Friday, April 26, 2013

KIAT SI ALIM DI KAMPUNG MALING (Penglaman sejati di katorku)







KATA PENGANTAR
      Kiat si Alim di kampung maling, merupakan bagian dari pengalaman penulis di sebuah kantor yang pegawainya sebagian besar bermental maling. Penulis sebagai sarjana pendidikan agama, berada di tengah-tengahnya. Kiat dan jurusan apa yang penulis lancarkan, akan penulis ungkapkan di dalam kumpulan cerpen ini. Kemudian pesan-pesan moral diusahakan lebih mengemuka, tujuannya adalah untuk dakwah dan menaburkan akhlaqul karimah.
     Di semua kantor, seluruh Indonesia, terjadi persaingan yang tidak sehat dan pengangguran terselubung, serta perselingkuhan yang merajalela. Hedonisme sudah menjadi model, jauh dari zuhud, jauh dari tasawuf, walaupun masing-masing beragama dan beribadah juga menurut agamanya masing-masing. Mirip dengan apa yang dirasakan oleh Antasari Azhar, manta ketua KPK, dan Abdul Raahman Saleh, mantan Jaksa Agung RI.
        Lebih sepuluh tahun yang lalu ada ungkapan begini: Pernyataan salah seorang anggota Komisi II DPR RI perihal “Ustad di Kampung Maling” pada saat berlangsungnya rapat kerja Komisi II dan III DPR RI dengan Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu telah menimbulkan kericuhan dan penilaian pro kontra.
        Lalu kenapa Jaksa Agung seakan tidak dapat menerima pernyataan tersebut ?. Bukankan dari satu sisi jika dinilai secara luas pernyataan ini telah menempatkan diri Abdul Rahman Saleh sebagai Jaksa Agung bagai Ustad yang tidak terkontaminasi oleh KKN, walau disekelilingnya mungkin masih berkeliaran “gerombolan maling” yang terus mencuri uang rakyat. Mungkin, disebabkan yang melontarkan pernyataan ini adalah salah seorang anggota DPR, yang dinilai pihak Kejaksaan Agung dan public sebahagian besar masih merupakan bagian dari yang disebut “maling itu sendiri”.
        Persoalan “Ustad di Kampung Maling” yang sebenarnya hanya merupakan kalimat kiasan (perumpamaan) adalah ungkapan suatu istilah terhadap suatu keadaan. Persoalan ini memang menarik untuk dibicarakan, namun mungkin jauh lebih menarik jika topic pembahasan kita balik menjadi “Gerombolan Maling di Kampung Ustad”. Sebab jika dianalisa lebih mendalam, Ustad di Kampung Maling” jauh lebih baik dan terhormat dibandingkan “Gerombolan Maling di Kampung Ustad”.
         Kabupaten Langkat adalah salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Dahulu dan mungkin sampai saat ini kabupaten ini masih dikenal oleh masyarakat luas sebagai salah satu kabupaten yang masyarakatnya memegang teguh nilai-nilai agama. Tidak mengherankan jika di Kabupaten ini ada satu daerah yang bernama Babussalam atau Besilam yang identik dengan sebutan “Serambi Mekah”. Desa kecil ini sering dikunjungi oleh berbagai kalangan termasuk beberapa orang pejabat Negara setingkat Menteri dari berbagai Kabinet yang terus silih berganti. Bukan hanya itu saja, bahkan menjelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden tahun 2004 lalu, beberapa orang Calon Presiden juga pernah mengunjungi daerah ini.Ada yang berkunjung hanya untuk sekedar bersilaturahmi dan kepingin tau, ada juga yang mohon doa restu.
          Selain Babussalam ada juga satu kecamatan yang memiliki nilai historis tersendiri, yaitu Kecamatan Tanjung Pura yang dulunya dikenal dengan sebutan Kota Pendidikan, Agama dan Budaya. Di kecamatan ini masih banyak terdapat sisa-sisa bangunan bersejarah lainnya, walau hanya tinggal sisa. Konon katanya di kecamatan ini berdiri Istana Kesultanan Langkat dan merupakan tempat dibesarkan dan dimakamkannya salah seorang pejuang dan pahlawan Nasional yaitu Tengku Amir Hamzah. Yang kini tinggal berdiri megah hanya Mesjid Azizi, itupun saat ini sudah dikelilingi oleh ratusan gedung tinggi yang tidak berpenghuni (penangkar walet).
        Kabupaten Langkat yang sebenarnya banyak memiliki berbagai potensi dan sumber daya alam lainnya ini menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) termasuk salah satu kabupaten termiskin di Indonesia. Masyarakatnya yang seharusnya dapat menjadi “Raja di Negeri Sendiri” ternyata saat ini banyak yang malah menjadi “Kuli di Negeri Sendiri”. Tidak diketahui secara pasti kemana perginya hasil minyak bumi yang dulu melimpah di Kecamatan Pangkalan Brandan. Bahkan Langkat yang cukup terkenal dengan komoditi udang galah dan dulunya para nelayan mendapatkannya dengan mudah, kini pergi meninggalkan Langkat seakan tidak betah.
        Tanpa bermaksud mendramatisir persoalan sebenarnya, masyarakat Langkat pada saat ini berada pada kondisi dan posisi yang semakin tidak pasti. Perekonomian masyarakat yang sudah sulit semakin diperburuk dengan ketakutan akan datangnnya kembali musibah bencana alam seperti yang terjadi akhir tahun 2003 lalu. Bencana banjir bandang Bukit Lawang yang ditetapkan pemerintah sebagai bencana nasional telah merenggut ratusan korban jiwa yang tidak berdosa.
        Walau pemerintah pada awalnya menyatakan bahwa banjir bandang Bukit Lawang tersebut terjadi akibat maraknya aksi illegal logging dikawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan kembali meralatnya dengan mengatakan bahwa bencana alam tersebut adalah bencana alam murni, namun tidak mengurangi rasa ketakutan masyarakat terhadap kemungkinan suatu saat akan terjadinya bencana susulan yang serupa.
        Sedangkan masyarakat yang berdomisili di kawasan pesisir pantai dan berprofesi sebagai nelayan tradisional juga semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebab hutan bakau (mangrove) di Pantai Timur Langkat yang sejak tahun 1981 telah ditetapkan pemerintah sebagai hutan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) suaka marga satwa kini telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit milik para pengusaha bermata sipit dari kota Medan.       Kerusakan hutan suaka margasatwa ini juga ikut menghancurkan ekosistem segala jenis biota laut yang secara otomatis berdampak hilangnya mata perncaharian para nelayan. Pasca bencana gempa dan Tsunami tanggal 26 Desember 2004 lalu, para nelayan tradisonal ini banyak yang ketakutan dan memilih untuk mengungsi.
          Keprihatinan pemerintah pusat yang memberikan bantuan dana pasca banjir banding Bukit Lawang sebesar Rp.25 milyar dan dialokasikan melalui APBD Langkat Tahun Anggaran 2004 dan seyogyanya diperuntukkan untuk merehabilitasi dan merelokasi rumah penduduk yang berdomisili di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) juga diyakini berbagai kalangan penyalurannya tidak tepat sasaran. Demikian juga dengan anggaran yang dialokasikan pemerintah pusat untuk melakukan reboisasi hutan pantai. Disamping itu, berbagai persoalan yang mungkin sama dengan persoalan lainnya di sejumlah daerah di Indonesia yaitu dugaan tindak pidana korupsi juga terjadi di Kabupaten ini.
          Seperti dugaan korupsi atau mark up anggaran Rp. 1,3 milyar untuk pembelian 45 unit mobil isuzu panther anggota DPRD Langkat periode 1999-2004, dugaan korupsi Kakan Satpol PP Langkat Rp.769 Juta, Mark Up anggaran pengadaan computer Rp.1,594 milyar, pembelian 37 unit microfon wireless untuk meja anggota DPRD Langkat Rp. 375 juta yang diduga fiktif dan mark up anggaran dalam proyek balai benih ikan Rp.2,4 milyar dan sebagainya.Proses dan tindak lanjut dari penegak hukum atas keseluruhan kasus dugaan tindak pidana korupsi yang telah dilaporkan berbagai kalangan tersebut sampai saat ini masih mengambang.
         Uraian di atas hanya merupakan sebuah gambaran bahwa masyarakat agamis bukanlah sebuah jaminan untuk tidak menjadi “maling”. Ini juga merupakan suatu ungkapan yang mungkin dapat dijadikan perbandingan bahwa menjadi “Ustad di Kampung Maling” ternyata jauh lebih baik daripada menjadi “Gerombolan Maling di Kampung Ustad”. Sebab, bagaimana bisa terjadi ada gerombolan maling di kampung ustad ?. Sehingga timbul pertanyaan, Siapa gerombolan malingnya dan ustadnya pergi kemana ?. Untuk menjawab pertanyaan ini, menjabarkan pengertian dan penilaiannya diserahkan kepada anda.

Bagian Pertama
Memilih Roti
Maling 1      :    Roti apa yang Bapak cari ?
Aku              :   Kalau ada, yang isinya kacang hijau
Maling 1 : Biarlah yang lainnya kusimpan semua (lalu     dimasukkannya ke dalam tasnya.
Aku              :    Kok begitu?
Maling 1       :   Yang  Bapak cari, kan tidak ada di sini.!

         Maling 1 ini, selalu memakai strategi bergurau dan senyum-senyum untuk melunakkan hati si Aku sebagai korabnnya, tapi jika si Aku memberi peluang sedikit saja, langsung dilibasnaya, akibatnya si Aku tidak akan mendapatkan roti.

Strategi yang Aku lancarkan menegur kesalahannya dengan sopan, sekali-sekali  membantah dan melawannya dengan keras. Apabila terdesak, dia mencaruk , mengeluarkan humor porno. Beberapa hari kemudian Aku mendapatkan informasi bahwa speda motor yang paling dinaggakannya hilang digondol maling.

DUIT DIPEGANG SATU TANGAN

Maling 2

Aku dan dia berangkat ke Singapura, karena tugas dari kantor sudah selesai Batam. Masih ada sisa waktu dua hari.

   Maling 2   :  Bapak aja yang bayar semuanya dahulu, nanti kita  bagi dua.

   Aku             : Oh yalah Pak
   Maling 2     : Sewa hotel di Gelang Serai 80 dolar, takasi 12 dolar, tambahkan saja ya. Nanti kita mau ke Orchard Road.

    Aku            : Amanlah itu Pak. Nanti Bapak duduk paling depan di taksi, dekat supir saja ya!
    Maling 2      : Jangan, saya tidak bisa bahasa Inggeris.

    Setelah pulang Singapura-Batam- Pekanbaru Maling 2 bertanya “Berapa ongkosnya semua?” Penulis menjawab, “Tidak usah Bapak Bayar, gratis semuanya. Maksudnya Aku saja yang bayar kali ini. Katanya “ Ah Yang benar, apakah tidak salah hitung?”. Jawabku  “Tidak, sudahlah jangan terlalu berhitung.”

Dalam perjalanan berikutnya, Maling 2 ini, selalu menutup peluang si Aku untuk turun ke daearah, dengan honor yang terbilang besar. Katanya sekali ini, saya ya Pak, besok baru Bapak. Aku mengatakan “Ya lah”. Kenyataannya, kali kedua, ketiga, keempat, bahkan kali kesembilan, dia-dia terus, si Aku tidak sedikitpun diberi kesmpatan. Masya’Allah.

Beberapa hari kemudian Maling 2 ini masuk ke Rumah Sakit, seminggu lamanya. Kemudian rawat jalan dan berulang ke rumah sakit tiga kali seminmggu.


LOMBA KARYA ILMIAH DI PUNCAK

Malaing 3     : Tampil nanti harus semangat berapi-api ya?
Aku              : Insya’ Allah. (Aku tertipu, rupanya dengan semangat itu aku kehilangan waktu. Dia pun bangga karena saingannya pasti tidak maju lagi ke final.

Maling 3       : Dalam bersing kita harus menghalalkan segala cara.
Aku          : Kalau menghalalkan cara yang keji, kalau menang, pasti tidak berkah.
Tidak lama kemudian, si Maling 3 ini  hilang jatahnya untuk menghendel  6 kabupaten, pada suat peryek penataran pendidikan, dengan penghasilan satu proyek, paling tidak Rp 6 jua. Ternyata Maling 1 yang pnya kerja. Ia mengirim surat, dengan snejkata kata-kata yang paling tajam, mampu mengubah keputusan panitia di Jakarta Pusat, untuk kegiatan di Riau. Terjadilah “Maling ditipu maling”.


HONOR DITITIPKAN

Maling  4      : Honor sudah dititipkan ke pada si Aku
Aku               : Tidak ada, Mssy’ aku mau mengambil honor teman, sumpah tidak ada.

Maling 4       : Coba periksa dlam lemari Bapak,  buka amplopnya, nanti ketemu tu.

Aku               : Cbalah Baka tanya kepada panitia Pusat itu, kepada siapa sebenarnya uang honor itu dititiokan?

Maling 4         : Honor teman wanita, sudah dititipkan kepada saya, dan tentu saja honor yang Bapak-bapak, dititipkan kepada Bapak (Aku). Nah sekarang pakai saja uang Bapak dahulu, nanti kalau ketemu, diganti saja.

Aku                  : Baiklah, ini uangnya, uang peribadi Aku, berpapa jam Bapak masuk mengajar. Sebenarnya tiga jam, disebutnya lima jam. Satu jam honornya Rp 30.000, dikataakannya Rp.100.000,- dan dengan hati kesal, aku bayar semuanya. (Dalam hatiku berkata “Inilah mausia binatang, tidak punya hati nurani.).

Tidak lama kemudian Maling 4  seluruh jari kakinya harus dipotong, disebabkan kemasukan virus, tapi bukan sakit diabetes. Para doktorpun heran, penyakit apa in namanya. Yang pasti jari-jaring kaki yang indah itu harus dipotong.

RENUNGAN UNTUK PARA MALING

Hai maling-maling semuanya, banyak wadah yang mencarimu,agar engkau bisa penipu dan maing seumur hidupmu.
Bahkan  maling-maling kecil lainnya,  bertekuk lutut dihadapanmu
Aku tak mau anak kita senasib

Maling perempuan, nikahlah dengan para pejabat yang banyak korupsi
Renyah dia bicara dan pendusta
Rawatlah slangkanganmu
Kencangkan kutangmu, agar dia senang
Katakan kepada koruptor itu.
Aku rela cintaku, anakku, dan hidupku untuk masa depanmu.”
Seenggaknya anak kita nanti ngga jadi sepertiku
Yang susah cari makan, yang setiap hari dibohongi terus, dan jadi korban pemukulan lantaran kerjaku tak berbuah
Maling satu, sampai Maling empat, bahkan sejuta maling..
Kuraslah harta dia, dan cari suami lagi yang lebih kaya
Jangan kau sungkan
Karna para pejabat itu tak pernah sungkan membohongi rakyat seperti kita
Aku yakin l, dengan susumu kamu akan jadi kaya.      
Aku mau berandai....
Kamu akan kembali kepadaku nanti , jika sudah kaya dan ajarkan cara hidup dinegeri ini pada anakku
Aku ingin anakku nanti, ku ajarkan berkelahi, nyopet, dan judi
Dan lebih baik lagi jika kamu ajarka tipu dayamu, setelah ia besar nanti, pasti dia akan  mendepak para pecundang dan tikus rakyat itu demi nasib teman-temannya.

Inilah sebaris sajak  Maling mengisahkan para pencuri
Kucuri sebait sajak dr matamu
Sajak tentang bening telaga dan binar purnama..

Kucuri sebaris puisi dari bibirmu
Puisi tentang indah pelangi dan senyum mentari pagi..

Kucuri sebilah rindu dari senyap hatimu
Dan tajamnya menggores luka di jantungku..
Adakah nyerinya sampai juga padamu?


DIKELILINGI ORANG-ORANG RAKUS

      Dahulu ada seorang lelaki  Yahudi yang datang kepada nabi Isa a.s., ia ingin sekali bersahabat dengan beliau, kerana itu ia berkata : .... "Aku ingin sekali bersahabat denganmu kemana saja engkau pergi." Jawab Isa a.s.: "Baiklah kalau demikian." Tapi Nabi Isa tidak tahu bahwa Yahudi adalah maling yang sangat licik.


       Pada suatu hari berjalanlah keduanya di tepi sungai dan makanlah berdua tiga potong roti, Nabi Isa a.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Kemudian ketika Nabi Isa a.s. pergi minum dan mengambil wudhuk ke sungai, dan kembai roti yang sepotong itu tidak ada, lalu beliau bertanya kepada sahabatnya: "Siapakah yang telah mengabil sepotong roti ?" Jawab sahabat itu: "Aku tidak tahu."

    Maka berjalanlah keduanya, tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa a.s. menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa a.s. bertanya: Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil sepotong roti itu ?" Jawab sahabatnya: "Aku tidak tahu."

    Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa a.s. memegang tangan sahabatnya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang, lalu ditanyalah sahabatnya itu sekali lagi: "Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu ?" Sahabat itu menjawab: "Aku tidak tahu."


    Kemudian berjalanlah keduanya ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa a.s. mengambil tanah dan kerikil/anak batu, lalu diperintahkan: "Jadilah emas dengan izin Allah." Maka dengan tiba-tiba tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bahagian, kemudian beliau berkata: "Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti." Serentak sahabat itu menjawab: "Akulah yang mengambil roti itu."


    Nabi Isa a.s. berkata: "Maka ambillah semua bahagian ini untukmu." Lalu keduanya berpisah. Kemudian orang itu didatangi oleh dua orang yang akan merampok harta itu dan membunuhnya lalu orang itu (sahabat Isa a.s.) berkata: "Lebih baik kita bagi tiga saja." Ketiga orang itu menjadi setuju, lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, dan berkata dalam hatinya: "Untuk apa kita membagi wang/harta, lebih baik makanan ini saya bubuh racun saja biar keduanya mati, dan ambil semua harta itu."

    Lalu diberinya racun makanan itu. Sementara orang yang tinggal itu berkata: "Untuk apa kita membagi harta ini, lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja, lalu harta itu kita bagi dua." Maka ketika datang orang yang berbelanja itu, segera dibunuh oleh keduanya, lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuvirjnCZWX_eFX7RKhpP22CYXK8FhhYeX69JPp2BM5k-CorkZ37MUaabiPPEYp4B1s0PSyAngXPSh8VpZ45wQfi5B7MM5acMx8sapqo5tk5qZ14yx6zqkxYsjHBrfb5HKT8izO-nXN_2F/s1600/images+R.jpeg


    Kemudian ketika Nabi Isa a.s. berjalan di hutan dan menemukan (melihat) hal itu, maka iapun berkata kepada sahabat-sahabatnya: "Inilah contohnya dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya."

Penipu Ulung Kaum Yahudi Siap Membusuk Di Penjara

Penjara hingga 150 tahun.



  • Sebelumnya
  • 1 of 6
  • Berikutnya
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Sebanyak 113 korban penipuan Bernard Madoff telah menulis surat dan email ke Hakim Distrik AS Denny Chin, hampir semuanya meminta vonis hukuman penjara seumur hidup dan beberapa lainnya bahkan menuntut dijatuhkan hukuman yang lebih berat.
Hakim dapat memvonis Madoff, 71, hukuman penjara hingga 150 tahun. Mantan direktur perusahaan jual beli saham, Nasdaq, ini melakukan penipuan selama puluhan tahun. Memanipulasi para investor agar mendepositokan miliaran dolar dananya yang kemudian digunakan untuk membayar pengembalian fiktif. Sejatinya vonis Madoff dijatuhkan kemarin.
"Tolong pastikan orang itu mendapatkan fasilitas penahanan yang sangat tidak nyaman," tulis Jesse Cohen, seorang pebisnis dari New Jersey yang kehilangan semua simpanannya dalam skema besar Ponzi Madoff, dalam salah satu surat yang dirilis jaksa penuntut umum federal.
Ron Wenstein, 62, menulis, "Penipu itu tidak boleh lagi menghirup udara bebas."
Madoff telah ditahan sejak bulan Maret setelah mengakui kesalahannya dalam skema penipuan terbesar dalam sejarah Wall Street yang diperkirakan melibatkan dana 61 miliar dolar, di mana hanya satu miliar dolar yang dikembalikan.
Natalie Erger, yang menggambarkan dirinya sebagai "seorang investor mendapat hukuman kehancuran finansial dan kegelisahan emosional seumur hidup dari Madoff", membandingkan Madoff dengan Adolf Hitler.
Banyak dari investor itu yang merupakan orang-orang tua yang telah pensiun dan mengira tabungannya berada di tempat yang aman.
Norman Feinberg, seorang pensiunan berusia 70 tahun, mengatakan bahwa ia beralih ke Madoff karena "reputasinya yang tak terbantahkan".
Carl dan Alyse Kornblum, 70 dan 66 tahun, menulis,"Percayakah anda bahwa kami telah berteman dengan Bernie dan Ruth Madoff sejak kami masih remaja?"
"Saya sulit percaya bahwa Bernie dapat melakukan hal serendah itu."
Semua kata-kata itu mencerminkan rasa frustasi dan amarah orang-orang yang telah mempercayakan dananya ke tangan Madoff.
"Kamu adalah seorang pembunuh," tulis seorang investor Phyllis Lerner, menyebut Madoff, seorang anggota komunitas Yahudi papan atas New York dan pengunjung reguler lapangan golf di Palm Beach, Florida, sebagai "pemerkosa" yang melakukan "pencurian secara turun temurun".
Jackie Stone menyebut mantan bintang Wall Street itu seorang "pembunuh" dan "penghancur".
"Saya menangis setiap hari," tulisnya.
William Cohen, investor lain, menyebut Madoff "penipu gila yang masih berusaha mendekorasi sarangnya dengan hukuman moderat".
"Tolong jangan biarkan dia melakukannya lagi," Steve Norton memohon dalam suratnya kepada hakim AS kemarin setelah menggambarkan bagaimana ia kehilangan satu juta dolar lebih dana pensiunnya.
"Ia mengambil sisa hidup kami. Jangan kembalikan hidupnya."
Kathleen Bignell dari Gunnison, Colorado, mengatakan kepada ayahnya yang berusia 89 tahun bahwa ia tidak boleh meninggal karena tidak ada lagi uang untuk membiayai pemakamannya. Ia mengatakan, "Madoff harus dapat melihat apa yang telah ia perbuat terhadap kami. Tak ada harapan, tak ada masa depan, dan tak ada kata maaf".
Beberapa korban mengkritik pemerintah atas kurangnya tindakan yang diambil untuk menolong mereka.
Mereka marah karena digambarkan dalam sejumlah laporan publik sebagai orang yang tamak, menyebutkan bahwa mereka melakukan investasi berisiko yang menjanjikan pengembalian dana lebih besar demi keuntungan tetap seperti yang dilaporkan Madoff.
Mereka juga mendesak investigator untuk terus menyelidiki anggota keluarga Madoff dengan keyakinan bahwa beberapa dari mereka mengetahui penipuan itu atau bahkan ikut berperan di dalamnya.
Selasa kemarin, U.S. Security and Exchange Comission (SEC) mengumumkan telah tercapainya kesepakatan penyelesaian antara pihaknya dengan Bernard Madoff. Pengumuman itu mengejutkan sejumlah ahli hukum tentang mengapa SEC bersedia menerima tawaran penyelesaian Madoff untuk tidak diijinkan bekerja dengan pialang saham atau penasihat keuangan manapun, tanpa menuntutnya bertanggung jawab atas penipuan sebesar 65 miliar dolar yang ia lakukan.
"Kau hanya bisa mencemooh hal ini," ujar John Coffee, seorang profesor di Sekolah Hukum Columbia (Columbia Law School). "Saya rasa SEC tidak akan dapat memetik kemenangan dalam kasus ini."
Madoff, yang telah mengaku bersalah atas penipuan investasi sebesar 65 miliar dolar dalam kasus kriminal yang terpisah, akan menerima vonisnya pada 29 Juni. Mantan manajer keuangan berusia 71 tahun itu dapat menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Bahkan jika Madoff menerima hukuman yang lebih ringan, hanya akan ada sedikit kemungkinan ia dapat kembali seperti sebelumnya.
SEC telah banyak dikritik gagal mendeteksi penipuan yang dilakukan Madoff. Mereka menolak berkomentar di luar perintah adiministratifnya.
Namun, sumber SEC menyebutkan bahwa ini adalah peristiwa normal menyusul kesepakatan antara Madoff dan SEC yang terjadi bulan Februari.
Kesepakatan penyelesaian yang terdahulu itu menahan Madoff agar tidak melanggar peraturan keamanan dan mempertimbangkan bahwa sejumlah fakta dari komplain telah disusun dan tidak dapat dibantah oleh Madoff. Namun, tetap tidak ada pengakuan ataupun bantahan terhadap penemuan ini.
Penalti moneter dalam hal ini masih akan diputuskan.
Pengawas internal SEC saat ini masih menginvestigasi kemungkinan SEC melalaikan sinyal peringatan tentang penipuan yang dilakukan hingga putra-putra Madoff menyerahkan diri ke pihak yang berwenang dan mengakui perbuatannya. (ri/ie/uny) Dikutip oleh
LUCU

Ada sepasang suami istri dan pada waktu itu suaminya sedang
rapat di luar negeri lalu sang istri ingin pergi ke
pernikahaan temanya, ia ingin memakai perhiasan tetapi
perhiasan itu disimpan diatas lemari yang sangat tinggi,
setelah perhiasan itu diambil sang suami pulang dan dia menanyakan:
suami: “Siapa yang ambil perhiasaan itu?”
istri: “Saya,bang”
Suami: “Bagaimana kamu mengabilnya sedangkan lemari itu tinggi sekali?”
tanya suami dengan nada bingung
istri: “Saya menyuruh si Parto untuk mengendongku”
suami: “Apa ia tidak melihat celana dalammu sewaktu mengendongmu,
kan kamu pakai rok?”
istri: “Tidak, saya yakin ia tidak melihatnya
karena saya tidak memakainya”.
 


KATA PENGANTAR
      Kiat si Alim di kampung maling, merupakan bagian dari pengalaman penulis di sebuah kantor yang pegawainya sebagian besar bermental maling. Penulis sebagai sarjana pendidikan agama, berada di tengah-tengahnya. Kiat dan jurusan apa yang penulis lancarkan, akan penulis ungkapkan di dalam kumpulan cerpen ini. Kemudian pesan-pesan moral diusahakan lebih mengemuka, tujuannya adalah untuk dakwah dan menaburkan akhlaqul karimah.
     Di semua kantor, seluruh Indonesia, terjadi persaingan yang tidak sehat dan pengangguran terselubung, serta perselingkuhan yang merajalela. Hedonisme sudah menjadi model, jauh dari zuhud, jauh dari tasawuf, walaupun masing-masing beragama dan beribadah juga menurut agamanya masing-masing. Mirip dengan apa yang dirasakan oleh Antasari Azhar, manta ketua KPK, dan Abdul Raahman Saleh, mantan Jaksa Agung RI.
        Lebih sepuluh tahun yang lalu ada ungkapan begini: Pernyataan salah seorang anggota Komisi II DPR RI perihal “Ustad di Kampung Maling” pada saat berlangsungnya rapat kerja Komisi II dan III DPR RI dengan Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu telah menimbulkan kericuhan dan penilaian pro kontra.
        Lalu kenapa Jaksa Agung seakan tidak dapat menerima pernyataan tersebut ?. Bukankan dari satu sisi jika dinilai secara luas pernyataan ini telah menempatkan diri Abdul Rahman Saleh sebagai Jaksa Agung bagai Ustad yang tidak terkontaminasi oleh KKN, walau disekelilingnya mungkin masih berkeliaran “gerombolan maling” yang terus mencuri uang rakyat. Mungkin, disebabkan yang melontarkan pernyataan ini adalah salah seorang anggota DPR, yang dinilai pihak Kejaksaan Agung dan public sebahagian besar masih merupakan bagian dari yang disebut “maling itu sendiri”.
        Persoalan “Ustad di Kampung Maling” yang sebenarnya hanya merupakan kalimat kiasan (perumpamaan) adalah ungkapan suatu istilah terhadap suatu keadaan. Persoalan ini memang menarik untuk dibicarakan, namun mungkin jauh lebih menarik jika topic pembahasan kita balik menjadi “Gerombolan Maling di Kampung Ustad”. Sebab jika dianalisa lebih mendalam, Ustad di Kampung Maling” jauh lebih baik dan terhormat dibandingkan “Gerombolan Maling di Kampung Ustad”.
         Kabupaten Langkat adalah salah satu kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Dahulu dan mungkin sampai saat ini kabupaten ini masih dikenal oleh masyarakat luas sebagai salah satu kabupaten yang masyarakatnya memegang teguh nilai-nilai agama. Tidak mengherankan jika di Kabupaten ini ada satu daerah yang bernama Babussalam atau Besilam yang identik dengan sebutan “Serambi Mekah”. Desa kecil ini sering dikunjungi oleh berbagai kalangan termasuk beberapa orang pejabat Negara setingkat Menteri dari berbagai Kabinet yang terus silih berganti. Bukan hanya itu saja, bahkan menjelang dimulainya masa kampanye Pemilihan Presiden tahun 2004 lalu, beberapa orang Calon Presiden juga pernah mengunjungi daerah ini.Ada yang berkunjung hanya untuk sekedar bersilaturahmi dan kepingin tau, ada juga yang mohon doa restu.
          Selain Babussalam ada juga satu kecamatan yang memiliki nilai historis tersendiri, yaitu Kecamatan Tanjung Pura yang dulunya dikenal dengan sebutan Kota Pendidikan, Agama dan Budaya. Di kecamatan ini masih banyak terdapat sisa-sisa bangunan bersejarah lainnya, walau hanya tinggal sisa. Konon katanya di kecamatan ini berdiri Istana Kesultanan Langkat dan merupakan tempat dibesarkan dan dimakamkannya salah seorang pejuang dan pahlawan Nasional yaitu Tengku Amir Hamzah. Yang kini tinggal berdiri megah hanya Mesjid Azizi, itupun saat ini sudah dikelilingi oleh ratusan gedung tinggi yang tidak berpenghuni (penangkar walet).
        Kabupaten Langkat yang sebenarnya banyak memiliki berbagai potensi dan sumber daya alam lainnya ini menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) termasuk salah satu kabupaten termiskin di Indonesia. Masyarakatnya yang seharusnya dapat menjadi “Raja di Negeri Sendiri” ternyata saat ini banyak yang malah menjadi “Kuli di Negeri Sendiri”. Tidak diketahui secara pasti kemana perginya hasil minyak bumi yang dulu melimpah di Kecamatan Pangkalan Brandan. Bahkan Langkat yang cukup terkenal dengan komoditi udang galah dan dulunya para nelayan mendapatkannya dengan mudah, kini pergi meninggalkan Langkat seakan tidak betah.
        Tanpa bermaksud mendramatisir persoalan sebenarnya, masyarakat Langkat pada saat ini berada pada kondisi dan posisi yang semakin tidak pasti. Perekonomian masyarakat yang sudah sulit semakin diperburuk dengan ketakutan akan datangnnya kembali musibah bencana alam seperti yang terjadi akhir tahun 2003 lalu. Bencana banjir bandang Bukit Lawang yang ditetapkan pemerintah sebagai bencana nasional telah merenggut ratusan korban jiwa yang tidak berdosa.
        Walau pemerintah pada awalnya menyatakan bahwa banjir bandang Bukit Lawang tersebut terjadi akibat maraknya aksi illegal logging dikawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan kembali meralatnya dengan mengatakan bahwa bencana alam tersebut adalah bencana alam murni, namun tidak mengurangi rasa ketakutan masyarakat terhadap kemungkinan suatu saat akan terjadinya bencana susulan yang serupa.
        Sedangkan masyarakat yang berdomisili di kawasan pesisir pantai dan berprofesi sebagai nelayan tradisional juga semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sebab hutan bakau (mangrove) di Pantai Timur Langkat yang sejak tahun 1981 telah ditetapkan pemerintah sebagai hutan Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) suaka marga satwa kini telah berubah menjadi perkebunan kelapa sawit milik para pengusaha bermata sipit dari kota Medan.       Kerusakan hutan suaka margasatwa ini juga ikut menghancurkan ekosistem segala jenis biota laut yang secara otomatis berdampak hilangnya mata perncaharian para nelayan. Pasca bencana gempa dan Tsunami tanggal 26 Desember 2004 lalu, para nelayan tradisonal ini banyak yang ketakutan dan memilih untuk mengungsi.
          Keprihatinan pemerintah pusat yang memberikan bantuan dana pasca banjir banding Bukit Lawang sebesar Rp.25 milyar dan dialokasikan melalui APBD Langkat Tahun Anggaran 2004 dan seyogyanya diperuntukkan untuk merehabilitasi dan merelokasi rumah penduduk yang berdomisili di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) juga diyakini berbagai kalangan penyalurannya tidak tepat sasaran. Demikian juga dengan anggaran yang dialokasikan pemerintah pusat untuk melakukan reboisasi hutan pantai. Disamping itu, berbagai persoalan yang mungkin sama dengan persoalan lainnya di sejumlah daerah di Indonesia yaitu dugaan tindak pidana korupsi juga terjadi di Kabupaten ini.
          Seperti dugaan korupsi atau mark up anggaran Rp. 1,3 milyar untuk pembelian 45 unit mobil isuzu panther anggota DPRD Langkat periode 1999-2004, dugaan korupsi Kakan Satpol PP Langkat Rp.769 Juta, Mark Up anggaran pengadaan computer Rp.1,594 milyar, pembelian 37 unit microfon wireless untuk meja anggota DPRD Langkat Rp. 375 juta yang diduga fiktif dan mark up anggaran dalam proyek balai benih ikan Rp.2,4 milyar dan sebagainya.Proses dan tindak lanjut dari penegak hukum atas keseluruhan kasus dugaan tindak pidana korupsi yang telah dilaporkan berbagai kalangan tersebut sampai saat ini masih mengambang.
         Uraian di atas hanya merupakan sebuah gambaran bahwa masyarakat agamis bukanlah sebuah jaminan untuk tidak menjadi “maling”. Ini juga merupakan suatu ungkapan yang mungkin dapat dijadikan perbandingan bahwa menjadi “Ustad di Kampung Maling” ternyata jauh lebih baik daripada menjadi “Gerombolan Maling di Kampung Ustad”. Sebab, bagaimana bisa terjadi ada gerombolan maling di kampung ustad ?. Sehingga timbul pertanyaan, Siapa gerombolan malingnya dan ustadnya pergi kemana ?. Untuk menjawab pertanyaan ini, menjabarkan pengertian dan penilaiannya diserahkan kepada anda.

Bagian Pertama
Memilih Roti
Maling 1      :    Roti apa yang Bapak cari ?
Aku              :   Kalau ada, yang isinya kacang hijau
Maling 1 : Biarlah yang lainnya kusimpan semua (lalu     dimasukkannya ke dalam tasnya.
Aku              :    Kok begitu?
Maling 1       :   Yang  Bapak cari, kan tidak ada di sini.!

         Maling 1 ini, selalu memakai strategi bergurau dan senyum-senyum untuk melunakkan hati si Aku sebagai korabnnya, tapi jika si Aku memberi peluang sedikit saja, langsung dilibasnaya, akibatnya si Aku tidak akan mendapatkan roti.

Strategi yang Aku lancarkan menegur kesalahannya dengan sopan, sekali-sekali  membantah dan melawannya dengan keras. Apabila terdesak, dia mencaruk , mengeluarkan humor porno. Beberapa hari kemudian Aku mendapatkan informasi bahwa speda motor yang paling dinaggakannya hilang digondol maling.

DUIT DIPEGANG SATU TANGAN

Maling 2

Aku dan dia berangkat ke Singapura, karena tugas dari kantor sudah selesai Batam. Masih ada sisa waktu dua hari.

   Maling 2   :  Bapak aja yang bayar semuanya dahulu, nanti kita  bagi dua.

   Aku             : Oh yalah Pak
   Maling 2     : Sewa hotel di Gelang Serai 80 dolar, takasi 12 dolar, tambahkan saja ya. Nanti kita mau ke Orchard Road.

    Aku            : Amanlah itu Pak. Nanti Bapak duduk paling depan di taksi, dekat supir saja ya!
    Maling 2      : Jangan, saya tidak bisa bahasa Inggeris.

    Setelah pulang Singapura-Batam- Pekanbaru Maling 2 bertanya “Berapa ongkosnya semua?” Penulis menjawab, “Tidak usah Bapak Bayar, gratis semuanya. Maksudnya Aku saja yang bayar kali ini. Katanya “ Ah Yang benar, apakah tidak salah hitung?”. Jawabku  “Tidak, sudahlah jangan terlalu berhitung.”

Dalam perjalanan berikutnya, Maling 2 ini, selalu menutup peluang si Aku untuk turun ke daearah, dengan honor yang terbilang besar. Katanya sekali ini, saya ya Pak, besok baru Bapak. Aku mengatakan “Ya lah”. Kenyataannya, kali kedua, ketiga, keempat, bahkan kali kesembilan, dia-dia terus, si Aku tidak sedikitpun diberi kesmpatan. Masya’Allah.

Beberapa hari kemudian Maling 2 ini masuk ke Rumah Sakit, seminggu lamanya. Kemudian rawat jalan dan berulang ke rumah sakit tiga kali seminmggu.


LOMBA KARYA ILMIAH DI PUNCAK

Malaing 3     : Tampil nanti harus semangat berapi-api ya?
Aku              : Insya’ Allah. (Aku tertipu, rupanya dengan semangat itu aku kehilangan waktu. Dia pun bangga karena saingannya pasti tidak maju lagi ke final.

Maling 3       : Dalam bersing kita harus menghalalkan segala cara.
Aku          : Kalau menghalalkan cara yang keji, kalau menang, pasti tidak berkah.
Tidak lama kemudian, si Maling 3 ini  hilang jatahnya untuk menghendel  6 kabupaten, pada suat peryek penataran pendidikan, dengan penghasilan satu proyek, paling tidak Rp 6 jua. Ternyata Maling 1 yang pnya kerja. Ia mengirim surat, dengan snejkata kata-kata yang paling tajam, mampu mengubah keputusan panitia di Jakarta Pusat, untuk kegiatan di Riau. Terjadilah “Maling ditipu maling”.


HONOR DITITIPKAN

Maling  4      : Honor sudah dititipkan ke pada si Aku
Aku               : Tidak ada, Mssy’ aku mau mengambil honor teman, sumpah tidak ada.

Maling 4       : Coba periksa dlam lemari Bapak,  buka amplopnya, nanti ketemu tu.

Aku               : Cbalah Baka tanya kepada panitia Pusat itu, kepada siapa sebenarnya uang honor itu dititiokan?

Maling 4         : Honor teman wanita, sudah dititipkan kepada saya, dan tentu saja honor yang Bapak-bapak, dititipkan kepada Bapak (Aku). Nah sekarang pakai saja uang Bapak dahulu, nanti kalau ketemu, diganti saja.

Aku                  : Baiklah, ini uangnya, uang peribadi Aku, berpapa jam Bapak masuk mengajar. Sebenarnya tiga jam, disebutnya lima jam. Satu jam honornya Rp 30.000, dikataakannya Rp.100.000,- dan dengan hati kesal, aku bayar semuanya. (Dalam hatiku berkata “Inilah mausia binatang, tidak punya hati nurani.).

Tidak lama kemudian Maling 4  seluruh jari kakinya harus dipotong, disebabkan kemasukan virus, tapi bukan sakit diabetes. Para doktorpun heran, penyakit apa in namanya. Yang pasti jari-jaring kaki yang indah itu harus dipotong.

RENUNGAN UNTUK PARA MALING

Hai maling-maling semuanya, banyak wadah yang mencarimu,agar engkau bisa penipu dan maing seumur hidupmu.
Bahkan  maling-maling kecil lainnya,  bertekuk lutut dihadapanmu
Aku tak mau anak kita senasib

Maling perempuan, nikahlah dengan para pejabat yang banyak korupsi
Renyah dia bicara dan pendusta
Rawatlah slangkanganmu
Kencangkan kutangmu, agar dia senang
Katakan kepada koruptor itu.
Aku rela cintaku, anakku, dan hidupku untuk masa depanmu.”
Seenggaknya anak kita nanti ngga jadi sepertiku
Yang susah cari makan, yang setiap hari dibohongi terus, dan jadi korban pemukulan lantaran kerjaku tak berbuah
Maling satu, sampai Maling empat, bahkan sejuta maling..
Kuraslah harta dia, dan cari suami lagi yang lebih kaya
Jangan kau sungkan
Karna para pejabat itu tak pernah sungkan membohongi rakyat seperti kita
Aku yakin l, dengan susumu kamu akan jadi kaya.      
Aku mau berandai....
Kamu akan kembali kepadaku nanti , jika sudah kaya dan ajarkan cara hidup dinegeri ini pada anakku
Aku ingin anakku nanti, ku ajarkan berkelahi, nyopet, dan judi
Dan lebih baik lagi jika kamu ajarka tipu dayamu, setelah ia besar nanti, pasti dia akan  mendepak para pecundang dan tikus rakyat itu demi nasib teman-temannya.

Inilah sebaris sajak  Maling mengisahkan para pencuri
Kucuri sebait sajak dr matamu
Sajak tentang bening telaga dan binar purnama..

Kucuri sebaris puisi dari bibirmu
Puisi tentang indah pelangi dan senyum mentari pagi..

Kucuri sebilah rindu dari senyap hatimu
Dan tajamnya menggores luka di jantungku..
Adakah nyerinya sampai juga padamu?


DIKELILINGI ORANG-ORANG RAKUS

      Dahulu ada seorang lelaki  Yahudi yang datang kepada nabi Isa a.s., ia ingin sekali bersahabat dengan beliau, kerana itu ia berkata : .... "Aku ingin sekali bersahabat denganmu kemana saja engkau pergi." Jawab Isa a.s.: "Baiklah kalau demikian." Tapi Nabi Isa tidak tahu bahwa Yahudi adalah maling yang sangat licik.


       Pada suatu hari berjalanlah keduanya di tepi sungai dan makanlah berdua tiga potong roti, Nabi Isa a.s. satu potong dan satu potong untuk orang itu, sisa satu potong. Kemudian ketika Nabi Isa a.s. pergi minum dan mengambil wudhuk ke sungai, dan kembai roti yang sepotong itu tidak ada, lalu beliau bertanya kepada sahabatnya: "Siapakah yang telah mengabil sepotong roti ?" Jawab sahabat itu: "Aku tidak tahu."

    Maka berjalanlah keduanya, tiba-tiba melihat rusa dengan kedua anaknya, maka dipanggillah salah satu dari anak rusa itu lalu disembelihnya dan dibakar. Kemudian dimakan berdua, lalu Nabi Isa a.s. menyuruh anak rusa yang telah dimakan itu supaya hidup kembali maka hiduplah ia dengan izin Allah, kemudian Nabi Isa a.s. bertanya: Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti kekuasaan-Nya itu siapakah yang mengambil sepotong roti itu ?" Jawab sahabatnya: "Aku tidak tahu."

    Kemudian keduanya meneruskan perjalanan hingga sampai ke tepi sungai, lalu Nabi Isa a.s. memegang tangan sahabatnya itu dan mengajaknya berjalan hingga sampai ke seberang, lalu ditanyalah sahabatnya itu sekali lagi: "Demi Allah, yang memperlihatkan kepadamu bukti ini, siapakah yang mengambil sepotong roti itu ?" Sahabat itu menjawab: "Aku tidak tahu."


    Kemudian berjalanlah keduanya ketika berada di hutan dan keduanya sedang duduk-duduk, Nabi Isa a.s. mengambil tanah dan kerikil/anak batu, lalu diperintahkan: "Jadilah emas dengan izin Allah." Maka dengan tiba-tiba tanah dan kerikil itu berubah menjadi emas, lalu dibagi menjadi tiga bahagian, kemudian beliau berkata: "Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti." Serentak sahabat itu menjawab: "Akulah yang mengambil roti itu."


    Nabi Isa a.s. berkata: "Maka ambillah semua bahagian ini untukmu." Lalu keduanya berpisah. Kemudian orang itu didatangi oleh dua orang yang akan merampok harta itu dan membunuhnya lalu orang itu (sahabat Isa a.s.) berkata: "Lebih baik kita bagi tiga saja." Ketiga orang itu menjadi setuju, lalu menyuruh salah seorang pergi ke pasar berbelanja makanan, maka timbul perasaan orang yang berbelanja itu, dan berkata dalam hatinya: "Untuk apa kita membagi wang/harta, lebih baik makanan ini saya bubuh racun saja biar keduanya mati, dan ambil semua harta itu."

    Lalu diberinya racun makanan itu. Sementara orang yang tinggal itu berkata: "Untuk apa kita membagi harta ini, lebih baik jika ia datang, kita bunuh saja, lalu harta itu kita bagi dua." Maka ketika datang orang yang berbelanja itu, segera dibunuh oleh keduanya, lalu hartanya dibagi menjadi dua, kemudian keduanya makan dari makanan yang telah diberi racun itu, maka matilah keduanya, dan tinggallah harta itu di hutan, sedang mereka mati di sekitar harta itu.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuvirjnCZWX_eFX7RKhpP22CYXK8FhhYeX69JPp2BM5k-CorkZ37MUaabiPPEYp4B1s0PSyAngXPSh8VpZ45wQfi5B7MM5acMx8sapqo5tk5qZ14yx6zqkxYsjHBrfb5HKT8izO-nXN_2F/s1600/images+R.jpeg


    Kemudian ketika Nabi Isa a.s. berjalan di hutan dan menemukan (melihat) hal itu, maka iapun berkata kepada sahabat-sahabatnya: "Inilah contohnya dunia, maka berhati-hatilah kamu kepadanya."

Penipu Ulung Kaum Yahudi Siap Membusuk Di Penjara

Penjara hingga 150 tahun.



  • Sebelumnya
  • 1 of 6
  • Berikutnya
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Sebanyak 113 korban penipuan Bernard Madoff telah menulis surat dan email ke Hakim Distrik AS Denny Chin, hampir semuanya meminta vonis hukuman penjara seumur hidup dan beberapa lainnya bahkan menuntut dijatuhkan hukuman yang lebih berat.
Hakim dapat memvonis Madoff, 71, hukuman penjara hingga 150 tahun. Mantan direktur perusahaan jual beli saham, Nasdaq, ini melakukan penipuan selama puluhan tahun. Memanipulasi para investor agar mendepositokan miliaran dolar dananya yang kemudian digunakan untuk membayar pengembalian fiktif. Sejatinya vonis Madoff dijatuhkan kemarin.
"Tolong pastikan orang itu mendapatkan fasilitas penahanan yang sangat tidak nyaman," tulis Jesse Cohen, seorang pebisnis dari New Jersey yang kehilangan semua simpanannya dalam skema besar Ponzi Madoff, dalam salah satu surat yang dirilis jaksa penuntut umum federal.
Ron Wenstein, 62, menulis, "Penipu itu tidak boleh lagi menghirup udara bebas."
Madoff telah ditahan sejak bulan Maret setelah mengakui kesalahannya dalam skema penipuan terbesar dalam sejarah Wall Street yang diperkirakan melibatkan dana 61 miliar dolar, di mana hanya satu miliar dolar yang dikembalikan.
Natalie Erger, yang menggambarkan dirinya sebagai "seorang investor mendapat hukuman kehancuran finansial dan kegelisahan emosional seumur hidup dari Madoff", membandingkan Madoff dengan Adolf Hitler.
Banyak dari investor itu yang merupakan orang-orang tua yang telah pensiun dan mengira tabungannya berada di tempat yang aman.
Norman Feinberg, seorang pensiunan berusia 70 tahun, mengatakan bahwa ia beralih ke Madoff karena "reputasinya yang tak terbantahkan".
Carl dan Alyse Kornblum, 70 dan 66 tahun, menulis,"Percayakah anda bahwa kami telah berteman dengan Bernie dan Ruth Madoff sejak kami masih remaja?"
"Saya sulit percaya bahwa Bernie dapat melakukan hal serendah itu."
Semua kata-kata itu mencerminkan rasa frustasi dan amarah orang-orang yang telah mempercayakan dananya ke tangan Madoff.
"Kamu adalah seorang pembunuh," tulis seorang investor Phyllis Lerner, menyebut Madoff, seorang anggota komunitas Yahudi papan atas New York dan pengunjung reguler lapangan golf di Palm Beach, Florida, sebagai "pemerkosa" yang melakukan "pencurian secara turun temurun".
Jackie Stone menyebut mantan bintang Wall Street itu seorang "pembunuh" dan "penghancur".
"Saya menangis setiap hari," tulisnya.
William Cohen, investor lain, menyebut Madoff "penipu gila yang masih berusaha mendekorasi sarangnya dengan hukuman moderat".
"Tolong jangan biarkan dia melakukannya lagi," Steve Norton memohon dalam suratnya kepada hakim AS kemarin setelah menggambarkan bagaimana ia kehilangan satu juta dolar lebih dana pensiunnya.
"Ia mengambil sisa hidup kami. Jangan kembalikan hidupnya."
Kathleen Bignell dari Gunnison, Colorado, mengatakan kepada ayahnya yang berusia 89 tahun bahwa ia tidak boleh meninggal karena tidak ada lagi uang untuk membiayai pemakamannya. Ia mengatakan, "Madoff harus dapat melihat apa yang telah ia perbuat terhadap kami. Tak ada harapan, tak ada masa depan, dan tak ada kata maaf".
Beberapa korban mengkritik pemerintah atas kurangnya tindakan yang diambil untuk menolong mereka.
Mereka marah karena digambarkan dalam sejumlah laporan publik sebagai orang yang tamak, menyebutkan bahwa mereka melakukan investasi berisiko yang menjanjikan pengembalian dana lebih besar demi keuntungan tetap seperti yang dilaporkan Madoff.
Mereka juga mendesak investigator untuk terus menyelidiki anggota keluarga Madoff dengan keyakinan bahwa beberapa dari mereka mengetahui penipuan itu atau bahkan ikut berperan di dalamnya.
Selasa kemarin, U.S. Security and Exchange Comission (SEC) mengumumkan telah tercapainya kesepakatan penyelesaian antara pihaknya dengan Bernard Madoff. Pengumuman itu mengejutkan sejumlah ahli hukum tentang mengapa SEC bersedia menerima tawaran penyelesaian Madoff untuk tidak diijinkan bekerja dengan pialang saham atau penasihat keuangan manapun, tanpa menuntutnya bertanggung jawab atas penipuan sebesar 65 miliar dolar yang ia lakukan.
"Kau hanya bisa mencemooh hal ini," ujar John Coffee, seorang profesor di Sekolah Hukum Columbia (Columbia Law School). "Saya rasa SEC tidak akan dapat memetik kemenangan dalam kasus ini."
Madoff, yang telah mengaku bersalah atas penipuan investasi sebesar 65 miliar dolar dalam kasus kriminal yang terpisah, akan menerima vonisnya pada 29 Juni. Mantan manajer keuangan berusia 71 tahun itu dapat menghabiskan sisa hidupnya di penjara. Bahkan jika Madoff menerima hukuman yang lebih ringan, hanya akan ada sedikit kemungkinan ia dapat kembali seperti sebelumnya.
SEC telah banyak dikritik gagal mendeteksi penipuan yang dilakukan Madoff. Mereka menolak berkomentar di luar perintah adiministratifnya.
Namun, sumber SEC menyebutkan bahwa ini adalah peristiwa normal menyusul kesepakatan antara Madoff dan SEC yang terjadi bulan Februari.
Kesepakatan penyelesaian yang terdahulu itu menahan Madoff agar tidak melanggar peraturan keamanan dan mempertimbangkan bahwa sejumlah fakta dari komplain telah disusun dan tidak dapat dibantah oleh Madoff. Namun, tetap tidak ada pengakuan ataupun bantahan terhadap penemuan ini.
Penalti moneter dalam hal ini masih akan diputuskan.
Pengawas internal SEC saat ini masih menginvestigasi kemungkinan SEC melalaikan sinyal peringatan tentang penipuan yang dilakukan hingga putra-putra Madoff menyerahkan diri ke pihak yang berwenang dan mengakui perbuatannya. (ri/ie/uny) Dikutip oleh
LUCU

Ada sepasang suami istri dan pada waktu itu suaminya sedang
rapat di luar negeri lalu sang istri ingin pergi ke
pernikahaan temanya, ia ingin memakai perhiasan tetapi
perhiasan itu disimpan diatas lemari yang sangat tinggi,
setelah perhiasan itu diambil sang suami pulang dan dia menanyakan:
suami: “Siapa yang ambil perhiasaan itu?”
istri: “Saya,bang”
Suami: “Bagaimana kamu mengabilnya sedangkan lemari itu tinggi sekali?”
tanya suami dengan nada bingung
istri: “Saya menyuruh si Parto untuk mengendongku”
suami: “Apa ia tidak melihat celana dalammu sewaktu mengendongmu,
kan kamu pakai rok?”
istri: “Tidak, saya yakin ia tidak melihatnya
karena saya tidak memakainya”.

1 comment:

  1. DAFTAR DIRI ANDA JADI PEMENANG BERIKUTNYA
    Dari : Samul Ridwan Singapure: Terima kasih Mbah Agus Darma Nomer GHOIB Dari Mbah Benar-benar Tembus 8445 100% gol. saya sangat berterima kasih pada Mbah Agus Darma..Kini saya bisa Melunasi Hutang-hutang saya dan saya udah bisa buka usaha kecil-kecilan..Berkat usaha angka Ritual Ghoib dari Mbah Agus Darma..Bagi Anda yang udah menemukan Blog Mbah Agus Darma..sangatlah beruntung bagi Anda..Jika Anda menginginkan seperti saya silahkan Anda Call/sms di : 0823-8738-4409 Terima Kasih Mbah Agus Darma..Moga2 Succes selalu Buat Mbah Agus Darma..!!!!
    Dari : Ibu Ayu Timur Leste " Terima Kasih yang amat dalam kepada Mbah Agus Darma…karena Angka Ghoib dari anda 100% gol..9323 Mantap…sekarang saya bisa bernapas lega mbah …Karena udah bisa melunasi hutang saya yang kalah karena main togel…Dan Moga2 Besok gol lagi Mbah..dan saya beli paket 4D lagi..!!! biar Bisa buat buka Usaha Mbah..Mohon Bantuan Angka Ritual Ghoib nya…Dan saya hanya bisa berpesan kepada siapa saja..jangan ragu-ragu untuk menjadi Member Mbah Agus Darma…Di Jamin Angka Ghoib Tembus 100%…Salam Succes
    Dari : Agus Wijaya Malaysi Tawu : Terima kasih yang amat dalam kami ucapkan kepada Mbah Agus Darma…Berkat Angka Ghoib dari mbah…Semua hutan-hutang saya bisa terlunasi…angka ghoib dari Mbah Agus Darma benar jitu 100%, bagi anda yang kesulitan mencari angka ritual ghoib…bergabung aja dengan Mbah Agus Darma udah terbukti TokCer…Benar-benar Tembus 4 Angka…Terima Kasih Mbah Agus Darma…Succes Selalu Buat Mbah Agus Darma…salam kenal Buat teman yang suka nomor togel
    Dari : Ibu Ramlah Kalimatan " Mantep Banget Angka Ritual Ghoib anda Mbah Agus Darma…Kalau Tidak Ada Bantuan Angka Ritual Dari Mbah…Enggak Tau Nasib saya seperti apa…soalnya Udah banyak Dukun Togel yang saya mintai Angka Jitu.tapi tidak ada satupun yang berhasil…akhirnya saya menemukan Blog anda..dan kami akhirnya Coba-coba untuk bergabung…Walhasil angka ritual Mbah Agus Darma Benar-benar bikin saya Terkagum./ benar-benar Tembus 100%…kini hidup saya udah gak lagi di kejar-kejar Hutang…semua hutang udah kami lunasi berkat bantuan angka ritual Ghoib dari Mbah Agus Darma…sekali lagi kami sekeluarga mengucapkan terima kasih yang amat dalam kepada Mbah Agus Darma yang udah mengubah hidup keluarga kami…Salam Bahagia
    Dari : Ibu Uali Nunukan : Terima Kasih Mbah Agus Darma Darma semua yang anda berikan kepada saya…Angka Ritual Ghoib Eyang Benar-benar Tembus 100%…mohon ma’af mbah ini pengalaman saya …waktu itu pernah saya meminta bantuan kepada seseorang yg mengaku pintar meramu angka toto…dan saya harus bayar untuk mendapatkan angkanya…sampai2 saya hutang sana , hutang sini…tapi apa yg terjadi…angka yg saya terima tadi gak ada yang keluar…maspus dalam hati kecil saya..gmn saya harus bayar utang yang terlanjur menumpuk…hingga akhirnya saya di kasih info teman untuk mencoba menjadi Member di Mbah Agus Darma…Alhasil Angka Ritual Ghoib yang mbah kirim ternyata Jitu 100%..dan akhirnya terbayar sudah hutang2 saya….ini hanya sekedar pengalaman saya…untuk yang mau mencoba angka ghoib dari Mbah Agus Darma..tidak usah ragu-ragu…karena saya udah merasakannya…terima kasih Mbah Agus Darma…Salam Bahagia….!!!
    Dari : Sutiawan Timur Leste : Terima kasih yang amat dalam kami ucapkan kepada Mbah Agus Darma yang telah memberikan kebahagian bagi keluarga kami…berkat Beliau saya sekarang udah hidup tenang..sudah tidak di kejar-kejar hutang…Kami di berikan Angka Ritual Ghoib Dari Mbah Agus Darma yang sangat Jitu 100%…hingga kami sekarang merasa tenang lagi…terima kasih Mbah Agus Darma…Jika Anda ada merasa kesulitan masalah Nomer Toto silahkan Tanyakan Aja Pada Mbah Agus Darma…pasti anda akan merasakan apa yg selama ini kami rasakan…Salam Bahagia dan Succes

    ReplyDelete

Komentar Facebook