WIDYAISWARA YANG KEHILANGAN
HARGA DIRI
Oh Tuhan, harga diriku mana/
Sudah lima puluh empat, umurku
Sejumlah universitas, telah kumasuki
Tapi, tiba -tiba ada sesuatu yang hilang dariku
Yaitu harga diri.
Dalam shalatku, aku menangis berbisik pada Ilahi
Apakah aku, kurang bersyukur?
Mungkin zikirku yang kurang dalam.
Aku tidak merasa dipermainkan nasib
Tapi dipermainkan orang -orang gaib
Orang yang ber IQ tinggi, plus energik
Bukan aku tidak bersyukur.
Hanya KKN, terlalu subur.Namun aku berjanji, akan berbuat sesuatu yang terbaik.
Aku hampir tidak diikutkan kegiatan apapun di kantorku
Harga
diriku hilang entah kemana
Ini,masalah
kecil, tapi berlangsung terus.
Pengaduanku
kepada Tuhan tiada henti-hentinya
Ya
Allah, berilah aku harga diri.
Kembalikan
marwahku yang telah lama hilang
Kota
Pekanbaru yang begitu padat, kurasakan sepi
Cuaca
yang panas, seakan dingin seprti salju, menggigit tulang
Dignity says I have
rights, deserve respect, deserve to be treated with respect. It relates to how
others treat me.
Dignity: "That was rude. I deserve better."
Self-esteem refers to what I think about myself, as I am (good self-esteem) or less than I am (low self-esteem) or more than I am (conceit). It refers to how I relate to myself. Self-esteem: (I say to myself) "I am a good learner; just look at my recent grades."
Dignity: "That was rude. I deserve better."
Self-esteem refers to what I think about myself, as I am (good self-esteem) or less than I am (low self-esteem) or more than I am (conceit). It refers to how I relate to myself. Self-esteem: (I say to myself) "I am a good learner; just look at my recent grades."
Harga diri adalah pandangan keseluruhan dari individu tenang
dirinya sendiri.Penghargaan diri juga kadang dinamakan muru'ah diri atau gambaran
diri Misalnya, anak dengan
penghargaan diri yang tinggi mungkin tidak hanya memandang dirinya sebagai
seseorang, tetapi juga sebagai seseorang yang baik. Seseorang yang depresi.
Depresi adalah salah satu sebab rendah diri. Rasa rendah diri yang menetap dan
berlebihan mungkin diakibatkan oleh prestasi yang buruk, tertekan, gangguan jiwa, dan tindak kejahatan. Keseriusan problem ini akan
tergantug bukan hanya kepada sifat dari rasa rendah diri individu, tetapi juga
pada kondisi lainnya.] Saat perasaan rendah
diri diiringi dengan kesulitan pada masa transisi atau problem keluarga, maka
problem seorang individu mungkin bisa bertambah berat.
Bagaimana mengangkat harga diri ketika kita terpuruk
atau dalam kondisi sulit? Adakah prinsip
yang perlu dipertimbangkan tentang harga diri sehingga pada kondisi sulitpun
kita tidak merasa menjadi
sosok yang tidak berharga?
Pada artikel berjudul: Ada widyaiswara kehilangan harga diri, saya menuliskan bahwa dalam diri kita ada sifat kekekalan; nilainya tidak berubah. Sifat kekekalan ini tidak bisa digusur oleh sesuatu yang bersifat materi, status sosial, maupun penampilan: uang, harta, jabatan, popularitas, kesuksesan dan perawakan.Seburuk apapun status sosial seseorang, sifat kekekalan ini melekat pada dirinya. Ada marwah ketuhanan di dalam jiwanya.
sosok yang tidak berharga?
Pada artikel berjudul: Ada widyaiswara kehilangan harga diri, saya menuliskan bahwa dalam diri kita ada sifat kekekalan; nilainya tidak berubah. Sifat kekekalan ini tidak bisa digusur oleh sesuatu yang bersifat materi, status sosial, maupun penampilan: uang, harta, jabatan, popularitas, kesuksesan dan perawakan.Seburuk apapun status sosial seseorang, sifat kekekalan ini melekat pada dirinya. Ada marwah ketuhanan di dalam jiwanya.
Disengaja atau tidak, sifat kekekalan sering
diabaikan. Bahwa diri begitu berharga sering dilupakan. Akibatnya, kita malu,
kita tidak punya rasa percaya diri, kita tidak punya keberanian, kita sungkan
bicara di hadapan orang karena kondisi ekonomi yang sulit, tidak sukses, tidak
punya pekerjaan yang baik, atau tidak punya status sosial yang baik. Etika kita
didikte oleh keadaan ekonomi, status sosial atau kegagalan kita. Tunggu dulu.
Itu adalah konsep-konsep yang salah tentang penilaian diri. Anda dan saya harus
berusaha mengangkat martabat kita masing-masing. Harga diri harus diraih.
Berikut ada lima (5) langkah untuk mengangkat harga diri; tips yang membuat Anda harus putar otak.
Pertama, pahamilah bahwa Anda adalah ciptaan Tuhan.
Berikut ada lima (5) langkah untuk mengangkat harga diri; tips yang membuat Anda harus putar otak.
Pertama, pahamilah bahwa Anda adalah ciptaan Tuhan.
Anda sangat berharga. Sekalipun tubuh Anda terbuat
dari debuh tanah, tetapi kita adalah ciptaan paling berharga. Tuhan Yang Maha
Esa memberikan hidup dan menanamkan kekekalan dalam diri Anda. Harga diri Anda tak ternilai dan ini tidak dapat
digusur oleh uang, kekayaan, harta, jabatan, keberhasilan, kesuksesan, atau
ketenaran.
Kedua, Anda harus berjuang untuk mengangkat harga diri Anda.
Kedua, Anda harus berjuang untuk mengangkat harga diri Anda.
Sekalipun secara natur sifat kekekalan melekat pada
diri Anda, itu tidak berarti Anda tidak berusaha mengangkat martabat. Anda
belum mencapai manusia seperti yang dikehendaki Tuhan Yang Maha Esa. Potensi
yang tersimpan dalam diri Anda belum tergali seluruhnya. Anda harus
mengeksplorasi nilai-nilai yang berharga dalam diri Anda dan hidup sesuai
dengan etika-etika yang luhur dan hukum alam.
Ketiga,
singkirkan atau bendunglah segala tindakan yang mengandung atau yang bisa
menyulut pelecehan harga diri.
Tindakan Anda atau
tindakan orang lain bisa mengandung benih pelecehan harga diri. Apakah itu di
rumah, kantor, pertemuan-pertemuan sosial, bahkan pertemuan yang spontan di
jalan, tindakan yang merendahkan harga diri bisa terjadi. Kata-kata dan
tindakan, disadari atau tanpa disadari, bisa meremehkan martabat orang.
Berusahalah agar martabat orang lain dan martabat Anda sendiri tidak
direndahkan. Bila ada yang melakukannya, berusahalah untuk mencegahnya.
Keempat, mulailah mengangkat harga diri Anda dan harga diri
orang lain.
Keempat, mulailah mengangkat harga diri Anda dan harga diri
orang lain.
Bila Anda sebagai
pimpinan atau atasan, terapkanlah itu di kantor Anda. Tidak mudah meminta orang
lain menghormati harga diri orang lain kecuali Anda sendiri juga menghargai
eksistensi orang lain. Berusahalah untuk terus menjaga harga diri. Semangat
Anda jangan luntur hanya karena orang lain tidak mau menghormati harga diri.
Mencius berkata,
"Tinggal di rumah yang penuh kebajikan, berdiri di tempat yang layak dan
berjalan di jalan kebenaran adalah jalan orang benar. Jika ambisinya terpenuhi,
ia akan memimpin orang lain mengikuti Jalannya. Jika ambisinya tidak terpenuhi,
ia akan melaksakan Jalannya sendirian."
Kelima, carilah pengertian tentang harga diri. Anda
bisa membaca buku-buku tentang harga
diri.
Bila Anda sebagai atasan
atau pimpinan di kantor, Anda bisa meminta agar pelatihan tentang harga diri
diberikan kepada pekerja. Wawasan bisa terbuka kalau ada pencerahan. Bisa juga
Anda mendiskusikan topik harga diri dengan keluarga atau teman-teman Anda.
Melalui diskusi, benih
bisa tertabur. Bila Tuhan menghendaki, benih yang Anda tabur bisa merubah hidup
orang lain. Kapan benih itu tumbuh- serahkanlah itu kepada Tuhan.
silahkan dicek tulisan ini:
ReplyDelete- http://www.kemudian.com/node/265448
- http://fiksi.kompasiana.com/cerpen/2013/02/08/terawangan-mbah-kunto-532354.html
-http://pawonpoetri.blogspot.com/2013/06/terawangan-mbah-kunto.html
saya sebagai penulis asli dari buah pikir saya yang berjudul Terawangan Mbah Kunto,, merasa telah terjadi tindak plagiasi yang sangat berat pada tulisan anda yang berjudul CINTA PERTAMAKU TETANGGA NENEK SIHIR (Novel M.Rakib Jamari) di blog anda.
http://misterrakib.blogspot.com/2013/05/cinta-pertamaku-tetangga-nenek-sihir.html?showComment=1372230340798#c5145358415017074536
silahkan konfirmasi atau klarifikasi tentang asal tulisan dan alasan anda menjiplak karya saya. atau saya akan menindak lanjuti kasus ini
ini FB saya:
herlambang satrio wibowo
dan saya telah mengirim inbox ke fb anda
mohon konfirmasinya