YANG KAU KASIHI YANG
MEMUSUHI
Oleh M.Rakib
Jl.Ciptakarya Pekanabaru Riau Indonesia
0823 9038
1888
Ketika remaja, selalu
dimanja,
Nasehat orangtua,
dianggap tak berharga.
Emosinya tinggi,
tiada bertara,
Kelak menjadi,
anak durhaka..
Pelaksanaan
hukuman membutuhkan ketegasan, tanpa pandang bulu. Kasih sayang kepada
masyarakat lebih penting dari pada hanya kepada individu. Dalam suatu hadist
ditegaskan:
Fiqh Jinayah: Ruang Lingkup Hukuman dan
Jarimah dalam Hukum Pidana Islam
Bertindak keraslah agar tertib. Barang siapa
yang menginginkan ketertiban sesekali bertindak tegaslah kepada orang yang kau
kasihi
Dilarang
hukumnya menolong atau ikut menghalang-halangi pelaksanaan hukum yang telah
ditentukan oleh Allah.
Jika ingin menjadi ayah yang baik, luangkan
waktu setiap hari untuk anak, minimal setiap minggu, tak peduli seberapa pun
sibuknya Anda.
Tentukan waktu bersama anak-anak dalam
jadwal Anda. Malam yang tepat untuk bersama mereka bisa saja dilakukan pada
hari Selasa, Kamis, dan Minggu. Luangkan waktu untuk memberi perhatian ekstra
pada hari-hari tersebut, dan jangan biarkan jadwal lain mengganggu kebersamaan
Anda.
Jika Anda memiliki lebih dari satu
anak, maka sebaiknya luangkan waktu untuk bersama masing-masing anak secara
individu. Dengan demikian hubungan yang unik antar masing-masing anak bisa
terjalin.
Jika Anda terlalu lelah untuk bermain
basket bersama si kecil, lakukan kegiatan lain sebagai gantinya, misalnya
menonton pertandingan basket atau menonton film tentang basket. Penting sekali
agar Anda bisa selalu bersama anak dalam kegiatan-kegiatan seperti itu.
Hadirlah dalam kejadian-kejadian penting
anak. Meskipun merencanakan “waktu bersama ayah” setiap minggu adalah cara yang
bagus untuk memperkuat hubungan Anda dengan anak, Anda juga harus berusaha
hadir dalam acara-acara penting dalam hidupannya. Aturlah jadwal kerja Anda
agar bisa hadir hari pertama masuk sekolah, pertunjukan balet, atau kelulusan
sekolah.
Anak akan mengingat peristiwa-peristiwa
tersebut sepanjang hidupnya dan kehadiran Anda akan sangat berarti baginya.
Anda mungkin sangat sibuk saat salah
satu anak Anda memiliki acara penting, namun jika melewatkannya, Anda pasti
akan menyesal.
Ajari anak tentang pelajaran-pelajaran yang
penting. Anda juga harus mengajari anak tentang cara menyelesaikan tugas-tugas
dasar sehari-hari. Bantulah anak untuk menggunakan kamar mandi, menggosok gigi
dengan benar, mengendarai sepeda, dan menyetir jika sudah waktunya. Anda juga
dapat mengajari anak cara bercukur dan menjaga kebersihan tubuh. Anak akan
memerlukan Anda untuk mempelajari pelajaran kehidupan yang besar seperti halnya
tugas-tugas kecil sehari-hari.
Berbagilah tugas untuk mengajarkan
hal-hal tersebut dengan istri. Orangtua harus mengajarkan anak tentang hal-hal
penting yang perlu ia ketahui untuk berkembang.
Bantulah anak untuk belajar dari
kesalahannya. Jika anak melakukan hal yang salah, Anda harus menjelaskan
mengapa hal tersebut salah dan menjelaskan cara menghindari kekeliruan tersebut
di masa mendatang. Jadi, bukan dengan cara menghukum dan membiarkannya.
Bangunlah komunikasi yang kuat. Hadir di
saat peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan anak adalah sesuatu yang saat
penting. Begitupula berkomunikasi dengan anak. Anda tak perlu selalu melakukan
hal-hal yang menyenangkan dengan anak agar mereka senang bersama Anda. Anda
hanya perlu untuk fokus berkomunikasi dengan mereka dan memahami kegelisahan
dan perjuangannya.
Pastikan untuk selalu bersama anak setiap
hari, sehingga Anda tahu apa yang merisaukannya, apa kegiatannya, dan apa yang
ada di pikirannya.
Jangan hanya pura-pura bertanya,
“Bagaimana kabarmu hari ini?” tanpa benar-benar ingin tahu jawabannya.
Anak usia remaja atau mahasiswa, tidak
mau bercerita secara detail tentang kegiatan yang dilakukannya bersama
orangtua. Pastikan Anda cukup sering bersama mereka agar mereka tahu Anda
peduli namun tanpa menimbulkan rasa terganggu.
Rencanakan liburan bersama anak. Untuk
menjadi ayah yang baik, luangkan waktu bersama anak untuk berlibur, dengan atau
tanpa ibunya. Misalnya pergi memancing setahun sekali, mengunjungi pantai, atau
melakukan perkemahan yang tak pernah terlupakan. Apapun yang Anda lakukan,
buatlah agar perjalanan itu terasa spesial, tak terlupakan, dan bisa dilakukan
minimal setahun sekali sehingga terbentuk rutinitas bersama ayah yang
menyenangkan.
Jika istri Anda juga ikut dalam
liburan, luangkan waktu sebisa mungkin antara Anda dan anak-anak.
Rencanakan liburan beberapa bulan
sebelumnya sehingga anak akan menanti-nantikan sesuatu yang menyenangkan dan
berbeda.
Luangkan waktu untuk diri sendiri.
Meluangkan waktu bersama anak-anak adalah hal yang penting, namun Anda harus
berusaha meluangkan “waktu untuk diri sendiri” sebisa mungkin. Misalnya
mengerjakan hobi di hari Minggu sore, lari pagi selama setengah jam setiap
pagi, atau membaca buku setiap malam sebelum tidur. Dahulukan kepentingan
anak-anak di atas kepentingan Anda, namun jangan benar-benar mengabaikan diri
sendiri.
Jika Anda tidak meluangkan waktu untuk
diri sendiri, Anda tidak akan mampu untuk bersantai, menyegarkan diri, dan
memberikan waktu dan perhatian pada anak-anak.
Anda bisa mengatur sebuah ruang atau
kursi khusus di rumah di mana anak-anak tahu Anda tidak bisa diganggu.
Beritahukan konsep “waktu saya” pada anak-anak dan jelaskan pada mereka bahwa
Anda akan melakukan sesuatu selama beberapa saat---kecuali mereka benar-benar
membutuhkan Anda.
Anak
Jangan Terlalalu Dimanja,
Anak
Bisa Merasa Raja
Orang
tua, akan terjajah,
Setelah dewasa, hidupnya susah.
Salah satu cara mengajari anak
kreatif, makan sendiri
BANYAK orang tua, terutama yang baru memiliki anak pertama,
terobsesi untuk memberikan yang terbaik untuk anaknya. Namun, terkadang hal itu
justeru membuat orang tua menjadi terlalu memanjakan anaknya. Dari penelitian
banyak dokter ahli anak, ternyata terlalu memanjakan bisa berakibat tidak baik
bagi perkembangan psikologis si anak.
Anak yang terbiasa dimanja dengan fasilitas berlebihan, dimana segala sesuatunya telah disiapkan orang tua, menjadikannya tidak terlatih untuk mengerjakan sesuatu sendiri, atau menjadi pemalas. Di samping itu, anak yang terlalu dimanja akan menjadi anak yang tidak memiliki kreatifitas, perasaannya menjadi tumpul, tidak bisa membangun empati , simpati, dan toleransi terhadap orang lain. Ia akan menjadi anak yang tidak memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Anak yang dimanja biasanya egois, hanya mementingkan kepentingan dirinya saja.
Agar
anak tidak memiliki sikap negatif tersebut, sebaiknya orang tua memberikan
perhatian dan memberikan kasih sayangnya secara proporsional. Memberikan
fasilitas bermain juga sebaiknya permainan yang menstimulus kreatifitasnya.
Orang tua juga harus mendidik dan memberikan kepercayaan kepada anaknya untuk
mengerjakan hal-hal yang bisa ia lakukan sendiri atau sudah sewajarnya
dilakukan anak diusianya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit orang tua juga
mengurangi sifatnya yang terlalu memanjakan anaknya.
Satu
hal penting yang harus dipahami adalah tidak memanjakan anak bukan berarti
tidak menyayangi anak. Rasa sayang orang tua kepada anak diwujudkan dengan cara
mendampingi anak menuju masa kedewasaannya.
JADILAH AYAH YANG DISIPLIN DAN ADIL
No comments:
Post a Comment