SEJAK KECIL, BERSUNGGUH-SUNGGUH
TINGGAL DI KAMPUNG, KERJA BERPELUH
KARENA HOBI, TIADA MENGELUH
KINI AKU TINGGAL DI KOTA
SEMANGAT BETERNAK, TETAP MEMBARA
WALAU PENDIDIKAN, TIADA MENGARAHKANNYA
HOBI KETIKA KECIL, INGIN MENJELMA
AKU SUKA, BETERNAK PUYUH
KELAK PENSIUN, USAHA DIKAYUH
MENGISI WAKTU, JANGAN RAPUH
FISIK DAN MENTAL, SUPAYA KUKUH
Yth para pecinta
puyuh dan seluruh pengunjung dimanapun anda berada. Penulis belajar dari punulis lain, demi menimba ilmu kepada orang yang sudah pernah mencoba langsung. Disamping itu, penulis juga, selalu mengunjungi tempat-tempat peternak yang sudah berhasil jadi pembisnis puyuh di kota besar Pekanbaru-Riau, baru mulai tahun ini (2013). Keinginan saja yang besar tapi modal sangat kecil. Posting kali ini saya menampilkan gambar miniatur kandang burung puyuh petelur
yang ideal.Ideal dalam arti sesuai dengan fungsi sebagai kandang puyuh, praktis
dalam merehab kandang, maupun ideal untuk pemeliharaan.
Sebenarnya ingin juga
melanjutkan postingan yang lalu mengenai analisa usaha burung puyuh petelur,
tapi belum ketemu rumus menghitungnya dan dari pertemuan kelompok tadi saya
mendapat informasi mengenai un-predictiable harga telur puyuh untuk tahun 2011
ini. Mungkin di postingan selanjutnya akan saya bahas mengenai harga telur
puyuh.
Kembali ke kandang
ideal…..
Kandang burung puyuh
petelur yang akan saya sajikan ini merupakan kreasi dari mas Wiwid PT Peksi Gunaraharja.
namun kata beliau, model kreasi ini boleh di-share untuk dunia perpuyuhan di
Indonesia dan dimanapun berada.
Kandang puyuh petelur
ini berbahan kayu dan alas strimin. Mempunyai kelebihan yang menjadi andalan
yaitu model alas slorok (bahasa jawa), saya tidak tau bahasa Indonesia-nya
slorok itu apa. Yang jelas bukan slow rock.
Karena itu daripada saya sebut dengan kandang puyuh petelur model slorok, mending saya beri nama dengan kandang burung puyuh petelur yang ideal, karena dikreasikan oleh Mas Wiwid yang notabene merupakan bagian dalam dari PT Peksi Gunaraharja (pelopornya dunia perpuyuhan di Indonesia – katanya).
Karena itu daripada saya sebut dengan kandang puyuh petelur model slorok, mending saya beri nama dengan kandang burung puyuh petelur yang ideal, karena dikreasikan oleh Mas Wiwid yang notabene merupakan bagian dalam dari PT Peksi Gunaraharja (pelopornya dunia perpuyuhan di Indonesia – katanya).
Untuk persiapan bahan
dan biaya yang dibutuhkan, saya sendiri belum pernah membuat dan
menggunakannya. Untuk saat ini saya masih memakai kandang yang model lama.
Jadi silahkan dinikmati terlebih dahulu gambar miniatur berikut ini :
Jadi silahkan dinikmati terlebih dahulu gambar miniatur berikut ini :
Kandang burung puyuh
yang ideal tersebut mempunyai ukuran demikian :
§
panjang : 120 cm
§
lebar dalam : 60 cm
§
tinggi : 180 cm
Sekedar dipahami,
bahwa populasi ideal burung puyuh di dalam ruangan kandang batre adalah [panjangxlebar]
/ 222.
Sehingga untuk ukuran
kandang seperti gambar tersebut, tiap ruangan idealnya diisi 35 ekor burung
puyuh petelur. Baiklah barangkali berani saja diisi 40 ekor silahkan.
Patokan atau standar
rumus [panjangxlebar] / 222 akan membawa kondisi yang ideal pula bagi
kelanjutan pemeliharaan burung puyuh petelur, baik produktivitasnya, umur
produktivitasnya, dan yang jelas ya kesehatannya. Biarpun akhirnya semuanya
kembali pada perawatan.
Ada kunci utamanya adalah persiapan dan perhitungan,
mau modal pinjaman atau modal sendiri rasanya sama mas resikonya, hanya saja
jika modal sendiri habis ya habis, jika modal pinjaman habis ya masih
menyisakan hutang. Namun jika segala sesuatunya dipersiapkan dengan matang,
dengan perhitungan yg sangat detail, mau usaha apa saja saya rasa sekalipun
terpuruk masih ada sedikit hasil yg dapat diperoleh.
menurut saya beternak (apa saja), justru cenderung
kita dipaksa menjadi pebisnis handal, manajemen yg komplit ntah masalah
kandang, pakan, pemasaran, penyakit dll.
untuk itu bagi calon peternak, jangan melihat orang
dari hasilnya atau untungnya, tapi lihat cara kerjanya. kebanyakan calon
peternak yg datang ke peternakan saya mayoritas bertanya “untung g beternak
puyuh? dalam 1000 ekor untung brapa per bulan?” selalu itu dan itu.
padahal, di bidang apapun itu, yg seharusnya dilihat
bukan untungnya, tapi bagaimana caranya mendapatkan untung.
jika saya brani menjawab pertnyaan calon peternak yg
datang kepeternakan saya diatas, pasti saya jawab “ya untung mas, dalam 1000
ekor saya bisa mendapatkan penghasilan kotor (penjualan telur – pakan)
500rb-1,6jt. tergantung sama harga telur yg pasang surut”
tanpa banyak bicara dengan bertanya tentang
perawatan seadanya, mereka nekat ngorder puyuh hingga ribuan ekor.
ketika badai menerpa, ntah harga telur anjlok,
penyakit datang menyerang, manajemen keuangan yang amburadul, mereka semua pada
mengeluh.
pertanyaannya SALAH SIAPA SEKARANG?
>>hanya sharing cerita saja, kurang lebihnya
minta maaf<<
puyuhjaya | 18 Desember 2011 pada 10:32 am | Balas
Terima kasih sharingnya, Mas Sholehuddin.
Semoga bermanfaat dan menjadi bahan pertimbangan
bagi yang berminat beternak puyuh.
Sebaiknya jangan melihat dulu untung, tapi pelajari
dulu bagaimana mencari untung.
Salam hangat.
KOMARI | 18 Desember 2011 pada 11:57 am | Balas
Semakin menarik saja postingnya mas, bikin
tergelitik jari untuk menuangkan kata-kata yg sekian lama terpendam dalam dada.
Bolehkan masss…
Komentar Mas Sholihuddin is the best real eksperien
Tentimoni penulis
Pada awalnya ingin mencarian pekerjaan ponakan yg
mau kuliah ortunya belum bisa, akhirnya dg keiklasan untuk membantu ponakan
saya coba beberapa jenis usaha diantaranya membuat warnet, toko dn memelihara
ayam bangkok, ayam kampung, ayam arab, ayam horn/petelur dan puyuh.
Hari berganti hari bulan berganti bulan usaha warnet
dan toko alhamdulillah lancar, sedangkan untuk penangkaran ternak yg bertahan
hanya tinggal puyuh sampai sekarang yg sudah sekitar 1 th dan yg lain entah
sydah ratusan ribu atau jutaan yg tanpa bisa kembali.
Khusus untuk puyuh sebenarnya sy sudah tidak kuat
yang harus nomboki terus menerus saat akan beli paka, namun saya masih berharap
bertahan dg mencoba pembibitan tapi ternyata juga tidak seindah/semanis yg kita
bayangkan atau diceritakan orang lain.
Alhamdulillah saya punya penghasilan tetap/pegawai
sehingga tidak begitu menguras habis kantong uang dapur, tapi lama-lama juga
harus berfikir seribu kali untuk meneruskan usaha penangkaran puyuh atau yg
lain.
Usaha peternakan atau yg berhubungan dengan makhluk
hidup agak susah dipridiksikan dg tepat, karena banyak faktor yg mempengaruhi
terutama masalah penyakit, harga hasil produksi, teknik perawatan, pakan dll,
beda kalau usaha warnet atau toko dg barang mati dan mudah untuk dihitung.
Kembali kemasalah puyuh, kalau kita belum punya
pengalaman sebaikknya mencoba dulu beberapa ekor saja, dan satu lagi harus di
dasari rasa kecintaan atau hobi, kalau kita selalu berfikir keuntungan pasti
akan kecewa kalau tidak punya pengalaman sebelumnya.
Seperti saya sekarang ini saya niati hobi, sehingga
walaupun masih harus nomboki terus, tapi ada kepuasan batin yg tidak
tergantikan dengan harta benda berapapun.
Kalau saya hitung2 diatas kertas memang kelihatannya
masih untung tapi itu masih kecil, apalagi saat ini harga masih fluktuatif dan
penyakit/tingkat kematian masih tinggi, terasa begitu berat untuk untung besar.
Testimoni diatas jangan dianggap sebagai patokan,
itu hanya kisah kurang beruntung yg saya alami.
Pesan saya jangan pesimis melaukan usaha apa saja
termasuk penangkaran puyuh yg banyak orang bilang sangat-sangat mengiurkan dan
menjanjikan, silahkan coba-coba dan coba lagi, saya yakin suatu saat pasti akan
berhasil, seperti mas Arif, mas Sholikhudin dll
Demikian mas puyuhjaya, testimoni yg tidak urut
kata2nya dan mudah-mudahan pembaca yg lain bisa menceritakan pengalamannya di
blog ini
Salam adem ayem karena musim penghujan
puyuhjaya | 18 Desember 2011 pada 2:50 pm | Balas
Wah, pengalaman yang luar biasa hebatnya di dunia
usaha. Senangnya menjadi ponakan Pak Komari. Penuh perhatian dan kasih sayang
pada saudara.
Terima kasih telah berbagi pengalaman. Semoga
diantara pembaca lain, juga berkenan berbagi cerita.
Begitulah memang, Pak. Kalau disawang-sawang,
sepertinya lebih nyaman usaha di bidang perniagaan. Rasanya seperti lebih aman
juga. Tapi yang penting adalah optimis. Maju terus pantang mundur, seperti yang
dicontohkan oleh Pak Komari. Terus semangat dan semangat terus. Toh rejeki
sudah tercatat, hanya tinggal bagaimana kita berusaha, dan berdoa.
Salam adhem juga, Pak. Di sini semalaman hujan.
Terima kasih doanya, semoga sayapun sukses seperti
Mas Sholehuddin.
minto | 18 Desember 2011 pada 12:24 pm | Balas
as.. mas puyuh jaya. boleh kan ikut nimbrung mas.
jujur saya sudah lebih dari 3 bln ini sedang mencari info tetang puyuh. sy
punya niat utk piara puyuh kecil kecilan, kira kira mas punya relasi peternak
puyuh daerah bandung dan cimahi ga.. jujur sy awam tentang burung puyuh. mksh
Sholehuddin | 18 Desember 2011 pada 12:56 pm | Balas
bisa hubungi saya mas, kemaren saya ngirim telur
bibit ke cimahi.
peternakan saya bekerja sama dengan SQF sukabumi,
jadi dekat aja pengirimannya.
puyuhjaya | 18 Desember 2011 pada 2:33 pm | Balas
Wlkmslm Mas Minto. Sudah tertanggapi juga oleh Mas
Sholehuddin.
Silahkan juga jika berkenan bertandang ke
http://puyuhjaya.wordpress.com/disini-bibit-puyuh atau
http://puyuhjaya.wordpress.com/bibit-puyuh
Sama-sama makasih.
Assalamualaikum..
ReplyDeleteBg jual bibit puyuh kan..
D pkanbaru
Dmananya bg?
Trimakasih
Tlpn/wa 081397154091
DeleteBBM D739429A
Mau beli bibit puluh bos.. Dmn daerahnya bos
ReplyDeleteMau beli bibit puluh bos.. Dmn daerahnya bos
ReplyDeleteTlpn/wa 081397154091
DeleteBBM D739429A
Tlpn/wa 081297154091
DeleteBBM D739429A
Di kab Bengkalis bisa pesan nggak, kepengen ternak juga nih...
ReplyDeleteHubungi saya pak di tlpn/wa 081397154091
DeleteAtau bbm D739429A