televisi NBC tak mau kalah dengan menyajikan miniseri Asteroid, memanfaatkan histeria massa.
Asteroid (kelas) XF 11 saat memasuki atmosfir bumi diperkirakan memiliki kecepatan 45.000 mil per jam atau sebanding dengan 100 kali kecepatan peluru yang ditembakkan. Ketika menghantam bumi, ledakan yang ditimbulkan setara dengan 500.000 megaton TNT (ukuran ledakan). Sebagai perbandingan, bom atom yang membumihanguskan Hiroshima diperkirakan sebesar 0,015 megaton. Kekuatan ini sanggup membentuk terowongan di atmosfir sepanjang lima mil. Hujan api dan perubahan cuaca pun terjadi secara drastis lantaran iklim global berubah. Sinar matahari terhalang oleh debu yang tersebar dalam jumlah besar di lapisan stratosfir.
Bumi memang berada pada daerah terpaan asteroid dan komet. Namun, atmosfir bumi melindungi penghuninya dari bebatuan ruang angkasa kecil seukuran butiran pasir atau kelereng yang setiap hari menghujani bumi. Kebanyakan asteroid mengikuti jalur edar antara dua planet, yaitu Mars dan Jupiter, tapi asteroid itu saling mempengaruhi dan bahkan terpengaruh oleh Jupiter. Akibatnya, sebagian asteroid keluar dari jalur dan kemudian memasuki orbit Mars atau Bumi.
Bintang berekor di malam hari adalah bukti benda ruang angkasa yang terbakar ketika memasuki atmosfir. Kebanyakan asteroid berdiameter 10 meter akan hancur sebelum menumbuk bumi. Walau demikian, masih ada beberapa pecahan yang sempat tiba di permukaan bumi.
Bagaimana kalau asteroid jatuh di laut? Jika jatuh di Laut Jawa misalnya, akan menimbulkan tsunami setinggi 130 meter. Dan mengakibatkan gelombang hebat yang menyapu kota-kota sejauh 10 mil dari garis pantai. Bukankah menurut para ilmuwan, punahnya dinosaurus akibat serangan meteor yang terjadi 65 juta tahun lalu?
Perhitungan orbit yang akurat adalah modal utama. Soalnya, menurut penelitian Spaceguard Survey yang menghabiskan US$50 juta selama 10 tahun -yaitu lembaga yang mampu menaksir populasi dan melakukan identifikasi besarnya obyek NEAR (Near Earth Asteroid Rendezvous) yang berpotensi menabrak bumi melalui penjejak sistematik yang terdapat pada monitor efektif- memperkirakan, sekitar 4.000 asteroid dengan ukuran satu kilometer ke atas, melintas di sekitar bumi. Dari jumlah itu, cuma 150 yang dapat dikenali. Sementara ukuran lebih kecil seperti yang jatuh di Tunguska, jumlahnya lebih banyak, yaitu 300.000.
Tim NEAT menghapus kekhawatiran itu melalui perhitungan mereka. Tapi Brian Marsden dari Smithsonian Astrosphysical Observatory, yang ikut mendorong penemuan kalkulasi garis orbit terakhir, masih penasaran. Marsden menyebutkan bahwa dasar perhitungan itu menurut gambar XF 11 yang ditangkap pada 1990. Bahwa perhitungan yang sangat akurat dapat dilakukan lagi saat XF 11 berdekatan dengan bumi pada 31 Oktober 2002. Melalui radar optik, garis edar XF 11 yang tepat bisa disimpulkan.
Benarkah kiamat akan terjadi pada tahun 2028 yang diakibatkan oleh XF 11 ?
Masih terlalu dini untuk menyimpulkan demikian, Asteroid XF 11 meskipun menghantam bumi dia tidak akan mengakibatkan hancurnya tata surya sebagaimana yang di jelaskan oleh Qur'an.
Menurut hukum Fisika, kecepatan pandangan mata sama besar dengan kecepatan gerak sinar atau gelombang radio. Sinar bergerak sekitar 186.282 mil sedetik. Dalam satu tahun atau selama 365 hari ada 31.536.000 detik. Jadi sinar bergerak dalam satu tahun sejauh 5.874.589.152.000 mil, dan ini dinyatakan 1 tahun sinar, biasanya angka ini dibulatkan menjadi 6 billion mil.
Sementara itu sinar dari matahari untuk mencapai bumi dibutuhkan waktu 8.3 menit [juga biasanya dibulatkan menjadi 8 menit sinar saja]. Jadi jika misalnya matahari itu mendadak hilang dari angkasa maka keadaan itu baru dapat kita lihat 8 menit kemudiannya, karena memang sekianlah kecepatan kejapan mata atau pandangan mata [menurut hukum Fisika].
Kini dikatakan Sa'ah itu lebih cepat lagi, maka kecepatan yang melebihi gerakan sinar untuk saat ini yang dikenal adalah komet. Dan komet itu melayang diantara bintang-bintang angkasa hanya dalam waktu beberapa saat saja, padahal seperti diketahui orang, jarak bintang terdekat adalah 4 tahun gerak sinar.
Jadi Sa'ah itu berlaku cepat sekali seperti kecepatan gerak komet [atau memang justru komet itu sendirilah yang dijadikan Allah selaku penyebab terjadinya Sa'ah nantinya ?].
BAB II
KOMET KE BUMI MEMBAWA API DEBU
Komet adalah benda angkasa yang DIDUGA oleh
para ahli terdiri dari debu, es dan gas yang membeku. Komet menyala dan
membentuk ekor gas bercahaya tatkala lewat didekat matahari. Ia memiliki
lintasan yang lonjong, berbeda dengan lintasan planet yang berbentuk lingkaran.
Komet terang sering tampak pada siang hari.
Ekornya bisa lengkung meliputi setengah bola langit, dan para Astronom juga menduga ada sekitar 100.000 buah komet diangkasa raya.
Komet terang sering tampak pada siang hari.
Ekornya bisa lengkung meliputi setengah bola langit, dan para Astronom juga menduga ada sekitar 100.000 buah komet diangkasa raya.
Dan sebagaimana yang dikatakan QS 7:187 yang sudah kita ulas diatas, bahwa tidak akan ada seorangpun yang dapat meramalkan kapan saat Sa'ah itu terjadi.
Karenanya jika kita mencoba mengasumsikan bahwa memang komet itulah yang akan menjadi penyebab Sa'ah maka pantas ramalan para sarjana mengenai rombongan komet yang dapat dilihat dari bumi selalu gagal begitupun rombongan komet yang dinamakan Kohoutek pada bulan Desember 1973.
Ada satu ayat Qur'an yang cukup mengundang perhatian kita untuk menghubungkannya kepada penyebab kejadian pada hari Sa'ah itu, ayat tersebut adalah :
Dan yang menguasai itu berada atas bagian-bagiannya dan [benda] yang membawa semesta Tuhanmu diatas mereka ketika itu "Ada Delapan". (QS. 69:17)
'Arsy yang selama ini ditafsirkan oleh sebagian besar orang sebagai singgasana dimana Allah berdiam itu saya anggap keliru, sebab Allah tidak membutuhkan tempat, ruangan dan juga tidak terikat dengan waktu.
Jika dikatakan bahwa Allah *duduk* diatas 'Arsy maka berarti Allah memiliki wujud yang sama seperti makhluk-Nya yang memerlukan tempat tinggal dan tempat bernaung, padahal Allah Maha Suci dan Maha Mulia dari semua itu ! Sungguh kontradiksi sekali dengan sifat-sifat keTuhanan yang dikenal didalam Islam sebagai Asma ul Husna .
Sungguh, jika kita mau memperhatikan Qur'an secara lebih teliti akan kita dapati beberapa pengertian untuk 'Arsy ini, misalnya :
1. Yang didirikan, yang dibangun seperti bangunan dijaman Nabi Sulaiman [27:38];
bangunan dijaman Nabi Yusuf [12:100] atau bangunan yang ada di Palestina dahulu kala [2:259].
Lebih jelas lagi ayat 7:137 dimana dinyatakan 'Arsy itu berarti bangunan yang dibangun oleh Fir'aun.
2. 'Arsy juga berarti semesta raya atau universe karena dia dibangun atau didirikan oleh Pencipta Esa.
Ayat tentang itu banyak sekali, diantara lain ayat 11/7, 7/54, 40/6, 39/75 dan 69/17.
3. Semua benda angkasa dinamakan semesta raya atau langit bagi manusia dan merupakan 'Arsy Allah, termasuk planet-planet, bulan-bulan [satelites], komet dan apa-apa yang ada diantaranya.
Semua benda itu dibangun oleh Allah sebagai yang dimaksud ayat 11:7.
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam hari [maksudnya 6.000 tahun karena 1 hari Allah = 1000 tahun manusia berdasarkan ayat 22:47] dan adalah semestanya atas Almaa' ...
(QS. 11:7)
Semesta raya disusun begitu rupa terdiri dari jutaan bima sakti/galaksi. Masing-masing bima sakti terdiri dari jutaan bintang yang setiapnya dikitari oleh planet-planet yang umumnya juga dikitari oleh bulan-bulan sebagai satelitnya. Satu bintang dengan beberapa planet dan bulannya dinamakan tata surya atau solar system.
Kita kembali pada ayat 69:17 sebelumnya yang mengatakan bahwa kelak pada hari Sa'ah akan ada 8 yang membawa semesta raya ini padanya yang karena itu dia disebut sebagai yang menguasai. Adalah satu hal yang cukup masuk akal jika kita telah berasumsi bahwa yang 8 dimaksudkan oleh Alqur'an ini adalah 8 rombongan komet yang akan datang dengan kecepatan penuh dan menjadikan penyebab hari Sa'ah tersebut.
Para ahli Astronomi telah sama mengetahui kedatangan suatu komet yang dinamakan komet halley ditaksir besarnya ribuan kali besar matahari dan panjangnya diperkirakan 500 juta mil atau lebih kurang 6 kali jarak antara matahari dan bumi [lebih panjang dari 1.000 AU].
Pada bulan April 1970 pernah pula kelihatan komet yang seperti itu bergerak dari belahan selatan ke utara selama sebulan penuh menjelang subuh.
Kalau orang hanya mengikuti pendapat dan dugaan ahli-ahli angkasa Barat tentang komet, maka akhirnya orang akan berpendapat bahwa komet itu hanya benda angkasa yang tidak perlu dihiraukan karena mereka menganggapnya tidak berarti sama sekali. Dan ini bertentangan dengan AlQur'an yang dengan nyata mengatakan bahwa Allah tidak pernah menjadikan langit dan bumi ini dengan kesia-siaan atau dengan kata lain tanpa maksud dan tujuan.
Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu, dan itu telah menjerumuskan kamu, maka jadilah kamu orang-orang yang merugi. (QS. 41:23)
Dan mereka berkata: "Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. (QS. 45:24)
Apakah dugaan orang-orang yang mengada-adakan dusta atas nama Allah pada hari kiamaT ?
Sungguh, Allah Yang mempunyai karunia atas manusia tetapi kebanyakan mereka tidak berterimakasih. (QS 10:60)
Kalau bintang-bintang berfungsi mengatur kehidupan diplanet-planet yang mengorbitnya, maka komet merubah kehidupan secara mendadak, dia membentur semua bintang diangkasa luas secara berganti-ganti menurut ketetapan yang ditentukan Allah sesuai dengan arah layang komet yang tidak berorbit jelas.
Yang mengingat Allah sambil berdiri dan duduk atau dalam keadaan berbaring dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi. (mereka itu berkata): "Wahai Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka selamatkanlah kami dari siksa neraka. (QS. 3:191)
Kami tidak menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya secara bermain-main.
(QS. 44:38)
Para Astronom Barat terlalu cepat mengambil kesimpulan untuk menentukan wujud dari komet itu dengan mengatakan ia terdiri dari debu, es dan gas yang membeku. Sebab jika benar demikian, maka tentunya komet itu akan jatuh kepada planet atau matahari seperti jatuhnya meteorities, padahal belum pernah diketahui sebuah komet telah jatuh seperti demikian. Begitupula halnya dengan orbit komet yang dianggap pula oleh Astronom Barat itu sebagai keluarga tata surya.
Orang seharusnya dapat mengambil pelajaran tentang komet Kohoutek pada bulan Desember 1973 yang ternyata telah keluar dari gugusan bintang lain, yaitu kelihatan dari celah-celah galaksi lain disemesta raya ini. Orang telah gagal dengan anggapannya yang mengatakan bahwa wujud komet terdiri dari pasir dan juga gagal dalam menentukan orbitnya yang dikatakan ellips, padahal sebenarnya komet itu mengedar tanpa orbit yang jelas.
Dalam hal ini manusia, khususnya umat Islam harus istiqomah terhadap kitab suci AlQur'an yang berisikan petunjuk dan sumber ilmu pengetahuan bagi manusia. Bukankah Allah sudah bersumpah pada ayat 37:1-5 dibawah ini yang menyamakan arti semesta raya yang berjuta milyar bintang dengan 8 buah benda berapi [komet] penghancurnya.
Demi [bintang-bintang] yang berbaris tersusun [disemesta raya],
Demi [benda angkasa] yang membentur dengan benturan
Demi [ayat-ayat Qur'an] yang menganalisakan pemikiran
Bahwa Tuhanmu adalah satu, yaitu Tuhan semua planet dan bumi ini serta apa yang ada diantaranya serta Tuhan bagi tempat-tempat terbit matahari [dalam setiap planetnya].
(QS. 37:1-5)
Orang tidak berkesempatan banyak untuk mempelajari komet karena terlalu jauh dan jarang sekali kelihatan, untuk komet Halley saja melakukan lintasan kepada matahari dalam kurun waktu 76 tahun sekali, komet Kohoutek 75.000 tahun untuk melengkapi peredarannya sedangkan komet Encke yang memiliki lintasan terpendek menghampiri matahari tiap 3,3 tahun sekali. Pada tahun 1993 Eugene dan Carolyn Shoemaker serta David Levy menemukan sebuah komet baru yang diberi nama komet Shoemaker-Levy 9 [sesuai dengan nama penemunya]
Ayat 42:5 juga memberitahukan kepada kita bahwa pada masa lalu, pernah berlaku pendekatan layang sekelompok komet [yang besar] hingga merobah posisi planet-planet dalam tata surya ini. Akibatnya, terjadilah topan Nabi Nuh dan berpindahlah kutub-kutub bumi dari tempatnya semula ketempat yang baru sebagaimana yang kita kenal sekarang ini.
Hampir saja planet-planet itu terseret [oleh komet] dari atasnya, dan malaikat tasbih dengan memuja Tuhan mereka serta memintakan ampun bagi orang dibumi. Ingatlah bahwa Allah itu Pengampun dan Penyayang. (QS. 42:5)
Peristiwa Topan Nabi Nuh sudah ditentukan oleh Allah dengan rencana tepat dan logis, tidak semata-mata untuk mengazab mereka-mereka yang kafir terhadap petunjuk Nabi-Nya namun lebih jauh dari itu berfungsi untuk perbaikan stelsel tata surya, khususnya planet bumi.
[masalah ini akan kita bahas dalam artikel : Kealamiahan mukjizat Nabi Nuh dan Nabi Musa]
Seimbang dengan ayat 42:5 diatas, maka Ayat 69:13 menyatakan sebaliknya, bahwa kelak dikemudian hari serombongan komet akan datang membentur/menyeret tata surya kita, waktunya sangat dirahasiakan, hanya Allah sendiri yang mengetahuinya. Waktu itu akan tergoncanglah planet-planet dengan hebatnya terseret mengikuti layang sekumpulan komet itu dan musnahlah semua yang hidup kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah sebagaimana yang terdapat dalam ayat 39:68
Apabila ditiupkan sangkakala dengan sekali tiupan, terbawalah bumi ini dan semua tenaga alamiahnya lalu bergoncanglah ia sekali goncangan maka ketika itu menimpalah yang menimpa dan pecahlah tata surya ini pada hari itu menurut ketentuan. (QS. 69:13-16)
Dan ditiupkan sangkakala lalu mati apa-apa yang ada dilangit dan apa-apa yang ada dibumi kecuali apa saja yang dikehendaki oleh Allah, kemudian akan ditiupkan padanya [sekali lagi] maka tiba-tiba mereka bangkit [dari mati dan] menunggu [pengadilan Tuhan atas mereka]. (QS. 39:68)
Apakah dan bagaimana waktu itu kejadian penyeretan tata surya ini dan dengan jalan bagaimana pula Allah menjalankan hukum-hukum Kausalita-Nya untuk memberikan perlindungan kepada apa yang dikecualikan-Nya seperti pada ayat 39:68 diatas ?
Mari kita jawab bersama ...
Perhatikan ulang firman Allah berikut ini :
Demi yang meluncur dengan cepatnya dan memercikkan api yang merubah waktu subuh dan menimbulkan debu yang berpusat padanya sebagai satu kesatuan. Sungguh, manusia itu tidak tahu berterima kasih kepada Tuhannya. (QS. 100:1-6)
Demi yang terbang dalam keadaan bebas, yang membawa beban berat yang bergerak dengan mudahnya dan membagi-bagi urusan; bahwasanya yang dijanjikan itu adalah benar. (QS. 51:1-5)
Demi yang membentur dengan benturan (QS. 37:2)
Dari ayat Qur'an diatas kita bisa membaca bahwa kelak akan datang sekumpulan benda angkasa yang meluncur dengan cepat sambil memercikkan api [QS. 100:1] yang telah ditentukan Allah untuk membentur tatasurya kita ini [QS. 37:2] lalu menyeretnya menurut layangnya disemesta luas [QS. 100:4] hingga habislah semua bintang diangkasa itu semuanya terseret pada waktu tertentu berturut-turut [QS. 51:4].
Waktu itu matilah semua makhluk berjiwa dalam daerah tatasurya [QS. 39:68] hari itu tidak ada tempat berlindung sama sekali bagi manusia sekalipun dia mencoba ke planet Saturnus dengan dugaan bahwa cincin yang melingkar pada Saturnus itu dapat melindunginya dan itu sudah dibantah oleh Qur'an pada 77:30-34 yang sudah kita bahas pada bagian atas.
Tolong perhatikan masing-masing ayat yang saya tunjuk diatas untuk menemukan relevansinya
Dengan ini saja kita bisa mengambil kesimpulan bahwa benda angkasa yang dimaksudkan kemungkinan besar adalah komet yang memiliki karakteristik nubuatan Qur'an.
Dan yang menjadi ekor komet sebagai yang kita lihat melayang diangkasa bebas adalah bintang-bintang dengan semua planet dan bulannya yang telah dibentur dan diseret oleh komet itu lebih dahulu. Demikian pula akan berlaku pada tata surya kita ini bila nanti sudah datang perintah dari Allah saatnya.
Lalu kenapa rombongan komet itu kelihatan kecil saja ?
Itu tidak lain karena disebabkan dia berada sangat jauh dibalik jutaan bintang atau malah mungkin pula dibalik jutaan galaksi. Suatu komet tidak dapat diperkirakan besarnya dengan satu kepastian, mungkin ribuan kali lebih besar dari matahari kita, dia bergerak tanpa orbit yang jelas karena dia terbentuk dari non partikel dengan massa yang semakin besar yang diakibatkan oleh sifat kohesi sesamanya dan bergabung dengan Nebula atau awan susu, dia lari dari partikel tetapi mempunyai sifat bergabung sesamanya seperti Ionosfir yang melingkupi planet.
Demikian pula komet lari dari setiap bintang yang ditemuinya tetapi karena terlalu besar dan terlalu cepat layangnya [dalam Qur'an diistilahkan yang terbang bebas dan berbeban berat serta mudah dalam pergerakan] maka dalam gerak demikian dia membentur setiap tatasurya yang menghalangi arah geraknya, langsung membentur dan menyeret. Waktu itu juga seluruh Ionosfir akan bergabung dengan komet, sehingga berakibat setiap tatasurya yang dibentur komet itu otomatis menurut kepada benda raksasa itu.
Ketika komet membentur tatasurya dia terpaksa merobah arah geraknya beberapa derajat karenanya komet itu nantinya akan menempuh seluruh daerah semesta raya, ditimbulkan oleh sifatnya yang anti partikel. Maka dari itu akan amat janggal sekali jika kita mengikuti Dugaan Astronomi Barat bahwa komet itu terdiri dari pasir atau es yang mengorbit keliling matahari kita.
Dengan sifat anti partikel itu, komet tidak menjalani garis orbit tertentu, karenanya sebagaimana yang sudah kita tuliskan pada bahagian atas bahwa orang pernah melihat komet itu bergerak dari selatan keutara atau sebaliknya. Jika komet termasuk keluarga tatasurya kita maka otomatis dia harus patuh pada hukum tatasurya dan bintang-bintang lain bahwa semuanya bergerak dari barat ketimur.
Pembenturan komet atas setiap bintang bukan terlaksana sekaligus, bukan dalam satu ketika melainkan melalui proses ilmiah yaitu secara berangsur-angsur sehingga kian lama wujudnya semakin membesar dalam masa yang amat panjang dan itu telah mulai terjadi semenjak ribuan tahun yang lalu dan akan tetap seperti itu hingga masa ketentuan itu diberlakukan Allah.
Mungkin hal itu susah digambarkan dalam ingatan bahwa langit biru yang ada diatas kita ini kelak tiada lagi berbintang karena semuanya mengikut pada 8 rombongan komet seolah komet itu yang menguasai semesta raya.
Dan yang menguasai itu berada atas bagian-bagiannya dan yang membawa semesta Tuhanmu diatas mereka ketika itu "Ada Delapan". (QS. 69:17)
Bahwa setiap planet itu berputar disumbunya untuk mewujudkan siang dan malam serta Timur dan Barat bagi permukaan masing-masing planet itu adalah sudah satu hukum yang pasti dalam ilmu Astronomi. Semua bintang berada pada posisi tertentu disemesta raya dengan sifat Repellent antara satu dengan lainnya tersusun rapi sesuai dengan hukum-hukum yang sudah ditetapkan Allah.
Sungguh, Allah menahan planet-planet dan bumi agar tidak luput /dari garis orbitnya/,
Jika semua itu sampai luput, adakah yang dapat menahannya selain Dia ?
Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. 35:41)
Tapi mesti dijelaskan disini dalam hubungannya dengan banyak ayat Qur'an yang lain serta kajian Ilmu pengetahuan modern, setiap planet memiliki Rawasia [tenaga alamiah] Simple karenanya tidak akan kejadian dua planet dempet bersatu; sebaliknya setiap planet dalam tatasurya ini akan dempet bersatu dengan matahari yang dikitarinya namun tidak akan lebur mencair karena masing-masingnya dikungkung oleh batang magnet yang membujur dari Utara ke Selatan.
Hal ini berlaku sewaktu tatasurya ini diseret oleh komet sehingga menyebabkan susunan planet kacau balau. Orbit dan jarak tertentu tak terlaksana lagi masing-masingnya tertarik jatuh pada matahari disebabkan Rawasia yang berlainan. Setiap planet itu melekat pada matahari dalam keadaan utuh berupa globe yang senantiasa bulat dan tetap berputar disumbunya.
Masalah Rawasia/Batang Magnet/Tenaga Alamiah ini sudah kita bahas dalam artikel Mengungkap konstruksi piring terbang.
Hal demikian sangat penting sekali terjadi karena dengan itu tidak akan kejadian adanya suatu planet dalam tatasurya kita ditarik oleh bintang lain, tetapi hal itu pulalah yang menyebabkan permukaan setiap planet terbakar, lautan menguap habis, gunung-gunung meleleh dan setiap benda mencair jadi atom asal seperti diterangkan oleh ayat 81:1 s.d 81:6
Ketika matahari digulung (olehnya) dan bintang-bintang meluluh, tenaga alamiah pun terlepaskan [dari posisi orbitnya], relasi (hubungan molekul pada benda) ditinggalkan dan semua unsur dikumpulkan serta lautan mendidih. (QS. 81:1-6)
Akan tetapi lain keadaannya dengan bulan-bulan yang menjadi satelit mengitari planet.
Untuk itu AlQur'an menerangkan :
Semakin dekat Sa'ah dan terpecahnya bulan-bulan. (QS. 54:1)
Dan lenyaplah bulan-bulan itu serta dikumpulkanlah bulan-bulan itu bersama matahari. (QS. 75:8-9)
Bulan memiliki Rawasia Spot atau Mascon, yaitu titik pusat magnet yang berada dalam tubuhnya, karena itu dia tidak pernah berputar tetapi mengedar keliling planet. Makanya bulan terwujud dari pasir halus tak memadat, bergravitasi sangat lemah. Bulan mengorbit matahari dengan jarak 384,400 km dari planet bumi kita dan bergaris tengah 3476 km dengan massa 7.35e22 kg.
Sewaktu planet-planet jatuh tertarik dempet pada matahari pada hari Sa'ah tersebut maka setiap bulan itu tak mungkin mempertahankan wujud globenya, masing-masing akan meleleh menjadi satu dengan matahari dan mulai saat itu hilanglah bulan untuk selama-lamanya sebagaimana tercantum pada ayat 75:8-9 diatas dan sesuai pula dengan ayat 39:68 yang menyatakan bahwa pada ledakan pertama itu semua yang hidup akan mati kecuali apa-apa yang dikehendaki oleh Allah, dan secara kesimpulan salah satu benda yang tidak akan dimusnahkan oleh Allah itu adalah planet bumi kita ini sebab pada saat itu bumi tidak lebur kedalam matahari dalam pengertian meleleh melainkan akan mewujudkan satu keadaan baru sebagaimana yang diterangkan Allah dalam firman-Nya yang lain serta beberapa Hadist Nabi Muhammad Saw yang akan kita bahas dibawah ini :
Pada hari Kami putarkan tata surya ini laksana putaran radiasi untuk ketetapan-ketetapan [Kami].
Sebagaimana Kami memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya kembali sebagai janji atas Kami. Sungguh pasti akan Kami tepati [janji itu]. (QS. 21:104)
[Yaitu] hari dimana bumi diganti dengan bumi yang lain [dalam rupanya] begitu pula planet-planet, dan mereka semuanya tunduk kepada Allah yang Esa dan Perkasa. (QS. 14:48)
Wahai manusia, insyaflah pada Tuhanmu,
Bahwa goncangan Sa'ah itu adalah sesuatu yang amat dahsyat. (QS. 22:1)
Dia berfirman: "Di sana engkau hidup dan disana pula engkau akan mati, dan dari sana pula engkau akan dibangkitkan. (QS. 7:25)
Dari Sahal bin Sa'ad ra. katanya:
Rasulullah Saw bersabda: "Dikumpulkan manusia pada hari kiamat di Bumi yang putih kemerah-merahan bagai dataran yang bersih, tidak ada tanda-tanda penunjuk untuk siapapun". (HR. Imam Muslim)
Dari Mikdad bin Aswad ra. katanya:
Rasulullah Saw bersabda: "Didekatkan matahari kepada manusia dihari kiamat sehingga jarak matahari dari mereka sekira satu mil. Manusia digenangi keringat menurut ukuran amal mereka..." (HR. Imam Muslim)
Jadi jelaslah bahwa bumi kita ini dan juga matahari tidak akan hancur saat itu melainkan akan diperbaharui bentuk dan keadaannya sebagaimana Firman Allah dan Hadist Rasul diatas.
Sampai disini maka usailah bagian pertama dari pembahasan kiamat ini, dan kita akan meneruskan pembahasan Kiamat ini kearah yang lebih jauh lagi pada artikel Mengungkap Hidup Setelah Mati .
BAB IV
DUNIA INI SUDAH DEMIKIAN TUA DAN LELAH
DUNIA INI SUDAH DEMIKIAN TUA DAN LELAH
Setidaknya
seperti gambaran dalam film 2012 dimana daratan seperti tergulung oleh bencana,
dalam beberapa waktu terakhir ini banyak peristiwa aneh terjadi dialam semesta
ini, pertanda apakah semua itu. Belum lama terjadi di Guatemala dimana secara
tiba tiba sebuah perempatan jalan menjadi lubang bulat raksasa atau disebut
sinkhole, baru baru ini peristiwa serupa terjadi pula di Cina dan tidak
tanggung tanggung jumlah lubang yang muncul banyak dengan kurun waktu susul
menyusul.
Delapan lubang itu terjadi dalam kurun waktu dua minggu dan berukuran besar. Anehnya lagi, banyak menyusul lubang lubang lain setelah warga setempat melaporkan ke pemerintah.
QS
al-Fathir ; 16
18 Seorang penanggung
dosa tidak dapat menanggung dosa orang lain. Kalau ada seorang yang berat
dosanya minta tolong kepada orang lain supaya suka memikulkan dosanya, niscaya
tidak akan dipikulkan kepadanya, meskipun kerabatnya sendiri. Sesungguhnya yang
dapat engkau beri peringatan hanyalah orang-orang yang takut kepada Tuhannya,
sekalipun mereka tidak melihat-Nya, dan mereka mengerjakan shalat. Barangsiapa
yang membersihkan jiwanya dari noda-noda kejahatan, maka dia sendirilah yang
akan mendapatkan manfaatnya. Kemudian kepada Allah tempat kembali semuanya.
PETUNJUK DAN KEBAHAGIAAN HANYA DI
TANGAN ALLAH
·
Tidak sama pula orang yang hidup hati nuraninya dengan orang yang mati
hati nuraninya. Sungguh, Allah dapat membuat siapa saja yang Dia kehendaki
mampu mendengar. Namun engkau Muhammad, toh tidak akan dapat membuat orang yang
sudah berada dalam kuburan dapat mendengar.
·
Engkau lain tidak, hanyalah seorang pemberi peringatan. MENDUSTAKAN
RASUL-RASUL, BUKAN KEINGKARAN YANG BARU
·
Sungguh! Benar-benar Kami telah mengutus engkau, Muhammad, sebagai
pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Sebagaimana halnya setiap bangsa
tanpa ada kecualinya, telah didatangi seorang pemberi peringatan.
·
Jika mereka mendustakanmu, maka umat-umat yang sebelum merekapun, telah
mendustakan rasul-rasul-Nya pula. Rasul-rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa mukjizat-mukjizat, dalil-dalil yang meyakinkan, dan Kitab-kitab yang
menerangi.
·
Akhirnya Aku siksa orang-orang yang kafir itu. Alangkah dahsyatnya
siksaanku terhadap mereka! MENIMBA PELAJARAN DARI ALAM
PENCIPTAAN
·
Tidakkah engkau lihat, betapa Allah menciptakan beraneka Alam Kehidupan
dari lembaga air, maka Kami turunkan hujan dari awan. Lalu Kami hasilkan dengan
hujan itu buah-buahan yang beraneka warna. Dan gunungpun demikian pula, ada
yang mempunyai garis-garis putih jernih, merah saga, dan hitam pekat.
·
Demikian juga umat manusia, semua makhluk bergerak dan binatang ternak
bermacam-macam pula warnanya. Hanya kaum sarjana sajalah di antara para
hamba-Nya yang benar-benar takut kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
dan Pengampun. MEMATUHI HUKUM AGAMA, ADALAH LEMBAGA NIAGA
YANG TAKKAN PERNAH BANGKRUT
·
Sesungguhnya orang-orang yang mempelajari Kitab Allah, mendirikan shalat
dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya dengan
diam-diam dan terang-terangan, mereka itu boleh mengharapkan suatu perniagaan
yang tak akan pernah bangkrut.
·
Karena Allah selain hendak menunaikan pahala mereka juga hendak menambah
lagi kurnia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan mensyukuri ketaatan
hambaNya.
·
Apa yang Kami wahyukan kepadamu daripada Kitab Al-Qur'an ini adalah
kebenaran yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Mengetahui dan Melihat.
TIGA GOLONGAN KAUM MUKMIN
·
Kemudian Kitab ini Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di
antara hamba-hamba Kami, namun di antara mereka ada yang bertindak aniaya
terhadap diri sendiri, ada pula di antara mereka yang menengah, dan ada pula di
antara mereka yang paling dahulu mengerjakan kebajikan dengan izin Allah Tiga
golongan kaum Mukmin:
1. Golongan yang lebih cenderung untuk berbuat kejahatan dari pada berbuat kebajikan.
2. Golongan menengah, yakni mereka yang seimbang kebaikan dengan kejahatannya.
3. Golongan yang cenderung untuk berbuat kebajikan daripada berbuat kejahatan.. Warisan dan pilihan itu merupakan Karunia Besar.
1. Golongan yang lebih cenderung untuk berbuat kejahatan dari pada berbuat kebajikan.
2. Golongan menengah, yakni mereka yang seimbang kebaikan dengan kejahatannya.
3. Golongan yang cenderung untuk berbuat kebajikan daripada berbuat kejahatan.. Warisan dan pilihan itu merupakan Karunia Besar.
·
Beberapa Taman Abadi, yang akan mereka masuki. Di sana mereka akan
diberi perhiasan dengan gelang emas bertatahkan mutiara, serta pakaian dari
sutera dewangga.
·
Ketika itu mereka mengucapkan: "Segala puji untuk Allah yang telah
menghilangkan segala duka cita kami. Sesungguhnya Tuhan kami Maha Pengampun dan
mensyukuri ketaatan hambaNya.
·
Yang telah menempatkan kami dengan karunia-Nya pada tempat yang abadi.
Di sana kami bebas derita dari segala susah payah dan rasa kejemuan yang
meletihkan". GOLONGAN KAFIR MINTA KEMBALI KE DUNIA
·
Sedang untuk orang-orang yang kafir disediakan neraka jahanam. Di mana
mereka tidak dijatuhi hukuman mati yang kedua, tidak pula diringankan
siksaannya. Demikianlah Kami balas setiap orang yang kafir.
·
Di sana mereka akan berteriak minta tolong: O, Tuhan kami! Keluarkanlah
kami, niscaya kami akan mengerjakan kebaikan, bukan lagi keburukan yang biasa
kami lakukan dahulu." Tuhan berfirman: "Bukankah Kami telah
memanjangkan umurmu, sehingga orang-orang yang mau sadar mendapat kesempatan
untuk mendapat kesadaran, dan orang-orang yang memberi peringatan telah datang
pula kepadamu. Karena itu, rasakanlah siksaan Kami, dan tak ada penolong bagi
orang-orang yang zalim". ILMU TUHAN, MELIPUTI
SEGALA-GALANYA
·
Sesungguhnya Allah mengetahui rahasia langit dan bumi, sesungguhnya Dia
Maha Mengetahui segala isi hati.
·
Dia yang mengangkatmu menjadi khalifah di Bumi ini. Maka siapa yang
mengingkari karunia Allah ini, akibatnya akan menimpa dirinya sendiri.
Keingkaran orang-orang yang ingkar karunia itu, hanyalah menambah kemurkaan
belaka di sisi Tuhannya, yah keingkaran orang-orang yang ingkar itu hanyalah
akan menambah kerugian semata. AJARAN KEMUSYRIKAN HANYALAH
TAHAYUL YANG MEMATIKAN PIKIRAN
·
Katakanlah: "Coba terangkan kepada-Ku, tentang sekutu-sekutumu yang
kamu sembah selain Allah itu. Coba tunjukkan apakah yang telah diciptakannya di
bumi, ataukah mereka mempunyai Tanda Penyertaan bersama dengan Tuhan dalam
menciptakan langit? Ataukah Kami telah memberikan sebuah Kitab kepada mereka
kaum musyrik yang jelas-jelas membenarkannya itu? Tidak! Kaum angkara murka
itu, hanya mengikuti ajaran nenek moyangnya yang berbau takhayul semata! AJARAN KETUHANAN Y.M.E. TENTANG HUKUM DAYA TARIK MENARIK DI
ANTARA BENDA (DAYA)
·
Sesungguhnya Allah-lah yang memelihara hukum perhubungan benda angkasa
dan bumi(1) supaya masing-masing jangan sampai terpeleset dari bidang edarnya.
Namun suatu ketika jika benda angkasa dan bumi itu terpeleset dari bidang
edarnya masing-masing, tidak ada yang dapat menahan keduanya selain dari pada
Tuhan. Sungguh! Dia Maha Penyantun dan Maha Pengampun.
1. Hukum Perhubungan benda angkasa dan Bumi, ialah apa yang dinamakan menurut istilah ilmu pasti alam dengan "Hukum Daya Tarik Menarik Antar Benda (Daya) atau "kohesi". Sedang yang dimaksudkan dengan "Langit dan Bumi" adalah Jagat Semesta atau Alam Raya yang dapat terpelihara ketertibannya karena adanya "kohesi" tadi. Bagaimanakah kalau sekiranya berlaku firman-Nya: "Namun satu ketika jika benda angkasa dan bumi itu terpeleset dari bidang edarnya?" Agaknya terjadilah apa yang dinamakan "Kiamat!" Namun syukurlah Tuhan selalu memelihara adanya Hukum Daya Tarik-menarik itu sampai satu waktu, yang hanya diketahui oleh-Nya. KAUM MUSYRIKIN MENGINGKARI KERASULAN MUHAMMAD SETELAH MEREKA BERADA BERSAMA DENGAN MUHAMMAD
1. Hukum Perhubungan benda angkasa dan Bumi, ialah apa yang dinamakan menurut istilah ilmu pasti alam dengan "Hukum Daya Tarik Menarik Antar Benda (Daya) atau "kohesi". Sedang yang dimaksudkan dengan "Langit dan Bumi" adalah Jagat Semesta atau Alam Raya yang dapat terpelihara ketertibannya karena adanya "kohesi" tadi. Bagaimanakah kalau sekiranya berlaku firman-Nya: "Namun satu ketika jika benda angkasa dan bumi itu terpeleset dari bidang edarnya?" Agaknya terjadilah apa yang dinamakan "Kiamat!" Namun syukurlah Tuhan selalu memelihara adanya Hukum Daya Tarik-menarik itu sampai satu waktu, yang hanya diketahui oleh-Nya. KAUM MUSYRIKIN MENGINGKARI KERASULAN MUHAMMAD SETELAH MEREKA BERADA BERSAMA DENGAN MUHAMMAD
·
Mereka orang-orang kafir Mekah bersumpah sungguh-sungguh atas nama
Allah, bahwa jika datang kepada mereka seorang pemberi peringatan niscaya
mereka akan menerima petunjuk itu lebih dari umat yang lain Yahudi dan Nasrani.
Tetapi setelah pemberi peringatan itu datang menyeru mereka, mereka bukan
mendekati malah bertambah lari menjauhinya.
·
Karena merasa sombong untuk mengakui kebenaran itu di muka masyarakat
negerinya lebih-lebih pula karena rencana makar jahatnya. Namun rencana makar
jahat itu akan berbalik menimpa perencananya sendiri. Bukankah mereka itu hanya
tinggal menanti sunnah Allah Yaitu hukuman musnah terhadap mereka yang
mendustakan Rasul. yang biasa berlaku pada masyarakat yang sudah lalu? Engkau
sekali-kali tidak akan mendapatkan penggantian pada Hukum Allah itu, tidak pula
akan engkau dapati perubahannya.
·
Apakah mereka tidak pernah bepergian di muka bumi ini, untuk menyelidiki
bagaimana nasibnya bangsa-bangsa yang sebelum mereka, sedangkan bangsa-bangsa
itu lebih besar kekuatannya dari mereka? Tidak suatupun yang berada di langit
maupun yang ada di bumi yang mampu melemahkan Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui dan Kuasa.
· Kalau sekiranya Allah menyiksa manusia karena
kesalahan yang diperbuatnya, niscaya tidak akan ada satu makhluk bergerakpun
yang tinggal di muka bumi itu, namun Allah menangguhkan siksa terhadap mereka
sampai pada batas masanya yang telah ditentukan. Apabila sudah sampai jatuh
temponya, maka Allah tentu akan mengadili mereka. Sungguh Allah itu Maha
Melihat segala perkara para hamba-Nya.
BAB V
SELURUH
PERADABAN DUNIA PERNAH MUSNAH
Peradaban
manusia di atas dunia pernah musnah oleh karena “kiamat“, berbagai macam
bencana, termasuk gempa bumi, banjir, benda angkasa dari luar (termasuk
benturan meteor dan komet), timbul tenggelamnya lempeng daratan, perubahan
iklim yang mendadak dan sebagainya. Bencana dahsyat telah melenyapkan peradaban
dan sejumlah besar makhluk hidup menjadi punah waktu itu, hanya menyisakan
sangat sedikit peninggalan sejarah yang masih ada. Manusia-manusia prasejarah
yang berbeda dan peradaban yang dimiliki akhirnya telah lenyap dari atas bumi.
Peradaban tersebut mengapa tersingkirkan? Kita dapat menemukan beberapa
petunjuk melalui gejala sosial dan dalam uraian orang-orang mahabijak.
Bencana
alam dan penyakit dalam skala besar merupakan sebab-musabab langsung yang
mengakibatkan musnahnya peradaban manusia prasejarah, namun mengapa bisa timbul
penyakit dan bencana alam yang mematikan secara besar-besaran? Pemahaman yang
ada sekarang dari orang-orang tidak dapat menjelaskannya, dan mau tidak mau
mereka dikembalikan sebagai gejala alam. Gejala alam merupakan kesimpulan pasif
yang diambil orang-orang terhadap perubahan geologis dan astronomis yang tidak
dapat dijelaskan. Dipandang dari arti tertentu, ini merupakan suatu purbasangka
yang terpaksa.
Demi
prakiraan dan mencegah berbagai macam bencana, manusia sekarang (juga manusia
prasejarah dulu) telah melakukan penelitian jangka panjang terhadap berbagai
macam bencana, mengemukakan beberapa teori, namun kebanyakan ditekankan pada
prakiraan bencana dan sisi perlawanannya, menciptakan serangkaian peralatan dan
berbagai cara, misalnya ramalan angin topan, memantau gunung berapi, banjir dan
sebagainya. Dalam menghadapi bencana alam, orang-orang juga telah menggunakan
berbagai macam cara, misalnya membangun apartemen antigempa, mengontrol
tanggul, waduk, memperbaiki sungai, fasilitas pertolongan bencana darurat dan
lain-lain.
Kebijakan-kebijakan yang sebagian besar
tergolong pasif ini memiliki efektivitas yang pasti terhadap bencana kecil,
dapat mengurangi korban jiwa. Namun, dalam skala yang lebih besar, di hadapan
bencana yang menghancurkan, misalnya mendadak daratan menurun, banjir dahsyat
yang menenggelamkan, benturan benda angkasa luar, perubahan iklim yang
mendadak, dan kekuatan manusia tampaknya sangat lemah, sulit untuk menghindar,
hanya bisa menerima apa adanya.
Demi
untuk mengobati penyakit, manusia telah mengembangkan sejumlah besar cara dan
instrumen kedokteran yang kelihatannya canggih. Namun, manusia sekarang
semuanya harus mengakui, bahwa semua cara pengobatan ada keterbatasannya. Lagi
pula penyakit yang baru muncul dengan tiada henti membuat manusia sulit untuk
mengatasinya. Di hadapan wabah penyakit menular yang muncul mendadak secara
luas, sama sekali tidak berdaya. Tidak bisa membuat obat yang manjur untuk
mengatasinya.
Sebenarnya, apakah sebab-musabab pokok yang mengakibatkan munculnya
malapetaka?
Pertama,
dari pemahaman tingkat rendah, orang-orang telah mengetahui bahwa segala
perkembangan hal ihwal memiliki periode dan hukumnya. Manusia ada lahir, tua,
sakit, dan mati: Perkembangan masyarakat ada periodenya, perkembangan umat
manusia kemungkinan juga: Hal yang sama, berarti peradaban manusia kemungkinan
juga bisa mengalami perkembangan sampai peradaban tertinggi, bertahan, rusak
hingga lenyap dalam sebuah proses berkala yang berputar berulang-ulang.
Kedua,
kini orang-orang telah mengetahui, bahwa manusia kelewat batas menuntut pada
alam sehingga mencemari bumi, mengakibatkan lingkungan hidup manusia menjadi
buruk. Mengeksploitasi terlalu banyak air bawah tanah bisa mengakibatkan
permukaan bumi tenggelam, menebang hutan secara berlebihan bisa mengakibatkan
erosi tanah, oasis berubah menjadi gurun pasir, pembuangan gas kotor dan air
limbah dalam jumlah besar mengakibatkan parahnya polusi udara serta mutu air
dan sebagainya, bersamaan dengan majunya teknologi manusia, ruang hidup manusia
malah sedang menyusut, lingkungan ekologi terus memburuk, telah mencapai pada
tahap yang bahaya. Ini adalah sebuah proses yang lambat, ia dapat menimbulkan
bencana lokal, juga dapat menimbulkan bencana besar.
Ketiga,
memahami dari tingkat yang lebih tinggi, “alamiah” adalah tidak eksis, namun
bencana alam juga ada sebabnya. Namun, bukan karena manusia telah memiliki
peradaban tinggi lalu musnah. Mungkin ia adalah suatu akibat yang tak
terlelakkan, dan bencana alam hanya tercermin dalam masyarakat manusia kita
ini. Manusia sama sekali bukan berasal dari evolusi kera, jiwa manusia yang
sebenarnya terjadi di alam semesta. Alam semesta telah menciptakan kehidupan,
sekaligus menetapkan kehidupan (termasuk manusia) sesuai dengan standar sebagai
manusia. Apabila moralitas manusia telah menjadi bobrok dan hanya memikirkan
dirinya sendiri, alam juga akan menunjukkan tanda-tandanya.
Pada
zaman dahulu, tingkat moralitas manusia secara umum sangat tinggi, waktu itu
tidak ada hukum apa pun, yang ada hanya sebuah hukum kerajaan, apa yang
dikatakan dan diperbuat manusia semuanya diukur dengan moralitas, sedangkan
hukum kerajaan pada dasarnya adalah sebuah hukum yang bagaimana semestinya menjatuhkan
hukuman pada semua individu yang melanggar moral tersebut, dan bagaimana
seyogianya memberikan penghargaan jika telah mempertahankan moral.
Dulu pejabat kabupaten yang memutuskan perkara
itu sangat sederhana, yaitu menggunakan moralitas sebagai kriteria untuk
memutuskan perkara, memutuskan benar atau salah, kemudian memberikan
penghargaan atau hukuman. Jelas, masa luhurnya moralitas manusia, hukum adalah
eksis untuk melindungi moral (prinsip langit). Maka, orang yang bijaksana pada
zaman dahulu sangat percaya akan prinsip “Tuhan memberi kekuasaan kepada
pemimpin”, bila pemimpin melanggar prinsip langit, kekuasaan pemimpin juga akan
ikut jatuh.
Tanda Kiamat Menurut Bible.
ReplyDeleteKetika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, berhadapan dengan Bait Allah, Petrus, Yakobus, Yohanes dan Andreas bertanya sendirian kepada-Nya: Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi, dan apakah tandanya, kalau semuanya itu akan sampai kepada kesudahannya. Maka mulailah Yesus berkata kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Akan datang banyak orang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah dia, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semua itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Tetapi kamu ini, hati-hatilah! Kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. Tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. Dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus. Seorang saudara akan menyerahkan saudaranya untuk dibunuh, demikian juga seorang ayah terhadap anaknya. Dan anak-anak akan memberontak terhadap orang tuanya dan akan membunuh mereka. Kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya ia akan selamat." Menurut Kitab (INJIL Markus 13:1-13)
http://www.mahdi-alumma.com/showthread.php?16250-Planet-Azab-Penyebab-Matahari-Terbit-Dari-Barat
ReplyDelete