KEJAHATAN KELINGKING BERKAIT
PENDAHULUAN
Selama ini istilah Kelingking Berkait terkenal di Indonesia, tapi sebenarnya yang mengamalkannya adalah orang Yahudi, Inggeris dan Jepang.
Penulis lahir di Pulau Penyalai Pelalawan 31-8-1959. Pulau ini, tidak begitu jauh dari Pulau Penyengat, tempat kelahiran Raja Ali Haji, pengarang Gurindam 12.
Gurindam adalah satu
bentuk puisi Melayu lama yang terdiri dari dua baris
kalimat dengan irama akhir yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau
pertanyaan dan baris kedua berisikan jawaban nya
atau akibat dari
masalah atau akibatnya, pada baris pertama tadi. Penulis (M.Rakib) mencoba
mengarang gurindam 13, 14,dan 15 tentang kejaahtan kelingking berkait yang pada
umumnya merupakan ciri-ciri orang Yahudi perantauan, yang super pelit,
licik dan khianat.. Apabila orang membaca Gurindam Lima belas,
diharapkan, tidak melupakan nama Muhammad Rakib sebagai seorang guru,dosen dan
Muballigh yang selalu menerapkan agar masyarakat, terhindar dari
penipuan dan keadaan yang memaksa pembaca, harus berurusan dengan
orang yang berperangai Yahudi, yaitu kelingking berkait. Diharapkan
pembaca lebih bijaksana, sehingga pandai membaca perubahan cuaca yang
mendadak. . Bahkan tidak sadar bahwa diri anda sedang dikelilingi
oleh para pemilik karakterkelingking berkait..
Gurindam 15 ini, tentunya terinspirasi juga oleh gurindam 12 yang
sejak lama sudah hadir dan melegenda di Provinsi Kepulauan Riau
(Kepri) . Penulis ingin mengembangkan sastra, puisi bentuk gurindam yang hampir
mati ini , untuk dihidupkan kembali. Inilah gurindam tentang Trlunjuk
Lurus Kelingking Berkait :
1. Jikap punya kelingking, sudah berkait,
Dalam
kehidupanya,pastilah pelit..
2. Jika telunjuk. Terlalu lurus,
Itulah taktik,si akal bulus.
3. Tantangan pendidikan di masa datang,
Banyaknya penipuan,
terang benderang.
4. Apabila terhimpit, hendak di atas,,
Batang lehernya ,harus diebas..
5. Ka lau terkurung, hendak di luar,
Siramkan minyak,segera
dibakar..
6. Jika pepat di luar,runcing di
dalam,
Itulah tanda,penghuni,neraka jahamnam..
7. Kelingking berkait, menambang
emas,
Putra daerah, dibuat lemas.
8. Barangsiapa menggunting, dalam
lipatan,
Dibenci teman, dikutuk Tuhan..
9. Jika memilki sifat, cerdik
dan licik.
Menyebar bahaya,menuai konflik..
1O. Barangsiapa, ingin mengenal Yahudi,
Kelingking berkait,menjadi sifat
pribadi..
11. Barangsiapa memakai,sifat benalu,
Hilang iman, terkikislah malu.
12. Benalu itu awalnya menumpang,
Terakhir inangya , akan ditendang.
13. Barangsiapa selalu , menyerempet ,
Akhirnya akan, jadi pencopet.
14. Kelingking berkait, licin, seperti belut,
Kata-katanya hanya, manis di mulut.
15.Telunjuk pura-pura lurus,
Itulah lambang orang yang rakus.
Pasal 1
1. Jikap punya kelingking, sudah berkait,
Dalam
kehidupanya,pastilah pelit..
2. Cara menghadapi kelingking berkait, ada empat,
siapa mengamalkan, akan mendapat.
siapa mengamalkan, akan mendapat.
Pertama, jangan didengarkan, ucapannya,
Supaya tidak terpancing untuk bertanya..
Kedua, jangan menaruh, rasa hormat,
Lancarkan kritik, sampai kiamat.
Ketiga, kritik harus , setajam jarum,
stereotip, semua maklum
Keempat, menghadapi penipu, harus berani,
Karena maksiat, harus dibasmi.
Pasal 2
1. Jika telunjuk. Terlalu lurus,
Itulah taktik,si akal bulus.
1. Barangsiapa , memperhatikan telunjuk lurus,
Akan menemukan , orang
yang pura-pura tulus.
2. Siapa berlebihan, bersenda gurau,
Hilang wibawa, hatipun
risau..
3. Telunjuk lurus, pandai memberi nasehat,
Tetapi hatinya,
sangatlah jahat.
4. Siapa berteman , dengan telunjuk lurus,
badan yang gemuk, menjadi kurus.
badan yang gemuk, menjadi kurus.
5. Si telunjuk lurus, pura-pura bersih,,
ibadahnya hanya, mendapat letih.
ibadahnya hanya, mendapat letih.
Pasal 3
Tantangan pendidikan
di masa datang,
Banyaknya penipuan,
terang benderang.
1. Antisipasi penipuan, tidak diperkenalkan,
banyak problema, jadi
persoalan.
2. Apabila berbagai penipuan, tidak diperkenalkan di sekolah,
para murid akan, serba salah.
para murid akan, serba salah.
3. Apabila penipuan kecil,dibiarkan.
akan menyebar, tak terkendalikan.
akan menyebar, tak terkendalikan.
4. Bersungguh-sungguh engkau , menyingkirkan penipuan,
baik berat ,maupun ringan.
baik berat ,maupun ringan.
5. Apabila penipuan, terlalu semberono,
muncullah perbuatan yang tiada senonoh.
muncullah perbuatan yang tiada senonoh.
6. Berbagai penipuan, hendaklah diingat,
di situlah awal , berbagai laknat.
di situlah awal , berbagai laknat.
7. Hendaklah peliharakan kejujuran bersama,
dari pada kelak, dapat bencana.
dari pada kelak, dapat bencana.
8. Jangan sembarangan, memilih teman,
Banyak sarjana,
berjiwa pereman.
Pasal 4
Apabila terhimpit, hendak di atas,,
Batang lehernya ,harus diebas..
1. Terhimpit hendak di atas ,berjiwa penjajah,
Penyakit Yahudi,
membawa fitnah..
2. Terhimpit di atas, lambang, orang dengki,
menebar kebusukan, tiada henti.
menebar kebusukan, tiada henti.
3. Seharusnya terimpit, biarlah di bawah,
berani berkorban, demi iman dan takwa..
berani berkorban, demi iman dan takwa..
4. Terimpit di bawah, tidak selamanya,
roda berputar, menurut takdirnya..
roda berputar, menurut takdirnya..
Pasal 5
Ka lau terkurung, hendak di luar,
Siramkan minyak,segera dibakar..
1. Terkurung di luar, ada gunanya,
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
ketika berdiplomasi, dengan penjajah.
2. Ketika dihadapkan kepada, bangsa sendiri,
Ibarat jalan yang
sempit, ditaburi duri.
3. Jika kejujuran, sudah tercemar,
pencopet menyebar, dengan topeng bertukar-tukar.
pencopet menyebar, dengan topeng bertukar-tukar.
4. Jika hendak membuang penipu ke laut,
membongkar kelicikan, janganlah takut.
membongkar kelicikan, janganlah takut.
5. Makhluk yang terkurung di luar, membawa racun,
jadi persoalan, tanpa ampun
jadi persoalan, tanpa ampun
6. Untuk mengenal orang , buruk perangai,
menonjolkan diri, di tengah ramai.
menonjolkan diri, di tengah ramai.
Pasal 6
Jika pepat di luar,runcing di dalam,
Itulah tanda,penghuni,neraka jahannam..
1. Runcing di dalam ada gunanya,
menghadapi penjajah, yang aniaya..
menghadapi penjajah, yang aniaya..
2. Pepat di luar, adalah topeng,
teman begitu, jangan diganding.
teman begitu, jangan diganding.
3. Cari olehmu akan isteri yang bersih,
rajin dan jujur, tidak berdalih.
rajin dan jujur, tidak berdalih.
4. Cari olehmu kawan yang tidak , berolok-olok,
agar niat yang baik, tidak terkelok..
agar niat yang baik, tidak terkelok..
5. Cari olehmu , pasangan yang jujur,
terhindar dari, azab kubur.
terhindar dari, azab kubur.
Pasal 7
Kelingking berkait, menambang emas,
Putra daerah, dibuat lemas.
1. Kelingking berkait, pengusaha asing,
di situlah dusta, membuat pusing.
di situlah dusta, membuat pusing.
2. Apabila kepada asing, terlalu percaya,
akhirnya negara, mendapat bahaya..
akhirnya negara, mendapat bahaya..
3. Kepada asing, kurang siasat,
negara terjual , rakyat melarat.
negara terjual , rakyat melarat.
4. Kurikulum harus bermuatan, kerja keras,
agar orang asing, tidak memeras.
agar orang asing, tidak memeras.
5. Jangan mengharapkan, orang seberang,
cukupkan diri, apa yang kurang.
cukupkan diri, apa yang kurang.
6. Apabila generasi muda, banyak tidur,
dijajah kerugian, sepanjang umur.
dijajah kerugian, sepanjang umur.
7. Apabila tidak ingin, nusantara dikuras,
Pemimpin harus,
bekerja keras.
8. Investor asing,suka menipu,
pandai menyogok, pandai merayu..
pandai menyogok, pandai merayu..
9. Apabila perkataan orang asing , lemah lembut,
janganlah cepat, menjadi larut.
janganlah cepat, menjadi larut.
10. Apabila mendengar, perkataan kasar,
jangan cepat, merasa gusar.
jangan cepat, merasa gusar.
11. Orang asing ,
ada yang baik,
asalkan cerdas, pandai melirik..
asalkan cerdas, pandai melirik..
Pasal 8
Barangsiapa menggunting, dalam lipatan,
Dibenci teman, dikutuk Tuhan..
1. Membiarkan pelanggaran, demi sahabat,
berarti , berbuat
khianat yang sangat berat..
2. Menggunting dalam lipatan, tipuan halus,
akibat dari, licik dan rakus..
akibat dari, licik dan rakus..
3. Orang yang rakus, suka berdebat,
banyak kebenaran, menjadi terhambat.
banyak kebenaran, menjadi terhambat.
4. Segala tipuan,harus singkirkan,
baik yang besar, maupun keci-kecilan..
baik yang besar, maupun keci-kecilan..
5. Orang yang berjasa,kepada linkungan,
akan diberi kelebihan, oleh Tuhan.
akan diberi kelebihan, oleh Tuhan.
6. Guntingan dalam lipatan, selalu disembunyikan,
rakyat jelata, menjadi korban.
rakyat jelata, menjadi korban.
7. Obat dari,licik dan rakus,
didikan keras, yang bersifat religius.
didikan keras, yang bersifat religius.
Pasal 9
Jika selalut, cerdik dan licik.
Menyebar bahaya,menuai konflik..
1. Malas dan lalai, cerdik dan licik,
pekerjaan manusia,yang paling munafik..
pekerjaan manusia,yang paling munafik..
2. Jangan malas,memerangi kemunafikan.,
musuh masyarakat, sepanjang zaman.
musuh masyarakat, sepanjang zaman.
3. Anak-anak yang selalu diajar licik,,
Kelak orang
tuanya, akan dicekik...
4. Cerdik dan licik, ada gunanya,
ketika dikepung, perampok durjana..
ketika dikepung, perampok durjana..
5. Jauhi kelicikan, model Yahudi,,
di bidang apaun, menjadi duri.
di bidang apaun, menjadi duri.
6. Dosa orang tua, yang paling besar,
tahu anaknya mencopet, tetap saja bersabar..
tahu anaknya mencopet, tetap saja bersabar..
7. Jika orang tua, hidup beriman,
Anaknya yang
licik,diberi pelajaran.
8. Jika kuitansi, dibuat bohong-bohongan,
Korupsi berganda, tak
terhentikan.
Pasal 10
Barangsiapa, ingin mengenal Yahudi,
Kelingking berkait,menjadi sifat
pribadi..
1. Yahudi itu, manusia yang sangat kapitalis,
Kekayaan bangsa lain
akan, dilibas habis.
2. Yahudi bangsa, paling cerdas,
Mengeruk kekayaan,
sangatlah ganas..
3. Di Indonesia, tidak ada Yahudi,
Tapi pengikut
ajarannya, makin menjadi-jadi...
4. Yahdi Indonesia, kelompok liberal,
Otaknya dengki, hatinya
bebal..
Pasal 11
Barangsiapa memakai,sifat benalu,
Hilang iman, terkikislah malu.
1. Benalu aalnya, menumpang hidup,
tapi akhirnya, menjadi penakluk...
tapi akhirnya, menjadi penakluk...
2. Benalu itu , adalah parasit,
perbuatan nya zalim, memjadi penyakit..
perbuatan nya zalim, memjadi penyakit..
3. Benalu itu hanyalah pendatang,
sudahlah menumpang, berani menantang..
sudahlah menumpang, berani menantang..
4. Benalu awalnya, berdaun sehelai,
lama-lama, tidak terlerai..
lama-lama, tidak terlerai..
5. Benalu tidak pandai, berterima kasih,
induk semangnya, dibuat tersisih..
induk semangnya, dibuat tersisih..
6. Benalu seperti, cacing pita.,
7. inangnya dibuat menderita.
8. Pemilik parasit, menuai derita,
Parasitnya sendiri,
berpesta pora..
Pasal 12
Benalu itu awalnya menumpang,
Terakhir inangya , akan ditendang.
1. Anak dagang, sebagai pendatang,
Haruslah bijak, saling menenggang..
Haruslah bijak, saling menenggang..
2. Betulkan hati kepada kepada makhluk bumi,
di rantauan damai, usaha diberkati.
di rantauan damai, usaha diberkati.
3. Kepada orang uan,bersikap pelit,
akan ditimpa , berbagai penyakit.
akan ditimpa , berbagai penyakit.
4. Penduduk tempatan, yang meranggas,
harus dibantu, dengan ikhlas..
harus dibantu, dengan ikhlas..
5. Mampu bersaing,, orang yang hebat,
semuanya diukur, dengan tepat.
semuanya diukur, dengan tepat.
6. Penyakit benalu, ada obatnya,
asalkan rajin, bertanya-tanya.
asalkan rajin, bertanya-tanya.
7. Benalu yang baik, menjadi hiasan,
diletakkan orang, di tengah taman.
diletakkan orang, di tengah taman.
Pasal 13
. Barangsiapa selalu , menyerempet ,
Akhirnya akan, jadi pencopet.
1. Lingkungan wisata, beraroma copet,
Orang berimanpun, bisa terpeleset..
2. Suasana copet, bisa karauke dan
panti pijat,
Menghasilkan uang, dalam waktu singkat..
3. Banyak peraturan , anti
pencopet,
Banyak pula taktiknya, jarang meleset.
4. Siapa yang memelihara, pencopet
berdasi,
Berarti menjerat , leher sendiri..
5. Barangsiapa , selalu meminta
sumbangan,
Ujung-ujungnya, melakukan pencurian..
6. Barangsiapa , tidak memberantas
pencopetan,
Mengundang datangnya, perampokan..
Pasal 14
Kelingking berkait, licin, seperti belut,
Kata-katanya hanya, manis di mulut.
1. Yahudi itu, kelingking berkait,
nomor satu,
Tingkat licinnya, paling jitu.
2. Bangsa ini, harus belajar kepada
belut,
Menghadapi ancaman, berbagai kemelut.
3. Kelicikan itu bisa, berarti
baik.
Menghadapi penipuan yang sangat pelik.
4. Barangsiapa mengenal,
tanda-tanda pengkhianat,
Tentulah dirinya, akan selamat.
Pasal 15.
Telunjuk pura-pura lurus
Itulah lambang orang yang rakus
1. Jika hidup selalu, berpura-pura,
Mendapatkan kutukan, tiada tara.
2. Berpura-pura itu,bisa menjadi
baik,
Apabila menghadapi, orang munafik.
3. Berpura-pura alim, sikap orientalis,
Ingin menjajah, secara sitematis.
4. Jika orientalis, befikir ilmiah,
Tujuannya untuk, mennnyudutkan agama.
Muhammad Rakib , nama diberi,
Lahirlah aku, seorang diri,
Disangka kembar, dalam prediksi,
Ayah dan ibu, merasa ngeri.
Lahirku di, Pulau Penyalai,
Nyiur melambai, sepanjang pantai,
Jawa, Melayu Cina, beramai-ramai
Banyaknya nyamuk, tidak terlerai.
Pernah kucoba berladang padi,
Lima tahun mengorbankan diri,
Sambil sekolah, mencari rezeki,
Ke Bangkinang, pergi mengaji.
Diposkan oleh Yayasan Raksya Riau di 07.29
Berikan Kritik, Info
dan Saran Anda yang bersifat membangun !
Yang tidak memiliki akun, bisa berkomentar menggunakan nama Anonym. Terima kasih.
Yang tidak memiliki akun, bisa berkomentar menggunakan nama Anonym. Terima kasih.
:::::: Komentar ::::::
Arsip Blog
No comments:
Post a Comment