KATA PENGANTAR
Mengapa kurikulum baru dalam hayalan
ngawur penulis harus ada BLK, Balai Latiahn Kerja, karena bangsa Indonesia
adalah bangsa yang "pemalas". Priinsip mencintai kerja keras, dan punya daya
cipat harus dibangun paling dini, pada usia dini, sampai ke Perguruan
Tinggi. Perlu para guru Mengembangkan Daya Pikir & Daya Cipta Anak Usia
5-6 Tahun . Gagasan penulis ini, nampaknya mirip dengan apa yang
pernah diungkapkan Oleh : Uswatun Hasanah, tapi
khusus tentang dayacipta saja.
BAB
I
BALAI LATIHAN KERJA MINI DI SEKOLAH
A.
BLK
diperkenalkan kepada Anak Usia Dini
KALAU TUAN, MENCARI KUTU
JANGAN DISURUH, ORANG BUTA
KALAU INGIN PENDIDIKAN BERMUTU
SETIAP SEKOLAH, PUNYA BLK
Sejak kecil ajarkan kerja , cinta
kerja sesuai bakatnya, seperti Thomas Elpa Edison. Anak usia dini merupakan
anak yang berada pada usia 0-6 tahun.. Usia dini merupakan usia yang sangat
penting bagi perkembangan anak sehingga disebut golden age. Anak Usia Dini
sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat, baik fisik
maupun mental. Anak Usia Dini belajar dengan caranya sendiri. Bila ditinjau
dari hakikat anak usia dini, maka anak memiliki dua aspek perkembangan yaitu
biologis dan psikologis. Pada anak usia dini terjadi perkembangan otak sebagai
pusat kecerdasan terjadi sangat pesat. Selain itu, organ sensoris seperti
pendengar, penglihatan, penciuman, pengecap, perabaan, dan organ keseimbangan
juga berkembang pesat (Black,J. et all, 1995:Gesell, A.L. &Ames, F.1940)
B. Karakteristik Anak Usia 5-6 Tahun
Anak berusia antara 5-6 tahun sedang
berada pada akhir dari bagian awal masa kanak-kanaknya. Karakteristik khusus
bagi anak dalam kelompok usia 5-6 tahun adalah:
Perkembangan kemampuan fisik
Pada usia ini anak menunjukkan
keingintahuan yang besar dan aktif. Dia bisa mengatur gerakan badannya dengan
lebih baik dan lebih luwes. Anak juga bisa berjalan jinjit mundur dan berjalan
mundur dengan tumitnya. Dia juga bisa berlari dengan cepat, meloncat, berlari
dengan satu kaki. Anak pada sia ini sudah bisa mencuci tanganya sendiri tanpa
membasahi bajunya, berpakaian dan mengikat tali sepatunya sendiri. Koordinasi
motorik yang baik berkembnag smapai si anak dapat mencontoh segitiga dan belah
ketupat. Mereka mulai dapat menulus beberapa huruf dan angka dan menuliskan
namanya dengan benar. Anak juga dapat menggambar benda hidup.
Penglihatan
Anak usia 5-6 tahun dapat menguasai
indera peraba, pendengaran dan penglihatan hamper sebaik orang dewasa.
Perkembangan intelektual
Stenberg (1985) mengungkapkan bahwa
ada tiga aspek dalam kecerdasan, yaitu:
-kecerdasan analitis
-kecerdasan kreatif
-kecerdasan praktis
anak usia 5-6 tahun berada pada
akhir tahap pra-operasional, tahap saat pemikiran simbolis sangat mendominasi
hidupnya. Pemikiran simbolis membuat dia mampu untuk membuat susunan kata dan
gambar yang menggambarkan suatu objek atau tindakan tertentu dalam pikiran
anak.
Perkembangan kemampuan bahasal
Perkembangan bahasa berlangsung
dengan cepat dan membantu anak untuk mengemukakan pikiranya. Kosa kata anak
meningkat samapi 8000-14000 kata pada usia 6 tahun. Kata Tanya (kenapa, siapa,
dimana, dan kapan)lebih banyak digunakan sehingga anak pada usia ini cenderung
banyak bertanya.
Perkembangan kemampuan sosiall
Anak usia 5-6 tahun menunjukkan
lebih banyak kemampuan sosial. Hal ini dapat dilihat dari cara bermain anak
yang lebih terarah dan mampu bekerja sama dalam bermain. Anak senang bermain
bersama dan tolong menolong dalam mencapai keinginan tertentu. Ada
kecenderungan tolong menolong ini dalam bermain dan kegiatan lainya. Anak usia
ini lebih siap untuk berpisah beberapa jam dari orangtuanya dibandingkan dengan
anak yang lebih muda dari itu. Anak sudah mampu berbagi dengan oranglain, mampu
bertenggang rasa, sabar menunggu giliranya,dan mampu menerima tabggung jawab
yang ringan.
Perkembangan Emosionall
Emotional intelligence (kecerdasan
emosi) adalah suatu tingkst kepandaian dalam memahami emosi oranglain dan
mengatur emosinya sendiri, seperti misalnya mampu memptivasi diri sendiri dan
tahan menghadapi rasa frustasi, mengontrol gerak hati dan menunda kegembiraan,
mengatur untuk tetapa berpikir,berempati (mampu membayangkan dan merasakan
perasaan oranglain) dan berharap. (Goleman,1995)
Pada anak usia ini, kosa kata anak
yang berhubungan dengan emosi meningkat secara bertahap, sehingga mereka
mengenal lebih banyak variasi ekspresi oranglain. Bersamaan dengan itu anak
juga belajar ekspresi emosi dirinya.
Perkembangan kepribadianl
Selain karena faktor keturunan,
lingkungan juga mempengaruhi perkembangan kepribadian anak. Anak mempelajari
berbagai perilaku sosial dari contoh-contoh yang dilihatnya. Selain itu, pada
usia ini anak tidak hanya belajar tingkah laku tang kelihatan jelas, tapi juga
dapat mempelajari gagasan, harapan, dan nilai-nilai. Anak dapat mempelajari
hal-hal apa saja yang boleh dan tidak boleh.
Penting untuk diperhatikan bahwa
setiap anak itu unik, mereka tumbuh menurut lajunya masing-masing. Dan tidak
semua aspek perkembangan tersebut diatas tumbuh bersamaan atau berurutan
sehingga hal yang wajar jika terjadi variasi dalam perkembangan anak. Agar
menjadi perhatian para orangtua atau pendidik bahwa kwgiatan dalam mendidik
anak usia dini harus direncanakan dengan mempertimbangkan karakteristik anak
seperi yang telah disebutkan diatas.
C. Pengertian Daya Pikir dan Daya
Cipta
1. Daya pikir
Daya pikir disebut juga sebagai
kemampuan kognitif sering diartikan sebagai daya atau kemampuan seorang anak
untuk berfikir dan mengamati, melihat hubungan-hubungan, kegiatan yang
mengakibatkan seorang anak memperoleh pengetahuan baru yang banyak didukung
oleh kemampuannya bertanya.
Berk (1991:207) menerangkan bahwa
kemampuan kognitif menunjuk kepada proses dan produk dari dalam akal ;pikiran
manusia yang membawanya untuk tahu. Dalam hal ini termasuk semua kegiatan
mental manusia yang meliputi: mengingat, menghubungkan, menggolongkan,
memberikan symbol, mengkhayal, memecahkan masalah, mencipta dan membayangkan
kejadian dan mimpi.
2. Daya Cipta
Daya cipta disebut juga sebagai
kreativitas. Banyak definisi tentang daya cipta atau kreativitas yang diajukan
oleh para ahli yang satu sama lain memiliki sudut pandang sendiri-sendiri.
Namun para ahli sebenarnya telah mengembangkan pengertian kreativitas dalam
bentuk pengertian popular dan makna psikologis (Hurlock, 1978).
D. Tujuan dan Fungsi Pengembangan
Daya Pikir dan Daya Cipta
Daya Pikir
Daya pikir perlu dikembangkan sedini
mungkin karena apa yang diperoleh pada suatu periode akan sangat membantu
penembangan daya pikir pada periode selanjutnya. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan (1997) telah menetapkan tujuan dan fungsi pengembangan daya pikir di
TK yakni sebagai berikut:
a. Tujuan
Tujuan pengembangan daya pikir
adalah agar anak mampu menghubungkan pengetahuan baru yang diperolehnya. Tujuan
tersebut secara rinci adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kemampuan berpikir
logis dan pengetahuan akan ruang dan waktu
2. Anak mampu mengembangkan
pengetahuan yang sudah diketahui dengan pengetahuan baru yang diperolehnya
3. Mengembangkan kemampuan memahami
sesuatu dengan cara melihat bermacam-macam hubungan antara satu objek dengan
objek lain berdasarkan perbedaan dan persamaan
4. Mengembangkan imajinasi melalui
bermacam-macam kegiatan
5. Memberi kesempatan untuk mengolah
lingkungan dan membangun dunianya secara aktif
6. Agar anak dapat menghargai dan
mencintai isi alam sebagai ciptaan Tuhan
b. Fungsi
1. mengenalkan lingkungan sekitar
kepada anak, manfaat serta bahayanya
2. melatih agar anak mampu
menggunakan panca inderanya untuk mengenal lingkungannya
3. memberi kesempatan pd anak untuk
mengamati dan mengolah lingkungan atau dunianya secara aktif sesuai dengan
kemampuan anak
4. mengenal konsep bilangan dan
benda-benda
5. memberi kesempatan kepada anak
untuk melakukan kegiatan “bermain sambil belajar atau belajar seraya bermain”
6. melatih anak berpikir logis
Daya Cipta
Tujuan
1. Mengembangkan imajinasi dan
kreatifitas anak
2. Memberi kesempatan pada anak
untuk menciptakan sesuatu sesuai dengan kreatifitasnya
3. Anak dapat menghargai hasil
karyanya
Fungsi
1. Mengenalkan berbagai hasil karya
seni dan kreatifitas pada anak
2. Memberi kesempatan pada anak
untuk mengeksplorasi benda-benda yang ada disekitarnya
3. Melatih anak berpikir kreatif
BAB II
ANTISIPASI JIWA KORUPTOR DAN PEMALAS
A. Bangsa yang manja
Sejak
zaman penjajahan Belanda, bangsa
Indonesia, terkenal sebagai bangsa yang pemalas, manja dan sok kuasa. Setiap
orang pasti memiliki kepribadian masing-masing, dan dari masing-masing itu
memiliki pendangan yang tersendiri, tapi itu kembali ke pendapat seseorang yang
berpendapat dengan orang itu.
BAGAIMANA BISA, MEMBUAT BAJU,
JIKA YANG DIJAHIT, DAUN TALAS.
BAGAIMANA, INDONESIA MAJU,
SISWANYA DIDIDIK, MANJA DAN MALAS.
NAMPAKLAH KOYAK, TENTANG
BAJU,
PERKELAHIAN, ANTAR KAMPUNG
BAGAIMANA INDONESIA BISA
MAJU,
DAYACIPTA SISWA, TIDAK
DITAMPUNG.
Dalam, hayalan
penulis, yang masuk ke kelas SMP. SMA, nanti menjadi guru, langsung tukang
bengkel, pengusaham sukses, pelaku perkebunan dan bernagai tokoh lainya,. Jadi ada
guru akademis, guru biasa juga ada guru sosiologis, berupa pelaku asli suatu
usaha, yang dijamin dapat menularkan jiwa suksesnya, kiat-kiatnya kepada
seluruh siswa, nah begitu…..Maaf
penulis peribadi memang sekarang menjadi dosen dan widyaiswara LPMP Riau, tapi
sejak remaja, penulis sudah terampil, menjahit pakaian laki-laki, dan hobi
jualan kain…
Nah untuk kehidupan ke
depan bersosial yang baik ada kalanya kita menghindari beberapa kepribadian
yang telah dirangkum menjadi 10 keribadian yang harus dihindari.
1. Negative thinking
Berpikir
negatif terhadap segala sesuatu yang ada di hadapan akan menyebabkan Kamu
selalu persepsi objek yang Kamu lihat dengan cara yang buruk, hindari sifat
ini, agar pikiran kalian lebih tenang. Orang yang memiliki etos yang baik akan
selalu berupaya untuk berpikir positif, mencoba untuk mempersepsi segala
sesuatu dengan cara pandang yang membuat jiwa lebih harmonis.
2. Suka menyia-nyiakan waktu
Waktu
adalah pedang bermata dua, bila Kamu tidak menghunusnya, maka ia akan menghunus
Kamu. Jika Kamu ingin menjadi suskes dalam meraih cita-cita, gunakan waktu Kamu
sebaik-baiknya. Jikalau Kamu butuh istirahat, maka istirahatla dengan cara yang
berbobot.
Hukum
kehidupan selalu menjadikan kehidupan umat manusia sakit,susah dan senang.
Apabila seseorang menjalani kehidupannya dengan betah pada rasa sakit terlebih
dahulu, maka ia akan menuai rasa senang di belakang hari. Kamu harus memilih
untuk menjadikan hidup Kamu lebih potensial dibandingan teman-teman Kamu yang
lain.
3. Pesimistis
Banyak
orang memiliki potensi besar untuk menjadi orang sukses, baik secara modal
maupun skill tetapi, ketika dihadapkan pada tantangan yang sangat kecil, ia
gampang bersikap pesimistis, menggali lubang untuk melarikan diri. Kita bukan
binatang undur-undur kawan, kita mahluk cerdas yang tak akan lari dari masalah.
Belajarlah dari anak-anak mereka memiliki fokus yang begitu tinggi mengepalkan
tangan dan pandangan lurus ke depan untuk sebuah apapun yang mereka inginkan
tanpa rasa ragu/pesimis.
4. Malas
Sampai
saat ini belum ada kisah orang sukses di dunia ini yang dalam proses
kehidupannya dengan cara bermalas-malasan, ongkang-ngkang kaki, kemudian tiba-tiba
menjadi orang sukses. Kesuksessan hanya bisa ditempuh dengan cara kerja keras,
rajin, tekun dan berupaya dengan mengerahkan kemampuan pikiran, hati, sebagai
spirit untuk mendorong aspek fisik.
5. Salah memilih teman
Orang
yang bisa memilih teman yang dengan baik akan memposisikan dirinya menjadi
lebih baik lagi dari sebelumnya. Teman merupakan bagian dari diri Kamu, kalau
teman Kamu bisa memberikan sesuatu yang terbaik bagi Kamu, tentu saja Kamu bisa
memberikan yang terbaik pula pada teman Kamu. Jadilah orang yang cerdas,
bukankah Kamu ingin tertular otak profesor? atau tercium bau wangi dari penjual
parfum?
6. Ragu dalam melangkah
Imumnya
orang-orang menjadi ragu dalam melangkah karena tidak memiliki spekulasi yang
tepat tentang masalah yang akan dijalani dalam kehidupanya. Keraguan dapat
menghambat usaha yang dilakukan oleh seseorang, karena semangat untuk
mengerjakan aktifitas yang telah dilakoni selama ini menjadi setengah-setengah.
Kalau Kamu memiliki keteguhan hati dan tanggung jawab yang baik untuk melangkah
dalam kehidupan Kamu, tentu saja Kamu tidak akan ragu-ragu.
7. Lari dari tanggung jawab
Jika
ada kenikmatan yang membuat mereka puas, mereka mendekat, tetapi jika ada
pekerjaan yang harus dilakukan, mereka menjau,. itula sifat orang yang lari
dari tanggung jawab. Pada dasarnya orang yang lari dari tanggung jawab
memiliki jiwa yang manja, jiwa yang tidak mau bersusah payah untuk membangun
pekerjaan mereka.
8. Pembohong
Dalam
menjalin hubungan dengan orang lain, sifat dasar yang harus dimiliki oleh
seseorang adalah kejujuran. Apabila Kamu sudah tidak jujur, maka sulit untuk
mendapatkan kepercayaan dari orang lain, sulit mendapatkan akses dan link yang
lebih baik, meskipun ia memiliki potensi besar yang bisa menjanjikan dirinya
untuk menjadi orang sukses.
9. Tidak percaya diri
Percaya
diri merupakan salah satu kunci tersendiri bagi kesuksesan seseorang dalam
melakukan pekerjaan, Kamu bisa merasakan sendiri bukan ketika Kamu bekerja,
kemudian Kamu merasa malu ketika ada orang yang menyaksikan Kamu bekerja, maka
tentu saja pikiran Kamu tidak rileks atau tidak enjoy.
Percaya
diri menjadi modal personalitas yang harus ada dalam diri Kamu jika Kamu
menginginkan masa depan Kamu menjadi lebih cemerlang. Matahari baru akan
meletup dalam diri Kamu ketika Kamu memiliki semangaat dan rasa percaya diri
yang tinggi.
10. Sentimental dan keras kepala
Ciptakanlah
ruang kehidupan yang harmoni dan nyaman, Kamu dapat menebarkan aroma yang lebih
nikmat diruang sunyi kehidupan Kamu, ucapkanlah terimakasih Kamu ketika
menerima sesuatu, ikutlah bersedih dengan orang yang menderita, tersenyum
bersama orangorang yang bahagia dan coblah Kamu membantu mencari solusi atas
berbagai masalah yang sedang melanda mereka scara kreatif.
Hindarilah
bersikap keras kepala dan sentimen pada orang lain, maka hidup Kamu akan merasa
tenang, Kamu akan merasa terbebas dari berbagai ancaman yang bisa melanda
Kamu. Apapun yang yang terangkum diatas silahkan Veroholic pilah dan simak
dengan bijak. Waktunya kamu menentukan arah :)
No comments:
Post a Comment