Friday, April 12, 2013

CATATAN KECIL M.RAKIB

Bagaimana aku, tidak terperangah
Ada rahasia, yang tercurah.
Dari Arab, ke berbagai arah,
Ada yang suka, ada yang marah.

                              Wahabi itu, sebtulnya baik,
                              Pengikutnya saja, terlalu fanatik.
                              Mudah merangsang, berbagai konflik,
                              Sikapi dengan, cerdas dan simpatik.

Banyak orang, terperangah,
Apa dibuat, serba salah.
Makin lama, semakin parah,
Jangan sampai, mengalirkan darah.

aku terkesima dan terpengah ketika membaca buku karya Syaikh Idahram yang berjudul “Mereka Memalsukan Kitab-kitab Karya Ulama Klasik- Episode Kebohongan Publik Sekte Salafi Wahabi”.
Menurut mahasiswa asal Kairo, buku kecil yang diisi oleh Proff. DR. KH. Said Agil Siraj, M.A. dan Proff. DR. Azyumardi Azra M.A.. M.PHIL. dalam pengantarnya itu sangat berbobot sekali.
Di sana mengungkapkan kebohongan publik yang dilakukan Sekte Wahabi.
Umat Islam berharap, pada Wahabi,
Bicara bid’ah, harus dihindari.
Jangan menjadi, orang sok suci,
Beda mazhab, cobalah bertoleransi.

        Apakah akan percaya, atau  nggak percaya…… namun, bukti telah berkata. memang bukti itu harus ada bagi para pendakwah.
banyak sekali karangan para ulama classic semisal karya Imam besar sufi Imam Ghozali “ihya Ulumuddin”, “Fathul Bary” syarahnya kitab Shohehnya Imam Buhori kitab “showy” dan masih banyak karya ulama salaf ( baca: terdahulu) yang mereka (baca: wahabi) rubah agar sesuai dengan madzhab mereka. Nauzzu billah….
saya langsung ketika membaca buku karangan Ustadz Idahram itu teringat dengan misionaris paraorientalis.
namun wahabi ternyata lebih jahat dibanding orientalis (ini kesimpulan saya). karena orientalis malah membuat karya dari ulama salaf dengan teliti dan mencari dari sumber yang teruji dan terbukti kebenarannya.
kalo orientalis bertujuan agar ummat islam merujuk orientalis menjadi referensi. namun, wahabi malah menghilangkan tek dari karya ulama salaf yang berseberangan dengan aliran mereka.
apa ini-apa itu
dari situ ternyata tiada bedanya orientalis dengan wahabi.
bahkan mereka lebih jahat dan telah membohongi publik.
bukankah Nabi Muhammad S.A.W. telah bersabda “ tidak akan kumpul antara iman dengan kebohongan”??
dan ketika saya lagi nyetting fb, mata saya terpesona dengan sedikit note guru saya yang berteman di fb ini.
Syeikh Seltut menulis sedikit profil pendiri wahabi yaitu Muhammad bin abdul Wahab. beliau menukil pelajaran dari Syeikh Zeini Dahlan.
yang intinya bahwa  Muhammad bin abdul Wahab, serta ayahnya yaitu  Abdul Wahab juga saudaranya yaitu Sulaeman bin Abdul Wahab mereka telah difirasati oleh ulama salaf terdahulu bahwa gerak gerik mereka itu akan menyesatkan.
dan memang firasat orang mukmin adalah ada benarnya (nukilan makna hadist).
maka tak heran jika wahabi yang bercokol di Saudi Arabia itu selalu mati-matian dari tenaga hingga harta mereka untuk memperjuangkan alirannya.
dan yang paling disayangkan mereka adalah pembohong publik.
bahkan yang sekarang saya lihat dengan mata kepala sendiri, toko kitab disekeliling kampus Al Azhar dan Mesjid Al Azhar telah dikelilingi oleh toko buku milih orang-orang berminyak wahabi.
ini bukan usaha pembunuhan karakter, namun membuka mata ummat islam sebenarnya apa yang ada.
maaf jika kurang sopan, saya hanya melakukan amanat ilmiah saja.
semoga kita terhindar dari kebohongan dan berbohong. amiin
Curhatan Tinta Cairo

http://cdn1.searchcompletion.com/images/spacer.gifBahaya Laten Gerakan Salafi Wahabi

Rabu, 16 November 2011 14:03 wib
http://img.okeinfo.net/content/2011/11/16/285/530167/uDUeb5SQsW.jpg
Judul: Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi
Penulis: Syaikh Idahram


        Inilah buku, menilai Salafi,
        Sangat populer, di hari ini.
        Bisa bohong, bisa asli,
        Baca yang lain, segera tandingi.

        Berbicara tentang salafi wahabi, memang sangat menarik, bagaimana tidak? Sekte yang satu ini begitu berani mengklaim dirinya sebagai yang paling benar. Bahkan cenderung saling menyalahkan dan menuduh umat Islam lain telah menyimpang dari ajaran Islam sebelumnya. Ideologi salafi Wahabi yang sampai saat ini merupakan paham atau aliran keagamaan yang dianut dan diterapkan oleh Kerajaan Saudi, dengan gencar melakukan penyebaran Wahabisme.


         Mereka selalu merasa lebih unggul dan superior dengan sikap arogansi diri yang didalamnya terkandung perasaan selalu benar ketika berhadapan dengan kelompok atau pendapat orang lain. Jelas bahwa orientasi kelompok Salafi Wahabi tak lain adalah kelompok yang selalu merasa lebih unggul dan kekuasaan simbolik yang tak kenal kompromi walaupun sesama muslim.


Jika ditelisik lebih jauh dari ajaran dan penyebarannya sangat bertolak belakang dengan kenyataan dan banyak benturan dengan Alquran dan hadis-hadis. Yang lebih berbahaya, pemahaman Salafi Wahabi cenderung menyesatkan dan mengafirkan muslim lain yang ajarannya “tidak sepaham” dengan yang mereka anut.

       Dalam buku ini, penulis Syaikh Idahram, menjelaskan bahwa nama wahabiyah ini dinisbatkan kepada Muhammad Ibnu Abdul Wahab, yang lahir pada tahun 1115 H dan wafat pada tahun   1206 H.      Adapun kata Salafi, berasal dari kata as-salaf yang secara bahasa bermakna orang-orang yang mendahului atau hidup sebelum zaman kita. Adapun secara terminologis, as-salaf adalah generasi yang dimulai dari para sahabat, tabi’in dan tabi’at tabi’in. Mereka adalah generasi yang disebut Nabi Saw sebagai generasi terbaik. Namun akhir-akhir ini, penggunaan istilah “Salafi” tersebut oleh sebagian kelompok Islam tertentu dijadikan propaganda. Mereka melakukan klaim dan mengaku sebagai satu-satunya kelompok Salaf. (hlm 33).


        Muhammad Ibnu Abdul Wahab yang dinisbatkan sebagai pendiri wahabi juga tak kalah memiriskan. Dengan gencar melakukan penyebaran Wahabisme terutama di Negara Arab Saudi secara terang-terangan. Pemikirannya yang nyaris membuat umat Islam dibelahan dunia geram dengan klaim kebenarannya. Bahkan, demi menjaga klaim tersebut apa pun mereka lakukan, termasuk menyerang segala pemahaman yang tidak sejalan.


         Pada Wahabi, aku senang,
         Menanamkan, semangat juang.
         Zikir bersama, jangan diserang,
         Maulid Nabi, indah dan senang.

         Ada buku baru. Penulis temui berjudul Ulama Sejagad Menggugat Salafi Wahabi ini, dipaparkan secara ringkas dan sederhana berbagai kerancuan dan penyimpangan tokoh-tokoh utama sekte salafi wahabi yang menggerus otentitas ajaran Islam. Tak aneh jika kemudiaan dakwah salafi wahabi ditentang dimana-mana dan digugat dari berbagai mazhab, berbagai generasi disetiap masa, dan berbagai bidang keilmuan yang berbeda di belahan dunia.


        Akibatnya berbagai penyimpangan dan kekeliruan semacam itu, ulama-ulama Islam kontemporer saat ini juga menyatakan kekeliruan dan penyimpangan salafi wahabi, misalnya Prof Dr Ali Gomaa (ulama besar Al-Azhar Mesir), Prof Dr Yusuf Qaradhowi (pemikir terkemuka Qatar asal mesir), Prof Dr Abdullah al-Ghimari (guru besar ilmu hadis Maroko), Abdullah al-Harari al-Habasyi (guru besar hadis Australia asal Habasyah) dan masih banyak lagi.


          Kiranya perlu dicermati propaganda salafi wahabi yang merupakan bahaya laten bagi umat Islam yang semaking gencar menyebarkan ajarannya. Dan juga mewaspadai tokoh-tokoh salafi wahabi yang juga diungkap dalam buku ini. Mereka sudah menyebar di berbagai Negara dan mempunyai banyak karya yang bisa memunculkan benih pemikiran ala salafi wahabi.


      Buku ini menarik dibaca bagi kalangan umat Islam dan menjadikan referensi tentang wabah sekte salafi wahabi. Buku ini bukan sebagai cercaan terhadap golongan, namun sebagai kajian ilmiah dari hasil penelitian penulis buku ini selama Sembilan tahun. Selamat membaca.


Dikutip Dari Abdul Aziz MMM

Sekjen Renaisant Institute Yogyakarta

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook