KISAH
CERITA CINTA DOSEN KILLER
M.R.J,. LPMP Dan
IKMI Pekanbaru Riau Indonesia.
2015
Pura-pura mengadakan penelitian
di tempat terlarang
Dosen killer adalah istilah
untuk dosen SUKA menyiksa
Seanang melihat, maahasiswanya
menderita
Karena dirinya dahulu, juga
menerita
yang hobi memejamkam mata.
Tapi hbi dalam bercinta
Nnilai minimum atau nilai
gagal di tangannya.
Super banyak mahasiswa
direndahkan, karena alasan2 tertentu.
Dosen killer umumnya terkenal
di kampus dan sering kali jadi bahan sumpah serapah MAN OF THE YEAR di
setiap akhir semester.
Dosen killer juga selalu dikenang dan
diperbincangkan di setiap acara REUNIAN. Agar dibinasakan. Itu
makanya kadang2 ada terlintas di pikiran,”Asyik juga ya jadi
dosen killer” sombong tapi tidak sadar.
—
Dosen Killer,
Pada salah satu fakultas hukum di
sumatera, maaf 10 tahun yang lalu, dosen killer itu dihamtam penyakit kanker,
karena sudah ribuan mahasiswa mengutuknya. Anehnya anaknya dan isterinya yang
tidsak berdisa, ikut-ikutan pula diserang kanker ganas. Tinggallah rumahnya
yang super elit, mobilnya yang super mewah.
Kemudian dicabaca
di internet, ada juga mahasiswa lain juga merasaakan keganasan dosen killer.
Jeritan hatinya tertuang beginini: Setelah berakhirnya semester yg lalu (saat
postingan ini ditulis semester berikutnya baru saja mulai) ada beberapa
mahasiswa yg coba2 mengkonfirmasi tentang nilainya yg
terpampang di Mading atau yg langsung diterimanya di lembar KHS (Kartu
Hasil Studi) atau ada juga yg dari sistem on-line mlalui
berbagai fasilitas yg ada. Umumnya yg coba2 konfirmasi itu adalah mereka2
bernada komplain kenapa nilainya itu (D atau E) kenapa gak ini (B atau A kali),
dan belum pernah sekali pun yang komplain kenapa nilainya A atau B, kenapa
tidak C atau D atau E.
Ah…
saya bercanda aja.. Bukankah yang disebut salah itu adalah segala
sesuatu yg merugikan diri pribadi, sedangkan yang menguntungkan diri bagaimana
pun kejadiannya, bisa2 saja dipoles untuk disebut : benar. Misal dengan
berkata, “Bapak memang bijak kalo ngasi nilai”. Yah, ku tau apa yg kau mau. :lol:
Komenter yang lain menyatakan:
Siapa bilang dosen killer
itu berarti dosen teladan ?
Setidaknya kalo saya masih mahasiswa, saya pasti paling tidak suka dengan
kalimat sebelum dari kalimat ini [rasain
diputar2 dikit]. Tapi sebenarnya kita bisa menarik benang
merah untuk mengkaitkan antara dosen killer dan “istilah” dosen
teladan tadi. Gimana ?
Begini.
Dosen2
yang “irit nilai”(Kutipan) umumnya berargumen bahwa kalo memang si mahasiswa
belum mengerti kenapa mesti diluluskan. Bukankah itu sama saja dengan
berbohong saat meluluskan saja mahasiswa yang belum kompeten di
[materi] kuliah yg telah diikutinya tersebut.
Tetapi
seorang dosen yg “pemurah” pernah ngomong ngini, “Kalo memang varian nilai
itu ada yg selain A dan E, kenapa kita mesti terjebak memilih
yang 2 itu saja. Kalo pun si mahasiswa rada2 bego, kenapa gak ngasi nilai C
atau D aja”.
Yah..
begitulah. Di setiap simpang kehidupan ini memang selalu saja ada aliran-aliran
yang menyiratkan perbedaan jalan.Lalu salahkah perbedaan ? Ah…, sudahlah.
—
Tetapi
benarkah dosen killer itu dosen teladan ? Menurut saya adalah : benar ?
#Bukgh, wadduh… digebukin mahasiswa nih#
Baiklah
Menurut saya benar, jika sekiranya tidak ada motif2 pribadi di ke “killer” an nya itu. Lha, pribadi apa ? Bukankah dosen itu pendidik, pengayom, pahlawan, penggugu,… dstnya.
Tahukah anda bahwa : Tidak semua dosen killer itu berhati mulia.
#Puk puk puk… beberapa mahasiswa tepuk tangan#
Karena menurut sejauh pengamatan saya ada dosen2 yang killer gara2 alasan
[1] Pengen ditakuti eh disegani sivitas akademika khususnya mahasiswa, yah sekaligus jadi seleb kampus eh terkenal gitu lha…
[2] Dendam dari masa lalu karena waktu dia kuliah memang nilainya juga tidak mudah diperoleh.
[3] [Lagi2] Dendam karena mahasiswa suka ngata2 in kelemahannya di selebaran semacam angket misalnya.
[4] Pengen dibilang dosen hebat. Yah sebenarnya sama saja dengan yg no.1.
[5] Ah… bukan, supaya [lebih]
[6] Bisa juga sebagai strategi untuk menyembunyikan kkurangan dalam menguasai materi. Sehingga mahasiswa protesnya bukan masalah pnguasaan materi ajar tapi masalah killer-nya.
[7] Ada masukan lain, katanya bisa juga demi menutupi kelemahan dalam menyampaikan materi ajar, karena kurang OK dalam menyampaikan materi pengajaran dan agar tidak ketauan benar kalo diprotes2, sehingganya…. sama dengan no.6
Baiklah…
setelah saya pikir2, untuk menghormati sesama teman satu
Tapi ktika saya mbuka baju sebentar bahkan sampe ber “telanjang“, seperti melupakan
Tapi bagemana pun, urusan menilai, jegal-menjegal dan gagal-gagalan, pertanggungjawabannya adalah, tentu :
Gitu aja ko repot… :-D
Pesan Moral Dan Etika Hukum Dalam bentuk syair, agar mudah diingat. Pesan hukum yang
disampaikan oleh penulis adalah pesan hukum dalam bentuk asas-asas hukum yang
selama ini berlaku di dunia peradilan.
1.
Asas Equal before the law
Di
hadapan hukum, semuanya sama
Baik
pejabat, maupun rakyat jelata.
Asas
equal, harus merata
Kezaliman
tidak, merajalela.
2.
Asas Imparsialitas
Apa
tanda hakim yang cerdas
Tajam
ke bawah, taajam ke ayas.
Memegangi
asas imparsialitas
Berat
sebelah, tidak akan puas.
Antara etika dengan hukum terjalin hubungan erat, karena lapangan
pembahasan keduanya sama-sama berkisar pada masalah perbuatan manusia.
Tujuannya pun sama, yakni mengatur perbuatan manusia demi terwujudnya
keserasian, keselarasan, kebahagiaan mereka. Bagaimana seharusnya bertindak,
terdapat dalam kaidah-kaidah hukum dan kaidah-kaidah etika. Bedanya ialah jika
hukum memberikan putusan hukumnya perbuatan, maka etika memberikan penilaian
baik atau buruknya.
Putusan hukum ialah menetapkan boleh tidaknya perbuatan itu dilakukan
dengan diiringi sanksi-sanksi apa yang akan diterima pelaku. Penilaian etika
apakah perbuatan itu baik dikerjakan yang bakal mengantarkan manusia kepada
kebahagiaan, dan menilai apakah itu buruk yang bakal mengantarkan seseorang
kepada kehinaan dan penderitaan . Selain daripada itu terdapat perbedaan dalam
luasnya dalam bidang yang dicakup. Ada masalah yang diperkatakan etika, tetapi
tidak dicakup oleh hukum.
Etika juga diperlukan dalam kegiatan bisnis Karena bisnis tidak hanya
bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan nilai-nilai manusiawi.
Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya,
sehingga membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan
keputusan, kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu
dengan lainnya. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat,
maka dalam persaingan bisnis tersebut, orang yang bersaing dengan tetap
memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin profesional justru akan
menang.
3. Asas Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan
Pengadilan,
bersandar ke hukum tuhan
Menjadi
penegak utama, keadilan
Asasnya
sederhana, cepat dan biaya ringan
Sehingga
para pihak dibahagiakan
4. Asas ius curia novit
Biarpun
kekalahan, rasanya pahit
Tetaplah
diterima, sambil menjerit.
Berpegang
asas ius curia novit
Menerima kesalahan, sangatlah sulit,
5. Asas prejudice of innoncent
Kalau
hendak jatuhkan putusan
Semua
aspek, dipertimbangkan
Kalaulah
keadilan hendak ditegakan
Prejudice
of innoncen, harus terapkan
6. Asas audi et alteram partem
Hakim adalah sang
pengadil
Bukanlah seorang budak
yang degil.
Hakim hendak
berbuat ganjil,
Asas audi alteram
partem, harus diambil.
7. Hakim bersifat pasif
Bukanlah
hakim mencari kesalahan,
Bbersifat pasif, dalam
keprdataan.
Meminta uang , Jangan
lakukan,
Hakim yang berbuat
demikian.
No comments:
Post a Comment