PERLINDUNGAN ANAK MASIH RAWAN
Catatan
M.RAKIB SH,.M.Ag Widyaiswara LPMP Pekaanbaru Riau Indonesia
2015
KPAI: Belum Semua UU dan Perda
Dukung Perlindungan
Komisioner
Bidang Pendidikan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto mengatakan,
belum semua penyelenggara negara memiliki perspektif perlindungan anak
sehingga masih banyak peraturan yang tidak mendukung perlindungan anak.
"Tidak semua peraturan perundang-undangan termasuk peraturan daerah yang mendukung perlindungan anak. Contohnya soal pemenuhan hak anak untuk memiliki akta lahir," kata Susanto melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (23/7/2015).
"Tidak semua peraturan perundang-undangan termasuk peraturan daerah yang mendukung perlindungan anak. Contohnya soal pemenuhan hak anak untuk memiliki akta lahir," kata Susanto melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (23/7/2015).
Susanto mengatakan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, mengamanatkan akta lahir merupakan hak anak yang diberikan secara gratis. Namun, masih banyak peraturan daerah yang justru memungut biaya pembuatan akta lahir.
Selain belum semua penyelenggara negara memiliki perspektif perlindungan anak, Susanto menilai, juga belum ada kesamaan pemahaman terhadap perlindungan anak.
"Akibatnya, masih sering terjadi sengketa yang mengatasnamakan perlindungan anak," ujar Susanto.
Selain belum semua penyelenggara negara
memiliki perspektif perlindungan anak, Susanto menilai, juga belum ada kesamaan
pemahaman terhadap perlindungan anak."Akibatnya, masih sering terjadi
sengketa yang mengatasnamakan perlindungan anak," ujar Susanto.
Contoh lain terjadi di lembaga pendidikan. Susanto mengatakan, menurut Undang-Undang Perlindungan Anak,
Contoh lain terjadi di lembaga pendidikan. Susanto mengatakan, menurut Undang-Undang Perlindungan Anak,
1. Lembaga
Pendidikan harus steril dari kekerasan. Namun,
masih ada kejadian kekerasan
terhadap anak yang terjadi di lingkungan lembaga pendidikan.
2. "Perlindungan anak belum
terintegrasi dalam
peraturan terkait penyelenggaraan pendidikan," ucap dia.
Susanto mengatakan, kekerasan yang dialami anak tidak hanya di luar rumah. Sebab, kekerasan dalam pengasuhan anak juga masih terjadi.
Susanto mengatakan, kekerasan yang dialami anak tidak hanya di luar rumah. Sebab, kekerasan dalam pengasuhan anak juga masih terjadi.
3. Kekerasan dalam pengasuhan anak
biasanya dilatarbelakangi minimnya perspektif perlindungan anak, konflik keluarga, masalah ekonomi, pengaruh
lingkungan sosial dan komunitas serta budaya.
"Selain itu, kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap perlindungan anak masih rendah dan lemah. Hal itu sangat memengaruhi kualitas penyelenggaraan perlindungan anak," tandas Susanto. (Ant/Mvi/Ein)
"Selain itu, kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap perlindungan anak masih rendah dan lemah. Hal itu sangat memengaruhi kualitas penyelenggaraan perlindungan anak," tandas Susanto. (Ant/Mvi/Ein)
No comments:
Post a Comment