Sunday, August 9, 2015

Wah,,,,100 Ribu Anak Hilang di Jerman Setiap Tahun



ANAK-ANAK JUGA PUNYA HAK

 Catatan Kreatif   M.Rakib  SH.,M.Ag

100 Ribu Anak Hilang di Jerman Setiap Tahun
25 Mei diperingati sebagai Hari Anak Hilang. Di Jerman setiap tahunnya lebih dari 100.000 anak menghilang. Sebagian besar memang kembali, tapi tidak demikian dengan korban penculikan.
Jika ada anak yang dilaporkan hilang, orang tua dan pihak berwajib harus bergerak cepat. Menurut organisasi anak hilang Jerman "Initiative Vermisste Kinder", begitu ada petunjuk ini kasus penculikan, maka dalam waktu singkat informasi mengenainya harus tersebar dan dikendalikan oleh polisi secara terpusat.
Dalam wawancara dengan kator berita dpa, Lars Bruhns, ketua Initiative Vermisste Kinder di Hamburg menjelaskan, anak yang diculik biasanya tidak akan bertahan hidup lebih dari satu hari.
Bagaimana Anda mencari anak hilang di era internet?
Lima tahun yang kami membuka laman "Deutschland findet euch" (Jerman akan temukan kalian -Red) di Facebook. Dengan itu kami bisa menjangkau sekitar 1 juta orang dalam sehari. Sekarang hampir setiap orang punya akun Facebook. Lalu masih ada televisi, radio, dan pembicaraan dari mulut ke mulut yang menyebar berita anak hilang. Sayangnya sebagian tidak jelas sumbernya. Jadi harapan kami, laporan anak hilang harus berasal dari pihak kepolisian.
Bagaimana cara memperbaiki proses pencarian anak hilang?
Harus berjalan lebih cepat lagi. Pada kasus penculikan anak, kemungkinan anak ditemukan dalam kondisi hidup hanya beberapa jam. Hampir tidak ada kasus di masa lampau, dimana ada anak yang ditemukan bernyawa sehari setelah diculik. Ini sangat memprihatinkan. Proses pencarian di menit-menit awal bisa menyelawatkan nyawa si anak. Untuk itu dibutuhkan perhatian publik yang dikendalikan polisi secara terpusat. Struktur federal di Jerman menyulitkannya. Sudah waktunya untuk melakukan perubahan. Negara lain telah melakukan itu dan berfungsi dengan baik.
  • Bidergalerie Indien Kindesentführung
Ditelan Bayangan: Anak Hilang di India
Yang Melarikan Diri
Anak-anak yang melarikan diri dari rumah nasibnya biasanya berakhir sebagai pekerja paksa atau pekerja ilegal di perkebunan teh, pertanian, bengkel-bengkel dan industri karpet. Anak ini diselamatkan polisi yang mengadakan razia di sebuah bengkel yang mempekerjakan anak-anak secara paksa.
Anda bisa berikan contohnya?
Di Polandia misalnya, dua tahun yang lalu didirikan kesatuan khusus untuk anak dan remaja hilang. Ada 20 petugas yang bekerja secara bergiliran selama 24 jam setiap hari. Mereka mengamati semua kasus anak hilang di seluruh Polandia dan menentukan pada kasus apa yang membutuhkan langkah lebih cepat. Pencarian secara massal dikendalikan oleh pusat.
Apakah kesatuan ini sudah berhasil menyelamatkan anak-anak?
Child Alert (peringatan anak hilang-Red) untuk pertama kalinya mereka keluarkan bulan lalu. Maya, 10 tahun, hilang di perbatasan Jerman-Polandia. Untungnya polisi mendapat rekaman video dari jalan tersebut. Bisa dilihat bagaimana anak perempuan itu berjalan pulang dari sekolah dan ada mobil yang melambat di sebelahnya. Polisi Jerman juga diinformasikan. Penculik lalu mengalami kecelakaan di Jerman. Anak ini terluka tapi berhasil diselamatkan. Ini kasus yang sukses, karena penculiknya mengalami kecelakaan mobil. Jadi tetap harus ada perbaikan lagi dalam proses penanganan penculikan anak.
Initiative Vermisste Kinder dan organisasi bantuan bagi korban, Weißer Ring, sejak 25 Mei 2003 mengorganisir Hari Anak Hilang di Jerman. Peringatan hari tersebut berawal dari seruan Presiden AS Ronald Reagan di tahun 1983 menyusul kasus hilangnya Etan Patz, 6 tahun, tanggal 25 Mei 1979 di New York. Tahun 2001 Etan dinyatakan meninggal oleh pengadilan, namun mayatnya belum ditemukan hingga sekarang. Kasusnya saat itu mendapat sorotan berbagai media internasional.
vlz/hp (dpa)
Laporan Pilihan




1 Juni diperingati sebagai Hari Anak Internasional di beberapa negara dunia, termasuk Jerman. Auma Obama, adik tiri Barack Obama, adalah aktivis yang memperjuangkan nasib anak-anak dan remaja.
http://www.dw.com/image/0,,18484580_303,00.jpg
Auma Obama ingin mengubah pandangan orang dewasa terhadap anak-anak. Tapi sebelumnya, anak-anak harus mengetahui bahwa mereka juga memiliki hak, ujar sang aktivis kepada kantor berita dpa.
Selanjutnya, anak-anak harus diberi keberanian untuk menuntut hak mereka. Jadi pada akhirnya, mereka akan mampu mengendalikan hidupnya sendiri dan dengan demikian membantu dirinya dan juga masyarakat. Ini bantuan yang seharusnya diberikan, ujar Obama jelang Hari Anak Internasional tanggal 1 Juni.
"Masalah anak-anak seperti penganiayaan, eksploitasi dan semacamnya ada di seluruh belahan dunia", ujar Obama. Masalah ini tidak selalu berhubungan dengan materi. "Beberapa masalah justru timbul karena ada terlalu banyak materi."
Auma Obama
Auma Obama
Auma Obama mengenal kedua dunia tersebut. Ia dibesarkan di Kenya dan tinggal 16 tahun di Jerman. Yayasannya "Sauti Kuu" membantu anak-anak dan remaja yang terlupakan di kedua negara tersebut.
"Sangat penting agar omongan anak-anak didengar. Seringnya kita membicarakan anak-anak, tanpa melibatkan mereka", kritik perempuan berusia 55 tahun ini. Di Jerman pun, banyak anak-anak yang tidak mengenal haknya.
Tanpa pengetahuan ini, anak-anak dan remaja seringnya terlalu pasif dan seringnya mengatakan: "Ibu dan ayah yang mengurus saya. Atau dinas sosial yang mengurus saya. Ada pihak lain yang mengurus saya." Yayasan Obama berusaha menjelaskan kepada anak-anak, bahwa mereka sendirilah yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup.
"Anak-anak punya hak untuk didengar. Artinya mereka boleh menyampaikan pendapatnya", tegas Obama. "Mereka punya hak atas layanan kesehatan, pengobatan, dan pendidikan." Satu hal yang juga tidak kalah pentingnya adalah, masalah anak-anak harus ditanggapi secara serius.
Hari Anak Internasional diperingati 1 Juni di lebih dari 30 negara, termasuk di Jerman, Cina, Rusia, Portugal, dan Pakistan.
vlz/rzn (dpa)
  •  
Bocah Bangladesh Mencari Nafkah
Bocah Pembuat Balon
Kemiskinan yang menyekik acap memaksa sebuah keluarga mengirimkan putranya sebagai buruh. Kebanyakan mendapat pekerjaan kasar dalam kondisi yang mengenaskan dengan upah rendah, seperti di pabrik bata, konstruksi atau pabrik balon. Pabrik di dekat Dhaka ini banyak mempekerjakan buruh anak seperti bocah berusia 10 tahun ini.
Laporan Pilihan



No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook