BAGIAN KE -21
NOVEL 4
PROFESOR 1 CINTA
TRAGEDI PELACUR INTELEKTUAL
Karya M.Rakib Pekanbaru Riau Indonesia
Profesor Ahmad Martiyas
: Saya sebagai direktur Pasca sarjana selalu
memihak kepada mahasiswa, tidak memihak kepada para perofesor yang killer,
karena saya melihat banyak mahasiswa yang terlalu lama menunggu dosen –dosen tertentu
untuk mendaptkan tandatangannya.
Sang Penyair : Sudah 15 kali saya menemui Profesor Amar
Makruf, tapi hanya ditariknya tiga lembar dan didiskusikannya
lama-lama, lalu disuruh datang dua minggu lagi. Tidak terbayangkan tiga lembar sekali datang diperiksa,
sedangkan jumlahnya 300 halaman disertasi.
Profesor Ahmad Martiyas :
Datanglah sekali lagi. Jika beliau tidak mau juga menadatanganinya,
mintalah pernyataannya. Begitu pernyataannya keluar, akan saya ganti dia hari
ini juga. Banyak profesor lain yang lebih tinggi dibanding dia. Disamping itu
anda sendiri harus mengenal berbagai tipe dosen yang memiliki ego tinggi.
Profesor
Amar Makruf itu umurnya sudah 70 tahun. Sembilan bulan lagi beliau pensiun
sebagai guru besar. Tunggulah dia pensiun baru anda ujian. Tapi harus anda
ketahui bahwa hubungan dosen dengan mahasiswa kerap kali berlangsung rumit
(ciyus!). Kadang, dua manusia beda usia itu bisa sangat mesra. Mereka seperti
sepasang kekasih yang kompak bergandeng tangan di taman penuh bunga. Saling
memuji, saling menguatkan. Mereka adalah tim yang saling melengkapi.
Berita yang paling sering terdengar,
hubungan mereka memanas. Keduannya
terjebak pada syak wasangka. Si dosen menganggap mahasiswa tak kooperatif dan
kurang sungguh-sungguh belajar. Adapun mahasiswa kerap mencurigai dosen sebagai
makhluk abad 16 yang tidak bisa mengerti visi hidup anak muda.
Kesalahpahaman itu dipicu oleh
perbedaan perspektif. Karena itu, supaya kamu bisa kenali dosen dengan lebih
baik, kesalahpahaman seperti itu tidak harus terjadi. Ketahuilah 20 sifat
mereka ini.
Mereka Merasa Serba Tahu
Dosenmu mungkin sudah bergelar
profesor. Dia memanfaatkan sepertiga waktu yang dimilikinya untuk membaca buku.
Tapi, dosen bukan makhluk serba tahu. Dia juga bukan pembaca pikiran seperti
Charles Francis Xavier.
Dosen memang menghabiskan waktu
puluhan tahun untuk belajar, dari S1 sampai S4 (program postdoktoral, adakah?).
Tapi, bidang yang mereka tekuni biasanya sangat spesifik. Seorang dosen
kedokteran mungkin hanya mempelajari telinga. Lebih spesifik lagi, mungkin dia
hanya mempelajari telinga bagian dalam. Lebih spesifik lagi, mungkin dia cuma
mempelajari telinga bagian dalam khusus telinga kiri. Lebih spesifik lagi,
mungkin cuma telinga dalam bagian kiri khusus perempuan.
Maka, tidak baik menanyakan semua
hal pada mereka. Apalagi menanyakan sesuatu yang jelas-jelas tidak mereka
ketahui. Jangan tanya pada dosen ekonomi soal morfologi tanah. Sebab, yang dia
tahu justru harga jual tanahd dan perilaku makelar.
No comments:
Post a Comment