قُلْ
أَغَيْرَ اللّهِ أَتَّخِذُ وَلِيّاً فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ
يُطْعِم
ُ وَلاَ يُطْعَمُ قُلْ إِنِّيَ أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلمَنْ أَسْلَمَ وَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكَينََ
6/14. Katakanlah:”Apakah akan aku adakan pimpinan selain ALLAH yang menyusun planet-planet dan bumi,
dan DIA memberi makan bukan diberi makan?” katakanlah:” bahwa aku diperintah agar jadi yang pertama Islam, dan jangan termasuk orang-orang musyrik”.
ُ وَلاَ يُطْعَمُ قُلْ إِنِّيَ أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلمَنْ أَسْلَمَ وَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكَينََ
6/14. Katakanlah:”Apakah akan aku adakan pimpinan selain ALLAH yang menyusun planet-planet dan bumi,
dan DIA memberi makan bukan diberi makan?” katakanlah:” bahwa aku diperintah agar jadi yang pertama Islam, dan jangan termasuk orang-orang musyrik”.
GUNUNG BERAPI DI BAWAH LAUT
Jangan kamu menyangka gunung-gunung
itu diam. Gunung itu berjalan seprti berjalannya awan.(QS 27:88)
Perjalanan gunung itu, mulai dari 2 cm
sampai 12 cm pertahun, dan terus menerus bergerak, sejak 5 milyar tahun yang
lalu, sehingga terjadi gempa, benua yang tenggelam semuanya, hilang, bahkan
banjir besar yang tiba-tiba seperti banjir Nabi Nuh.
Sebelumn tofan banjir besar di zaman
Nuh, semua planet mengorbit keliling Surya senantiasa berada dalam garis
ekliptik. Hal ini dalam Islam ditandai dengan Tawaf keliling Ka’bah di Makkab
di mana para Hajji beredar dari menempatkan Rumah Suci itu di sebelah kiri,
cocok dengan putaran Bumi dari barat ke timur menempatkan kutub utara di
sebelah kiri. Sesudah tofan besar itu berlakulah gerak zigzag planet-planet
dalam orbitnya hingga setiapnya keluar dan garis ekliptik ke arah selatan dan
utara. Hal ini ditandai dengan Sa’i yaitu Tawaf antara Shafa dan Marwah dalam
lingkung Masjidil Haraam. Ibadah ini hanya dapat dilaksanakan sesudah Tawaf
keliling Ka’bah, sama dengan perpindahan kutub magnet itu di kutub utara Bumi
dalam sejarahnya, maka Sa'i tidak boleh mendahului Tawaf keliling Ka’bah.Sewaktu Bumi terdorong ke utara sebagai pada B dalam gambar no. 6. namun kutub-kutub magnet Bumi tetap membentuk segitiga samakaki dengan Surya, begitu pula kebetulan berada di selatan garis ekliptik seperti yang berlaku pada planet Mars dalam gambar. Maka perubahan tempat kutub-kutub magnet yang senantiasa berpindah tempat menurut keadaan kini telah sama diakui oleh para Sarjana Barat. Memang kutub-kutub magnet itu hanya berada tepat pada kutub putaran Bumi yaitu pada tanggal 21 Maret dan 22 September waktu mana Bumi tepat pula pada guris ekliptik. Selain pada kedua tanggal itu, tercatatlah posisi kutub-kutub magnet Bumi berpindah tempat maksimal 10 derajat atau lebih kurang 1.100 km dari kutub putaran, dan waktu itu tercatatlah tanggal 21 juni yaitu ketika Bumi berada maksimal di selatan ekliptik dan tanggal 22 Desember ketika Bumi maksimal di utara ekliptik. Inilah yang dimaksud dalam Ayat 16/48, 71/19 dan Ayat 71/20.
Sementara itu Ayat 25/45 menyatakan bahwa planet-planet senantiasa berhubungan dengan Surya. Hubungan tarik menarik itu menimbulkan Sunspots yang juga beredar keliling permukaan Surya pada arah bersamaan dengan gerak planet-planet bahkan mengikuti zigzag orbit planet-planet itu sendiri. Demikianlah banyak sekali catatan yang kita temui tentang Sunspots dengan geraknya yang zigzag tersebut disiarkan oleh para sarjana Barat, perbedaannya ialah bahwa mereka menghitungnya ada 100, sedangkan Ayat 69/32 menyatakan hanya 70 buah.
Jika orang sudi memperhatikan posisi Sunspots, akan diketahuilah bahwa masing-masingnya memberi petunjuk tentang posisi planet yang menimbulkannya keliling Surya. Karena itu setiap Sunspots itu memperlihatkan aktivitas tinggi yang menurut catatan rata-rata 10.000 dan ada yang sampai sejuta kali kegiatan daerah lainnya di permukaan Surya.
Semisalnya Mercury atau Venus berada pada titik Konsentrasi (K) maka planet itu tepat berada di atas suatu Sunspots, maka ketika itu berlakulah bencana alam di permukaan planet tersebut. Demikian pula Mars sendiri sewaktu kebetulan berada pada titik Konsentrasi Jupiter atau Saturnus maka kenyataannya memang Mars adalah suatu planet yang paling parah karena mengorbit di bawah dua planet besar, dan kebetulan tepat pada jangkauan Konsentrasi keduanya.
Bumi sendiri walaupun tidak berada pada jangkauan suatu Konsentrasi planet lain, namun ada tujuh planet yang mengorbit di atas garis edarnya. Pada waktu-waktu tertentu masing-masing transit tepat, tetapi banyak sedikitnya ikut juga mengganggu keadaan Bumi. Yang demikian berlaku tujuh kali dalam setahun. Semisalnya suatu planet luar tepat mengadakan transit di atas Bumi terhadap Surya, maka waktu itu radiasi yang harus sampai kepada planet tersebut menjamah Bumi. Apakah radiasi itu berbentuk magnet negatif ataupun positif, namun Bumi mendapat kelebihan dan ini menimbulkan bencana alam, apalagi jika planet itu kebetulan pula berada di dekat Perihelion orbitnya waktu mana tanik-menanik dengan Surya besar sekali.
Sebagai contob misalnya Jupiter mengadakan transit di atas Bumi. Kita mengetahui bahwa besar planet itu 318 kali besar Bumi. Semisalnya waktu itu 2 hagian saja dan radiasi yang harus sampai ke Jupiter sempat menjamah Bumi, maka tenaga Surya yang menimpa Bumi menjadi tiga kati lipat yaitu 3 x 600 trillion ton menurut perhitungan orang Barat. Ingatlah bahwa Bumi ini diperkirakan orang seberat 600 trillion ton senantiaasa mengorbit keliling Surya. Hal ini berarti bahwa daya tarik Surya sebanyak itu menahan Bumi hingga planet ini tetap stabil dalam orbitnya. Maka kita dapat mengira apa yang mungkin terjadi jika tenaga Surya itu ditambab dengan 1.200 trillion ton lagi.
Pada umumnya ketujuh planet luar itulah yang menimbulkan bencana alam
di muka Bumi, baik berupa gelombang pasang, gelombang panas, ledakan besar,
letusan gunung, gempa, tornado, hurricane atau sebagainya. Perbedaan
akibat yang ditimbulkannya itu disebabkan oleh besar kecil kelebihan radiasi
dan Surya begitupun positif atau negatifnya magnet yang menjamah Bumi waktu
itu. Hendaklah diketahui bahwa yang datang dari Surya itu bukanlah elektron
atau proton dan bukan pula neutron, tetapi magnet dan sinar yang bukan partikel
atom, tetapi keduanya dapat mempengaruhi atom dan partikelnya. Yang menjadi
bencana alam ialah kelebihan magnet dan Surya. Jadi persoalan bencana alam
adalah masalah magnetism dan electricity yang pada
waktu-waktu tertentu berlebihan menimpa bumi yang di dalamnya magma selalu
panas karena dijadikan media oleh kedua pengaruh tadi begitupun dikelilingi
troposfir yang sangat rawan bagi badai magnet.
Bencana alam demikian tidak pernah menimpa manusia sebelum topan besar di zaman Nuh, karena waktu itu semua planet senantiasa mengorbit keliling Surya pada guris ekliptik, dan penduduk hanya bermukim di belahan kutub utara Bumi. Kalau bencana terjadi juga maka dia hanya menimpa daerah ekuator yang tidak didiami orang. Tetapi kini kutub-kutub Bumi telah berpindah ke tempat baru, dan planet-planet mengorbit zigzag keluar dari ekliptik, sementara itu penduduk mendiami hampir semua pelosok daratan Bumi, karenanya praktislah bencana alam ini berlaku di sana-sini . Namun dia masih mengandung nilai konstruktif di samping destruktif. Bencana alam bernilai destruktif bagi orang-orang kafir dan yang tidak sudi memperhatikan Firman ALLAH, tetapi konstruktif bagi ilmu pengetahuan dan teknologi yang menguntungkan kehidupan terutama bagi mereka yang yakin pada ilmu yang terkandung dalam Alquran. Yang lebih mulia di antara manusia ialah yang lebih insaf, sementara yang takut pada ALLAH hanyalah para sarjana. Demikian dinyatakan ALLAH pada Ayat 35/28 dan 49/13 yang kalau diambil saripatinya ialah babwa sarjana adalah orang yang insaf menurut hukurn ALLAH dan bukanlah dia sarjana jika dia tidak takut pada ALLAH.
Tentang bencana alam tadi, ALLAH berfirman yang artinya sebagai berikut:
قُلْ أَغَيْرَ اللّهِ أَتَّخِذُ وَلِيّاً فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ يُطْعِم
ُ وَلاَ يُطْعَمُ قُلْ إِنِّيَ أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلمَنْ أَسْلَمَ وَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكَينََ
6/14. Katakanlah:”Apakah akan aku adakan pimpinan selain ALLAH yang menyusun planet-planet dan bumi,
dan DIA memberi makan bukan diberi makan?” katakanlah:” bahwa aku diperintah agar jadi yang pertama Islam,
dan jangan termasuk orang-orang musyrik”.
مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَقُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَاباً مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ
وْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَبَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُون َ
6/65. Katakanlah:”DIA lah yang menentukan membangkitkan atasmu siksaan dari atasmu dan dari bawah kakimu
atau memakaikan padamu sikap bergolong-golongan dan merasakan setengah kamu kekuatan setengahnya.
Perhatikanlah betapa KAMI jelaskan ayat-ayat itu semoga mereka memahami.
Memang orang-orang kafir juga yang berperang antara sesamanya sebagai siksaan yang ditentukan ALLAH atas mereka, namun selain itu bagi mereka disediakan pula siksan yang datang dari bawah seperti gempa dan letusan gunung, begitupun dan atasnya berupa badai, gelombang panas, dan sebagainya, yang ditimbulkan oleh pembesaran radiasi Surya:
1. Pada bulan Zulhijjah dan Muharram , Bumi berada di dekat Perihellon orbitnya, waktu itu Surya lebih dekat dan otomatis radiasinya membesar terhadap Bumi.
2. Sekali dalam 400 hari, Jupiter lewat di atas Bumi. Ketika itu sedikit banyaknya mendapat pembesaran radiasi dari Surya.
3. Sekali dalam 380 hari, Saturnus lewat di atas Bumi yang tentunya mengalami badai magnet dari Surya.
4. Sekali dalam 370 hari, Muntaha melintas di atas Bumi yang pasti mengalami perubahan cuaca.
5. Sekali dalam 11 tahun 130 hari, Bumi berada di bawah Jupiter yang sedang bergerak di titik Perihelion orbitnya.
6. Sekali dalam 81 tabun, Bumi mengalami dubble transit dari Jupiter dan Saturnus, ketika mana praktis berlaku bencana besar pada suatu daerah permukaan planet ini.
7. Dan alangkah hebatnya bencana yang dialami jika beberapa planet luar itu kebetulan berada setantang terhadap Surya waktu mana Bumi berada di tengahnya.
Bencana alam demikian tidak pernah menimpa manusia sebelum topan besar di zaman Nuh, karena waktu itu semua planet senantiasa mengorbit keliling Surya pada guris ekliptik, dan penduduk hanya bermukim di belahan kutub utara Bumi. Kalau bencana terjadi juga maka dia hanya menimpa daerah ekuator yang tidak didiami orang. Tetapi kini kutub-kutub Bumi telah berpindah ke tempat baru, dan planet-planet mengorbit zigzag keluar dari ekliptik, sementara itu penduduk mendiami hampir semua pelosok daratan Bumi, karenanya praktislah bencana alam ini berlaku di sana-sini . Namun dia masih mengandung nilai konstruktif di samping destruktif. Bencana alam bernilai destruktif bagi orang-orang kafir dan yang tidak sudi memperhatikan Firman ALLAH, tetapi konstruktif bagi ilmu pengetahuan dan teknologi yang menguntungkan kehidupan terutama bagi mereka yang yakin pada ilmu yang terkandung dalam Alquran. Yang lebih mulia di antara manusia ialah yang lebih insaf, sementara yang takut pada ALLAH hanyalah para sarjana. Demikian dinyatakan ALLAH pada Ayat 35/28 dan 49/13 yang kalau diambil saripatinya ialah babwa sarjana adalah orang yang insaf menurut hukurn ALLAH dan bukanlah dia sarjana jika dia tidak takut pada ALLAH.
Tentang bencana alam tadi, ALLAH berfirman yang artinya sebagai berikut:
قُلْ أَغَيْرَ اللّهِ أَتَّخِذُ وَلِيّاً فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَهُوَ يُطْعِم
ُ وَلاَ يُطْعَمُ قُلْ إِنِّيَ أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلمَنْ أَسْلَمَ وَلاَ تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكَينََ
6/14. Katakanlah:”Apakah akan aku adakan pimpinan selain ALLAH yang menyusun planet-planet dan bumi,
dan DIA memberi makan bukan diberi makan?” katakanlah:” bahwa aku diperintah agar jadi yang pertama Islam,
dan jangan termasuk orang-orang musyrik”.
مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَقُلْ هُوَ الْقَادِرُ عَلَى أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَاباً مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ
وْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعاً وَيُذِيقَبَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ انظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُون َ
6/65. Katakanlah:”DIA lah yang menentukan membangkitkan atasmu siksaan dari atasmu dan dari bawah kakimu
atau memakaikan padamu sikap bergolong-golongan dan merasakan setengah kamu kekuatan setengahnya.
Perhatikanlah betapa KAMI jelaskan ayat-ayat itu semoga mereka memahami.
Memang orang-orang kafir juga yang berperang antara sesamanya sebagai siksaan yang ditentukan ALLAH atas mereka, namun selain itu bagi mereka disediakan pula siksan yang datang dari bawah seperti gempa dan letusan gunung, begitupun dan atasnya berupa badai, gelombang panas, dan sebagainya, yang ditimbulkan oleh pembesaran radiasi Surya:
1. Pada bulan Zulhijjah dan Muharram , Bumi berada di dekat Perihellon orbitnya, waktu itu Surya lebih dekat dan otomatis radiasinya membesar terhadap Bumi.
2. Sekali dalam 400 hari, Jupiter lewat di atas Bumi. Ketika itu sedikit banyaknya mendapat pembesaran radiasi dari Surya.
3. Sekali dalam 380 hari, Saturnus lewat di atas Bumi yang tentunya mengalami badai magnet dari Surya.
4. Sekali dalam 370 hari, Muntaha melintas di atas Bumi yang pasti mengalami perubahan cuaca.
5. Sekali dalam 11 tahun 130 hari, Bumi berada di bawah Jupiter yang sedang bergerak di titik Perihelion orbitnya.
6. Sekali dalam 81 tabun, Bumi mengalami dubble transit dari Jupiter dan Saturnus, ketika mana praktis berlaku bencana besar pada suatu daerah permukaan planet ini.
7. Dan alangkah hebatnya bencana yang dialami jika beberapa planet luar itu kebetulan berada setantang terhadap Surya waktu mana Bumi berada di tengahnya.
Kata
cinta paling indah
Memberikan seluruh cintamu kepada
seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu!? Jangan mengharapkan
balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang di hatinya, tetapi jika tidak,
berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.
Bila mungkin sekarang aku merasakan
betapa aku semakin mencintaimu itu bukan berarti gombal ataupun berlebihan,
karena tak bisa ku pungkiri itulah yang sebenar-benarnya terjadi saat ini. I
love you sayang.
Tak pernah kau sadari besarnya
cintamu
Sampai tiba perpisahan
Aku terhenyak, aku takut
Maafkan ketololanku
Aku butuh kamu
cintamu
Sampai tiba perpisahan
Aku terhenyak, aku takut
Maafkan ketololanku
Aku butuh kamu
Mekar mawar yang kau tanam
di hatiku
Begitu wangi semerbak
Lambangkan segala sayang
dan cinta
Hanya untukmu seorang
di hatiku
Begitu wangi semerbak
Lambangkan segala sayang
dan cinta
Hanya untukmu seorang
No comments:
Post a Comment