PENDAHULUAN
Dalam diskusi widyaiswara LPMP Riau,
tiba-tiba Mr.Agus Halim M.Pd, menanayakan “Kalau memang kecepatan terbangnya
bumi di angkasa lebih kurang 30 Km perdetik, mengapa manusia tidak merasakan
apa-apa? Penulis (M.Rakib Jamari, S.H., M.Ag) menjawab sementara, karena adanya
keseimbangan grafitasi. Tapi jawaban itu, penulis merasakan sendiri, kurang
puas dan masih mencari jawaban lain. Kemudian penulis melacak jawaban yang lebih
memuaskan di buku-buku dan internet.
Mengapa kita tidak pusing atau merasakan gerakan
tersebut? Padahal kecepatan terbangnya bumi diangkasa 30
kilometer perdetik. Bumi terus Berotasi dan Berevolusi
Itu
terjadi karena bumi kita berotasi secara seragam, tidak melonjak-lonjak, sementara
indra kita terbatas hanya bisa merasakan perubahan gerak (percepatan)
saja. Setiap kali benda diusik dari geraknya misalnya dengan mengubah
arah atau kecepatannya maka benda itu mengalami percepatan. Misalkan kita naik
mobil yang bergerak dalam lintasan lurus dan mobil itu beroperasi menggunakan cruise
control (pengatur kecepatan otomatis yang membuat mobil itu bergerak dengan
kecepatan konstan). Kita tidak merasakan gaya apa pun mendorong tubuh
kita. Akan tetapi begitu mobil memasuki tikungan, tubuh kita merasakannya
karena kita sedikit terdorong ke arah luar lengkungan.
Contoh
lain lagi jika pengemudi tiba-tiba menginjak pedal akselerator tubuh kita
langsung menyadarinya karena tiba-tiba kita terdorong ke sandaran kursi.
Atau
jika pengemudi mengerem mendadak, tubuh kita tiba-tiba bergerak terdorong ke
depan.
Pada hakikatnya tubuh kita tidak tahu
bahwa ia sedang bergerak meskipun otak kita mengetahuinya.
Otak
tahu bahwa bumi terus berotasi dan berevolusi tetapi tubuh kita tidak
merasakannya karena bumi bergerak dengan mulus, berkesinambungan dan
seragam. Seperti yang dikatakan Newton dalam hukum pertama tentang gerak
benda (termasuk tubuh) yang sedang bergerak pada kecepatan konstan dalam
lintasan lurus akan terus bergerak seperti itu kecuali ada gaya dari luar yang
mempengaruhinya. Tanpa gaya dari luar benda itu (termasuk tubuh kita)
tidak akan pernah tahu bahwa ia sedang bergerak.
Bisakah
kita merasakan putaran bumi?
Apakah kita pernah dapat merasakan
putaran bumi? Dapatkah hewan lain atau makhluk merasa berputar atau bereaksi
untuk itu? Mengapa kita tidak pusing?
Pada khatulistiwa, Bumi berputar pada 1000 mil per jam di sekitar porosnya dan bergerak pada 67.000 mil per jam mengelilingi matahari. Dengan semua gerakan ini, Anda mengharapkan untuk merasakan sesuatu, kan? Nah kita tidak merasakan apa-apa karena semua gerakan hampir sepenuhnya konstan.
Bila Anda naik pesawat yang gerakannya benar-benar halus
atau naik kereta api, Anda tidak merasakan gerakan kecuali pesawat / kereta memperlambat,
mempercepat, atau menyentuh gundukan di jalan. Jadi selama ada gerakan konstan,
kita tidak merasakannya.
Ada juga cara lain di mana kita secara tidak langsung bisa merasakan putaran bumi. Di atas kita mengatakan bahwa bumi berputar adalah contoh dari gerak hampir konstan. Alasan kami mengatakan "hampir" adalah bahwa putaran bumi membawa kami berkeliling dalam lingkaran, tidak dalam garis lurus. Ini adalah lingkaran yang sangat besar, dan dibutuhkan waktu lama untuk pergi berkeliling, tetapi secara kualitatif itu adalah hal sama yang terjadi pada perjalanan taman hiburan berputar, di mana ia merasa seperti Anda sedang merasakan tekanan ke luar dalam perjalanan berputar. Bumi berputar yang melemparkan kita jauh dari permukaannya sedikit, sehingga berat kita sedikit berkurang dari yang kita seharusnya,Namun, ini adalah efek yang sangat kecil.
Ada juga cara lain di mana kita secara tidak langsung bisa merasakan putaran bumi. Di atas kita mengatakan bahwa bumi berputar adalah contoh dari gerak hampir konstan. Alasan kami mengatakan "hampir" adalah bahwa putaran bumi membawa kami berkeliling dalam lingkaran, tidak dalam garis lurus. Ini adalah lingkaran yang sangat besar, dan dibutuhkan waktu lama untuk pergi berkeliling, tetapi secara kualitatif itu adalah hal sama yang terjadi pada perjalanan taman hiburan berputar, di mana ia merasa seperti Anda sedang merasakan tekanan ke luar dalam perjalanan berputar. Bumi berputar yang melemparkan kita jauh dari permukaannya sedikit, sehingga berat kita sedikit berkurang dari yang kita seharusnya,Namun, ini adalah efek yang sangat kecil.
Pada khatulistiwa, berat badan Anda berkurang (dibandingkan dengan Bumi non-berputar) sekitar 0,3%; efek melemah ketika Anda pergi ke utara atau selatan, dan setelah Anda mencapai utara atau kutub selatan menghilang sepenuhnya karena Bumi tidak berputar. Jadi jika Anda bisa merasakan perbedaan dalam berat badan sebesar 0,3% (sekitar setengah kilo untuk orang pon 150), dan jika Anda melakukan perjalanan dari ekuator ke utara atau kutub selatan, maka secara teknis, Anda bisa merasakan efek dari Bumi berputar. Di sisi lain, berat orang secara alami berfluktuasi lebih dari 0,3%, sehingga tidak mungkin bahwa Anda akan bisa mengurai ini dari efek lainnya (seperti apakah Anda baru saja makan siang)
BAB I
MENGENAL DUNIA MELALUI GARIS MEREDIAN
DAN GARIS PARALEL BUMI
Meridian Utama di
Greenwich, Inggris
Negara-negara
yang berada pada garis meridian (biru)
Dalam geografi, meridian
adalah sebuah garis khayal pada permukaan bumi, tempat kedudukan
titik-titik dengan bujur
yang sama, menghubungkan kutub utara dan kutub
selatan. Dengan demikian setiap titik di permukaan bumi memiliki
meridiannya sendiri-sendiri. Sebuah titik di suatu meridian ditentukan posisinya
oleh lintang.
Setiap meridian selalu tegak lurus dengan lingkaran lintang. Tiap-tiap meridian
memiliki panjang yang sama, yaitu setengah dari lingkaran
besar bola bumi.Meridian yang melewati instrumen fundamental (lingkaran transit) yang ada di Observatorium Greenwich, Inggris, berdasarkan persetujuan internasional dianggap sebagai Meridian Utama atau Meridian Standar. Meridian ini memiliki arti bujur nol derajat. Meridian lainnya diidentifikasi dengan sebuah sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang meridian tersebut dan bidang Meridian Utama. Meridian pada sisi bumi yang berlawanan dengan Greenwich (yang merupakan setengah lingkaran lain dari sebuah lingkaran yang melewati Greenwich) adalah bujur 180°. Meridian lainnya terletak antara 0° dan 180° bujur barat di hemisfer barat (barat Greenwich) dan antara 0° dan 180° bujur timur di hemisfer timur (timur Greenwich).
Istilah "meridian" berasal dari bahasa Latin, meridies, yang berarti "tengah hari" (atau "midday" dalam bahasa Inggris); Matahari melintasi titik di atas suatu meridian yang merupakan titik setengah jalan lintasannya antara saat terbit dan tenggelam. Akar kata Latin yang sama digunakan juga untuk menyebut istilah A.M. dan P.M. yaitu suatu pernyataan waktu untuk memisahkan jam-jam dalam satu hari ketika dinyatakan dalam sistem 12 jam.
ATLAS
1. Definisi
Atlas berasal dari bahasa Yunani “Atlas” yang berarti “dewa penopang bumi”. Dalam ilmu pemetaan (kartografi) atlas merupakan kumpulan bermacam-macam peta yang disusun dengan simbul, tulisan, dan bahasa yang sama. Walaupun terdiri beberapa peta, tetapi sebenarnya atlas itu bukan peta. Atlas itu berupa buku yang berisi bermacam-macam peta yang dilengkapi dengan diagram, gambar, data statistik, dan uraian penjelasannya dan berwarna.
2. Jenis dan Penggunaan Atlas
Menurut jenisnya atlas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Atlas Nasional
Atlas nasional adalah atlas yang dibuat secara nasional oleh suatu negara tertentu. Atlas ini berisi tentang data, gambar-gambar, pulau-pulau, dan wilayahnegara yang bersangkutan.
b. Atlas Dunia
Atlas dunia adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan wilayah seluruh dunia, yang meliputi Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, Australia, dan Antartika.
c. Atlas Semesta
Atlas semesta adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan alam semesta, yang meliputi tata surya, galaksi, satelit, bintang, benda angkasa, dan sebagainya.
Seperti halnya peta, atlas memiliki kegunaan antara lain:
a. Sebagai sumber ilmu pengetahuan
b. Merupakan sumber data geografis
3. Mencari Informasi Dari Atlas
Informasi dalam atlas dapat dicari melalui: index, daftar isi, garis lintang, dan garis bujur/meredian.
1).Index nomor peta, yaitu nomor peta untuk membantu pemakai peta mencari letak suatu tempat. Contoh: 19 C 6, 19 menunjukan halaman tempat itu berada, C menunjukan baris (lintang) pada halaman itu, dan 6 adalah kolom (bujur) pada halaman itu.
2) Daftar Isi
Daftar isi berisi tentang urutan atlas lengkap dengan halamannya. Daftar isi berguna sebagai petunjuk bagi pengguna peta.
Contoh: daftar isi Atlas Nasional secara berturut-turut berisi tentang kata pengantar, peta Indonesia, pulau-pulau Indonesia, kota-kota besar di tiap pulau dan sebagainya.
3) Garis Lintang dan bujur
Garis lintang adalah garis-garis khayal bumi pada peta yang melintang arah timur-barat. Garis lintang disebut juga garis paralel. Adapun garis-garis lintang istimewa bumi adalah:
a). Garis lintang 0° (garis ekuator/garis katulistiwa) yang membagi bumi menjadi
dua bagian utara dan selatan.
b). Garis 231/2° LU dan LS merupakan garis balik peredaran semu tahunan matahari.
c). Titik lintang 90° merupakan titik kutub.
Garis bujur adalah garis khayal bumi pada peta yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan. Garis bujur disebut juga garis meredian. Garis bujur berguna untuk pembagian daerah waktu.
BAB II
1. Definisi
Atlas berasal dari bahasa Yunani “Atlas” yang berarti “dewa penopang bumi”. Dalam ilmu pemetaan (kartografi) atlas merupakan kumpulan bermacam-macam peta yang disusun dengan simbul, tulisan, dan bahasa yang sama. Walaupun terdiri beberapa peta, tetapi sebenarnya atlas itu bukan peta. Atlas itu berupa buku yang berisi bermacam-macam peta yang dilengkapi dengan diagram, gambar, data statistik, dan uraian penjelasannya dan berwarna.
2. Jenis dan Penggunaan Atlas
Menurut jenisnya atlas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Atlas Nasional
Atlas nasional adalah atlas yang dibuat secara nasional oleh suatu negara tertentu. Atlas ini berisi tentang data, gambar-gambar, pulau-pulau, dan wilayahnegara yang bersangkutan.
b. Atlas Dunia
Atlas dunia adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan wilayah seluruh dunia, yang meliputi Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, Australia, dan Antartika.
c. Atlas Semesta
Atlas semesta adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan alam semesta, yang meliputi tata surya, galaksi, satelit, bintang, benda angkasa, dan sebagainya.
Seperti halnya peta, atlas memiliki kegunaan antara lain:
a. Sebagai sumber ilmu pengetahuan
b. Merupakan sumber data geografis
3. Mencari Informasi Dari Atlas
Informasi dalam atlas dapat dicari melalui: index, daftar isi, garis lintang, dan garis bujur/meredian.
1).Index nomor peta, yaitu nomor peta untuk membantu pemakai peta mencari letak suatu tempat. Contoh: 19 C 6, 19 menunjukan halaman tempat itu berada, C menunjukan baris (lintang) pada halaman itu, dan 6 adalah kolom (bujur) pada halaman itu.
2) Daftar Isi
Daftar isi berisi tentang urutan atlas lengkap dengan halamannya. Daftar isi berguna sebagai petunjuk bagi pengguna peta.
Contoh: daftar isi Atlas Nasional secara berturut-turut berisi tentang kata pengantar, peta Indonesia, pulau-pulau Indonesia, kota-kota besar di tiap pulau dan sebagainya.
3) Garis Lintang dan bujur
Garis lintang adalah garis-garis khayal bumi pada peta yang melintang arah timur-barat. Garis lintang disebut juga garis paralel. Adapun garis-garis lintang istimewa bumi adalah:
a). Garis lintang 0° (garis ekuator/garis katulistiwa) yang membagi bumi menjadi
dua bagian utara dan selatan.
b). Garis 231/2° LU dan LS merupakan garis balik peredaran semu tahunan matahari.
c). Titik lintang 90° merupakan titik kutub.
Garis bujur adalah garis khayal bumi pada peta yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan. Garis bujur disebut juga garis meredian. Garis bujur berguna untuk pembagian daerah waktu.
BAB II
INDAHNYA
BUMI DARI PENGAMATAN MANUSIA TERHADAP GLOBE
1. Definisi
Istilah globe berasal dari bahasa latin “globess” yang berarti “bulatan” atau “bola”. Globe digunakan untuk menunjukan bola bumi dan bola langit (planet). Secara khusus globe merupakan suatu model (miniatur) dari bumi yang berbentuk bola dan dapat diputar pada porosnya seperti bumi kita ini dibuat dengan skala tertentu.
Seorang sarjana bangsa Yunani bernama Crates pada tahun ± 400 S.M berpendapat bumi berbentuk bulat seperti bola. Hal itu kemudian dibuktikan oleh ekspedisi Magellans pada tahun 1522 yang mengelilingi bumi dengan armada lautnya. Tetapi sebenarnya bentuk bumi tidaklah bulat sempurna seperti sebuah bola, melainkan agak pipih di kedua kutubnya yang kemudian disebut bentuk elipsoida (Elip) atau spheroida.
Beberapa sarjana, antara lain: Bessel, Hayford, dan Everest telah memperhitungkan secara matematis ukuran-ukuran bumi dan menyatakan garis tengah bumi dari kutub ke kutub lebih pendek dari pada garis tengah ekuator bumi. Oleh karena perbedaan panjang garis tengah tadi, maka bumi berbentuk elipsoida. Berbagai elipsoida digunakan dalam pemetaan. Tiap-tiap elipsoida ditentukan oleh parameter sumbu panjang dan sumbu pendek bumi yang disebut dengan bilangan kepipihan (Flattened = f).
Hasil dari pengamatan para sarjana menunjukan bilangan pemipihan yang berbeda-beda seperti terlihat pada tabel berikut:
Atas dasar tabel tersebut di atas
dapat dilihat pemipihan di daerah kutub-kutub bumi kecil sekali yaitu
kurang 1/300 atau 0,003; maka orang awam menyatakan bumi itu berbentuk bulat
seperti bola.
Globe digunakan untuk meletakkan tempat-tempat dalam keterkaitan yang tepat antara satu tempat dengan tempat ainnya. Untuk menempatkan posisi tempat-tempat tersebut dilihat garis-garis artifisial/tambahan, yang berdasarkan kesepakatan internasional, dan dilukiskan dalam globe itu dalam kaitannya dengan kutub bumi (kutub geografis, bukan kutub magnet bumi)
Globe digunakan untuk meletakkan tempat-tempat dalam keterkaitan yang tepat antara satu tempat dengan tempat ainnya. Untuk menempatkan posisi tempat-tempat tersebut dilihat garis-garis artifisial/tambahan, yang berdasarkan kesepakatan internasional, dan dilukiskan dalam globe itu dalam kaitannya dengan kutub bumi (kutub geografis, bukan kutub magnet bumi)
Sumbu bumi adalah pusat bumi berputar atau berotasi dengan arah putaran negatif (berlawanan dengan arah jarum jam).
Tempat-tempat di Bujur Timur mempunyai waktu lokal lebih awal dari pada waktu Greenwich (Greenwich Mean Time = GMT), sedangkan yang terletak di Bujur Barat lebih lambat dari GMT. Setiap 15 derajat perbedaan meredian waktunya berbeda 1 jam. Kedua garis meredian 180° BT dan 180° BB berimpit di tengah-tengah Samudera Pasifik di sebelah barat Polenisia. Di situlah terletak Garis Batas Tanggal Internasional. Seseorang yang melintasi garis itu ke arah timur harus menghitung sekali lagi tanggal yang sama. Sebaliknya yang melintasi ke arah barat harus meloncati/melewatkan 1 hari dari tanggal ketika ia melintasi garis batas tersebut.
2. Sejarah dan Sifat Globe
Globe pertama dibuat oleh Martin Behaim di Nuremberg, Jerman pada tahun 1492, merupakan perkiraan bentuk bumi yang paling mendekati keadaan sebenarnya dengan skala diperkecil. Globe tersebut dibuat dengan konsep Ptolemy sehingga benua Amerika belum tergambar. Adapun globe yang paling terkenal pada masa-masa itu ialah globe buatan Johannes Schoner, juga dari Nuremberg. Dua dari globenya yang bertahun 1515 dan 1520 menggambarkan selat Amerika Selatan, meskipun Magellan belum melakukan pelayaran dan pemetaan ke daerah itu.
Pada setiap globe, garis tengah dan luasnya berbanding langsung dengan garis tengah dan luas permukaan bumi sebenarnya. Dengan globe dapat digambarkan secara tepat jarak (equidistant),. luas (equivalent), arah dan bentuk (conform) dengan cara terbaik, yaitu mendekati keadaan sebenarnya, walaupun dengan skala yang diperkecil.
Sebagai alat peraga untuk pengajaran geografi, globe mempunyai beberapa keunggulan, yaitu akurat dalam melukiskan muka bumi, jarak yang equidistant. luas yang equivalent serta interrelasi antara satu tempat dengan tempat-tempat yang lain, seperti misalnya masalah iklim (angin topan, badai, hujan, dan lain-lain). Namun demikian globe mempunyai kekurangan juga, yaitu bentuknya yang tidak mudah diringkas untuk dibawa (tidak portable) dan hanya baik untuk memberikan gambaran globe. Untuk itu saling melengkapi antara globe, atlas, dan peta memang hal yang paling baik.
3. Penggunaan Globe
Globe sangat baik untuk menggambarkan kenampakan bumi. Bentuk fisik yang bulat dapat menggambarkan bumi mirip seperti aslinya. Dicantumkannya garis lintang dan bujur membantu pembaca untuk membayangkannya. Oleh karena itu globe memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dibanding dengan peta dan atlas.
Sebagai model bumi, globe dibuat mirip dengan keadaan bumi sesungguhnya. Kedudukan atau posisi kecondongan globe yang sebesar 661/2° sama dengan kecondongan bumi terhadap bidang ekliptika. Ekliptika adalah garis lingkar peredaran semu matahari mengelilingi bumi yang ditempuh selama satu tahun (sebenarnya bumi yang beredar mengelilingi matahari). Antara bidang ekliptika dan bidang ekuator langit membentuk sudut 231/2°.
Globe mempunyai banyak manfaat, karena dapat digunakan sebagai alat ukur untuk:
a. Menggambarkan dan memproyeksikan daerah-daerah di bumi yang mengalami gerhana dan proses terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.
b. Mengetahui perbedaan waktu berbagai tempat di bumi dengan pertolongan garis bujur.
c. Mengetahui perbedaan iklim matahari dengan pertilingan garis lintang.
d. Menggambarkan letak garis lintang, garis bujur, garis ekuator, letak kutub utara dan kutub selatan, letaj bujur 180°, dan letak benua-benua pada globe. Sebenarnya Garis-garis ini tidak terdapat pada bumi kita, tetapi garis-garis ini diperlukan karena sangat membantu dalam mempelajari letak kenampakan geografis bumi.
4. Mencari Informasi Dari Globe.
Globe dapat memberikan informasi dengan baik karena:
a. Bentuk dan posisinya mirip dengan bumi yang sesungguhnya.
b. Dilengkapi dengan garis lintang dan garis bujur. Garis-garis ini sangat menolong bagi pembaca globe.
Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari globe antara lain:
a. Luas daerah, negara, benua dan laut.
b. Waktu terjadinya pergantian musim
c. Letak astronomis maupun geografis berbagai tempat di muka bumi
Globe kurang praktis dan membingungkan untuk kepentingan pejelajahan bumi, misalnya: pelayaran, penerbangan, dan perjalanan darat. Oleh karena itu mereka sering diubah menjadi peta, dengan cara menggunting globe menjadi beberapa lembar kecil dan diletakkan secara mendatar.
Pengubahan globe menjadi peta tersebut masih merepotkan. Untuk itu para ahli pemetaan berusaha mencari cara untuk menggambarkan permukaan bumi dalam bidang datar, dengan tingkat kesalahan yang sekecil mungkin. Pengubahan globe menjadi peta ini menggunakan teknik proyeksi peta.
5. Kemiringan sumbu bumi (globe) dan Iklim
Kemiringan sumbu bumi (globe) terhadap garis peredaran semu matahari yang sebesar 661/2° mengakibatkan kutub utara dan kutub selatan secara bergantian menghadap ke matahari selama 6 bulan.
Kemiringan sumbu bumi (globe) tersebut menimbulkan pengaruh terhadap kedaan geografis di muka bumi sebagai berikut:
- Pada tanggal 21 Maret
Posisi matahari tepat di atas ekuator. Semua tempat di bumi mengalami panjang siang dan malam yang sama. Lingkaran batas bayangan dari kutub membagi garis-garis lingkaran lintang atas dua bagian yang sama.
- Pada tanggal 21 Juni
Pada saat ini kutub utara bumi menghadap ke arah matahari. Akibatnya lingkaran batas bayangan berada sejauh 231/2° dari kutub utara, sehingga posisi matahari tepat berada di garis balik utara matahari. Daerah di lingkaran kutub utara mendapat sinar selama 24 jam (sehari penuh), sedangkan di lingkaran kutub selatan berada dalam bayangan. Pada saat itu kutub utara mengalami siang terus menerus, sedangkan di kutub selatan matahari tidak terbit atau malam terus menerus.
- Pada tanggal 23 September
Posisi matahari kembali tepat di atas ekuator. Semua tempat di bumi mengalami panjang siang dan malam yang sama. Keadaannya persis seperti tanggal 21 Maret.
- Pada tanggal 22 Desember
Matahari tepat berada di garis balik selatan (topic of capricorn). Kutub selatan bumi menghadap matahari. daerah di lingkaran kutub selatan mendapat sinar selama 24 jam (sehari penuh), sedangkan di lingkaran kutub utara berada pada bayangan.
DAFTAR
PUSTAKA dari artikel KARTOGRAFI DASAR yang ditulis oleh Drs. Rudi Hartono,
M.Si, yaitu:
1.
Chaldun, Achmad., 2002. Atlas Indonesia dan Dunia. PT. Karya Pembina Swajaya.
Cetakan ke 20.
2. Gunawan, Totok.2004. Fakta dan Konsep Geografi.Ganeca Exact, Bandung,
3. Hartono, Rudi., 1990. Kartografi. Proyek OPF IKIP Malang. Tidak diterbitkan.
4. Idris, Yusuf., 1999. Kartografi. Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, PPPG IPS dan PMP Malang. Tidak diterbitkan.
5. Raisz, Erwin., 1969. General Cartography. John Wiley and Sons, New York.
6. —————., 1977. Principles of Cartography. John Wiley and Sons, New York.
7. Robinson, Arthur H dan Sale, Randall D., 1969. Elements of Cartography. John Wiley And Sons Inc. New York.
2. Gunawan, Totok.2004. Fakta dan Konsep Geografi.Ganeca Exact, Bandung,
3. Hartono, Rudi., 1990. Kartografi. Proyek OPF IKIP Malang. Tidak diterbitkan.
4. Idris, Yusuf., 1999. Kartografi. Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, PPPG IPS dan PMP Malang. Tidak diterbitkan.
5. Raisz, Erwin., 1969. General Cartography. John Wiley and Sons, New York.
6. —————., 1977. Principles of Cartography. John Wiley and Sons, New York.
7. Robinson, Arthur H dan Sale, Randall D., 1969. Elements of Cartography. John Wiley And Sons Inc. New York.
BAB III
MERENUNGKAN CIPTAAN ALLAH MELALUI GARIS LINTANG DAN BUJUR BUMI
Garis Lintang dan Garis Bujur
Untuk
menentukan suatu tempat secara tepat di permukaan bumi biasanya digunakan garis
geografi yang diakui secara internasional. Garis geografi tersebut ada dua
yaitu : Garis lintang dan Garis Bujur. Garis bujur merupakan garis
khayal/imaginer yang menghubungan kutub-utara dan selatan. Selain garis bujur,
ada juga garis khayal/imeginer yang melintang tegak lurus garis bujur. Namanya
garis LINTANG
Jika dalam contoh
penjelasan garis bujur sebelumnya kamu memotong semangka ”dari atas ke bawah”
maka garis lintang ini ibarat kamu memotong semangka melintang di perutnya.
Garis lintang ini
juga terdiri dari garis-garis yang saling sejajar dari “perut” semangka hingga
kepala dan kakinya. Kita lihat lagi bola dunia, garis lintang utama yang
membagi bumi tepat dua bagian disebut garus khatulistiwa. Garis lintang yang
berada di sebelah ”Atas” khatulistiwa disebut Lintang Utara dimulai dari 0o
hingga 90o, dan yang berada di bagian bawah disebut Lintang Selatan
juga mulai dari 0o hingga 90o.
Oh ya kita boleh
berbangga dengan Negara Indonesia, jika garis bujur 0o melewati kota Greenwich
di London sana, maka Garis Lintang 0o atau Khatulistiwa melalui negara kita,
tepatnya di kota Pontianak.
Garis Lintang
Garis lintang
adalah garis yang melintang membagi bola bumi (globe) menjadi dua, yaitu bagian
utara dan bagian selatan garis khatulistiwa. Pengukurannya dalam derajat, menit
dan detik serta ditulis dalam singkatan, misalnya 55o 53’ 10” U. Titik di utara
garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan
katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis Lintang
menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah diantara garis Khatulistiwa
yang diapit oleh garis CANCER dan garis CAPRICORN (antara 23,27 o LU
– 23,27 o LS) disebut daerah tropis, karena di sanalah sepanjang
waktu matahari bersinar pada siang hari, di daerah ini hanya dikenal 2 musim
yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara 23,27o LU
dan 66,33oLU serta antara 23,27oLS dan 66,33oLS
disebut daerah sub-tropis, di daerah ini dapat terjadi 4 musim yaitu musim
panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
Garis Bujur
Garis Bujur adalah
garis yang membujur, membagi bola bumi menjadi dua, yaitu bagian barat dan
timur. Garis tersebut menghubungkan ke dua kutub dan melewati kota Greenwich,
Inggris. Pengukurannya dalam derajat, menit dan detik. Misalnya 5o
10’ 30” B.
Titik di barat
bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur
Timur.
Kombinasi garis
lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan
bumi. Garis Lintang menandakan sumbu x dan garus bujur menandakan sumbu y dalam
sistem koordinat cartesian. Sebagi contoh kota Sabang di pulau We berada pada
koordinat 6oLU 95o BT, dan kota Merauke di Papua memiliki koordinat
11oLS dan 141oBT.
Garis Lintang (Paralel) dan garis
Bujur (Meridien)
- Garis Lintang (Parelel) adalah garis abstrak yang melintang yang melingkari permukaan bumi dan membagi bumi menjadi dua bagian yaitu Utara dan Selatan. Garis Lintang 0º disebut juga garis khatulistiwa atau equator, jarak dari garis lintang equator/khatulistiwa ke kutub utara yaitu dari 0º - 90º LU (North) dan jarak dari khatulistiwa ke kutub selatan yaitu dari 0º - 90º LS (South)
- Garis Bujur, adalah garis abstrak yang membujur dari kutub utara sampai ke kutub selatan yang menunjukan pembagian daerah waktu, garis bujur utama adalah 0º disebut juga garis meridien utama yang melalui kota greenwich (London Inggris), jarak dari garis bujur 0º ke arah timur sejauh 180º BT (East) dan kearah barat demikian juga sejauh 180º. Garis bujur utama ditetapkan sebagai tanda waktu utama internasional (GMT/Greenwich Mean Time).
- Legenda, adalah keterangan yang menunjukkan suatu tempat, waktu dan lain sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang umum serta garis garis yang membedakan batas dan satuan warna warna untuk membedakan ketinggian dan kedalaman tempat.
- Mata angin, adalah penunjuk arah atau orientasi yang menunjukan empat arah utama yaikni Utara, Selatan, Timur dan Barat, serta 12 arah antara yang lainnya, alat yang biasa digunakan untuk penunjuk arah ini adalah compass (kompas), tetapi pada setiap perangkat GPS kompas sudah disediakan, dalam kompass arah jarum selalu menunjukan ke arah utara-selatan sehingga arah lainnya dapat diketahui.
- Skala peta adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya dipermukaan bumi atau di lapangan, skala biasanya di nyatakan dengan angka atau garis, misalnya 1 : 100.000 ini berati 1 cm di peta menunjukan jarak 100.000 cm atau 1 km di lapangan atau di pernukaan bumi (setiap 1 cm di peta di bagi 100.000 untuk setiap km-nya)
- Inset peta, adalah bagian dari peta yang digambarkan berupa peta kecil secara khusus untuk membandingkan atau menggambarkan letak peta utama dalam peta (lingkungan sekitarnya, misalnya kabupaten terhadap propinsi, areal kebun terhadap kabupaten atau propinsi)
1. Penurunan/kompilasi dari Peta yang Telah Ada
Pembuatan peta diperoleh dari peta-peta yang
sudah ada, misalnya Peta Topografi dan Peta Rupa Bumi Indonesia (BAKOSURTANAL),
Peta RTRWK, dan lainnya. Secara kartografis hasil yang didapatkan berupa peta
turunan. Proses pemetaannya dilakukan dengan mengkonversi peta menjadi data
digital (melalui scanning maupun digitasi). Apabila skala maupun sumbernya
berbeda maka perlu dilakukan georeferensi terlebih dahulu untuk penyamaan
format data.
2. Pemetaan Alternatif
Melalui metode pengambilan data citra satelit, terutama untuk aplikasi tertentu dengan spesifikasi khusus maka proses pemetaan dapat dilakukan dengan metode alternatif.Dalam Pemetaan Alternatif ini metode pembuatan petanya di luar metode yang telah ada dengan memanfaatkan tekhnologi tepat guna dengan teknik dan metoda yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada cara pemetaan ini sumber data utama yang digunakan adalah Peta Rupa Bumi, Foto udara, Citra Satelit, Ikonos, Peta Scaner lainnya, dengan skala berkisar pada skala wilayah yang akan dibuat. Peta yang dihasilkan akan berupa peta digital sebagai peta dasar yang akan memuat berbagai macam informasi yang dibutuhkan dan dapat di upgrade setiap saat oleh pemakai peta pada nantinya. Metode alternatif ini bersifat sebagai pelengkap sumber data dimana ditujukan untuk pengelolaan database, untuk itu berbagai macam informasi dalam tema-tema penataan batas areal dapat digunakan metode peta tematik hasil turunan peta dasar yang dikompilasi dengan sumber data dari citra satelit melalui hasil penafsirannya.
ILLUSTRASI IMAGE
Dalam era kemajuan tehnologi yang serba komputerisasi, pembuatan peta tidak lagi membutuhkan waktu yang lama, biaya yang tinggi dan akurasi yang sering dipertanyakan, dan dengan tehnologi GIS pembuatan peta dapat cepat tersaji, tingkat akurasi yang baik, dan tingkat koreksi yang kecil. Beberapa sistem pemetaan yang mendukung program dan sistem GIS antara lain : Autocad Maping, Arc View, Arc Info, Map Info dan lain sebagainya. Data dari lapangan berupa data digital GPS dapat di down load langsung serta dapat di overlaykan dengan peta peta kerja lainnya, melalui langkah-langkah dalam proses pemetaan.
1. Persiapan Data Sekunder :
a. Penyediaan bahan
antara lain; peta dasar, peta kerja yang selanjutnya dilakukan digitasi serta
data citra landsat liputan terbaru yang bersumber dari LAPAN Jakarta.
b. Pembuatan peta
penafsiran RBI dan citra landsat.
2. Pembuatan Peta
Pembuatan peta dilakukan dengan teknologi Geographic Information System
(GIS) yaitu dimulai
dengan mempersiapkan
peta dasar yang berbentuk digital antara lain :
- Peta Lampiran (Peta Rancangan dari Dinas dan Instansi terkait) pada saat penentuan peruntukan areal. Peta Rupa Bumi (RBI) merupakan peta standard yang di terbitkan oleh Bakosurtanan sebagai dasar acuan pembuatan peta penggunaan atau peta peta lainnya.
- Peta RTRWP/RTRWK digunakan sebagai acuan menyajikan batas batas arahan penggunaan lahan
- Peta Citra Landsat (satelit) Liputan terbaru Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) JakartaData
- Waypoint hasil pengambilan Ground Check di lapangan dengan perangkat GPS, Berupa Koordinat UTM maupun Decimal Degrees
Mengapa kita tidak pusing atau merasakan gerakan
tersebut? Padahal kecepatan terbangnya bumi diangkasa 30
kilometer perdetik. Bumi terus Berotasi dan Berevolusi
Itu
terjadi karena bumi kita berotasi secara seragam, tidak melonjak-lonjak, sementara
indra kita terbatas hanya bisa merasakan perubahan gerak (percepatan)
saja. Setiap kali benda diusik dari geraknya misalnya dengan mengubah
arah atau kecepatannya maka benda itu mengalami percepatan. Misalkan kita naik
mobil yang bergerak dalam lintasan lurus dan mobil itu beroperasi menggunakan cruise
control (pengatur kecepatan otomatis yang membuat mobil itu bergerak dengan
kecepatan konstan). Kita tidak merasakan gaya apa pun mendorong tubuh
kita. Akan tetapi begitu mobil memasuki tikungan, tubuh kita merasakannya
karena kita sedikit terdorong ke arah luar lengkungan.
Contoh
lain lagi jika pengemudi tiba-tiba menginjak pedal akselerator tubuh kita
langsung menyadarinya karena tiba-tiba kita terdorong ke sandaran kursi.
Atau
jika pengemudi mengerem mendadak, tubuh kita tiba-tiba bergerak terdorong ke
depan.
Pada hakikatnya tubuh kita tidak tahu
bahwa ia sedang bergerak meskipun otak kita mengetahuinya.
Otak
tahu bahwa bumi terus berotasi dan berevolusi tetapi tubuh kita tidak
merasakannya karena bumi bergerak dengan mulus, berkesinambungan dan
seragam. Seperti yang dikatakan Newton dalam hukum pertama tentang gerak
benda (termasuk tubuh) yang sedang bergerak pada kecepatan konstan dalam
lintasan lurus akan terus bergerak seperti itu kecuali ada gaya dari luar yang
mempengaruhinya. Tanpa gaya dari luar benda itu (termasuk tubuh kita)
tidak akan pernah tahu bahwa ia sedang bergerak.
Bisakah
kita merasakan putaran bumi?
Apakah kita pernah dapat merasakan
putaran bumi? Dapatkah hewan lain atau makhluk merasa berputar atau bereaksi
untuk itu? Mengapa kita tidak pusing?
Pada khatulistiwa, Bumi berputar pada 1000 mil per jam di sekitar porosnya dan bergerak pada 67.000 mil per jam mengelilingi matahari. Dengan semua gerakan ini, Anda mengharapkan untuk merasakan sesuatu, kan? Nah kita tidak merasakan apa-apa karena semua gerakan hampir sepenuhnya konstan.
Bila Anda naik pesawat yang gerakannya benar-benar halus
atau naik kereta api, Anda tidak merasakan gerakan kecuali pesawat / kereta memperlambat,
mempercepat, atau menyentuh gundukan di jalan. Jadi selama ada gerakan konstan,
kita tidak merasakannya.
Ada juga cara lain di mana kita secara tidak langsung bisa merasakan putaran bumi. Di atas kita mengatakan bahwa bumi berputar adalah contoh dari gerak hampir konstan. Alasan kami mengatakan "hampir" adalah bahwa putaran bumi membawa kami berkeliling dalam lingkaran, tidak dalam garis lurus. Ini adalah lingkaran yang sangat besar, dan dibutuhkan waktu lama untuk pergi berkeliling, tetapi secara kualitatif itu adalah hal sama yang terjadi pada perjalanan taman hiburan berputar, di mana ia merasa seperti Anda sedang merasakan tekanan ke luar dalam perjalanan berputar. Bumi berputar yang melemparkan kita jauh dari permukaannya sedikit, sehingga berat kita sedikit berkurang dari yang kita seharusnya,Namun, ini adalah efek yang sangat kecil.
Ada juga cara lain di mana kita secara tidak langsung bisa merasakan putaran bumi. Di atas kita mengatakan bahwa bumi berputar adalah contoh dari gerak hampir konstan. Alasan kami mengatakan "hampir" adalah bahwa putaran bumi membawa kami berkeliling dalam lingkaran, tidak dalam garis lurus. Ini adalah lingkaran yang sangat besar, dan dibutuhkan waktu lama untuk pergi berkeliling, tetapi secara kualitatif itu adalah hal sama yang terjadi pada perjalanan taman hiburan berputar, di mana ia merasa seperti Anda sedang merasakan tekanan ke luar dalam perjalanan berputar. Bumi berputar yang melemparkan kita jauh dari permukaannya sedikit, sehingga berat kita sedikit berkurang dari yang kita seharusnya,Namun, ini adalah efek yang sangat kecil.
Pada khatulistiwa, berat badan Anda berkurang (dibandingkan dengan Bumi non-berputar) sekitar 0,3%; efek melemah ketika Anda pergi ke utara atau selatan, dan setelah Anda mencapai utara atau kutub selatan menghilang sepenuhnya karena Bumi tidak berputar. Jadi jika Anda bisa merasakan perbedaan dalam berat badan sebesar 0,3% (sekitar setengah kilo untuk orang pon 150), dan jika Anda melakukan perjalanan dari ekuator ke utara atau kutub selatan, maka secara teknis, Anda bisa merasakan efek dari Bumi berputar. Di sisi lain, berat orang secara alami berfluktuasi lebih dari 0,3%, sehingga tidak mungkin bahwa Anda akan bisa mengurai ini dari efek lainnya (seperti apakah Anda baru saja makan siang)
BAB I
MENGENAL DUNIA MELALUI GARIS MEREDIAN
DAN GARIS PARALEL BUMI
Meridian Utama di
Greenwich, Inggris
Negara-negara
yang berada pada garis meridian (biru)
Dalam geografi, meridian
adalah sebuah garis khayal pada permukaan bumi, tempat kedudukan
titik-titik dengan bujur
yang sama, menghubungkan kutub utara dan kutub
selatan. Dengan demikian setiap titik di permukaan bumi memiliki
meridiannya sendiri-sendiri. Sebuah titik di suatu meridian ditentukan posisinya
oleh lintang.
Setiap meridian selalu tegak lurus dengan lingkaran lintang. Tiap-tiap meridian
memiliki panjang yang sama, yaitu setengah dari lingkaran
besar bola bumi.Meridian yang melewati instrumen fundamental (lingkaran transit) yang ada di Observatorium Greenwich, Inggris, berdasarkan persetujuan internasional dianggap sebagai Meridian Utama atau Meridian Standar. Meridian ini memiliki arti bujur nol derajat. Meridian lainnya diidentifikasi dengan sebuah sudut yang dibentuk oleh perpotongan antara bidang meridian tersebut dan bidang Meridian Utama. Meridian pada sisi bumi yang berlawanan dengan Greenwich (yang merupakan setengah lingkaran lain dari sebuah lingkaran yang melewati Greenwich) adalah bujur 180°. Meridian lainnya terletak antara 0° dan 180° bujur barat di hemisfer barat (barat Greenwich) dan antara 0° dan 180° bujur timur di hemisfer timur (timur Greenwich).
Istilah "meridian" berasal dari bahasa Latin, meridies, yang berarti "tengah hari" (atau "midday" dalam bahasa Inggris); Matahari melintasi titik di atas suatu meridian yang merupakan titik setengah jalan lintasannya antara saat terbit dan tenggelam. Akar kata Latin yang sama digunakan juga untuk menyebut istilah A.M. dan P.M. yaitu suatu pernyataan waktu untuk memisahkan jam-jam dalam satu hari ketika dinyatakan dalam sistem 12 jam.
ATLAS
1. Definisi
Atlas berasal dari bahasa Yunani “Atlas” yang berarti “dewa penopang bumi”. Dalam ilmu pemetaan (kartografi) atlas merupakan kumpulan bermacam-macam peta yang disusun dengan simbul, tulisan, dan bahasa yang sama. Walaupun terdiri beberapa peta, tetapi sebenarnya atlas itu bukan peta. Atlas itu berupa buku yang berisi bermacam-macam peta yang dilengkapi dengan diagram, gambar, data statistik, dan uraian penjelasannya dan berwarna.
2. Jenis dan Penggunaan Atlas
Menurut jenisnya atlas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Atlas Nasional
Atlas nasional adalah atlas yang dibuat secara nasional oleh suatu negara tertentu. Atlas ini berisi tentang data, gambar-gambar, pulau-pulau, dan wilayahnegara yang bersangkutan.
b. Atlas Dunia
Atlas dunia adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan wilayah seluruh dunia, yang meliputi Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, Australia, dan Antartika.
c. Atlas Semesta
Atlas semesta adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan alam semesta, yang meliputi tata surya, galaksi, satelit, bintang, benda angkasa, dan sebagainya.
Seperti halnya peta, atlas memiliki kegunaan antara lain:
a. Sebagai sumber ilmu pengetahuan
b. Merupakan sumber data geografis
3. Mencari Informasi Dari Atlas
Informasi dalam atlas dapat dicari melalui: index, daftar isi, garis lintang, dan garis bujur/meredian.
1).Index nomor peta, yaitu nomor peta untuk membantu pemakai peta mencari letak suatu tempat. Contoh: 19 C 6, 19 menunjukan halaman tempat itu berada, C menunjukan baris (lintang) pada halaman itu, dan 6 adalah kolom (bujur) pada halaman itu.
2) Daftar Isi
Daftar isi berisi tentang urutan atlas lengkap dengan halamannya. Daftar isi berguna sebagai petunjuk bagi pengguna peta.
Contoh: daftar isi Atlas Nasional secara berturut-turut berisi tentang kata pengantar, peta Indonesia, pulau-pulau Indonesia, kota-kota besar di tiap pulau dan sebagainya.
3) Garis Lintang dan bujur
Garis lintang adalah garis-garis khayal bumi pada peta yang melintang arah timur-barat. Garis lintang disebut juga garis paralel. Adapun garis-garis lintang istimewa bumi adalah:
a). Garis lintang 0° (garis ekuator/garis katulistiwa) yang membagi bumi menjadi
dua bagian utara dan selatan.
b). Garis 231/2° LU dan LS merupakan garis balik peredaran semu tahunan matahari.
c). Titik lintang 90° merupakan titik kutub.
Garis bujur adalah garis khayal bumi pada peta yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan. Garis bujur disebut juga garis meredian. Garis bujur berguna untuk pembagian daerah waktu.
BAB II
1. Definisi
Atlas berasal dari bahasa Yunani “Atlas” yang berarti “dewa penopang bumi”. Dalam ilmu pemetaan (kartografi) atlas merupakan kumpulan bermacam-macam peta yang disusun dengan simbul, tulisan, dan bahasa yang sama. Walaupun terdiri beberapa peta, tetapi sebenarnya atlas itu bukan peta. Atlas itu berupa buku yang berisi bermacam-macam peta yang dilengkapi dengan diagram, gambar, data statistik, dan uraian penjelasannya dan berwarna.
2. Jenis dan Penggunaan Atlas
Menurut jenisnya atlas dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Atlas Nasional
Atlas nasional adalah atlas yang dibuat secara nasional oleh suatu negara tertentu. Atlas ini berisi tentang data, gambar-gambar, pulau-pulau, dan wilayahnegara yang bersangkutan.
b. Atlas Dunia
Atlas dunia adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan wilayah seluruh dunia, yang meliputi Benua Asia, Afrika, Eropa, Amerika, Australia, dan Antartika.
c. Atlas Semesta
Atlas semesta adalah atlas yang dibuat untuk menggambarkan keadaan alam semesta, yang meliputi tata surya, galaksi, satelit, bintang, benda angkasa, dan sebagainya.
Seperti halnya peta, atlas memiliki kegunaan antara lain:
a. Sebagai sumber ilmu pengetahuan
b. Merupakan sumber data geografis
3. Mencari Informasi Dari Atlas
Informasi dalam atlas dapat dicari melalui: index, daftar isi, garis lintang, dan garis bujur/meredian.
1).Index nomor peta, yaitu nomor peta untuk membantu pemakai peta mencari letak suatu tempat. Contoh: 19 C 6, 19 menunjukan halaman tempat itu berada, C menunjukan baris (lintang) pada halaman itu, dan 6 adalah kolom (bujur) pada halaman itu.
2) Daftar Isi
Daftar isi berisi tentang urutan atlas lengkap dengan halamannya. Daftar isi berguna sebagai petunjuk bagi pengguna peta.
Contoh: daftar isi Atlas Nasional secara berturut-turut berisi tentang kata pengantar, peta Indonesia, pulau-pulau Indonesia, kota-kota besar di tiap pulau dan sebagainya.
3) Garis Lintang dan bujur
Garis lintang adalah garis-garis khayal bumi pada peta yang melintang arah timur-barat. Garis lintang disebut juga garis paralel. Adapun garis-garis lintang istimewa bumi adalah:
a). Garis lintang 0° (garis ekuator/garis katulistiwa) yang membagi bumi menjadi
dua bagian utara dan selatan.
b). Garis 231/2° LU dan LS merupakan garis balik peredaran semu tahunan matahari.
c). Titik lintang 90° merupakan titik kutub.
Garis bujur adalah garis khayal bumi pada peta yang membujur dari kutub utara ke kutub selatan. Garis bujur disebut juga garis meredian. Garis bujur berguna untuk pembagian daerah waktu.
BAB II
INDAHNYA
BUMI DARI PENGAMATAN MANUSIA TERHADAP GLOBE
1. Definisi
Istilah globe berasal dari bahasa latin “globess” yang berarti “bulatan” atau “bola”. Globe digunakan untuk menunjukan bola bumi dan bola langit (planet). Secara khusus globe merupakan suatu model (miniatur) dari bumi yang berbentuk bola dan dapat diputar pada porosnya seperti bumi kita ini dibuat dengan skala tertentu.
Seorang sarjana bangsa Yunani bernama Crates pada tahun ± 400 S.M berpendapat bumi berbentuk bulat seperti bola. Hal itu kemudian dibuktikan oleh ekspedisi Magellans pada tahun 1522 yang mengelilingi bumi dengan armada lautnya. Tetapi sebenarnya bentuk bumi tidaklah bulat sempurna seperti sebuah bola, melainkan agak pipih di kedua kutubnya yang kemudian disebut bentuk elipsoida (Elip) atau spheroida.
Beberapa sarjana, antara lain: Bessel, Hayford, dan Everest telah memperhitungkan secara matematis ukuran-ukuran bumi dan menyatakan garis tengah bumi dari kutub ke kutub lebih pendek dari pada garis tengah ekuator bumi. Oleh karena perbedaan panjang garis tengah tadi, maka bumi berbentuk elipsoida. Berbagai elipsoida digunakan dalam pemetaan. Tiap-tiap elipsoida ditentukan oleh parameter sumbu panjang dan sumbu pendek bumi yang disebut dengan bilangan kepipihan (Flattened = f).
Hasil dari pengamatan para sarjana menunjukan bilangan pemipihan yang berbeda-beda seperti terlihat pada tabel berikut:
Atas dasar tabel tersebut di atas
dapat dilihat pemipihan di daerah kutub-kutub bumi kecil sekali yaitu
kurang 1/300 atau 0,003; maka orang awam menyatakan bumi itu berbentuk bulat
seperti bola.
Globe digunakan untuk meletakkan tempat-tempat dalam keterkaitan yang tepat antara satu tempat dengan tempat ainnya. Untuk menempatkan posisi tempat-tempat tersebut dilihat garis-garis artifisial/tambahan, yang berdasarkan kesepakatan internasional, dan dilukiskan dalam globe itu dalam kaitannya dengan kutub bumi (kutub geografis, bukan kutub magnet bumi)
Globe digunakan untuk meletakkan tempat-tempat dalam keterkaitan yang tepat antara satu tempat dengan tempat ainnya. Untuk menempatkan posisi tempat-tempat tersebut dilihat garis-garis artifisial/tambahan, yang berdasarkan kesepakatan internasional, dan dilukiskan dalam globe itu dalam kaitannya dengan kutub bumi (kutub geografis, bukan kutub magnet bumi)
Sumbu bumi adalah pusat bumi berputar atau berotasi dengan arah putaran negatif (berlawanan dengan arah jarum jam).
Tempat-tempat di Bujur Timur mempunyai waktu lokal lebih awal dari pada waktu Greenwich (Greenwich Mean Time = GMT), sedangkan yang terletak di Bujur Barat lebih lambat dari GMT. Setiap 15 derajat perbedaan meredian waktunya berbeda 1 jam. Kedua garis meredian 180° BT dan 180° BB berimpit di tengah-tengah Samudera Pasifik di sebelah barat Polenisia. Di situlah terletak Garis Batas Tanggal Internasional. Seseorang yang melintasi garis itu ke arah timur harus menghitung sekali lagi tanggal yang sama. Sebaliknya yang melintasi ke arah barat harus meloncati/melewatkan 1 hari dari tanggal ketika ia melintasi garis batas tersebut.
2. Sejarah dan Sifat Globe
Globe pertama dibuat oleh Martin Behaim di Nuremberg, Jerman pada tahun 1492, merupakan perkiraan bentuk bumi yang paling mendekati keadaan sebenarnya dengan skala diperkecil. Globe tersebut dibuat dengan konsep Ptolemy sehingga benua Amerika belum tergambar. Adapun globe yang paling terkenal pada masa-masa itu ialah globe buatan Johannes Schoner, juga dari Nuremberg. Dua dari globenya yang bertahun 1515 dan 1520 menggambarkan selat Amerika Selatan, meskipun Magellan belum melakukan pelayaran dan pemetaan ke daerah itu.
Pada setiap globe, garis tengah dan luasnya berbanding langsung dengan garis tengah dan luas permukaan bumi sebenarnya. Dengan globe dapat digambarkan secara tepat jarak (equidistant),. luas (equivalent), arah dan bentuk (conform) dengan cara terbaik, yaitu mendekati keadaan sebenarnya, walaupun dengan skala yang diperkecil.
Sebagai alat peraga untuk pengajaran geografi, globe mempunyai beberapa keunggulan, yaitu akurat dalam melukiskan muka bumi, jarak yang equidistant. luas yang equivalent serta interrelasi antara satu tempat dengan tempat-tempat yang lain, seperti misalnya masalah iklim (angin topan, badai, hujan, dan lain-lain). Namun demikian globe mempunyai kekurangan juga, yaitu bentuknya yang tidak mudah diringkas untuk dibawa (tidak portable) dan hanya baik untuk memberikan gambaran globe. Untuk itu saling melengkapi antara globe, atlas, dan peta memang hal yang paling baik.
3. Penggunaan Globe
Globe sangat baik untuk menggambarkan kenampakan bumi. Bentuk fisik yang bulat dapat menggambarkan bumi mirip seperti aslinya. Dicantumkannya garis lintang dan bujur membantu pembaca untuk membayangkannya. Oleh karena itu globe memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dibanding dengan peta dan atlas.
Sebagai model bumi, globe dibuat mirip dengan keadaan bumi sesungguhnya. Kedudukan atau posisi kecondongan globe yang sebesar 661/2° sama dengan kecondongan bumi terhadap bidang ekliptika. Ekliptika adalah garis lingkar peredaran semu matahari mengelilingi bumi yang ditempuh selama satu tahun (sebenarnya bumi yang beredar mengelilingi matahari). Antara bidang ekliptika dan bidang ekuator langit membentuk sudut 231/2°.
Globe mempunyai banyak manfaat, karena dapat digunakan sebagai alat ukur untuk:
a. Menggambarkan dan memproyeksikan daerah-daerah di bumi yang mengalami gerhana dan proses terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.
b. Mengetahui perbedaan waktu berbagai tempat di bumi dengan pertolongan garis bujur.
c. Mengetahui perbedaan iklim matahari dengan pertilingan garis lintang.
d. Menggambarkan letak garis lintang, garis bujur, garis ekuator, letak kutub utara dan kutub selatan, letaj bujur 180°, dan letak benua-benua pada globe. Sebenarnya Garis-garis ini tidak terdapat pada bumi kita, tetapi garis-garis ini diperlukan karena sangat membantu dalam mempelajari letak kenampakan geografis bumi.
4. Mencari Informasi Dari Globe.
Globe dapat memberikan informasi dengan baik karena:
a. Bentuk dan posisinya mirip dengan bumi yang sesungguhnya.
b. Dilengkapi dengan garis lintang dan garis bujur. Garis-garis ini sangat menolong bagi pembaca globe.
Beberapa informasi yang dapat diperoleh dari globe antara lain:
a. Luas daerah, negara, benua dan laut.
b. Waktu terjadinya pergantian musim
c. Letak astronomis maupun geografis berbagai tempat di muka bumi
Globe kurang praktis dan membingungkan untuk kepentingan pejelajahan bumi, misalnya: pelayaran, penerbangan, dan perjalanan darat. Oleh karena itu mereka sering diubah menjadi peta, dengan cara menggunting globe menjadi beberapa lembar kecil dan diletakkan secara mendatar.
Pengubahan globe menjadi peta tersebut masih merepotkan. Untuk itu para ahli pemetaan berusaha mencari cara untuk menggambarkan permukaan bumi dalam bidang datar, dengan tingkat kesalahan yang sekecil mungkin. Pengubahan globe menjadi peta ini menggunakan teknik proyeksi peta.
5. Kemiringan sumbu bumi (globe) dan Iklim
Kemiringan sumbu bumi (globe) terhadap garis peredaran semu matahari yang sebesar 661/2° mengakibatkan kutub utara dan kutub selatan secara bergantian menghadap ke matahari selama 6 bulan.
Kemiringan sumbu bumi (globe) tersebut menimbulkan pengaruh terhadap kedaan geografis di muka bumi sebagai berikut:
- Pada tanggal 21 Maret
Posisi matahari tepat di atas ekuator. Semua tempat di bumi mengalami panjang siang dan malam yang sama. Lingkaran batas bayangan dari kutub membagi garis-garis lingkaran lintang atas dua bagian yang sama.
- Pada tanggal 21 Juni
Pada saat ini kutub utara bumi menghadap ke arah matahari. Akibatnya lingkaran batas bayangan berada sejauh 231/2° dari kutub utara, sehingga posisi matahari tepat berada di garis balik utara matahari. Daerah di lingkaran kutub utara mendapat sinar selama 24 jam (sehari penuh), sedangkan di lingkaran kutub selatan berada dalam bayangan. Pada saat itu kutub utara mengalami siang terus menerus, sedangkan di kutub selatan matahari tidak terbit atau malam terus menerus.
- Pada tanggal 23 September
Posisi matahari kembali tepat di atas ekuator. Semua tempat di bumi mengalami panjang siang dan malam yang sama. Keadaannya persis seperti tanggal 21 Maret.
- Pada tanggal 22 Desember
Matahari tepat berada di garis balik selatan (topic of capricorn). Kutub selatan bumi menghadap matahari. daerah di lingkaran kutub selatan mendapat sinar selama 24 jam (sehari penuh), sedangkan di lingkaran kutub utara berada pada bayangan.
DAFTAR
PUSTAKA dari artikel KARTOGRAFI DASAR yang ditulis oleh Drs. Rudi Hartono,
M.Si, yaitu:
1.
Chaldun, Achmad., 2002. Atlas Indonesia dan Dunia. PT. Karya Pembina Swajaya.
Cetakan ke 20.
2. Gunawan, Totok.2004. Fakta dan Konsep Geografi.Ganeca Exact, Bandung,
3. Hartono, Rudi., 1990. Kartografi. Proyek OPF IKIP Malang. Tidak diterbitkan.
4. Idris, Yusuf., 1999. Kartografi. Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, PPPG IPS dan PMP Malang. Tidak diterbitkan.
5. Raisz, Erwin., 1969. General Cartography. John Wiley and Sons, New York.
6. —————., 1977. Principles of Cartography. John Wiley and Sons, New York.
7. Robinson, Arthur H dan Sale, Randall D., 1969. Elements of Cartography. John Wiley And Sons Inc. New York.
2. Gunawan, Totok.2004. Fakta dan Konsep Geografi.Ganeca Exact, Bandung,
3. Hartono, Rudi., 1990. Kartografi. Proyek OPF IKIP Malang. Tidak diterbitkan.
4. Idris, Yusuf., 1999. Kartografi. Depdikbud, Dirjen Dikdasmen, PPPG IPS dan PMP Malang. Tidak diterbitkan.
5. Raisz, Erwin., 1969. General Cartography. John Wiley and Sons, New York.
6. —————., 1977. Principles of Cartography. John Wiley and Sons, New York.
7. Robinson, Arthur H dan Sale, Randall D., 1969. Elements of Cartography. John Wiley And Sons Inc. New York.
BAB III
MERENUNGKAN CIPTAAN ALLAH MELALUI GARIS LINTANG DAN BUJUR BUMI
Garis Lintang dan Garis Bujur
Untuk
menentukan suatu tempat secara tepat di permukaan bumi biasanya digunakan garis
geografi yang diakui secara internasional. Garis geografi tersebut ada dua
yaitu : Garis lintang dan Garis Bujur. Garis bujur merupakan garis
khayal/imaginer yang menghubungan kutub-utara dan selatan. Selain garis bujur,
ada juga garis khayal/imeginer yang melintang tegak lurus garis bujur. Namanya
garis LINTANG
Jika dalam contoh
penjelasan garis bujur sebelumnya kamu memotong semangka ”dari atas ke bawah”
maka garis lintang ini ibarat kamu memotong semangka melintang di perutnya.
Garis lintang ini
juga terdiri dari garis-garis yang saling sejajar dari “perut” semangka hingga
kepala dan kakinya. Kita lihat lagi bola dunia, garis lintang utama yang
membagi bumi tepat dua bagian disebut garus khatulistiwa. Garis lintang yang
berada di sebelah ”Atas” khatulistiwa disebut Lintang Utara dimulai dari 0o
hingga 90o, dan yang berada di bagian bawah disebut Lintang Selatan
juga mulai dari 0o hingga 90o.
Oh ya kita boleh
berbangga dengan Negara Indonesia, jika garis bujur 0o melewati kota Greenwich
di London sana, maka Garis Lintang 0o atau Khatulistiwa melalui negara kita,
tepatnya di kota Pontianak.
Garis Lintang
Garis lintang
adalah garis yang melintang membagi bola bumi (globe) menjadi dua, yaitu bagian
utara dan bagian selatan garis khatulistiwa. Pengukurannya dalam derajat, menit
dan detik serta ditulis dalam singkatan, misalnya 55o 53’ 10” U. Titik di utara
garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan
katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis Lintang
menandakan perbedaan zona iklim di bumi. Daerah diantara garis Khatulistiwa
yang diapit oleh garis CANCER dan garis CAPRICORN (antara 23,27 o LU
– 23,27 o LS) disebut daerah tropis, karena di sanalah sepanjang
waktu matahari bersinar pada siang hari, di daerah ini hanya dikenal 2 musim
yaitu musim panas dan penghujan. Sementara daerah antara 23,27o LU
dan 66,33oLU serta antara 23,27oLS dan 66,33oLS
disebut daerah sub-tropis, di daerah ini dapat terjadi 4 musim yaitu musim
panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi.
Garis Bujur
Garis Bujur adalah
garis yang membujur, membagi bola bumi menjadi dua, yaitu bagian barat dan
timur. Garis tersebut menghubungkan ke dua kutub dan melewati kota Greenwich,
Inggris. Pengukurannya dalam derajat, menit dan detik. Misalnya 5o
10’ 30” B.
Titik di barat
bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur
Timur.
Kombinasi garis
lintang dan garis bujur ini berguna untuk menentukan suatu lokasi di permukaan
bumi. Garis Lintang menandakan sumbu x dan garus bujur menandakan sumbu y dalam
sistem koordinat cartesian. Sebagi contoh kota Sabang di pulau We berada pada
koordinat 6oLU 95o BT, dan kota Merauke di Papua memiliki koordinat
11oLS dan 141oBT.
Garis Lintang (Paralel) dan garis
Bujur (Meridien)
- Garis Lintang (Parelel) adalah garis abstrak yang melintang yang melingkari permukaan bumi dan membagi bumi menjadi dua bagian yaitu Utara dan Selatan. Garis Lintang 0º disebut juga garis khatulistiwa atau equator, jarak dari garis lintang equator/khatulistiwa ke kutub utara yaitu dari 0º - 90º LU (North) dan jarak dari khatulistiwa ke kutub selatan yaitu dari 0º - 90º LS (South)
- Garis Bujur, adalah garis abstrak yang membujur dari kutub utara sampai ke kutub selatan yang menunjukan pembagian daerah waktu, garis bujur utama adalah 0º disebut juga garis meridien utama yang melalui kota greenwich (London Inggris), jarak dari garis bujur 0º ke arah timur sejauh 180º BT (East) dan kearah barat demikian juga sejauh 180º. Garis bujur utama ditetapkan sebagai tanda waktu utama internasional (GMT/Greenwich Mean Time).
- Legenda, adalah keterangan yang menunjukkan suatu tempat, waktu dan lain sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol tertentu yang umum serta garis garis yang membedakan batas dan satuan warna warna untuk membedakan ketinggian dan kedalaman tempat.
- Mata angin, adalah penunjuk arah atau orientasi yang menunjukan empat arah utama yaikni Utara, Selatan, Timur dan Barat, serta 12 arah antara yang lainnya, alat yang biasa digunakan untuk penunjuk arah ini adalah compass (kompas), tetapi pada setiap perangkat GPS kompas sudah disediakan, dalam kompass arah jarum selalu menunjukan ke arah utara-selatan sehingga arah lainnya dapat diketahui.
- Skala peta adalah perbandingan antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya dipermukaan bumi atau di lapangan, skala biasanya di nyatakan dengan angka atau garis, misalnya 1 : 100.000 ini berati 1 cm di peta menunjukan jarak 100.000 cm atau 1 km di lapangan atau di pernukaan bumi (setiap 1 cm di peta di bagi 100.000 untuk setiap km-nya)
- Inset peta, adalah bagian dari peta yang digambarkan berupa peta kecil secara khusus untuk membandingkan atau menggambarkan letak peta utama dalam peta (lingkungan sekitarnya, misalnya kabupaten terhadap propinsi, areal kebun terhadap kabupaten atau propinsi)
1. Penurunan/kompilasi dari Peta yang Telah Ada
Pembuatan peta diperoleh dari peta-peta yang
sudah ada, misalnya Peta Topografi dan Peta Rupa Bumi Indonesia (BAKOSURTANAL),
Peta RTRWK, dan lainnya. Secara kartografis hasil yang didapatkan berupa peta
turunan. Proses pemetaannya dilakukan dengan mengkonversi peta menjadi data
digital (melalui scanning maupun digitasi). Apabila skala maupun sumbernya
berbeda maka perlu dilakukan georeferensi terlebih dahulu untuk penyamaan
format data.
2. Pemetaan Alternatif
Melalui metode pengambilan data citra satelit, terutama untuk aplikasi tertentu dengan spesifikasi khusus maka proses pemetaan dapat dilakukan dengan metode alternatif.Dalam Pemetaan Alternatif ini metode pembuatan petanya di luar metode yang telah ada dengan memanfaatkan tekhnologi tepat guna dengan teknik dan metoda yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Pada cara pemetaan ini sumber data utama yang digunakan adalah Peta Rupa Bumi, Foto udara, Citra Satelit, Ikonos, Peta Scaner lainnya, dengan skala berkisar pada skala wilayah yang akan dibuat. Peta yang dihasilkan akan berupa peta digital sebagai peta dasar yang akan memuat berbagai macam informasi yang dibutuhkan dan dapat di upgrade setiap saat oleh pemakai peta pada nantinya. Metode alternatif ini bersifat sebagai pelengkap sumber data dimana ditujukan untuk pengelolaan database, untuk itu berbagai macam informasi dalam tema-tema penataan batas areal dapat digunakan metode peta tematik hasil turunan peta dasar yang dikompilasi dengan sumber data dari citra satelit melalui hasil penafsirannya.
ILLUSTRASI IMAGE
Dalam era kemajuan tehnologi yang serba komputerisasi, pembuatan peta tidak lagi membutuhkan waktu yang lama, biaya yang tinggi dan akurasi yang sering dipertanyakan, dan dengan tehnologi GIS pembuatan peta dapat cepat tersaji, tingkat akurasi yang baik, dan tingkat koreksi yang kecil. Beberapa sistem pemetaan yang mendukung program dan sistem GIS antara lain : Autocad Maping, Arc View, Arc Info, Map Info dan lain sebagainya. Data dari lapangan berupa data digital GPS dapat di down load langsung serta dapat di overlaykan dengan peta peta kerja lainnya, melalui langkah-langkah dalam proses pemetaan.
1. Persiapan Data Sekunder :
a. Penyediaan bahan
antara lain; peta dasar, peta kerja yang selanjutnya dilakukan digitasi serta
data citra landsat liputan terbaru yang bersumber dari LAPAN Jakarta.
b. Pembuatan peta
penafsiran RBI dan citra landsat.
2. Pembuatan Peta
Pembuatan peta dilakukan dengan teknologi Geographic Information System
(GIS) yaitu dimulai
dengan mempersiapkan
peta dasar yang berbentuk digital antara lain :
- Peta Lampiran (Peta Rancangan dari Dinas dan Instansi terkait) pada saat penentuan peruntukan areal. Peta Rupa Bumi (RBI) merupakan peta standard yang di terbitkan oleh Bakosurtanan sebagai dasar acuan pembuatan peta penggunaan atau peta peta lainnya.
- Peta RTRWP/RTRWK digunakan sebagai acuan menyajikan batas batas arahan penggunaan lahan
- Peta Citra Landsat (satelit) Liputan terbaru Lembaga Antariksa dan Penerbangan (LAPAN) JakartaData
- Waypoint hasil pengambilan Ground Check di lapangan dengan perangkat GPS, Berupa Koordinat UTM maupun Decimal Degrees
No comments:
Post a Comment