PESAWAT PERTAMA DI DUNIA
KATA PENGANTAR
Wright bersaudara menemukan pesawat terbang, sedangkan Rusdi Kirana menemukan cara memanfaatkan jasa penerbangan dunia, terutama Lion di Indonesia.
Maskapai Penerbangan Lion Air, banyak orang Indonesia yang sudah
mengenal salah satu maskapai penerbangan yang memiliki moto "We Make
People Fly" ini yang berasal dari Indonesia, selain wilayah penerbangannya
ada di seluruh Indonesia, salah satu keunggulan lainnya adalah harga tiketnya
yang cukup terjangkau dibanding maskapai penerbangan lainnya di Indonesia,
salah satu pemilik dari Lion Air adalah
Rusdi Kirana bersama saudaranya Kusnan Kirana .
Rusdi Kirana yang dilahirkan pada
tanggal 17 Agustus 1963. Terlahir dari keluarga pedagang, bapak tiga anak ini
m emang dididik dengan keras oleh
keluarganya. Hal itulah yang menjadi bekalnya untuk membesarkan Lion Air. Rusdi
Kirana memulai karir sebagai penjual mesin ketik Amerika `Brother`. Bersama
saudara laki-lakinya Kusnan Kirana, awalnya mereka membangun sebuah perusahaan
biro perjalanan bersama, lalu kemudian mendirikan maskapai penerbangan dengan
modal satu pesawat jet pada Juni 2000. Kirana bersaudara dari awal memiliki
impian untuk membangun sebuah usaha penerbangan yang ingin mereka kembangkan hingga
sukses.
Pesawat terbang yang lebih berat dari udara
diterbangkan pertama kali oleh Wright Bersaudara (Orville Wright dan Wilbur Wright) dengan menggunakan
pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer yang diluncurkan pada
tahun 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, tercatat beberapa penemu
pesawat lain yang menemukan pesawat terbang antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di lapangan
Fanborough, Inggris tahun 1910. Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan dari
udara sudah terbang jauh sebelumnya.
Penerbangan pertama kalinya
dengan menggunakan balon udara panas yang ditemukan seorang berkebangsaaan
Perancis bernama Joseph Montgolfier dan Etiene Montgolfier terjadi pada tahun
1782, kemudian disempurnakan seorang Jerman yang bernama Ferdinand von Zeppelin
dengan memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa
penumpang dan barang pada tahun 1900. Pada tahun tahun berikutnya balon
Zeppelin mengusai pengangkutan udara sampai musibah kapal Zeppelin pada
perjalanan trans-Atlantik di New Jersey, 1936 yang menandai berakhirnya era
Zeppelin meskipun masih dipakai menjelang Perang Dunia II. Setelah zaman
Wright, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun,
bentuk dan mesin pesawat untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.
Lantaran hasil karya kedua bersaudara ini saling berkaitan satu sama
lain, mereka tercantum berbarengan dalam daftar dan ihwal keduanya pun akan
dipaparkan dalam satu nafas. Wilbur Wright lahir tahun 1867 di kota Millville,
Indiana. Orville Wright –adiknya– lahir tahun 1871 di kota Dayton, Ohio. Kedua
anak laki ini duduk di perguruan tinggi tetapi tak satu pun peroleh ijazah.
Wright bersaudara adalah dua dari tujuh orang bersaudara. Di sekolah dasar,
Orville pernah dikeluarkan dari sekolah. Tahun 1878, ayah mereka membelikan
‘helikopter’ mainan untuk dua anak mereka yang termuda tersebut. Mainan itu
dibuat dari bambu dan karet untuk memutar baling-baling nya. Wilbur dan Orville
memainkannya hingga rusak, kemudian membuat mainan tersebut sendiri, mereka
mengaku bahwa pengalaman brmain dengan helikopter bambu menjadi sumber bagi
ketertarikan mereka terhadap mesin yang bisa terbang.
Keduanya punya bakat di bidang mekanika dan keduanya tertarik dengan
masalah menerbangkan manusia ke udara. Di tahun 1892 mereka membuka toko,
menjual, membetulkan, dan membikin sepeda. Usaha ini mendatangkan dana untuk
melanjutkan niatnya: penyelidikan sektor aeronautik. Kakak-beradik ini asyik
menekuni karya-karya peminat aeronautik lain seperti: Otto Lilienthal, Octave
Chanute dan Samuel P. Langley. Di tahun 1899 mereka mulai bekerja ke arah
penerbangan sendiri. Pada bulan Desember 1903, sesudah kerja keras selama empat
tahun lebih sedikit, hasil usahanya berhasil dengan gemilang.
Orang mungkin heran kepada Wright bersaudara mampu menciptakan prestasi
yang gagal dilakukan orang-orang lain. Ada beberapa sebab yang membuat mereka
berhasil. Pertama, dua kepala tentu lebih efektif dari satu kepala. Wright
bersaudara senantiasa bekerja sama dan tunjang-menunjang dengan amat serasi dan
sempurna. Kedua, mereka dengan cekatan mengambil keputusan bahwa mereka pertama
mempelajari bagaimana cara terbang sebelum mencoba membikin pesawat. Sepintas
lalu hal ini rasanya bertentangan menurut ukuran umum: bagaimana bisa belajar
terbang jika belum ada pesawat terbang? Jawabnya adalah, Wright bersaudara
belajar terbang dengan menggunakan pesawat peluncur.
Mula-mula mereka mengamati cara
kerja layang-layang, kemudian peluncur. Tahun berikutnya mereka membawa pesawat
peluncur ukuran besar ke Kitty Hawk, di Carolina Utara, cukup untuk ditumpangi
dan dapat mengangkat seorang manusia. Pesawat ini dicoba. Tampaknya hasilnya
tidak terlalu menggembirakan. Mereka bikin dan coba pesawat peluncur lengkap di
tahun 1901 dan disusul dengan pembikinan tahun 1902. Pesawat peluncur ketiga
ini merupakan gabungan dari pelbagai penemuan-penemuan penting mereka. Beberapa
paten dasar, digunakan tahun 1903, berkaitan dengan pesawat peluncur itu
ketimbang pesawat terbang pertama mereka. Mengenai pesawat peluncur ketiga itu
mereka telah lebih dari seribu kali mengangkasa dengan berhasil. Kedua
bersaudara Wright telah merupakan pilot pesawat peluncur terbaik dan paling
berpengalaman di dunia sebelum mereka mulai membikin pesawat udara bermesin.
Pengalaman mengudara dengan pesawat peluncur merupakan inti sukses ketiga
mereka yang amat penting. Banyak orang yang sebelumnya sudah pernah mencoba
membikin pesawat punya kekhawatiran utama bagaimana hasil ciptaannya tinggal
landas. Wright bersaudara dengan tepat menyadari bahwa masalah pokok adalah
bagaimana mengawasi pesawat sesudah berada di udara. Karena itu, sebagian besar
waktu dan perhatian mereka tumpahkan pada soal bagaimana mencapai kestabilan
pesawat ketika sudah terbang. Mereka berhasil menciptakan tiga jenis alat pokok
untuk mengawasi pesawat, dan inilah yang membuat mereka berhasil dalam
peragaan.
Wright bersaudara juga memberi sumbangan
penting dalam hal perancangan sayap. Mereka sadar, data-data sebelumnya yang
sudah disiarkan, tidak bisa dijadikan pegangan. Karena itu mereka menciptakan
sendiri lorong-lorong angin dan dicoba terhadap lebih dari dua ribu macam bentuk
permukaan sayap. Inti utama dari percobaan ini adalah, kedua bersaudara itu
mampu membikin bagan sendiri, memaparkan tentang tekanan udara terhadap sayap
tergantung pada bentuk sayap itu. Keterangan ini kemudian digunakan dalam tiap
pembuatan sayap pesawat terbang.
Disamping semua hasil penemuan mereka,
kedua bersaudara Wright ini tak bakal bisa sukses berhasil bilamana mereka
tidak tampil pada saat yang tepat dalam sejarah. Percobaan penggunaan
penerbangan dengan mesin pada paruh pertama abad ke-19 jelas cenderung ke arah
gagal. Mesin uap jelas terlampau berat untuk penggunaan penerbangan. Pada saat
kedua bersaudara Wright muncul, mesin pemroses pembakaran sudah diketemukan
orang. Tetapi, mesin ini hanya untuk pemakaian secara umum, terlalu berat untuk
digunakan dalam penerbangan pesawat. Ketika tak ada satu pabrik pun yang
sanggup merancang mesin yang cukup ringan, kedua bersaudara Wright (dengan
bantuan seorang ahli mesin) merancang sendiri. Ini menunjukkan kegeniusan
mereka karena walaupun dalam tempo relatif singkat toh mereka mampu merancang
mesin yang lebih unggul dari hampir semua bikinan pabrik lain. Tambahan pula,
Wright bersaudara merancang sendiri baling-baling. Salah satu yang mereka
pergunakan di tahun 1903, 66% berhasil.
Penerbangan pertama dilakukan tanggal 17 Desember tahun 1903 di Kill Devil
Hill dekat Kitty Hawk, Carolina Utara. Masing-masing kedua bersaudara itu
melakukan dua penerbangan pada hari itu. Penerbangan pertama, yang dilakukan
Orville Wright berlangsung 12 detik dan mencapai jarak 120 kaki. Penerbangan
terakhir, yang dilakukan Wilbur Wright, berlangsung 59 detik dan mencapai
ketinggian 852 kaki. Pesawatnya yang mereka namakan Flyer I (kini terkenal
dengan julukan Kitty Hawk) memakan ongkos pembuatan kurang dari 1000 dolar. Pesawat
itu punya sayap sepanjang 40 kaki dan bobot sekitar 750 pon, berkekuatan mesin
12 tenaga kuda dengan berat cuma 170 pon. Pesawat asli itu kini tersimpan rapi
di Museum Udara dan Ruang Angkasa Washington D.C.
Kendati ada lima saksi mata tatkala penerbangan pertama, relatif sedikit
sekali diberitakan oleh koran-koran pada terbitan keesokan harinya (dan itu pun
umumnya kurang cermat). Surat kabar kotanya sendiri di Dayton Ohio samasekali
menganggap sepi usaha ini. Baru lima tahun sesudah itu dunia umum sadar bahwa
penerbangan manusia betul-betul sudah bisa terlaksana.
Setelah penerbangan mereka di Kitty Hawk, Wright bersaudara kembali ke kota
asalnya di Dayton. Di sana mereka merancang dan membikin pesawat kedua, Flyer
II. Dengan pesawat yang kedua ini mereka melakukan 105 kali penerbangan di
tahun 1904 tanpa menarik perhatian umum samasekali. Pesawat Flyer III yang
sudah disempurnakan dan lebih praktis dibikin tahun 1905. Meski mereka banyak
kali mengudara di dekat kota Dayton, banyak orang tetap tidak percaya bahwa
yang namanya pesawat terbang sudah lahir di dunia. Di tahun 1906 –misalnya–
koran The Herald Tribune edisi Paris menurunkan tulisan berjudul Flyer or
Liars? (Penerbangan atau pengibulan?).
Di tahun 1908 akhirnya mereka menyapu bersih semua kebimbangan dan
ketidakpercayaan umum. Wilbur Wright menerbangkan pesawatnya ke Perancis, bikin
demonstrasi akrobatik di udara dan mengorganisir perusahaan untuk memasarkan
hasil ciptaannya. Sementara itu, di Amerika Serikat, Orville Wright menyuguhkan
pertunjukan serupa. Malangnya, pada tanggal 17 September 1908 pesawatnya jatuh
terhempas. Inilah satu-satunya kecelakaan yang pernah dialami oleh mereka
berdua. Seorang penumpang tewas, Orville patah kaki dan dua tulang iganya
tetapi segera dapat sembuh. Keberhasilan penerbangannya menggugah pemerintah
Amerika Serikat menandatangani kontrak untuk membuat pesawat-pesawat buat
Departemen Pertahanan Amerika Serikat, dan di tahun 1909 dengan anggaran
belanja pemerintah ada pesanan seharga $30.000 buat keperluan Angkatan Udara.
Pernah ada sengketa hukum menyangkut hak paten antara Wright bersaudara
dengan saingan-saingannya, tetapi di tahun 1914 tuntutan mereka itu ditolak
pengadilan. Apa hendak dikata, di tahun 1912 Wilbur Wright terserang tipus dan
meninggal dunia pada umur empat puluh lima tahun. Orville Wright yang pada
tahun 1915 menjual saham-sahamnya ke suatu perusahaan, hidup sampai tahun 1948.
Tak seorang pun dari dua bersaudara itu pernah kawin.
Kendati banyak penyelidikan di bidang ini yang mendahuluinya, tak syak lagi
Wright bersaudaralah yang bisa dianggap sebagai cikal bakal penemuan pesawat
terbang. Dalam hal penentuan urutan dalam daftar buku ini, yang jadi pegangan
utama adalah terciptanya pesawat terbang punya arti kurang penting ketimbang
penemuan mesin cetak ataupun tenaga uap yang keduanya telah membikin perombakan
revolusioner peri kehidupan manusia. Namun, tak bisa dibantah penemuan pesawat
terbang merupakan fenomena sejarah yang penting, baik dalam hal penggunaan
untuk tujuan-tujuan damai maupun perang. Hanya dalam tempo puluhan tahun
sesudah itu, pesawat terbang telah membikin dunia kita ini begitu ciut bahkan
ruang angkasa pun rasanya bisa disentuh jari. Dan lebih jauh dari itu, penemuan
pesawat terbang bermuatan manusia merupakan pemula dan pembuka jalan bagi
penerbangan di angkasa luar.
Berabad lamanya terbang itu sudah menjadi impian manusia. Mereka kepingin
melayang di langit dengan permadani terbang seperti dalam dongeng-dongeng
Seribu Satu Malam, impian yang berada jauh dalam jangkauan. Si genius Wright
bersaudaralah yang telah mewujudkan mimpi itu jadi kenyataan, betul-betul
terbang dengan pesawat dan bukannya bersila di atas permadani dongeng sambil
mengisap “hoga” yang tiga hasta panjangnya.
Kategori dan klasifikasi
Lebih berat dari udara
Pesawat terbang yang lebih berat dari udara disebut aerodin, yang masuk dalam kategori ini adalah autogiro, helikopter, girokopter dan pesawat
bersayap tetap. Pesawat bersayap tetap umumnya menggunakanmesin pembakaran dalam yang berupa mesin piston (dengan
baling-baling) atau mesin turbin (jet atau turboprop) untuk menghasilkan
dorongan yang menggerakkan pesawat, lalu pergerakan udara di sayap menghasilkan
gaya dorong ke atas, yang membuat pesawat ini bisa terbang. Sebagai
pengecualian, pesawat bersayap tetap juga ada yang tidak menggunakan mesin,
misalnya glider, yang hanya menggunakan gaya gravitasi dan arus udara panas.
Helikopter dan autogiro menggunakan mesin dan sayap berputar untuk menghasilkan
gaya dorong ke atas, dan helikopter juga menggunakan mesin untuk menghasilkan
dorongan ke depan.
Lebih ringan dari udara
Pesawat terbang yang lebih ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung untuk terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas air. Pesawat terbang ini umumnya menggunakan gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah balon udara lebih mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi untuk dorongan ke depan dan sistem kendali.
Pesawat terbang yang lebih ringan dari udara disebut aerostat, yang masuk dalam kategori ini adalah balon dan kapal udara. Aerostat menggunakan gaya apung untuk terbang di udara, seperti yang digunakan kapal laut untuk mengapung di atas air. Pesawat terbang ini umumnya menggunakan gas seperti helium, hidrogen, atau udara panas untuk menghasilkan gaya apung tersebut. Perbedaaan balon udara dengan kapal udara adalah balon udara lebih mengikuti arus angin, sedangkan kapal udara memiliki sistem propulsi untuk dorongan ke depan dan sistem kendali.
Jenis pesawat
Berdasarkan desain
- Balon udara
- Kapal udara
- Pesawat bersayap tetap
- Pesawat bersayap satu
- Pesawat
bersayap delta
- Pesawat
bersayap lipat
- Sayap
terbang
- Pesawat bersayap dua
- Pesawat bersayap tiga
- Pesawat sayap berputar
- Helikopter
- Autogiro
Berdasarkan propulsi
- Pesawat terbang layang (Glider)
- Pesawat bermesin piston
- Pesawat bermesin turbo propeler
- Pesawat bermesin turbojet
- Pesawat bermesin turbofan
- Pesawat bermesin ramjet
Berdasarkan penggunaan
Pesawat-pesawat eksperimental NASA
Pesawat-pesawat eksperimental NASA
- Pesawat eksperimental
- Pesawat penumpang sipil
- Pesawat angkut
- Pesawat militer
Sumber :
googlebottle.com
googlebottle.com
No comments:
Post a Comment