Friday, August 14, 2015

ETOS KERJA MELAYU TEMPO DULU



ETOS KERJA MELAYU TEMPO DULU

 

Catatan  M.Rakib Jl.Ciptakarya Panam Pekanbaru Riau 2015


Pernah dengar kaata Himalaya, tasik Malaya? .Hi artinya tinggi. Malaya, artinya daratan. 

Etos kerja, artinya semangat usaha
Masyarakat Melayu, tak pernah jera
Mengharungi, kedalaman samudera
Menjadi nelayan, berani menderita

Kerja Melayu, bertanggungjawab
Tidak ingin, sengsara di akhirat
Lebih baik, di dunia melarat
Daripada akhirnya, akan tersesat

Adapun mengenai pengertian Melayu ada beberapa pendapat yangantara lain;a.Melayu itu berasal dari dua perkataan yaitu  mala   dan yu Mala artinya mula,dan  yu  artinya negeri. b.Melayu atau Melayer mempunyai arti  tanah
dalam bahasa Tamil, sedangkandalam bahasa Sansekerta terdapat perkataan
malay  yang artinya nama pohonyang harum   gaharu  sebagai pujian yang menerangkan bahwa Malaya dahuluadalah negeri   Gaharu  yang terkenal.c. Melayu dalam bahasa Jawa berarti deras atau lari.d.Melayu berasal dari perkataan
 pemelayu,  seperti  Palembang   dari pada   lembang.
e.Adalagi yu  bermakna telur, jadi Melayu berarti  mula telur atau telur yang mula-mula.Secara umum orang-orang Melayu yang mendiami daerah Pantai Timur  pulau Sumatera, Semenanjung Melayu, pulau-pulau yang terletak antara Sumatera dan Kalimantan, serta pantai-pantai pinggiran, menunjukkan banyak  persamaan. Pemukiman suku Melayu di pantai Timur Sumatera adalah daerahyang menjalur dari daratan Pantai Barat sampai ke daratan yang berbukit-bukit,mulai dari daerah Aceh Timur, Langkat, Deli Serdang, Asahan, sampai daerahLabuhan Batu. Pengertian ini sangat berkaitan dengan pekerjaan sebagai nelayandan perdagangan.Suku bangsa Melayu sebenarnya tidak lagi terbagi-bagi ke dalam subsuku bangsa, tetapi karena penyebaran secara geografikal ini mengakibatkanmasyarakat Melayu dibedakan secara teritorial atas Melayu Deli, Melayu65
        Serdang, Langkat/Tamiang, Asahan, Labuhan Batu. Akibat pembagian Melayusecara teritorial ini mengakibatkan mereka berdiam di sepanjang pantai Timur dan dalam gerak persebarannya bercampur dengan berbagai suku bangsa lainnya.Misalnya orang Melayu yang berdiam di daerah Deli disebut juga Melayu Deli,yang berdiam di daerah Langkat disebut Melayu Langkat, yang berdiam di daerahAsahan disebut Melayu Asahan dan yang berdiam di daerah Labuhan Batudisebut Melayu Labuhan Batu. Secara Umum kebudayan dari suku bangsaMelayu tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Perbedaan yang palingdominan ada dalam bidang bahasa, yaitu dalam cara pengucapannya (dialek).Perbedaan dialek ini dikarenakan adanya percampuran dengan bahasa-bahasa darisuku bangsa lain, akan tetapi makna dari pengucapannya tidak membedakan artiyang prinsipil..
         Ada etos kerja islami. Etos kerja Melayu adalah etos yang Islami dan bagaimana telaah psikologi terhadapnya. Dua masalah pokok tersebut diteliti dan dikaji berdasarkan literatur dan sumber-sumber bacaan yang relevan, hingga dihasilkan kesimpulan dan temuan-temuan yang bersifat teoretis. Literatur utama dalam disertasi ini, berkenaan dengan penelitian tentang bagaimana etos kerja islami, dipilih tiga buah buku yang banyak membahas perihal kerja menurut pandangan islami. Tiga buah buku itu ialah : Al-‘Amal fil Islam, ditulis oleh Dr. ‘Isa ‘Abduh dan Isma’il Yahya, Al-Islam wal-Musykilah al-Iqtisadiyyah,

           Ada karya Dr. Muhammad Syauqiy al-Fanjariy, dan AI-‘Ibadah fil Islam yang disusun oleh Dr. Yusuf al-Qardawiy. Tentu saja penelitian ini dilengkapi dan ditunjang oleh sumber-sumber bacaan lain yang relevan. Sebagian besar sumber memang merupakan buku-buku keagamaan (Islam), namun terdapat pula sejumlah sumber bacaan yang bercorak sosiologi, ekonomi, manajemen, pendidikan dan sebagainya, termasuk beberapa ensiklopedi. Kemudian berkenaan dengan bagaimana telaah psikologi terhadap etos kerja islami, karena aktivitas sengaja manusia selalu bertolak dari motivasi yang ada padanya, maka literatur yang dijadikan fokus utama penelitian ini adalalah buku-buku psikologi yang banyak membahas perihal motivasi perilaku dan kerja manusia. Dalam hal ini yang dijadikan literatur utama •adalah buku Motivation and Personality buah karya Abraham Maslow, The Third Force, The Psychology of Abraham Maslow, ditulis oleh Frank G. Goble, The Achieving Society karya McClelland beserta tulisannya yang lain disadur oleh Myron Weiner dengan judul “Dorongan Hati Menuju Modernisasi”, dan Integrasi Psikologi dengan Islam, karya Hanna Djumhana Bastaman.

          Literatur utama di atas ditunjang dan dilengkapi dengan sejumlah referensi lain yang relevan. Sebagian besar merupakan literatur yang bercorak psikologi. Sehubungan dengan pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini, pada garis besamya dapat dikemukakan sebagai berikut: l. Secara dinamis, dalam penelitian ini penulis menggunakan cara kerja yang umum ditempuh dalam penelitian literer. Langkah pertama mengumpulkan bahan-bahan literer. Langkah kedua menyeleksinya, memilih bahan-bahan yang relevan hingga ditemukan literatur utama yang hendak diteliti, di samping literatur-literatur pendukung. Dan langkah ketiga adalah mengembangkan analisis kritis dan interpretasi terhadap bahan, lalu mengarahkan pembahasan itu guna memperoleh kesimpulan-kesimpulan yang menjawab masalah-masalah yang diteliti.

       Untuk meneliti bagaimana etos kerja dalam perspektif Islam, digunakan pendekatan doktriner dengan mengembangkan cara berpikir deduktif probabilistik. Arti etos kerja dirumuskan berdasarkan pendapat para pakar dengan menggunakan analisis bahasa. Tentang bagaimana etos kerja islami, digali dari literatur pokok dan sejumlah referensi lain dengan mengembangkan analisis isi, analisis konsep, dan analisis sejarah. Banyaknya ayat-ayat Al-Quran dan Hadis-hadis yang diketengahkan untuk mengantarkan sampai pada kesimpulan Islam merupakan agama amal, menunjukkan bahwa cara berpikir induktif dikembangkan pula dalam penelitian ini.
        Menurut Ahmad Djanan Asifudin, ada telaah psikologi terhadap terbentuknya etos kerja islami, digunakan telaah kritis terhadap bahan-bahan literer yang relevan. Masing-masing diarahkan pada dihasilkannya kesimpulan yang menjawab seluruh pokok-pokok masalah yang ditargetkan. Tentang kegunaan penelitian ini dapat dikemukakan antara lain: (1) untuk menggugah kesadaran orang Islam bahwasanya agama mereka betul-betul merupakan agama amal dan (2) untuk memberikan sumbangan pemikiran ilmiah tentang apa dan bagaimana etos kerja islami itu dan bagaimana telaah psikologi terhadapnya.
        Mengenai pentingnya etos kerja islami, cukup kiranya peringatan bahwasanya tanpa etos kerja yang baik, cita-cita kebangkitan umat, keunggulan manusia dalam berprestasi, dalam kompetisi, dan sebagainya, pasti akan menjadi impian belaka. Dengan etos kerja yang buruk, umat pasti akan semakin terpuruk. Akhimya harus diakui, etos kerja merupakan salah satu kunci terpenting guna membuka gerbang keberhasilan perjuangan manusia. Akhimya, setelah melalui analisis kritis, dapat dikemukakan temuan-temuan pokok disertasi ini : 1. Etos kerja islami adalah karakter dan kebiasaan manusia berkenaan dengan kerja, terpancar dari sistem keimanan/aqidah Islam yang rnerupakan sikap hidup mendasar terhadapnya.
         Aqidah itu terbentuk oleh pemahaman yang diperoleh dari ajaran wahyu dan akal yang bekerjasama secara proporsional. Maksud terpancar di sini mencakup arti dan fungsi aqidah yang menjadi sumber motivasi serta sumber acuan dan nilai sehubungan dengan kerja. 2. Ajaran Islam bila dikaji secara holistis-proporsional, niscaya menghasilkan pemahaman bahwa Islam betul-betul agarna amal dan kerja. Y akni, agama yang mengajarkan serta memberi dorongan tidak tanggung-tanggung agar para pemeluknya beretos kerja tinggi islami. 3. Karakteristik-karakteristik etos kerja islami digali serta dirumuskan berdasarkan konsep iman dan amal saleh yang mensyaratkan ilmu, yaitu : 1. kerja merupakan penjabaran aqidah; 2. kerja dilandasi ilmu; dan 3.
             Kerja dengan meneladani sifat-sifat Ilahi serta mengikuti petunjuk-petunjukNya. Dari tiga karakteristik etos kerja islami itu, ternyata dapat ditemukan hamper seluruh penampilan lahiriah ciri-ciri etos kerja tinggi pada umumnya, seperti aktif, disiplin, profesional, tekun, dan hemat. Keunikan etos kerja islami yang berbeda dengan lainnya memang tidak pada penampilan lahir, tetapi pada sumber motivasi dan sumber nilai yang dimiliki. 4. Berkenaan dengan penelitian psikologi di sini banyak terfokus pada psikologi motivasi. Psikologi motivasi yang digunakan untuk menelaah motivasi kerja islami dalam penelitian ini tentu saja psikologi yang memiliki sikap akomodatif-proporsional terhadap ajaran dan keyakinan keagamaan menjadi sumber motivasi kerja, atau paling tidak yang "bisa memahami"nya sebagai sesuatu yang normal.
          Meski bukan aliran psikologi khusus tertentu, namun keabsahan psikologi demikian jelas dapat diterima oleh Psikologi Agama, Psikologi Transpersonal, dan Psikologi Humanistis. Dari telaah psikologi dimaksud ditemukan : a. Ajaran dan aqidah Islam berpotensi besar untuk menjadi sumber motivasi etos kerja islami, yakni dapat menjadi sumber motivasi intrinsik pada orang bersangkutan. b. Ajaran dan aqidah Islam berpotensi menjadi sumber motivasi etos kerja tinggi sebagaimana sumber motivasi pada orang-orang yang diri mereka teraktualisasikan dan orang-orang yang ber-n Ach tinggi. c. Sesuai dengan kodratnya, manusia selaku makhluk psiko-fisik yang tidak kebal dari berbagai rangsang dan pengaruh, etos kerjanya selalu mungkin dipengaruhi oleh berbagai faktor. Baik yang berasal dari dalam diri sendiri maupun dari luar. d. Terbentuk atau tidaknya etos kerja, tidak dapat lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya.
          Oleh karena itu, ajaran dan aqidah Islam, mungkin memberikan andil bersifat psikologis yang amat besar bagi terbentuknya etos kerja islami, namun ia tidak dapat mewujudkannya tanpa dukungan faktor-faktor lain. Dengan ungkapan lain, di antara faktor-faktor yang berperan, ajaran dan aqidah Islam, jelas dapat menjadi salah satu faktor utama bersifat psikologis yang potensial bagi terbentuknya etos kerja islami yang tinggi.

No comments:

Post a Comment

Komentar Facebook