TEORI YANG
DIBANTAH
Catatan M.Rakib Muballigh IKMI Pekanbaru Riau Indonesia 2015
"Memukul"
akan melukai Rasa Kemanusiaan, menjatuhkan harga diri pada posisi bersalah,
dan menutup pintu dialog. (teori
psikoanalisa dan teori behaviorisme)
Itu
mungkin saja terjadi jika kita terus menerus mendidiknya dengan pola didikan Barat
yang tidak memberi batasan tegas soal aturan dan hukum. Mungkin saja anak kita
menjadi demikian hanya gara-gara sejak dini ia tidak pernah dilarang atau
mengenal negasi ‘jangan’.
Saat
ini, sejak bergesernya teori
psikoanalisa (Freud dan kawan-kawan) kemudian disusul behaviorisme (Pavlov
dan kawan-kawan), isu humanism dalam mendidik anak terus disuarakan. Mereka
membuang kata “Jangan” apa lagi memukul dalam proses mendidik anak-anak, dengan
alasan itu melukai rasa kemanusiaan, menjatuhkan harga diri anak pada posisi
bersalah, dan menutup pintu dialog. Ini tidak menjadi masalah karena norma
apapun menghargai nilai humanisme.
Tidak
perlu ditutupi bahwa parenting telah menjadi barang dagangan
yang laris dijual. Ada begitu banyak lembaga psikologi terapan, dari yang professional
sampai yang amatiran dengan trainer yang baru lulus pelatihan kemarin sore.
Promosi begitu gencar, rayuan begitu indah dan penampilan mereka begitu
memukau. Mereka selalu menyarankan, salah satunya agar kita membuang kata
“jangan” ketika berinteraksi dengan anak-anak. Para orang tua muda
terkagum-kagum member applausa. Sebagian tampak berjilbab, bahkan jilbab besar.
Sampai di sini [mungkin] juga sepertinya tidak ada yang salah.
Anak-anak hasil didikan tanpa “jangan” berisiko
tidak punya “sense of syariah” dan
keterikatan hukum. Mereka akan sangat tidak peduli melihat kemaksiyatan
bertebaran karena dalam hatinya berkata “itu pilihan mereka, saya tidak
demikian”. Mereka bungkam melihat penistaan agama karena otaknya berbunyi
“mereka memang begitu, yang penting saya tidak melakukannya”.
Itulah sebenar-benar paham liberal, yang
‘humanis’, toleran, dan menghargai pilihan-pilihan.
Jadi, yakini dan praktikkanlah teori parenting
Barat itu agar anak-anak kita tumbuh menjadi generasi liberal. Simpan saja Al-Qur’an
di lemari paling dalam dan tunggulah suatu saat akan datang…
Jawaban dari..pernyataan teori Baarat
Psikolog Dan Pakar Parenting telah
lama meninggalkannya. Apakah Tuhan tidak paham kalau penggunaan negasi yang
kasar itu dapat memicu agresifitas anak-anak, perasaan divonis, dan tertutupnya
jalur dialog?“ Katanya sambil duduk di atas sofa dan kakinya diangkat ke atas
meja. Pernahkan Bapak dan Ibu sekalian membayangkan kalau pernyataan dan sikap
itu terjadi pada anak kita, suatu saat nanti? Sudah dijawab di atas.
No comments:
Post a Comment